Makalah Aik.docx

  • Uploaded by: ijahsoo
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Aik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,063
  • Pages: 9
BAB I PENDAHULUAN

Muhammadiyah sudah lama di kenal luas oleh masyarakat, baik didalam negeri maupun di mancanegara, ‘’sSiapa yang tidak mengenal Muhammadiyah ?’’ ujar Presiden Soeharto,yang menyatakan diri sebagai ‘’bibit Muhammadiyah’’karena pernah mengenyam pedidikan di SMP Muhammadiyah.Presiden Soeharto sejak 1933 bukan menjadi anggota dan Muhammadiyah.

Tokoh-tokoh

pergerakan

nasional

lainnya

seperti

Pengurus Jendral

Soedirman,Ir.Djunda,Dr.Soetom,dan lain-lain.tentu saja para tokoh bangsa lainnya yang termasuk pimpinan Muhammadiyah yaitu Kiai Mas Mansur yang juga dikenal Tokoh Empat Serangkai (bersama Soekarno,Mohammad Hatta,dan Ki Hadjar Dewantara ),Ki Bgus Hadikusumo (Anggota BPUPK),Pro.Kiai H.Kahar Muzakkir (Anggota perumus

Piagam Jakarta ),Mr.Kasman

Singodimedjo (Ketua KNIP, Jaksa Agung pertama),Dr.Rasjidi (Mentri Agama Pertama ), Buya HAMKA,dan lain-lai.Kiai Haji Ahmad Dahlan serta Nyai Wali-dah Dahlan selain pendiri Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah,juga di angkat oleh pemerintah Indonesia Sebagai Pahlawan Nasional. Bgian dari kiprah Muhammadiyah tersebut menunjukkan bukti gerakan modern yang di pelopori Muhammadiyah sangat menentukan perjuangan umat islam dan bangsa Indonesia di awal abad ke-20 hingga Indonesia merdeka serta pasca kemerdekaan hingga saat ini. Karenanya Muhammadiyah tidak dapat dilepaskan dan bahkan menyatu dengan keberadaan serta perjuangan islam di Indonesia serta perjuangan bangsa Indonesia sejak berdirinya hingga kini kedepan. Demikian pula hampir seluruh sudut tanah air di jumpai papan nama lembaga pendidikan,rumah sakit,kantor,dan amal usaha Muhammadiyah.Muhammadiyah merupakan organisasi islam yang melekat dalam denyut nadi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.Masyarakat luas sangat mengenal Muhammadiyah melalui amal usahanya seperti lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi,rumah sakit, dan poliklinik, panti asuhan, Dan lain-lain.Di seluruh tanah air tak berbilang pada tokoh lulusan sekolah Muhammadiyah,antara lain Prof.Dr.Boediyono,Wakil Presiden Republik Indonesia periode 20092014 termasuk lulusan SD Muhammadiyah di Blitar.Inilah Organisasi Islam terbesar di Indonesia

dengan berbagai karya amaliyah yang bermanfaat bagi masyarakat luas.Jadi, siapa tidak Muhammadiyah ? Muhammdiyah tentu perlu dikenali dan dipahami dari berbagai aspeknya yang melekat dengan jati diri gerakan Islam ini.Muhammdiyah adalah gerakan Islam yang berdiri di Yogyakarta pada 18 November 1912 Miladiyah atau 8 Dzulhijah 1330 Hijriyah dengan pendiri Kiai Haji Ahmad Dahlan. Muhammdiyah sejak awal bedirinya menjalankan misi dakwah untuk menyebarluaskan serta

mewujudkan

ajaran

Islam

dalam

kehidupan

individu

,keluarga,dan

masyarakat.Muhammadiyah juga menjalankan misi tajdid untuk memperbarui pandangan dan cara pengamalan Islam dalam kehidupan umat Islam, sehingga Islam menjadi agama yang membawah kemajuan hidup bagi seluruh umat manusia dimuka bumi.Dengan demikian kehadiran Muhammadiyah melalui misi dakwah dan tajdid itu dapat menghadirkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Muhammdiyah menjadikan Islam sebagai asas gerakan yang menjadi landasan dan pedoman kehidupan ( way of life)dengan mengamalkan Islam dalam aspek aqidah,ibadah,akhlak,dan mu’amalah-dunyawiyyah untuk membawa kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat adapun maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah menjunjung tinggi ajaran Islam menuju terwujudnya masyarakat yang sebenar-benarnya. Dengan masyarakat Islam yang diwujudkan Muhammadiyah maka dalam radius yang lebih luas bagi kehidupan umat manusia dapat mewujudkan kehidupan yang ‘’baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur,suatu kehidupan yang serba baik dalam naungan Ilahi. Muhammadiyah terbilag sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.Dengan usianya yang melewati satu abad,ia telah menjadi organisasi Islam yang sangat

besar di Indonesia.

Muhammadiyah bahkan dikenal sebagai organisasi modern Islam terbesar bukan hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia ( Madjid,1999;Peacock,1978,1986). Karenanya secara kualitas ditinjau dari system organisasinya yang modern; amal usahanya di bidang pendidikan,kesehatan dan pelayanan social,ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat ;maupun dari kemajuan pemikiran dan kepeloporannya dalam pembaruan ; serta dalam kiprah kemasyarakatan dan kebangsaannya dapat dikatakan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia maupun dalam kancah dunia. Pernyataan atas kebesaran tetang Muhammadiyah tersebut sebagai wujud kesyukuran kepada Allah SWT, bukan sebagai bentuk ria dan untuk berbangga-bangga. Sekaligus sebagai apresiasi atau penghargaan atas kiprah dan penghidmatan para perintis dan penerus

gerakan Muhammadiyah dalam menjalankan misi dakwah dan tajdid untuk kejayaan umat,bangsa,dan kemanusiaan universal. Muhammadiyah lahir,tumbuh,dan berkembang dengan penuh perjuangan yang dinamis antra pasang dan surut,serta melewati banyak rintangan dan tantangan.saat mendirikan Muhammadiyah bersama para murid dan sahabatnya,pendirinya,Kiai Haji Ahmad Dahlan (yang sewaktu muda bernama Muhammad Darwisy) sungguh dihadapkan pada banyak penentangan.Di kampung Kauman Yogyakarta tempat kelahiran organisasi Islam ini pun tidak sedikit halangan yang dihadapi Kiai Dahlan dan gerakan Muhammadiyah didirikannya. Muhammadiyah dianggap ‘’agama baru’’karena membawa paham pembaruan(tajdid)yang belum dikenal kala itu dikalangan umat islam yang masih jumud (kolot,konservatif,tradisional).Langkah pembaruannya, seperti meluruskan kiblat, memperkenalkan system pendiddikan islam modern,memelopori taman pustaka dan gerakan literasi

keilmuan,mendirikan organisasi Islam perempuan bernama

“Aisyiyah,mendirikan rumah akit atau poliklinik dan lembaga pelayanan social,serta meluruskan pemahaman islam yang keliru dan diliputi syirik,takhayul,bidah,dan khurafat. Kiai Dahlan bahkan di anggap kafir atau menyimpang dari Islam karena memperkenalkan paham pembaruan tersebut. Padahal pendiri Muhammadiyah tersebut justru mengajak umat Islam untuk kembali kepada AlQur’an dan Sunnah Nabi yang sebenar-benarnya dengan mengembangkan ijtihad untuk Menghadirkan Islam dalam menjawab masalah dan tantangan zaman. Kehadiran Muhammadiyah sebagai gerakan pembaruan Islam memiliki mata rantai dengan gerakan-gerakan

tajdid

di

dunia

Islam

sebelumnya

yang

di

pelopori

oleh

Ibnu

Taimiyah,Muhammad bin ‘Abdul Wahab, Jamaluddin Al-Afghani,Muhammad ‘Abduh,Rasyid Ridha,Ahmad Khan,Syekh Walyullah,dan lain-lain. Corak pembaruan Islam tersebut ada yang kuat

dalam

pemurnian

sendiri(dinamisasi)

Islam(purifikasi),ada

terutama

dalam

lapangan

pula

yang

pemikiran

berorientasi dan

pembaruan

pengembangan

itu

amaliah

keislaman.Kiai Dahlan menyerap pikiran-pikiran pembaruan tersebut,tetapi ia memiliki perbedaan yang tidak dimiliki oleh para pembaru (mujadid) Islam sebelumnya itu. Kiai Haji Ahmad Dahlan memperkenalkan hal-hal yang sama sekali baru seperti pembaruan gerakan perempuan Islam untuk bergerak di tanah public yaitu ‘ Aisyiyah (1917) serta lahirnya bernbagai pranata social baru Islam seperti lembaga pendidikan modern,lembaga kesehatan dan pelayanan social,gerakan

kepanduan,dan pendekatan dakwah yang bersifat kultur sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia atau khususnya waktu itu masyarakat Yogyakarta. Watak Muhammadiyah sebagai gerakan pembaruan bukan hanya pemurnian tetapi sekaligus kuat pada pembaruan (dinamisasi) serta berwatak moderat atau tengahan (wasithiyah),yang berbeda dengan gerakan pembaruan Islam di Timur Tengah.Karenanya,Muhammadiyah berbeda dengan gerakan-gerakan Islam di negeri-negeri Arab,sehingga keliru sekali jika ada yang menyebut Muhammadiyah sebagai Wahabbi seperti pandangan Islam yang dipelopori Muhammad bin ‘Abdul Wahhab di Saudi Arabia. Muhammadiyah itu moderat dalam pembaruannya dan orientasi gerakannya, serta membumi di masyarakat dan negeri Indonesia,sehingga penampilannya damai serta toleran sekaligus membawa kemajuan. Muhammadiyah

bukan

organisasi

yang

garang

dalam

berdakwah,tetapi

juga

tidak

tradisional,sehingga dapat disebut sebagai organisasi Islam yang moderat berkemajuan. Muhammadiyah juga memainkan peran kesejarahan yang penting dalam gerakan kebangkitan nasional dan perjuangan kemerdekaan. Gerakan kepanduan Hizbul Wathan(1918) menunjukkan gerakan cinta tanah air, yang dari Rahim gerakan ini lahir pemuda bernama Soedirman yang menjadi pelopor perang gerilya dan Bapak Tentara Nasional Indonesia .Peran ‘Aisyiyah dalam Kongres perempuan 1928 juga menjadi tonggak sejarah kebangkitan Perempuan Indonesia. Demikian pula kepeloporan Majalah Suara Muhammadiyah (SM) pada 1915 yang sejak 1923 memperkenal penggunaan bahasa Melayu atau bahasa Indonesia sebelum terjadi Sumpah Pemuda 1928 sangatlah monumental dalam meletakkan dasar keindonesiaan.Kiprahnya dalam membangun masyarakat setelah kemerdekaan dalam berbagai fase pemerintahan juga tak berbilang,sehingga menjadi gerakan keislaman dan kebangsaan yang sejati. Di kawasan Indonesia Timur,Muhammadiyah

besar

perannya

dalam

memajukan

pendidikan,kesehatan,dan

pemberdayaan masyarakat sehingga menampilkan gerakan kemajemukan melalui amaliah nyata dan bukan dengan retorika dan kata-kata. Karenanya penting untuk dipahami sejarah,keberadaan,kelahiran,perkembangan,karakter,dan seluk-beluk Muhammadiyah dalam berbagai aspeknya baik bagi warga Muhammadiyah maupun para pihak yang ingin mengetahui secara mendalam tentang Muhammadiyah sebagai gerakan Islam di Indonesia.Bagaimana Muhammadiyah lahir,apa hakikat Muhammadiyah sebagai gerakan Islam,bagaimana mata rantai Muhammadiyah dengan gerakan pembaruan Islam di Dunia

Islam,seperti apa keberadaan Muhammadiyah dalam konteks Islam Indonesia,bagaimana tentang masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang menjadi tujuan Muhammadiyah,bagaimana karakter Muhammadiyah di bandingkan gerakan Islam lain, bagaimana gerakan ‘ Aisyiyah dan organisasi otonom lainnya sebagai komponen strategis yang berada dalam naungan organisasi Muhammadiyah untuk mewujudkan tujuan gerakan islam yang di dirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan tersebut. Memahami dan mengkaji Muhammadiyah sungguh merupakan bagian penting dari belajar sejarah dan keberadaan perjuangan Umat Islam dan bangsa Indonesia yang tiada akhir. Bagi generasi Muda Muslim termasuk mahasiswa yang mempelajari Kemuhammadiyahan itu merupakan keniscayaan ilmiah agar menjadi generasi Ulul Albab di negeri Indonesia tercinta sekaligus menjadi warga dunia yang menyebarkan ilmu keislaman dan sejarah pergerakan Islam dalam mewujudkan Islam sebagai Rahmatan Lil-‘alamin.

BAB II PEMBAHASAN

Perkembangan Muhammadiyah Berkenaan dengan perkembangannya dapat dicatat bahwa dalam masa 4 tahun sejak berdirinya Muhammadiyah secara organisatoris hanya berkegiatan di Yogyakarta sekalipun secara individual Dahlan dan pengurus lainnya tetap mengkampanyekan Muhammadiyah di berbagai daerah.pada tahun 1917 daerah oprasi Muhammadiyah mulai di perluas, permintaan untuk mendirikan Muhammaadiyah dari berbagai daerah di jawa semakin banyak ketika Dahlan pada tahun yang sama dalam tabliqnya pada Kongres Budi Utomo berhasil mempesona para penengarnya dengan uraian-uraian sistematis tentang agama dan kehidupan social. Karena tulah anggaran dasara organisme Muhammadiyah yang pada mulanya membatasi diri di daerah residensi di daerah Yogyakarta saja,haruslah terlebih dahuluh di ubah .Perubahan tersebut pertama kali di lakukan pada tahun 1920 yang meyebutkan kegiatan Muhammadiyah meliputi seluruh pulau jawa.Bersamaan dengan permintan mendirikan cabang ternyata tidak saja yang dari pulau jawa,melainkan juga dating dari jawa timur. Perluasan organisasi ke seluruh Indonesia,selain di dukung oleh kepribadian Dahlan dan cara-caranya berpropaganda yang santun, toleran dan komunikatif menjadi gaya Tarik bagi para pendengarnya untuk segera masuk dalam rangkulan Kharismatik Dahlan.perluasan cabang-cabang Muhammadiyah juga di untungkan oleh keberadaan pedagang-pedagang dari minagkabau dan dari kota lainnya. Organisasi wanita dalam Muhammadiyah yang bernama Aisyah di dirikan pada tahun 1922. Organisasi ini memberikan perhatian yang serius pada peran seorang ibu dalam sebuah pendidikan,terutama karena seorang anak pertama sekali memperoleh pendidikan tentunya dari ibunya sendiri . Hal ini sangat bermakna bagi seorang ibu karena memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang sangat besar terhadap perkembangan masyarakat melalui asuhan-asuhan dan pendidikan yang telah di berikan kepada putra putri yang telah di lahirka. Alasan lain bagi pembentukan majelis ini adalah kekhawatiran bahwa pertikaian yang di jumpai dalam masyarakat. Pada umumnya mungkin sekali masuk kedalam organisasi Muhammadiyah itu sendiri dengan kemungkinan menghambat kemajuan organisasi tersebut. Dengan demikian masa-masa sebelumnya anggota Muhammadiyah memperoleh ketetapan hokum dari para ulamanya secara perorangan. Maka di harapkan melalui majelis tarjih , aka nada pendapat yang mewakili organisasi dan di pedomani para pemimpin dan anggotanya.Penyebaran dan perkembangan Muhammadiyah di Indonesia memang cukup pesat. Pada tahun 1925 organisasi ini telah memiliki 29 cabang dengan 4.000 anggota. Dalam waktu 13 tahun kemudian yaitu 1938 telah memiliki 852 cabang dengan 250.000 pada saat itu Muhammadiyah mengelola 1.774 sekolah,834 masjid,31 perpustakaan umum dan mempunyai lebih 7.000 dai .

Muhammadiyah terus berkembang dan berkiprah hingga saat ini. Di buktikan dengan meluasnya sayap organisasi tersebut hampir setiap pelosok tanah air,dengana berbagai kegiatan. Adapun majelis / badan /lembaga/ yang ada di lingkungan Muhammadiyah adalah majelis Pembina kesehatan, majelis pendidikan tinggi,majelis pustaka dan dokumentasi,majelis Pembina kesejahteraan social dan pengembangan masyarakat ,majelis tabliqh,majelis tarjih dan pengembangan pemikiran islam,majelis waqaf dan kehartabendaan , majelis pendidikan dasar dan menengah,majelis Pembina ekonomi,badan pembinaan kader dan pembinaan angkatan muda Muhammadiyah , badan kerjasama dan hubungan luar negeri,badan pengkajian dan pengembangan,lembaga khusus dakwah ,lembaga pengembangan orientasi,lembaga pembinaan dan pengawasan keuangan,dan lembaga hikmah.

Gerakan Pembaharuan Pendidikan Muhammadiyah. Untuk merealisasikan ide pembaruan dalam dunia pendidikan. Muhammadiyah telah melakukan aktifitasnya dalam bentuk mendirikan madrasah-madrasah dan pesantren dengan memasukan kurikulum pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan umum dan modern, mendirikan sekolah-sekolah umum dengan memasukan kurikulum keislaman dan kemuhammadiyaan.lembaga pendidikan yan didirikan di kelola dalam bentuk amal usaha dengan penyelenggaranya di bentuk sebuah majelis dengan nama majelis pendidikan dasar dan menengah. Muhammadiyah merupakan suatu model pembaharuan pendidikan islam yang menggambungkan unsur-unsur lama ( dengan tetap mempertahankan islam sebagai dasar) dan unsur-usur baru ( dengan mencontoh system pendidikan barat dalam pelaksanaannya).dalam perkembangan selanjutya pada tahun 1924,perguruan ini berubah menjadi ‘’Kweekschool Muhammadiyah putra ‘’ ( yang kini di kenal dengan madrasah mualimin muhammadiyah). Sedangkan mengenai bentuk yang kedua seperti sekolah-sekolah yang di didirikan belanda, Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah dengan menambahkan mata pelajaran agama pada kurikulumnya. Muhammdiyah mendirikan HIS MET THE QUR’AN ,yang kemudian berganti menjadi HIS MUHAMMADIYAH. Muhammadiyah telah mendirikan lembaga-lembaga pendidikan di berbagai wilayah hindia belanda di bawah naungan majelis pengajaran.sekolah dasar pertama didirikan pada tahun 1915 di lingkungan Kraton Yogyakarta. Sekolah tersebut menggunakan ruang belajar beupa kelas.

Perkembangan Pembaruan Pendidikan Muhammadiyah. Modernisasi pendidikan Model Muhammadiyah, khususnya konsep sekolah umu di tambah dengan Al-Qur’An menjadi basis bagi pertumbuhan sekolah islam yang moder tepat di perkotaan.Abad ke 20 pada umumnya merupakan lembaga pendidikan umum dengan tambahan mata pelajaran islam, HIS DE QUR’AN yang di rancang oleh Muhammadiyah menjadikan rujukan bagi sekolah-sekolah islam model baru.Satu hal yang musti di respon secara positif manakalah membincangkan tentang mhammadiyah iyalah kemampuannya dalam melintasi setiap pergerakan zaman yang berbeda , upaya muhammadiyah selama ini mempertahankan diri dari berbagai macam GODAAN dan COBAAN bukanlah suatu hal mudah . (Referensi kemuhammadiyahan 1 )

BAB II PENUTUP

Kesimpulan Muhammdiyah terbilang sebagai orgaisasi islam terbesar di Indonesia. Muhammadiyah lahir,tumbuh,berkembang dengan penuh perjuangan yang dinamis antara pasang dan surut, Muhammdiyah juga telah memainkan peran kesejarahan yang pentig dalam gerakan kebangkitan nasional dan perjuangan kemerdekaan.

Pertanyaan 1. Apakah dengan lahirnya gerakan muhammadiyah tidak di ragukan lagi oleh masyarakat ? 2. Apakah para pendiri Muhammdiyah sendiri merasa kesulitan untuk membangun gerakan Muhammadyah tersebut ?

Related Documents

Makalah
June 2020 40
Makalah
July 2020 39
Makalah
October 2019 94
Makalah
July 2020 62
Makalah
November 2019 85
Makalah
October 2019 95

More Documents from ""

Kikim.docx
December 2019 3
Nama: Sitti Hajijah Soo Nim
December 2019 6
Makalah Aik.docx
December 2019 2
Anatomi 1.docx
December 2019 7