Lepto Spiros Is

  • Uploaded by: Ridho Firmansyah Sitorus
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lepto Spiros Is as PDF for free.

More details

  • Words: 588
  • Pages: 3
PENANGANAN GONOREA No. Dokumen :

SOP

No. Revisi

:

Tanggal Terbit : Halaman

:

dr. Yudha Jusliansyah S UPTD PUSKESMAS

NIP.

BATU TUNGGAL

1987061220150510001 1. Pengertian

2. Tujuan

3. Dasar Hukum

Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang menyerang manusia disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira interogans dan memiliki manifestasi klinis yang luas. Spektrum klinis mulai dari infeksi yang tidak jelas sampai fulminan dan fatal. Pada jenis yang ringan, leptospirosis dapat muncul seperti influenza dengan sakit kepala dan myalgia. Tikus, adalah reservoir yang utama dan kejadian leptospirosis lebih banyak ditemukan pada musim hujan 2.1 Dokter mampu mendiagnosa Leptospirosis 2.2 Memberikan terapi yang tepat sehingga mampu mencegah terjadinya komplikasi 1.Permenkes No.1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang Penyelengaraan Pengobatan Komplementer-Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 2.Peraturan Daerah Kabupaten LabuhanBatu Utara no. 7 Tahun 2017 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan

4. Ruang Lingkup

Lingkup Prosedur mulai dari pasien melakukan pendaftaran, mendapatkan pelayanan sampai dengan kegiatan administrasi.

5.Kualifikasi

Dokter, perawat

Petugas 6. Kebijakan

SK Kepala Puskesmas SK Kepala Puskesmas No 22/UPTDBTL/ tentang Pelayanan Medis

7. Referensi 8. Prosedur

Pedoman Manajemen Puskesmas Kearsipan Modern Anamnnesa Demam disertai menggigil, sakit kepala, anoreksia, mialgia yang hebat pada betis, paha dan pinggang disertai nyeri tekan. Mual, muntah, diare dan nyeri abdomen, fotofobia, penurunan kesadaran.

Pemeriksaan Fisik Febris, Ikterus, Nyeri tekan pada otot, Ruam kulit, Limfadenopati, Hepatomegali, Splenomegali, Edema, Bradikardi relatif, Konjungtiva suffusion, Gangguan perdarahan berupa petekie, purpura, epistaksis dan perdarahan gusi, kaku kuduk sebagai tanda meningitis

Pemeriksaan Penunjang

1. Darah rutin: jumlah leukosit antara 3000-26000/μL, dengan pergeseran ke kiri, trombositopenia yang ringan terjadi pada 50% pasien dan dihubungkan dengan gagal ginjal. 2. Urin rutin: sedimen urin (leukosit, eritrosit, dan hyalin atau granular) dan proteinuria ringan, jumlah sedimen eritrosit biasanya meningkat.

Penegakan Diagnosa Diagnosis dapat ditegakkan pada pasien dengan demam tiba-tiba, menggigil terdapat tanda konjungtiva suffusion, sakit kepala, myalgia ikterus dan nyeri tekan pada otot. Kemungkina tersebut meningkat jika ada riwayat bekerja atau terpapar dengan lingkungan yang terkontaminasi dengan kencing tikus.

Diagnosa Banding a. Demam dengue, b. Malaria, c. Hepatitis virus, d. Penyakit rickettsia

Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan) Pengobatan suportif dengan observasi ketat untuk mendeteksi dan mengatasi keadaan dehidrasi, hipotensi,perdarahan dan gagal ginjal sangat penting pada leptospirosis. Pemberian antibiotik harus dimulai secepat mungkin. Pada kasus-kasus ringan dapat diberikan antibiotika oral seperti doksisiklin, ampisilin , amoksisilin atau erytromicin. Pada kasus leptospirosis berat diberikan dosis tinggi penicillin injeksi.

Komplikasi a. Meningitis b. Distress respirasi c. Gagal ginjal karena renal interstitial tubular necrosis d. Gagal hati

Konseling dan Edukasi Pencegahan leptospirosis khususnya didaerah tropis sangat sulit, karena banyaknya hospes perantara dan jenis serotype. Bagi mereka yang mempunyai risiko tinggi untuk tertular leptospirosis harus diberikan

perlindungan

melindunginya

dari

berupa

kontak

pakaian

dengan

khusus

bahan-bahan

yang

dapat

yang

telah

terkontaminasi dengan kemih binatang reservoir. Keluarga

harus

melakukan

pencegahan

leptospirosis

dengan

menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus, mencuci tangan, dengan sabun sebelum makan, mencuci tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah bekerja di sawah/ kebun/ sampah/ tanah/ selokan dan tempat tempat yang tercemar lainnya.

Rencana Tindak Lanjut Kasus harus dilaporkan ke dinas kesehatan setempat.

Kriteria Rujukan Pasien segera dirujuk ke pelayanan sekunder (spesialis penyakit dalam) yang memiliki fasilitas hemodialisa setelah penegakan diagnosis dan terapi awal. Prognosis Prognosis jika tanpa komplikasi umumnya dubia ad bonam. 9. Unit Terkait

10.

Hal-hal



Poli Umum



Poli anak



Poli lansia



Apotek



Laboratorium

yang Resep yang dibuat harus jelas, nama, umur, jenis kelamin, no.BPJS :

perlu diperhatikan

KIS/Askes dan demikian resep pasien Umum dan resep petugas kesehatan yang mengantar ke Apotik, serta Buku Rawat Jalan/status pasien ke Loket

11. Dokumen terkait

 Buku laporan kegiatan  rekam medis

Related Documents

Lepto Spiros Is
August 2019 15
Lepto Poster
June 2020 9
Is
November 2019 32
Is
May 2020 14
Is
April 2020 17

More Documents from ""

Lks Pertemuan I.docx
August 2019 15
Yudha.docx
August 2019 14
Abstrak.docx
August 2019 11
Class Note
August 2019 32
Lepto Spiros Is
August 2019 15