Mahasiswa Poltekkes Pontianak

  • Uploaded by: Iqbal Kannibal
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mahasiswa Poltekkes Pontianak as PDF for free.

More details

  • Words: 668
  • Pages: 11
MAHASISWA POLTEKKES PONTIANAK 1. DOROTHEA 2. EDY JUNIARDI 3. ELLI YUNI RAHAYU 4. HERYANTO 5. IQBAL TRI PUTRA 6. JUNITA SARI 7. MINAH ARIANTO 8. M. NURDIANSYAH 9. SRI ASTUTI

PENGERTIAN STERILISASI

Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007).

Manfaat TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) Umum : 1. Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan (reality testing) melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain. 2. Membentuk sosialisasi 3. Meningkatkan fungsi psikologis, yaitu meningkatkan kesadaran tentang hubungan antara reaksi emosional diri sendiri dengan perilaku defensive (bertahan terhadap stress) dan adaptasi. 4. Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi psikologis seperti kognitif dan afektif. Khusus : 1. Meningkatkan identitas diri. 2. Menyalurkan emosi secara konstruktif. 3. Meningkatkan keterampilan hubungan sosial untuk diterapkan sehari-hari. 4. Bersifat rehabilitatif: meningkatkan kemampuan ekspresi diri, keterampilan sosial, kepercayaan diri, kemampuan empati, dan meningkatkan kemampuan tentang masalah-masalah kehidupan dan pemecahannya.

Tujuan Terapi Aktifitas Kelompok (Tak) Tujuan Umum : 1. Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan yaitu memperoleh pemahaman dan cara membedakan sesuatu yang nyata dan khayalan. 2. Meningkatkan sosialisasi dengan memberikan kesempatan untuk berkumpul, berkomunikasi dengan orang lain, saling memperhatikan memberikan tanggapan terhadap pandapat maupun perasaan ortang lain. 3. Meningkatkan kesadaran hubungan antar reaksi emosional diri sendiri dengan prilaku defensif yaitu suatu cara untuk menghindarkan diri dari rasa tidak enak karena merasa diri tidak berharga atau ditolak. 4. Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi psikologis seperti fungsi kognitif dan afektif. Tujuan Khusus : 1. Meningkatkan identifikasi diri, dimana setiap orang mempunyai identifikasi diri tentang mengenal dirinya di dalam lingkungannya. 2. Penyaluran emosi, merupakan suatu kesempatan yang sangat dibutuhkan oleh seseorang untuk menjaga kesehatan mentalnya. Di dalam kelompok akan ada waktu bagi anggotanya untuk menyalurkan emosinya untuk didengar dan dimengerti oleh anggota kelompok lainnya. 3. Meningkatkan keterampilan hubungan sosial untuk kehidupan sehari-hari, terdapat kesempatan bagi anggota kelompok untuk saling berkomunikasi yang memungkinkan peningkatan hubungan sosial dalam kesehariannya.

DAMPAK TERAPEUTIK DARI KELOMPOK Yang terlibat dalam efek terapeutik dari kelompok. Faktor-faktor tersebut adalah : 1. Universalitas, klien mulai menyadari bahwa bukan ia sendiri yang mempunyai masalah dan bahwa perjuangannya adalah dengan membagi atau setidaknya dapat dimengerti oleh orang lain.

2. Menanamkan harapan, sebagian diperantarai dengan menemukan yang lain yang telah dapat maju dengan masalahnya, dan dengan dukungan emosional yang diberikan oleh kelompok lainnya. 3. Menanamkan harapan, dapat dialami karena anggota memberikan dukungan satu sama lain dan menyumbangkan ide mereka, bukan hanya menerima ide dari yang lainnya. 4. Identifikasi, prilaku imitative dan modeling dapat dihasilkan dari terapis atau anggota lainnya memberikan model peran yang baik. 5. Pembagian eksisitensial memberikan masukan untuk mengakui keterbatasan seseorang, keterbatasan lainnya, tanggung jawab terhadap diri seseorang.

INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK) 1. Semua klien terutama klien rehabilitasi perlu memperoleh terapi aktifitas kelompok kecuali mereka yang : psikopat dan sosiopat, selalu diam dan autistic, delusi tak terkontrol, mudah bosan.

2. Ada berbagai persyaratan bagi klien untuk bisa mengikuti terapi aktifitas kelompok antara lain : sudah ada observasi dan diagnosis yang jelas, sudah tidak terlalu gelisah, agresif dan inkoheren dan wahamnya tidak terlalu berat, sehingga bisa kooperatif dan tidak mengganggu terapi aktifitas kelompok. 3. Untuk pelaksanaan terapi aktifitas kelompok di rumah sakit jiwa di upayakan pertimbangan tertentu seperti : tidak terlalu ketat dalam tehnik terapi, diagnosis klien dapat bersifat heterogen, tingkat kemampuan berpikir dan pemahaman relatif setara, sebisa mungkin pengelompokan berdasarkan problem yang sama.

KOMPONEN KELOMPOK 1. Struktur kelompok 2. Besar kelompok

3. Lamanya sesi

PROSES TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK Proses terapi aktifitas kelompok pada dasarnya lebih kompleks dari pada terapi individual, oleh karena itu untuk memimpinnya memerlukan pengalaman dalam psikoterapi individual. Dalam kelompok terapis akan kehilangan sebagian otoritasnya dan menyerahkan kepada kelompok.

Tahapan dalam TAK ( Terapi aktivitas Kelompok )

1. 2. 3. 4.

Fase Prakelompok Fase Awal Kelompok Fase Kerja Kelompok Fase Terminasi

Macam Terapi Aktivitas Kelompok 1. Terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi 2. Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori 3. Terapi aktivitas orientasi realita

Related Documents

Pontianak - Xpdc
November 2019 4
Mahasiswa
May 2020 34
Poltekkes: Denpasar
June 2020 21
Rekap Dpt Pontianak
June 2020 25

More Documents from "PILSUNG KPI 2009"