LBM 1
Step 1 Visus : ketajaman penglihatan Ortoforia : kedudukan bola mata yg sejajarnormal Visus 6/6 : bisa melihat dalam jarak 6 meter, dikatakan normal, dilakukan dg pemeriksaan kartu snelen, 6m20 feet Step 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Bagaimana anatomi, fisiologi, histo dr mata? Bagaimana mata dapat melihat ke segala arah? Bagaimana mekanisme penghantaran impuls saraf pada lintasan visual? Apa fungsi pupil dan bagaimana pemeriksaan reflek pupil thd sinar? Bagaimana mekanisme pengaliran humor aquos? Apa saja komponen dari air mata? Apa saja syarat mata dikatakan baik dan normal? Jelaskan mengenai buta warna? Apa saja pemeriksaan mata lengkap? Bagaimana pemeriksaan refraksi dan menulis resep kacamata?
Step 3 1. Bagaimana anatomi, fisiologi, histo dr mata?
Anatomi
kornea tunika fibrosa sklera choroidea selubung
tunika vaskulosa
corpus cilliaris iris
bulbus oculi
tunika nervosa
n. opticus
humor aquosus
oculus
organon visuum
musculi oculi palpebra organo oculi acessorius
stratum pigmenti retina
isi
lensa crystalina corpus vitreum
conjunctiva glandula lacrimalis
Bola mata terdiri dari 3 lapisan yaitu Tunika fibrosa terdiri dari bagian yang opak, sclera, dan bagian anterior yang transparan, serta kornea. Sclera terdiri dari cairan fibrosa padat dan berwarna putih, sclera ditembus oleh n.opticus dan menyatu dengan selubung dura saraf ini. Lamina cribosa adalah daerah sclera yang ditembus oleh serabut2 N. Opticus Tunika vasculosa choroidea yang terdiri dari lapisan luar berpigmen dan lapisan dalam yang sangat vaskular. Corpus ciliare ke arah posterior dilanjutkan oleh choroidea, dan keanterior terletak di belakang batas perifer iris. Corona ciliaris adalah bagian posterior corpus ciliare dan permukaannya mempunyai alur2 dangkal disebut striae ciliares. Processus ciliaris adalah lipatan2 yang tersusun secara radial, dan pada permukaan posteriornya melekat ligamentum suspensorium iridis. Musculus ciliaris terdiri dari serabut2 otot polos meridianal dan sirkular. Serabut meridianal berjalan ke belakang dari area taut cornea sclera menuju ke processus ciliaris, persarafannya oleh serabut parasimpatis dari n.oculomotorius, dan fungsinya adalah apabila m.ciliaris kontraksi maka ia akan menarik corpus ciliaris kedepan hal ini menghilangkan tegangan yang ada pada ligamentum suspensorium, dan lensa yang elastis menjadi lebih cembung. Keadaan ini meningkatkan refraksi lensa. Iris adalah diafragma berpigmen yang tipis dan kontraktil dengan lubang di tengahnya yaitu pupila, iris membagi ruang antara camera oculi anterior dengan camera oculi posterior, serabut otot iris bersifat involunter dan terdiri atas serabut2 sirkular dan radial Tunika nervosa retina, retina terdiri atas pars pigmentosa di sebelah luar dan pars nervosa di sebelah dalam. Permukaan luar melekat pada choroidea dan bagian dalam
berhubungan dengan corpus vitreus. Pinggir anteriornya membentuk cincin berombak disebut ora serrata Isi bola mata :
Humor aquosus cairan bening yang mengisi camera oculi anterior dan posterior. Diduga cairan ini merupakan secret dari processus ciliaris, dari sini mengalir ke camera posterior. Fungsi humor aquosus adalah untuk menyokong dinding bola mata dengan memberikan tekanan dari dalam sehingga menjaga bentuk bola mata. Cairan ini juga memberi makanan pada cornea dan lensa dan mengangkut hasil2 metabolisme. Humor Aquous Humor Aquos terdapat di Camera Oculi Anterior ( COA ) Dihasilkan oleh korpus siliaris, dikumpulkan di COP, mengalir lewat celah antara lensa dan iris (pupil) ke COA, keluar lewat trabekulum terus ke kanalis Schlemm. Pemeriksaan COA, yang dinilai : o Kedalamannya (dg focal ilumination) o Kejernihannya (melihat Tyndal effect) Fungsi Sebagai media refrakta. Bila keruh penglihatan kabur Suplai nutrisi lensa dan kornea Penentu tekanan bola mata Bila tekanan bola mata naik disebut Glaukoma Buku Oftalmologi Umum, Vaugan Corpus vitreus mengisi bola mata dibelakang lensa dan merupakan gel yang transparan. Fungsi corpus vitreus adalah menambah daya pembesaran mata. Juga menyokong permukaan posterior lensa dan membantu melekatkan pars nervosa retina ke pars pigmentosa retina. Lensa merupakan struktur bikonveks yang transparan, yang dibungkus oleh capsula transparan. Letaknya di belakang iris dan di depan corpus vitreus serta dikelilingi processus ciliaris ( Anatomi Klinik, Ricard S. Snell, Edisi 6, EGC ) a. alis mata lipatan kulit menebal yang ditutupi rambut. Lipatan kulit ditunjang oleh serat-serta otot di bawahnya b. cavum orbital adalah ruangan berbentuk pyramid sisi empat bagian2 orbita :
basis
berbentuk segi empat, merpakan pintu masuk ke dalam orbita , karenanya disebut aditus orbitae tepi atas dan tepi bawahnya disebut margo supraorbitalis dan margo infraorbitalis.Tulang2 yang membentuk basis orbita adalah :
os frontal os zygomaticus os maxila apex terletak disebelah posterior , dibentuk oleh foramen optikum terdapat pada ujung medial fissura orbitalis superior dekat canalis opticus
atap disebelah depan adalah dibentuk oleh pars orbitalis os frontalis disebelah belakang dibentuk oleh ala magna os sfenoidalis antara os sfenoid dan os frontal terdapat suturabsfenofrontalis atap ini membatasi orbita dengan fossa cranii anterior
dasar dibagian anterolateral dibentuk oleh facies orbitalis ossis zygomaticus dibagian tengah oleh facies orbitalis maxillae dibagian belakang oleh processus orbitalis ossis palatini dasar orbita ini membatasi orbita dari sinus maxilaris
dinding lateral dibelah depan dibentuk oleh processus frontalis ossis zygomaticum disebelah belakang dibentuk oleh ala magna ossis sphenoidalis dan pars orbitalis ossis frontalis
dinding medial dibentuk oleh :
processus frontalis maxillae os lacrimalis lamina orbitalis ossis ethmoidalis corpus sphenoidalis c. palpebra Secara anatomis dibagi menjadi 4 lapisan : I. Lapisan epidermal : II. Lapisan muscular : m.Levator palpebra m.Orbicularis oculi: m.Mulleri : m.Riolani
III. Lapisan tarsal : jaringan ikat padat sbg kerangka palpebra. Pada tarsus ada Gld.Meibom dng produksi sebum utk melicinkan kelopak mata. Fungsi : Memberi bentuk palpebra Origo & insertio otot Memberi kekuatan pada palpebra IV. Lapisan conyunctiva Otot kelopak mata a. M.orbicularis oculi Inervasi: n.Fasialis Fungsi: menutup mata b. M.levator palpebra Inervasi: N.occulomotorius Fungsi: membuka mata c. M.tarsalis mulleri Inervasi syaraf simpatis Fungsi: pertahankan buka palpebra d. Konjungtiva Merupakan jaringan mukosa Terdiri atas : Conjunctiva palpebra Conjunctiva fornix Conjunctiva bulbi e. bulbus oculli berbentuk bulat, panjang max. 24 mm. Dibungkus 3 lapisan jaringan : Sklera : jaringan ikat Jaringan uvea : jaringan vaskuler. Isinya ; iris, corpus siliar, dan coroid Retina, ada 10 lapis. Melapisi 2/3 posterior bola mata f. kornea Merupakan lanjutan dari sclera, ikut membentuk bola mata Merupakan bagian dari media refrakta i. Cornea ii. Humor aquous iii. Lensa iv. Corpus vitreum Bersifat transparan dan avaskuler g. Iris Merupakan lanjutan corpus ciliare ke depan dan merupakan diafragma yang membagi bola mata menjadi segmen anterior dan segmen posterior.Iris dibagian tengah membentuk celah disebut pupil
Perdarahan : iris mendapat perdarahan dari a.ciliaris posterior longus dan a.ciliaris anterior Persarafan : Plexus nervosus yang terdapat pada corpus ciliare Serabut parasimpatis dari N III Serabut saraf simpatis h. Pupil Pada anak berukuran kecil karena belum berkembangnya saraf simpatik. Dewasa sedang Orang tua mengecil karena rasa silau akibat lensa yg sklerosis Fungsi : Mengatur jumlah cahay yg masuk ke mata Meningkatkan ketajaman fokus i. lensa berbentuk biconvex, avasculair, tak berwarna dan transparan.Permukaan belakang lebih cembung daripada permukaan depan.Terletak dibelang iris , didepan corpus vitreum.Lensa ini digantungkuan pada processus ciliaris oleh zonula zinii atau ligamentum suspensorium lentis.Disebelah depan lensa ada humor aquosus fungsi lensa : memfokuskan cahaya di retina shg terjadi gambaran yang sempurna j. retina merupakan membran saraf yang tipis, halus,tidak berwarna dan transparan fungsi : sbg reseptor sinar retina dapat dibedakan menjadi 3 bagian : pars coeca retinae : yaitu bagian retina yang tidak dapat untuk melihat pars optica retinae : yaitu bagian retina yang dapat untuk melihat ora serrata : yaitu batas antara pars coeca dan pars optica retinae tempat dimana axix visualis memotong retina disebut macula lutea.Ditengahnya terdapat lekukan disebut fovea centralis.Pada pemeriksaan funduscopi macula lutea tampak lebih merah daripada sekitarnya dan pada fovea centralis seolah-olah ada cahaya yang disebut fovea refleks struktur macula lutea :
tidak ada serabut saraf sel2 ganglion sangat banyak dipinggirnya, tetapi di macula sendiri tidak ada
lebih banyak sel conus daripada sel bacilus, bahkan di fovea centralis sendiri hanya ada sel conus fungsi conus : untuk melihat warna untuk melihat cahaya dng intensitas tinggi untuk penglihatan sentral fungsi bacilus : tidak dapat melihat warna untuk melihat cahaya dng intensitas rendah untuk penglihatan perifer dan orientasi ruangan k. sklera merupakan dinding yang paling tebal dan kuat.Ditembus N II pada lamina cribrosa.Pada tempat perlekatan otot extrinsik bola mata, ketebalannya berkurang.Permukaan luar sclera berwarna keputih-putihan dan tertutup oleh : conjunctiva bulbi yang merupakan refleksi conjucctiva palpebralis capsula tenon jaringan episclera yang banyak mengandung pembuluh darah persarafan : berasal dari N.Ciliaris perdarahan : vasa episcleralis dan tunica choroidea l. otot-otot penggerak mata 1. m. Rectus superior 2. m. Rectus inferior 3. m. Rectus media 4. m. Rectus lateral 5. m. Obliquus superior 6. m. Obliquus inferior m. persarafan 1. n. Oculomotorius : yang menginervasi bola mata 2. n. Troklear : yang menginervasi bola mata 3. n. Abduscent : yang menginervasi bola mata 4. n. Fascialis 5. n. Trigeminus : menginervasi lakrimal, frontal, dan nasosilia n. vaskularisasi arteri dan vena oftalmica a. Siliaris anterior dan posterior Organon visum Bagian Anatomi FK UNDIP Tulang2 pembatas organ orbita Os. Frontalis Os. Zygomatic Os. Maxillaries
Os. Ethmoidalis Os. Sphenoidalis Os. Lakrimalis Os. Palatina
Histologi
Pendahuluan Mata adalah organ indra yang sangat khusus bagi penglihatan dan fotoresepsi. Setiap bola mata dikelilingi oleh 3 lapisan yang berbeda. Lapisan luar adalah sklera, yaitu lapisan opak jaringan ikat padat. Di bagian anterior, sklera dimodifikasi menjadi kornea transparan yang memungkinkan cahaya masuk mata. Di bagian dalam sklera, terdapat lapisan berpigmen, padat yang disebut koroid. Di dalam koroid, terdapat pembuluh darah yang memberi
makanan kepada sel-sel fotoreseptor di retina dan struktur lain bola mata. Lapisan paling dalam mata adalah retina, fotosensitif yang melapisi tiga per empat mata bagian posterior. Sel-sel fotosensitif retina berakhir pada daerah yang disebut ora serata. Di anterior ora serata, retina tidak lagi fotosensitif. Pada setiap bola mata terdapat palpebra tipis yang menutupi permukaan anteior mata dan rambut halus bulu mata, yang terdapat pada tepi palpebra. Struktur-struktur ini melindungi mata dari benda asing dan cahaya berlebihan. Di atas mata terdapat kelenjar lakrimalis yang secara tetap menghasilkan air mata. Dengan berkedip, air mata disebarkan di atas bola mata dan permukaan dalam palpebra. Sekret lakrimal (air mata) mengandung mukosa, garam, dan enzim anti bakteri lisozim. Fungsinya adalah membersihkan, melindungi, membasahi, dan melumasi permukaan mata. Humor aqueos, yang terdapat di dalam kamera okuli anterior dan posterior, membasuh kornea dan lensa yang avaskuler, dan memasok nutrien dan oksigen ke struktur-struktur ini. Ruang vitreus yang terdapat di belakang lensa mengandung masa mirip gelatin yang disebut korpus vitreus. Substansi ini meneruskan cahaya, penting untuk tekanan intraokular dan menahan retina di tempat yang berlawanan pada lapisan berpigmen bola mata. Retina bersifat fotosensitif dan mengandung 3 jenis neuron : sel kerucut dan sel batang yang fotoreseptif, sel-sel bipolar, dan sel-sel ganglion. Sel kerucut dan sel batang bersinaps dengan sel-sel bipolar yang kemudian menghubungkan sel-sel reseptor ini dengan sel-sel ganglion. Axon yang meningalkan sel-sel ganglion, berkonvergensi di bagian posterior pada papila optikus dan meninggalkan mata sebagai nervus optikus. Papila optikus juga disebut bintik buta karena daerah ini tidak memiliki sel-sel fotoreseptor. Karena sel kerucut dan sel batang terdapat di sebelah lapisan koroid, maka berkas cahaya harus lebih dulu melalui lapisan sel-sel ganglion dan lapisan sel bipolar agar dapat mengaktifkan sel-sel fotosensitif. Lapisan berpigmen koroid di sebelah retina menyerap berkas cahaya dan mencegahnya memancar balik melalui retina. Sel batang sangat sensitif terhadap cahaya, terutama berfungsi pada cahaya lemah, misalnya cahaya malam hari. Sel kerucut kurang sensitif terhadap cahaya lemah dan berespon paling baik terhadap cahaya terang, sebagai sensor untuk ketajaman penglihatan dan melihat warna (merah, hijau, biru). Di fovea sentralis, berkas cahaya jatuh tepat dan merangsang sel kerucut
yang padat di situ. Akibatnya daerah fovea sentralis mata memberi penglihatan paling tajam untuk melihat warna paling jelas. Kelenjar Lakrimal Kelenjar lakrimal mensekresi air mata dan di susun oleh beberapa kelenjar tubuloasiner. Asini sekretorisnya (1,8) bervariasi dalam bentuk maupun ukurannya dan mirip jenis serosa, tetapi lumennya lebih besar. Sejumlah asini menampakkan kantong-kantong tak teratur dengan sel (5) di dalam lumennya. Sel-sel asinar (1,8) lebih silindris daripada piramidal, mengandung granul sekresi dan tetes lipid besar dan terpulas lemah. Sel-sel mioepitel (3) mengelilingi tiap-tiap asini. Duktus ekskretorius intalobar (2, bawah) yang lebih kecil dilapisi epitel selapis kuboid atau silindris. Duktus intralobar yang lebih besar (2,atas) dan duktur interlobular (7,11) dilapisi 2 lapis sel silindris rendah atau epitel bertingkat semu. Jaringan ikat intralobar (9) hanya sedikit; tetapi jaringan ikat interlobular (4) banyak dan dapat mengandung sel-sel lemak.
Kornea Permukaan anterior kornea ditutupi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan tanpa papil (1,6,7). Lapisan sel terbawah (basal) silindris dan berada di atas membran basal tipis (tidak tampak). Di bawah epitel kornea terdapat membran limitans anterior (membran bowman) (2) yang berasal dari stroma kornea (subtansia propria) (3) di bawahnya. Stroma kornea membentuk ”badan kornea”. Stroma ini terdiri atas berkas serat kolagen, paralel yang
membentuk lamela tipis (9) dan lapisan-lapisan fibroblas gepeng dan bercabang, yaitu keratosit (8), di antara serat kolagen. Keratosit kornea adalah fibroblas yang dimodifikasi. Permukaan posterior kornea ditutupi epitel kuboid rendah, epitel posterior (5,10) yang juga merupakan endotel kornea. Membran limitans posterior (membran descemet) (4) lebar dan merupakan membran basal epitel kornea posterior (5,10). Membran ini berada pada bagian posterior dari stroma kornea(3).
Retina, Koroid dan Sklera Dinding bola mata terdiri atas sklera (1), koroid (2) dan retina (3). Retina mengandung sel-sel reseptor fotosensitif. Gambar ini hanya memperlihatkan bagian lebih dalam sklera. Stroma sklera (1) terdiri atas serat kolagen padat (4) yang berjalan paralel terhadap permukaan bola mata. Di antara berkas kolagen, terdapat anyaman serat elastin halus. Fibroblas gepeng atau memanjang terdapat di seluruh sklera dan melanosit (5) terdapat di lapisan paling dalam.
Lapisan-lapisan Koroid dan Retina Koroid dibagi atas beberapa lapis: lamina suprakoroid (17), lapisan vaskuler (18), lapisan koriokapiler (19), dan membran limitans transparan atau membran vitrea (membran Bruch).
Lamina suprakoroid terdiri atas lamela serat-serat kolagen halus, anyama serat elastin luas, fibroblas, dan banyak melanosit besar. Lapisan vaskuler (18) mengandung banyak pembuluh darah (1) berukuran sedang dan besar. Di lapisan jaringan ikat longgar antar pembuluh darah (1) terdapat banyak melanosit (2) gepeng dan besar yang memberi warna gelap khas pada lapisan ini. Lapisan koriokapiler (19) mengandung anyaman kapiler dengan lumen besar di dalam stroma serat kolagen dan elastin halus. Lapisan terdalam koroid yaitu membran vitrea, terdapa bersebelahan dengan sel-sel pigmen (3) retina. Lapisan terluar retina adalah epitel pigmen (3); membran basalnya membentuk lapisan terdalam membran vitrea koroid. Sel pigmen kuboid (3) mengandung granul pigmen melanin di bagian apex sitoplasma, sementara prosesus (20) dengan granul pigmen terjulur di antara sel kerucut dan sel batang (21,22) retina. Disebelah sel-sel pigmen terdapat lapisan fotosensitif yang terdiri dari sel batang langsing (4,22) dan sel kerucut yang lebih tebal (5,21). Kedua jenis sel ini terdapat di sebelah membran limitan eksterna (6,23) yang dibentuk oleh cabang-cabang sel neuroglia, yaitu selsel Muller (30). Lapisan inti luar (7,8) mengandung inti sel batang (8,25) dan sel kerucut (7,24) dan cabang luar sel Muller (26). Di dalam lapisan pleksiform luar (9), axon sel kerucut dan batang bersinap dengan dendrit sel-sel bipolar (28) dan sel horizontal (27). Lapisan inti dalam (10) mengandung inti sel-sel bipolar (29), horizontal, dan amakrin (31), dan sel neuroglia Muller (30). Sel-sel horizontal dan amakrin adalah sel asosiasi. Di dalam lapisan pleksiform dalam (11), axon-axon sel bipolar (29) bersinap dengan dendrit sel ganglion dan sel amakrin. Lapisan sel ganglion (12) mengandung badan sel-sel ganglion (33) dan sel neuroglia. Dendrit dari sel ganglion bersinaps pada lapisan pleksiform (11,32,33). Lapisan serat nervus optikus (13,14,15) mengandung axon sel ganglion dan anyaman serat dalam sel Muller (13,37). Axon sel ganglion berkumpul pada discus optikus dan membentuk nervus optikus. Ujung dalam serat sel Muller (13,37) memancar membentuk membran limitan interna (15,36) retina. Pembuluh darah retina berjalan di dalam lapisan serat nervus optikus dan masuk sampai ke lapisan inti dalam (10). Terlihat berbagai potongan pembuluh pada lapisan ini.
Atlas Histologi di Fiore ed 9, Victor P. Eroschenko, Ph.D. EGC, Jakarta : 2003 FISIOLOGI Fungsi pupil adalah untuk : a. Mengatur banyaknya cahaya yang masuk mata b. Meningkatkan kedalaman fokus (untuk penglihatan 3 dimensi) c. Mengurangi aberasi sferis dan aberasi kromatis Fungsi palpebra • Dalam keadaan menutup adneksa melindungi bola mata terhadap trauma dari luar yang bersifat fisik atau kimiawi • Dapat membuka diri untuk member jalan masuk sinar ke dalam bola mata yang dibutuhkan untuk penglihatan. • Pembasahan dan pelicinan seluruh permukaan bola mata oleh karena pemerataan air mata dan sekresi berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka tutup kelopak mata. • Kedipan kelopak mata sekaligus mebhilangkan debu yang terdapat pada bola mata Fungsi Humor Akuos Sebagai Media Refrakta Penyedia Nutrisi Lensa Dan Kornea Bagian Dalam Untuk Mengatur Tekanan Bola Mata (Normal 10 – 20 Mmhg) Fungsi lensa crystalina Menfokuskan sinar dengan cara akomodasi untuk melihat dekat Fungsi corpus vitreum Sebagai media refrakta Bila kekeruhan sedikit akan melihat benda hitam melayang (floaters). Bila keruh sekali penglihatan akan kabur, mis. Karena perdarahan Fungsi iris Berfungsi untuk mengatur sinar yang masuk ke dalam bola mata Fungsi air mata:
Sebagai cairan pelindung terhadap kekeringan Sebagai antibakterial karena mengandung enzim lisozim Sebagai pelicin pada waktu berkedip Fungsi Nervus opticus: Berfungsi untuk menghantarkan impuls yang dihasilkan reseptor oleh rangsang cahaya (gelombang elektromaknetik) ke pusat penglihatan di lobus occipitalis Fungsi Visus perifer: Lapangan pandang Orientasi sekitar , penting waktu bergerak Dengan dua mata untuk melihat tiga dimensi Fungsi retina Menerima bayangan visual yang dikirim ke otak Fotoreseptor kerucut berfungsi untuk sensasi terang, bentuk serta warna Fotoreseptor batang berfungsi untuk melihat dalam suasana gelap atau remang – remang. Fungsi pupil adalah untuk : Mengatur jumlah sinar yang masuk ke retina Meningkatkan kedalaman fokus sinar pada retina (untuk penglihatan 3 dimensi) Mengurangi aberasi sferis serta aberasi kromatis yang ditimbulkan oleh gangguan atau kelainan sistem optik pada kornea dan lensa. Fungsi palpebra
Melindungi bola mata Meratakan hasil sekresi kelenjar air mata Mendorong corpus alienum keluar Fiksasi bola mata
Ilmu penyakit mata untuk dokter umum dan mahasiswa, edisi ke2
2. Bagaimana mata dapat melihat ke segala arah?
M. Rectus superior N. III, elevasi, adduksi, intorsi M. Rectus inferior N. III, depresi, adduksi, ekstorsi M. Rectus lateralis N. VI, abduksi M. Rectus medialis N. III, adduksi M. Obliquus superior N. IV, depresi, abduksi, ekstorsi M. Obliquus inferior N. III, elevasi, abduksi, intorsi Arah gerakan mata
Otot yg berperan Mata kanan Mata kiri
Kanan m.rectus lateral m.rectus medial Kiri m.rectus medial m.rectus lateral Kanan atas m.rectus superior m.obliqus inferior Kanan bawah m.rectus inferior m.obliqus superior Kiri atas m.obliqus inferior m.rectus lateral Kiri bawah m.obliqus superior m.rectus inferior (Situs Organon Sensuum & Buku Petunjuk Praktikum Anatomi) proses melihat : sumber cahaya kornea pupil lensa retina (nyata, terbalik, diperkecil) sel sel batang dan sel batang meneruskan rangsang melalui n. opticus otak mengembalikan bayangan kembali di retina objek terlihat sesuai aslinya
JALUR PENGLIHATAN SENSORIK Cahaya dideteksi oleh sel-sel batang dan kerucut di retina yang dianggap sebagai endorgan sensorik khusus untuk penglihatan badan sel dari reseptor-reseptor ini mengeluarkan tonjolan (proc) yang bersinaps dengan sel bipolar, neuron kedua di jalur penglihatan. sel2 bipolar kemudian bersinaps dengan sel ganggilon retina akson2 sel ganglion membentuk lapisan serat saraf pada retina dan menyatu membentuk saraf optikus saraf keluar masuk ke rongga tengkorak mll kanalis optikus Dalam tengkorak, 2 saraf optikus meyatu membentuk chiasma optikus. Di chiasma lebih dari separuh serat mengalami dekuasasi dan menyatu dengan sel-sel temporal yang tidak menyilang dari satu optikus ke sisi lain membentuk traktus optikus. Masing2 traktus optikus berjalan mengelilingi pedunkulus serebrum menuju ke nucleus genikulatum lateral, tempat traktus tersebut bersinaps serat2 tersebut meninggalkan traktus tepat di anterior dari nucleus dan melewati brakium kolikulus superior nucleus pretektalis otak tengah. Serat lain yang bersinaps di nucleus genikulatum lateral membentuk traktus genikulo-kalkarina lobus temporalis dan parietal korteks oksipitalis. Daniel G. Oftalmologi Umum. Edisi 14. widya medika 3. Apa fungsi pupil dan bagaimana pemeriksaan reflek pupil thd sinar? Fungsi pupil : - Mengatur banyak cahaya yg masuk - Meningkatkan kedalam focus - Mengurangi abrasi seferis dan kromatis Pemeriksaan -
Reaksi pupil langsung : mata disinari, melihat yg disinari memperhatikan reaksi pupil , mengecil Tdk langsung : disinari diliat yg tdk disinari trs mengecil
Ilmu penyakit mata untuk dokter umum dan mahasiswa, edisi ke2
4. Bagaimana mekanisme pengaliran humor aquos? Diproduksi dari processus cilliare di corpus cilliare hasil produksi mengalir ke camera oculi posterior pupil camera oculi anterior trabecula meshwork canalis schlemm v, cilliare anterior
Ilmu penyakit mata untuk dokter umum dan mahasiswa, edisi ke2 5. Apa saja komponen dari air mata? -
Lipid : superfisial dihasilkan oleh kelenjar meibomian yg terdaoat di palpebral yg superior
-
Aquos paling tebal kelenjar lakrimalis yg asesorius
-
Mucin : lapisan paling profunda dihasilkan olh sel goblet konjungtiva diproduksi oleh epitel permukaan konjungtiva dan kornea
Ilmu penyakit mata untuk dokter umum dan mahasiswa, edisi ke2 6. Apa saja syarat mata dikatakan baik dan normal? - Tdk lagoftalmus : kelopak mata menutup sempurna - Tdk trikiasis : bulu mata melentik keluar - Skelar warna putih - Konjungtiva baik - Pupil hitam - Kornea jernih 7. Jelaskan mengenai buta warna? Merupakan ketidakmampuan sel kerucut ,atau utk menangkap warna tertentu disebabkan fak genetic - Trikromat : perubahan sensitifitas warna dr 1 jenis atau lbh sel kerucut Protanomali : kelemahan warna merah Deutromali : lemah warna hijau Tritanomali : warna biru - Dikromat : tdk ada 1 dr 3 jenis sel kerucut Protanopia : tdk punya sel kerucut warna merah Deutranopia : tdk punyasel yg warna hijau Tritanopia : tdk punya yg peka warna biru - Monokromat : hilang kemapuan melihat warna hanya bs melihat hitam dan putih Tes uji ishihara : banyak warna bentuk huruf dan angka
Ilmu penyakit mata untuk dokter umum dan mahasiswa, edisi ke2
8. Apa saja pemeriksaan mata lengkap?
Pemeriksaan visus Pemeriksaan visus dilakukan dengan membaca kartu Snellen pada jarak 6 meter. Masingmasing mata diperiksa secara terpisah, diikuti dengan pemeriksaan menggunakan pinhole untuk menyingkirkan kelainan visus akibat gangguan refraksi. Penilaian diukur dari barisan terkecil yang masih dapat dibaca oleh pasien dengan benar, dengan nilai normal visus adalah 6/6. Apabila pasien hanya bisa membedakan gerakan tangan pemeriksa maka visusnya adalah 1/300, sedangkan apabila pasien hanya dapat membedakan kesan gelap terang (cahaya) maka visusnya 1/∞.
Ilmu penyakit mata untuk dokter umum dan mahasiswa, edisi ke2
9. Bagaimana pemeriksaan refraksi dan menulis resep kacamata? Kartuslenel dg jarah 6m bias melihat apa tdk Yg mempengaruhi media optic : kornea, HA, lensa, fitreus bodies Normal : emetropi Pp jarak terdekat bs melihat Pr jarak jauh bs melihat