Lbm 4 Hema

  • Uploaded by: Arini Asma
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lbm 4 Hema as PDF for free.

More details

  • Words: 837
  • Pages: 4
1. Jelaskan macam-macam kelainan dari leukosit? Dan bagaimana leukosit yang normal? 2. Apa itu leukositosis? Leukositosis didefinisikan sebagai jumlah sel darah putih (WBC) lebih besar dari 11.000 / uL (11 × 109 / L) pada orang dewasa. Biasanya disebabkan oleh peningkatan nilai absolut neutrofil> 7700 / uL (neutrofilia), tetapi juga dapat disebabkan oleh peningkatan limfosit> 4000 / uL (limfositosis), eosinofil> 450 / uL (eosinofilia), monosit> 800 / uL (monositosis), dan jarang basofil> 200 / uL (basofilia). Sumber : Leukocytosis . Resident Author: Sofia Khan, MD Faculty Advisor: David Tannenbaum, MD, CCFP Created: February 2013 3. Bagaimana mekanisme patofisiologi dan patogenesis dari leukositosis? 4. Organ apa yang terpengaruh pada proses leukositosis? Meskipun dapat memengaruhi sistem organ apa pun, gejala biasanya timbul dari keterlibatan mikrovaskatur serebral, paru, dan ginjal, yang mengarah pada perdarahan intrakranial, perubahan pertukaran oksigen alveolar-kapiler hingga gagal napas dan disfungsi tubular ginjal. Sumber : Hyperleukocytosis and leukostasis: management of a medical emergency Sabrina Giammarco, Patrizia Chiusolo, Nicola Piccirillo, Alessia Di Giovanni, Elisabetta Metafuni, Luca Laurenti, Simona Sica & Livio Pagano 5. Apa itu hiperleukositosis? Hiperleukositosis didefinisikan sebagai jumlah sel darah putih lebih dari 100.000 / μL pada pasien yang terkena leukemia akut atau kronis. Hyperleukositosis lebih sering terjadi pada leukemia akut daripada leukemia kronis. Sumber : The management of hyperleukocytosis in 2017: Do we still need leukapheresis? Serdal Korkmaz University of Health Sciences, Kayseri Training and Research Hospital, Department of Hematology, Kayseri, Turkey 6. Mengapa gejala(keluhan) pada scenario tersebut timbul? (mimisan, perut sebah, mudah lelah, dll)  Mudah lelah : hipermetabolisme  Mimisan : fungsi trombosit abnormal  Perut sebah : splenomegaly Sumber : A.V. Hoffbrand, J.E. Petit, et al. 2009.Kapita Selekta Hematologi.Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta 7. Apa penyebab terjadinya hiperleukositosis?

Hiperleukositosis adalah peningkatan jumlah sel leukosit darah tepi melebihi 100 000/ul.Peningkatan berlebihan sel leukosit ini terjadi akibat gangguan pengaturan pelepasan sel leukosit dari sumsum tulang sehingga leukosit yang beredar dalam sirkulasi berlebihan. Peningkatan berlebihan sel leukosit ini terjadi akibat gangguan pengaturan pelepasan sel leukosit dari sumsum tulang sehingga leukosit yang beredar dalam sirkulasi berlebihan. Sumber : Taylor DS. Oncologic emergencies. eMedicine J 2002 March; 3(3). Didapat dari: URL: http//www.eMedicine journal.htm 8. Apa saja factor resiko hiperleukositosis?  Usia yang lebih muda  morfologi myelomonocytic atau monocytic / monoblastic  kelainan sitogenetik  varian mikrogranular leukemia promyelocitic akut dan sel T ALL Sumber : Hyperleukocytosis and leukostasis: management of a medical emergency Sabrina Giammarco, Patrizia Chiusolo, Nicola Piccirillo, Alessia Di Giovanni, Elisabetta Metafuni, Luca Laurenti, Simona Sica & Livio Pagano 9. Apa pengaruh pekerjaan penderita terhadap penyakit yang diderita? Dalam bensing mengandung benzene, benzene masuk kedalam tubuh melalui pernapasan. Efek toksik yang paling berarti pada paparan benzena adalah kerusakan sumsum tulang yang terjadi secara laten dan sering ireversibel, mungkin disebabkan oleh metabolit benzena epoksida. Sebagai akibatnya menimbulkan kerusakan genetik dari DNA pada perkembangan tunastunas sel dalam tulang rawan, meningkatkan pertumbuhan myeloblast (prekursor sel-sel darah putih) dan penurunan jumlah hitung sel darah merah dan platelet. Paparan benzena dalam waktu lama dapat menyebabkan kanker pada organ pembuat darah. Kondisi ini disebut leukemia. Sumber : Brautbar N. Benzene and Diseases of the Blood: Revisited. CWCE [Internet] 1992;Available 10. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan pada kasus tersebut? Dan nilai normalnya! 11. Apa diagnosis sementara dan diagnosis banding kasus tersebut? Diagnosis : cml Dd : trombositosis esensial, leukemia mieloblastik akut, sindrom mielodisplasia Sumber : Chris tanto, et al., (2014), Kapita Selekta Kedokteran. Ed IV. Jakarta : Media Aeskulapius. 12. Apa pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan?  Hematologi Rutin Pada fase kronis, kadar Hb umumnya normal atau menurun, lekosit antara 2060.000/mmk. Eosinofil dan basofil jmlahnya meningkat dalam darah. Jumlah trombosit biasanya meningkat 500-600.000/mmk, tetapi dalam beberapa kasus dapat normal atau menurun.



Apus darah tepi Biasanya ditemukan eritrosit normositik normokrom, sering ditemukan adanya polikromasi eritroblas asidofil atau polikromatofil. Seluruh tingkatan diferensiasi dan maturasi seri granulosit terlihat, presentasi sel mielosit dan metamielosit meningkat, demikian juga presentasi eosinofil dan basofil.  Apus sumsum tulang Selularitas meningkat (hiperselular) akibat proliferasi dari sel-sel leukemia, sehingga rasio mieloid : eritroid meningkat. Megakariosit juga meningkat. Dengan pewarnaan retikulin, tampak bahwa stroma sumsum tulang mengalami fibrosis.  Kariotipik Menggunakan metode FISH (Flourescen Insitu Hybridization), beberapa aberasi kromosom yang sering ditemukan pada leukemia mieloid kronik Sumber : Fadjari, H., 2006. Ilmu Penyakit Dalam (4th ed), Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. 13. Etiologi dari diagnosis kasus tersebut?

Terdapat translokasi sebagian lengan panjang kromosom 22 ke lengan panjang kromosom 9dan translokasi respirok bagian lengan panjang kromosom 9 ke kromosm 22 (kromosom Philadelphia) Sumber : A.V. Hoffbrand, J.E. Petit, et al. 2009.Kapita Selekta Hematologi.Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

14. Apa saja factor resiko pada kasus tersebut?



Jenis kelamin Wanita : pria = 1 : 1,4 (tidak diketahui sebabnya kenapa)  Usia Paling sering pada usia 40-60 tahun  Paparan radiasi Terkena radiasi dosis tinggi (seperti yang selamat dari ledakan bom atom atau kecelakaan reaktor nuklir) meningkatkan risiko terkena CML Sumber : A.V. Hoffbrand, J.E. Petit, et al. 2009.Kapita Selekta Hematologi.Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

15. Mengapa terjadi pembesaran pada organ?

Related Documents

Lbm 4 Hema
October 2019 34
Hema Resume
July 2020 8
Rizal Lbm 4 Mars.pptx
May 2020 25
Lbm 4 Jiwa.docx
December 2019 45
Lbm 4 Indra.docx
November 2019 55

More Documents from ""

Arini Lbm 2 Imun.docx
October 2019 34
Lbm 4 Hema
October 2019 34
Kepemudaan
October 2019 49
Bahasa Inggris.docx
April 2020 30