TUGAS MAKALAH LENSA TANAM PREMIUM (IOL PREMIUM)
Pembimbing: dr. Henry A Wibowo, Sp.M (K)
Disusun oleh : Nisa Nabiilah (1102014195)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. I R. SAID SUKANTO PERIODE 28 JANUARI 2019 – 2 MARET 2019
1
BAB I PENDAHULUAN IOL (Lensa Intraokuler), adalah sinonim dari Intraocular lens dan pseudophakos.1,2 Merupakan Lensa buatan yang ditanamkan ke dalam mata pasien untuk mengganti lensa mata yang rusak dan sebagai salah satu cara terbaik untuk rehabilitasi pasien katarak 1, 3, 4. Operasi implantasi IOL yang pertama kali dilakukan oleh Sir Harold Ridley. Operasi ini dikerjakan dalam 2 langkah, dimana operasi katarak (ECCE) terlebih dahulu dilakukan pada tanggal 29 November 1949, dan selanjutnya dilakukan implantasi IOL pada tanggal 8 Februari 1950. Operasi ini dikerjakan pada 2 orang pasien dengan hasil yang baik 2, 5, 6. Operasi katarak disertai penanaman IOL merupakan operasi mata yang paling banyak dilakukan. Lebih dari 90 % semua operasi katarak di Amerika Serikat diikuti dengan implantasi lensa intraokuler. Penelitian yang dilakukan di Medan, dimana 75 orang pasien katarak (45-85 tahun) dengan visus prabedah 1/300-3/60 sebanyak 80% dan 20% untuk visus 4/60-6/60, menghasilkan visus pasca bedah 6/12-6/6 sebanyak 80% kasus 11. Membaiknya teknik bedah dan implant lensa ini memainkan peranan yang besar.2,3,4 Lensa Tanam Premium atau IOL premium IOL premium jauh lebih maju dengan memberikan bidang visi yang tajam pada jarak yang bervariasi tanpa perlu kacamata atau lensa kontak. Dibandingkan dengan IOL konvensional, lensa intraokular premium memberikan sejumlah keunggulan.4
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEFINISI Intraocular Lens adalah lensa mata sintetis yang digunakan untuk mengganti lensa mata pasien yang terkena katarak. Terdapat beberapa jenis Intraocular Lens yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Di masa lalu, IOL digunakan dalam operasi katarak untuk meningkatkan kembali penglihatan. Namun, IOL modern memanfaatkan kemajuan terbaru dalam teknologi medis untuk memperbaiki berbagai masalah penglihatan yang lebih komprehensif. Secara historis, IOL monofokal adalah satu-satunya pilihan pasien. IOL monofokal hanya memungkinkan seseorang untuk melihat dengan jelas pada jarak tertentu. Seseorang dapat melihat objek dari kejauhan, tetapi jika ingin membaca atau mengerjakan sesuatu dalam jarak dekat, masih membutuhkan kacamata.1,2,3 IOL premium merupakan suatu
kemajuan modern dalam teknologi lensa yang telah
memungkinkan seseorang untuk melihat dengan jelas pada jarak yang jauh tanpa membutuhkan kacamata atau lensa kontak. Beberapa IOL Premium dibuat sedemikian rupa sehingga lensa memiliki kelengkungan khusus, mirip dengan teleskop yang lebih baru. Lensa ini mengurangi beberapa distorsi yang dihasilkan oleh lensa yang lebih tua dan bulat.1,2 B. SEJARAH Penanaman pertama IOL poli-metil-metakrilat (PMMA) dilakukan pada tanggal 29 November 1949 oleh Harold Ridley. Era modern operasi katarak dimulai dengan diperkenalkannya operasi fakoemulsifikasi pada tahun 1967 oleh Charles Kelman. IOL pertama terbuat dari PMMA, tetapi bahan-bahan baru yang berbeda sekarang digunakan untuk IOL premium, termasuk akrilik hidrofobik, akrilik hidrofilik, silikon, dan biomaterial PMMA. Biomaterial yang digunakan untuk IOL premium harus memastikan biokompatibilitas uveal jangka panjang yang sangat baik, berdasarkan pada reaksi peradangan benda asing mata terhadap implan, dan biokompatibilitas kapsul, ditentukan oleh hubungan IOL dengan sel epitel lensa residual dalam kantong kapsuler. Bahan IOL yang berbeda menunjukkan sifat perekat yang berbeda, di mana bahan akrilik hidrofobik menghadirkan tingkat kelengketan tertinggi.3
3
Metode selanjutnya yang berkembang adalah dengan ikut memperhitungkan status refraksi pasien sebelum operasi, yaitu menambah atau mengurangi 1.25 dioptri dari ukuran lensa standar (18.00 dioptri); yaitu mengurangi 1.25 dioptri untuk setiap 1 dioptri dari ukuran kacamata minus yang dipakai pasien selama ini, dan sebaliknya menambahkan 1.25 dioptri untuk pasien hipermetropia. Metode lain yang pernah dicoba adalah dengan melakukan streak retinoscopy pada saat operasi, yaitu setelah katarak dikeluarkan dan media refraksi telah jernih. Menentukan power IOL yang hendak digunakan cukup dengan menambahkan nilai konstanta 9 dari hasil streak retinoscopy , yaitu misalnya diperoleh hasil streak retinoscopy intra operasi adalah 10 dioptri, maka dengan tambahkan 9 akan diketahui bahwa power IOL yang hendak ditanamkan adalah 19.00 dioptri 1, 5. Berbagai metode yang disebutkan di atas tentu saja memberikan hasil yang tidak akurat, sampai akhirnya berkembang berbagai formula IOL seiring dengan perkembangan teknologi terutama di bidang ophthalmology 5. Penggunaan mesin USG A-Scan menjadi populer setelah Kenneth Hoffer memperkenalkannya di Amerika Serikat pada tahun 1974. Mesin USG A-Scan yang pertama kali diproduksi khusus untuk mata adalah Sonomed Digital Biometri Ruler DBR-300 pada tahun 1975 3,4.
Gambar 1: Sir Harold Ridley
4
Pengembangan terus menerus dari instrumen bedah dan teknik memungkinkan pengurangan ukuran sayatan kornea dan pengembangan jenis IOL baru, dengan peningkatan hasil refraksi pasca operasi. Operasi katarak premium membutuhkan operasi katarak yang aman tanpa komplikasi operasi atau pasca operasi yang signifikan, juga sebagai hasil bias pasca operasi dan prediktif yang sangat baik. IOL tradisional memiliki desain optik bulat yang dapat menyebabkan ketidaksempurnaan optik minor - penyimpangan tingkat tinggi.4,5
C. FORMULA IOL Adalah formula yang digunakan untuk menghitung kekuatan IOL yang akan ditanamkan dengan terlebih dahulu melengkapi data biometri lainnya. Formula IOL yang paling sering digunakan adalah SRK-T (66,2%) dan yang paling jarang adalah SRK-II (7%). Setiap formula selalu dapat digolongkan dalam salah satu dari 2 kelompok, yaitu : 5 1. Theoretical formula Formula ini diperoleh dari prinsip-prinsip teori optik dan geometrik berdasarkan penelitian mata tiruan (schematic eye). Tokoh yang banyak berjasa dalam formula ini yaitu :
Fedorov and Kolinko (1967)
Gernet, Ostholt & Werner (1970: dikenal juga sebagai formula GOW70)
Colenbrander (1973)
Thijssen & Van der Heidje (1975)
Binkhorst (1975: ikut memperhitungkan ketebalan IOL)
Hoffer (1979)
Haigis (1991).
2. Empirical formula Adalah formula yang diperoleh dari hasil analisa data-data retrospektif. Tokoh yang mempelopori formula ini yaitu :
5
Sanders, Retzlaff dan Kraff dengan mengeluarkan formula SRK yang sangat terkenal pada tahun 1980-an dan kemudian direvisi menjadi SRK II pada tahun 1988.
Maloney (1979)
Gills & Lloyd (1980).
Tetapi sekarang, formula IOL yang mutakhir merupakan gabungan dari teori dan pengamatan empiris sehingga disebut juga sebagai hybrid formula. Berdasarkan perkembangannya formula IOL dapat dikelompokkan menjadi beberapa generasi 5.
A. Formula IOL Generasi ke-1 Merupakan semua formula IOL yang muncul pada era sebelum tahun 1980-an, baik formula yang teoritik maupun empiris. Beberapa tokohnya antara lain yaitu : Fedorov and Kolinko (1967), Colenbrander (1973), Thijssen & Van der Heidje (1975), Binkhorst (1975), Hoffer (1979), Gills & Lloyd (1980) dan Sanders, Retzlaff dan Kraff (1980) 5. Penggunaan konstanta ini tidaklah terlalu mengganggu karena jenis IOL yang tersedia biasanya menggunakan iris sebagai pegangan (iris clip lens). Namun setelah berkembangnya anterior chamber maupun posterior chamber IOL, maka formula ini menjadi kurang tepat 5. Formula IOL generasi ke-1 yang perlu diutarakan adalah SRK I, yaitu :
P = A – 2,5L - 0,9K
Keterangan : P = Power IOL A = A constant L = Axial length K = Rata-rata keratometer
6
Variabel A constant biasanya dilampirkan pada masing-masing IOL, misalnya posterior chamber IOL mempunyai A constant 116,2 sampai 118,7; anterior chamber 114,2 sampai 115,8; sedangkan iris-fixated IOL 114,2 sampai 115,6. Dari sini kita dapat melihat bahwa semakin besar A-constant maka IOL ditempatkan lebih ke arah posterior (lebih dekat ke retina) 1, 3,5.
B. Formula IOL Generasi ke-2 Tahun 1981, Binkhort mempelopori perkembangan IOL generasi ke-2 dengan mulai menggunakan 1 variabel, yaitu variabel panjang bola mata untuk memprediksi posisi efektif lensa pasca operasi. Beberapa tokoh lainnya yaitu : Hoffer (1983), Shammas (1984), Sanders (1988: mengeluarkan SRK II), Holladay, Thompson-Maumence dan Donzis 5. Panjang bola mata untuk masing-masing individu berbeda-beda, sehingga pada formula SRK II ini dapat kita tambahkan konstanta A1 yang berbeda-beda dan ini tergantung dari panjang bola mata : 1, 5
P = A1 – 2,5L - 0,9K
keterangan : P
= Power IOL
A1 = A constant bergantung dari panjang bola mata L = axial length dalam mm K = Rata-rata keratometer dalam diopter Untuk A1: jika L < 20 mm
: A1 = A+3
20 ≤ L < 21 : A1 = A+2 21 ≤ L < 22 : A1 = A+1 22 ≤ L < 24,5 : A1 = A
7
L > 24,5
: A1 = A-0,5
C. Formula IOL Generasi ke-3 Holladay yang mempelopori perkembangan formula IOL generasi ke-3 pada tahun 1988, dengan menggunakan 2 buah variabel untuk prediksi ELPo (effective lens position) yaitu variabel panjang bola mata dan keratometry. Formula generasi ke-3 ini kebanyakan merupakan hybrid formula. Holladay memperhitungkan kedalaman bilik mata depan berdasarkan rata-rata power kornea, faktor ketebalan retina dan memperkenalkan konsep surgeon factor . Retzlaff
dan
kawan-kawan
(1990)
mengeluarkan
formula
SRK/T
dengan
menambahkan faktor koreksi terhadap ketebalan retina. Kenneth Hoffer memperkenalkan formula Hoffer Q (1993) dengan menggunakan modifikasi faktor ACD (anterior chamber depth). Biasanya angka ACD pada formula Hoffer Q jarang disediakan oleh produsen IOL, sehingga harus dikonversikan dari A constant berdasarkan rumus atau dapat pula diambil dari tabel konversi. Rumus tersebut yaitu :
ACD = (A Constant x 0,5663) – 65,6 + 3,595
0,9704 D. Formula IOL Generasi ke-4 Formula IOL sebelumnya mengasumsikan bahwa kedalaman bilik mata depan akan semakin bertambah dengan semakin panjangnya bola mata. Namun asumsi ini cukup tepat pada mata normal maupun miopia yang tinggi, tetapi pada hipermetrop tidak tepat. Hal inilah yang menjadi sumber kesalahan perhitungan prediksi power IOL yang digunakan pada mata dengan hipermetropia 5. Pelopor formula generasi ke-4 ini adalah Olsen (1995) dan Jack T.Holladay (1997). Olsen menggunakan 4 variabel pre-operatif untuk prediksi effective lens position (ELPo), yaitu : 5
8
Axial length
Keratometry
Preoperative anterior chamber depth
Lens thickness
Sedangkan Holladay menggunakan 7 buah variabel pre-operatif, dimana pada generasi ke-3 Holladay hanya menggunakan 2 variabel, ketujuh variabel tersebut yaitu :5
Axial length (panjang bola mata)
Keratometer
Diameter horizontal kornea (white-to-white)
Kedalaman bilik mata depan (ACD)
Ketebalan lensa
Status refraksi pre-operatif
Usia pasien Berdasarkan keterangan diatas, maka formula IOL generasi ke-4 (Holladay II)
baik digunakan pada ukuran AXL yang rata-rata (mendekati nilai normal: 23,45 mm). Formula ini juga tepat digunakan untuk penderita katarak dengan bola mata yang kecil, seperti katarak pada anak dan juga baik untuk perhitungan power IOL pada pemasangan piggyback IOL (Implantasi dua buah IOL pada satu mata dan biasanya dilakukan pada penderita hipermetropia yang tinggi)5
D. LENSA TANAM PREMIUM (IOL PREMIUM) Ada berbagai lensa intraokular premium yang secara drastis dapat meningkatkan kualitas penglihatan dibandingkan dengan IOL monofokal tradisional, yaitu:4 1.
Lensa Trifocal Lensa ini hadir melengkapi serta mampu menangani katarak, presbyopia, myopia dan
hyperopia dalam satu kali tindakan sehingga penglihatan dekat untuk membaca, penglihatan menengah atau aktivitas menggunakan komputer serta penglihatan jauh Anda akan lebih baik tanpa perlu menggunakan kacamata setelah tindakan operasi. 9
Dengan perubahan dalam lingkungan sosial dan kerja, terutama penggunaan komputer, tablet, smartphone, dll, Penglihatan jarak menengah yang sangat baik menjadi lebih penting. Jenis-jenis baru dari desain IOL menampilkan komponen bias dan difraktif, dan memberi tiga titik fokus dalam mata. IOL trifokal ini mengembalikan penglihatan dekat, jauh dan menengah. IOL dengan desain ini telah terbukti mencapai kepuasan pasien yang lebih baik. Lensa difraksi trifokal dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan penglihatan menengah dari desain IOL bifocal. Untuk mengurangi kemungkinan meningkatnya gangguan visual, desainnya sedemikian rupa sehingga daya dioptrik dari titik fokus dekat adalah dua kali kekuatan dioptrik titik fokus menengah. Dengan cara ini harmonik kedua dari titik fokus menengah berkontribusi pada energi cahaya yang dapat digunakan pada titik dekat. Meskipun ahli bedah antusias tentang kemajuan baru ini, ada kasus di mana lensa trifocal mungkin bukan jawabannya. Bagi mereka yang memiliki masalah mata yang mendasarinya (mis. Orang dengan masalah retina atau kornea), orang yang bergantung pada penglihatan malam dan pilot amatir dan profesional, trifokal mungkin bukan jawaban terbaik.
2. Lensa Torik Lensa torik ini adalah jenis lensa tanam premium (IOL premium), karena selain membantu mata kita kembali memiliki penglihatan yang jernih, juga dapat mengatasi mata silinder (astigmatism) sampai silinder -3.00. Berbeda dengan lensa jenis lainnya yang membantu untuk mengatasi minus dan plus pada mata, lensa jenis ini diperuntukkan untuk mengatasi mata silinder (astigmatisme). Penggunaan lensa torik memberikan hasil terbaik dalam mengatasi mata silindris dibandingkan dengan berbagai macam teknik lainnya, seperti pengurangan luas area operasi ataupun metode limbal relaxing incision. IOL torik pertama yang diperkenalkan oleh Shimizu dan rekan-rekannya pada tahun 1992 adalah IOL PMMA 3-piece yang tidak dapat dilipat (non-foldable) yang membutuhkan sayatan kornea besar (5,7 mm ). IOL potongan tunggal pertama yang dibuat dari bahan
10
silikon diperkenalkan pada tahun 1994 dan memungkinkan implantasi melalui sayatan kornea yang lebih kecil dari 3,2 mm. IOL toric pertama ini memiliki tingkat rotasi pasca operasi yang tinggi yang menghasilkan astigmatisme residual yang tinggi dan UDVA pasca operasi yang buruk. Pengembangan lebih lanjut menyebabkan stabilitas rasio pasca operasi yang meningkat secara signifikan dan memberikan hasil pasca operasi yang sangat baik, Lensa torik dapat memperbaiki berbagai level astigmatisme. Dengan metode yang sama seperti kaca mata yang digunakan untuk memperbaiki astigmatisme. Lensa torus memperbaiki katarak dan astigmatisme kornea yang telah ada. Lensa ini memiliki kekuatan ekstra di satu area khusus pada lensa tersebut. Lensa jenis ini memberikan ketelitian dan penglihatan berkualitas untuk pasien katarak dengan astigmatisme kornea. Namun, meskipun lensa jenis ini bisa meningkatkan pandangan jauh dan astigmatisme, pasien masih perlu memakai kaca mata untuk semua aktivitas melihat dekat, seperti membaca atau menulis. Untuk kondisi ini, lensa torus multifokal sangat tepat digunakan. Lensa Torus Multifokal adalah teknologi tercanggih untuk IOL refraktif dan dibuat secara eksklusif oleh Rayner. Lensa ini menawarkan perbaikan kelainan refraktif jauh, yang mencakup miopia, hiperopia dan astigmatisme, serta kelainan refraksi dekat. Implan yang dirancang secara presisi ini mampu memberikan penglihatan jauh, sedang, dan dekat yang hebat, sehingga membebaskan pasien dari penggunaan kaca mata setelah operasi katarak.Lensa ini adalah keberhasilan penting karena banyak pasien penderita astigmatisme sebelumnya tidak dapat merasakan manfaat implan lensa multifokal. Astigmatisme akan mengganggu kualitas penglihatan yang dapat diberikan oleh lensa multifokal. Secara umum, hasil implantasi IOL toric sangat baik dengan sejumlah kecil astigmatisme residual. UDVA 0,3 logMAR dicapai pada 70% dan 95% pasien, sementara lebih dari 64% memiliki UDVA lebih baik dari 0,97 logMAR. 3. Lensa Multifocal Jika dahulu tujuan utama dari penggunaan IOL adalah untuk mengembalikan penglihatan, terutama untuk kegiatan-kegiatan melihat jarak jauh seperti mengemudi atau sekedar menonton televisi, sementara untuk kegiatan yang membutuhkan penglihatan jarak dekat seperti membaca biasanya masih diperlukan kacamata baca. Dengan hadirnya tipe Multifocal Lens maka mata akan mampu melihat jarak jauh, dekat maupun sedang
11
tanpa bantuan kacamata lagi. Karena tipe IOL ini memiliki beberapa titik fokus untuk membantu mata melihat dengan jelas setelah operasi Katarak. Lensa ini memiliki dua titik fokus, yaitu fokus jarak dekat dan fokus jarak jauh. Lensa ini didesain sedemikian rupa sehingga otak dapat memilih titik fokus yang sesuai untuk penglihatan yang diinginkan. Lensa multifokal memiliki harga yang jauh lebih mahal dibandingkan monofokal. Lensa ini memberikan peluang untuk penglihatan jarak jauh, menengah, dan penglihatan dekat terlepas dari astigmatisme kornea. Namun pada pasien dengan IOL multifokal torik, ahli bedah harus menghadapi resiko kesalahan yang lebih potensial, termasuk stabilitas rotasi dan estimasi astigmatisme kornea yang tepat. Oleh karena itu, penilaian pra operasi bahkan lebih penting untuk hasil bias yang sangat baik. Beberapa penelitian telah menunjukkan IOL multifokal cenderung memberikan penglihatan dekat yang lebih baik daripada mengakomodasi IOL, tetapi mereka juga lebih cenderung menyebabkan penglihatan silau atau jarak kabur sebagai pengorbanan. Dokter dapat membantu memutuskan apakah seorang pasien adalah kandidat yang baik untuk IOL multifokal pada ujian dan konsultasi pra operasi. Operasi katarak laser sering direkomendasikan jika tertarik pada IOL multifokal, karena penyelarasan lensa ini sangat penting untuk memberikan hasil visual terbaik di semua jarak. Ahli bedah mengatakan lensa multifokal dikontraindikasikan dalam kasus distrofi membran dasar epitel. 4. Lensa Akomodatif Kebutuhan untuk mendapatkan penglihatan terbaik dalam segala situasi menyebabkan terciptanya lensa akomodatif. Lensa ini dibuat secara khusus untuk dapat berhubungan dengan otot siliaris (otot mata yang mengatur kemampuan untuk mencembung dan memipihkan lensa mata) sehingga lensa dapat berpindah ke depan maupun ke belakang untuk menyesuaikan fokus berdasarkan letak benda. Relaksasi otot siliar akan menyebabkan lensa bergerak ke belakang dan meningkatkan penglihatan jarak jauh. Sebaliknya, kontraksi dari otot siliar akan menyebabkan lensa bergerak ke arah depan dan membantu untuk penglihatan jarak dekat. Penggunaan lensa ini sama seperti Multi-focal. Hanya saja sifatnya lebih lentur, sama seperti lensa alami mata. Lensa ini juga memiliki kemampuan dalam mengakomodasi atau berubah bentuk guna menentukan fokus saat melihat jarak dekat dan jauh. Walau
12
tidak memerlukan kacamata untuk membaca ataupun melihat jarak jauh, pasien tetap membutuhkan kacamata saat melihat huruf cetak yang terlalu kecil ataupun saat melakukan pekerjaan yang membutuhkan pandangan jarak dekat. Lensa ini cocok untuk penglihatan jarak menengah. IOL yang mengakomodasi adalah lensa intraokular premium yang memperluas jangkauan penglihatan yang jernih dengan desain asferis dan "haptics" fleksibel - kaki pendukung yang menahan IOL pada tempatnya di dalam mata. Kaki fleksibel ini memungkinkan IOL yang mengakomodasi bergerak sedikit ke depan ketika Anda melihat objek dekat, yang meningkatkan daya fokus mata cukup untuk memberikan penglihatan dekat yang lebih baik daripada lensa monofokal konvensional. Mengakomodasi IOLs mungkin tidak memberikan tingkat pembesaran yang sama untuk penglihatan dekat seperti IOL multifokal.Tetapi banyak orang menemukan IOL premium ini sangat mengurangi kebutuhan mereka akan kacamata baca atau kacamata komputer setelah operasi katarak, sambil memberikan penglihatan jarak yang sangat jelas mirip dengan yang ditawarkan oleh IOL monofokal. IOL akomodatif populer yang tersedia di AS termasuk Crystalens AO dan Trulign Toric IOL, keduanya dibuat oleh Bausch dan Lomb. (Lensa Trulign Toric mengoreksi astigmatisme serta presbiopia.)
E. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LENSA TANAM PREMIUM IOL premium jauh lebih maju dengan memberikan bidang penglihatan yang tajam pada jarak yang bervariasi tanpa perlu kacamata atau kontak. Dibandingkan dengan IOL konvensional, lensa intraokular premium memberikan sejumlah keunggulan seperti:
Meningkatkan range penglihatan
Meningkatkan penglihatan dalam kondisi pencahayaan yang berbeda
Kemampuan membaca dengan mudah dan nyaman
Blue Blocker pada lensa torik dan lensa multifokal, yang melindungi retina seperti fungsi mata alami sebelum dilakukan operasi katarak
Lensa torik memberikan koreksi terhadap astigmat atau silindris pada kornea
Lensa multifokal memiliki apodized technology, yang mengatasi kelemahan lensa multifokal jenis lainnya, yaitu gangguan silau dan efek halo
13
IOL torik masih memiliki beberapa keunggulan signifikan. Memperbaiki astigmatisme dengan IOL jauh lebih akurat. Untuk tidak harus melakukan LRI bersama dengan Crystalens adalah kemajuan besar. IOL torik membantu menyelamatkan jaringan dan menciptakan optik yang lebih bersih. Jika pasien memiliki tingkat astigmatisme yang lebih besar daripada yang dapat kami perbaiki secara optik, pasien tersebut akan memerlukan prosedur jaringan tambahan seperti PRK, LASIK atau LRI, tergantung pada jumlah. Dalam situasi itu kita menangani astigma dengan lensa terkuat yang kita miliki yang membantu meminimalkan jumlah koreksi jaringan yang dibutuhkan. Salah satu masalah dengan menggunakan IOLs canggih dan premium saat ini adalah memprediksi posisi aksial optik IOL pasca operasi Posisi Lensa Efektif (ELP), yang menentukan kekuatan lensa yang perlu ditanam. Rumus yang digunakan untuk menghitungnya benar hanya sekitar 80 persen dari waktu. Capsulorhexis sangat penting untuk hasil pasca operasi yang optimal juga large rexes yang dikombinasikan dengan kontraksi kantong kapsular dapat menggeser IOL ke depan (dengan pergeseran rabun), jika rheksis kecil, phimosis dapat terjadi, dengan perpindahan posterior IOL dan pergeseran hiperoptik. Yang Anda inginkan adalah rhexis yang hanya lebih kecil dari optik, sehingga kantong kapsuler akan menyusut di sekitar optik dan sejajar dengan bidang zonula. Akhirnya, geometri IOL tidak mereplikasi anatomi lensa kristal, dan karena kornea setiap orang memiliki penyimpangan struktural - dan karenanya optik - alami, yang akan mencegah kesempurnaan optik. Telah ditemukan bahwa penambahan titik fokus ketiga dengan lensa trifokal dapat meningkatkan halo tetapi tidak mungkin untuk meningkatkan gangguan visual atau mengurangi fungsi sensitivitas sensitivitas kontras mesopik bila dibandingkan dengan IOL bifocal. F. JENIS LENSA TANAM PREMIUM Beberapa contoh di bawah ini adalah jenis IOL yang tersedia
Gambar 3. Lensa multifokal AT Lisa Toric(Zeiss)
14
Lensa multifocal Alcon Restor
Lensa Toric Lensa multifocal ZMBOO Alcon untuk dari AMO yang bersilinder by AMO
Lensa monofokal dari HOYA
15
Gambar 4. Lensa Tanam Premium
Gambar 4. Lensa Multifokal
16
Gambar 5. Klasifikasi IOL
17
Gambar 6. Lensa Akomodatif
18
DAFTAR PUSTAKA 1. Zvorni, J. et al. 2018. Premium intraocular lenses: The past, present and future. Department of Ophthalmology, University Clinical Center Tuzla: Bosnia and Herzegovina
2. Slonim, CB. et al. 2010. Intraocular Lenses (IOL’S): New Advances. Diakses dari http://www.AllaboutVision.com 3. Braga-Mele R, Chang D, Dewey S, et al. 2014. ASCRS Cataract Clinical Committee. Multifocal intraocular lenses: relative indications and con- traindications for implantation. J Cataract Refract Surgery 40(2): 313e322: USA 4. Gundersen, K and Potvin, R. 2017. Trifocal intraocular lenses: a comparison of the visual performance and quality of vision provided by two different lens designs. Clinical Ophthalmology 2017:11 1081–1087: USA 5. Zamora, D. et al. 2017. Trifocal intraocular lenses versus bifocal intraocular lenses after cataract extraction: Cochrane Systematic Review: Spain
19