Lia Buku.docx

  • Uploaded by: Aulia areta Rahma
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lia Buku.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,524
  • Pages: 6
Pendekatan Penanganan Untuk wanita dengan asimtomatik atau gejala ringan, managemen kehamilan masih memungkinkan dilakukan. Namun, pada wanita dengan prolaps yang signifikan atau dengan gejala yang mengganggu, terapi tanpa pembedahan atau dengan pembedahan mungkin bisa menjadi pilihan tergantung pada tipe dan keparahan dari gejala, komorbiditas, keinganan untuk melakukan hubungan seksual dikemudian hari, kemandulan, dan faktor risiko rekuren. Penangan yang diberikan harus memberikan perbaikan pada gejala tetapi keuntungan terapi sendiri harus lebih besar daripada risiko yang dapat dialami. Kombinasi terapi tanpa pembedahan dan dengan pembedahan sering digunakan. Gejala-gejala harus di bagi berdasarkan keparahan dan tingkat ketidaknyamanan dari gejala itu sendiri dan pilihan dari setiap hal itu harus didiskusikan. Penilaian tingkat kesuksesan setiap pilihan harus berdasarkan bukti. Pada kasus yang paling sederhana, pasien dengan prolaps apex vagina yang melebihi hymen, memiliki gejala adanya tojolan atau tekanan panggul yang bisa diberikan pilihan penanganan tanpa operasi atau dengan operasi. Pada kasus yang lebih sulit, wanita dengan prolaps melebihi cincin hymenal mungkin dapat terjadi tonjolan, konstipasi, inkontinensi terdesak, dan nyeri panggul. Gejala-gejala tersebut harus diurutkan berdasarkan keparahan gejala dan kepentingan dari resolusi. Untuk memenuhi semua keluhan, terapi mungkin melibatkan alat pencegah kehamilan atau pembedahan untuk gejala adanya tonjolan dan terapi tanpa pembedahan untuk konstipasi, inkontinensi terdesak dan nyeri panggul.

Penanganan Tanpa Pembedahan Penggunaan Alat Pencegah Kehamilan pada Prolaps Organ Panggul Alat pencegah kehamilan adalah terapi bukan bedah standart untuk POP (Prolaps Organ Panggul). Dalam sejarah, berbagai jenis alat dan bahan untuk prolaps telah dijelaskan, termasuk kain, kayu, lilin, metal, gading, tulang, busa dan gabus. Alat pencegah kehamilan sekarang biasanya dibuat dari silicon atau plastik lembam dan mereka aman dan mudah untuk diatur. Meskipun

sejarah

panjang

penggunaannya,

literatur

mendeskripsikan

indikasi, selesksi dan managemen mereka sering bersifat anekdot atau kontradiktif.

Indikasi Penggunaan Prolaps organ panggul masih menjadi indikasi paling umum untuk alat pencegah kehamilan. Secara tradisional, alat pencegah kehamilan telah disediakan untuk wanita yang tidak layak atau tidak mau menjalani operasi. Sebuah

survei

mengkonfirmasi

dari

anggota

sentimen

ini

pengalaman praktik

American

diantara

para

Urogynecologic

Society

ahli

dengan

ginekologi

lebih dari 20 tahun (Cundiff, 2000). Namun, sebuah

survei yang sama dengan ahli ginekologi yang lebih muda khususnya yang mendeskripsikan diri mereka sebagai ahli uroginekologi,

menunjukkan

mereka menggunakan alat pencegah kehamilan sebagai terapi lini pertama sebelum merekomendasikan pembedahan. Wanita yang telah melewati minimal satu kali upaya pembedahan sebelumnya tanpa bantuan sering kali lebih memilih alat pencegah kehamilan dibandingkan pembedahan tambahan. Alat pencegah kehamilan dapat juga digunakan secara diagnostik. Seperti yang sebelumnya dibahas, gejala-gejala mungkin bisa tidak berhubungan dengan tipe atau keparahan dari prolaps. Penggunanan alat pencegah kehamilan jangka pendek mungkin dapat membantu pada proses ini. Meskipun pasien menolak menggunakan alat pencegah kehamilan jangka panjang, dia mungkin akan setuju untuk menggunakan alat jangka pendek untuk

menentukan

apakah

keluhan

utama

mereka

membaik

atau

terselesaikan, Alat pencegah kehamilan juga dapat digunakan secara diagnostik

untuk

mengidentifikasi

wanita

yang

berisiko

mengalami

inkontinensi setelah operasi perbaikan prolaps (Chaikin, 2000; Liang, 2004). Baru-baru

ini

multisenter

mengacak

cross-over

trial

dengan

membandingkan dua tipe alat pencegah kehamilan untuk mengatasi gejalagejala prolaps dan masalah urin. Penelitian ini mendemonstrasikan bahwa alat pencegah kehamilan dapat memberikan perbaikan yang sederhana pada obstruksi urin, gejala yang mengganggu dan gejala stress (Schaffer, 2006).

Tipe-Tipe Alat Pencegah Kehamilan Dua kategori umum untuk alat pencegah kehamilan yang ada adalah alat pencegahan kehamilan dengan bantuan (support pessaries) dan alat pencegah kehamilan pengisi ruang (Space-filling pessaries). Alat pencegah kehamilan dengan bantuan seperti alat pencegah kehamilan cincin, Penggunaan mekanisme pegas yang berada di posterior fornix dan melawan aspek posterior dari symphysis pubis. Alat pencegah kehamilan cincin dapat berupa cincin sirkular sederhana atau cincin dengan bantuan yang tampak seperti kontrasepsi diafragma yang besar. Hal ini efektif pada wanita dengan derajat 1 dan derajat 2 prolaps, dan bantuan cincin diafragma khususnya sangat berguna untuk wanita dengan prolaps anterior dinding vagina. Ketika alat sudah terpasang dengan benar, maka alat harus berada dibelakang anterior symphysis pubic dan dibelakang posterior cervix. Sebaliknya, alat pencegah kehamilan pengisi ruang (Space-filling pessaries) mempertahankan posisi mereka dengan membuat penghisap (suction) diantara alat pencegah kehamilan dan dinding vagina (kotak), dengan membuat diameter yang lebih besar dari hiatus genital (donut), atau dengan menggunakan kedua mekanisme tersebut (Gellhorn). Gellhorn sering digunakan untuk prolaps tingkat sedang sampai berat untuk menyelesaikan procidentia. Itu termasuk pirangan konkav yang cocok untuk cervix atau vaginal cuff dan mempunyai batang yang posisinya cephalad terhadap introitus. Piringan konkav tersebut membantu apex vagina dengan membuat penghisap dan batangnya berguna untuk pelepasan alat. Dari semua alat pencegah kehamilan terdapat dua alat yang paling banyak digunakan dan diteliti yaitu cincin dan gellhorn.

Evaluasi Pasien dan Penempatan Alat Pencegah Kehamilan Pasien

harus

menjadi

partisipan

yang

aktif

dalam

pemilihan

penanganan dengan alat pencegah kehamilan. Kesuksesan tergantung pada kemampuan pasien dalam merawat alat pencegah kehamilan baik sendiri maupun dibantu oleh orang lain, serta keteguhan dan kemungkinan pasien untuk menghadapi evaluasi selanjutnya. Atrofi vagina harus diobati terlebih dahulu atau dibarengi dengan inisiasi penggunaan alat pencegah kehamilan. Tipe alat yang mungkin dipilih dapat dipengaruhi oleh faktor pasien seperti

status hormonal, aktivitas seksual, histerektomi sebelumnya dan derajat serta lokasi dari POP. Setelah pemilihan alat pencegah kehamilan, wanita harus sesuai dengan ukuran terbesar yang nyaman digunakan. Jika alat pencegah kehamilan sesuai dengan ukuran idealnya, pasien tidak akan sadar dengan keberadaan alat tersebut. Semakin tua wanita maupun adanya perubahan berat badan, perubahan ukuran alat dapat disesuaikan. Secara umum, pasien sesuai dengan alat pencegah kehamilan pada posisi litotomi setelah dia mengosongkan kandung kemih dan rectumnya. Pemeriksaan digital digunakan untuk menilai panjang dan lebar vagina serta inisiasi estimasi ukuran alat pencegah kehamilan dibuat. Untuk memasukkan alat pencegah kehamilan cincin, alat digengam dengan tangan dominan petugas dalam posisi terlipat. Lubrikan diletakkan pada introitus vagina atau pada ujung depan alat pencegah kehamilan. Sambil memegang bagian labia, alat pencegah kehamilan dimasukkan dengan mendorong pada inferior, arah cephalad melawan posterior dinding vagina. Selanjutnya, jari telunjuk diarahkan pada posterior fornix vagina untuk memastikan cervix berada diatas alat pencegah kehamilan. Jari petugas harus secara perlahan berpindah diantara sisi lateral cincin dan dinding vagina. Setelah penempatan alat pencegah kehamilan, wanita diminta untuk melakukan Valsalva manuver, yang mungkin dapat melepaskan alat pencegah kehamilan yang tidak pas pada tempatnya. Dia harus bisa berdiri, berjalan,

batuk,

dan

buang

air

kecil

tanpa

kesulitan

maupun

ketidaknyamanan. Instruksi untuk pelepasan dan penempatan alat harus diikuti. Untuk pelepasan alat pencegah kehamilan cincin, jari telunjuk dimasukkan ke vagina untuk mengambil ujung depan cincin. Tarikan juga diperlukan untuk membawa cincin sepanjang axis vagina ke introitus. Disini mungkin digunakan jempol dan jari telunjuk dan kemudian dikeluarkan alat tersebut. Idealnya, alat pencegah kehamilan dilepas tiap malam sampai tiap minggu, bersihkan dengan sabun dan air dan diganti keesokan paginya. Pasien diizinkan pulang setelah sesi pemasangan alat dengan dijelaskan tentang manajemen untuk mengatasi masalah yang mungkin bisa terjadi. Setelah inisiasi pemasangan, pemeriksaan selanjutnya dilakukan dalam 1 sampai 2 minngu. Untuk pasien yang sudah nyaman dengan alat pencegah

kehamilannya, pemeriksaan selanjutnya diadakan setiap 6 bulan sekali. Untuk pasien yang tidak bisa atau tidak mau untuk melepas alat mereka sendiri, alat pencegah kehamilan dapat dilepas dan vagina pasien diperiksa oleh petugas setiap 3 bulan. Penentuan kunjungan selanjutnya bersifat individualis.

Komplikasi Penggunaan Alat Pencegah Kehamilan Komplikasi serius seperti erosi pada organ yang berdekatan jarang terjadi pada penggunaan yang sesuai dan biasanya muncul apabila pasien mengabaikan alat tersebut bertahun-tahun. Pada setiap kunjungan, alat pencegah kehamilan dilepas dan vagina diperiksa apakah ada erosi, abrasi, ulcerasi dan jaringan granulasi. Perdarahan vagina biasanya merupakan gejala awal dan tidak boleh disepelekan. Ulcers atau abrasi dapat ditangani dengan diubahnya jenis alat pencegah kehamilan atau ukurannya untuk meringankan tekanan atau dengan melepaskan alat pencegah kehamilan sampai jaringan benar-benar sembuh. Prolaps ulcer mempunyai tampilan yang sama dengan ulcer alat pencegah kehamilan, namun hasil dari prolaps adalah muncul tonjolan yang mengenai pakaian pasien. Hal ini dapat diobati dengan mengganti alat pencegah kehamilan. Penanganan atrofi vagina dengan lokal atau sistemik estrogen biasanya diperlukan. Cara lainnya, lubrican yang terbuat dari air diaplikasikan pada alat pencegah kehamilan untuk menghindari komplikasi tersebut. Nyeri panggul saat penggunaan alat pencegah kehamilan adalah hal yang tidak normal. Hal ini biasanya mengidentifikasikan bahwa ukuran yang terlalu panjang dan merupakan indikasi untuk diubah menjadi ukuran yang lebih pendek. Semua alat pencegah kehamilan cenderung menangkap sekresi vagina dan menghalangi drainase normal pada tingkat tertentu. Bau yang muncul dapat diatasi dengan rajin dilepaskannya alat pada malam hari, dibersihkan dan dimasukkan kembali keesokkan harinya. Cara lainnya, wanita juga bisa menggunakan Trimo-San gel (Milex Products, Chicago, IL) sekali atau dua kali perminggu atau disemprotkan dengan air hangat. TrimoSan gel membantu memperbaiki dan menjaga tingkat keasaman vagina dengan mengurangi bakteri yang menyebabkan bau.

Latihan Otot Dasar Panggul Latihan otot dasar panggul sudah disarankan sebagai terapi yang mungkin membatasi perkembangan dan mengurangi gejala prolaps. Biasa dikenal dengan Latihan Kegel. Ada dua hipotesa yang menggambarkan keuntungan latihan ini untuk pencegahan dan penanganan prolaps (BØ, 2004). Pertama pada latihan ini, wanita harus belajar mengontraksikan otot sebelumnya dan meningkatkan tekanan abdominal yang dapat mencegah penurunan organ. Cara lainnya, latihan penguatan otot regular yang dapat membentuk volume otot permanen dan membantu struktur badan. Sayangnya, tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang mendukung latihan panggul sebagai pencegahan dan penanganan prolaps (Hagen, 2004). Namun, latihan otot dasar panggul mempunyai risiko minimal dan ringan biaya. Karena alasan inilah, hal ini dapat ditawarkan pada wanita dengan asimtomatik

atau

gejala

ringan

yang

tertarik

dengan

perkembangan penyakit dan menolak penanganan yang lain.

pencegahan

Related Documents

Lia
November 2019 35
Lia
December 2019 35
Fami Lia
June 2020 26
Lia Buku.docx
November 2019 29
Biologi Lia
October 2019 34
Lia Asriawati.pptx
December 2019 26

More Documents from "Rahmong"