Makalah Auditing Benar-1.docx

  • Uploaded by: Riima Gusetyo N
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Auditing Benar-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,250
  • Pages: 20
MAKALAH ETIKA PROFESIONAL Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Auditing Dosen Pengampu “Citra Mulya Sari”

Disusun Oleh Kelompok 1 : 1. Ratna Dewi Safitri 2. Ikke Nur Laila 3. Rima Gusetyoningsih

17402163566 17402163555 17402163574

ES 6M JURUSAN EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG MARET 2019

i

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Etika Profesional” sebagai wawasan untuk masyarakat luas. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1. Dr. Maftukin, M.Ag, selaku rektor Institut Agama Islam Negeri Tulungagung yang telah memberikan fasilitas kepada penulis sampai makalah terselesaikan. 2. Citra Mulya Sari, selaku dosen pengampu mata kuliah Auditing yang telah memberikan bimbingan, saran, dan ide kepada penulis dalam penyusunan makalah ini. Dan harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Sehingga makalah ini akan lebih bermanfaat. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari dosen pengampu dan rekan-rekan sangan dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini kedepannya.

Tulungagung, 05 Maret 2019

Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................................. 4 B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 5 C. Tujuan Masalah ................................................................................................. 5 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Etika Profesional ............................................................................. 6 B. Pentingnya Etika Profesional Bagi Organisasi Profesi ..................................... 6 C. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia ................................................................ 7 D. Akuntan Publik dan Auditor Independen .......................................................... 9 E. Rerangka Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia ................................................ 10 F. Prinsip Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia .................................................... 11 G. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik ................................................... 12

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................................... 19 B. Saran ................................................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 20

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang, para profesional diharuskan memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam suatu profesi, selain itu untuk menjalankan sesuatu profesi sangatlah penting adanya etika profesi. Di dalam kode etik terdapat muatan-muatan etika, yang di dalam Bahasa Yunani terdiri dari dua kata yaitu ethos yang berarti kebiasaan atau adat. Etika profesi meliputi suatu standar dari sikap para anggota profesi yang dirancang agar sedapat mungkin terlihat praktis dan realistis. Setiap akuntan harus mematuhi etika profesi mereka agar tidak menyimpangi aturan dalam menyelesaikan laporan keuangan kliennya. Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan di negara tersebut. Jika perusahaan-perusahaan yang berkembang dalam suatu negara masih berskala kecil dan masih menggunakan modal pemiliknya sendiri untuk membelanjai usahanya, jasa audit yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik belum diperlukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Begitu juga jika sebagian besar perusahaan berbadan hukum selain perseroan terbatas (PT) yang bersifat terbuka, di negara tersebut jasa audit profesi akuntan publik belum diperlukan oleh masyarakat usaha. Dengan adanya kode etik profesi, akuntan diharapkan berprilaku secara benar dan tidak melakukan perbuatan yang melanggar aturan. Meski begitu terkadang pelanggaran tetap saja terjadi. Hal itu dikarenakan akarena kurangnya pemahaman etika secara memadahi. Oleh karena itu diperlukan adanya landasan pada standar moral dan etika tertentu, untuk mendukung profesionalisme akuntan, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

4

sejak tahun 1975 telah mengesahkan “Kode Etik Akuntan Indonesia “ yang telah mengalami revisi pada tahun 1986 dan terahir pada tahun 1998.

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian etika profesional ? 2. Apa pentingnya etika profesional bagi organisasi profesi ? 3. Apa kode etik ikatan akuntan indonesia ? 4. Apa akuntan publik dan auditor independen? 5. Bagaimana rerangka kode etik ikatan akuntan indonesia ? 6. Bagaimana prinsip etika ikatan akuntansi Indonesia ? 7. Bagaimana aturan etika kompartemen akuntan Indonesia ?

C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui pengertian etika profesional 2. Untuk mengetahui pentingnya etika profesional bagi organisasi profesi 3. Untuk mengetahui kode etik ikatan akuntan indonesia 4. Untuk mengetahui akuntan publik dan auditor independen 5. Untuk mengetahui rerangka kode etik ikatan akuntan indonesia 6. Untuk mengetahui prinsip etika ikatan akuntansi indonesia 7. Untuk mengetahui aturan etika kompartemen akuntan Indonesia

5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Profesional Menurut Kamu Besar Bahasa Indonesia etika adalah nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Etika berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata ethos yag berarti “adat istiadat”. Nama lain untuk etika adalah moralitas yang berasal dari bahasa latin yaitu dari kata mores yang berarti “kebiasaan”. Jadi etika berhubungan dengan pertanyaan bagaimana seseorang bertindak terhadap orang lainnya. Dalam pengertian luas, etika sebagai aturan atau norma yang mengatur segala perilaku manusia baik dan buruk, baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan manusia juga menyatakan sebuah tujuan yang harus di capai manusia dalam perbuatannya. Profesional merupakan suatu tuntutan bagi seseorang yang sedang mengemban amanahnya agar mendatkan proses dan hasil yang optimal. Menurut Tanri Abeng, seorang profesional harus mampu menguasai ilmu pengetahuannya secara mendalam, mampu melakukan kreativitas dan inovasi atas bidang yang digelutinya serta harus selalu berfikir positif denga menjujung tinggi etika dan integritas profesi.1 Berdasarkan pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa etika profesional adalah aturan atau pedoman yang mengatur segala perilaku manusia, baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan oleh orang yang bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya atau orang yang mampu bersaing untuk tetap menjadi yang terbaik dibidangnya.

B. Pentingnya Etika Profesional Bagi Organisasi Profesi Dasar pikiran yang melandasi penyusunan etika profesional setiap profesi adalah kebutuhan profesi tersebut tentang kepercayaan masyarakat 1

Haryono Jusup, Auditing, (Yogyakarta: STIE YKPN, 2001), Hlm. 89-90.

6

terhadap mutu jasa yang diserahkan oleh profesi, terlepas dari anggota profesi yang menyerahkan kepercayaan tersebut.Setiap profesi yang menyediakan

jasanya

kepada

masyarakat

memang

memerlukan

kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masuarakat terhadap mutu audit akan menjadi lebih tinggi jika profesi akuntansi publik menerapkan standar mutu yang tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan audit yang dilakukan oleh anggota profesi tersebut.2

C. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia Etika profesional dikeluarkan organisasi profesi untuk megatur perilaku anggotanya dalam menjalankan praktik profesinya bagi masyarakat. Etika profesional bagi praktik akuntan di Indonesia disebut dengan istilah kode etik dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, sebagai organisasi profesi akuntan. Ikatan akuntan indonesia adalah satusatunya organisasi profesi akuntan di indonesia. Ikatan akuntan indonesia beranggotakan auditor dari berbagai tipe (auditor independen dan auditor intern), akuntan management, akuntan yang bekerja sebagai pendidik, serta akuntan sektor publik. dengan demikian etika profesional yang dikeluarkan oleh IAI tidak hanya mengatur anggotanya yang berpraktik sebagai akuntan publik, namun mengatur perilaku semua anggotanya yang berpraktik dalam berbagai tipe profesi auditor dan profesi akuntan lain. Organisasi IAI dibagi menjadi empat kompartemen antara lain: 1. Kompartemen akuntan publik 2. Kompartemen akuntan managemen 3. Kompartemen pendidik 4. Kompartemen akuntan sektor publik. Sebelum tahun 1986, Etika Profesional yang dikeluarkan oleh IAI diberi nama Kode Etik Ikatan Akunyan Indonesia. Dalam konggres 1986, nama Kode Etik Ikatan Akuntansi Indonesia diubah menjadi “Kode Etik Akuntan Indonesia”. Pasal-pasal dalam kode etik Akuntan dikelompokkan menjadi dua golongan: 2

Mulyadi, Auditing 1, (Jakarta: Salemba Empat, 2002), Hlm. 50.

7

1. Pasal-pasal yang megatur perilaku semua akuntan anggota IAI 2. Pasal-pasal yang mengatur semua akuntan yang berpraktik dalam profesi akuntan publik. Kode Etik Akuntan Indonesia ada 9 bagian: 1. Pembukaan 2. Bab I Kepribadian 3. Bab II Kecakapan Profesional 4. Bab III Tanggung Jawab 5. Bab IV Ketentuan Khusus 6. Bab V Pelaksanaan Kode Etik 7. Bab VI Suplemen dan Penyempurnaan 8. Bab VII Penutup 9. Bab VIII Pengesahan Bab I sampai dengan Bab III berisi pasal-pasal yang mengatur semua akuntan anggota IAI sedangkan Bab IV ketentuan khusus berisi pasalpasal yang mengatur secara khusus anggota IAI yang berpraktik dalam profesi akuntan publik Pembahasan mengenai Kode Etik IAI ditetapkan dalam Kongres VIII tahun 1998. Pada tahun 1998 sampai sekarang nama itu diubah kembali ke “Kode Etik Ikatan Akuntansi Indonesia (Kode Etik IAI). Dengan struktur Etika Profesional yang baru yaitu “Delapan Prinsip Etika” yang berlaku bagi seluruh anggota IAI dan seluruh kompartemen dibawah naungan IAI. Setiap kompartemen menjabarkan delapan prinsip Etika ke dalam aturan Etika yang berlaku secara khusus bagi anggota IAI yang bergabung dalam masing-masing kompartemen. Anggota IAI yang berpraktik sebagai akuntan publik harus menjadi anggota kompartemen Akuntan Publik. Anggota Kompartemen Akuntan Publik bertanggung jawab untuk mematuhi delapan prinsip Etika dalam Kode Etik IAI dan aturan etika yang dikeluarkan oleh Kompartemen Akuntan Publik.3

3

Ibid, Hlm. 50.

8

D. Akuntan Publik dan Auditor Independen Akuntan Publik dan Auditor Independen Kantor akuntan publik merupakan tempat penyediaan jasa oleh profesi akuntan publik bagi masyarakat berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Kantor akuntan publik dapat menyediakan jasa antara lain 1. Audit atas laporan historis 2. Atestasi atas laporan keuangan prospektif atau asersi lain 3. Jasa akuntansi dan review 4. Jasa konsultasi Karena akuntan yang bekerja di kantor akuntansi publik dapat mengerjakan berbagai penugasan dalam berbagai jenis jasa tersebut, maka perlu diadakan pembedaan istilah akuntan publik dan auditor independen. Akuntan Publik menyediakan berbagai jasa yang diatur SPAP (auditing, atestasi, akuntansi dan review dan jasa akuntansi). Auditor independen menyediakan jasa audit atas dasar standar auditing yang tercantum pada SPAP. Auditor independen adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan audit atas laporan keuangan historis, yang menyediakan jasa audit atas dasar standar yang tercantum dalam standar profesional akuntan publik.

9

E. Rerangka Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari 4 bagian: (1) Prinsip Etika, Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres IAI dan berlaku bagi seluruh anggota, (2) Aturan

Etika,

Aturan

Etika

disahkan

oleh

Rapat

Anggota

Kompartemen dan hanya mengikat anggota Kompartemen yang bersangkutan. (3) Interpretasi Aturan Etika, Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh pengurus Kompartemen setelah memperhatikan

tanggapan

dari

anggota,

dan

pihak-pihak

berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya. (4) Tanya dan Jawab, Tanya dan jawab memberikan penjelasan atas setiap pertanyaan dari anggota Kompartemen tentang Aturan Etika beserta interpretasinya. Dalam Kompartemen Akuntan Publik, Tanya dan Jawab ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik.

10

F. Prinsip Etika Profesi Ikatan Akuntan Indonesia a. Prinsip Pertama: Tanggung Jawab Profesi Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peranan tersebut, anggota memiliki tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. b. Prinsip Kedua: Kepentingan Publik Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, mengormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme. c. Prinsip Ketiga: Integritas Integritas adalah suatu satu kesatuan yang mendasari munculnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang mendasari kepercayaan publik dan merupakan standar bagi anggota dalam menguji semua keputusan yang diambilnya. d. Prinsip Keempat: Objektivitas Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota berdasarkan apa yang telah pemberi nilai dapatkan. Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur, secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain. e. Prinsip Kelima: Kompetensi dan Kehati- hatian Profesional Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota

tidak

diperkenankan

menggambarkan

pengalaman

kehandalan kompetensi atau pengalaman yang belum anggota kuasai atau belum anggota alami. Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi 2 fase yang terpisah: (1) Pencapaian Kompetensi Profesional.(2) Pemeliharaan Kompetensi ProfesionaL. f. Prinsip Keenam: Kerahasiaan Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selam melakukan jasa profesional dan tidak boleh

11

memakai

atau

mengungkapkan

informasi

tersebut

tanpa

persetujuan. Anggota mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa staff di bawah pengawasannya dan orang- orang yang diminta nasihat dan bantuannya menghormati prinsip kerahasiaan. g. Prinsip Ketujuh: Perilaku Profesional Kewajiban untuk menghindari perbuatan atau tingkah laku yang dapat mendiskreditkan atau mengurangi tingkat profesi harus dipenuhi oleh anggota sebgai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staff, pemberi kerja dan masyarakat umum. h. Prinsip Kedelapan : Standar Teknis Setiap anggota harus melaksanakan profesionalitasnya sesuai dengan standar teknis dan standar professional yang ditetapkan secara relevan. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh IAI, International Federation of Accountants, badan pengatur, dan peraturan perundang- undangan yang relevan.4

G. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik Aturan etika kompartemen akuntan public merupakan etika professional bagi akuntan yang berpraktik sebagai akuntan publik Indonesia.5 ATURAN ETIKA KOMPARTEMEN AKUNTAN PUBLIK6 Keterterapan (Application) Aturan etika ini harus diterapkan oleh anggota ikatan akuntan indonesia – kompartemen akuntan publik (IAI – KAP) dan staf profesional

4

Ibid, Hlm. 53-58 Ismantoro dwi yuwohono,memahami berbagai etika profesi dan pekerjaan,(Yogyakarta: Medpress Digital,2013), hlm.224. 6 Hal 60 5

12

( baik yang anggota IAI – KAP mau pun yang bukan anggota IAI – KAP ( yang bekerja pada satu kantor akuntan publik (KAP). Definisi/ Pengertian Klien adalah pembuat perikatan (orang atau badan ), yang membuat perikatan dengan seseorang atau lebih anggota IAI – KAP atau KAP tempat anggota bekerja untuk melaksanakan jasa profesional. Laporan keuangan adalah suatu penyajian data keuangan termasuk catatan

yang menyertainya, bila ada,

yang dimaksudkan untuk

mengkomunikasikan sumber daya ekonomi (aktiva) dan/atau kewajiban suatu entitas pada saat tertentu atau perubahan atas aktiva dan / atau kewajiban selama suatu periode tertentu sesuia dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum. Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundangn – undangan yang berusaha dibidang pemberian jasa profesional dalam praktik akuntan publik. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah wadah organisasi profesi akuntan indonesia yang diakui pemerintah. Ikatan Akuntan Indonesia – Kompartemen Akuntan Publik (IAI – KAP) adalah wadah organisasi para akuntan indonesia yang menjalankan profesi sebagai akuntan publik atau bekerja di kantor akuntan publik. Anggota adalah semua anggota IAI – KAP. Anggota Kantor Akuntan Publik (Anggota KAP) adalah anggota IAI – KAP dan staf profesional (baik yang anggota IAI – KAP maupun yang bukan anggota IAI – KAP ) yang bekerja pada suatu KAP.

13

Akuntan publik adalah akuntan yang memliki izin dari menteri keuangan atau penjabat yang berwenang lainnya untuk menjalankan praktik akuntan publik. Praktik akuntan publik adalah pemberian jasa profesional kepada klien yang dilakukan oleh anggota IAI – KAP yang dapat berupa jasa audit, jasa atestasi, jasa akuntansi dan review, perpajakan , perencanaan keuangan peroroangan, jasa pendukung litigasi, dan jasa lainnya yang diatur dalam standar profesional akuntan publik. 100 Independen, Integritas, dan Objektivitas 101 Independensi Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam standar profesional akuntan publik yang ditetapkan oleh IAI. 102 Integritas Dan Objektivitas Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan integritas dan objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest)ndan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material (material

misstatement)

yang

di

ketahuinya

atau

mengalihkan

(mensubordinasikan) pertimbangannya krpada pihak lain. 200 Standar Umum Dan Prinsip Akuntansi 201 Standar Umum7 Anggota KAP harus mematuhi standar berikut ini beserta interpretasi yang terkait yang di keluarkan oleh badan pengatur standar yang di tetapkan IAI : a. Kompetensi profesional. 7

Hal 62

14

b. Kecermatan dan keseksamaan profesional c. Perencanaan dan supervisi d. Data relevan yang memadai 202 Kepatuhan Terhadap Standar Anggota KAP yang melaksanakan penugasan jasa auditing, atestasi, review, kolpilasi, konsultasi, manajemen, perpajakan, atau jasa profesional lain wajib mematuhi standar yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan oleh IAI. 203 Prinsip – Prinsip Akuntansi Anggota KAP tidak diperkenankan : (1) Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan data keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. (2) Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesui dengan prinsip akuntansi yang berlaku, apabila laporan tersebut memuat penyimpangan yang berdampak material terhadap laporan atau data mungkin memuat penyimpangan seperti tersebut. 300 Tanggung Jawab Kepada Klien 301 Informasi Klien Yang Rahasia Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan dari klien. (1) Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai dengan aturan etika kepatuhan terhadap standar dan prinsi – pinsip akuntansi. (2) Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk mematuhi peraturan perundang – undangan yang berlaku seperti

15

panggilan resmi penyidik pejabat pengusut atau melarang kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku. (3) Melarang review praktik profesional (review mutu) seorang anggota sesuai dengan kewenangan IAI. (4) Menghalangi anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian komentar atas penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI – KAP dalam rangka penegakan disiplin anggota. Anggota yang terlibat dalam penyidikan dan review diatas, tidak boleh memanfaatkannya mengungkapkan

untuk informasi

kepentingan klien

yang

diri

pribadi

harus

mereka

atau

dirahasiakan

yang

diketahuinya dalam pelaksanaan tugasnya. 302 Fee Profesional8 A. Besaran fee Besarnya fee anggota dapat bervariasi tergantung antara lain : risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan , tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. B. Fee kontijen Fee kontijen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau hasil tertentu di mana jumlah fee tergantung pada temuan atau hasil tertentu terebut. 400 Tanggung Jawab Kepada Rekan Seprofesi 401 Tanggung Jawab Kepada Rekan Seprofesi Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan perbuatan yang dapatb merusak reputasi rekan seprofesi.

8

Hal 63

16

402 Komunikasi Antarakuntan Publik Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahuluan bila akan mengadakan perikatan (engagement) audit menggantikan akuntan publik pendahuluan atau untuk tahun buku yang sama di tunjuk akuntan publik lain dengan jenis dan periode serta tujuan yang berlainan. 403 Perikatan Atestasi9 Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan perikatan atetasi yang jenis atestasi dan periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh akuntan yang lebih dahulu ditunjuk klien. 500 Tanggung Jawab dan Praktik Lain 501 Perbuatan dan Perkataan Yang Mendiskreditkan Anggota

tidak

diperkenankan

melakukan

tindakan

dan

/

atau

mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi. 502 Iklan, Promosi, dan Kegiatan Pemasaran Lainnya. Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi. 503 Komisi dan Fee Referal A. Komisi Komisi adalah imbalan dalam bentuk uang atau barang atau bentuk lainnya yang diberikan kepada atau diterima dari klien / pihak lain untuk memperoleh perikatan dari klien / pihak lain. B. Fee referal (rujukan)

9

Hal 64 - 65

17

Fee referal (rujukan) adalah imbalan yang diabayarkan / diterima kepada / dari sesama penyediaan jasa profesional akuntan publik.

504 Bentuk Organisasi Dan KAP Anggota hanya dapat berpraktik akuntan publik dalam bentuk organisasi yang diizinkan oleh peraturan perundang – undangan yang berlaku dan atau yang tidak menyesatkan dan merendahkan citra profesi.

18

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan etika profesional adalah aturan atau pedoman yang mengatur segala perilaku manusia, baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan oleh orang yang bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya atau orang yang mampu bersaing untuk tetap menjadi yang terbaik dibidangnya. Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memang memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masuarakat terhadap mutu audit akan menjadi lebih tinggi jika profesi akuntansi publik menerapkan standar mutu yang tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan audit yang dilakukan oleh anggota profesi tersebut. Etika profesional bagi praktik akuntan di Indonesia disebut dengan istilah kode etik dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, sebagai organisasi profesi akuntan. Ikatan akuntan indonesia adalah satu-satunya organisasi profesi akuntan di indonesia. Organisasi IAI dibagi menjadi empat kompartemen antara lain: 5. Kompartemen akuntan publik 6. Kompartemen akuntan managemen 7. Kompartemen pendidik 8. Kompartemen akuntan sektor publik. Aturan

etika

kompartemen

akuntan

public

merupakan

etika

professional bagi akuntan yang berpraktik sebagai akuntan publik Indonesia.

B. Saran Seorang yang berprofesi dalam bidang apapun haruslah berhati-hati dan memperhatikan kode etik dari profesi jangan sampai kita melanggarnya

19

DAFTAR PUSTAKA

Dwi yuwohono.Ismantoro.2013.Memahami Berbagai Etika Profesi Dan Pekerjaan.Yogyakarta: Medpress Digital. Jusup, Haryono. 2001. Auditing. Yogyakarta: STIE YKPN. Mulyadi. 2002 . Auditing 1. Jakarta: Salemba Empat.

20

Related Documents

Makalah Auditing 2.docx
November 2019 17
Auditing
July 2020 32
Auditing
November 2019 42
Auditing
October 2019 36

More Documents from "Riima Gusetyo N"