Makalah Bayi Baru Lahir Oke (1).docx

  • Uploaded by: liana
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Bayi Baru Lahir Oke (1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,260
  • Pages: 16
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘Alaikum Wr.Wb. Segala Puji dan Syukur Kami panjatkan kepada Allah swt. Yang telah memberikan Rahmat, Taufik, hidayah dan maunah- Nya kepada kita sekalian. Semoga kita senantiasa mendapatkan lindungan dan ridho-Nya di mana dan kapanpun kita hidup baik di dunia mapun di akherat Penulis telah dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan Judul “Bayi Baru Lahir”, walaupun Penulis sadar masih banyak terdapat kekurangan, maka Penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan yang sifatnya membangun dari pihak manapun demi lebih baiknya penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhirnya Penulis mengucapkan terimakasih atas segala attensinya terkait dengan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga dimasa-masa mendatang dapat Karya Tulis Ilmiah ini dengan lebih baik lagi. Wassalamu ‘Alaikum Wr.Wb. Blora, 10 Januari 2017 Penulis

Sasmita Indriyani

1

DAFTAR ISI COVER ................................................................................................................... SURAT PENENGESAHAN................................................................................... KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I . PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat/ Kegunaan Penelitian BAB A. B. C. D.

II. TINJAUAN TEORI Pengertian Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal Penilaian Bayi Baru Lahir Penatalaksanaan Awal Pada Bayi Baru Lahir Normal

1 2 3 4 4 5

5 6 7 8

BAB III. PEMBAHASAN BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

14 15

DAFTAR PUSTAKA

2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Bayi baru lahir adalah janin dengan berat mulai dari 2500-4000 gram dengan masa konsepsi 36-42 minggu yang mengalami proses kelahiran dan terus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra uteri. Dalam kehidupan yang normal kelahiran bayi sangatlah dinantikan oleh ayah, ibu dan keluarganya, sehingga kelahiran tersebut tentunya sangat diharapkan dapat berjalan dengan baik, dari sisi proses kelahirannya, penanganannya ketika telah baru lahir dan keperawatannya setelah lahir hingga besar tentunya. Angka kematian bagi bayi khususnya neonatus merupakan indikator dalam menilai status kesehatan masyarakat suatu bangsa dan kini digunakan juga sebagai ukuran untuk menilai kualitas pengawasan antenatal. Dalam 30 tahun terakhir ini angka kematian bayi turun dengan mencolok, tapi angka kematian perinatal dalam 10 tahun terakhir kurang lebih menetap. Misi MPS (Making Pregnancy Safer) di Indonesia tahun 2001-2010 antara lain adalah menurunkan angka kematian neonatal menjadi 16 per 1000 kelahiran hidup dari 77,3-137,7 per 1000 (referrai hospital) untuk mencapai sasaran tersebut. Intervensi yang sangat kritis adalah tersedianya tenaga penolong persalinan yang terampil dan dapat memberikan pelayanan medik. Dengan adanya standart pelayanan medik. Dengan adanya standar tersebut para petugas kesehatan mengetahui kinerja apa yang diharapkan dari mereka apa yang harus mereka lakukan pada setiap tingkat pelayanan, serta kompetensiapa yang diperlukan. Mengingat masa neonata/bayi baru lahir adalah masa penentu. Perkembangan dan pertumbuhan bayi/anak selanjutnya serta diperlukan perhatian dan penanganan yang terpadu dan berkesinambungan, maka penyusun tertarik untuk mengambil kasus bayi baru lahir. Menurut hemat penulis bayi yang baru lahir sangatlah penuh dengan resiko ketika tidak dilakukan tindakan yang memenuhi standar pertolongan yang benar. Dengan pertolongan yang benar maka dapat menjadikan bayi dapat terselamatkan dan dapat berproses sebagaimana layaknya bayi. Tentunya dalam hal ini si penolong dalam proses bayi ketika baru lahir harus mengetahui dengan pasti bagaimana bayi tersebut harus ditanganinya. Si penolong tersebut juga harus tahu ciri-ciri apa saja yang terdapat pada bayi

3

yang baru lahir, perubahan-perubahan apa saja yang terjadi ketika bayi tersebut baru lahir, dan langkah-langkah apa saja yang seharusnya si penolong tersebut akan lakukan.

B. Rumusan Masalah Dari latar belakang permasalahan yang diuraikan di atas, rumusan masalah yang hendak di kaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa ciri-ciri Bayi baru lahir? 2. Perubahan-perubahan apa saja yang terjadi terhadap Bayi yang baru lahir ? 3. Bagaimanakah penilaian Bayi yang baru lahir ? 4. Bagaimanakah penatalaksanaan awal pada Bayi baru lahir normal ? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan karya tulis ilmiah sebagai berikut: 1. Agar mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri bayi baru lahir 2. Agar mahasiswa dapat mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi Bayi baru lahir 3. Agar mahasiswa dapat mengetahui penilaian Bayi yang baru lahir 4. Agar mahasiswa dapat mengetahui penatalaksanaan awal pada Bayi baru lahir normal

D. Kegunaan/Manfaat Penelitian 1. Diharapkan mampu memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan dibidang kebidanan. 2. Untuk menambah khasanah keilmuan dan wawasan bagi penulis khususnya, serta Poltekkes Blora pada umumnya. 3. Berguna bagi Bidan sebagai acuan pertimbangan dalam usahanya untuk menerapkan keilmuan terkait dengan kebidanan.

BAB II

4

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Bayi baru lahir adalah janin dengan berat mulai dari 2500-4000 gram dengan masa konsepsi 36-42 minggu yang mengalami proses kelahiran dan terus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra uteri. Beralih dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Tiga faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan proses vital bayi baru lahir yaitu maturasi, adaptasi, dan toleransi. Selain itu pengaruh kehamilan dan proses persalinan mempunyai peranan penting dalam mordibitas dan mortalitas bayi. Empat aspek transisi pada bayi baru lahir yang berlangsung cepat adalah sistem metabolisme, suhu tubuh, pernafasan dan sirkulasi. Bayi baru lahir normal adalah bayi dengan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan). B. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal Menurut DEPKES RI tahun 1993, ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah: 1. Berat badan lahir 2500-4000 gram 2. Lingkar dada 30-38 cm 3. Panjang badan lahir 48-52 cm 4. Lingkar kepala 33-37 cm 5. Bunyi jantung pada menit-menit pertama cepat ± 180 kali per menit, kemudian menurun sampai 120-140 kali per menit 6. Pernafasan pada menit-menit pertama cepat ± 80 kali per menit, kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40 kali per menit 7. Kulit berwarna kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi verniks caseosa 8. Rambut lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya sudah sempurna 9. Kuku telah agak panjang dan lemah 10. Genetalia: labia mayora sudah menutupi labia minora (pada bayi perempuan), testis sudah turun kedalam skrotum (pada bayi laki-laki) 11. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik 12. Refleks moro sudah baik, bila bayi dikagetkan bayi akan memperlihatkan gerakan seperti memeluk

5

13. Graff refleks sudah baik, apabila diletakan sesuatu benda diatas telapak tangan, bayi akan menggenggam 14. Eliminasi baik, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama berwarna hitam kecoklatan. C. Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Bayi Baru Lahir 1. Perubahan Metabolisme Karbohidrat Dalam waktu 2 jam setelah bayi lahir akan terjadi penurunan kadar gula dalam darah, untuk menambah energi pada jam-jam pertama setelah lahir diambil dari hasil metabolisme asam lemak. Apabila terjadi hipotermi pada bayi maka metabolisme asam lemak tidak dapat memenuhi kebutuhan pada bayi baru lahir, maka kemungkinan besar bayi akan mengalami hipoglikemia, misalnya pada Berat Bayi Lahir Rendah, bayi dari ibu yang menderita Diabetes Melitus, dan lain-lain. 2. Perubahan Suhu Tubuh Ketika bayi lahir, bayi berada dalam suhu lingkungan yang lebih rendah dari suhu di dalam rahim ibu. Apabila bayi dibiarkan pada suhu kamar 25° C maka bayi akan kehilangan panas melalui konveksi, radiasi, dan evaporasi sebanyak 200 kal/kg BB/menit, sedangkan produksi panas yang dihasilkan tubuh bayi hanya nya saja. Keadaan ini menyebabkan penurunan suhu tubuh sebanyak 2° C dalam waktu 15 menit. Akibat suhu yang rendah metabolisme jaringan tubuh dan kebutuhan oksigen meningkat. 3. Perubahan Pernafasan Selama dalam uterus janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta. Setlah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi. Rangsangan untuk gerakan pernafasan pertama adalah: a. Tekanan mekanis dari dada sewaktu melewati jalan lahir b. Penurunan tekanan oksigen dan kenaikan tekanan karbon dioksida merangsang kemoreseptor yang terletak di sinus karotis c. Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang permukaan gerakan pernafasan d. Refleks deflaksi pada hering breur, pernafasan pertama pada bayi baru lahir terjadi normal dalam 30 detik setelah lahir. Tekanan pada rongga dada bayi saat lahir pervaginam mengeluarkan cairan pada paru-paru

6

sebanyak dari 80-100 mL, sehingga cairan yang hilang ini diganti dengan udara.

4. Perubahan Sirkulasi

Dengan berkembangnya paru-paru mengakibatkan tekanan oksigen meningkat dan tekanan karbon dioksida menurun, hal ini mengakibatkan resitensi pembuluh darah paru sehingga aliran darah meningkat. Maka hal ini menyebakan darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru dan duktus anteriosus menutup. Dengan menciutnya arteri dan vena umbilikalis dan kemudian tali pusat dipotong, aliran darah dari plasenta melalui vena kava inferior dan foramen ovale ke atrium kiri terhenti. Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang cukup hidup di luar badan Ibu.

D. Penilaian Bayi Baru Lahir

Segera setelah bayi lahir lakukan penilaian untuk mengidentifikasi apakah bayi baru lahir memerlukan pertolongan lebih cepat. Segera lakukan resusitasi jika bayi tidak bernafas atau bernafas megap-megap (lemah). Untuk memudahkan penilaian penolong persalinan dianjurkan untuk menilai: 1.

Apakah bayi menangis kuat ?

2.

Apakah bayi bergerak aktif ?

3.

Apakah kulit bayi berwarna kemerah-merahan ?

Keadaan umum bayi dinilai pada 1 menit, 5 menit dan 10 menit pertama setelah bayi lahir dengan menggunakan APGAR SKOR. Penilaian APGAR SKOR ini dilakukan untuk menentukan apakah bayi memerlukan tindakan, tetapi lebih banyak kaitannya dalam memantau kondisi bayi dari waktu kewaktu.

TANDA 0 A: Appearance Color (warna kulit)

Pucat

SKOR 1 Badan merah, tetapi ekstremitas biru

2 Seluruh tubuh kemerah-merahan 7

P: Pulse/heart rate (nadi/frekuensi jantung) G: Grimace (reaksi terhadap rangsangan) A: Activity (tonus otot) R: Respiration (usaha nafas)

Tidak ada

Dibawah 100

Diatas 100

Tidak ada

Sedikit gerakan mimik, menyeringai Ektremitas sedikit fleksi Lemah, tidak teratur

Menangis, batuk, bersin Gerakan aktif

Tidak ada, lumpuh Tidak ada

Menangis kuat

Apabila hasil penilaian APGAR: 7-10: Bayi mengalami asfiksia ringan/dikatakan bayi dalam keadaan normal 4-6: Bayi mengalami asfiksia 0-3: Bayi mengalami asfiksia berat

E. Penatalaksanaan Awal Pada Bayi Baru Lahir Normal 1. Membebaskan/membersihkan jalan nafas Bersihkan jalan nafas bayi dengan cara mengusap mukanya dengan kain/kasa yang bersih dari darah dan lendir segera setelah bayi lahir seluruh badan. Apabila bayi baru lahir segera dapat bernafas spontan atau segera menangis, jangan lakukan pengisapan secara rutin pada jalan nafasnya karena

pengisap[an

yang

tidak

dilakukan

secara

hati-hati

dapat

menyebabkan perlukaan jalan nafas sehingga dapat terjadi infeksi, serta dapat merangsang terjadinya gangguan denyut jantung dan spasme pada laring/tenggorokan bayi. 2. Mencegah kehilangan panas Saat lahir mekanisme pengaturan temperatur pada BBL belujm berfungsi sempurna. Oleh karena itu jika tidak segera dilkukan pencegahan kehilangan panas bayi akan mudah terkena hipotermia. Bayi dengan hipotermia berisiko tinggi mengalami sakit berat atau bahkan kematian. Hipotermia mudah terjadi pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti walaupun berada dalm ruangan yang relatif hangat. Bayi kurang bulan sangat rentan mengalami hipotermia. Walaupun demikian, bayi tidak boleh menjadi hipertermia (temperatur tubuh lebih dari 37,5° C). Cegah kehilangan panas melalui upaya berikut:

8

a.

Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan. Verniks akan membantu menghangatkan tubuh bayi. Ganti handuk basah dengan handuk/kain kering. Biarkan bayi diatas perut ibu.

b.

Letakkan bayi tengkurap didada ibu agar ada kontak kulit ibu dan kulit bayi. Luruskan bahu bayi dan usahakan menempel di dada atau perut ibu dengan kepala bayi di antara payudara ibu dengan posisi sedikit lebih rendah dari puting payudara ibu.

c.

Selimuti ibu dan bayi dan pasang topi di kepala bayi. Kepala bayi mempunyai luas permukaan yang relatif luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika kepala tidfak ditutup.

d.

Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir, lakuakn penimbangan setelah satu jam kontak kulit ibu ke kulit bayi dan bayi selesai IMD. Sebelum melakukan penimbangan, terlebih dahulu selimuti bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering. Berat bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi pada saat berpakaian atau diselimuti dikurang dengan berat pakaian atau selimut tersebut. Bayi sebaiknya dimandikan setelah kondisi bayi stabil pada umumnya, tidak kurang dari enam jam untuk mencegah hipotermia.

3. Perawatan tali pusat. Puntung tali pusat yang sudah diikat atau diklem jangan dibungkua atau dioleskan cairan atau bahan apapun ke puntung tali pusat. Mengoleskan alkohol absolut 70% masih diperkenankan, tetapi tidak dikompreskan karena menyebabkan tali pusat basah atau lembab. Bayi yang dipakaikan popok harus dipakaikan dibawah puntung tali pusat, jika tali pusat kotor, bersihkan dengan hati-hati menggunakan air DTT dan sabun, segera keringkan dengan kain basah.

4. Inisiasi menyusu dini Dalam hal ini kita sebagai penolong hendaklah dapat memberikan pernjelasan kepada Ibu yang baru melahirkan dapat menginisiasi menyusu kepada anak yang baru lahir, sehingga dengan demikian interaksi anak dengan Ibunya dapat terjadi, sehingga bayi yang baru lahir bisa dapat mempunyai naluri yang kuat terhadap kebutuhan susunya.

9

5. Pencegahan perdarahan Semua bayi baru lahir harus diberikan vit. K1 (phytomenadione) injeksi 1 mg IM setelah proses IMD untuk mencegah perdarahan akibat defisiensi vit. K yang dapat dialami oleh sebagian Bayi yang Baru Lahir. 6. Pencegahan infeksi mata Salep atau tetes mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan setelah proses IMD. Pencegahan infeksi mata tersebut mengandung Tetraksilin 1% atau antibiotika lain. Upaya pencegahan infeksi mata kurang efektif jika diberikan lebih dari 1 jam setelah kelahiran. 7. Pemeriksaan fisik Hari pertama kelahiran bayi sangat penting. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi dalam menyesuaikan diri dari kehidupan di dalam rahim ke kehidupan di luar rahim. Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin jika terdapat kelainan pada bayi. Risiko terbesar kematian BBL terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24 jam pertama.

1.

Pemeriksaan fisik yang dilakukan Lihat postur, tonus dan aktivitas

2.

Lihat kulit

3.

Hitung pernapasan dan lihat tarikan dinding dada bawah ketika bayi sedang tidak menangis

4.

5.

Hitung denyut jantung dengan meletakan stetoskop di dada kiri setinggi apeks kordis Lakukan pengukuran suhu ketiak

6.

Lihat dan raba bagian kepala

Keadaan normal Posisi tungkai dan lengan fleksi. Bayi sehat akan bergerak aktif. Wajah, bibir dan selaput lendir, dada harus berwarna merah muda, tanpa adanya kemerahan atau bisul. Frekuensi napas normal 40-60 kali per menit. Tidak ada tarikan dinding dada bawah yang dalam Frekuensi denyut jantung normal 120-160 kali per menit. Suhu normal adalah 36,5-37,5° C Bentuk kepala terkadang asimetris karena penyesuaian pada saat proses persalinan, umumnya hilang dalam 48 jam. Ubun-ubun besar rata atau tidak membonjol, dapat sedikit

10

7. 8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15

membonjol saat bayi menangis. Lihat mata Tidak ada kotoran/sekret. Lihat bagian dalam mulut. Bibir, gusi, langit-langit utuh dan Masukkan satu jari yang tidak ada bagian yang terbelah. menggunakan sarung tangan ke Nilai kekuatan isap bayi. Bayi dalam mulut, raba langit-langit. akan mengisap kuat tangan pemeriksa Lihat dan raba perut Perut bayi datar, teraba lemas. Lihat tali pusat Tidak ada perdarahan, pembengkakan, nanah, bau yang tidak sedap pada tali pusat atau kemerahan sekitar tali pusat. Lihat punggung dan raba tulang Kulit terlihat utuh, tidak terdapat belakang. lubang dan benjolan pada tulang belakang. Lihat lubang anus Terlihat lubang anus dan periksa Hindari memasukkan alat atau apakah mekonium sudah keluar. jari dalam memeriksa anus. Biasanya mekonium sudah Tanyakan pada ibu apakah bayi keluar dalam 24 jam setelah lahir. sudah buang air besar. Lihat dan raba alat kelamin luar. Bayi perempuan kadang terlihat Tanyakan pada ibu apakah bayi cairan vagina berwarna putih atau sudah buang air kecil kemerahan. Bayi laki-laki terdapat lubang uretra pada ujun penis. Teraba testis di skrotum. Pastikan bayi sudah buang air kecil dalam 24 jam setelah lahir. Timbang bayi. Barat lahir 2,5-4 Kg. Timbang bayi dengan Dalam minggu pertama, berat menggunakan selimut, hasil bayi mungkin turun dahulu baru dikurangi selimut kemudian naik kembali. Mengukur panjang dan lingkar Panjang lahir normal 48-52 cm. kepala Lingkar kepala normal 33-37 cm. Menilai cara menyusui, minta ibu Kepala dan badan dalam garis untuk menyusui bayinya lurus; wajah bayi menghadap payudara; ibu mendekatkan bayi ke tubuhnya. Bibir bawah melengkung keluar, sebagian besar areola berada dalam mulut bayi. Menghisap dalam dan pelan kadang disertai berhenti sesaat.

8. Pemberian imunisasi

11

Imunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi Hepatitis B terhadap bayi, terutama jalur penularan Ibu-Bayi. Imunisasi Hepatitis B pertama diberikan 1-2 jam setelah pemberian vit. K, pada saat bayi berumur 2 jam. Lakukan pencatatan dan anjurkan ibu untuk kembali untuk mendapatkan imunisasi berikutnya sesuai jadwal pemberian imunisasi.

12

BAB III PEMBAHASAN

Pada kasus By.Ny. S umur 30 menit apabila ditinjau dari segi teori ciri-ciri bayi baru lahir yang mempuyai ciri-ciri sebagai berikut Berat badan 3100 gram, Panjang badan 50 cm, Lingkar dada 34 cm, Lingkar kepala 34 cm, Frekuensi jantung 135 kali/menit, Pernafasan ± 40 kali/menit, Kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup, Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna, Kuku agak panjang dan lemas, Genetalia perempuan labiya mayor menutupi labya minor urwtra berlubang, Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik, Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik, Reflek graps atau menggenggam sudah baik, Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan. Dengan adanya tanda tersebut menjadikan By.Ny.S termasuk kedalam bayi baru lahir sehat. Penanganan yang dilakukan bidan terhadap kasus By.Ny.S sudah sesuai dengan teori yang ada yaitu salah satunya yaitu tindakan menghangatkan bayi dan tindakan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) yang dilakukan 1 jam segera setelah bayi lahir. Pada kasus By.Ny. S umur 30 menit dapat dikategorikan dengan masa transisi tahap pertama/periode reaktif jika dilihat dari segi waktu yang digunakan saat pengkajian. Hal tersebut sangat sesuai dengan teori yang ada yang menyebutkan bahwa masa transisi adalah waktu ketika bayi melakukan stabilitasi dan penyusaian terhadap kehidupan diluar uterus. Ada 3 priode transisi, yaitu: 1). Tahap pertama /periode reaktif adalah dimulai segera setelah lahir dan berakhir setelah 30 menit. 2). Tahap kedua/ periode interval adalah berlangsung mulai menit 30 sampai 2 jam setelah lahir (biasanya pada priode ini banyak tidur). 3). Tahap ketiga /periode reaktif kedua adalah yang berlanjut dari dua jam sampai enam jam.

13

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN Dari pembahasan penelitian terkait Bayi Baru Lahir maka dapatlah penulis simpulkan bahwa: 1. Ciri-ciri Bayi baru lahir sangat senada dengan ciri-ciri yang dirumuskan oleh Kementerian Kesehatan pada Tahun 1993 yang diantaranya adalah Berat badan lahir 2500-4000 gram, Lingkar dada 30-38 cm, Panjang badan lahir 4852 cm, Lingkar kepala 33-37 cm, Bunyi jantung pada menit-menit pertama cepat ± 180 kali per menit, kemudian menurun sampai 120-140 kali per menit, Pernafasan pada menit-menit pertama cepat ± 80 kali per menit, kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40 kali per menit, Kulit berwarna kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi verniks caseosa, Rambut lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya sudah sempurna, Kuku telah agak panjang dan lemah, Genetalia: labia mayora sudah menutupi labia minora (pada bayi perempuan), testis sudah turun kedalam skrotum (pada bayi laki-laki), Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik, Refleks moro sudah baik, bila bayi dikagetkan bayi akan memperlihatkan gerakan seperti memeluk, Graff refleks sudah baik, apabila diletakan sesuatu benda diatas telapak tangan, bayi akan menggenggam, Eliminasi baik, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama berwarna hitam kecoklatan. 2. Perubahan-perubahan terjadi terhadap Bayi yang baru lahir sesuai tinjauan teori dan temuan dilapangan adalah sebagai berikut: Perubahan Metabolisme Karbohidrat, Perubahan suhu tubuh, Perubahan pernafasan dan perubahan sirkulasi. 3. Penilaian Bayi yang baru lahir secara normal dinilai dari beberapa unsur yaitu warna kulit seluruh tubuh kemerah-merahan, frekuensi jantungnya di atas 100, reaksi terhadap rangsangan baik yang ditandai (menangis, batuk, bersin), tonus otot baik yang ditandai dengan adanya gerakan aktif dan adanya usaha nafas denag ditandai bayi tersebut menangis kuat. 4. Penatalaksanaan awal pada Bayi baru lahir normal ternyata perlu adanya halhal sebagai berikut: Membebaskan/membersihkan jalan nafas, mencegah

14

kehilangan panas, Perawatan tali pusat, Inisiasi menyusu dini, Pencegahan pendarahan, Pencegahan infeksi mata,

Pemeriksaan fisik, Pemberian

Imunisasi. B. SARAN 1. Untuk memberikan asuhan yang menguntungkan terhadap ibu, bayi dan keluarganya, seorang bidan atau perawat harus memahami dan memiliki pengetahauan tentang Bayi Baru lahir. 2. Dan semoga makalah ini dapat digunakan sebaik-baiknya, agar makalah ini selalu dapat digunakan. Bagi mahasiswa dapat membaca makalah ini sebagai referensi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dan juga sebagai referensi terhadap Bayi yang baru lahir.

15

DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elizabeth B., PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, Jakarta : Erlangga edisi kelima Kamus besar bahasa Indonesia, 2002 : 1118 Kunjungi : Download KTI Kebidanan dan Keperawatan

16

Related Documents


More Documents from "Citasari Muhusini"