Kelompok 4 organ lidah Nama anggota : •
Ariana Ramdhan
•
Imam Sopiyan
•
Nenden Pambuko S.
•
Radit Sanjaya S.
•
Teresia Noviantika
•
Siti Euis Yuliawati
Daftar penyakit
Stomatitis Kanker
Lidah Anosmia
A. Stomatitis
Pengertian
Stomatitis adalah peradangan (pembengkakan, kemerahan) yang umum terjadi pada bagian mulut. Penyakit ini meliputi bagian membrane lendir halus yang melapisi mulut (mucosa), bibir, lidah, dan indera perasa.
Tanda dan gejala
a.
Terdapat luka yang cukup besar di mulut
b.
Luka biasanya terjadi beberapa kali pada area yang sama atau luka mengeluarkan nanah
c.
Luka tidak sembuh dalam jangka waktu 2 minggu atau lebih lama
d.
Luka menyebar ke bagian luar bibir
e.
Tidak dapat makan dan minum dikarenakan rasa sakit yang dialami
f.
Memiliki panas tinggi (di atas 38 derajat Celcius)
Penyebab
Virus herpes merupakan penyebab paling utama. Selain itu, sebab lainnya seperti : a.
Reaksi terhadap alergi
b.
Merokok
c.
Penyakit gigi
d.
Kekurangan vitamin
e.
Penyakit yang sistemik
f.
Obat-obatan
g.
Infeksi bakteri lainnya
Faktor-faktor Risiko
a.
Terdapat luka kecil di bagian mulut, yang biasanya diakibatkan karena menggosok gigi terlalu keras, akibat aktivitas olahraga, atau secara tidak sengaja menggigit bagian dalam pipi
b.
Pasta gigi atau obat kumur yang mengandung natrium sulfat (SLS)
c.
Memakan makanan yang menyebabkan iritasi kaki dan mulut seperti cokelat, kopi, stroberi, telur, kacang-kacangan, keju, dan makanan yang asam dan pedas
d.
Kekurangan gizi terutama vitamin B12, seng, zat besi atau asam folat
e.
nfeksi pylori yang menyebabkan bisul perut
f.
Perubahan hormon haid pada saat menstruasi
g.
Stress
Obat dan pengobatan
Stomatitis yang disebabkan oleh iritasi yang berasal dari makanan, obat kumur, atau rokok, biasanya akan sembuh jika penggunaan produk tersebut dihentikan Antibiotik dapat diberikan untuk infeksi bakteri. Sering kali, obat yang diberikan berupa cairan yang dioleskan di sekitar mulut. Kemudian, beberapa obat juga harus dikonsumsi. Suplemen vitamin diberikan untuk penderita dengan masalah nutrisi. Untuk gejala yang lebih parah, corticosteroid dapat diberikan.
Pengobatan di rumah
a.
Gunakanlah produk pembersih mulut yang baik. Gosok gigi Anda, bersihkan dengan benang gigi (dental floss), dan bersihkan lidah sesudah makan. Gunakanlah sikat gigi yang halus
b.
Hindarilah makanan dengan tekstur kasar seperti kacang-kacangan, popcorn, dan keripik kentang
c.
Hindarilah obat kumur yang terlalu kuat, namun cucilah mulut Anda dengan baik, terutama sebelum tidur
d.
Jangan merokok
e.
Jangan mengonsumsi makanan yang mengandung jeruk atau makanan yang pedas atau asam
Stomatitis
B. Kanker Lidah
Pengertian
kanker yang tumbuh pada sel-sel lidah. Kanker lidah paling sering tumbuh dan berkembang pada sel-sel skuamosa yang ada di permukaan lidah. Sel skuamosa merupakan sel berbentuk datar atau pipih seperti kulit yang melapisi permukaan mulut, hidung, laring, tiroid, dan tenggorokan.
Kanker yang tumbuh pada lidah bagian depan ini termasuk di dalam kategori kanker mulut. Sementara kanker yang tumbuh pada bagian pangkal lidah termasuk di dalam kanker orofaring.
Gejala – gejala kanker lidah
a.
Bercak berwarna merah atau putih, benjolan, atau sariawan yang tidak kunjung sembuh.
b.
Sakit saat menelan.
c.
Rasa kebas dalam mulut yang tidak kunjung hilang.
d.
Perdarahan tanpa sebab yang jelas pada lidah.
e.
Rasa sakit pada telinga (jarang).
Proses Diagnosa kanker lidah
Sama seperti jenis kanker lainnya, pendeteksian kanker lidah yang dilakukan sedini mungkin akan meningkatkan kesempatan untuk pulih. Proses diagnosis umumnya meliputi pemeriksaan fisik dan gejala-gejala yang dirasakan, serta biopsi jaringan yang dicurigai adalah kanker. Jika hasil biopsi menyatakan positif memiliki kanker mulut, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan melalui X-ray, MRI, Ultrasound, CT Scan, atau PET Scan.
Faktor
– faktor pemicu kanker lidah
a.
Rokok. Sekitar 85 persen kanker pada daerah kepala dan leher, termasuk lidah, disebabkan oleh konsumsi tembakau
b.
Minuman keras (alkohol). Konsumsi alkohol secara rutin dalam jumlah yang relatif banyak juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah
c.
Human papillomavirus (HPV).
d.
Higienitas mulut yang rendah
Langkah Pengobatan Kanker Lidah
Metode penanganan kanker lidah umumnya meliputi operasi, radioterapi, atau kemoterapi. Langkah yang dipilih tergantung kepada jenis, letak, dan tingkat keparahan kanker lidah yang Anda idap.
Jika kanker belum menyebar luas di luar mulut dan orofaring, Anda memiliki kemungkinan lebih besar untuk sembuh total. Prosedur operasi adalah langkah pengobatan terbaik untuk menangani kanker lidah yang berukuran kecil. Langkah ini bisa dikombinasikan dengan radioterapi dan/atau kemoterapi. Jika ukuran kanker di lidah Anda termasuk besar, Anda kemungkinan akan menjalani operasi pengangkatan sebagian atau seluruh lidah. Operasi besar ini disebut glosektomi. Setelah menjalani glosektomi, lidah akan direkonstruksi untuk menggantikan lidah yang diangkat. Tetapi prosedur glosektomi akan memengaruhi kemampuan bicara serta menelan Anda secara permanen.
Selain pengangkatan sel-sel kanker melalui glosektomi, kelenjar getah bening pada leher Anda mungkin akan diangkat. Proses ini bertujuan untuk mencegah kembalinya sel-sel kanker.
CA Lidah
C. Anosmia
Pengertian
Anosmia adalah istilah yang menggambarkan kondisi kehilangan kemampuan penciuman seseorang. Kehilangan penciuman dapat mengganggu aktivitas sehari-hari karena seseorang menjadi tidak bisa mencium bau-bauan. Kehilangan penciuman juga berpengaruh dalam merasakan makanan. Karena menghirup aroma makanan penting dalam merasakan makanan, tidak hanya rasa asin, manis, asam, atau pahit di lidah. Bila berkepanjangan, kehilangan dalam merasakan makanan dapat membuat berat badan menurun, malnutrisi, bahkan depresi.
Penyebab
Secara umum, anosmia merupakan kondisi yang terjadi pada saat molekul kimia yang menimbulkan bau terhalang untuk menempel pada ujung saraf pembau di hidung. Anosmia juga dapat terjadi akibat gangguan saraf dari hidung menuju otak. Beberapa penyakit yang dapat menimbulkan anosmia sebagai gejalanya, antara lain adalah: a.
Permasalahan pada dinding dalam hidung akibat iritasi ataupun penumpukan lendir. Contohnya seperti sinusitis, pilek, flu, dan rhinitis.
b.
Penyumbatan atau hambatan pada rongga hidung. Contohnya akibat kelainan tulang hidung, tumor, dan polip hidung.
c.
Kerusakan saraf penciuman
Proses Diagnosa Anosmia
Diagnosis penyebab anosmia sangat penting untuk dilakukan agar dapat diketahui penyebabnya, sehingga pengobatan yang nantinya diberikan dapat efektif. Langkah pertama diagnosis yang akan dilakukan oleh dokter adalah melakukan evaluasi riwayat medis dan pemeriksaan fisik pasien. Selain menanyakan riwayat penyakit, dokter juga akan menanyakan riwayat cedera pada bagian kepala bilamana ada. Pemeriksaan fisik oleh dokter akan berfokus pada bagian hidung untuk mendeteksi adanya pembengkakan, peradangan, nanah, atau polip. Pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk mengecek apakah ada halangan pada hidung yang menyebabkan terjadinya anosmia. Selain itu, dokter juga dapat melakukan pengecekan saraf otak dan kondisi mental pasien untuk mengetahui kondisi otak pasien.
Pengobatan
a.
Operasi pengangkatan polip hidung. Jika tidak diangkat, polip dapat mengganggu indera penciuman.
b.
Pemberian antihistamin untuk meredakan anosmia yang disebabkan oleh alergi. Akan tetapi anosmia yang disebabkan oleh alergi seringkali akan sembuh dengan sendirinya.
c.
Pembersihan rongga hidung.
d.
Operasi perbaikan sekat rongga hidung.
e.
Pembedahan endoskopik sinus atau ESS untuk membersihkan sinus dari peradangan.
f.
Pemberian antibiotik untuk mengobati infeksi.
Note : jika anosmia disebabkan oleh cacat lahir, seperti sindrom Klinefelter, maka kondisi tersebut tidak dapat disembuhkan.
Anosmia
Sekian & Terima Kasih