LTM KEPERAWATAN JIWA TEORI DAN KONSEP KEPERAWATAN KEPRIBADIAN INTERPERSONAL SULLIVAN Oleh Nur Ikhsan NPM 1806270040, Kelas A
Jiwa adalah unsur manusia yang bersifat non materi, tetapi fungsi dan manifestasinya sangat terkait pada materi. Karena jiwa memang bukan berupa benda, melainkan sebuah sistem perilaku, hasil olah pemikian, perasaan, persepsi dan berbagai pengaruh lingkungan sosial. Karl Menninger mendefinisikan bahwa orang yang sehat jiwanya adalah orang yang mempunyai kemampuan menyesuaikan diri pada lingkungan serta berintegrasi dan berinteraksi dengan baik (Yusuf, PK, & Nihayati, 2015). Stuart dan Sundeen memberikan batasan tentang keperawatan jiwa, yaitu suatu
proses
interpersonal
yang
berupaya
untuk
meningkatkan
dan
mempertahankan perilaku yang mengontribusi pada fungsi yang terintegrasi (Yusuf, PK, & Nihayati, 2015). Sebagai profesi, keperawatan dapat dikenali melalui dasar ilmu pengetahuan yang dimiliki. Keperawatan mempunyai banyak teori keperawatan yang menjadi landasan pengembangan ilmu pengetahuan bagi keperawatan dimasa sekarang. Salah satunya adalah teori kepribadian interpersonal oleh Sullivan. Sullivan (1953) berpendapat bahwa “tingkah laku individu dan perkembangan kepribadian merupakan hasil dari hubungan interpersonal” (Townsend, 2009). Konsep utama Sullivan meliputi: 1. Anxiety Anxiety atau kecemasan merupakan suatu perasaan tanpa objek yang jelas (Stuart, 2013). Menurut Sullivan kecemasan adalah gangguan utama dalam hubungan interpersonal dan faktor utama dalam hidup. Yang muncul karena ketidak mampuan seseoang memenuhi kebutuhan atau mencapai keamanan interpersonal
2. Satisfaction of needs (kepuasan kebutuhan) Kepuasan kebutuhan berarti pemenuhan semua hal yang diperlukan berhubungan dengan lingkungan fisiokimia individu. Seperti oksigen, makanan, air, kehangatan, kelembutan, istirahat, aktivitas, sampai ekspresi seksual. Apabila ada kebutuhan yang tidak terpenuhi akan membuat ketidak nyamanan bagi individu. 3. Interpersonal Security (Keamanan interpersonal) Keamanan interpersonal merupakan perasaan yang berhubungan dengan kelegaan dari kecemasan. Sullivan menyatakan keamanan interpersonal akan terjadi bila semua kebutuhan telah terpenuhi akan memunculkan pengalaman akan sensasi kesejahteraan total. 4. Self-System (Sistem Diri) Self system adalah kumpulan pengalaman atau tindakan keamanan yang diadopsi oleh individu untuk melindungi diri dari kecemasan. Pada pengalaman interpersonal awal dalam hidup, sullivan membagi 3 komponen:
Good me, kepribadian berkembang berdasar timbal balik positif, sebagai contoh jika anak mendapat perasaan yang menyenangkan dari yang memberikan perawatan.
Bad me, kepribadian berkembang berdasar timbal balik negatif sehingga pengalaman perasaan kecemasan didapat ketika mendapat pengalaman tidak menyenangkan dan stress
Not me, bagian kepribadian yang berkembang berdasar atas respon dari situasi yang menghasilkan kecemasan terus menerus terhadap anak. Perasaan seperti ketakutan membuat anak menyangkal untuk meredakan kecemasan, perasaan penyangkalan menjadi penyebab penyakit mental saat dewasa.
Sullivan (1953) mendefinisikan Personality sebagai tingkah laku yang dapat di observasi melalui hubungan interpersonal (Halter, 2013). Struktur kepribadian terdiri dari: 1. Dinamisme
2. Sistem diri 3. Personifikasi 4. Proses kognitif Menurut sullivan kognitif dapat dibagi menjadi 3, yaitu Prototaxic (pengalaman dini dari seseorang yang baru lahir), parataxic (pengalaman asosiasi, mengembangkan logika karena pengalaman yang sama), Syntaxic (berpikir yang logis
dan
realistis,
menggunakan
lambang-lambang
yang sama
dalam
berkomunikasi). Sullivan membagi tahapan perkembangan menjadi: 1. Infant: Dari lahir sampai 18 bulan, tugas perkembangan utama adalah pemuasan kebutuhan yang dicapai melalui aktivitas yang berhubungan dengan mulut seperti menangis, menuyusu dan menghisap jempol. 2. Childhood: 18 bulan sampai 6 tahun, anak belajar bahwa bila ada gangguan atau penundaan dalam pemenuhan keinginan dapat mengakibatkan kepuasan tertunda. Anak belajar menerima keterlambatan. 3. Juvenile: 6 tahun sampai 9 tahun, pada tahap ini tugasnya adalah pembentukan hubungan yang memuaskan di dalam teman sebayanya. Dapat tercapai melalui kerjasama, kompetisi dan kompromi. 4. Preadolescence: 9 sampai 12 tahun, berfokus pada perkembangan hubungan dengan orang yang berjenis kelamin sama. Pada tahap ini seseorang berkolaborasi melalui menunjukan cinta dan kasih sayang. 5. Early adolescence: 12 sampai 14 tahun, bergumul dengan mengembangkan identitas melalui berpisah dan mandiri dari orang tua. Tugas utama adalah pembentukan hubungan yang memuaskan dengan lawan jenis. Perubahan respon biologis seperti munculnya nafsu merupakan kekuatan utama pada tahap ini. 6. Late Adolescence: 14 sampai 21 tahun, ditandai dengan tugas yang terkait sebagai upaya mencapai saling ketergantungan di dalam masyarakat dan pembentukan hubungan intim yang langgeng dengan lawan jenis. Oragn genital adalah fokus utama perkembangan tahap ini.
Teori interpersonal mempunyai hubungan yang signifikan dengan praktek keperawatan. Pengembangan hubungan adalah konsep utama dari teori ini dan intervensi utama keperawatan psikiatri. Pengetahuan tentang perilaku yang terkait tentang kecemasan dan metode mengurangi kecemasan membantu perawat dalam membantu klien mencapai keamanan interpersonal dan rasa sejahtera.
Referensi :
Evans III, F. B. (1996). Harry Stack Sullivan: Interpersonal Theory And Psychotheraphy. New York: Routledge. Halter, M. J. (2013). Varcarolis' Foundation of Psychiatric Mental Health Nursing: a Clinical Approach. USA: Elsevier. Stuart, G. W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing, Tenth Edition. Missouri: Elsevier Mosby. Townsend, M. C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concepts of Care in Evidence-Based Practice. Sixth Edition. Philadelphia: F.A. Davis Company. Yusuf, A., PK, R. F., & Nihayati, H. E. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.