“Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kajian Kurikulum SMA”
“ Komponen-Komponen Kurikulum”
OLEH: KELOMPOK III
Gledis Manggarai Novel Apriyanti Silvia Telese
( 16 507 045 ) ( 16 507 007 ) ( 16 507 034 )
UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya jualah kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah mata kuliah Kajian Kurikulum dengan judul “ Komponen-Komponen Kurkulum” . Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan dan sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bisa memberikan manfaat bagi kita semua.
Tondano,
Maret 2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1 B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 1 C. TUJUAN PENULISAN .................................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2 A. PENGERTIAN KOMPONEN KURIKULUM .............................................................. 2 B. KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM ................................................................ 2 BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 111 A. KESIMPULAN ........................................................................................................... 111 B. SARAN ....................................................................................................................... 111 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya kurikulum sebagaimana sentra kegiatan pendidikan, maka didalam penyusunannya memerlukan landasan atau fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan penelitian secara mendalam Dan pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponenKomponen-komponen kurikulum suatu lembaga pendidikan dapat diidentifikasi dengan cara mengkaji buku kurikulum lembaga pendidikan itu. Dari buku kurikulum tersebut kita dapat mengetahui fungsi suatu komponen kurikulum terhadap komponen-komponen kurikulum yang lain. Melihat bahwa sangat pentingnya komponen-komponen dalam kurikulum maka pemakalah mengambil tema "komponen komponen sistem kurikulum"
B. RUMUSAN MASALAH Bertumpu pada latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan yang berkaiatan dengan kurikulum pendidkan yaitu: 1.
Apa pengertian komponen kurikulum?
2.
Apa saja komponen-komponen kurikulum ?
C. TUJUAN PENULISAN Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diambil tujuan sebagai berikut: 1. Agar kita mengetahui pengertian komponen kurikulum 2. Agar kita dapat menjelaskan komponen-komponen kurikulum
1
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMPONEN KURIKULUM Kurikulum adalah perangakat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan. Salah satu fungsi kurikulum ialah sabagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu system dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya. B. KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM Dilihat dari uraian structural kurikulum, ada 4 komponen utama yakni: 1. Tujuan 2. Isi atau materi 3. Strategi pelaksanaan 4. Evaluasi
Ke empat komponen tersebut saling berkaitan satu sama lainnya sehingga merefleksikan satu kesatuan yang utuh sebagai program pendidikan. Berikut ini uraian tentang keempat komponen tersebut :
1. Tujuan Kurikulum
Pada hakikatnya tujuan kurikulum merupakan tujuan dari setiap program pendidikan yang akan diberikan kepada anak didik, karena kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. 2
Tujuan pendidikan secara umum dijabarkan dari falsafah bangsa, yakni pancasila. Pendidikan nasional berdasarkan pancasila bertujuan meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yakni manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan. Makna tujuan umum pendidikan tersebut pada hakikatnya membentuk manusia Indonesia yang mandiri dalam konteks kehidupan pribadi, masyarakat berbangsa dan bernegara, serta berkehidupan sebagai makhluk yang berketuhanan yang maha esa. Berdasarkan hakikat dari tujuan pendidikan tersebut dijabarkan menjadi tujuan kurikulum mulai dari tujuan kelembagaan pendidikan, tujuan setiap mata pelajaran atau bidang studi sampai kepada tujuan instruksional. Sebelum menetapkan dan menyusun isi kurikulum, strategi pelaksanaan dan evaluasi kurikulum, terlebih dahulu harus ditetapkan rumusan tujuannya, sebab: a. Tujuan berfungsi menentukan arah dan corak kegiatan pendidikan b. Tujuan menjadi indicator dari keberhasilan pelaksanaan pendidikan, dan c. Tujuan menjadi pegangan dalam setiap usaha dan tindakan dari pelaksana pendidikan. Tujuan kelembagaaan pendidikan dinamakan dengan tujuan institusional, sebagaimana diuraikan berikut ini:
Tujuan Institusional
Yang dimaksud dengan tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh suatu lembaga pendidikan, artinya apa yang seharusnya dimiliki siswa telah menamatkan lembaga pendidikan tersebut. Oleh karena itu tujuan institusioanal merupakan kemampuan yang diharapkan untuk dimiliki siswa (anak didik) setelah mereka menyelesaikan program studinya pada lembaga tersebut.
Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler merupakan penjabaran dari tujuan institusional atau kelembagaan terdahulu, dan tujuan kurikuler ini bersifat lebih khusus dibandingkan dengan tujuan institusional. Tujuan kurikuler adalah tujuan bidang studi atau mata pelajaran sehingga harus mencerminkan hakikat keilmuan yang ada didalam bidang studi itu. Bila dilihat secara operasional, maka tujuan kurikuler
3
adalah rumusan kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik setelah menyelesaikan atau mempelajari satu bidang studi atau mata pelajaran tersebut.
Tujuan Instruksional
Sebagaimana dikatakan bahwa tujuan kurikuler merupakan penjabaran dari tujuan institusional, mak atujuan instruksioanl ini merupakan penjabaran dari tujuan kurikuler. Tujuan instruksioanal ini merupakan yang paling langsung dihadapakan kepada anak didik dalam proses belajar mengajar. Setiap bahan atau materi yang disampaikan dalam jam-jam tertentu memiliki tujuan masing-masing, dan harus menggambarkan kemampuan apa yang akan dicapai siswa setelah mereka mempelajari materi yang disajikan tersebut. Hilda Taba mengemukakan sumber tujuan itu adalah “ kebudayaan, masyarakat, individu, mata pelajaran, dan disiplin ilmu”. Fungsi pendidikan dapat dipandang sebagai pengawet dan penerus kebudayaan agar peserta didik menjadi anggota masyarakat sesuai dengan pandangan hidup atau falsafah bangsa dan negara.
Kurikulum harus mengutamakan anak sebagai sumber utama dalam pengembangan tujuan dalam bentuk kurikulum yang “child centered” . Antara anak dan masyarakat selalu terdapat interaksi, karena anak hidup dalam masyarakat dan memperoleh tujuan hidupnya dari masyarakat. Aspek pengetahuan masih tetap merupakan tujuan utama yang diperoleh melalui berbagai mata pelajaran. Aspek inilah yang dapat membawa anak kepada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.[4]
2. Isi dan Struktur Kurikulum Isi berkaitan dengan pengetahuan ilmiah dan pengalaman belajar yang harus diberikan kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Untuk menentukan isi kurikulum tersebut harus disesuaikan dengan tingkat dan jenjang pendidikan, perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, disamping juga tidak terlepas dari kaitannya dengan kondisi peserta didik (psikologi anak) pada setiap jenjang pendidikan tersebut.
4
Kriteria yang dapat membantu pada perancangan kurikulum dalam menentukan isi kurikulum. Kriteria itu natara lain: 1. Isi kurikulum harus sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa. 2. Isi kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial. 3. Isi kurikulum harus mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji 4. Isi kurikulum mengandung bahan pelajaran yang jelas 5. Isi kurikulum dapat menunjanga tercapainya tujuan pendidikan. Materi kurikulum pada hakekatnya adalah isi kurikulum yang dikembangkan dan disusun dengan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Materi kurikulum berupa bahan pelajaran terdiri dari bahan kajian atau topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses pembelajaran 2. Mengacu pada pencapaian tujuan setiap satuan pelajaran 3. Diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Isi / materi kurikulum hakikatnya adalah semua kegiatan dan pengalaman yang dikembangkan dan disusun untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara umum isi kurikulum itu dapat dikelompokan menjadi : 1. Logika, yaitu pengetahuan tentang benar salah berdasarkan prosedur keilmuan. 2. Etika, yaitu pengetahuan tentang baik buruk, nilai dan moral 3. Estetika, pengetahuan tentang indah-jelek, yang ada nilai seninya. Pengembangan materi kurikulum harus berdasarkan prinsif-prinsif sebagai berikut: 1. Mengandung bahan kajian yang dapat dipelajari siswa dalam pembelajaran. 2. Berorientasi pada tujuan, sesuai dengan hirarki tujuan pendidikan.
5
materi pembelajaran disusun secara logis dan sistematis, dalam bentuk : 1. Teori: seperangkat konstruk atau konsep, definisi atau preposisi yang saling berhubungan, yang menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan menspesifikasi hubungan – hubungan antara variabel-variabel dengan maksud menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. 2. Konsep: suatu abstraksi yang dibentuk oleh organisasi dari kekhususan-kekhususan, merupakan definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala. 3. Generalisasi: kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber dari analisis, pendapat atau pembuktian dalam penelitian. 4. Prinsip: yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan hubungan antara beberapa konsep. 5. Prosedur: yaitu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran yang harus dilakukan peserta didik. 6. Fakta; sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting, terdiri dari terminologi, orang dan tempat serta kejadian. 7. Istilah, kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus yang diperkenalkan dalam materi. 8. Contoh/ilustrasi, yaitu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk memperjelas suatu uraian atau pendapat. 9. Definisi: yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal/kata dalam garis besarnya. 10. Preposisi, yaitu cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. 3. Strategi pelaksanaan kurikulum Strategi pembelajaran dalam pelakasanaan suatu kurikulum adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Suatu strategi pembelajaran mengandung pengertian terlaksananya kegiatan guru dan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. Mutu prose situ banyak sekali bergantung pada kemampuan guru dalam menguasai dan mengaplikasikan teori-teori keilmuan pendidikan. 6
Oleh karena itu kemampuan strategi pelaksanaannya memegang peranan penting. Bagaiamana baiknya perencanaan kurikulum, tanpa diwujudkan implementasinya secara maksimal tidak akan membawa hasil yang diharapkan. Guru harus mampu memilih pendekatan dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan pemebelajaran. Metede menempati fungsi penting dalam implementasi kurikulum, karena memuat tugastugas yang perlu dikerjakan oleh siswa dan guru.
Dalam hubungannya dengan pendekatan pembelajaran, ada tiga alternatif yang dapat digunakan, yakni: a) Pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran (matter center). Penyampaian dilakukan melalui komunikasi antara guru dan siswa. Dalam rangkaian komunikasi tersebut dapat digunakan berbagai metode mengajar b) Pendekatan yang berpusat pada siswa (student center). c) Pendekatan yang berorientasi pada kehidupan masyarakat (social center). Guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi, siswa dan komponen lain dalam pembelajaran sehingga proses belajar-mengajar berjalan efektif.
Ada beberapa unsur dalam strategi pembelajaran untuk melakasanakan suatu kurikulum, yakni: -
Tingkat dan jenjang pendidikan
Dalam sistem pendidikan kita dewasa ini ada tiga ketegori pendidikan foramal yakni pendidikan dasar, pendidikan menengah (pertama dan atas) dan pendidikan tinggi. Adanya perbedaan kategori jenis sekolah menyebabkan adanya perbedaan dalam hal komponen kurikulum. Misalnya perbedaan tujuan institusional, perbedaan isi dan strukutur pendidikan, perbedaan strategi pelaksanaan kurikulum, perbedaan sarana kurikulum, perbedaan system evaluasi dan lain sebagainya.
7
-
Proses belajar mengajar
Pada hakekatnya pelaksaan kurikulum berfungsi untuk mempengaruhi anak didik untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Proses belajar mengajar merupakan kegiatan nyata mempengaruhi anak didik dalam suatu situasi yang memungkinkan terjadinya interaksi antara anak didik denagn guru siswa dan siswa serta sisiwa dengan lingkungan beljaranya. Komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam kegiatan belajra-mengajar mencapai tujuan pembelajaran adalah bahan pengajaran atau isi pengajaran,metode mengajar dan alat bantu pengajaran serta penilaian dan evaluasi. -
Bimbingan penyuluhan
Proses belajar mengajar sebagai operasionalisasi dari kurikulum tidak semulus seperti yang diharapkan. Siswa sering tidak menguasai materi sehingga tujuan pendidikan tidak tercapai, maka upaya mengatsi kendala dengan diadakan kegiatan dinamakan bimbingan penyuluhan yang ditangani oleh counselor. -
Adminisrtasi dan supervise
Pelaksanaan kurikulum menuntut adanya upaya kerjasama yang terencana, terpola dan terprogram agar tujuan pendidikan dapat tercapai optimal. Upaya tersebut berkenaan dengan administrasi. Wujud operasional kegiatan ini mencakup bidang pengajaran, bidang keuangan, hubungan sekolah dengan masyarakat. Sisi lain yang erat dengan administrasi pendidikan ada;ah supervisi. Supevisi adalah bantuan yang diberikan kepada seluruh staf, khususnya guru untuk mengembangkan proses belajar mengajar yang efeektif dan efisien. -
Sarana kurikuler
Saran walaupun bersifat teknis namun mempunyai kontribusi yang tinngi terhadap kurikulum. Sarana kurikuler yang menunjang pelaksanaan kurikulum antara lain adalah sarana instruksional, sarana material, sarana personil.
8
-
Evaluasi atau penilaian
Penilaian berfungsi sebagai control terhadap keberhasilan pembelajaran. Karena dari evaluasi dapat diketahui tingkat penguasaan tujuan pengajaran oleh siswa dalam hasil belajar yang dicapainya.
4. Evaluasi kurikulum Evaluasi secara etimologis berasal dari kata “evaluation” berarti “penilaian terhadap sesuatu”. Evaluasi menurut B.S. Bloom seperti yang dikutip Dryanto adalah pengumpulan fakta secara sistematis untuk menetapkan bahwa telah terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan tingkat perubahan tersebut. Evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuantujuan yang telah ditentukan serta menilai proses pelaksanaan mengajar secara keseluruhan.
Tiap kegiatan akan memberikan umpan balik, demikian juga dalam pencapaian tujuan belajar dan proses pelaksanaan mengajar. Secara umum evaluasi dibedakan menjadi dua yaitu: a) Evaluasi hasil belajar Dalam lingkup luas bahan dan jangka waktu belajar dibedakan antara evaluasi formatif dan sumatif.
1) Evaluasi Formatif Ditujukan untuk menilai pengusaan siswa terhadap tujuan-tujuan belajar atau kompetensi dasar dalam jangka waktu yang relative pendek. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah evaluasi formatif digunakan untuk menilai penguasaan siswa setelah siswa mempelajari satu pokok bahasan. 2) Evaluasi Sumatif Ditujukan untuk menilai penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan atau kompetensi yang lebih luas, sebagai hasil usaha belajar dalam jangka waktu yang cukup lama. Seperti satu semester, satu tahun atau selama jenjang pendidikan.
9
b) Evaluasi Proses Pembelajaran Komponen yang dievaluasi dalam pembelajaran bukan hanya hasil belajar mengajar tetapi keseluruhan pelaksanaan program pembelajaran, metode, media serta komponen evaluasi pembelajaran. Untuk mengevaluasi komponen-komponen dan proses pelaksanaan mengajar bukan hanya digunakan tes, tetapi digunakan bentuk-bentuk non tes seperti observasi, studi documenter, angket dan lain-lain.
Ada beberapa prinsip evaluasi pendidikan yang harus diperhatikan oleh evaluator dalam menjalankan tugasnya. Prinsip tersebut adalah: -
Evaluasi harus mengacu pada tujuan pembelajaran
-
Evaluasi harus dilaksanakan secara obyektif
-
Evaluasi harus dilaksanakan secara komprehensif atau menyeluruh
-
Evaluasi harus dilaksakan secara terus menerus (kontinyu)
Penilaian dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah, berikut penjelasannya: Penilaian yang dilakukan oleh pendidik dilaksanakan secara kontinyu yang dimaksudkan untuk memantau proses, kemajuan dan hasil belajar siswa. Bentuk penilaian tersebut bisa berupa ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian kenaikan kelas. Penilaian yang dilakukan oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Adapun penilaian yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional terhadap beberapa mata pelajaran dalam bentuk ujian akhir nasional berstandar nasional (UASBN).
10
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa kurikulum sebagai sistem yang memiliki komponen-komponen yang saling berterkaitan untuk mencapai suatu tujuan. Setiap komponenkomponen pula memiliki peranannya agar menciptakan kurikulum yang lebih baik. Kurikulum yang terbentuk dari komponen-komponen tidak dapat dipisahkan. Komponen-komponen kurikulum tersebut terdiri dari: komponen tujuan, komponen materi, komponen metode, dan komponen evaluasi. Pada dasarnya semua komponen sangat berfungsi, juga bertujuan agar pendidikan menjadi optimal. Hal ini mengacu pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional.
B. SARAN Dalam kesempatan ini kelompok memahami, bahwa kurikulum adalah sarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Maka kelompok sangat menyarankan bahwa kurikulum adalah sarana untuk mencapai tujuan pendidikan yang leih baik lagi.
Selain itu, kelompok juga
menyarankan agar kurikulum dapat dipahami oleh setiap orang terutama yang terkiprah dalam dunia pendidikan.
.
11
DAFTAR PUSTAKA Hamid syarif. Pengembanagan kurikulum Pasuruan: garoeda buana indah, 1993 Nana Sudjan. Pembinaan dan pengembangan kurikulum disekolah Bandung: Sinar Baru, 1991 Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi konsep, karakteristik, dan implementasi Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003
12