LO Skenario 1 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pengertian DNA dan RNA ? Jenis, Struktur, dan fungsi DNA ? Jenis, Struktur, dan fungsi RNA ? Replikasi DNA , mekanismenya ? Kriteria Gangguan Bipolar ? Faktor yang mempengaruhi kestabilan DNA (BUKU BIOKIMIA MURNI) ?
1.Pengertian DNA dan RNA DNA (Deoxyribonucleic acid) merupakan tempat penyimpanan informasi genetic dari semua makhluk hidup. Informasi tersebut dapat berupa sifat, cirri khas, warna kulit, warna rambut, mata dsb. DNA tidak hanya ada pada manusia, akan tetapi pada hewan dan tumbuhan juga terdapat DNA. RNA (Ribonucleic acid) merupakan asam nukleat untai tunggal yang terdiri dari unit-unit pembangun berupa mononukleotida. RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga kedudukan RNA ialah sebagai polimer dan jauh lebih pendek dibanding DNA. Tidak seperti DNA yang biasanya dijumpai di dalam inti sel, RNA kebanyakan berada di dalam sitoplasma, khusunya di ribosom. RNA merupakan hasil dari transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA sebagai polimer yang jauh lebih pendek jika dibandingkan DNA. Berbeda dengan DNA yang umumnya dijumpai dalam inti sel, Kebanyak dari RNA terdapat dalam sitoplasma, khususnya di ribosom. 2.Jenis,struktur, dan fungsi DNA Jenis DNA dibedakan atas2 hal yaitu pembentukan dan juga struktur heliks, semuanya memang memiliki bahan dasar pembentukan yang sama namun nantinya muatan yang di hasil berbeda, sama halnya seperti bumi ada yang menghasilkan kutup positif namun juga ada yang menghasilkan negatif, bergantung pada komponen fosfat. Jenis-jenis DNA: 1. B-DNA, jenis yang satu ini lebih mudah diamati dalam sebuah kromosom, biasanya terdiri dari 1 pasangan basa perputaran, nantinya akan direfleksi dan digunakan dalam replikasi dalam RNA, molekul yang satu ini digunakan dalam sintesis protein. 2. A-DNA, selain B-DNA juga da yang dinamakan A-DNA, berbeda dengan jenis yang satunya A-DNA strukturnya sendiri jauh lebih kompleks, memiliki 11 pasangan basa perputaran, secara keseluruhan memang cukup mirip dengan B-DNA, namun jenis yang satu ini jauh lebih aktif di dalam sel, pada pengujiannya akan membentuk sebuah kristal. 3. Z-DNA, dikenal juga sebagai jenis heliks tangan kiri, memiliki setidaknya 12 pasang perputaran sehingga membawa lebih banyak gen dibandingkan dengan yang lainnya, berperan penting di dalam transkrip atau penerjemahan RNA, yang nantinya akan mRNA dan untai DNA. 4. cDNA, jenis yang satu ini dikenal juga dengan nama klon, bukan tanpa alasan karena semua informasi atau pustaka genetik ada di dalamnya, perannya sangat penting dalam pengujian obat-obatan dan juga mengidentifikasi sebuah penyakit. Untainya akan dituang dalam sebuah lab dan menghasilkan gen. Dari sini segala macam rekayasa genetik bisa dilakukan manusia, salah satunya adalah penciptaan bibit unggul.
Struktur DNA Nukleotida terdiri dari: a. Satu molekul gula (dalam hal ini adalah "deoksiribosa") b. Satu molekul fosfat c. Satu molekul basa nitrogen. Basa nitrogen terdiri dari dua jenis yaitu: 1) Purin: Adenin (A) dan Guanin (G) 2) Pirimidin: sitosin (C) dan Timin (T) ---Setiap nukleotida tersusun atas : 1. Gugusan gula deoksiribosa (gula pentosa yang kehilangan satu atom oksigen) 2. Gugusan asam fosfat yang terikat pada atom C nomor 5 dari gula) 3. Gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 dari gula
Satu molekul gula dan satu molekul basa disebut "nukleosida" ketentuan chargaff menyatakan bahwa perbandingan A/T dan S/G selalu mendekati satu. Watson dan Crick berpendapat bahwa struktur DNA “double helix” hanya dapat stabil, apabila basa adenin dari satu pita berpasangan dengan basa timin dari pita pasangannya, dan basa sitosin berpasangan dengan basa guanin. Pasangan adenin dan timin dihubungkan oleh 2 atom H, sedangkan basa sitosin dan guanin dihubungkan dengan 3 atom H. Sebuah nukleotida selalu memiliki ujung 3’ – OH dan 5’P, sehingga dalam “double helix” menurut model Watson-Crick terdapat satu buah pita denganarah 3’→ 5’, sedangkan pita pasangannya 5’→ 3’. Fungsi DNA Fungsi DNA adalah sebagai wadah atau tempat penyimpanan informasi genetik dari M.H. Fungsi lainnya adalah : 1.Sebagai pembawa informasi genetik 2.Berperan dalam duplikasi dan pewarisan sifat 3.Ekspresi informasi genetik
3. Jenis, Fungsi, dan Struktur RNA Struktur RNA Sebagai asam nukleat, molekul RNA memiliki struktur yang berbeda dengan DNA. RNA merupakan rantai tunggal berbentuk pita dan tidak berpilin. Tiap rantai RNA merupakan polinukleotida yang terdiri atas banyak ribonukleotida. Tiap ribonukleotida terdiri dari 3 gugus molekul, yaitu : 1. Gugus pentosa (gula ribosa); 5 karbon 2. Gugus fosfat, dan 3. Basa nitrogen. Basa nitrogen dibedakan menjadi dua jenis, diantaranya meliputi: Basa purin yang susunannya sama seperti DNA, terdiri dari Adenin (A) dan Guanin (G); Basa pirimidin yang berbeda dengan DNA yaitu tersusun atas Sitosin (S) dan Urasi (U).
Jenis RNA RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu: a. RNA duta (RNAd) atau messenger RNA (mRNA). Terdapat di dalam inti sel (nukleus). Berfungsi untuk membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari kromosom yang ada di inti ke sitoplasma. b. RNA pemindah (RNAp) atau transfer RNA (tRNA). Terdapat di dalam sitoplasma. RNA p berfungsi untuk mengikat asam amino yang terdapat di dalam sitoplasma, kemudian membawanya ke ribosom. c. RNA ribosom (RNAr) atau ribosome RNA (rRNA). Terdapat di dalam ribosom. Berfungsi untuk mensintesis protein dengan menggunakan basa asam amino, yang menghasilkan polipeptida.
Fungsi RNA Secara umum, RNA berfungsi sebagai penyimpan informasi. Namun, peran utama RNA dan berlaku pada semua makhluk hidup ialah sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik. Dalam menjalankan peran tersebut, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam tahapan trankskripsi DNA. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk triplet (tiga urutan basa nitrogen), dikenal dengan istilah kodon.
Sebagai penyimpan informasi Sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena berlaku untuk organisme hidup.
4.Replikasi DNA dan mekanismenya
Ekspresi gen merupakan proses penterjemaahan informasi yang dikode di dalam gen menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Dogma sentral ekspresi gen adalah sebagai berikut:
Replikasi DNA adalah proses penggandaan yang terjadi di dalam rantai ganda (double helix) DNA. Hasil penggandaan tersebut membentuk DNA baru yang mirip sekali dengan induk yang disebut autokatalik. Sedangkan kemampuan DNA untuk membentuk molekul kimia yang lainnya dari salah satu atau sebagai rantainya disebut heterokatalik.
Berikut adalah 3 cara replikasi DNA : Konserfatif Yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintetis dengan prinsip komplementasi pada masing-masing rantai DNA lama. Double helix parental tetap utuh tetapi keseluruhannya dapat mencetak double helix baru. Semikonserfatif Yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah. Dua pita spiral dari double helix memisahkan diri. Tiap pita tunggal dari double helix parental ini berlaku sebagai pencetak dalam pembentukan pita pasangan yang baru. Disfersif Yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan untuk sintesis rantai DNA baru. Kedua buah pita dari double helixparental terpurus-putus. Segmen-segmen DNA parental dan segmen-segmen DNA yang dibentuk baru saling bersambungan dan menghasilkan dua double helix baru. Mekanisme Kerja DNA Pada Mekanisme Kerja DNA dalam aktivitas sel diikuti oleh sintesis protein. Sintesis protein atau pembentukan protein memerlukan adanya molekul RNA yang merupakan materi genetic di dalam kromosom dan DNA sebagai pembawa sifat keturunan. Informasi genetic pada double helix DNA berupa kode-kode sandi atau genetic. Kode-kode tersebut akan dibawa dan dan dicetak untuk membentuk RNA. Tahapan-tahapan dari pembentukan RNA atau Sintesis Protein terbagi 2 yaitu Transkripsi dan Translasi yang akan dibahas sebagai berikut:
1. TRANSKRIPSI Transkripsi merupakan pencetakan RNA messenger oleh DNA. Transkripsi terjadi dalam 3 tahap yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi.
Pada tahap inisiasi, RNA polymerase menempel pada promoter yaitu urutan basa nitrogen khusus pada DNA yang dapat memberikan sinyal inisiasi transkripsi. Rantai DNA yang digunakan pada proses perekaman gen hanya satu buah, dinamakan rantai sense. Sedangkan rantai lainnya merupakan rantai noncoding atau antisense (tidak digunakan dalam transkripsi).
Tahap elongasi, ditunjukkan oleh aktivitas RNA polymerase yang bergerak sepanjang rantai DNA sehingga dihasilkan rantai RNA yang di dalamnya mengandung urutan basa nitrogen pertama sebagai hasil perekaman. Setelah hasil perekaman berjumlah 30 buah, suatu senyawa kimia akan berikatan dengan ujung 5’ RNA yang berfungsi sebagai penutup untuk memberikan sinyal inisiasi tahap translasi, dan mencegah terjadinya degradasi RNA.
Pada tahap terminasi, proses perekaman (transkripsi) berhenti dan molekul DNA yang baru terpisah dari DNA template. Segera setelah molekul RNA terpisah, sebanyak 100-200 molekul asam adenilat berikatan pada ujung 3’ RNA. Penambahan senyawa kimia tersebut menghasilkan urutan nukleotida adenine dalam jumlah yang banyak pada ujung 3’ RNA. Akhirnya dihasilkan produk transkripsi yang lengkap dinamakan messenger RNA (mRNA).
a. Inisiasi Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut sebagai promoter. Suatu promoter menentukan di mana transkripsi dimulai, juga menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan. b. Elongasi Saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA membuka pilinan heliks ganda DNA, sehingga terbentuklah molekul RNA yang akan lepas dari cetakan DNA-nya. c. Terminasi Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator. Terminator yang ditranskripsi merupakan suatu urutan RNA yang berfungsi sebagai sinyal terminasi yang sesungguhnya. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat pada akhir sinyal terminasi; yaitu, polimerase mencapai titik terminasi sambil melepas RNA dan DNA. Sebaliknya, pada sel eukariotik polimerase terus melewati sinyal terminasi, suatu urutan AAUAAA di dalam mRNA. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida, mRNA ini dipotong hingga terlepas dari enzim tersebut. 2. TRANSLASI Proses penerjemahan kode genetika yg dibawa oleh mRNA didalam ribosom oleh tRNA dg jenis asam amino pd sitoplasma yg sesuai dg kode triplet pd mRNA, shg terbentuk rantai polipeptida/protein. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP. a. Inisiasi Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. Pertama, sub unit ribosom kecil mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA inisiator khusus (lihat gambar). Sub unit ribosom kecil melekat pada tempat tertentu di ujung 5` dari mRNA. Pada arah ke bawah dari tempat pelekatan ribosom sub unit kecil pada mRNA terdapat kodon inisiasi AUG, yang membawa asam amino metionin, melekat pada kodon inisiasi. b. Elongasi Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino – asam amino ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama (metionin). Lihat Gambar. Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba. 3. Terminasi Tahap akhir translasi adalah terminasi (gambar). Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi.
Tahap Transalasi ada tiga yaitu: a. Inisiasi. Terjadi dengan adanya RNAd, RNAt dan dua subunit ribosom. Pertama-tama subunit kecil ribosom melekat pada tempat tertentu diujung 5’ dari RNAd. Pada RNAd terdapat kodon “start” AUG, yang memberikan tanda dimulainnya proses translasi. RNAt inisiator membawa asam amino metionin, melekat pada kodon inisiasi AUG.
b. Elongasi. Pada tahap elongasi, sejumlah asam amino ditambahkan spersatu pada asam amino pertama (metionin). Kodon RNAd pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul RNAt yakomplemen dengannya. RNAr dari subunit besar berperan sebgai enzimyang berfungsi mengkatalisis pempentukan ikatan peptida yamenggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang batiba. Polipeptida memisahkan diri dari RNAt tempat perlekatan semuldan asam amino pada ujung karboksilnya berikatan dengan asam amiyang dibawa oleh RNAt yang baru masuk. Ketika RNAd berpindah tempat, antikodonnya tetap berikatan dengkodon RNAt. RNAd bergerak bersama-sama dengan antikodon ini dabergeser ke kodon berikutnya yang akan ditranslasi. Disamping itu, RNAsekarang tanpa asam amino karena telah diikat pada polipeptida yang telamemanjang. Selanjutnya RNAt keluar dari ribosom. Langkah membutuhkan energi yang disediakan oleh hidrolisis GTP.
c. Terminasi. Elongasi berlanjut sampai ribosom mencapai kodon stop. Triplet basakodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatuasam amino melainkan bertindak sebagai tanda untuk menghentikan prosestranslasi dan berakhir pula proses sintesis protein.
Cambell, 2002
Cambell,2002
6.Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan DNA Kestabilan struktur DNA Tumpukan (stacking) basa nukleotida pd satu rantai *Interaksi hidrofobik antara basa-basa nukleotida *hilang krn panas & reagensia -> struktur tdk teratur : tingginya serapan cahaya
Ikatan hidrogen Antara basa-basa yg berpasangan pd rantai ganda -> terutama pada ps antara C dan G makin >> ps C-G, makin stabil struktur
5. Kriteria Gangguan Bipolar Gangguan bipolar adalah suatu gangguan yang ditandai dengan perubahan mood antara rasa girang yang ekstrim dan depresi yang parah. Orang dengan gangguan bipolar (bipolar disorder) seperti mengendarai suatu roller coaster emosional, berayun dari satu ketinggi rasa girang ke kedalaman depresi tanpa adanya penyebab eksternal (Nevid, dkk, 2005). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV Text Revision ( DSM-IV TR ) mengklasifikasikan gangguan bipolar menjadi 6 macam, yaitu:
1) Depresi berat (major depressive): terjadi episode depresi berat (tunggal atau kambuhan) tanpa ada ada mania dan hipomania. 2) Distimic (Dysthymic): perasaan depresi lebih sering dari pada tidak, setidaknya dialami 2 tahun (tetapi tidak masuk dalam kriteria depresi berat). 3) Bipolar I: terjadi episode mania atau episode campuran serta diikuti episode depresi mayor. 4) Bipolar II: terjadi episode depresi mayor dan diikuti satu atau lebih episode hipomania atau episode campuran. 5) Siklotimik (Cyclothymic): ditandai dengan sejumlah periode tanda depresi tetapi tidak mengarah pada kriteria episode depresi mayor. Setidaknya 2 tahun mengalami gejala yang disertai episode hipomania. 6) Bipolar non-spesifik: ditandai dengan episode mania tetapi kriterianya tidak sama dengan bipolar I, bipolar II atau Siklotimik. (Hirschfeld, dkk., 2002) Kriteria diagnosa gangguan bipolar American Psychiatric Association telah mengeluarkan kriteria untuk menegakkan diagnose depresi yang tertuang dalam Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorders (DSM). Gangguan bipolar tipe I. Setidaknya mempunyai satu fase (episode) mania atau satu episode campuran. Penderita bipolar mungkin mengalami depresi berat (major depression) namun mungkin juga tidak karena gejala gangguan bipolar bervariasi antara satu orang dengan lainnya. Ada beberapa sub-kategori tergantung tanda dan gejalanya. Gangguan bipolar tipe II. Setidaknya mempunyai satu fase (episode) depresi dan satu episode hipomania (namun tidak mania penuh atau campuran/ mixed episode). Ada beberapa subkategori tergantung tanda dan gejalanya. Gangguan jiwa bipolar tipe II mempunyai gejala yang mengganggu atau membuat sipenderita mengalami kesulitan dalam beberapa area kehidupannya, seperti dalam hal kerja dan hubungan social. Gangguan cyclothymic. Penderita mengalami beberapa episode hipomania dan episode depresi, namun tidak pernah mengalami episode mania (full manic) atau depresi berat (major depression) atau episode campuran. Diagnosa cyclothymic disorder ditegakkan bila penyakit berlangsung selama 2 tahun atau lebih (setahun pada anak anak dan remaja). Selama masa itu, gejala tidak pernah hilang setidaknya selama 2 bulan. Gejala menimbulkan kesulitan atau gangguan dalam kehidupan yang bersangkutan, misalnya dalam masalah sekolah atau hubungan social. Kriteria episode mania: Episode mania adalah suatu periode tersendiri yang ditandai dengan secara terus menerus (persistent), secara tidak normal (abnormal) dan naik (elevated), meluas (expansive), suasana hati yang mudah marah (irritable mood) yang berlangsung selama minimal 1 minggu (atau kurang dari 1 minggu bila dipondokkan di rumah sakit). Dalam masa dimana terjadi gangguan suasana hati tersebut, setidaknya ada 3 atau lebih gejala harus ada (4 gejala harus ada bila hanya irritable mood): Waham kebesaran atau terlalu percaya diri (Inflated self-esteem or grandiosity) Menurunnya kebutuhan untuk tidur (misalnya hanya perlu tidur 3 jam sehari) Terlalu banyak bicara Pikiran yang berkejaran Distractibility Meningkatnya kegiatan untuk mencapai suatu tujuan (bisa di sekolah, kerja, social atau seksual) Melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan konsekuensi yang menyakitkan, misalnya menghamburkan uang, hubungan seksual atau investasi bisnis yang bodoh Untuk dipertimbangkan sebagai episode mania:
Gangguan suasana hati (mood) harus cukup besar sehingga terlihat menganggu di sekolah, di tempat kerja, hubungan atau kegiatan social; memerlukan perawatan di rumah sakit untuk mencegah tindakan yang bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain atau untuk memutuskan pemicu kearah psikosis (berpikir tidak sesuai realita) Gejala tidak memenuhi kriteria sebagai episode campuran (lihat penjelasan dibawah) Gejala tidak disebabkan secara langsung oleh sesuatu yang lain seperti minum obat atau narkotika, atau karena penyakit hipertiroid. Kriteria episode hipomania Episode hipomania adalah suatu periode tersendiri yang ditandai dengan secara terus menerus (persistent), secara tidak normal (abnormal) dan naik (elevated), meluas (expansive), suasana hati yang mudah marah (irritable mood) yang berlangsung selama minimal 4 hari, dan berbeda dengan kondisi biasa ketika tidak depresi (non-depressed mood). Episode hipomania harus mempunyai 3 gejala atau lebih ( 4 gejala bila hanya irritable mood): Waham kebesaran atau terlalu percaya diri (Inflated self-esteem or grandiosity) Menurunnya kebutuhan untuk tidur (misalnya hanya perlu tidur 3 jam sehari) Terlalu banyak bicara Pikiran yang berkejaran Distractibility Meningkatnya kegiatan untuk mencapai suatu tujuan (bisa di sekolah, kerja, social atau seksual) Melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan konsekuensi yang menyakitkan, misalnya menghamburkan uang, hubungan seksual atau investasi bisnis yang bodoh Agar dipertimbangkan sebagai hipomania: Gangguan suasana hati (mood) harus cukup besar sehingga bisa terlihat dan mengubah fungsi secara tidak spesifik. Tidak cukup berat sehinggan menganggu di sekolah, di tempat kerja, hubungan atau kegiatan social; atau memerlukan perawatan di rumah sakit atau menyebabkan timbulnya psikosis (tidak berdasar realita) Gejala tidak memenuhi kriteria sebagai episode campuran (lihat penjelasan dibawah) Gejala tidak disebabkan secara langsung oleh sesuatu yang lain seperti minum obat atau narkotika, atau karena penyakit hipertiroid. Kriteria untuk depresi berat (major depression) Agar bisa didiagnosa sebagai major depression, maka pasien harus mempunyai lima atau lebih gejala selama kurun waktu minimal 2 minggu atau lebih. Salah satu gejala yang ada haruslah berupa suasana hati yang tertekan atau rendah (depressed mood) atau berupa adanya gejala kehilangan minat atau keinginan. Gejala yang ada bisa seperti yang dirasakan pasien atau seperti yang terlihat oleh orang lain yang mengamati. Beberapa gejala depresi untuk penegakkan diagnose adalah: Perasaan hati yang tertekan atau rendah (depressed mood) sepanjang hari, hampir setiap hari, seperti perasaan sedih, hampa, menangis (Pada anak anak atau remaja, depressed mood bisa terlihat sebagai gejala mudah tersinggung secara terus menerus—constant iritability). Berkurangnya minat terhadap hampir semua kegiatan atau tidak ada gairah terhadap sesuatu yang menyenangkan selama sepanjang hari, hampir setiap hari. Berkurangnya berat badan secara bermakna ketika tidak sedang diet atau puasa, atau bertambah berat badan, berkurangnya atau meningkatnya nafsu makan hamper setiap hari (pada anak anak, bila berat badan anak tidak naik sesuai perkembangan umur, bisa merupakan salah satu gejala depresi). Susah tidur atau mengantuk/ ingin tidur sepanjang hari, hampir setiap hari. Terlihat gelisah (restless) atau berperilaku lambat sehingga bisa terlihat oleh orang lain. Kecapian atau kehilnagn kekuatan/ energi yang dirasakan hampir setiap hari
Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang tidak pada tempatnya yang terjadi hampir setiap hari Kesulitan dalam mengambil keputusan, atau kesulitan berpikir atau berkonsentrasi yang terjadi hampir setiap hari. Berulang kali timbul keinginan untuk mati atau bunuh diri, atau berniat/ mencoba bunuh diri. Beberapa gejala yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan diagnosa depresi berat (major depression): Gejala yang muncul bukan karena adanya episode campuran (mixed episode) dari gejala mania dan depresi yang muncul bersamaan pada gangguan jiwa bipolar Gejala yang muncul harus cukup berat sehingga terlihat mengganggu kegiatan sehari-hari, seperti kegiatan sekolah, kerja , kegiatan sosial dan atau hubungan dengan orang lain. Gejala yang muncul bukan karena akibat langsung dari sesuatu yang lain, misalnya karena memakai narkoba, atau akibat minum obat untuk mengatasi penyakit hypothyroid. Gejala yang timbul bukan karena adanya duka cita atau kesedihan yang sifatnya sementara seperti akibat baru saja ditinggal mati orang yang dicintainya. Kriteria unuk episode campuran Kriteria untuk mania dan depresi berat (major depression) memenuhi kriteria diatas selama hamper setiap hari dalam kurun waktu seminggu Gangguan suasana hati (mood) harus cukup besar sehingga terlihat menganggu di sekolah, di tempat kerja, hubungan atau kegiatan social; memerlukan perawatan di rumah sakit untuk mencegah tindakan yang bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain atau untuk memutuskan pemicu kearah psikosis (berpikir tidak sesuai realita) Gejala tidak disebabkan secara langsung oleh sesuatu yang lain seperti minum obat atau narkotika, atau karena penyakit hipertiroid. Gangguan bipolar pada anak anak Kriteria yang berlaku untuk penderita bipolar pada orang dewasa sama dengan kriteria yang berlaku pada anak anak. Hanya saja, gangguan jiwa bipolar pada anak anak mempunyai pola yang berbeda sehingga kriteria diatas tidak selalu pas benar. Bila pada orang dewasa terlihat adanya episode yang jelas antara mania dan depresi, pada anak dan remaja polanya lebih kearah tidak menentu (erratic), perubahan suasana hati (mood) dan etingkat nergi yang cepat.