LEARNING ISSUE 1.
Bagaimana karakteristik agen? a. Kemampuan untuk menginvansi Kemampuan suatu organisme untuk memasuki tubuh dan menyebar melalui jaringan tubuh. Contoh virus rabies yang selalu menyerang otak. b. Infektivitas Kemampuan suatu agen untuk memulai dan membuat terjadinya infeksi. c. Patogenisitas Kapasitas suatu agen untuk dapat menyebabkan suatu penyakit pada pejamu yang rentan. d. Virulensi Kemampuan untuk dapat menyebabkan penyakit yang berat bahkan kematian. e. Viabilitas dalam Keadaan Bebas Kemampuan suatu organisme untuk hidup di luar pejamu. f. Spesifitas pejamu Beberapa agen hanya dapat menginfeksi spesies yang spesifik dan agen lainnya mungkin dapat menginfeksi lebih dari satu spesies g. Imunogenisitas Kemampuan suatu agen untuk merangsang respon imun
(Arias, Kathleen Meehan. 2009. Investigasi Dan Pengendalian Wabah Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC)
2.
Apa saja jenis jenis agen ? 1.Agen Biologis Virus, bakteri, fungi, riketsia, protozoa, dan metazoan. 2.Agen Nutrisi Protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air. 3.Agen Fisik Panas, radiasi, dingin, kelembaban, tekanan. 4.Agen Kimiawi Dapat bersifat endogenous seperti asidosis, diabetes (hiperglikimia), uremia, dan eksogenous seperti zat kimia, allergen, gas, debu, dan lain-lain. 5.Agen Mekanis Gesekan, benturan, pukulan yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh.
3.
Bagaimana cara penularan agen? a. Penularan langsung : penularan cepat suatu agen infeksi melalui suatu pintu masuk yang sesuai Kontak langsung (sentuhan, ciuman, atau hubungan seksual) Droplet (batuk, berbicara, bersin, meludah) : Penularan langsung karena dua orang yang sedang berinteraksi berada sangat dekat sehingga penularan tersebut terjadi. Contoh meningokokus, pneomokokus.
4.
b. Penularan tidak langsung : melibatkan suatu objek perantara yang membawa suatu agen dari sumber ke pejamu yang rentan. Vehicle borne : objek mati bertindak sebagai media penularan. Media dalam tata pelayanan kesehatan dalam hal ini yaitu: makanan, air, instrument bedah, peralatan dan perlengkapan medis, cairan intravena, darah. Vector borne : objek hidup sebagai media penularan. Kebanyak vector adalah arthropoda, seperti lalat, nyamuk, kutu, kutu rambut, dan kutu binatang c. Penularan Melalui Udara(Air borne transmission) Terjadi pada saat aerosol microbial melayang di udara dan masuk menuju system pernapasan pejamu yang rentan Debu Bagaimana cara mencegah pertumbuhan agen a. Tindakan yang diarahkan pada Reservoir atau Sumber suatu agen Hewan piaraan : imunisasi (pada rabies), pengujian kawanan hewan untuk mengidentifikasi hewan yang terinfeksi, dan pengobatan atau pemusnahan hewan yang terinfeksi. Hewan liar : membatasi masuknya hewan hewan ini ke dalam permukiman manusia. Serangga : contohnya nyamuk yang menjadi reservoir bagi malaria, dapat dihambat dengan kasa nyamuk (Screen), atau dengan pestisida maupun bahan bahan kimia. Manusia : diobati dengan antimicrobial untuk menghilangkan suatu agen atau orang tersebut dapat diisolasi (penderita infeksi tuberkolosis paru ditempatkan di suatu ruangan isolasi atau tetap di rumah sampai periode penularan selesai) b. Tindakan yang ditujukan pada Penghentian Penularan Vehicle transmission dilakukan barier sanitasi yaitu mncegah sumber air, makanan, susu dan lainnya yang terkontaminasi dengan tinja. Vector transmission yaitu dengan kontrol vektor dan manipulasi lingkungan Airborne transmission ditularkan melalui pernafasan, jadi hars memakai masker, menjauhi atau isolasi penderita Contat transmission tidak berganti pasangan dan menggunakan kondom. c. Tindakan yang ditujukan pada penjamu Imunisassi aktif diberikan pada bayi yang sensitif terhadap penyakit menular Imunisasi pasif pemberian gamma globulin dan antisera yang bertujuan untuk merangsang pembentukan antibody Kemoprofilaksis pemberia obat untuk mencegah agar orag tidak menjadi sakit. Cth : obat anti malaria, TBC, dll.
(Arias, Kathleen Meehan. 2009. Investigasi Dan Pengendalian Wabah Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC)
5.
Bagaimana mekanisme pathogenesis
6. 7. 8.
Apa perbedaan maintenance host dan incidental host Apa faktor pemicu penyebaran penyakit Apa definisi dari portal entry dan portal exit Portal entry : tempat dimana agent memasuki tubuh host Portal exit : tempat dimana agen infeksius meninggalkan tubuh host
( Robert H. Friis,Thomas A. Sellers. 2006 . Epidemiology for Public Health Practice 9.
Apa saja macam portal entry dan portal exit a. Portal exit Saluran pernapasan atas -Mulut dan hidung : portal exit untuk influenza, di mana sekresi yang membawa virus dikeluarkan melalui batuk dan bersin. Saluran pencernaan - Tinja b. Portal entry - Saluran pernaapsan - Saluran GI - Salura genitral - Selaput kulit atau mukosa, pecahnya kulit atau selaput lender bisa membuat portal masuk seperti bisa terjadi dengan luka akibat jarum suntik atau benda tajam.
( Robert H. Friis,Thomas A. Sellers. 2006 . Epidemiology for Public Health Practice)
10. Hubungan agen dengan host Dikatakan bahwa penyakit memasuki masa inkubasi tergantung pada kondisi daya tahan pejamu, penyakit tersebut bisa tetap tidak muncul dan berada dalam keadaan sub klinis dalam jangka waktu lama. Bila daya tahan pejamu tidak dalam kondisi yang baik, maka keadaan ini akan merangsa pejamu untuk bereaksi dalam bentuk tanda dan gejala dari proses penyakit tersebut. 11. Hubungan agen dengan lingkungan