LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
PERCOBAAN I JARINGAN TRANSPORT AIR NAMA
: NUR SOFIEA BINTI SYARIFUDDIN
NIM
: H041171519
KELOMPOK
: IV
ASISTEN
: AIDA AMILYA
HARI/TANGGAL
: RABU / 03 OKTOBER 2018
LABORATORIUM BOTANI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN 2018
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Fisiologi tumbuhan merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup. Laju proses-proses metabolisme ini dipengaruhi oleh (dapat pula tergantung pada) faktor-faktor lingkungan mikro di sekitar tumbuhan tersebut (Lakitan, 2015). Dengan mempelajari fisiologi tumbuhan, kita akan lebih dapat memahami bagaimana sinar matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk menghasilkan karbohidrat dari bahan baku anorganik berupa air dan karbondioksida, mengapa tumbuhan membutuhkan banyak air, bagaimana biji berkecambah, mengapa tumbuhan layu jika kekeringan dan berbagai macam gejala lainnya yang ditampakkan oleh tumbuhan (Lakitan, 2015). Air diserap oleh tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsur-unsur hara yang terlarut di dalamnya, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman, terutama daun melalui pembuluh xylem. Pembuluh xylem pada akar, batang, dan daun merupakan suatu system yang kontinu, berhubungan satu sama lain (Lakitan, 2015). Berdasarkan penjelasan di atas maka dilakukanlah percobaan ini agar mahasiswa mampu menggambarkan dan menjabarkan jaringan yang berperan
bagi pertumbuhan tanaman dikaitkan dengan proses penyerapan air dan unsur terlarut, pada tumbuhan.
II.2 Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini adalah : 1. Mahasiswa mampu menggambarkan dan menjabarkan jaringan yang berperan bagi pertumbuhan tanaman dikaitkan dengan proses penyerapan air dan unsur terlarut, pada tumbuhan.
I.3 Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum ini berlangsung di Laboratrium Biologi Dasar pada hari Rabu, 03 Oktober 2018 pada jam 14.00 – 18.00.
BAB II
II.1 Sirih-sirihan Piperaceae (sirih-sirihan) merupakan salah satu famili dalam ordo Piperales yang memiliki ciri-ciri semak atau perdu, juga ditemukan dalam bentuk memanjat dengan akar lekat dan jarang berbentuk pohon. Daun duduknya berbeda, tunggal, tepi rata, bertulang daun menyirip atau menjari dan berbau aromatis atau rasa pedas. Bunga kecil, dalam bulir, yang terakhir kadangkadang keseluruhannya berbentuk payung, masing-masing dalam ketiak daun pelindung, tanpa perhiasan bunga, berkelamin 2 atau 1. Benangsari berjumlah 1 sampai 10, ruang sari 2. Bakal buah beruang 1. Kepala putik 1-5, duduk atau dengan tangkai putik yang pendek kemudian buah buni berbiji 1 (Steenis, 1981 dalam Kurniawati, 2015). Daerah tropis dan subtropis terdapat hampir 3000 spesies anggota genus Piper (Piperaceae), yang tersebar mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Berdasarkan jumlah tersebut, 108 spesies diantaranya diketahui berasal dari anak benua India. Spesies Piper sp dimanfaatkan oleh manusia untuk bahan ramuan obat tradisional dan rempahrempah dengan nama perdagangan yang beraneka ragam. Karakter kimia spesies Piper yang cukup menonjol adalah adanya senyawa minyak atsiri (terpenoid) di dalam daun dan buahnya, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat, rempah-rempah, dan bumbu dapur (Purnomo, 2005 dalam Kurniawati, 2015).
Ciri khas masing-masing Piper ini mengindikasikan adanya perbedaan pula dalam struktur anatomi jaringan pembuluhnya. Jaringan pembuluh tumbuhan terdiri dari xilem dan floem. Xilem dan floem memiliki fungsi yang berbeda dan spesifik. Xilem berfungsi mengangkut air dan mineral dari dalam tanah melalui akar, sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh organ tumbuhan. Xilem mempunyai struktur yang lebih kuat sehingga dapat utuh sewaktu berubah menjadi fosil dan dapat dipakai sebagai bahan identifikasi. Oleh karena itu dipilihlah xilem untuk dapat mengetahui perbedaan struktur anatomi jaringan pembuluh tersebut. Menurut Essau (1964), struktur anatomi batang setiap jenis tumbuhan sangat bervariasi sehingga dapat digunakan untuk kunci identifikasi (Kurniawati, 2015).
BAB III METODE PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan III.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, objek glass, cover glass, pipet tetes, botol uji, pisau silet dan kamera. III.1.2 Bahan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah pacar air Impatiens balsamina, sirih-sirihan Peperomina pellucida, air destilata dan pewarna (safranin dan metilen blue).
III.2 Tahapan kerja Tahapan kerja yang telah dilakukan adalah : 1. Mikroskop dan alat-alat serta bahan lainnya disiapkan. 2. Air destilata dengan pewarna safranin dan metilen blue dicampurkan dalam botol uji yang berbeda. 3. Tanaman pacar air Impatiens balsamina dimasukkan sampai seluruh bagian akarnya terendam ke dalam safrani. 4. Tanaman sirih-sirihan Peperomia pellucida dimasukkan sampai seluruh bagian akarnya ke dalam larutan metelin blue 5. Diamati air yang bercampur dengan pewarna mulai naik di dalam batang tanaman.
6. Preparat sayatan melintang batang tanaman praktikum dibuat dan diamati dengan mikroskop.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil IV.1.1 Gambar Hasil IV.1.1.1 Gambar Rangkaian Alat
Pacar air Impatiens balemina
Botol uji
Sirih-sirihan Peperomia pellucida
Larutan metilen blue Gambar 1 : Pacar air Impatiens balsemina dan sirih-sirihan Peperomia pellucida Larutan safranin
Pacar air Impatiens balsemina direndamkan di dalam larutan pewarna safrani sedangkan tanaman Sirih-sirihan Peperomia pellucida direndamkan di dalam larutan pewarna metilen blue.
IV.1.1.2 Gambar Penampang Melintang Batang
xilem
Gambar 2 : Gambar irisan melintang batang Pacar air Impatiens balsemina
Irisan batang melintang Pacar air Impatiens balsemina diambil dengan menggunakan mikroskop.
floem
Gambar 3 : Gambar irisan melintang batang sirih-sirihan Peperomia pellucida Irisan batang melintang Sirih-sirihan Peperomia pellucida diambil dengan menggunakan mikroskop.
IV.2 Pembahasan Percobaan ini menggunakan tanaman pacar air Impatiens balsamina dan sirih-sirihan Peperomia pellucida karena tanaman ini merupakan tanaman herbasius yang mana tanaman ini memiliki batang yang transparan sehingga larutan pewarna akan mudah untuk kelihatan pada pembuluh xilem. Tanaman ini kemudian diberi perlakuan dengan merendamnya di dalam larutan pewarna metilen blue dan safranin selama 30 menit. Tanaman pacar air Impatiens balsamina direndam ke dalam larutan safranin yang bewarna merah sedangkan tanaman sirih-sirihan Peperomia pellucida direndam dalam larutan metilen blue. Setelah 30 menit dibuat irisan melintang pada kedua batang tanaman tersebut dan diamati di bawah mikroskop. Didapati bahwa pada irisan melintang tanaman pacar air Impatiens balsemina terdapat bintik-bintik yang bewarna merah. Bagian bewarna merah itu adalah xilem. Pembuluh xilem bewarna merah karena xilem
berfungsi dalam pengangkutan air dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Oleh karena itu, air destilata yang dicampurkan dengan larutan pewarna safranin diangkut melalui xilem sehingga memberi warna merah pada pembuluh tersebut. Berdasarkan gambar penampang melintang di atas, dapat dilihat terdapat kambium yang membatasi xilem daripada floem. Berdasarkan struktur pembuluh pengangkut ini, dapat kita ketahui bahwa tumbuhan pacar air ini adalah tumbuhan dikotil karena jaringan xilem dibatasi oleh kambium.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang didapatkan dari percobaan ini adalah: 1. Jaringan yang berperan bagi pertumbuhan tanaman adalah jaringan pengangkut yaitu xilem dan floem. Pembuluh xilem sangat penting bagi perkembangan tumbuhan karena di pembuluh ini tejadinya pengangkutan air dan zat-zat terlarut dari akar ke seluruh bagian tumbuhan untuk berbagai macam proses metabolisme dalam tumbuhan seperti proses fotosintesis dan transpirasi.
V.2 Saran Saya menyarankan agar fasilitas laboratorium dilengkapi seperti mikroskop agar setiap mahasiswa dapat melakukan pengamatan serta agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.