Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Sains

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Sains as PDF for free.

More details

  • Words: 1,474
  • Pages: 9
LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SAINS DENGAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN KELAS

A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sains dan teknologi perlu diperkenalkan kepada anak sejak dini, diharapkan agar kelak sebagai masyarakat dan generasi muda mampu melaksanakan dan mengembangkan potensi diri serta tanggap pada masalah-masalah yang aktual dan berkaitan dengan lingkungan dan teknologi. Dalam UU No. 20 Th. 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 dirumuskan bawah tujuan pendidikan nasional berfungsi “Mengembangkan kemampuan dalam watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berwawasan luas, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Keberhasilan pendidikan nasional merupakan tujuan utama bangsa Indonesia, salah satu faktor penunjang pendidikan yaitu : Dengan menciptakan suasana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang kondusif dan menyenangkan sehingga siswa dengan mudah dapat menyerap materi pelajaran yang telah disampaikan. IPA yang diajarkan di SD nampak seolah-seolah nampak terpisah dengan lingkungan dan teknologi, keadaan ini diperparah dengan kenyataan dilapangan dimana kebanyakan guru mengajarkan IPA secara parsial, terkotak-kotak dan tidak integral. Selain itu banyak guru juga mengajarkan IPA dengan tata urutan secara ketat sebagaimana tercantum dalam garis-garis program pengajaran yang amat kaku.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah yaitu : 1. Proses pengajaran IPA/sains di Sekolah Dasar yang menggunakan lingkungan sekitar. 2. Upaya Guru meningkatkan kualitas praktik pembelajaran IPA melalui penerapan pengelolaan kelas.

C. Pembatasan Masalah Beranjak dari identifikasi masalah di atas maka penulis membatasi masalah yang di teliti supaya tidak terlalu melebar dan rancu, yaitu : 1. Sejauh mana kemampuan guru menyelesaikan masalah menggunakan konsepkonsep sains yang ada di lingkungan sekitar. 2. Sejauh mana upaya meningkatkan kualitas praktik pembelajaran IPA melalui penerapan pengelolaan kelas.

D. Perumusan Masalah Adapun masalah yang ada dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut 1. Metode yang sesuai dan relevan yang bisa diterapakan dalam proses pengajaran IPA berbasiskan lingkungan di kelas IV SDN Cilayang 3 Kec. Cikeusal 2. Bagaimana upaya meningkatkan kualitas praktik pembelajaran IPA melalui penerapan pengelolaan kelas.

2

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah : 1. Dapat meningkatkan konsepsi guru tentang sains dan teknologi pada konsep energi. 2. Dapat memperbaiki atau meningkatkan kualitas praktik pembelajaran IPA/sain melalui penerapan pengelolaan kelas.

Manfaat penelitian: Beberapa manfaat yang dipetik dari pelaksanaan penelitian ini terutama bagi peserta didik, diantaranya : 1. Menumbuhkan antusiasme, minat dan motivasi belajar siswa 2. memberikan pengalaman bermakna dalam melakukan aktifitas sains teknologi, dan lingkungan Adapun beberapa manfaat yang dapat dipetik oleh guru dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengembangkan konsep pengajaran IPA/sain dengan menggunakan lingkungan sebagai media pembelajaran. 2. Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan efetifitas pengelolaan kelas guna mengembangkan kemampuan profesional guru untuk mengadakan perubahan, perabaikan dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.

F. Hipotesis Terdapat hubungan yang efektif antara pengajaran yang menggunakan lingkungan sebagai media pembelajaran dengan konsep dasar Pengelolaan kelas dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar SD Neger Cilayang 3 Cikeusal. 3

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengajaran yang menggunakan lingkungan sebagai media pembelajaran dengan konsep dasar Pengelolaan kelas dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar SD Neger Cilayang 3 Cikeusal

G. Kajian Teoritis Konsep dasar Pengelolaan Kelas Pengertian PK menurut dirjen PUOD (1996) adalah segala usaha yang di arahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan .tujuan setiap kegiatan belajar baik yang sifatnya intruksional atau dampak pengiring akan dapat tercapai secara optimal apabila dapat diciptakan dan dipertahankan kondisi yang menguntungkan bagi siswa. Raka joni (1985) usaha guru dalam menciptakan kondisi kelas yang diharapkan akan efektif apabila;(1) diketahui secara tepat faktor – faktor manasajakah yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar, (2) dikenal masalah –masalah apa sajakah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan dapat merusak iklim belajar mengajar, (3) dikuasainya berbagai pendekatan dalam PK dan diketahui kapan dan untuk masalah mana

suatu pendekatan

digunakan . Rahman (1998) menjelaskan “ tentang

pengaturan kondisi dan penciptan iklim belajar yang menunjang, sebagai salah satu faktor penting dalam pembelajaran adalah kondisi atau suasana belajar “Dikelaslah segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan potensinya, kurikulum dengan segala komponenya, metoda dengan segala pendekatanya, media dengan segala perangkatnya, materi dengan segala sumber belajarnya, bertemu dan

4

berinteraksi didalam kelas. Oleh karena itu selayaknya kelas dikelola secara baik profesional, terus menerus dan berkelanjutan. Masalah dan pendekatan pengelolaan kelas PK bermaksud menegakkan dan memelihara prilaku siswa menuju pembelajaran yang efekktif dan efisien . Dalam proses belajar mengajar di sekolah dapat menegakkan dan memelihara perilaku siswa menuju pembelajaran yang efektif dan efisien. Dalam proses belajar mengajar di sekolah dapat dibedakan dua kelompok

masalah

yaitu

masalah

pengajaran

dan

masalah

peneglolaan.

Penanggulangannyapun berbeda, masalah pengelolaan ditanggulangi dengan dendakan korektif sedangkan masalah pengajaran ditanggulangi dengan tindakan pembelajaran. Efektifitas PK (Pengelolaan Kelas) dapat dilihat dari paradigma pendidikan secara makro yang dapat diukur dari proses dan hasil pembelajaran. Proses dilihat dan diukur dari kinerja guru dan efektifitas siswa dalam penerapan metode model PK dan hasil dapat diukur dan diilhat dari kebermaknaan belajar siswa. Lingkungan sebagai sumber belajar dapat dibedakan menjadi : a. Kingkungan alam seperti : sungai, pantai,laut, gunung dan sebagainya. b. Lingkungan sosial misalnya keluarga, rukun ttangga dan sebagainya. c. Lingkungan budaya misalnya candi dan adat istiadat. Ada beberapa faktor mengapa lingkungan mengapa bisa dipilih sebagai sumber belajar di SD, misalnya untuk : 1. lingkungan merupakan sesuatu yang paling dekat dengan dunia siswa, sudah dikenal dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian apabila guru mengajak mereka untuk mecermatinya tentu sudah ada moral dan minat serta motivasi belajar siswa. 5

2. lingkungan merupakan sumber belajar yang sangat kaya 3. lingkungan merupakan tempat nyata kehidupan anak sehingga diharapkan akan releven dengan kehidupan mereka kelak.

H. Metedologi Peneilitan a. Metode Penelitian Adapun metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalan penelitian tindakan kelas (PTK). Bentuk PTK yang dipilih adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif persipatoris (Hopkins, 1993, 121). Penelitian ini terdiri dari empat langkah yaitu : 1. Rencana : tindaklan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap sebagai solusi. 2. tindakan : apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. 3. observasi : mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. 4. refelksi : peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan yang di laksanakan atau dikenakan terhadap siswa. b. Lokasi dan objek penelitian 1. lokasi penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Cilayang, Kecamatan Cikeusal Serang-Banten.

6

2. Objek Penelitian  Guru kelas VI IV Sekolah Dasar Negeri 3 Cilayang, Kecamatan Cikeusal Serang-Banten.  Siswa IV Sekolah Dasar Negeri 3 Cilayang, Kecamatan Cikeusal Serang-Banten c. Media yang dugunakan Adapun media yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah alat bantu sederhana yang sederhana dan mudah diperoleh dan dubutuhkan untuk mengerjakan kegiatan ini, antara lain :  Wajan  Tiang penyangga dua buah  Rantang alumunium  Tali pengikat  Kertas alumunium. d. Alat penilaian yang digunakan Penilaian yang dugunakan dalam penelitian ini lebih menekankan pada penilaian proses daripada penilaian produk, sepreti keterampilan merakit alat, kerjasama dan kerapihan. Lembar observasi untuk mengamati kegiatan kelompok Catatan anekdot (catatan serba serbi) untuk mengamati aktivitas dan hal-hal yang terjadi (menarik) dalam setiap kelompok. e. Alokasi waktu

7

Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah antara 3-5 jam pelajaran. Diambil dari alokasi waktu yang tersedia dan beberapa jam yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan kelompok diluar jam pelajara. f. Pelaksanaan Pemelajaran IIPA kali ini akan dilaksanakan secara terpadu dengan mengangkat topik “sumber-sumber energi alternatif”. Kegiatan utama yang dikembangkan adalah para siswa akan dibagi kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 atau 5 orang. Cara kerja : 1. Siapkan wajan bekas penggorengan dan dilapisi dengan kertas alumunium. 2. Letakkan wajan yang sudah di lapisi aluminium pada dua buah tiang, kemudian simpan di bawah panas matahari. 3. Isi rantang aluminium dengan air, kemudian letakkan rantang tersebut di bagian tengah wajan, amati apa yang terjadi. 4. Apakah air dalam rantang lama-lama bisa menjadi panas? g. Instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data  Instrumen penelitian data : merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan penelitian,  Teknik pengumpulan data : bahan yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atauketerangan baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. Dalam penelitian ini,peneliti mengumpulkan data menggunakan teknik observasi (pengamatan)

8

h. Jadwal Penelitian NO 1 2 3 4 5 6 7

KEGIATAN

1 √

Perencanaan Proses Pembelajaran Evaluasi Pengumpuan Data Analisis Data Penyusunan Hasil Laporan Hasil Penelitian

2

HARI 3 4 5

6

7

√ √ √ √ √ √

i. Daftar Pustaka  Tim Dosen (2006) Jurnal pendiidkan dasar, vol. VI. No 6.  UPI Press (2008) Penelitian Pendidikan , Bandung: UPI Press  Entang dan T Raka Jom (198) Pengelolaan Kelas, Bandung : Remaja Rosda Karya.

9

Related Documents