Pemeriksaan Diagnostik :
Penanganan
1. Laboratorium (pemeriksaan darah) Penanganan pada pada
berak
penyakit
darah
atau
didasarkan
gangguan
menyebabkan terjadinya
kondisi
yang
tersebut,
baik melena maupun haematochezia. Jika berak darah disebabkan oleh infeksi, maka penderita perlu mendapatkan terapi berupa pemberian agen antimikroba tertentu yang
sesuai
dengan
jenis
kuman
atau mikroba penyebab infeksi. Jika perdarahan yang terjadi disebabkan oleh keberadaan benda asing pada saluran pencernaan, maka perlu dilakukan prosedur tertentu untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada kasus yang disebabkan oleh tomor, maka perlu
dilakukan
prosedur
pembedahan
ataupun kemoterapi dan radioterapi. Jika berak
darah
terjadi
obat antikoagulan yang
akibat
pemakaian
berlebihan,
maka
penggunaan obat antikoagulan tersebut harus segera dihentikan. Jika penyebabnya belum dapat ditentukan, dapat dilakukan prosedur endoskopi
yang
berfungsi
untuk mencari
sumber dari perdarahan, serta dapat pula dilakukan pengikatan pembuluh darah (ligasi) yang menjadi sumber perdarahan.
֍ koma
a. Hitung darah lengkap: penurunan Hb,
penurunan
hepatik
neuropsikiatrik dengan
Hmt, peningkatan leukosit. b. Elektrolit :
Komplikasi sindrom
yang
ditandai
perubahan
penurunan kalium
(suatu
kesadaran,
intelektual,
kelainan
neurologis
serum, peningkatan natrium, glukosa
menyertai
kelainan
serum dan laktat.
hati),
2. Radiologi a. Barrium Foloow through. b. Barrium enema. 3. Colonoscopy Pemeriksaan ini dianjurkan
֍ syok
hipovolemik
dan yang
parenkim
(kehilangan
volume darah sirkulasi sehingga curah jantung dan tekanan darah menurun), ֍ aspirasi pneumoni (infeksi paru yang terjadi akibat cairan yang
masuk saluran napas), ֍ anemi posthemoragik (kehilangan darah yang mendadak dan tidak disadari).