Letkol Inf Drs Unir En

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Letkol Inf Drs Unir En as PDF for free.

More details

  • Words: 686
  • Pages: 2
KEAMANAN SELAT MALAKA Pendahuluan Selat Malaka yang terletak diperairan antara pulau Sumatra dengan semenanjung Malaka, merupakan urat nadi lalu lintas. Perdagangan terpadat didunia,yang menghubungkan Asia Barat dengan Asia Timur,sedikitnya 50.000 kapal dagang berlalu lalang setiap tahun. Dari segi ekonomi dan strategi, Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran terpenting didunia. Selat Malaka membentuk jalur pelayaran terusan antara Samudra Hindia dengan Samudra Pasifik serta menghubungkan tiga dari Negara-negara dengan jumlah penduduk terbesar didunia,yaitu India Indonesia dan China.Sebanyak setengah dari minyak dunia yang diangkut kapal tangker melintas selat ini,jumlah itu diperkirakan mencapai 11 juta barel minyak perhari. Oleh karena lebar Selat Malaka tersebut hanya 1,5 mil laut pada titik tersempit, yaitu selat Philip dekat dengan Singapura, ini merupakan salah satu lokasi yang memungkinkan terjadinya kemacetan lalu lintas terpenting didunia,sehingga kemungkinan besar memberikan peluang kawasan ini menjadi target pembajakan dan tidak menutup kemungkinan menjadikan ancaman yang lebih serius yaitu ancaman terorisme. Dari keseluruhan selat yang berjumlah 250 selat yang ada didunia, Selat Malaka dikenal sebagai salah satu diantara13 selat paling strategis dan bernilai komersial,yang paling tinggi didunia.Indonesia mengemukakan system pengamanan maritime terpadu atau Integrated Maritime Security System (IMSS) , diselat malaka akan segera dilakukan sehingga pengamanan dibawah perairan ini dapat diwujudkan secara terpadu. Kerja sama Negara Strategis Tiga Negara pantai , yaitu Indonesia , Malaysia , Singapura sepakat untuk membentuk Komite Pengamanan bersama Selat Malaka , guna memaksimalkan pengamanan diselat terpadat didunia. Komite Pengamanan bersama ini akan menjadi payung hukum bagi seluruh kerja sama pengamanan diselat sepanjang 500 mil itu akan semakin maksimal. Frekwensi gangguan serangan pada tahun 2004 diperkirakan meningkat , dibandingkan dengan tahun 1994 terjadi 25 kali serangan , tahun 2000 diperkirakan terjadi kurang lebih 220 serangan , tahun 2003 diperkirakan terjadi kurang lebih 150 serangan , sebagai tanggapan atas krisis ini Angkatan Laut Indonesia , Malaysia dan Singapura, meningkatkan frekwensi patroli dikawasan tersebut. Pelibatan Negara Lain Negara Thailand, mengajukan proposal dengan rencana apabila dilaksanakan akan mengurangi pentingnya fungsi Selat Malaka. Dari sudut ekonomi, pemerintah Thailand mengusulkan agar sebuah terusan dibangun yang akan melintasi Tanah Genting Kra, sehingga jarak pelayaran Afrika dan Timur Tengah menuju Pasifik dapat dikurangi sekitar 600 mil. Rencana ini akan memisahkan Thailand menjadi dua bagian, sehingga akan mengasingkan kelompok gerilyawan muslim Pattani. Alternatif kedua sama dengan usulan dengan Myanmar ,yaitu dengan jalan membangun sebuah pipa saluran disepanjang Tanah Genting , yang akan mengangkut minyak-minyak

ke perahu- perahu yang menunggu kesudut lain. Latar belakang melibatkan Thailand adalah semakin maraknya aksi perampokan ,penyelundupan senjata dan kejahatan laut lainya diwilayah perairan negeri Gajah Putih di Selat Malaka. Keempat Negara tersebut sepakat untuk membuat kelompok kerja untuk menjabarkan langkah-langkah yang harus dikerjakan didepan , sehingga Selat Malaka betul-betul aman bagi yang melintasi perairan tersebut. Keempat Negara tersebut meluncurkan kerja sama pengamanan melaluiudara yang disebut Eyes In The Skey (EIS), guna mendukung patroli terkoordinasi disepanjang Selat Malaka. Australia dan India, mengajukan rencana untuk berperan serta membantu mengamankan Selat Malaka, karena kedua Negara tersebut mempunyai banyak kepentingan kelancaran pemenuhan kebutuhan perekonomianya. Bentuk dukungan tersebut dapat berupa “ Kerja sama pelatihan untuk meningakatkan kemampuan “. Amerika, mengajukan usul membantu kawasan Selat Malaka, namun kurang dapat persetujuan ,karena Indonesia dan Malaysia menolak adanya pasukan asing termasuk Amerika untuk mengatur keamanan di Selat Malaka. Negara Pantai menentukan kesejahteraan dan keselamatan di Selat Malaka , bukan Negara lain yang berperan/ berwenang. China , Perairan Selat Malaka sangat penting bagi China seiring dengan perkembangan perekonomian , juga menjadi pengimport minyak terbesar didunia. Selat Malaka kini lebih aman International Maritim Bureu ( IMB ) dalam publikasinya menyebutkan jumlah pembajakan , perampokan periode Januari – Maret 2007 diseluruh dunia turun drastis, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2006. Namun IMB mencatat , beberapa daerah tetap rawan perompakan ,terutama di Nigeria dan Somalia. Sejak diberlakukanya patroli terkoordinasi tersebut, jumlah perompakan dan penyeranganbersenjata di Selat Malaka turun drastis. Meskipun Selat Malaka dinyatakan aman , namun pengamanan Selat Malaka harus tetap ditingkatkan , karena sangat banyak negara berkepentingan atas Selat Malaka. Patroli terkoordinasi terbukti lebih efisien mengamankan Selat Malaka, namun potensi kerawanan tetap tinggi sehingga negara-negara pesisir tidak boleh lengah dalam mengamankanya. Selesai. Siswa Suspimjemen Han III Letkol Inf. Drs Unir E.N. Selasa, September 23, 2008 9:25:00 AM

Related Documents

Letkol Inf Drs Unir En
November 2019 20
Letkol Inf Pramudya Ap
November 2019 6
Drs
October 2019 21
Fotos Unir
November 2019 10