Lingkungan Hidup.doc

  • Uploaded by: Gunta Mawardi
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lingkungan Hidup.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 2,214
  • Pages: 7
PT Raja Putra Manggala Page |1

LINGKUNGAN HIDUP Pengertian Lingkungan Hidup Apakah lingkungan hidup itu? Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia ang dapat dibedakan menjadi beberapa macam objek atau benda, diantaranya benda mati, benda idup, benda nyata maupun abstrak. Lingkungan hidup meliputi alam sekitar termasuk manusia. ingkungan merupakan satu kesatuan ekosistem yang saling mendukung satu sama lain. Dapat Disimpulkan bahwa lingkungan hidup tidak hanya terdiri dari benda hidup saja, tetapi suatu kesatuan ekosistem (air, udara, tanah, sosial dan teknologi) termasuk benda mati yang menunjang kehidupan di bumi. Konsep dasar lingkungan hidup antara lain: a. Lingkungan hidup adalah keseluruhan ruang yang ada di bumi yang terdiri dari air, tanah, udara, makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya. b. Norma yang mendasari lingkungan hidup adalah norma sosial dan norma hukum. c. Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu lingkungan alami, lingkungan binaan, dan lingkungan sosial budaya. d. Lingkungan hidup yang baik adalah lingkungan hidup yang masing-masing makhluk hidup dan komponen di dalamnya dapat berinteraksi dengan baik. e. Lingkungan hidup yang berada di bumi, baik benda mati atau hidup, manusia dan alam mampu berhubungan secara timbal balik. Manfaat Lingkungan Hidup 1. Menyediakan sumber daya alam bagi kebutuhan hidup manusia. 2. Menyediakan ruang bagi manusia dan makhluk hidup lainnya untuk melakukan aktifitas kesehariannya, untuk bertahan hidup dan berkembang biak. 3. Memberikan kesempatan bagi manusia terutama untuk bereksplorasi, membuat berbagai macam penemuan baru dengan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh manusia melalui pengamatan dan penelitian. Ekosistem Lingkungan Hidup Manusia Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.

PT Raja Putra Manggala Page |2

Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya. Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam. Komponen Penyusun Lingkungan. 1) Komponen Biotik Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a. Heterotrof Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya. Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba. b. Pengurai Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahanbahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Contohnya seperti bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu aerobik, anaerobik dan fermentasi.

PT Raja Putra Manggala Page |3

2) Komponen Abiotik Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu:  Suhu, Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.  Air, Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.  Garam, Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.  Cahaya matahari, Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.  Tanah dan batu, Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.  Iklim,adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu. Jaring-Jaring Kehidupan. Pengertian Jaring Kehidupan Jaring-jaring kehidupan merupakan peristiwa makan dan dimakan untuk memindahkan zat-zat dari mahluk hidup yang satu kepada mahluk hidup yang lainya dalam satu proses kehidupan. Sedangkan jaring-jaring kehidupan itu bisa terbentuk dengan melalui satu komponen biotik sebuah ekosistem dan menunjukan arus perpindahan dari energi ke zat tertentu. 1.

2.

Rantai makanan Rantai makanan merupakan suatu peristiwa makan dan dimakan yang dilakukan oleh makhluk hidup dengan melalui urut-urutan tersebut. Contoh rantai makanan dimulai dari produsen menuju konsumen tingkat pertama menuju konsumen tingkat ke dua menju ke konsumen tingkat ke tiga dan seterusnya. Jaring-jaring makanan

PT Raja Putra Manggala Page |4

Jaring-jaring makanan merupakan sekumpulan beberapa rantai yang saling berhubungan. Sedangkan satu jenis produsen tidak hanya dimakan oleh sejenis konsumen saja, melainkan sejenis konsumen tidak hanya tergantung oleh satu jenis makanan saja. Dan dalam sebuah ekosistem itu terdapat banyak rantai makanan, jika rantai-rantai makanan itu disusun secara baik maka akan terbentuk sebuah jaring-jaring 3.

Piramida makan Piramida makan adalah suatu produsen yang paling besar dari pada konsumen tingkat pertama dan konsumen tingkat pertama juga lebih besar dari konsumen tingkat ke dua serta begitu seterusnya. Sedangkan konsumen terakhir disebut konsumen puncak piramida yang tidak lagi dimakan tetapi diuraikan oleh pengurai untuk proses makan memakan di dalam air adalah.  Fitoplankton--- Zooplankton---Karnivora kecil--- ikan kecil--- ikan sedang--ikan besar.  Fitoplankton adalah sekumpulan tumbuhan hijau yang sangat kecil yang hidupnya melayang laying di dalam air.  Zooplankton adalah sekumpulan hewan-hewan hijau dan sangat kecil yang hidupnya melayang-layang juga di air.

4.

Arus energy dan keseimbangan alam. Matahari merupakan sumber energi yang tidak ada habis-habisnya untuk makhluk hidup, karena energi sangat penting untuk makhluk hidup dan mereka sangat membutuhkannya Sedangkan mahluk hidup tidak bisa menciptakan energi. Dan energi itu sendiri membutuhkan proses, dimana dari suatu bentuk ke bentuk lain yang bisa dikelola dan digunakan oleh mahluk hidup terutama manusia. Arus energi atau aliran energi merupakan perpindahan energi dari sinar matahari ke produsen dan langsung pada konsumen dilanjutkan pada rantai makanan maupun pada jaring-jaring makanan, namun tidak semua energi dari sinar matahari dimanfaatkan oleh makhluk hidup tetapi hanya sebagian saja dan lainya dipantulkan kembali oleh bumi ke Atmosfer.

Permasalahan Lingkungan Hidup Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan biofisik. Jenis-jenis Kerusakan Lingkungan Hidup 1. Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

PT Raja Putra Manggala Page |5

  

Letusan Gunung Berapi Gempa Bumi Angin Topan

2. Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Faktor Manusia  Banjir. Bencana banjir yang sering terjadi sekarang ini lebih banyak disebabkan oleh aktifitas manusia yang melakukan penebangan atau pun alih fungsi lahan di daerah hulu sungai.  Tanah Longsor. Tanah menjadi longsor karena faktor alam, seperti adanya gempa dan hujan deras, atau juga faktor manusia berupa tindakan penggundulan hutan.  Pencemaran. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri. Permasalahan Lingkungan Hidup di Dunia Masalah lingkungan hidup yang menjadi permasalahan utama di seluruh dunia pada saat ini adalah pencemaran, baik terhadap air, tanah atau pun udara. Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. 1. Pencemaran Air. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, berikut ini adalah beberapa dampak akibat pencemaran sumberdaya air. 2. Pencemaran Udara. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. Berikut ini adalah beberapa dampak yang ditimbulkan akibat adanya pencemaran udara :  Hujan asam. pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain : Mempengaruhi kualitas air permukaan, Merusak tanaman, Melarutkan

PT Raja Putra Manggala Page |6



logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan, Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan. Efek rumah kaca. Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah Peningkatan suhu rata-rata bumi, Pencairan es di kutub, Perubahan iklim regional dan global, Perubahan siklus hidup flora dan fauna dan Kerusakan lapisan ozon

3. Pencemaran Tanah. Pencemaran Tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama. Masalah lingkungan hidup di Indonesia Berikut ini adalah beberapa masalah lingkungan hidup utama yang terjadi di Indonesia :  Penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan;  Polusi air dari limbah industri dan pertambangan;  Polusi udara di daerah perkotaan;  Asap dan kabut dari kebakaran hutan; penghancuran terumbu karang;  Pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju;  Pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur; Penanganan Kerusakan Lingkungan Hidup 1) Teknik Mengatasi Pencemaran Tanah  Remediasi. Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan

PT Raja Putra Manggala Page |7



ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. Bioremediasi. Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

Upaya perbaikan lingkungan.  Perlindungan dan Pengawetan Alam. Perlindungan alam dapat dilakukan dengan cara mengelola sumber daya alam berupa udara, air, tanah, dan termasuk kehidupan manusia untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.  Konservasi tanah dan air. Konservasi tanah diartikan sebagai usaha penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukan agar tidak terjadi kerusakan.  Menyelesaikan Krisis Lingkungan. Krisis lingkungan dapat dialakuan dengan cara penanaman pohon, penggunaan bahan organik, larangan berburu dan sebagainya.  Reduce (mengurangi). Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang berpotensi menjadi pencemar seperti plastic, kertas dan lain-lain.  Reuse (memakai kembali). Menggukan lagi barang-barang atau alat-alat setelah barang tersebut telah digunakan, seperti botol kaca, kantong plastic dan lain-lain.  Recycle (mendaur ulang). Sampah atau limbah dilakukan pendaurulangan untuk menjadi bahan baku untuk produk baru tanpa menggunakan bahan baku yang baru.  Replace (mengganti). Mengganti barang-barang memiliki potensi pencemaran lebih besar dengan bahan-bahan yang memiliki sifat pencemar yang lebih kecil, seperti Styrofoam diganti dengan bahan lain yang lebih aman seperti kertas atau kemasan yang bisa di daur ulang.

Related Documents

Lingkungan
April 2020 46
Lingkungan Pengendapan
June 2020 32
Pencemaran Lingkungan
November 2019 39
Fisika Lingkungan
April 2020 31
Lingkungan Pengendapan
April 2020 41
Permasalahan Lingkungan
April 2020 31

More Documents from "tira kristy pane"

Perlindungan Hewan.docx
December 2019 32
Lingkungan Hidup.doc
December 2019 28
Biografi Agus Noor
October 2019 38
7 Fungsi Bahasa
October 2019 34