Nama : Intan Fachrunissa Nim
: 2018104601011047
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Departemen Keperawatan Maternitas
A. Masalah Utama : CA Ovarium Post SOD, omentektomi (disgerminoma onkemo seri 1) B. Proses Terjadinya Masalah a. Pengertian Kanker Indung telur atau Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur) yang paling sering ditemukan pada wanita berusia 50 – 70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar ke bagian lain, panggul, dan perut melalui system getah bening dan melalui sistem pembuluh darah menyebar ke hati dan paru-paru. Kanker ovarium adalah salah satu kanker ginekologi yang paling sering dan penyebab kematian kelima akibat kanker pada perempuan. Kanker ovarium memiliki 4 stadium yaitu :
Stadium I : Pertumbuhan kanker terbatas pada ovarium
Stadium
II
:
Pertumbuhan
mencakup
satu
atau
kedua
ovarium
dengan perluasan
pelvis
Stadium III : Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium dengan metastasis diluar pelvis atau nodus inguinal atau retroperitoneal positif
Stadium IV : Pertumbuhan mencakup satu atau kedua sisi ovarium dengan metastasis jauh
b. Etiologi Penyebab pasti kanker ovarium tidak diketahui namun multifaktorial, resiko berkembangnya kanker ovarium berkaitan dengan lingkungan, endokrin dan faktor genetic.
Faktor lingkungan Kebiasaan makan, kopi dan merokok, adanya asbestos dalam lingkungan, dan penggunaan bedak talek pada daerah vagina, semua itu dianggap mungkin menyebabkan kanker.
Faktor endokrin Faktor risiko endokrin untuk kanker ovarium adalah perempuan yang nulipara, menarke dini, menopause yang lambat, kehamilan pertama yang lambat, dan tidak pernah menyusui. Penggunaan kontrasepsi oral tidak meningkatkan resiko dan mungkin dapat mencegah. Terapi pengganti astrogen (ERT) pascamenopause untuk 10 tahun atau lebih berkaitan dengan peningkatan kematian akibat kanker ovarium.
Faktor genetik Kanker
ovarium
herediter
yang
dominan
autosomal
dengan
variasi penetrasi telah
ditunjukkan dalam keluarga yang terdapat penderita kanker ovarium. Bila terdapat dua atau lebih
hubungan
tingkat
pertama
yang menderita kanker ovarium, seorang perempuan
memiliki 50% kesempatan untuk menderita kanker ovarium. c. Klasifikasi Lebih dari 30 neoplasma ovarium telah diidentifikasi. Tumor ovarium dikelompokkan dalam 3 kategori besar yaitu :
Tumor-tumor epitel Tumor-tumor epitel menyebabkan 60% dari semua neoplasma ovarium dan diklasifikasikan sebagai neoplasma jinak, perbatasan ganas dan ganas.
Tumor stroma gonad
Tumor-tumor sel germinal Terdapat tiga ketegori utama tumor sel germinal yaiyu : tumor jinak (kista
dermoid), tumor
ganas (bagian dari kista dermoid), tumor sel germinal primitive ganas (sel embrionik dan ekstraembrionik) Dua
pertiga
persen
kanker
ovarium
adalah
tumor
sel
germinal
primitive ganas. Penting untuk mendiagnosis jenis tumor dengan tepat. d. Gejala Klinisn Adapun tanda dan gejala yang ditimbulkan pada pasien dengan kanker ovarium adalah sebagai berikut :
Haid tidak teratur
Darah menstruasi yang banyak (menoragia) dengan nyeri tekan pada payudara
Menopause dini
Dispepsia
Tekanan pada pelvis
Sering berkemih dan disuria
Perubahan fungsi gastrointestinal, seperti rasa penuh, mual, tidak enak pada perut, cepat kenyang dan konstipasi.
Pada beberapa perempuan dapat terjadi perdarahan abnormal vagina skunder akibat hyperplasia endometrium bila tumor menghasilkan estrogen
e. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang yang biasanya dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pemeriksan darah lengkap 2. Pemeriksaan kimia darah 3.
Serum HCG
4. Alfa fetoprotein 5. Analisa air kemih 6. Pemeriksaan saluran pencernaan 7.
Laparatomi
8. CT scan atau MRI perut. 9. Pemeriksaan panggul. Selama pemeriksaan panggul, dokter dengan hati-hati memeriksa bagian luar alat kelamin terkena (vulva), dan kemudian memasukkan dua jari dari satu tangan ke dalam vagina dan sekaligus menekan sisi lain di perut untuk merasakan rahim anda dan ovarium. Dia atau dia juga menyisipkan sebuah alat yang disebut spekulum ke dalam vagina. Spekulum vagina terbuka sehingga dokter Anda secara visual dapat memeriksa vagina dan leher rahim untuk kelainan. 10. USG menggunakan frekuensi tinggi gelombang suara untuk menghasilkan gambar dari bagian dalam tubuh. USG membantu dokter menyelidiki ukuran, bentuk dan konfigurasi ovarium Anda. Untuk membuat gambar dari ovarium Anda, dokter Anda mungkin memasukkan penyelidikan USG ke dalam vagina Anda. Prosedur ini disebut USG transvaginal. Pencitraan USG dapat membuat gambar dari struktur dekat ovarium Anda, seperti rahim anda. 11. Pembedahan untuk mengangkat contoh jaringan untuk pengujian. Jika tes lain menyarankan Anda mungkin memiliki kanker ovarium, dokter anda dapat merekomendasikan operasi untuk mengkonfirmasi diagnosis. Selama operasi, seorang ahli onkologi ginekologi membuat sayatan di perut dan mengesplorasi rongga perut untuk mendeteksi adanya kanker. Ahli bedah dapat mengumpulkan sampel cairan perut dan menghapus ovarium untuk pemeriksaan oleh seorang ahli patologi. Jika kanker ditemukan, ahli bedah segera mungkin mulai operasi untuk menghapus sebanyak mungkin kanker. Dalam beberapa kasus, ahli bedah dapat membuat beberapa sayatan kecil di perut Anda dan masukkan alat-alat bedah khusus dan sebuah kamera kecil, sehingga prosedur tidak akan memerlukan sayatan yang lebih besar. 12. CA 125 tes darah. CA 125 adalah protein yang ditemukan pada permukaan sel kanker ovarium dan beberapa jaringan sehat. Banyak wanita dengan kanker ovarium memiliki
tingkat abnormal tinggi CA 125 dalam darah mereka. Namun, sejumlah kondisi non-kanker juga menyebabkan peningkatan kadar CA 125, dan banyak perempuan dengan stadium awal kanker ovarium yang normal memiliki kadar CA 125. Untuk alasan ini, tes CA 125 tidak biasanya digunakan untuk mendiagnosa atau ke layar untuk kanker ovarium, tetapi dapat digunakan untuk memantau bagaimana perawatan Anda maju. f. Penatalaksanaan Adapun tindakan yang dilakukan pada penanganan kanker ovarium antara lain :
Pentahapan/pengklasifikasian tumor merupakan aktivitas penting yang digunakan untuk mengarahkan pengobatan Intervensi bedah untuk kanker ovarium adalah histerektomi abdominal total dengan pengangkatan tuba falopii dan ovarium serta omentum (salpingo-oofarektomi bilateral dan omentektomi) adalah prosedur standar untuk penyakit tahap dini Terapi radiasi dan implantasi fosfor 32 (32 P) interperitoneal, isotop radioaktif, dapat dilakukan setelah pembedahan Kemoterapi dengan preparat tunggal atau multiple tetapi biasanya termasuk cisplantin, sikofosfamid, atau karboplatin juga digunakan Paklitaksel (Taxol) merupakan preparat yang berasal dari pohon cemara pasifik, bekerja dengan menyebabkan mikrotubulus di dalam sel-sel untuk berkumpul dan mencegah pemecahan struktur yang mirip benang ini. Secara umum, sel-sel tidak dapat berfungsi ketika mereka terlilit dengan mikrotubulus dan mereka tidak dapat membelah diri. Karena medikasi ini sering menyebabkan leucopenia, pasien juga harus minum G-CSF (factor granulosit koloni stimulating) Pengambilan cairan asites dengan parasintesis tidak dianjurkan pada penderita dengan asites yang disertai massa pelvis, karena dapat menyebabkan pecahnya dinding kista akibat bagian yang diduga asites ternyata kista yang memenuhi rongga perut. Pengeluaran cairan asites hanya dibenarkan apabila penderita mengeluh sesak akibat desakan pada diafragma.