Lks - Senyawa Karbon.docx

  • Uploaded by: Hidayati Kardena
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lks - Senyawa Karbon.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,408
  • Pages: 26
NAMA

:

KELAS

: LEMBAR KERJA SISWA SENYAWA KARBON

1.

Haloalkana Haloalkana merupakan salah satu senyawa turunan alkana. Haloalkana mempunyai rumus struktur yang sama dengan alkana, hanya satu atau lebih atom H-nya diganti oleh atom halogen (X = F, Cl, Br, I). Rumus fungsi dari haloalkan R-X Contohnya adalah sebagai berikut : CH3Cl; CH2Cl2; CHCl3; CCl4; CH3CH2Cl; CH3CH2Br; CH3I; CCl2F2; CF3– CHClBr. Tata Nama Haloalkana Tata nama haloalkana dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Tata Nama IUPAC Haloalkana merupakan nama IUPAC. Sedangkan urutan cara penamaannya sebagai berikut: 1) Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung atom halogen (X = F, Cl, Br, I). 2) Memberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai sedemikian sehingga posisi atom halogen mendapat nomor terkecil. Catatan: Jika terdapat lebih dari satu atom halogen, maka prioritas penomoran didasarkan kereaktifannya, yaitu F, Cl, Br, I. 3) Gugus alkil selain rantai induk dan atom halogen sebagai cabang. Contoh : CH3-CH2-CH2- CH2 Cl L

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

1 kloro butana CH3-CH2-CH2-CH-CH3 Br 2 bromo pentana

Isomer Haloalkana Haloalkana dapat memiliki isomer rantai dan isomer posisi seperti pada alkohol. Contoh: isomer C4H9Cl

Sifat Haloalkana a. Sifat Fisika 

Memiliki titik didih lebih tinggi daripada alkana asalnya. Makin panjang rantai karbon makin tinggi titik didihnya.



Pada suhu kamar haloalkana rantai pendek berwujud gas, sedang haloalkana rantai panjang berwujud cair sampai padat.



Sukar larut dalam air

b. Sifat Kimia 

Dapat disubstitusi dengan suatu basa kuat.



Dapat mengalami reaksi eliminasi membetuk alkena.



Jika direaksikan dengan logam Na menghasilkan alkana dengan perpanjangan

rantai atom karbon dua kali semula.

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

Kegunaan Haloalkana 

Haloalkana digunakan sebagai pelarut.



Digunakan sebagai obat bius.



C2H5Cl (kloroetana) digunakan sebagai anestesi lokal (pemati rasa nyeri lokal). Ini digunakan pada pemain sepak bola dengan cara disemprotkan pada daerah yang sakit.



Freon (dikloro difluoro metana) digunakan sebagai pendorong pada produksi aerosol. Freon juga banyak digunakan sebagai gas pendingin pada AC (Air Conditioned), lemari es, dan lain-lain.



CH3Cl digunakan sebagai zat fumigan.



C3H5Br2Cl (1,1-dibromo-1-kloro propana) digunakan sebagai insektisida pertanian.



DDT = dikloro difenil trikloro etana. Ini digunakan sebagai insektisida.



C2H4Br2 (1,2-dibromo etana) digunakan sebagai aditif pada bensin yang menggunakan TEL (Tetra Ethyl Lead), Pb(C2H5)4. Zat ini akan mengubah timbal menjadi timbal bromida dan akan menguap keluar dari knalpot.

2. Alkanol dan Alkoksi Alkana Kedudukan atom oksigen di dalam alkohol dan eter serupa dengan kedudukan atom oksigen dalam molekul air. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa struktur alkohol sama dengan struktur air. Satu atom H pada air merupakan residu hidrokarbon (gugus alkil) pada alkohol. Struktur eter dikatakan sama dengan struktur air. Kedua atom H pada air merupakan gugus alkil pada eter.

Berdasarkan posisi atom karbon yang mengikat gugus hidroksil dalam senyawa alkohol maka alkohol (R-OH) dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu sebagai berikut.

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

a. Alkohol primer (1°) adalah suatu alkohol dengan gugus hidroksil (–OH) terikat pada atom karbon primer. Atom karbon primer adalah atom karbon yang mengikat satu atom karbon lain.

b. Alkohol sekunder (2°) adalah alkohol dengan gugus hidroksil (–OH) terikat pada atom karbon sekunder. Atom karbon sekunder adalah atom karbon yang mengikat dua atom karbon lain.

c. Alkohol tersier (3°) adalah alkohol dengan gugus hidroksil (–OH) terikat pada atom karbon tersier. Atom karbon tersier adalah atom karbon yang mengikat tiga atom karbon lain.

Tata Nama Alkohol Ada dua cara penataan nama alkohol, yaitu cara trivial dan cara IUPAC. Pada cara trivial, alkohol disebut alkil alkohol sehingga dalam pemberian nama alkohol selalu diawali dengan nama alkil diikuti kata alkohol. Pada cara IUPAC, nama alkohol diturunkan dari nama alkana, dengan akhiran –a diganti oleh –ol. Contohnya:

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

CH3–CH2–OH Trivial: etil alkohol; IUPAC: etanol Tata nama alkohol menurut IUPAC mirip dengan tata nama alkana. Perbedaannya terletak pada penentuan rantai induk yang terpanjang. Pada alkohol, rantai induk terpanjang harus mencakup gugus hidroksil dengan nomor urut untuk gugus hidroksil terkecil. Contoh :

Beberapa contoh penataan nama alkohol menurut trivial dan IUPAC dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Beberapa Penataan Nama Alkohol Menurut Trivial dan IUPAC Rumus Struktur

Nama Trivial

Nama IUPAC

H3C–CH2–CH2–OH

n–propil alkohol

1–propanol

Isopropil alkohol

2–propanol

sek–butil alkohol

2–butanol

Isobutil alkohol

2–metil–1–propanol

ter–butil alkohol

2,2–dimetiletanol

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

H2C═CH–OH

Vinil alkohol

1–etenol

H2C═CH–CH2–OH

Alil alkohol

2–propen–1–ol

Isomer pada Alkohol Berdasarkan posisi gugus hidroksil, hampir semua alkohol memiliki isomer, yang disebut isomer posisi. Isomeri ini memengaruhi sifat-sifat fisika alkohol. Sifat dan Kegunaan Alkohol Alkohol merupakan zat yang memiliki titik didih relatif tinggi dibandingkan hidrokarbon yang jumlah atom karbonnya sama. Hal ini disebabkan adanya gaya antarmolekul dan adanya ikatan hidrogen antarmolekul alkohol akibat gugus hidroksil yang polar.

Gambar 1. Kegunaan alkohol.

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

Alkohol yang memiliki atom karbon kurang dari lima larut dalam air. Kelarutan ini disebabkan oleh adanya kemiripan struktur antara alkohol (R–OH) dan air (H–OH). Oleh karena itu, makin panjang rantai karbon dalam alkohol kelarutan dalam air makin berkurang. Beberapa sifat fisika alkohol ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 2. Sifat Fisika Alkohol (Titik Didih dan Kelarutan di Dalam Air) Kelarutan (g 100 mL air) pada 20°C Metanol 1 64,5 larut sempurna Etanol 2 78,3 larut sempurna 1–propanol 3 97,2 larut sempurna 2–propanol 3 82,3 larut sempurna 1–butanol 4 117,0 8,3 2–butanol 4 99,5 12,5 Isobutil alkohol 4 107,9 11,1 ter–butil alkohol 4 82,2 larut sempurna Sumber: Kimia Organik Dasar (Sabirin, M), 1993 Nama Senyawa

Jumlah C

Titik Didih (°C)

Eter adalah senyawa yang memiliki dua residu hidrokarbon yang dapat sama atau berbeda, seperti ditunjukkan berikut ini. CH3–O–CH3 CH3–O–CH2–CH3 CH3–CH2–O–CH2–CH3 Berdasarkan ketiga contoh tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa rumus umum eter adalah R–O–R'. Tata Nama Eter Menurut trivial tata nama eter didasarkan pada nama gugus alkil atau aril yang terikat pada atom oksigen. Urutan namanya sesuai dengan abjad dan diakhiri dengan kata –eter. Menurut sistem IUPAC, gugus –OR disebut gugus alkoksi sehingga penataan nama senyawa eter dimulai dengan nama gugus alkoksi diikuti oleh nama rantai utamanya. Gugus alkoksi dianggap sebagai cabang yang terikat pada rantai induk. Beberapa contoh penamaan eter dapat dilihat pada tabel berikut.

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

Tabel 1. Penataan Nama Eter Menurut Trivial dan IUPAC Rumus Struktur CH3–O–CH3 CH3–O–CH2–CH3 CH3–CH2–O–CH2–CH3

Nama Trivial Dimetil eter Etil metil eter Dietil eter Isopentil etil eter

Nama IUPAC Metoksi metana Metoksi etana Etoksi etena 2-etoksi pentana

Fenil propil eter

Fenoksi propana

Senyawa eter dapat juga berbentuk siklik. Eter siklik yang beranggotakan tiga termasuk golongan epoksida, dan merupakan hasil oksidasi dari alkena. Isomer Alkonol dan Alkoksi Alkana Seperti telah diuraikan di atas bahwa eter dan alkohol memiliki kemiripan dalam strukturnya. Rumus strukturnya adalah : R–O–H (alkohol) R–O–R (eter)

Beberapa contoh alkohol dan eter yang memiliki rumus molekul sama ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 2. Isomer Fungsional Eter dan Alkohol Rumus molekul C2H6O C3H8O C4H10O

Nama etanol propanol butanol

Alkohol Rumus struktur CH3CH2OH CH3CH2CH2OH CH3CH2CH2CH2OH

Nama dimetil eter etil metil eter dietil eter

Eter Rumus struktur CH3–O–CH3 CH3CH2OCH3 CH3CH2OCH2CH

Berdasarkan Tabel 2, alkohol dan eter memiliki rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya berbeda. Jadi, dapat dikatakan bahwa alkohol dan eter berisomeri struktur satu sama lain.

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

Di samping isomer struktur, eter dan alkohol juga memiliki gugus fungsional berbeda. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa eter berisomeri fungsional dengan alkohol. Isomer fungsional adalah rumus molekul sama, tetapi gugus fungsi beda.

Sifat dan Kegunaan Alkoksi Alkana Tidak seperti alkohol, eter tidak memiliki ikatan hidrogen antar molekul sehingga titik didih eter di bawah titik didih alkohol untuk jumlah atom karbon yang sama, misalnya etanol dan dimetil eter. Etanol berisomer dengan dimetil eter (C2H6O), tetapi wujudnya berbeda. Pada suhu kamar, dimetil eter berwujud gas, sedangkan etanol berwujud cair. Eter kurang larut di dalam pelarut air dibandingkan alkohol. Hal ini disebabkan eter memiliki kepolaran rendah. Walaupun sesama molekul eter tidak terjadi antaraksi, tetapi eter dapat berantaraksi dengan air dan alkohol. Makin tinggi rantai alkil dalam eter makin kurang kelarutannya di dalam air. Eter tidak bereaksi dengan hampir semua oksidator maupun reduktor. Demikian juga dalam asam dan basa, eter cenderung stabil, kecuali pada suhu tinggi. Karena itu, eter sering digunakan sebagai pelarut untuk reaksi-reaksi organik. Tabel 3. Sifat Fisika Eter (Titik Didih dan Kelarutan) Nama Dimetil eter Dietil eter Oksirana

Titik Didih (°C) –24,0 34,5 13,5

Kelarutan (g 100 mL) Larut sempurna 8,0 Larut sempurna

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

Di samping kegunaannya sebagai anestetik, dietil eter secara luas dipakai sebagai pelarut untuk lemak, lilin, atau zat-zat lain yang kurang larut dalam air. Divinil eter (CH2=CH– O–CH=CH2) memiliki kemampuan anastetik tujuh kali lebih besar daripada dietil eter. Pada umumnya eter bersifat racun, tetapi jauh lebih aman jika dibandingkan kloroform untuk keperluan obat bius.

Gambar 1. Pembuatan eter dari alkohol. Penggunaan eter harus hati-hati karena mudah terbakar. Umumnya eter dibuat dari dehidrasi alkohol. Dietil eter dapat dibuat melalui pemanasan etanol dengan asam sulfat pekat pada suhu sekitar 140 °C hingga reaksi dehidrasi sempurna. 3. Alkanal dan Alkanon Aldehid adalah salah satu kelompok senyawa karbonil yang memiliki gugus karbonil yang berikatan dengan atom hidrogen pada ujung rantai induknya.

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

Aldehid merupakan salah satu kelompok senyawa karbon yang memiliki gugus karbonil. Gugus tersebut terletak di ujung rantai karbon induk yang diakhiri dengan atom hidrogen.

Beberapa senyawa aldehid yang umum di antaranya adalah :

Berdasarkan contoh tersebut, atom karbon pada gugus karbonil dihubungkan dengan satu atom hidrogen dan satu gugus alkil (R) atau aril (Ar), dengan rumus umum R–COH. Tata Nama Aldehid Aldehid sudah dikenal sejak lama sehingga penataan nama menggunakan nama trivial sering dipakai. Menurut sistem IUPAC, nama aldehid diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran –a menjadi –al. Oleh karena itu, aldehid disebut juga alkanal. Tata nama pada aldehid sama dengan tata nama pada alkohol, rantai terpanjang harus mengandung gugus aldehid. Contoh :

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

Sifat dan Kegunaan Aldehid Aldehid disintesis melalui oksidasi alkohol primer. Persamaan reaksi secara umum adalah sebagai berikut. Oksidator yang digunakan adalah oksidator kuat seperti KMnO4, NaIO4, atau K2Cr2O7.

Perhatikan Gambar 1.

Gambar 1. Oksidasi alkohol primer dengan dikromat menghasilkan aldehid. Persamaan reaksi pada gambar 1. adalah sebagai berikut : 3C2H5OH(aq) + Cr2O72–(aq) + 8H+ → 8CH3CHO(aq) + 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

Selain dengan cara oksidasi alkohol primer, sintesis aldehid dapat juga dilakukan dengan reaksi riedel-craft menggunakan aril halogen dan katalis AlCl3 atau AlBrO3. Disamping itu, dapat juga dilakukan dengan pereaksi Grignard (R–Mg–X). Gugus karbonil pada aldehid menunjukkan gugus yang bersifat polar. Hal

ini

disebabkan

oleh

atom

oksigen

dan

karbon

mempunyai

perbedaan

keelektronegatifan cukup besar. Kepolaran gugus karbonil ditunjukkan oleh sifat fisika aldehid, seperti titik didih lebih tinggi (50–80 °C) dibandingkan senyawa hidrokarbon dengan masa molekul relatif sama. Tabel 1. Sifat Fisika Senyawa Golongan Aldehid Nama Formaldehid Asetaldehid Propionaldehid Butiraldehid Benzaldehid Isobutiraldehid

Titik Didih (°C) –21 20 49 76 178 64

Kelarutan dalam Air (g 100 mL) Larut sempurna Larut sempurna 16 7 Kurang larut Tidak larut

Aldehid dengan berat molekul rendah memiliki bau yang tajam. Misalnya, HCHO (metanal

atau

formaldehid)

dan CH3CHO (etanal

atau

asetaldehid).

Dengan

meningkatnya massa molekul aldehid, baunya menjadi lebih harum. Beberapa aldehid dari hidrokarbon aromatis memiliki bau khas yang menyegarkan. Formaldehid diperoleh melalui oksidasi metanol. Gas yang terbentuk jika dilarutkan ke dalam air sampai 37% dinamakan formalin, dijual sebagai pengawet spesies biologi. Kegunaan utama formaldehid untuk industri plastik dan resin.

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

Gambar 2. Oksidasi metanol membentuk formaldehid. Reaksi kimia pada gambar 2 adalah sebagai berikut : CH3OH + CuO → HCOH + H2O Proses pelapisan kertas Senyawa karbonil sering digunakan sebagai pelarut dalam bahan perekat. Ketika bahan perekat diaplikasikan, pelarut menguap meninggalkan bahan perekat. Formalin digunakan untuk pengawet organ biologis (tidak untuk makanan). Alkanon merupakan golongan senyawa karbon dengan gugus fungsi karbonil

Gugus fungsi karbonil terletak di tengah, diapit dua buah alkil. Sehingga alkanon mempunyai

rumus

umum

sebagai

berikut

Contoh

:

:

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

Tata Nama Alkanon Penamaan senyawa-senyawa alkanon atau keton juga ada dua cara yaitu : 1) Menurut IUPAC mengikuti nama alkanannya dengan mengganti akhiran “ ana “ dalam alkana menjadi “ anom “ dalam alkanon. 2) Dengan cara Trivial yaitu dengan menyebutkan nama kedua gugus alkilnya, kemudian diikuti akhiran “ Keton “. Contoh

Untuk senyawa-senyawa keton dengan rumus struktur bercabang akan lebih mudah jika penamaannya menggunakan aturan IUPAC, sebagai berikut : a) Tentukan rantai utama dengan cara pilih deretan C yang terpanjang dan mengandung gugus fungsi kemudian beri nama seperti tabel 5.6 di atas. b) Penomoran rantai utama dimulai dari ujung yang memberikan nomor serendah-

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

rendahnya bagi atom C gugus fungsi. Aturan selanjutnya sama dengan yang berlaku pada senyawa hidrokarbon. Contoh :

Sifat – Sifat Alkanon Beberapa sifat yang dimiliki senyawa-senyawa Alkanon antara lain : 1) Alkanon dengan jumlah C 1 s/d 5 berupa cairan tak berwarna 2) Pada umumnya larut dalam air 3) Alkanon seperti aldehide mempunyai titik didih yang relatif lebih tinggi dari pada senyawa non polar. 4) Alkanon dapat direduksi oleh gas H2 menghasilkan alkohol sekundernya. Contoh :

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

dengan dasar sifat ke-4 ini, maka pada umumnya alkanon dibuat dengan cara mengoksidasi alkohol sekundernya. Contoh :

Kegunaan Alkanon Senyawa alkanon yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah aseton (propanon). Aseton banyak digunakan sebagai : 1) Pelarut senyawa karbon misalnya : sebagai pembersih cat kuku 2) Bahan baku pembuatan zat organik lain seperti klaroform yang digunakan sebagai obat bius. 3) Selain aseton, beberapa senyawa alkanon banyak yang berbau harum sehingga digunakan sebagai campuran parfum dan kosmetika lainnya. 4. Asam Alkanoat Struktur asam karboksilat Asam alkanoat atau asam karboksil merupakan golongan senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsional –COOH terikat langsung pada gugus alkil, rumus struktur R-COOH dan . memiliki rumus umum yaitu CnH2nO

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

Tata nama Asam Karboksilat Penamaan senyawa-senyawa asam alkanoat atau asam karboksilat juga ada dua cara yaitu: 1) Menurut IUPAC : mengikuti nama alkananya dengan menambahkan nama asam di depannya dan mengganti akhiran “ ana “ pada alkana dengan akiran “ -oat “ pada asam Alkanoat. 2) Menurut Trivial, penamaan yang didasarkan dari sumber penghasilnya Contoh: CH3-CH2-CH2-CH2-COOH ( asam pantanoat) CH3-(CH2)3-COOH (asam butirat) Untuk senyawa-senyawa asam alkanoat yang mempunyai rumus struktur bercabang aturan penamaan IUPAC adalah sebagai berikut : 1) Tentukan rantai utama dengan memilih deretan C paling panjang dan mengandung gugus fungsi –COOH, kemudian diberi nama seperti pada tabel di atas. 2) Penomoran atom C dimulai dari atom C gugus fungsi, sedang aturan selanjutnya sama dengan yang berlaku pada senyawa-senyawa hidrokarbon. Contoh : Sifat – Sifat Asam Alkanoat Secara umum senyawa-senyawa asam alkanoat atau asam karboksilat mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : 1)Dari banyaknya panjang rantai karbon a. Asam alkanoat yang mengandung C1 sampai C4 berbentuk cairan

dan

larut sempurna dalam air b.Asam alkanoat dengan atom C5 sampai C9 berbentuk cairan kental dan sedikit larut dalam air c. Asam alkanoat suku tinggi dengan C10 atau lebih berbentuk padatan yang sukar larut dalam air. 2) Titik didih asam alkanoat lebih tinggi dibandingkan titik didih alkohol yang memiliki jumlah atom C yang sama. 3) Asam alkanoat pada umumnya merupakan asam lemah. Semakin panjang

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

rantai karbonnya semakin lemah sifat asamnya. Contoh : HCOOH, Ka = 1,0 . 10–4 CH3COOH , Ka = 1,8 . 10–5 CH3CH2COOH, Ka = 1,3 . 10–5 Kegunaan Asam Alkanoat Penggunaan asam alkanoat dalam kehidupan sehari-hari antara lain : 1) Asam format (asam metanoat) yang juga dikenal asam semut merupakan cairan tak berwarna dengan bau yang merangsang. Biasanya digunakan untuk a. menggumpalkan lateks (getah karet) b. obat pembasmi hama 2) Asam asetat atau asam etanoat yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan nama asam cuka. Asam cuka banyak digunakan sebagai pengawet makanan, dan penambah rasa makanan (bakso dan soto) 3) Asam sitrat biasanya digunakan untuk pengawet buah dalam kaleng 4) Asam stearat, asam ini berbentuk padat, berwarna putih. Dalam kehidupan sehari-hari terutama digunakan untuk membuat lilin. 5. Alkil Alkanoat Struktur Alkil Alkanoat Alkil alkanoat atau asam karboksil merupakan golongan senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsional –COO- terikat langsung pada gugus alkil, rumus struktur R-COO-R’ dan . memiliki rumus umum yaitu CnH2nO

Tata nama Alkil Alkanoat Penamaan senyawa-senyawa asam alkanoat atau asam karboksilat juga ada dua cara yaitu: 1) Menurut IUPAC : penamaan alkil alkanoat yang merupakan .turunan alkana disusun dengan menyebut nama gugus alkil terlebih dahulu,kemudian di akhiri dengan nama alkanoatnya

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

2) Menurut Trivial, nama asam diganti dengan nama gugus alkil yang menggantikan atom H Contoh: CH3-COO-CH3 (metil etanoat/metil asetat) Sifat – Sifat Alkil Alkanoat Secara umum senyawa-senyawa asam alkanoat atau asam karboksilat sifat-sifat sebagai berikut : Pada umumnya,senyawa ester bersifat polar.Sifat kimia ini menyebabkan senyawa ester dengan atom karbon sedikit mudah larut dalam air.Kelarutan ester semakin berkurang dengan bertambahnya jumlah atom karbon.

Kegunaan Alkil Alkanoat Ester yang memiliki atom karbon kurag dari sepuluh, beraroma harum, seperti aroma pada buah-buahan dan bunga.Ester dapat dihasilkan dari ekstraksi buah-buahan atau bunga (ester alami) dan dapat pula di hasilkan dari sintesisi di laboratorium (ester sintetik). Ester alami maupun ester sintetik dapat digunakan untuk pembuatan pengharum ruangan.Selain itu,ester yang memiliki aroma buah yang harum juga dapat digunakan sebgai esen pada industri sirup,selai,dan roti.

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

SOAL EVALUASI SENYAWA KARBON Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. Gugus fungsi senyawa haloalkana adalah … a. – OH b. – X c. – Od. –COOH e. –COOR 2. Nama IUPAC dari senyawa berikut adalah … CH2Br- CHBr-CH2Cl a. 1-kloro-2,3-dibromopropana b. 3-klboro-1,2-dibromopropana c. 2,3-bromo-1-kloropopana d. 2,3-dibromo-1-kloropopana e. 1,2-dibromo-3-kloropopana 3. Berapakah jumlah kemungkinan isomer struktur dari senyawa dengan rumus molekul C4H9Cl … a. 3 b. 4 c. 5 d. 6 e. 7 4. Rumus umum haloalkana adalah … a. CnH2n+2O b. CnH2nO c. CnH2nO2 d. CnH2n+1X e. CnH2n+2X 5. Senyawa haloalkana yang digunakan sebagai obat bius adalah… a. C2H5Cl b. CH3Cl

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

c. CHCl3 d. DDT e. TEL 6. Gugus fungsi senyawa alkanol adalah … a. – OH b. – X c. – Od. –COOH e. –COOR 7. Nama senyawa berikut adalah .. CH3-CH2 - O – CH3 

CH3 a. metoksimetana b. 2-metoksimetana c. Metoksietana d. 2-metoksipropana e. Metoksipropana 8. Berapakah kemungkinan isomer struktur dari C3H8O … a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 9. Yang termasuk alcohol primer dari contih berikut adalah .? a. isopropil alkohol b. sek-butil alkohol c. etanol 10. Senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi –COH adalah gugus fungsi... a. b. c. d. e.

Alkanal Alkanon Asam alkanoat Alkoksi alkana Alkil alkanoat

11. Senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi R-CO-R’ adalah gugus fungsi...

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

a. b. c. d. e.

Alkanal Alkanon Asam alkanoat Alkoksi alkana Alkil alkanoat

12. Nama yang sesuai untuk strukytur berikut adalah .. CHO  CH3 – CH – CH - CH3  CH3 a. b. c. d. e.

2,3 – butanal 2,3- dimetilbutanol 2,3- dimetilbutanal 1,2- metanal 2,3- butanol

13. Isomer alkanal dengan rumus C5H10O , kecuali .. a. Pentanal b. 3-metilbutanal c. 2-metilbutanal d. Butanal e. 2,2- dimetilpropanal 14. Bahan baku pembuatan zat organic lain seperti chloroform yang digunakan sebagai obat bius adalah kegunaan dari senyawa a. Alkanal b. Alkoksi alkan c. Alkanon d. Alkanol e. Halo alkane 15. Zat berikut yang dapat membentuk cermin perak jika diuji dengan tes Tollen adalah …. a. CH3COCH3 b. CH3CH2OCH3 c. CH3CH2CHO d. CH3CHOHCH3 e. CH3(CH2)3CH2OH 16. Senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi –COOH adalah gugus fungsi... a. Alkanal

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

b. c. d. e.

Alkanon Asam alkanoat Alkoksi alkana Alkil alkanoat

17. Senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi R-COO-R’ adalah gugus fungsi... a. b. c. d. e.

Alkanal Alkanon Asam alkanoat Alkoksi alkana Alkil alkanoat

18. Nama IUPAC dari senyawa barikut adalah… CH3CH2COOH a. Asam propionat b. Asam propanoat c. Asam butanoat d. Asam butirat e. Asam asetat 19. Gugus fungsi apa yang terdapat pada struktur dibawah ini O CH3- CH- C-OH a. – OH b. – CHO.. c. - COR d. – OR e. – COOH 20. Asam berikut mempunyai struktur C4H9-COOH, kecuali... a. b. c. d.

pentanoat 2-metilbutanoat 3-metilbutanoat 2,2-dimetilpropanoat

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

KUNSI JAWABAN DAN PEMBAHASAN SOAL URAIAN EVALUASI

No Soal

Kunci jawaban

1. 2.

b.(– X ) d.(2,3-dibromo-1-kloropopana)

3.

b.(4)

4.

d.(CnH2n+1X)

5.

C.(CHCl3)

6.

a.(– OH)

7.

d.(2-metoksipropana)

8.

b.(2)

9. 10.

c.(etanol) a.( Alkanal)

11.

b.( Alkanon)

12.

c.(2,3- dimetilbutanal)

13.

d.( Butanal) 14.

c.( Alkanon) 15. c.( CH3CH2CHO)

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

16.

c.(Asam alkanoat)

17.

e.(Alkil alkanoat)

18.

b.(Asam propanoat)

19.

e.(- COOH) 20.

d.(pentanoat)

Lembar Kerja Siswa | Senyawa Karbon

Related Documents

Lks
May 2020 35
Lks
December 2019 50
Lks
June 2020 28
Senyawa Aromatik.docx
May 2020 17
Senyawa Aromatik.docx
April 2020 12

More Documents from "Riri Syavira"