LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA KALOR LEBUR ES
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2 1. ALDI PANDAWA 2. MEINUR HIDAYAH 3. NOVA SASRINDA LESTARI 4. NUR ASIAH 5. VIVI CITRA MAREPI 6. YULIA PUTRI UNTARI KELAS XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BENGKULU UTARA SMA NEGERI 1 PUTRI HIJAU TAHUN AJARAN 2017/2018
1|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur memberikan
penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan tugas Praktek fisika yang
berjudul “Kalor Lebur Es” dapat selesai diselesaikan tepat waktu. Tersusunnya praktek ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Teguh Purwito,S.Pd selaku guru pembimbing, dan temana-teman yang telah bekkerja untuk kelancaran pembuatan makalah ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan maha Penyayang membalas budi baik yang tulus dan ihklas kepada semua pihak yang penulis sebutkan di atas. Tak ada gading yang tak retak, untuk itu penulis menyadari bahwa makalah yang telah disusun masih memiliki banyak kelemahan serta kekurangan baik dari segi teknis maupun non-teknis. Untuk itu penulis membuka pintu yang selebar-lebarnya kepada semua pihak agar dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan laporan mendatang. Dan apabila di dalam laporan ini terdapat hal-hal yang dianggap tidak berkenan di hati pembaca, penulis berharap untuk dapat memakluminya.
Putri Hijau, 14 Februari 2018 Penulis
Kelompok 2 2|Page
DAFTAR ISI COVER........................................................................................................................1 KATA PENGANTAR.................................................................................................. 2 DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang............................................................................................4 1.2.Rumusan Masalah.......................................................................................4 1.3.Tujuan........................................................................................................4 1.4. Alat dan Bahan..........................................................................................4 1.5 Persiapan Percobaan..................................................................................5 1.6.Langkah Kerja............................................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Data Percobaan........................................................................................6 II.2 Analisis Atau Perhitungan........................................................................7 II.3 Pembahasan.............................................................................................8
BAB III PENUTUP III.1.Kesimpulan................................................................................................9 III.2.Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3|Page
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.
Ketika benda-benda yang memiliki perbedaan suhu saling bersentuhan, kalor akan mengalir dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Apabila bendabenda yang bersentuhan berada dalam sistem yang tertutup, maka energi akan dipindahkan seluruhnya dari benda yang memiliki suhu tinggi menuju suhu lebih rendah. Pada teknik yang dikenal dengan teknik “ Teknik Campuran”, satu sampel zat dipanaskan sampai temperatur tinggi yang diukur dengan akurat, dan dengan cepat ditempatkan pada air dingin kalorimeter. I.2 Rumusan Masalah Bagaimana menentukan kalor lebur Es? I.3 Tujuan Menentukan kalor lebur es. I.4 Alat dan Bahan
4|Page
NO. KATALOG
NAMA BAHAN / ALAT
JUMLAH
FPA 12. 11/61
Thermometer
2
FSP 11. 11/52
Beaker Alumunium
1
FSP 11. O5/34
Isolasi Pelindung
1
KNE 23
Neraca 4 Lengan
1
KBA 21
Batang Gelas
1
Air
1
Es Batu
1
1.5 Persiapan Percobaan 1. Persiapkan peralatan/komponen sesuai dengan daftar alat dan bahan. 2. Rakit alat percobaan. 3. Periksa kembali peralatan yang telah dirakit. 1.6 Langkah Kerja 1. Timbang kalorimeter kosong, massanya mk = 30,8g 2. Isi kalorimeter dengan air hingga ⅟4 bagian, kemudian timbang, massanya mk + a =116,5. 3. Ukur suhu kalorimeter + air, yakni t1 = 29. 4. Catat suhu potongan-potongan es yang mulai mencair (permukaannya basah). t2 = 4C 5. Masukkan potongan-potongan es yang sudah dikeringkan dengan kertas saring kedalam kalorimeter dan di aduk-aduk. Tepat setelah es mencair seluruhnya catat suhunya, t3 = -20 6. Timbang kalorimeter + air + es, massanya mk + a + c = 196,5
5|Page
BAB II PEMBAHASAN II.1 Data Percobaan Besaran
Simbol
Satuan
Nilai
Massa kalorimeter kosong
mk
Gr
30,8
Massa air
ma = mk+a – mk
Gr
85,7
Massa potongan-potongan es
mes = mk+a+e – mk+a
Gr
86
Suhu kalorimeter + air
t1
⁰C
29
Suhu potongan-potongan es
t2
⁰C
0
Suhu kalorimeter + air + es
t3
⁰C
-20
Kapasitas kalor kalorimeter
Ck
Kalori/⁰K
27,85
Kalor jenis air
cair
Kalori/g⁰K
1
II.2 Analisis Atau Perhitungan 1. Perhitungan Kapasitas kalor kalorimeter: C = m.c Keterangan: C = kapasitas kalor m = massa zat c = kalor jenis Ckalor = mkalor . ckalor Ckalor =
6|Page
2. Tabel Hasil Pengamatan Besaran
Simbol
Satuan
Nilai
Massa kalorimeter kosong
mk
Gr
30,8
Massa air
ma = mk+a – mk
Gr
85,7
Massa potongan-potongan es
mes = mk+a+e – mk+a
Gr
86
Suhu kalorimeter + air
t1
⁰C
29
Suhu potongan-potongan es
t2
⁰C
0
Suhu kalorimeter + air + es
t3
⁰C
-20
Kapasitas kalor kalorimeter
Ck
Kalori/⁰K
27,85
Kalor jenis air
cair
Kalori/g⁰K
1
Jika hanya es yang menerima kalor dari kalorimeter + air maka kalor lebur es: Qair = Mair . Cair . ΔTes Qair =85,7.1.4
Qkalor = Mkalor . Ckalor . ΔTkalor Qkalor =30,8.27,85.
Qes = Mes . Ces . ΔTes
7|Page
Qlepas = Qterima Qair + Qkalor = Qes + Mes . Les
II.3 Pembahasan Kalor adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya rendah ketika kedua benda bersentuhan. Selanjutnya, apabila kita menuangkan air panas dalam es batu maka kalor akan mengalir dari air panas menuju es. Selanjutnya suhu es akan meningkat dan melebur berubah wujud menjadi air sampai suhunya setimbang. Bila sebongkah es ditempatkan pada lingkungan yang suhunya diatas 0 0C, maka es akan mencair. Pada keadaan ini akan berlaku juga azas Black : benda yang lebih tinggi suhunya akan menyerahkan kalor kepada yang suhunya lebih rendah. Dan banyaknya kalor yang diterima sama dengan kalor yang diberikan. Teori Kalor Dasar dapat dituliskan sebagai berikut : 1. Kalor yang diterima sama dengan (=) kalor yang dilepas Ini merupakan bunyi dari asas Black. Penemu asas Black adalah Joseph Black (1720 – 1799) dari Inggris. 2. Kalor dapat terjadi akibat adanya suatu gesekan Penemunya adalah Benyamin Thompson (1753 – 1814) dari Amerika Serikat. 3. Kalor adalah salah satu bentuk energi Ditemukan oleh Robert Mayer (1814 – 1878) 4. Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan energi disebut kalor mekanik. Digagas oleh James Prescott (1818 – 1889).
8|Page
BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan suatu benda untuk melakukan suatu usaha. Panas atau kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. energi kalor dapat didefinisikan sebagai energi yang dihasilkan oleh gerak internal partikel-partikel dalam suatu zat. Jika kalor diberikan pada suatu zat, maka ada tiga kemungkinan zat tersebut yaitu zat emengalami
perubahan
suhu,
zat
mengalami
perubahan
wujud,
dan
zat
mengalami pemuaian. Kalor dapat menyebabkan suatu benda berubah wujud. Untuk mengetahui besarnya kalor dapat menggunakan alat calorimeter. Kalor yang diberikan oleh benda yang bersuhu tinggi akan sama dengan kalor yang diterima oleh benda yang suhunya rendah. Prinsip ini disebut dengan Azas Black. Setiap proses pengubahan energi dari satu bentuk ke bentuk lain baik yang tidak disengaja maupun yang direkayasa ternyata menghasilkan panas.
III.2 Saran Walaupun energi bersifat kekal atau tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan kita tetap harus berhemat energi, termasuk juga energi kalor karena untuk memperoleh energi yang sama bisa digunakan kembali diperlukan sebuah proses atau siklus yang cukup lama. Selan itu karena energy panas yang tersedia di alam dapat kita manfaatkan secara maksimal seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
9|Page
DAFTAR PUSTAKA http://fubaidillah.blogspot.com/2014/04/makalah-kalor-lebur-es.html http://www.slideshare.net/laboratoriumfisika/kalor-lebur-es https://lembarcurhatku.wordpress.com/2013/01/11/kalor-lebur-es-p-2/
10 | P a g e