• Definisi • Leiomyoma uteri (atau fibroid) merupakan tumor jinak yang berasal dari pertumbuhan sel otot polos dan jaringan penghubung di uterus.
• • • •
Kulit hitam >> kulit putih Sering terjadi pada wanita gemuk Estrogen dan progesteron merangsang pertumbuhan tumor ini Menciut saat menopause
• Menarche • Orang dengan menarche dini beresiko tinggi
• Melahirkan • Pernah melahirkan = mengurangi resiko
• Menopause • Menurunkan resiko terserang leiomioma
• Obesitas • Kenaikan BMI meningkatkan insidensi
• Exercise • Atlet : non atlet = 1,4 : 1
• Oral kontrasepsi • Meningkatkan insidensi
• Intramural : terletak didinding dalam otot uterus dan dapat merusak bentuk rongga uterus dan dapat pula menonjol pada permukaan luar • Subserosa : terletak dibawah lapisan serosa dan menonjol pada permukaan luar • Submukosa : terletak dibawa endometrium
Makroskopis : • Berupa benjolan , konsistensi kenyal, berbatas tegas dengan jaringan sekitarnya. • Pada irisan berwarna putih, tampak gambaran serabut-serabut sel tumor tersusun seperti konde (whorl-like appearance) atau seperti pusaran air (watersilk appearance). • Diantara sel-sel tumor terdapat massa homogen dan lunak.
• Gangguan eliminasi urin (retensio) berhubungan dengan penekanan oleh massa jaringan neoplasm pada daerah sekitarnnya, gangguan sensorik / motorik. • Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot • Ganguan konsep diri berhubungan dengan kekawatiran tentang ketidakmampuan memiliki anak, perubahan dalam masalah kewanitaan, akibat pada hubungan seksual. • Resiko tinggi syok hipovolemik berhubungan dengan terjadinya perdarahan yang berulang-ulang. • .
• 1. Pemeriksaan Darah Lengkap : Hb: turun, Albumin : turun, Lekosit : turun / meningkat, Eritrosit : turun • 2. USG : terlihat massa pada daerah uterus. • 3. Vaginal Toucher : didapatkan perdarahan pervaginam, teraba massa, konsistensi dan ukurannya.
• 4. Sitologi : menentukan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut., • 5. Rontgen : untuk mengetahui kelainan yang mungkin ada yang dapat menghambat tindakan operasi. • 6. ECG : Mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi, yang dapat mempengaruhi tindakan operasi.
• Histeroktomi, yaitu pengangkatan uterus secara menyeluruh. Merupakan terapi permanen untuk leiomyoma, namun memerlukan bedah mayor serta laparoskopi abdomen dan vagina • Myomektomi, yaitu pengangkatan leiomyoma dan memeliharan uterus. Terapi ini terutama untuk wanita yang masih ingin memiliki anak. Namun dibanding histeroktomi risikonya lebih besar karena memerlukan waktu pemulihan lebih panjang serta perdarahan dan infeksi.
• Progestin, untuk mengontrol perdarahan (bukan sebagai terapi kuratif) • Analog GnRH, untuk menekan pelepasan gonadotropins sehingga menurunkan konsentrasi estrogen dan menciptakan konsisi seperti menopause. Diharapkan efeknya adalah regresi dari leiomyoma.
• Leiomiomasarkoma adalah tumor mesenkim yang berasal dari otot polos terutama terjadi pada usus. Leiomiosarkoma berasal antara propria muskularis dan lapisan mukosa muskularis dinding usus.
• Leiomioma usus cukup langka, frekuensi 1,4 tiap 100.000 penduduk
• Idiopatik • Berhubungan dengan genetik
• Tidak dapat terlihat jelas kecuali terdapat pendarahan akut dan massa jarang teraba
• Px histologi • Dilakukan pemeriksaan dengan biopsi pada dinding lumen yang dipadukan dengan endoskopi
• Kemoterapi dan radiasi menunjukan manfaat hanya dalam batas pengobatan saja • Tingkat respon kemoterapi 40%
• Tergantung pada asal liomiosarkomanya (kutis atau subkutis) • Resiko metastasis 5% menjadi 10% untuk leiomiosarkoma kulit • 30% sampai 60% untuk leiomiosarkosa subkutis
• Ewing sarkoma adalah tumor ganas yang berasal dari sumsum tulang • Lokasi paling sering adalah diafisis tulang panjang terutama femur, tibia, ulna danmetatarsus
Epidemiologi • 5% dari seluruh tumor ganas tulang, terutama ditemukan padaumur 10-20 tahun • lebih sering pada laki-laki daripada wanita
• Perubahan genetik antar kromosom dapat menyebabkan timbulnya sel kanker, seperti pada sel-sel yang ditemukan pada metastasis Ewing sarkoma. Ewing sarkoma dapat diakibatkan oleh suatu translokasi antara kromosom 11 dan kromosom 22 yang mengalami fusi antara gen EWS pada kromosom 22 dan gen FLI 1 pada kromosom 113).
• MANIFESTASI KLINIS • Gejala yang dirasakan dapat berupa nyeri hebat dan pembengkakan pada daerah tumor dan terdapat gejala umum lainnya seperti kakheksia, dan nyeri tekan pada daerah tumor. • Gejala tambahan dapat berupa demam, dan penurunan berat badan.13,14). • Tumor biasanya sangat ganas, berkembang secara cepat dan penderita meninggal dalam 3-18 bulan pertama (95% meninggal pada tahun-tahun pertama)1). • Pada daerah spine (tulang belakang), predileksi tumor biasanya lebih banyak pada sacrum, dan pada umumnya disertai dengan gejala-gejala defisit neurologis. Prognosisnya lebih buruk bila dibandingkan dengan lokasi lainnya di tubuh15). • Ewing sarkoma dapat bermetastasis ke banyak tempat, baik ke paru-paru maupun metastasis ke tulang lainnya7).
• Pada inspeksi tampak adanya pembengkakan pada daerah tumor, disertai adanya nyeri tekan pada palpasi • Leukositosis , peningkatan LED dan peningkatan C-reactive protein (CRP)
• Terlihat destruksi tulang pada daerah lesi terutama pada diafisis disertai dengan pembentukan tulang baru sepanjang diafisis tulang panjang berbentuk fusiform diluar lesi yang merupakan suatu tanda khas yang disebut onion skin appearance.