Makalah Bimbingan Kejuruan Fix Prin.docx

  • Uploaded by: Alfian Nur W
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Bimbingan Kejuruan Fix Prin.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,777
  • Pages: 23
MAKALAH BIMBINGAN KEJURUAN ( KOMPETENSI KELULUSAN SMK DAN PELUANG KERJA )

Dosen pembimbing : Drs. Kir Haryana M. Pd

Anggota Kelompok : 1.

16504241011 16504241012 16504241013

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2019

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji syukur kita panjatkan kepada ALLAH Subhana Huwa Ta’ala atas limpahan rahmat dan karunianya. Sholawat beserta salamnya mari kita curah limpahkan kepada Nabi Muhammad Sallallahu’alaihi Wassalam. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah hasil pembelajaran kuliah Bimbingan Kejuruan, dengan judul Kompetensi lulusan SMK dan peluang kerja yang merupakan salah satu tugas dari matakuliah Bimbingan Kejuruan. Di dalam makalah ini tersusun beberapa informasi-informasi mengenai pengertian, hubungan kompetensi kelulusan dan peluang kerja, dan juga cara meningkatkan peluang kerja berdasarkan kompetensi. Dalam pengerjaan makalah ini tim penyusun menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu dengan hati yang terbuka, Penyusun mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini. Wassalamualaikum Wr,Wb.

Yogyakarta, 15 Maret 2019

Penyusun

2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... 1 KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2 DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 4 A. Latar Belakang ............................................................................................. 4 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4 C. Tujuan ......................................................................................................... 5 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 6 A. Pengertian Kompetensi ................................................................................ 6 B. Pengertian Peluang Kerja ............................................................................. 8 C. Cara Mengubah Kompetensi SMK Untuk Meingkatkan Peluang Kerja ..... 10 D. Implementasi Kompetensi Lulusan SMK Terhadap Peluang Kerja ............ 12 E. Pengertian Employability Skills ................................................................. 15 F. Aspek Employability Skills ........................................................................ 21 G. Pentingnya Kemampuan Employabiltas Bagi Siswa SMK ........................ 21

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 25 A. Kesimpulan .................................................................................................. 25 B. Kritik dan Saran ........................................................................................... 25

3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau perusahaan. Namun pada saat ini, lulusan SMK menyumbang pengangguran terbanyak. Berdasarkan data Badan Pusat Statisik tingkat pengangguran dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) paling tinggi dibanding dengan lulusan dari jenjang pendidikan lainnya. Angka pengangguran dari lulusan SMK pada Agustus 2018 mencapai 11,25%. Tingkat pengangguran tersebut lebih tinggi dari Februari 2018 sebesar 8,92% namun lebih rendah dibanding posisi Agustus 2017 sebesar 11,41. Tingkat pengangguran lulusan SMK lebih tinggi dibanding

lulusan

dengan jenjang pendidikan yan setara, yakni Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun lulusan lainnya seperti terlihat pada grafik di bawah ini. Angka pengangguran dengan jenjang pendidikan universitas pada Agustus 2018 sebesar 5,89%, lulusan Diploma (6,02%), lulusa SMA (7,95%), lulusan SMP (4,8%), dan lulusan SD (2,43%). Tingginya angka pengangguran dari siswa lulusan SMK disebabkan oleh tidak seimbangnya daya serap industri dengan jumlah angkatan kerja dari SMK. Selain itu, ada penyebab yang lainya adalah kurangnya kompetensi kelulusan dari rerata SMK di Indonesia.

B. Rumusan masalah Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil ialah: 1. Pengertian Kompetensi lulusan SMK dan Peluang kerja? 2. Bagaimana Cara Mengubah Kompetensi Untuk Meningkan Kemampuan dan Peluang Kerja? 3. Implementasi Kompetnsi Lulusan SMK Terhadap Peluang Kerja?

4

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Kompetensi lulusan SMK dan Peluang kerja. 2. Untuk mengetahui hubungan Kompetensi kelulusan dengan peluang kerja 3. Untuk mengetahui Bagaimana cara Meningkatkan peluang kerja berdasarkan kompetensi

5

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki peserta didik. Standar Kompetensi adalah ukuran kom-petensi minimal yang harus dicapai peserta didik setelah mengikuti suatu proses pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu. Surat Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi mengemukakan “Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu”. Kompetensi (competency) didefinisikan oleh Palan (2007) sebagai deskripsi mengenai perilaku. Secara lebih terperinci deskripsi itu merujuk kepada karakteristik yang mendasari perilaku yang menggambarkan motif, karakteristik pribadi (ciri khas), konsep diri, nilainilai, pengetahuan, atau keahlian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal. Menurut Finch dan Crunkilton dalam Mulyasa (2004) bahwa yang dimaksud dengan kompetensi adalah penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan sikap dan apresiasi yang harus dimiliki peserta didik untuk dapat melaksanakan tugastugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu. Kompetensi menurut UU No.13/ 2003 tentang Ketenagakerjaan: pasal 1 (10), “Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar

6

yang ditetapkan”. Haryati (2007: 43) menjelaskan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan (kognitif), sikap dan nilai-nilai (afektif) dan keterampilan (psikomotor) yang diwujudkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sehingga mampu menghadapi persoalan yang dihadapinya. Soeprijanto (2010) menjelaskan bahwa kompetensi bersifat kompleks dan merupakan satu kesatuan yang utuh yang menggambarkan potensi, pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang dimiliki seseorang yang terkait dengan profesi tertentu terutama berkenaan dengan bagian-bagian yang dapat diaktualisasikan atau diwujudkan dalam bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi tersebut. Potensi kompetensi belum ditunjukkan dalam prilaku nyata, tetapi merupakan persyaratan yang diyakini memberi jaminan bahwa individu yang memiliki kompetensi tersebut dapat menunjukkan kinerja yang unggul.Dari definisi di atas kompetensi dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk melaksanakan satu tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan.

Kompetensi Lulusan Berdasarkan UU No 20/ 2003 tentang Sisdiknas penjelasan pasal 35 (1), kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Depdiknas (2007) menyatakan bahwa kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Wahyuningsih (1996) menyatakan bahwa kompetensi lulusan adalah sanggup melakukan pekerjaan pada industri sesuai dengan kemampuan sendiri sebagai tenaga menengah terampil dalam dunia industri. Sedangkan Shadan

7

(2008: 13) mengatakan bahwa kompetensi lulusan adalah semua kombinasi pengetahuan, keterampilan, keahlian yang diperoleh mahasiswa dari awal hingga dia lulus dari perguruan tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi lulusan adalah kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, keterampilan, dan keahian yang dimiliki seseorang yang telah melalui proses pendidikan yang dilakukan oleh sebuah lembaga pendidikan. Kompetensi siswa SMK pada prinsipnya mengacu kepada sandar kompetensi yang dituntut oleh industri yang sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Namun dengan industri yang beragam dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda,maka ditetapkanlah standar kompetensi yang dijabarkan langsung dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mendeskripsikan SKL sebagai berikut: a. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik, yang meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran, serta mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. b. Standar kompetensi lulusan pada pendidikan menengah bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan keahliannya.

B. Pengertian Peluang Kerja Istilah Istilah peluang kerja pada dasarnya terdiri dari dua kata yaitu kata peluang yang artinya kesempatan ataupun kemungkinan dan kerja yang artinya aktivitas yang bisa dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Jika diartikan dari frasa katanya, maka peluang kerja merupakan kesempatan yang

8

dimiliki oleh seseorang untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang bisa menghasilkan kompensasi sebagai balas jasanya. Peluang kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja. Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan kesempatan kerja. Dengan demikian, dapat menyerap pertambahan angkatan kerja. Sumarsono (2003 : 41) memberikan definisi bahwa kesempatan kerja adalah lapangan pekerjaan yang sudah di duduki (employment) dan masih lowongan (vacancy). Lebih jauh di jelaskan bahwa dalam teori kesempatan kerja di kenal istilah elastisitas pemerintah akan tenaga kerja yang di artikan sebagai persentase perubahan permintaan akan tenaga kerja sehubungan dengan perubahan permintaan akan tenaga kerja yang di sebabkan dengan perubahan satu persen pada tingkat upah. Jika diartikan secara lebih mendalam, maka pengertian peluang kerja adalah sebuah keadaan yang dapat menggambarkan jumlah ataupun ketersediaan lowongan

pekerjaan

yang

dapat

dimanfaatkan/diisi

oleh

para

pencari

kerja/angkatan kerja. Sederhananya, kesempatan kerja adalah lapangan pekerjaan yang masih bisa diisi oleh orang yang mau bekerja. Sementara itu, angkatan kerja

(labour force) menurut Soemitro Djojohadikusumo didefinisikan sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Bisa juga disebut sumber daya manusia.Banyak sedikitnya jumlah angkatan kerja tergantung komposisi jumlah penduduknya. Kenaikan jumlah penduduk terutama yang termasuk golongan usia kerja akan menghasilkan angkatan kerja yang banyak pula. Angkatan kerja yang banyak tersebut diharapkan akan mampu memacu meningkatkan kegiatan ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesempatan kerja biasanya memiliki hubungan positif dengan jumlah perusahaan yang ada di suatu negara. Semakin banyak perusahaan yang ada di

9

suatu negara, maka semakin tinggi pula tingkat kesempatan kerja di negara tersebut. Sebaliknya, semakin sedikit jumlah perusahaan yang ada di suatu negara, maka semakin rendah pula tingkat kesempatan kerja yang tersedia di negara tersebut. C. Cara Mengubah Kompetensi SMK Untuk Meningkatkan Peluang Kerja Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau perusahaan. Namaun pada kenyataannya, lulusan SMK menyumbang pengangguran terbanyak. Berdasarkan data Badan Pusat Statisik tingkat pengangguran dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) paling tinggi dibanding dengan lulusan dari jenjang pendidikan lainnya. Angka pengangguran dari lulusan SMK pada Agustus 2018 mencapai 11,25%. Tingkat pengangguran tersebut lebih tinggi dari Februari 2018 sebesar 8,92% namun lebih rendah dibanding posisi Agustus 2017 sebesar 11,41. Oleh karena itu diperlukan solusi untuk mengurangi angka pengangguran pada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan agar dapat terserap pada lapangan pekerjaan ataupun menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan berwirausaha. Sehingga untuk meningkatkan kompetensi lulusan SMK diperlukan penyesuaian pada bidang kompetensi yang diajarkan di jenjang SMK dengan kebutuhan lapangan seperti: 1. Revitalisai SMK sesuai link and match dengan DUDI Link and matchdengan DUDI jadi kunci Revitalisasi perbaikan

dan

penyelerasan kurikulum SMK

memantapkan model kesesuaian dengan DUDI. Kurikulum

dan

keterkaitan

dirancang

SMK,

sehingga akan (link and match)

dengan berorientasi pada

penggabungan antara instruction dan constructionsehingga pendekatan utama dalam membentuk

tahapan

10

pembelajaran

yang mengacu

pada fase pembelajaran di sekolah ataupun praktik di industri dan berorientasi pada hasil proses pembelajaran yang diinginkan. 2. Peningkatan Kemampuan Guru Selain itu Revitalisai SMK sesuai link and match dengan DUDIpemerintah juga harus mendorong

program magang industri

untuk guru produktif, serta meningkatkan kemampuan guru dalam penguasaan TIK untuk menunjang proses belajar mengajar. 3. Peningkatan Kemampuan Kerja Peningkatan Kemampuan Kerja lulusan melalui pemberian

sertifikasi

kompetensi

SMK lulusan

akan

didorong

yang ditempuh

melalui pengembangan SMK menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Satu (LSP-P1). Perluasan teaching factory di SMK dirancang agar mendorong inovasi dan produktivitas, siswa tidak hanya dituntut untuk

menguasai skill atau kemampuan teknis, tetapi juga sampai pada

konsep pengembangan usaha dengan harapan agar provil lulusan SMK dapat berwirausaha unuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meminimalisir terjadinya pengangguran. 4. Pengendalian dan peningkatan kompetensi lulusan SMK Pengendalian lulusan Sekolah menengah kejuruan perlu dilakukan agar lulusan SMK terserap pada lapangan pekerjaan sehingga menurunka meminimalisir jumlah pengangguran dari lulusan SMK. Cara tersebut dapat ditempuh dengan peningkatan sarana dan prasarana SMK, pengendalian ijin pembangunan SMK yang tidak memenuhi standar mutu dan dibidang keahlian baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri yang tidak memenuhi standar mutu dan mengontrol ijin pembentukan/pembangunan bidang keahlian baru sehingga diharapkan seluruh lulusan SMK terserap pada lapangan kerja yang sedang dibuhkan.

11

D. Implemantasi Kompetensi Lulusan SMK Terhadap Peluang Kerja Secara substansi SMK adalah lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap bekerja, berjiwa wirausaha, cerdas, komptetitif, dan memiliki jati diri bangsa serta mampu mengembangkan keunggulan loka dan dapat bersaing dipasar global. Tujuan ini tertancum dalam UU Sisdiknas No 20. Tahun 2003 “Tujuan khusus SMK adalah menyiapkan siswa supaya menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya” Kurikulum pendidikan kejuruan dirancang khusus untuk memfasilitasi peserta didik agar dapat menguasai suatu bidang keahlian baik dalam aspek soft skills maupun hard skills dengan harapan menjadi SDM yang siap memasuki dunia kerja dan terjundalam kehidupan bermasyarakat, serta memiliki sikap yang baik dan sesuai norma yang berlaku di masyarakat. Namun sayangnya, tingkat pengangguran terbuka terbesar di Indonesia justru berasal dari jenjang Pendidikan SMK sebesar 9.84 %, disusul jenjang diploma, dan presentase terendah justru diraih oleh jenjang pendidikan SD. Hal ini dikarenakan SMK menghasilkan lulusan yang belum memenuhi kebutuhan industri, sedangkan lulusan SD cenderung Universal dapat bekerja semua bidang.

12

Gambar 1. Kualifikasi Kerja KKNI Kondisi di atas juga diperparah dengan tingginya motivasi para tenaga kerja terdidik untuk bisa menjadi tenaga kerja profesional, dan rendahnya kesadaran para tenaga kerja terdidik untuk mau membuka berbagai macam usaha yang bisa menyerap banyak tenaga kerja. Padahal, jika dilihat dari segi peluang dan kemampuannya, para tenaga kerja terdidik ini sangat berpeluang untuk bisa sukses dalam mendirikan usaha. Dikutip dari : https://pengertiandefinisi.com/pengertian-kesempatan-kerjadalam-dunia-kerja/ pada pukul 14.00 14 Maret 2019 Beberapa Faktor di identifikasi dari beberapa sumber informasi, yang menjadi masalah tidak terserapnya lulusan SMK, antara lain :1) informasi yang diperoleh tidak cukup mendukung untuk memperoleh pekerjaan; (2) industri pada umumnya mencari tenaga kerja yang berpengalaman; (3) keluhan pihak industri bahwa banyak lulusan SMK tidak memiliki keterampilan yang sesuai, terutama employabilitas untuk dapat survive dan bertahan pada berbagai situasi dan kondisi kerja (Hanafi, 2012: 108). Hasil penelitian Sasmito, dkk (2015) menyebutkan bahwa saat ini lulusan SMK kurang siap unutk bekerja di DU/DI, karena kemampuan dan pengalmanan kerja siswa unutk bekerja di DU?DI masih kurang optimal.

13

Hal yag menjadi sorotan yang dihadapi dunia kerja saat ini adalah persepsi dan harapan dunia usaha dan dunia industri unutk mendapatkan pekerja yang baik terhadap employability skills yang seharusnya dimiliki oleh siswa SMK masih sangat sedikit bahkan belum ada sama sekali. Implementasi employability skills meruapakan salah satu terobosan dalam meningkatkan daya saing sumber daya manusia khususnya tenaga kerja. Employability skills merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki setiap pekerja untuk digunakan beradaptasi di tempat kerja. Employability skills harus dimiliki setiap pekerja untuk meningkatkan daya saing dan sukses dalam meningkatkan Produktifitas serta keuntungan (Bloom dan Kitagawa, 1998) Bennett (2006: 1) menyebutkan bahwa tantangan terbesar dunia pendidikan kejuruan adalah menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan akademik (academic skills), kemampuan pada penguasaan keterampilan

yang

spesifik

(technical

skills),

dan

kemampuan

employabilitas (employability skills) yang seimbang. Banyak

teori-teori

yang

menyebutkan

bahwa

kemapuan

employabilitas itu sangat penting, dan sama pentingnya dengan kemampuan

ketrampilan

dan

kemampuan

pengetahuan.

Dalam

Pembelajaran SMK kemampuan Keterampilan sudah dilatih dengan banyak metode pembelejaran seperti Model pembelejaran Problem Based Learing, bahkan hingga Teaching Factory dan untuk model pembelajaran aspek pengetahuan juga sudah dipandu dengan model pembelejaran yang sesuai dengan didukung kurikulum yang handal dan sistem penilaian yang komperhensif. Namun, aspek kemampuan employabilitas masih belum diterapkan secara maksimal sedangkan aspek ini sangat dibutuhkan didalam dunia usaha dan dunia indsutri dalam pekerjaan mereka. Maka dari itulah aspek ini perlu dikembangkan dan di Impelementasikan dengan maksimal agar keterserapan lulusan SMK dapat terserap 100% di dunia kerja dibidangnya masing-masing.

14

E. Pengertian Employability Skills Employability

Skills

merupakan

suatu

keterampilan

yang

memungkinkan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan atau dapat tetap bekerja, meliputi keterampilan personal, keterampilan interpersonal, sikap, kebiasaan, dan perilaku (Lankard, 1990). Ahli lain memiliki pendapat yang sama, yaitu Overtoom (2000) mendefinisikan epmlobility skills sebagai “Transferable core skill groups that represent essensial functional and enabling knowledge, skills, and attitudes required by 21st century workplace necessary for career success at all levels of employment and for all levels of education”. Employability skills dalam bahasa Indonesia biasa disebut Kecakapan Bekerja. Kecakapan ini merupakan keterampilanketerampilan generik yang dituntut untuk diterapkan diberbagai variasi pekerjaan dan disiapkan untuk memasuki lingkungan kerja. OECD mengidentifikasi 4 (empat) kompetensi generik dalam employability skils yaitu: 1. Multi-fungsi – kompetensi dituntut mempunyai lingkup bervariasi dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Relevan pada lintas banyak bidang - kompetensi ini harus relevan untuk berpartisipasi pada industri, pendidikan, pelatihan, politik, jejaring sosial danHubungan interpersonal, serta kehidupan keluarga dan pengembangan kepekaan terhadap kehidupan sosial. 3. Berkaitan dengan tuntutan kompleksitas mental mengasumsikan suatu anatomi mental yang mencakupi pendekatan aktif dan reflektif untuk kehidupan; dan 4. Multi-dimensional — terdiri atas: know how, analytical, cultural and communication skills, and commonsense.

Atribut Pribadi yang berkontribusi terhadap employability skills secara keseluruhan sebagai berikut. 

Loyalitas - kesetiaan pada komitmen atau kewajiban, perasaan kuat dukungan atau kesetiaan

15



Komitmen - memulai suatu tindakan dan menyelesaikannya sampai selesai



Kejujuran dan integritas - standar moral dan profesional yang tinggi; keadilan dan kebenaran untuk diri sendiri dan orang lain



Antusiasme - minat yang kuat dalam, atau keinginan untuk melakukan sesuatu



Keandalan - kemampuan untuk dipercayai untuk melakukan apa yang telah diminta untuk Anda lakukan, atau apa yang telah Anda janjikan



Presentasi pribadi - dengan memperhatikan cara Anda menampilkan diri, dengan mempertimbangkan pakaian yang sesuai dengan ketentuan perusahaan, dan lain-lain.



Akal sehat - kemampuan untuk membuat keputusan yang masuk akal tidak hanya berdasarkan pengetahuan tetapi juga penilaian yang baik



Harga diri yang positif - merasa baik tentang diri Anda dan kemampuan Anda dengan memiliki kepercayaan diri dan keyakinan pada apa yang dapat Anda lakukan



Rasa humor - kemampuan untuk bergabung dengan orang lain dan menikmati atau mengekspresikan apa yang lucu



Sikap yang seimbang untuk bekerja dan kehidupan di rumah- kemampuan untuk memberikan hal yang sama pentingnya untuk hal-hal yang penting di rumah dan di tempat kerja



Kemampuan untuk menghadapi tekanan - kemampuan untuk mengatur waktu Anda dengan baik, sehingga pekerjaan dan tugas tidak menumpuk dan Anda mampu melakukannyamengatasi tuntutan pekerjaan



Motivasi - merasa positif tentang pekerjaan yang Anda lakukan dengan menetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek dan terus bekerjamencapainya



Adaptasi - merasa nyaman untuk mengubah pemikiran dan tindakan Anda agar sesuai dengan berbagai kondisi atau situasi.

16

Menurut hasil kajian American Institutes for Research(2016), keterampilan employability, yang dapat diajarkan melalui sistem pengembangan pendidikan dan tenaga kerja, dibagi menjadi tiga kategori besar: 1. Effective Relationship yaitu keterampilan interpersonal dan kualitas pribadi yang memungkinkan individu untuk berinteraksi secara efektif dengan klien, rekan kerja, dan supervisor 2. Keterampilan Tempat Kerja yaitu keterampilan dan pemahaman analitis dan organisasional yang dibutuhkan karyawan untuk berhasil melakukan tugas-tugas kerja 3. Pengetahuan Terapan yaitu itegrasi pengetahuan akademik dan keterampilan teknis yang bijaksana, dimanfaatkan secara praktis di tempat kerja Dalam masing-masing dari ketiga kategori ini, ada sembilan set keterampilan, yang terinci pada halaman-halaman berikut.

1. Effective Relationship a.

Kemampuan interpersonal Keterampilan

interpersonal

memungkinkan

karyawan

untuk

berkolaborasi sebagai anggota tim atau bekerja secara independen, sebagaimana mestinya, dan berkontribusi pada tujuan menyeluruh dari tempat kerja. Mereka termasuk yang berikut: 1) Memahami kerja tim dan bekerja dengan orang lain

17

2) Menanggapi kebutuhan pelanggan 3) Latihan kepemimpinan 4) Negosiasi untuk menyelesaikan konflik 5) Menghormati perbedaan individu

b.

Kualitas pribadi Kualitas keterampilan

pribadi yang

mencakup

memungkinkan

seperangkat karyawan

perilaku untuk

dan

menjalin

hubungan dan fungsi yang efektif secara tepat di tempat kerja. Mereka termasuk yang berikut: 1) Mendemonstrasikan tanggung jawab dan disiplin diri 2) Beradaptasi dan menunjukkan fleksibilitas 3) Bekerja secara mandiri 4) Mendemonstrasikan keinginan untuk belajar 5) Mendemonstrasikan integritas 6) Mendemonstrasikan profesionalisme 7) Mengambil inisiatif 8) Menampilkan sikap positif dan rasa harga diri 9) Mengemban tanggung jawab untuk pertumbuhan professional

2. Workplace Skills a. Pengelolaan sumber daya Keterampilan

manajemen

sumber

daya

memungkinkan

karyawan untuk melakukan tugas-tugas pekerjaan dengan sukses dengan mengelola waktu dan sumber daya lainnya. Mereka termasuk yang berikut: 1) Mengatur waktu 2) Mengatur uang 3) Mengelola bahan 4) Mengatur personil b. Penggunaan Informasi

18

Keterampilan

menggunakan

informasi

memungkinkan

karyawan untuk melakukan tugas-tugas pekerjaan dengan sukses dengan

memahami,

mengevaluasi,

dan

menggunakan

berbagai

informasi. Mereka termasuk yang berikut: 1) Menempatkan informasi 2) Mengatur informasi 3) Menggunakan informasi 4) Menganalisis informasi 5) Mengkomunikasikan informasi

c.

Keterampilan Komunikasi Keterampilan komunikasi memungkinkan karyawan untuk melakukan

tugas-tugas

pekerjaan

dengan

sukses

dengan

berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dalam berbagai format. Mereka termasuk yang berikut: 1) Berkomunikasi secara lisan 2) Mendengarkan secara aktif 3) Memahami materi tertulis 4) Menyampaikan informasi secara tertulis 5) Mengamati dengan seksama d.

Berpikir Sistem Keterampilan berpikir sistem memungkinkan karyawan untuk melakukan tugas-tugas pekerjaan dengan sukses dengan memahami hubungan di antara komponen-komponen sistem. Mereka termasuk yang berikut: 1) Memahami dan menggunakan sistem 2) Monitor Sistem 3) Memperbaiki sistem

e.

Keterampilan Menggunakan Teknologi

19

Keterampilan

menggunakan

teknologi

memungkinkan

karyawan untuk melakukan tugas-tugas pekerjaan dengan sukses menerapkan teknologi informasi dengan tepat dan efektif.

3. Applied Knowledge a.

Keterampilan Akademik Terapan Keterampilan akademis terapan memungkinkan karyawan untuk

menempatkan

keterampilan

berdasarkan

disiplin

dan

pembelajaran akademis seperti membaca, menulis, strategi dan prosedur matematika, serta prinsip dan prosedur ilmiah untuk penggunaan praktis di tempat kerja. Mereka termasuk yang berikut: 1) Menggunakan keterampilan membaca 2) Menggunakan keterampilan menuli 3) Menggunakan strategi dan prosedur matematika 4) Menggunakan prinsip dan prosedur ilmiah

b. Kemampuan berpikir kritis Keterampilan berpikir kritis memungkinkan karyawan untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam konteks pekerjaan mereka, memecahkan masalah berbasis kerja, dan membuat keputusan yang baik di tempat kerja. Mereka termasuk yang berikut: 1) Berpikir kritis 2) Berpikir kreatif 3) Membuat keputusan yang baik 4) Memecahkan masalah 5) Alasan 6) Merencanakan dan mengatur

20

F. Aspek Employability Skills Keterampilan employability secara khusus berkaitan dengan kemampuan bekerja seseorang dengan berbagai situasi yang meliputi keterampilan atau kecakapan sebagai berikut. 1.

Komunikasi

2.

Kerjasama Tim

3.

Memecahkan Masalah

4.

Prakarsa dan Berusaha

5.

Merencanakan dan Mengatur Kegiatan

6.

Mengelola Diri

7.

Belajar

8.

Menggunakan Teknologi

9.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Dari beberapa penjelasan diatas, eployabiliti skills

sejumlah

keterampilan-keterampilanyang

sifatnya

merupakan

non-teknis

yang

dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja, untuk tetap bertahan dan mengembangkan karir ditempat kerja, ataupun pengembangan karir ditepat kerja baru. G. Pentingnya Kemampuan Employabilitas Bagi Siswa SMK Employability skill dinilai sangat penting karena setiap pekerjaan menuntut adanya inisiatif, fleksibilitas, dan kemampuan seseorang untuk menangani tugas-tugas berbeda. Hal ini berarti bahwa keterampilan yang dimiliki tenaga kerja tidaknharus spesifik tetapi seyogianya lebih berorientasi pada layanan dan lebih penting lagi memiliki keterampilan sosial (Hanafi, 2014). Emplyobility skills atau kecapakan kerja perlu dimiliki oleh sumber daya manusia disemua jejang karir di dunia kerja. Dengan demikian, para pekerja dapat bekerja denganefektif dan efisien sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perushanaan. Berarti, hanya para pekerja yang

21

memiliki kecakapan yang mumpunilah yang dpat berkembang dengan di perusahaan.

22

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Ada banyak upaya untuk dapat meningkatkan peluang kerja dalam bidang kompetensi

kelulusan.

SMK

harus

menyiapkan

tenaga

kerja

yang

berkompeten baik dari segi hard skills maupun soft skills sesuai kebutuhan industri, SMK juga dapat melaksanakan program-program kegiatan sebagai berikut: (1) program teaching factory (2)pengelolaan prakerin (3) pengelolaan kunjungan industri (4) penyelenggaraan kelas industri. (5) program on job training, dan (6) penyuluhan serta pembinaan dari stakeholder terkait dengan tenaga kerja. Selain program diatas, pihak sekolah juga harus memiliki kerjsama dengan industri.

B. Kritik dan Saran Sebagai manusia biasa, penulis menyadari akan kekurangan serta kesalahan dalam penulisan makalah ini baik dari segi tata bahasa, maupun materi yang disampaikan. Dari itu penulis mohon maaf dan dengan kelapangan hati penulis mohon saran serta kritik dari para pembaca. Semoga dengan adanya makalah ini baik penulis maupun pembaca dapat mengambil manfaat serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan. Dan semoga Allah senantiasa menunjukkan, merahmati dan meridhai setiap gerak langkah kita. Aamiin.

23

Related Documents


More Documents from "APRILIYA TRIWIDIYA"