Makalah Bahasa Indonesia 01.docx

  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Bahasa Indonesia 01.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,645
  • Pages: 14
Sejarah, perkembangan dan Problematika Bahasa Indonesia

Ade Ilham (1806015 Maulvi Madjed (1806015224) Muhammad Rais Reza Rustamaji (1806015481)

Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA 2019

i

Abstrak

Berawal dari sumpah pemuda, 28 oktober 1928, Bahasa Indonesia mempunyai fungsi majemuk, menjadi bahasa persatusan, bahasa negara, habasa resmi, bahasa penghubung antar individu, bahasa pergaulan, dan yang tak kalah penting sebagai bahasa pengantar di semua sekolah di Indonesia. Bahasa Indonesia dilatarbelakangi oleh beratus-ratus suku bangsa yang masing-masing mempunyai bahasa daerahnya yang menjadikannya bahasa pertama. Walaupun masih banyak orang yang menggunakan bahasa inonesia sebagai bahasa kedua, sekarang makin banyak orang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama. Tidak banyak negara di dunia, terutama negara yang baru merdeka setelah perang dunia ke-2 yang seberuntung bangsa Indonesia, begitu merdeka kita memliki bahasa nasional. negara lain seperti filipina, singapura, malaysia, india; menginginkan bahasa sendiri, tetapi sampai sekrang masih menggunkan bahasa ingris sebagai bahasa mayoritasnya. Bahasa kita yang dinamai bahasa indonesia, berasal dari bahasa melayu, yaitu salah satu bahasa daerah dibumi Nusantara ini. bahasa Indonesia, digunakan sebagai salah satu alat yang memepersatukan masyarakat indonesia yang bersuku-suku. selanjutnya, bahasa indonesia ini digunakan dalam berbagai kehidupan secara luas, maka tidak ada yang memprotes ketika bahasa melayu dinobatkan menjadi bahasa Indonesia

ii

Abstrak

Starting from a youth oath, October 28, 1928, Indonesian has a plural function, is a language of language, state language, official language, liaison between individuals, social languages, and is no less important as the language of instruction in all schools in Indonesia. Indonesian language is motivated by hundreds of ethnic groups, each of which has its own regional language which makes it the first language. Although there are still many people who use in Indonesian as a second language, more and more people are using Indonesian as their first language ' Not many countries in the world, especially newly independent countries after World War 2 were as fortunate as the Indonesian people, so independent we possess national languages. other countries such as the Philippines, Singapore, Malaysia, India; want your own language, but until now you still use English as the language of the majority. Our language, which is called Indonesian, comes from Malay, which is one of the regional languages of the archipelago. Indonesian, is used as one of the tools that unites tribal Indonesian society. Furthermore, Indonesian is widely used in various lives, so no one protested when Malay language was named Indonesian

iii

Daftar Isi

Cover...................................................................................................................................... i Abstrak .................................................................................................................................. ii Abstrak .................................................................................................................................. iii Daftar isi................................................................................................................................ iv Kata pengantar....................................................................................................................... 1 1. Pendahuluan....................................................................................................................... 2 1.1 latar Belakang..................................................................................................... 2 1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 2 1.3 Tujuan Pembahasan ........................................................................................... 2 2. Pembahasan........................................................................................................................3 2.1 Sejarah perkembangan Bahasa Indonesia........................................................... 3 2.2 Perkembangan Bahasa Indonesia di Masyarakat................................................ 5 2.3 problematika bahasa indonesia dan faktornya .................................................... 6 2.4 hubungan bahasa indonesia dengan kedudukan dan fungsinya.......................... 7 3. Kesimpulan........................................................................................................................ 9 Daftar Pustaka........................................................................................................................ 10

iv

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Swt. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Puja dan Puji syukur kami panjatkan kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah ilmiah bahasa indonesia dengan judul " Sejarah, perkembangan dan Problematika Bahasa Indonesia " tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini telah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung dari berbagai referensi, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalah lain yang berkaitan pada makalah-makalah selanjutnya.

Jakarta, Maret 2019

Kelopok

1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Peran ini tampak di dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.Komunikasi pada berbagai kegiatan masyarakat telah memanfaatkan bahasa Indonesia, di samping bahasa daerah sebagai wahana untuk membangun kesepahaman, kesepakatan, dan persepsi. Hal ini memungkinkan terjadinya kelancaran pembangunan nasional. Sebagian penutur bahasa Indonesia belum menunjukkan sikap yang positif. Sikap yang demikian tercermin melalui kecenderungan pemakainya, antara lain penggunaan kosa kata asing,pemfeodalan bahasa dan penggunaan eufemisme yang berlebihan. Kecenderungan ini berimplikasi terhadap penggunaan bahasa Indonesia standar. Di zaman modern seperti sekarang ini, pengaruh globalisasi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat terutama di kalangan remaja. Mereka berlomba untuk menampilkan diri kepada teman-temannya bahkan dunia bahwa dirinya merasa gaul dan tidak ketinggalan zaman. Tingkah laku yang ugalugalan, gaya berpakaian yang aneh, hingga penggunaan bahasa yang nyeleneh yang tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1.2 Rumusan masalah 1. Sejarah perkembngan bahasa indonesia 2. perkembangan bahasa indonesia di masyarakat 3. problematika bahasa indonesia dan faktornya 4. hubungan bahasa indonesia dengan kedudukan dan fungsinya

1.3 Tujuan pembahasan 1. mengetahui Sejarah perkembngan bahasa indonesia 2. mengetahui perkembangan bahasa indonesia di masyarakat 3. mengetahui problematika bahasa indonesia dan faktornya 4. mengetahui hubungan bahasa indonesia dengan kedudukan dan fungsinya

2

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Sejarah perkembngan bahasa indonesia 1. Tahun 1908 pemerintah kolonial Belanda membangun badan penerbit buku bacaan yang kemudian diberi nama yaitu Commissie voor de Volkslectuur atau Taman Bacaan Rakyat. Pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit tersebut menerbitkan berbagai macam novel, seperti Siti Nurbaya, buku penuntun bercocok tanam, dan lain sebagainya yang membantu dalam penyebaran bahasa Melayu. 2. Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo memakai bahasa Indonesia di dalam pidatonya. Hal ini merupakan pertamakalinya di sidang Volksraad, terdapat seseorang yang berpidato dengan memakai bahasa Indonesia. 3. Tanggal 28 Oktober 1928 Muhammad Yamin secara resmi mengusulkan supaya bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa persatuan Indonesia. 4. Tahun 1933 berdiri angkatan sastrawan muda yaitu Pujangga Baru dan dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana. 5. Pada tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana kemudina menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. 6. Tanggal 25-28 Juni 1938 dilaksanakan atau diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia I di kota Solo. Dari hasil kongres tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia dilakukan secara sadar oleh budayawan dan cendekiawan Indonesia pada saat itu. 7. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah UUD 1945, pada pasal 36 menetapkan bahwa bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa negara. 8. Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan tentang penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti dari ejaan Van Ophuijsen yang sebelumnya berlaku. 9. Tanggal 28 Oktober - 2 November 1954 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres Bahasa Indonesia II ini adalah perwujudan mengenai tekad bangsa Indonesia untuk tetap terus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat menjadi bahasa kebangsaan serta ditetapkan menjadi bahasa negara Indonesia. 3

10. Tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia pada masa itu yaitu Presiden Soeharto meresmikan penggunaan EYD atau Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dengan melalui pidato kenegaraan di depan sidang DPR dan dikuatkan dengan adanya Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972. 11. Pada tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa itu menetapkan mengenai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi diberlakukan di Indonesia (Wawasan Nusantara). 12. Tanggal 28 Oktober - 2 November 1978 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres tersebut untuk memperingati hari sumpah pemuda ke-50. Selain telah memperlihatkan kemajuan, perkembangan, dan pertumbuhan bahasa Indonesia, juga telah berusaha untuk memantapkan kedudukan serta fungsi bahasa Indonesia itu sendiri. 13. Tanggal 21-26 November 1983 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres Bahasa Indonesia IV ini dilaksanakan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda ke-55. Dalam putusannya itu disebutkan bahwa pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesiab yang harus ditingkatkan sehingga amanat tercantum dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, dimana mewajibkan kepada warga negara indonesia untuk memakai bahasa Indonesia dengan benar dan dapat tercapai dengan semaksimal mungkin. 14. Tanggal 28 Oktober - 3 November 1988 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres Bahasa Indonesia V ini dihadiri oleh sekitar 700s pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia serta terdapat peserta tamu dari berbagai negara sahabat. Kongres tersebut ditandatangani dengan dipersembahkannya karya dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada para pencinta bahasa Indonesia di Nusantara, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia serta Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. 15. Tanggal 28 Oktober - 2 November 1993 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya yaitu 770 pakar bahasa dari Indonesia dan terdapat 53 peserta tamu dari mancanegara. Kongres ini mengusulkan supaya Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa untuk lebih ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, dan mengusulkan agar disusun Undang-Undang Bahasa Indonesia.

4

16. Tanggal 26-30 Oktober 1998 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Dengan diselenggarakannya kongres tersebut guna mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa nasional. Sekarang ini bahasa Indonesia sudah digunakan oleh masyarakat Indonesia, baik itu di tingkat pusat ataupun daerah.

2.2 perkembangan bahasa indonesia di masyarakat Di Indonesia terdapat sejumlah besar bahasa daerah yang masing-masing dituturkan sebagai alat perhubungan antar warga masyarakat bahasa itu.Karena hidupnya berdampingan dengan bahasa Indonesia. Terjadilah proses pemengaruhan. Hal itu nampak sekali dalam bentuk kata dan perluasan kosa kata.Hingga kini orang masih terlalu banyak menekankan peranan bahasa daerahnya sebagi sumber dan bukan sebagai penerima. Proses ini sebenarnya bersifat timbal balik. Dalam bahasa daerah masa kini dapat juga disaksikan masuknya unsur bahasa Indonesia, atau unsur bahasa asing yang diserap lewat bahasa Indonesia. (Anton M Moeliono dan Soenjono Dardjowidjojo 1988:20) Sebagai Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia telah melewati rajutan sejarah yang panjang sejak difungsikan sebagai lingua franca dan bahasa resmi hingga menjadi bahasa komunikasi ditingkat global. Sudah delapan dasawarsa bahasa Indonesia hidup, tumbuh, dan berkembang seiring dengan perkembangan peradaban bangsa. Namun, tidak seperti perjalanan dan dinamika manusia yang makin lama makin menemukan kematangan dan kesempurnaan hidup, bahasa Indonesia justru mengalami perubahan yang tidak baik. Diantaranya perubahan yang dilakukan oleh media, baik cetak maupun elektronik.Tak dapat disangkal lagi, media memiliki daya sugesti dan persuasi yang begitu kuat terhadap publik.Bahkan, saat ini tidak sedikit orang yang memiliki ketergantungan informasi terhadap media. Tak berlebihan kalau dikatakan bahwa bahasa media memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap penggunaan bahasa publik.Penggunaan satuan bahasa tertentu yang terus berulang dalam sebuah media tak jarang diyakini sebagai bentuk yang tepat sehingga publik bersikap latah untuk tak segan-segan menirunya. Contoh yang paling mudah, misalnya kata (dimassa = dipukuli),seperti dalam kalimat:

5

“Pencopet yang tertangkap itu dimassa beramai-ramai oleh penduduk kampung”. Dalam struktur bahasa Indonesia, awalan (bukan kata depan) di- yang melekat pada nomina (kata benda) yang berfungsi untuk membentuk verba (kata kerja) hampir tidak pernah ditemukan. Kita tidak pernah mengenal bentuk verbadirumah, dibatu, dibola, dan semacamnya.Demikian juga penggunaan kata penunjuk jamak “para” yang seharusnya tak perlu lagi digunakan didepan nomina jamak, seperti para politisi atau para kritisi yang seharusnya para politikus atau para kritikus. Selain itu, pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Interferensi bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi resmi yang mengakibatkan penggunaan bahasa tidak baik dan tidak benar. Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir tahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai bahasanya para anak jalanan yang disebabkan dalam pergaulan sebagai preman. Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Dalam konteks kekinian, bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia non-formal yang terutama digunakan disuatu daerah atau komunitas tertentu. Penggunaan bahasa gaul menjadi lebih dikenal khalayak ramai setelah Debby Sahertian mengumpulkan kosa-kata yang digunakan dalam komunitas tersebut dan menerbitkan kamus yang bernama Kamus Bahasa Gaul pada tahun 1999. 2.3 problematika bahasa indonesia dan faktornya Bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Peran ini tampak di dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.Komunikasi pada berbagai kegiatan masyarakat telah memanfaatkan bahasa Indonesia, di samping bahasa daerah sebagai wahana untuk membangun kesepahaman, kesepakatan, dan persepsi. Hal ini memungkinkan terjadinya kelancaran pembangunan nasional. Sebagian penutur bahasa Indonesia belum menunjukkan sikap yang positif. Sikap yang demikian tercermin melalui kecenderungan pemakainya, antara lain penggunaan kosa kata 6

asing,pemfeodalan bahasa dan penggunaan eufemisme yang berlebihan. Kecenderungan ini berimplikasi terhadap penggunaan bahasa Indonesia standar. Masyarakat penutur memiliki andil yang sangat besar dalam mengembangkan kosakata. Hal ini dapat dipahami karena pada prinsipnya kosakata suatu bahasa itu lahir akibat kebutuhan para penutur untuk mengkomunikasikan ide, pengetahuam, perasaan dan hasil pengamatannya. Masyarakat yang kegiatannya terbatas, seperti masyakarat suku-suku terpencil hanya memiliki kosakata yang terbatas jumlahnya. Sebaliknya masyarakat yang terbuka yang anggota-anggota masyarakatnya mempunyai kegiatan yang sangat luas memiliki kosakata yang sangat banyak. Kenyataan menunjukkan bahwa suatu bangsa tidak terlepas dari perkembangan masyarakat penuturnya. Masyarakat yang maju, semakin besar kebutuhannya, sehingga semakin kaya pula perbendaharaan kosakata bahasanya (Chaer, 1995:47). Pernyataan di atas sejalan dengan pernyataan Badudu (1993:3) yang menyatakan bahwa makin rendah peradaban suatu masyarakat, semakin sederhana bahasanya karena anggotaanggotanya dari masyarakat itu hanya membutuhkan simbol-simbol sederhana untuk menyatakan keinginan, kemauan, atau perasaan dan hasil pemikirannya. Untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan, maka perlu dilakukan upaya pembinaan yang terkait dengan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya kegiatan-kegiatan penyebarluasan informasi dan peneladanan dalam rangka pembinaan bahasa Indonesia ke seluruh lapisan masyarakat. Atas dasar itu, diharapkan peran serta dari semua kalangan, terutama media massa (cetak maupun elektronik), kalangan dunia usaha, para ilmuan,dan para penerbitan.

2.4 hubungan bahasa indonesia dengan kedudukan dan fungsinya Kedudukan bahasa Indonesia ini diperoleh sudah sejak awal kelahirannya, yaitu pada tanggal 28 Oktober 1928. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan juga bahasa persatuan. Bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi bahasa Indonesia sebagai berikut : 1) Lambang identitas (jati diri). 2) Lambang kebanggaan bangsa Indonesia. 3) Sebagai alat pemersatu diberbagai kalangan masyarakat yang memiliki latar belakang etnis 7

serta sosial-budaya, dan berbagai macam bahasa daerah yang berbeda-beda. 4) Sebagai alat penghubung antardaerah dan antarbudaya.

Sebagai Bahasa Resmi Kedudukan bahasa Indonesia ini memiliki dasar yuridis konstitusional, yaitu Bab XV pada pasal 36 UUD 1945. Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa resmi dan memiliki beberapa fungsi bahasa Indonesia sebagai berikut : 1) Bahasa resmi negara. 2) Digunakan sebagai bahasa pengantar resmi dalam lembaga pendidikan. 3) Bahasa resmi dalam perhubungan di tingkat nasional guna kepentingan pelaksanaan dan perencanaan pembangunan serta pemerintahan. 4) Bahasa resmi dalam pemanfaatan ilmu dan teknologi serta pengembangan kebudayaan.

Fungsi Bahasa Indonesia Baku :

1) Pemersatu : digunakan dalam hubungan sosial antar manusia. 2) Penanda kepribadian : dapat mengungkapkan jati diri dan juga perasaan. 3) Menambah wibawa : berfungsi untuk menjaga komunikasi yang santun. 4) Kerangka acuan : memiliki tindak tutur yang terkontrol. 2. Secara umum fungsi bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi tulis maupun lisan. Menurut Santoso, dkk. bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang mempunyai fungsi antara lain :

1) Fungsi informasi : untuk mengungkapkan perasaan. 2) Fungsi adaptasi dan integrasi : terkait hubungannya dengan sosial. 3) Fungsi ekspresi diri : mendapatkan perlakuan terhadap sesama anggota masyarakat. 4) Fungsi kontrol sosial : berfungsi untuk mengatur tingkah laku.

8

BAB 3 KESIMPULAN

1)Sumber dari terciptanya bahasa Indonesia adalah bahasa melayu. 2) Secara sosiologis, bahasa Indonesia resmi dipakai sebagai bahasa persatuan sejak tanggal 28

Oktober 1928. Akan tetapi, secara yuridis Bahasa Indonesia di akui pada saat setelah

kemerdekaan Indonesia yaitu tanggal 18 Agustus 1945. 3) Bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia, hal ini karena bahasa melayu sudah digunakan sebagai lingua franca atau bahasa pergaulan di nusantara serta bahasa Melayu yang sederhana sehingga mudah untuk dipelajari dan tidak terdapat tingkatan bahasa.

Itulah sejarah bahasa Indonesia, kedudukan bahasa Indonesia, dan fungsi bahasa Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia adalah sejarah perjuangan bangsa dalam menetapkan eksistensinya di mata negara-negara lain di dunia. Perjuangan bangsa Indonesia guna membuat bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional bukan merupakan perkara mudah, mengingat bahwa negara Indonesia sempat dijajah berkali-kali, dan hal tersebut mengubah cara pengejaan kata demi kata walaupun tidak terlalu signifikan.

9

DAFTAR PUSTAKA

Rahayu minto, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi

Kompasiana.com https://www.kompasiana.com/agusher/5a781b71dd0fa8361b2d25a2/problematikapenggunaan-bahasa-di-kalangan-remaja

http://woocara.blogspot.com/2016/04/sejarah-bahasa-indonesia-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html

http://www.jurnalasia.com/opini/problematika-berbahasa-indonesia/

https://utamiweb.wordpress.com/2016/05/02/peranan-bahasa-indonesia-di-masyarakat-3/

https://id.pdfcoke.com/doc/248160592/Problematika-Bahasa-Indonesia-docx

10

Related Documents