MAKALAH BAHASA INDONESIA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DOSEN PENGAMPU : Dr.Firdaus Zar’in,S.Pd,M.Si.
DI SUSUN OLEH : Dhebi Aryanti (11814044) JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK 2018/2019
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena sesungguhnya hanya atas limpahan rahmat-Nya, kasih sayang dan belas kasihnya, saya dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah Bahasa Indonesia yang berjudul “Pendidikan Anak Usia Dini”. Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas individu. Saya menyadari makalah ini banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat dinantikan. Besar harapan saya makalah ini dapat berguna bagi saya selaku penulis, dan juga bermanfaat untuk yang membaca. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.
iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................ii DAFTAR ISI............................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4 1.1............................................................................................................................Lata r Belakang..........................................................................................................4 1.2............................................................................................................................Rum usan Masalah......................................................................................................5 1.3............................................................................................................................Tuju an Penulisan.......................................................................................................5 BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6 2.1.Pengertian PAUD...............................................................................................6 2.1.1.Pentingnya PAUD...........................................................................................6 2.2.1.Konsep pendidikan PAUD..............................................................................8 BAB III PENUTUP.................................................................................................14 3.1.Kesimpulan........................................................................................................14 3.2.Saran..................................................................................................................14 KATA PENGANTAR..............................................................................................15
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menunjang sebuah
proses penanaman ilmu pengetahuan apalagi yang ingin di berikan kepada anak usia dini. Sebuah proses pendidikan membutuhkan sebuah pemikiran dan sebuah cara yakni berfilsafat dalam hal memberikan yang terbaik bagi pendidikan demi kemajuan pendidikan bangsa dan demi tercapainya tujuan pendidikan bangsa yang jelas tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Dalam filsafat pendidikan anak usia dini ada hal sangat perlu di perhatikan dan dipikirkan secara matang sebelum menghadapi anak dalam proses pembelajaran yakni bagaimana peran seorang dalam memberikan pelajaran dan bagaimana seorang guru mampu untuk memancing kekreatifitasan anak demi pembentukan karakter anak yang baik. Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pondasi bagi perkembangan kualitas sumber daya manusia selanjutnya. Karena itu peningkatan penyelenggaraan PAUD sangat memegang peranan yang penting untuk kemajuan pendidikan di masa mendatang. Arti penting mendidik anak sejak usia dini dilandasi dengan kesadaran bahwa masa kanak-kanak adalah masa keemasan (the golden age), karena dalam rentang usia dari 0 sampai 5 tahun, perkembangan fisik, motoric dan berbahasa atau linguistic seorang anak akan tumbuh dengan pesat.
4
5
1.2. Rumusan Masalah A.
Apa pengertian PAUD ?
B.
Apa pentingnya PAUD ?
C.
Bagaimana konsep pendidikan PAUD ?
1.3. Tujuan Penulisan A.
Memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
B.
Untuk mengetahui pengertian PAUD
C.
Untuk mengetahui pentingnya PAUD
D.
Untuk mengetahui konsep pendidikan PAUD
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian PAUD Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya ialah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Secara institusional, Pendidikan Anak Usia Dini juga dapat diartikan
sebagai
salah
satu
bentuk
penyelanggaraan
pendidikan
yang
menitikberatkan pada peletakkan dasar kea rah pertumbuhan dan perkembangan, baik kordinasi motorik, kecerdasan emosi, kecerdasan jamak, maupun kecerdasan spiritual. Sementara itu, secara yuridis istilah anak usia dini di Indonesia ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Lebih lanjut pasal 1 ayat 14 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah sesuatu jenjang pendidikan yang berupaya memberikan pembinaan kepada anak usia dini dengan menggunakan cara bermain sambil belajar dengan tujuan dapat merangsang perkembangan anak sehingga anak usia dini siap untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. 2.1.1. Pentingnya PAUD PAUD memegang peranan yang sangat penting dan menentukan bagi sejarah perkembangan anak selanjutnya karena merupakan fondasi bagi dasar kepribadian anak. Anak yang mendapatkan pembinaan yang tepat dan efektif sejak usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan fisik dan mental, yang berdampak
6
7
pada peningkatan prestasi belajar anak, etos kerja, dan produktivitas sehingga mampu mandiri dan mengoptimalkan potensi dirinya. PAUD sangat menentukan kesuksesan seseorang di masa depan, bagaimana seseorang merespon berbagai permasalahan yang dihadapi dalam setiap langkah kehidupan sangat ditentukan oleh pengalaman dan pendidikan yang diperoleh pada saat usia dini. PAUD yang positif akan mendorong seseorang untuk merespon bebagai permasalahan kehidupan secara positif, sebaiknya pengalaman negative dapat mendorong seseorang melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan yang seharusnya. Menurut El-Khuluqo (2015:42) Hasil kajian menunjukkan, bahwa daya imajinasi, kreatifitas, inovatif, dan proktivitas lulusan PAUD, berbeda dengan yang tidak melaluinya. Oleh sebab itu, PAUD terus ditumbuhkankembangkan pemerintah ke depan sudah bisa ditawar-tawar lagi lembaga ini harus dikembangkan sampai ke pelosok pedesaan sebab dalam era globalisasi sekarang kita membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi. Oleh sebab itu, perlu disiapkan SDM handal, melalui pendidikan yang berkualitas sejak dini dengan menumbuhkembangkan lembaga PAUD. Sementara itu, menurut Mulyasa (2014:49) pentingnya PAUD juga dapat ditinjau dari perkembangan otak manusia bahwa tahap perkembangan otak anak usia dini menempati posisi yang paling vital, karena sebagian besar perkembangan otak dicapai pada masa usia dini. Lebih jelasnya bayi lahir telah mencapai perkembangan otak 25 % orang dewasa. Untuk menuju kesempurnaan perkembangan otak manusia 50 % dicapai hingga usia 4 tahun, 80 % hingga usia 8 tahun dan selebihnya diproses hingga anak usia 18 tahun. Dengan demikian, usia dini mengenang peranan yang sangat penting karena perkembangan otak mengalami lompatan dan berjalan sedemikian pesat. Pendidikan anak usia dini dapat dijadikan sebagai untuk melihat keberhasilan anak dimasa mendatang. Anak yang mendapatkan layanan yang baik semenjak usia dini memiliki harapan lebih besar dalam meraih sukses dimasa mendatang.
8
2.2.1.Konsep Pendidikan PAUD A.
Anak Sebagai Amanah Allah Di antara kewajiban yang dibebankan oleh Allah di atas pundak seseorang insan
adalah kewajiban dalam mendidik anak atau keturunan, juga berusaha untuk menyelamatkan diri sendiri, istri, dan anak-anak semuanya dari siksa api neraka jahanam. Allah berfirman : dalam Qs at-Tahrim ayat 6 yang artinya “Wahai orangorang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu: penjaganya malikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka pada Allah terhadap apa yang dia perintahkan.” Secara terang dan tegas dalam ayat tersebut Allah memerintahkan kepada orang beriman untuk menjaga diri dan keluarganya dari api neraka. Tidak mungkin selamat dari api neraka jika tidak taat kepada Allah, sedangkan ketaatan kepada Allah tidak mungkin tercapai tanpa pendidikan. “pendidikan itu sendiri adalah proses transformasi sesuatu pada batas kesempurnaan (kedewasaan), dan dilakukan secara bertahap. Rasulullah bersabda: “Kalian semua adalah pemimpin dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang kalian pimpin. Seorang suami adalah pemimpin di dalam rumahnya (keluarganya), dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Begitu pula seorang istri adalah pemimpin didalam rumah suaminya, dan ia akan diminta pertanggungjawaban atas kepmimpinannya.” Dalam hadis tersebut diisyaratkan peranan penting seorang suami dan istri dalam pendidikan anaknya. Tentang tugas dan kewajiban mereka Allah akan meminta pertanggungjawabannya pada hari kiamat kelak. Dalam hadis lain Rasulullah menyebutkan orang tua terhadap anaknya adalah merupakan hak bagi anak. Karena itu pendidikan terhadap anak (Anak Usia Dini) tidak boleh diabaikan. Rasulullah saw bersabda: “Wa inna liwalidaika alaika hakkonn” yang artinya: dan sungguh, anak pun memiliki hak atas dirimu” Maka anak-anak yang merupakan karunia Allah dan ujian-Nya bagi hambahamba Nya wajib disyukuri, dengan melaksanakan amanah itu sesuai hukum-hukum-
9
Nya. Jika amanah ini dilalaikan betapa besar dampak buruknya baik bagi diri maupun anaknya, di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya betapa besar keuntungan dan pahala yang diberikan Allah kepada kedua orangtua yang secara penuh telah mendidik anaknya dari sejak lahir hingga dewasa. B.
Anak Bagaikan Mutiara Yang Indah Al-Ghazali mengumpamakan keadaan jiwa anak usia dini dengan mutiara yang
indah bening dan bersih sedikit pun tidak ada noda. Perumpamaan itu bukan sesuatu yang berlebihan karena Nabi sendiri menyebutkan dengan istilah Fitrah dalam hadisnya.
Setiap
anak dilahirkan
dalam
keadaan
fitrah
kemudian
kedua
orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi. (HR. Bukhari Muslim dari Abu Hurairah). Rajukan tersebut memberikan pengertian, bahwa lingkungan sebagai faktor eksternal, ikut memengatuhi dinamika dan arah pertumbuhan fitrah seoarng anak. Semakin baik penempatan fitrah ynag dimiliki manusia, maka akan semakin baiklah kepribadiannya. Kata fitrah diartikan sebagai potensi yang diberikan Allah kepada manusia mampu melaksanakan “amanah” yang dibebankan oleh Allah kepadanya. Potensi meliputi potensi seluruh dimensi manusia. Dalam konteks ini sebagai contoh dari sekian banyak potensi yang dimiliki manusia di antara potensi tersebut adalah: 1.Potensi berjalan tegak dengan menggunakan kedua kaki, merupakan bentuk potensi jasadiah. 2.Kemampuan manusia untuk menarik suatu kesimpulan dan sejumlah premis merupakan bentuk potensi akhlaknya. 3.Kemampuan manusia untuk dapat merasakan senang, nikmat, sedih, bahagia, tenteram, dan sebagainya, merupakan bentuk potensi rihaniahnya. C.
Anak Usia Dini Cenderung Meniru
10
Faktor lingkungan sangat berpengaruh dalam perkembangan dan perubahan perilaku anak, maka dalam pendidikan anak termasuk hal yang prinsip, menjauhkan anak dari berbagai jenis lingkungan yang tidak baik terutama sekali lingkungan dalam rumah tangga. Di samping itu orangtuanya menjadi contoh utama juga harus menciptakan lingkungan yang baik dan tidak mencemari perilaku anak. Sehubungan dengan ini Ahmad Susanto (dikutip dalam El-Khuluqo, 2015: 46) menyebutkan: “Apa yang dilakukan oleh orangtua atau pendidik tentu akan ditiru oleh anak didik. Karena itu sebagai orangtua atau pendidik harus memberikan contoh nyata atau keteladanan yang baik pada anak-anak. Memang anak-anak adalah cerminan orangtuanya. Tetapi bukan hanya dari orangtua saja, anak-anak akan meniru dari lingkungan sekitar atau media lain seperti televisi, playstation, juga teman sebaya, dan saudara-saudaranya yang lebih dewasa.” Dengan demikian, menjadi karakter dasar anak sangat mudah dan cepat untuk menirukan apa yang dilihatnya dari luar berupa gerakan atau pembuatan orang lain, terutama sekali yang menjadi orangtua dan pendidiknya sebagai pihak yang dianggapnya sebagai panutan. Kenyataan ini harus menjadi perhatian, jika menginginkan anak tumbuh dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan akhlak yang terpuji sehingga secara bertahap ia memiliki kepribadian yang luhur. Karena itu terutama bagi orangtua dan pendidiknya, baik disadari atau tidak, jangan seklai-kali menunjukkan apalagi mengajarkan suatu pola perbuatan yang tidak baik. D.
Kecenderungan Pendidikan Berbasis Karakter Menurut Doni Koesoemah (dikutip dalam El-Khuluqo, 2015:48) istilah karakter
dianggap sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari
11
bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil, dan bawaan seseorang sejak lahir. Karakter dalam pendidikan mempertanyakan secara kritis gambaran manusia macam apa dalam kepala kita. Data-data indrawi manusia secara spontan mampu membedakan antara orang yang baik dan orang yang jahat. Antara orang yang memiliki keutamaan dan mereka yang tidak memiliki keutamaan. Bisa dikatakan bahwa dari sananya ada orang yang memiliki bakat untuk enjadi orang baik, dan sebagian lain berbakat menjadi orang jahat. Jika pandangan ini benar, maka tidak ada gunanya bagi manusia sebab karakter baik atau buruk itu sudah ada dari sananya, usaha apa pun akan tetap mengondisikan seseorang sesuai dengan karakternya. Akan tetapi, pandangan ini tetap saja tidak memuaskan, sebab bahwaa dalam kenyataannya ada orang yang dulunya jahat sekarang menjadi baik. dan sebaliknya, ada orang yang dulunya baik dan sekarang menjadi jahat. E.
Pendidikan karakter Menurut Ki Hadjar Dewantara dikutip dalam El-Khuluqo (2015: 51),
pendidikan karakter adalah watak atau karakter merupakan dari segala tabiat manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi tanda khusus untuk membedakan orang yang satu dengan yang lainnya. Ki Hadjar Dewantara menyebut karakter itu denga nama budi pekerti atau watak, pikiran dan tubuh anak. Orang yang telah mempunyai kecerdasan budi pekerti itu senantiasa memikir-mikirkan dan merasa-rasakan serta selalu memakai ukuran, timbangan dan dasar-dasar yang pasti dan tetap. Itulah sebabnya, tiap-tiap orang itu dapat kita kenal wataknya dengan pasti, yaitu karena watak atau budi pekerti itu memang bersifat tetap dan pasti buat satu-satunya manusia sehingga dapat dibedakan orang yang satu daripada yang lain. F.Peranan Sekolah dan Keluarga dalam Pendidikan Karakter
12
Karakter bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas-baik yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa,sarta olahraga seseorang atau sekelompok orang. Karakter bangsa Indonesia akan menentukan perilaku kolektif kebangsaan Indonesia yang khas-baik yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa dan perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap NKRI. Pembinnaan karakter bangsa adalah upaya kolektif-sistemik suatu negara kebangsaan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yyang sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi, haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan nasional, regional dan global yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yang tangguh, kommpetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya dan berorientasi Iptek barsadarkan Pancasila dan dijiawai oleh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pembinaan karakter bangsa dilakukan secara koheren melalui proses sosialisasi, pendidikan dan pembelajaran, pemberdayaan, pembudayaan dan kerjasama seluruh komponen bangsa dan negara. G.
Karakter Anak Usia Dini Tumbuh Dari Kebiasaan Karakter memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan individu
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, pendidikan karakter (budi pekerti luhur) bagi anak usia dini memegang peranan yang sangat penting, dan akan mewarnai perkembangan pribadi secara keseluruhan. H.
Hakikat Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia Dini
Pendidikan karakter bagi anak usia dini memiliki makna lebih tinggi dari pendidikan moral karena tidak hanya berkaitan dengan masalah benar salah, akan tetapi bagaimana menanamkan kebiasaan (habit) tentang berbagai perilaku yang baik dalam kehidupan, sehingga anak memiliki kesadaran dan pemahaman yang tinggi, serta kepedulian dan komitmen untuk menerapkan kebajikan dalam kehidupan seharihari. Karena karakter merupakan sifat alami bagi anak usia dini untuk merespon situasi secara bermoral, harus diwujudkan dalam tindakan nyata melalui pembiasaan untuk berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab dan hormat terhadap orang lain. Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik yang meliputi kompetisi kesadaran, pemahaman kepedulian, dan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Allah, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun masyarakat dan bangsa secara keseluruhan sehingga menjadi manusia sempurna sesuai dengan kodratnya.
13
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu jenjang pendidikan yang berupaya memberikan pembinaan kepada anak usia dini dengan menggunakan cara bermain sambil belajar dengan tujuan dapat merangsang perkembangan anak sehingga anak usia dini siap untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. PAUD sangatlah berperan penting dalam kesuksesan anak di masa mendatang karena merupakan fondasi bagi dasar kepribadian anak. 3.2. Saran Demikian makalah ini saya buat bertujuan untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan dalam bidang Pendidikan Anak Usia Dini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak dan penulis berharap para pembaca mulai dari sekarang membuat konsep penulisan sumber data sesuai dengan aturan yang tepat dan benar. Mohon maaf jika dalam makalah ini banyak kekurangan dan kesalahan.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Hartoyo Bambang.2004.Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, BPPLSP Regional III Jawa Tengah Sujiyono Yuliani Nurani.2009.Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta, PT INDEKS Suyadi.2011.Manajemen PAUD, Yogyakarta, Pustaka