Makalah Angin Topan.docx

  • Uploaded by: ayaki kitty
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Angin Topan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,931
  • Pages: 12
MAKALAH ANGIN TOPAN Disusun Untuk Memenuhi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2 1. UUL WULANDARI 2. NADIYAH FARHAH 3. NANA ROMANSYAH 4. SAHRUL ADITIYA 5. AHMAD ADITIA HARIRI 6. AHMAD RIZAL KELAS : X PM 1

SMK ISLAM PERMATASARI 1 Jl. Raya Sukamanah No. 123 Tamansari Rumpin Kabupaten Bogor (16350) Tahun Pelajaran 2017/2018

i

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Angin Topan dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bogor, Januari 2018 Team Penyusun

Kelompok 2

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..............................................................................................

i

DAFTAR ISI .............................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................

1

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................

1

1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................

2

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................

3

2.1 Pengertian Angin Topan ............................................................................

3

2.2 Penyebab Angin Topan .............................................................................

3

2.3 Tanda-Tanda Angin Topan ........................................................................

3

2.4 Proses Terjadinya Angin Topan ................................................................

4

2.5 Dampak Angin Topan ...............................................................................

4

2.6 Cara Mengatasi Angin Topan ....................................................................

5

BAB III PENUTUP ..................................................................................................

8

3.1 Kesimpulan ................................................................................................

8

3.2 Saran ..........................................................................................................

8

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

9

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: “bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan”. Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya angin topan di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah “alam” juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari angin yang mengancam bangunan individual yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia. Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi serta memiliki kerentanan/kerawanan yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana. Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian angin topan? 2. Apa penyebab terjadinya angin topan? 3. Apa saja tanda-tanda angin topan? 4. Bagaimana terjadinya angin topan? 5. Apa dampak dari angin topan? 6. Bagaimana cara mengatasi dampak angin topan?

1

1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui apa itu angin topan 2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya angin topan 3. Untuk mengetahui tanda-tanda akan terjadinya angin topan 4. Untuk mengetahui proses terjadinya angin topan 5. Untuk mengetahui dampak dari angin topan 6. Untuk mengetahui cara mengatasi dampak angin topan

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Angin Topan Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa.

2.2 Penyebab Angin Topan Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam. Di Indoesia dikenal dengan sebutan angin badai.

2.3 Tanda-tanda Angin Topan Angin topan dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar badai tersebut terbentuk melalui suatu proses selama beberapa jam atau hari yang dapat dipantau melalui satelit cuaca. Monitoring dengan satelit dapat untuk mengetahui arah angin topan sehingga cukup waktu untuk memberikan peringatan dini. Meskipun demikian perubahan sistem cuaca sangat kompleks sehingga sulit dibuat prediksi secara cepat dan akurat. Gejala awal terjadinya angin topan, antara lain: 

Suhu udara terasa meningkat



Terjadi guntur/ petir yang keras



Burung-burung mengumpul atau terbang menjauhi pantai dan daerah terbuka



Angin terasa kencang dan panas, serta tubuh terasa tidak nyaman



Di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (awan putih bergerombol yang berlapis-lapis).



Diantara awan tersebut ada satu jenis awan mempunyai batas tepinya sangat jelas bewarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol.



Awan tiba-tiba berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat (awan Cumulonimbus).



Ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup angin disertai angin kencang sudah menjelang. 3



Durasi fase pembentukan awan, hingga fase awan punah berlangsung paling lama sekitar 1 jam.

2.4. Proses Terjadinya Angin Topan 2.4.1 Proses Terjadinya Angin Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.

2.4.2 Proses Terjadinya Angin Topan Angin topan terjadi karena banyak udara yang bersuhu tinggi naik, maka tekanan udara di atas tinggi dan tekanan udara di bawah rendah. Udara yang naik lama-kelamaan mendingin, lalu turun. Sementara udara yang menghangat naik ke atas. Proses naik turunya udara dingin dan hangat ini terjadi berulang-ulang, dan tekanan uap yang membawa energi sangat besar dan suhu udara menjadi sangat rendah, sehingga menghasilkan gumpalan udara yang berputar yang sangat membahayakan. Gumpalan udara inilah yang disebut angin topan. Angin topan sering terjadi di laut di sekitar daerah katulistiwa, kira-kira pada 5 º LU. Di sana suhu air laut sangat hangat sampai melebihi 27 º C.

2.5 Dampak Angin Topan Tidak bisa dipungkiri bahwa kecepatan angin akan berpengaruh pada banyak hal. Berikut ini adalah beberapa hal yang terjadi sebagai akibat pengaruh kecepatan angin: Bidang Perhubungan Kecepatan angin sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain kecepatan angin, faktor cuaca dan iklim juga berperan dalam bidang perhubungan terutama untuk transportasi. Selain mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan, kecepatan angin juga sangta berpengaruh pada transportasi laut.

4

Bidang Telekomunikasi Selain faktor iklim dan cuaca, kecepatan angin juga berpengaruh pada bidang telekomunikasi. Kecepatan angin yang merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di atmosfer atau lapisan udara bisa mempengaruhi lapisan ionosfer yang mengandung partikelpartikel ionisasi dan bermuatan listrik dimana dengan adanya lapisan ionosfer ini kita bisa mendengarkan siaran radio/menonton televisi. Bidang Pariwisata Kecepatan

angin,

banyaknya

cahaya

matahari,

cuaca

cerah,

serta

udara

yang

sejuk/panas/kering sangat mempengaruhi pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut. Dengan cuaca dan iklim yang bersahabat serta kecepatan angin yang sedang maka pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati. Bidang Pertanian Kecepatan angin yang ideal adalah 19-35 km/jam. Pada keadaan kecepatan angin yang tidak kencang, serangga penyerbuk bisa lebih aktif membantu terjadinya penyerbukan bunga. Sedangkan pada keadaan kecepatan angin kencang, kehadiran serangga penyerbuk menjadi berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan penangkaran benih. Bidang Pembangunan Akibat yang timbul pada bangunan, antara lain: 1) Bangunan terangkat 2) Bangunan bergeser dari pondasinya 3) Robohnya bangunan 4) Atap terangkat 5) Bangunan rusak

2.6 Cara Mengatasi Angin Topan 1. Membuat struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan terhadap gaya angin. 2. Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin khususnya di daerah yang rawan angin topan 3. Penempatan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada daerah yang terlindung dari serangan angin topan. 4. Penghijauan di bagian atas arah angin untuk meredam gaya angin. 5

5. Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin topan. 6. Pengamanan/perkuatan bagian-bagian yang mudah diterbangkan angin yang dapat membahayakan diri atau orang lain disekitarnya. 7. Kesiapsiagaan dalam menghadapi angin topan, mengetahui bagaimana cara penyelamatan diri. 8. Pengamanan barang-barang disekitar rumah agar terikat/dibangun secara kuat sehingga tidak diterbangkan angin 9. Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat kuat kapal-kapalnya. Selain mengatasi, kita juga dapat melakukan tindakan persiapan dan pencegahan, antara lain: 

Menyadari resiko dan membuat rencana pengungsian



Mengetahui resiko dan cara mengungsi yang cepat dan tepat adalah kunci dari tindakan persiapan dan pencegahan ini.



Melakukan latihan dengan menelusuri jalur-jalur pengungsian akan mempercepat dan memudahkan proses pengungsian apabila diperlukan nanti.



Menyelamatkan kebutuhan yang diperlukan pada saat peringatan akan adanya badai, setiap keluarga perlu menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti lilin atau lampu senter dengan persediaan baterainya, dan makanan paling sedikit untuk tiga hari.



Pencegahan di rumah-rumah dengan menutup jendela dan pintu kaca dengan papan. Menurut penelitian terhadap angin disimpulkan bahwa bangunan akan lebih bisa bertahan apabila tidak ada angin yang masuk. Pada saat badai dan angin topan kita mesti tetap berada di dalam rumah, kecuali

apabila dianjurkan untuk mengungsi. Walaupun tidak ada anjuran, masyarakat harus tetap bersiap untuk mengungsi. Apabila dianjurkan untuk tinggal di dalam rumah: •

Bawa semua persediaan yang sudah disiapkan



Jika diperlukan, tinggal di suatu ruangan yang paling aman di dalam rumah



Terus mendengarkan radio agar mengetahui perubahan kondisi Setelah Badai Berlalu



Usahakan untuk tidak segera memasuki daerah sampai dinyatakan aman. Banyak kegiatan berlangsung untuk membenahi daerah yang baru dilanda bencana ini. Untuk memperlancar proses ini sebaiknya orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. 6



Gunakan senter untuk memeriksa kerusakan. Jangan menyalakan aliran listrik sebelum dinyatakan aman.



Jauhi kabel-kabel listrik yang terjatuh di tanah. Untuk menghindari kecelakaan, jalan yang terbaik adalah menjauhi kabel-kabel ini.



Matikan gas dan aliran listrik. Untuk menghindari kebakaran, apabila tercium bau gas segera matikan aliran gas dan apabila ada kerusakan listrik segera matikan aliran dengan mencabut sekeringnya.



Pergunakan telepon hanya untuk keadaan darurat. Jaringan telepon akan menjadi sangat sibuk pada saat seperti ini. Kepentingan untuk meminta bantuan harus diutamakan.



Mendengarkan radio untuk mengetahui perubahan kondisi.



Menghubungi instansi terkait karena keberadaan pihak-pihak ini adalah untuk mendampingi masyarakat dalam usaha penanggulangan bencana. Hubungan di antara pihak-pihak ini sebaiknya dirintis dalam tahap persiapan sebelum bencana. Untuk memperkuat kesiap-siagaan, masyarakat bisa mendapatkan pelatihan-pelatihan dari instansi terkait.

7

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Angin Topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utaradan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan Dengan khatulistiwa.Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatusistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis iniumumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerahsistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam.Di Indoesia dikenal dengan sebutan angin badai. Gejala dan peringatan angin topan tropis dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar badai tersebut terbentuk melalui suatu proses selama beberapa jam atau hari yang dapat dipantau melalui satelit cuaca. Monitoring dengan satelit dapat untuk mengetahui arah angin topan sehingga cukup waktu untuk memberikan peringatan dini. Meskipun demikian perubahan sistem cuaca sangat kompleks sehingga sulit dibuat prediksi secara cepat dan akurat.

3.2 Saran Di akhir tulisan ini penulis mengajak kita semua agar menjaga lingkungan yang kita tempati dan selalu waspada akan musibah angin topan.

8

DAFTAR PUSTAKA

http://ayankpringgabaya.blogspot.com/2013/05/makalah-angin-topan.html http://studentforumid.blogspot.com/2012/11/angin-topan

9

Related Documents

Makalah Angin Topan.docx
October 2019 31
Angin
May 2020 25
Angin
December 2019 34
Energi Angin
June 2020 22
Angin Duduk
October 2019 34
Ada Angin
May 2020 23

More Documents from ""