Nama : Lusi Dwi Fidriyani NIM : 1613206010 Matkul : PBL Manufactur Sediaan Farmasi Nomor Skenario : 2 Judul Skenaario : ADA APA DENGAN GARUT a. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tujuan Untuk mengetahui kandungan golongan senyawa pada tanaman umbi garut Untuk mengetahui golongan senyawa sebagai antioksidan Untuk mengetahui golongan senyawa sebagai imunostimulan Untuk mengetahui golongan senyawa sebagai gastroprotektif Untuk mengetahui mekanisme sebagai antiulcerogenik Untuk mengetahui macam – macam COX dan macam – macam mediator COX Untuk mengetahui mekanisme golongan senyawa flavonoid sebagai penghambat enzim COX
b. 1.
Summary Kandungan kimia terletak pada umbi garut yaitu zat pati yang berguna sebagai sumber kharbohidrat. Selain itu garut juga memiliki banyak kandungan zat lain seperti kalori, protein, lemak, kalium, fosfor, zat besi, vitamin B1, air, saponin dan flavonoid/polifenol yang dapat mengobati penyakit asam lambung (Retnani, 2008). Didalam tanaman garut mengandung senyawa bio-aktif seperti alkaloid, karbohidrat, glikosida jantung, asam amino, senyawa fenolik, terpenoid, saponin, flavones, tanin dan gum. (Shintu et al., 2015) Aktivitas antioksidan dari senyawa fenol terbentuk karena kemampuan senyawa fenol membentuk ion fenoksida yang dapat memberikan satu elektronnya kepada radikal bebas. (Dhianawaty:Ruslin, 2015). Flavonoid memiliki aktivitas antibakteri dengan merusak membran sel bakteri dan diikuti keluarnya senyawa intraseluler, sehingga menghambat pembentukan asam nukleat. Mekanisme lain dengan menghambat energi untuk metabolisme, dan agregasi pada sel bakteri. (Ririn, dkk.2016). Flavonoid atau senyawa polifenol memiliki aktivitas antibakteri, dengan merusak membran sel bakteri dan di ikuti keluar nya senyawa intra selular,sehingga menghambat pembentukan asam nukleat, mekanisme lain menghambat energi untuk metabolisme. Senyawa polifenol juga bisa sebagai antioksidan (Rahma dkk 2013). Polifenol dapat memberikan factor perlindungan terhadap membrane mukosa, secara tidak langsung dapat menghambat skresi asam lambung berlebihan yang dapat memperburuk kerusakan jaringan mukosa yang disebabkan oleh inflamasi (Windari, 2017). Mekanisme senyawa polifenol flavonoid dalam menyembuhkan asam lambung yaitu dengan mekanisme antioksidan, Platelet Activating Factor (PAF), meningkatkan produksi mukus, dan sebagai antihistamin serta menghambat pertumbuhan bakteri H.pylori (Susilawati, 2016). Flavonoid memiliki kemampuan untuk merubah atau mereduksi radikal bebas dan juga sebagai anti radikal bebas mencegah berkembangnya radikal bebas di dalam tubuh sekaligus memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak sehingga dapat dijadikan sebagai imuno stimulan. (Sri Oktavia,dkk. 2015)
2.
3.
4.
5.
c.
Aktivitas Gastroprotektif dari Garut adalah karena kandungan saponin dalam tanaman Garut yang memberikan aktivitas gastroprotektif melalui peningkatan fibronektin, gumpalan fibrin yang terbentuk akan menjadi dasar dalam proses reepitelisasi pada jaringan. Sehingga bila gumpalan fibrin cepat terbentuk, maka fibroblas akan segera berproliferasi ke area luka yang akhirnya dapat memulihkan jaringan ( (Ni Made Susilawati, 2016). Ulcer bisa diartikan adanya inflamasi atau perlukaan pada mukosa lambung. Flavonoid memiliki aktivitas sebagai anti inflamasi dengan cara menghambat enzim siklooksienase (COX) dan lipooksigenase, menghambat akumulasi leukosit, degranulasi netrofil dan pelepasan histamin. (Yudha, dkk. 2015). Flavonoid bertanggung jawab melalui mekanisme antiinflamasi dan meningkatkan kecepatan epitelisasi . Flavonoid dilaporkan untuk melindungi mukosa dengan mencegah pembentukan lesi oleh berbagai nekrotik agen (Sri Oktavia,dkk. 2015). Mekanisme garut sebagai antiulcer yaitu karena kandungan alkaloid dalam garut bekerja sebagai antiulcer dengan cara menghambat pompa proton H+, K+ ATPase serta dapat meningkatkan sekresi mucus. Selain itu kandungan Flavonoid dalam garut dapat meningkatkan prostaglandin pada mukosa lambung, dan juga dapat mencegah pembentukan radikal bebas yang membuat lambung menjadi ulseratif dan erosive. kandungan terdapat kandungan Saponin yang dapat mengaktivasi membran pelindung mukosa lambung (Pasaribu et al., 2013). Daftar Pustaka
1. Dhianawaty:Ruslin, D., 2015. Kandungan Total Polifenol dan Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Metanol. MKB, 47(1), pp.60 - 64. 2. Ika Dyah Kumalasari, E.H.L.A.L.S.R.W.A.K.N.T.S., 2012. Evaluation of immunostimulatory effect of the arrowroot (Maranta arundinacea. L) in vitro and in vivo. Cytotechnology , 64, pp.131-37. 3. Oktavia, S., Arifin, H. & Ria, I., 2015. Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) Terhadap pH dan Tukak Lambung Pada Tikus Putih Jantan. Jurnal Farmasi Higea, 7(2), pp.139 - 151. 4. Pasaribu, J., Loho, L. & Lintong, P., 2013. Gambaran Histopatologi Lambung 5. Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Yang DiberikanLengkuas (Alpinia galanga Willd) Setelah Diinduksi Oleh Asam Mefenamat. Jurnal e-Biomedik (eBM), 1(1), pp.402-07. 6. Shintu, PV., Radhakrishnan VV. 2015. Pharmacognistic standarisation of Maranta arundinacea L- An important ethnomedicine. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry. 4(3):242-246 7. Susilawati. 2016.MetodelogiPenelitian.Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada. 8. Yudha, dkk. 2015. Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar Ungu ( Ipomoea Batatas (L.) Lamk) terhadap Tikus Wistar Jantan. Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015