Makalah Anatomi Fisiologi Mata Idkii (upa2016).docx

  • Uploaded by: jumadil
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Anatomi Fisiologi Mata Idkii (upa2016).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,898
  • Pages: 16
Dosen Pengampu: Syaharuddin, SKM., S.KEP., NS., M.KES Mata Kuliah

: Ilmu Dasar Keperawatan II

Semester

: II (Dua)

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INDERA PENGLIHATAN (MATA)

Di Susun Oleh : Kelompok II 1. WAHDAN HASWAN 2. SRI RAHMAYUNI

PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS PATRIA ARTHA TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PEMBAHASAN

A. Pengertian Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang di bungkus oleh tiga lapisan dari luar ke dalam.isi bola mata terdiri atas lensa , badan bening dan cairan dalam mata.indera penglihatan juga dinamakan fotoreseptor karena mampu menerima rangsang fisik yang berupa cahaya. Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Lensa adalah sebuah benda bening berbentuk cakram yang tergantung di belakang selaput pelangi dan manik mata.bidang depan nya kurang melengkung di bandingkan dengan bidang belakang nya.lensa sekeliling tepi nya tergantung pada badan siliar dengan perantaraan serabut-serabut halus yang di namakan sabuk siliar.dengan perantaraan serabutserabut ini badan siliar bersama otot siliar yang terdapat di dalam nya dapat mempengaruhi bentuk lensa ( akomodasi ).lensa mata bersifat transparan dan elastis yang fungsi nya untuk membiaskan cahaya yang masuk dan memfokuskan bayangan benda pada retina. Lensa mata pada manusia cembung sehingga bayangan benda yang di hasilkan retina adalah nyata, terbalik, dan diperkecil. Badan bening menempati ruang di belakang lensa mata disini adalah suatu zat bening yang menyerupai selai. Cairan bola mata mengisi bilik mata

2

depan, yang terletak di antara selaput bening dan selaput pelangi, serta bilik mata belakang, yang terdapat di sekitar lensa antara selaput pelangi dan badan bening. Alat-alat tambahan mata adalah otot-otot mata yang berguna untuk menggerakkan bola mata, pelupuk-pelupuk mata serta selaput ikat pelupuk nya dan radas air mata. Pelupuk-pelupuk mata adalah lipatan-lipatan kulit yang terletak di depan bola mata. Mata berfungsi sebagai: •

Menerima rangsangan berkas cahaya pada retina dengan perantaraan serabut nervus optikus



Menghantarkan rangsangan ini kepusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan.

B. Anatomi Mata Organ Mata

1. Organ luar ( Organ Okuli Asesoria ) : 1. Bulu mata adalah rambut tipis yang terbentuk dari 2 atau 3 baris rambut ireguler pada batas kelopak mata. Bulu mata atas lebih panjang dan lebih banyak dari yang bawah dan melengkung ke atas, bulu mata bawah melengkung ke bawah. Bulu mata sangat sensitive terhadap sentuhan dan berfungsi melindungi bola mata dari debu atau partikel kecil. 2. Rongga mata ( Cavum orbita ) Orbita adalah rongga yang berbentuk piramid dengan basis di depan dan apeks di belakang. Atap orbita dibentuk oleh pars

3

orbitalis ossis frontalis yang memisahkan orbita dengan fossa krani anterior dinding lateral yang terdiri dari ossis zigomatikum dan ossis sfenoidalis. Dasarnya dibentuk oleh fasies orbitalis maksilaris. Orbita juga merupakan rongga bertulang yang mengandung bola mata,otot-otot,saraf,pembuluh darah,lemak dan struktur yang menghasilkan dan mengalirkan air mata. 3. Alis mata ( Supersilium ) adalah lipatan kulit yang menebal pada bagian atas orbita yang ditutupi rambut berbentuk garis. Jaringan di bawahnya mengandung serabut-serabut beberapa otot yang meliputi muskulus korugator yang dipergunakan untuk mengerutkan alis mata. Muskulus oksipitofrontalis mengangkat alis mata dan menyebabkan kerut-kerut transversal pada dahi. Alis mata berfungsi melindunga mata dari perspirasi (keringat) dahi dan menangkap partikel organic dan anorganik. 4. Kelopak mata ( Palpebra ) merupakan lipatan kulit tipis yang melindungi mata. Kelopak Mata secara refleks segera menutup untuk melindungi mata dari benda asing, angin, debu dan cahaya yang sangat terang. Didepan mata ada kelopak mata , dua buah lipatan muskulofibrosa yang dapat digerakan dapat dibuka dan di tutup untuk melindungi meratakan air mata permukaan bola mata dan mengontrol banyaknya sinar yang masuk. Kelopak mata tersususn oleh kulit tanpa lemak subklutis. Kelopak Mata sangat elastis dan mudah digerakan. Hubungan antara Kelopak Mata atas dan bawah dinamakan kantus. Pada bagian luar, kantus lateral terletak di aspek temporal rateral mata. Bagian dalam, kantus medial mengandung puncata satu muara yang memungkinkan air mata mengalir 4

kebagian atas sistem lakrimal. Ronggga elips antara kelopak mata terbuka dinamakan fisura palpebra. Sisi bawah kelopak mata dilapisi oleh konjungtiva palfera. Suatu membran mukosa trasparan, vaskuler, tipis yang melanjutkan diri dengan sklera anterior sampai keatas luar kornea. Posisi kelopak mata sebagian di kontrol oleh dua saraf otak : SO III yang bertanggung jawab untuk pembukaan kelopak mata : SO VII, untuk menutup kelopak mata. Ketika di tutup, kedua kelopak harus temu secara penuh. Ketika terbuka, kelopak mata atas harus terletak secara alami pada bagian atas iris, tepat diatas pupil, tidak boleh ada betuk bulatan sabit putih sklera yang tampak diatas atau dibawah rimkorneoskleral (timbus atau batas). Pengedipan kelopak mata akan menyebarkan selapis air mata pelumas dan pelembab keseluruh permukaan bola mata. Repleks berkedip akan melindung mata dari debris atau pertikal asing. Bulu mata akan membatu fungsi kelopak dengan mendorong keluar debu dan dbris, untuk melindungi mata external dari cedera aksi mekanis berkedip menghasilkan gaya hisap dalam sistem nasolakriminal atas memudahkan pengaliran air mata. 5. Kelenjar air mata ( Aparatus lakrimalis ) terletak dipuncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan menghasilakan air mata yang encer. Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung melalui dua duktus lakrimaris, setiap duktus memiliki lubang diujung kelopak mata atas dan bawah, didekat hidung. Air mata berfungsi menjaga kelembaban dan kesehatan mata, juga menjerat dan

5

membuang farikal-fartikal kecil yang masuk kemata. Selai itu, mata kaya akan anti body yang membantu mencegah terjadinya infeksi. 6. Otot mata ( musculus okuli ) Otot – otot mata terdiri dari dua tipe; ekstrinsik dan intrinsik.  Otot – otot ekstrinsik bersifat volunter ( dibawah sadar ), diluar bola mata yang mengontrol pergerakan diluar mata.  Otot – otot intrinsik bersifat involunter ( tidak disadari ) berada dalam badan ciliary yang mengontrol ketebalan dan ketipisan lensa, iris dan ukuran pupil. Otot-otot yang melekat pada mata : 1. Muskulus levator palpebralis superior inferior. 2. Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata. 3. Muskulus rektus okuli inferior (otot disekitar mata) 4. Muskulus rektus okuli medial (otot disekitar mata) 5. Muskulus obliques okuli inferior 6. Muskulus obliques okuli superior. 7. Selaput bening mata ( konjungtiva ) Konjungtiva adalah membrane mukosa tipis dan transparan yang melapisi bagian posterior kelopak mata dan melipat ke bola mata untuk melapisi bagian anterior bola mata sampai limbus tempat konjungtiva berbatasan dengan kornea.

6

Ada 2 bagian :  Konjungtiva palpebra : terbantang pada permukaan posterior masingmasing kelopak mata.  Konjungtiva bulbi : terletak di anterior sklera Konjungtiva palpebra lebih tebal daripada Konjungtiva bulbi. Tempat bertemunya konjungtiva ini disebut fornix/sakus konjungtiva. Fornix inferior disebut dengan istilah cul-de-sac. Walaupun konjungtiva transparan, bagian palpebra tampak merah muda karena pantulan dari pembuluh – pembuluh darah yang ada didalamnya, pembuluh – pembuluh darah kecil dapat dari konjungtiva bulbi diatas sklera mata.

2. Organ Dalam a. Bola Mata Bola mata berdiameter ±2,5 cm dimana 5/6 bagiannya terbenam dalam rongga mata, dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak pada bagian luar. Lapisan Bola mata dibagi menjadi 3 lapisan, dari luar ke dalam yaitu:

1) Tunica Vibrosa : Tunica vibrosa terdiri dari sklera, sklera merupakan lapisan luar yang sangat kuat. Sklera berwarna putih putih, kecuali di depan. Pada lapisan ini terdapatkornea, yaitu lapisan yang berwarna bening dan berfungsi untuk menerima cahaya masuk kemudian memfokuskannya. Untuk melindungi kornea ini, maka disekresikan air mata sehingga keadaannya selalu basah dan 7

dapat membersihkan dari debu. Pada batas cornea dan sclera terdapat canalis schlemm yaitu suatu sinus venosus yang menyerap kembali cairan aquaus humor bola mata 2) Tunica Vasculosa merupakan bagian tengah bola mata, urutan dari depan ke belakang terdiri dari iris, corpus ciliaris dan koroid. Koroid merupakan lapisan tengah yang kaya akan pembuluh darah, lapisan ini juga kaya akan pigmen warna. Daerah ini disebut Iris. 3) Tunica Nervosa : Tunica nervosa (retina) merupakan reseptor pada mata yang terletak pada bagian belakang koroid. Bagian ini merupakan bagian terdalam dari mata. Lapisan ini lunak, namun tipis, hampir menyerupai lapisan pada kulit bawang. Retina tersusun dari sekitar 103 juta sel-sel yang berfungsi untuk menerima cahaya. Di antara sel-sel tersebut sekitar 100 juta sel merupakan selsel batang yang berbentuk seperti tongkat pendek dan 3 juta lainnya adalah sel konus (kerucut). b. Kornea (selaput bening mata) merupakan lapisan padat, avaskuler dan transparan yang bersambung dengan sclera dan menempati1/6 bagian anterior dinding bola mata dengan diameter kira-kira 11mm. Kornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita dapat melihat membran pupil dan iris. Penampang kornea lebih tebal dari sclera. Kornea tersusun atas 5 lapisan jaringan yaitu epithelium, membrane Bowman, stroma, membrane descement dan endothelium. Kornea tidak mengandung pembuluh darah peralihan, antara kornea ke sklera disebut selero corneal junction. Kornea 8

juga merupakan jalan masuk cahaya pada mata dengan menempatkannya pada retina. c. Sklera merupakan jaringan padat, berwarna putih dan menempati 5/6 bagian posterior dinding bola mata. Permukaan luar sclera ditutup oleh jaringan vaskuler longgar, yaitu jaringan episklera yang terpisah dari konjungtiva di atasnya oleh suatu lapisan jaringan fibrosa tipis yang lebih padat yang disebut kapsul tenon. Tebal sklera rata-rata 1 mm, tetapi pada insersi otot rektur menebal menjadi 3 mm. Sklera dipelihara oleh syaraf siliaris. Sklera mempunyai 2 buah lubang utama, yaitu :  Foramen skleralis anterior, tempat melekatnya kornea, dan  Foramen skleralis posterior, atau kanalis skleralis, merupakan pintu keluar nervus optikus. d. Iris dan Pupil Iris adalah perpanjangan korpus siliare ke anterior dan merupakan bagian mata yang berwarna serta menampakkan karakteristik hitam, biru, cokelat, hijau, hazel dan abu-abu. Pupil Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Pupil berfungsi sebagai untuk mengatur banyak sedikitnya jumlah cahaya yang masuk kedalam bola mata. e. Lensa adalah suatu Kristal yang berstruktur Sirkuler, lunak dan bokonveks(cembung), bening dan hamper transparan sempurna. Tebalnya 9

sekitar 4mm dan diameter 9mm, terletak di belakang iris. terbagi kedalam ruang anterior dan posterior. Lensa terdiri atas 3 lapisan yaitu kapsul pada bagian luar, korteks dan nucleus pada bagian dalam. Nucleus lensa lebih keras daripada korteksnya. Nucleus dan korteks terbentuk dari lamela kosentris yang panjang dari serabut-serabut yang tepinya dihubungkan oleh bahan menyerupai perekat yang tertutup didalam suatu kapsul tipis. Kapsul lensa adalah suatu membrane yang semipermeabel yang akan memperoleh air dan elektrolit masuk. Kapsul ini merupakan membrane bening yang menutup lensa secara erat dan lebih tebal pada permukaan anterior. Fungsi kapsul adalah mengubah bentuk lensa dan melindungi substansi lensa dari badan vitreus dan akueos humor. Kapsul lensa juga berperan penting pada Akomodasi. f. Retina adalah selapis tipis sel yang terletak pada bagian belakang bola mata .Retina merupakan bagian mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal syaraf. Retina memiliki sel fotoreseptor yang menerima cahaya. Sinyal yang dihasilkan kemudian mengalami proses rumit yang dilakukan oleh neuron retina yang lain, dan diubah menjadi potensial aksi pada sel ganglion retina. Struktur retina manusia adalah 72% seperti bola dengan diameter sekitar 22 mm. Pada bagian tengah retina terdapat cakram optik, yang dikenal sebagai "titik buta" (blind spot) karena tidak adanya fotoreseptor di daerah itu . Retina tidak hanya mendeteksi cahaya, melainkan juga memainkan peran penting dalam persepsi visual. Struktur 10

unik pembuluh darah pada retina telah digunakan sebagai identifikasi biometrik. g. Koroid merupakan membrane cokelat tua yang teletak anatara sclera dan retina, membentuk bagian terbesar dari lapisan tengah dan dilapisi oleh sebagian besar sclera. Koroid berdekatan dengan retina tetapi dapat lepas dari retina dengan mudah. Koroid berisi banyak pembuluh darah yang menyuplai nutrient ke retina dan badan virteus dan juga mencegah refleksi internal cahaya. h. Saraf optik : Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak. Saraf optik memiliki fungsi untuk meneruskan sebuah rangsang cahaya hingga ke otak. Semua informasi yang akan dibawa oleh saraf nantinya diproses di otak. Dan Dengan demikian kita bisa melihat suatu benda. i. Aqueous humor atau cairan berair terdapat dibalik kornea. Strukturnya sama dengan cairan sel, mengandung nutrisi bagi kornea dan dapat melakukan difusi gas dengan udara luar melalui kornea. j. vitreous humor Badan bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa zat transparan seperti jeli(agar-agar) yang jernih. Zat ini mengisi pada mata dan membuat bola mata membulat. k. Bintik Kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk kerucut dan batang. 11

C. Mekanisme penglihatan/ Prose Penglihatan Cahaya → kornea →pupil → lensa → retina → saraf optikus → otak → kesan melihat. Apabila ada rangsang cahaya masuk ke mata maka rangsang tersebut akan diteruskan mulai dari kornea, aqueous humor, pupil, lensa, vitreous humor dan terakhir retina. Kemudian akan diteruskan ke bagian saraf penglihat atau saraf optik yang berlanjut dengan lobus osipital sebagai pusat penglihatan pada otak besar. Bagian lobus osipital kanan akan menerima rangsang dari mata kiri dan sebaliknya lobus osipital kiri akan menerima rangsang mata kanan. Di dalam lobus osipital ini rangsang akan diolah kemudian diinterpretasikan. Sehingga apabila seseorang mengalami kecelakaan dan mengalami kerusakan lobus osipital ini maka dia akan mengalami buta permanen, walaupun bola matanya sehat. Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik butapada retina.

12

D. Gangguan/Kelainan Sistem Penglihatan Mata Manusia 1. Miopi (Rabun dekat): Bayangan yang Terbentuk pada Mata yang Miopi dan Jenis Lensa yang di Pakai Mata miopi adalah mata dengan lensa terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang. Dengan demikian,objek yang dekat akan terlihat jelas karena bayangan jatuh pada retina, sedangkan objek yang jauh akan terlihat kabur karena bayangan didepan retina. Kelainan mata jenis ini dikoreksi dengan mata jenis cekung. 2. Hipermetropi (rabun jauh) : Bayangan yang Terbentuk pada Mata Heipermetropi dan Jenis Lensa yang di Pakai Mata hipermetropi adalah mata dengan lensa terlalu pipih atau bola mata terlalu pendek. Objek yang dekat akan terlihat kabur karena bayangan jatuh didepan retina, sedangkan objek yang jauh akan terlihat jelas karena bayangan jatuh di retina. Kelainan mata jenis ini dikoreksi dengan lensa cembung. 3. Astigmatisma adalah mata dengan lengkungan permukaan kornea atau lensa yang tidak rata.Misalnya lengkung kornea yang vertikal kurang melengkung dibandingkan yang horizontal.Bila seseorang melihat suatu kotak, garis vertical terlihat kabur dan garis horizontal terlihat jelas.Mata orang tersebut menderita kelainan astigmatis reguler.Astigmatis reguler dapat dikoreksi dengan mata silindris.Bila lengkung kornea tidak teratur disebut astigmatis irregular dan dapat dikoreksi dengan lensa kotak. 4. Presbiopi adalah suatu keadaan dimana lensa kehilangan elastisitasnya karena betambahnya usia. Dengan demikian lensa mata tidak dapat 13

berakomodasi lagi dengan baik.Umumnya penderita akan melihat jelas bila objeknya jauh, tetapi perlu kacamata cembung untuk melihat objek dekat. 5. Hemeralopi adalah gangguan mata yang disebabkan kekurangan vitamin A. Penderita rabun senja tidak dapat melihat dengan jelas pada waktu senja hari.Keadaan seperti itu apabila dibiarkan berlanjut terus mengakibatkan kornea mata bisa rusak dan dapat menyebabkan kebutaan.Oleh karena itu, pemberian vitamin A yang cukup sangat perlu dilakukan. 6. Katarak adalah cacat mata yang disebabkan pengapuran pada lensa mata sehingga penglihatan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang. Umumnya katarak terjadi pada orang yang telah lanjut usia. 7. Buta Warna merupakan gangguan penglihatan mata yang bersifat menurun.Penderita buta warna tidak mampu membedakan warna-warna tertentu, misalnya warna merah, hijau, atau biru.Buta warna tidak dapat diperbaiki atau disembuhkan. 8. Glukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak langsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Hal ini disebabkan karena saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mata akan membesar dan bola mata akan menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata yang akhirnya saraf mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan mati.

14

BAB II PENUTUP

Kesimpulan Salah satu alat indera pada manusia adalah mata atau indera penglihatan , yang disebut juga dengan fotoreseptor karena mampu menerima rangsangan fisik yang berupa cahaya. Ada 3 lapisan jaringan atu selaput yang membungkus bola mata dari luar kedalam yaitu sklera , koroid, dan retina. Pada mata juga terdapat alat-alat tambahan yaitu otot-oto mata , pelupuk-pelupuk mata dan kelenjar air mata , kotak mata ( rongga tempat mata ) & bulu mata. Pada mata juga sering ditemukan kelainan-kelainan atau penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan pada mata seperti miopi, hipermetropi, presbiopi, katarak, astigmatisma dan lain-lain. Karena mata adalah organ yang penting pada manusia, kita harus bisa melindungi makalah kita agar tidak terkena penyakita mata tersebut. Untuk itu banyak hal yang bisa dilakukan , diantaranya mengkonsumsi vitamin A sesuai kebutuhan, tidak menonton TV terlalu dekat dengan layar ,tidak membaca buku terlalu dekat/sambil tidur,tidak membaca diruangan yang kurang cahaya / redup.dan bila mata terkena debu,jangan mengucek mata dengan tangan yang kotor karena dapat menyebabkan mata iritasi.

Saran Kami merasa peda makalah kami banyak kekurangan , karena kurangnya referensi dan pengetahuan pasa saat pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun pada pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.

15

DAFTAR PUSTAKA3

Jeremy P.T dkk. 2007. A Glance Fisiologi. Jakarta : Erlangga.

Syaifuddin, haji. 2010. Anatomi Fisiologi: Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk keperawatan dan kebidanan.. Jakarta: EGC.

Istiqomah, Indriana N. 2004. Asuhan Keperawatan klien gangguan mata/ Indriana N, Istiqomah; editor, Monica Ester, — Jakarta: EGC.

Prof Dr Raven P , H.Blumenthal Louise.2007.atlas anatomi.Djambatan : Jakarta Susilowarno Gunawn,2008.Biologi SMA/MA.Media press.Jakarta

Pearce, E.C. 2006. Anatomy & Physiology for Nurse. ( Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis). Cetakan ke-28. Alih bahasa: Sri Yuliani Handoyo. Jakarta: PT Gramedia.

16

Related Documents


More Documents from "Alvian Fauzhan"