Oleh: Kelompok 3 1. 2. 3. 4. 5.
Anisya Purnamasari Benedektio Jose C. Fatiyatur Rosyidah Rias Ardila Rizky putri R.
6.
Satrio Anggoro P.
Istilah minyak atau lemak sebenernya tergantung apakah pada suhu kamar bahan tersebut dalam keadaan cair atau padat. Bila dalam keadaan sushu kamar dan berbentuk cair maka disebut minyak. Bila dalam keadaan padat disebut lemak. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik
Lemak dengan rantai terbuka
Lemak dengan rantai tertutup
Dimulai di dalam lambung, dengan bantuan Enzim lipase lingual Enzim gastrik
Terdapat dua mekanisme, yaitu 1. penggunaan garam empedu 2. pencampuran mekanik akibat peristaltik.
Jalur Eksogen Jalur Endogen Jalur Reverse Cholesterol Transport
Berdasarkan struktur Asam lemak jenuh Nama
Struktur
Asam lemak tak jenuh
Sumber
asam
Butirat
CH3(CH2)2CO2H
Lemak susu
Palmitat
CH3(CH2)14CO2H
Lemak
Asam lemak trans
Nama asam
Struktur
Sumber
Palmitoleat
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H
Lemah hewani dan nabati
Lemak
Oleat
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7CO2H
Lemah hewani dan nabati
hewani
Linoleat
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2
Minyak nabati
hewani dan nabati Streatat
CH3(CH2)16CO2H
dan nabati
H Linolenat
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH (CH2)7CO2H
Minyak biji rami
Berdasarkan sumber Dari tanaman (nabati) • Biji-biji palawija. Contoh: minyak jagung, • Kulit buah tanaman. Contoh: minyak zaitun,minyak kelapa sawit
Dari hewan • Susu hewan, contoh: lemak susu • Daging hewan, contoh: lemak sapi, • Hasil laut, contoh: minyak ikan
Metode Soxhlet Metode Refraktometer Abbe
Prinsip: Ekstraksi lemak dengan bantuan zat pelarut lemak seperti petroleum eter, benzena, aseton, dan lain-lain. Berat lemak diperoleh dengan cara memisahkan lemak dengan pelarutnya.
Mengeringkan labu lemak dalam oven 30 mnt 100°C, mendinginkan di desikator 10 mnt
Mengeringkan sampel (ex: daging → dioven hingga kering), Lalu dihaluskan Menimbang sampel sebanyak 5 gr Membungkus sampel dengan kertas saring dan kapas, kemudian diikat dengan tali Meletakkan kertas saring berisi sampel ke dalam thimble Menuangkan pelarut petroleum eter dalam labu lemak sebanyak 20 ml dan pada thimble secukupnya. Memasang kondensor dan labu lemak Menunggu sampai pelarut turun ke labu lemak
Menimbang beakerglass kosong Memindah hasil ekstraksi pada labu lemak ke beaker glass Menguapkan petroleum eter dari hasil ekstraksi selama 1 minggu Menimbang berat beakerglass yang berisi lemak.
Rumus :
Contoh: Menganalisis kandungan lemak yang terdapat dalam daging sapi. Daging sapi segar seberat 100 gram dikeringkan di dalam oven selama 24 jam agar hilang kandungan airnya. Setelah 24 jam, daging ditimbang dan didapatkan berat daging kering adalah 18,9 gram. Berat kosong beaker glass adalah 57,14 gram. Setelah di ekstrak, menguapkan petroleum eter dalam beakerglass, kemudian ditimbang, beratnya yaitu 57,3 gram. W lemak = w (beakerglas+lemak) – w (beakerglas kosong) = 57,3 – 57,14 = 0,16 gram Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diketahui bahwa kadar lemak dalam daging sapi yang diuji adalah sebanyak 0,16 gram atau 0,16% dari keseluruhan berat daging sapi
Refraktometer Abbe
Refraktometer Abbe Mengukur Faktor Temperatur
Tujuan : Mengetahui pengaruh suhu terhadap indeks bias.
Indeks Bias : 1,3 – 1,7 Indeks Bias Minyak = 1,6
Indeks Bias Cahaya
Kemampuan rambatan cahaya medium Mengetahui sifat, pada kemurnian kandungan, konsentrasi, lebih&yang beda perbandingan komponen dalam campuran dua zat cair atau kadar yang diekstrakkan dalam pelarutnya
Fungsi : Identifikasi Kemurnian zat Prinsip Kerja : SIFAT SUDUT KRITIS
Prosedur Kerja
Menurut Bani (2015) metode penggunaan refraktometer Abbe, dimana setelah menyalakan semua komponen Refraktometer ABBE, pada percobaan menentukan indeks bias pada minyak,maka meneteskan satu tetes minyak pada prisma. Mengatur cermin pemantul agar terlihat dengan jelas dan mengatur pola gelap terang pada nd dan setelah menentukan pola gelap telang dilihat nilai dari drumer (d) nya.
Sedangkan menurut Sudarmadji (1997) mengatakan bahwa, metode yang digunakan pada refraktometer Abbe sebagai berikut. Dicairkan bahan dan apabila mengandung air, disaring melalui kertas saring yang kering.
Diteteskan beberapa tetes contoh pada prisma refraktometer secukupnya, dibiarkan 1-2 menit untuk mencapai temperatur yang dikehendaki. Biasanya temperatur refraktometer diatu pada 40oC untuk bahan minyak. Untuk bahan minyak dengan titik cair tinggi digunakan temperatur 60oC.
Diamati dan dicatat indeks biasnya.
Setelah selesai pengamatan, prisma harus dibersihkan dengan toluene atau khloroform dengan kertas lensa dan jangan sekali-kali digosokkan. Hanya ditempelkan dengan sedikit ditekan menggunakan tisu pembersih.
Indeks Bias perlu dikoreksi untuk temperatur yang dikehendaki:
R = R’ – K (T – T’)
Keterangan : R = Indeks Bias pada temperatur ToC R’ = Pembacaan indeks bias pada temperatur ToC T -= Temperatur yang dikehendaki ( temperatur standar ) T’= Temperatur pembacaan pada alat K= 0,000365 untuk lemak dan 0,000385 untuk minyak.
Lemak merupakan sumber energi, lemak dapat membantu penyerapan vitamin dan mineral dalam tubuh. Selain itu lemak berfungsi untuk menyusun membrane sel, selubung luar sel, metabolisme hormon, sistem imun, dan lainnya. Lemak juga penting untuk penggumpalan darah, dan pergerakan otot.
Lemak adalah makronutrien yang memiliki peran penting bagi tubuh. Berdasarkan NIGMS (2013) lemak dapat dibedakan berdasarkan jenis dan strukturnya: • lemak jenuh, • lemak tak jenuh, dan • lemak trans.
•
Gaucher disease
Penyakit ini terjadi akibat penumpukan glukoserebrosidase (produk metabolisme lemak) di dalam jaringan. Penyakit Gaucher adalah lipidosis yang paling sering terjadi. Penyakit Gaucher banyak ditemukan pada orang-orang Yahudi Ashkenazi (Eropa Timur). Penyakit Gaucher menyebabkan pembesaran hati dan limpa, serta timbulnya pigmentasi coklat di kulit. Akumulasi glukoserebrosidase pada mata menyebabkan timbulnya bintik-bintik kuning, yang disebut pinguecula. Akumulasi di sumsum tulang bisa menyebabkan nyeri dan kerusakan tulang.
• Tay-Sachs Penyakit Tay-Sachs menyebabkan penumpukan gangliosida, yang merupakan produk metabolisme lemak, di dalam jaringan. Penyakit ini paling sering terjadi pada orangorang Yahudi Eropa Timur asli. Anak dengan penyakit ini memiliki tonus otot yang lemah dan mengalami gangguan intelektual. Terjadi kekakuan yang diikuti dengan kelumpuhan, demensia, dan kebutaan. Penyakit Tay-Sachs menyebabkan kematian dini.
•
Fabry disease
Penyakit Fabry disebabkan oleh penumpukan glikolipid, yang merupakan produk metabolisme lemak, di dalam jaringan. Karena gen yang mengalami gangguan terdapat di kromosom X, maka munculnya penyakit secara keseluruhan hanya terjadi pada pria, yang hanya memiliki 1 kromosom X. Akumulasi glikolipid menyebabkan pertumbuhan kulit yang jinak (angiokeratoma) pada tubuh bagian bawah. Kornea menjadi berkabut, sehingga penglihatan menjadi terganggu. Penderita juga bisa mengalami episode demam berulang dan nyeri pada anggota gerak.