Latar Belakang.docx

  • Uploaded by: Kizaru OP
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Latar Belakang.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,757
  • Pages: 8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjadi guru adalah tugas mulia. Melalui guru, anak-anak dan generasi muda mendapatkan ilmu. Bahkan terbentuknya karakter mereka banyak dipengaruhi para ‘pahlawan tanpa tanda jasa’. Dibalik tugas mulia tersebut, para guru memikul amanah terbilang berat. Mereka harus menjadi teladan. Tidak saja ilmu pengetahuan yang harus dikuasai. Justru contoh diri kerap menjadi acuan para murid. Karena itulah diksi guru kerap diartikan sebagai pribadi yang ‘digugu dan ditiru’. Profesi sebagai pendidik adalah posisi sosial yang paling strategis dalam sebuah sistem, memiliki kedudukan yang tinggi dan utama dalam Islam. Guru adalah ujung tombak gerakan perubahan. Di pundak seorang guru terpikul tanggung jawab yang agung yaitu membentuk generasi dan mengarahkanya kepada jalan Allah. Yang penting untuk digarisbawahi, salah satu kewajiban asasi seorang pendidik adalah membersihkan nilai-nilai negatif dan virus-virus jahiliyah dari materi yang diajarkanya. Sebagai seorang guru, Kita harus senantiasa ingat bahwa apa yang kita kita ajarkan akan dimintai pertanggungjawabanya di hadapan Allah, dan jangan sampai predikat sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dengan imbalan kecil, akan ditambah dengan azab di akhirat. Umat ini menggantungkan harapan yang besar akan masa depan generasi muda kepada Allah melalui sentuhan lembut didikan dan pengajaran. Oleh karena itu dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang efektif mengembangkan sikap keagamaan dan ketaatan pada peserta didik dan membutuhkan seorang contoh pengajar yang memiliki pengaruh besar dalam pengembangan sikap di dunia ini serta juga memiliki suri tauladan yang baik ketika menjadi guru yaitu ada pada diri Rasulullah Saw.

B. Permasalahan 1. Bagaimana karakter-karakter yang mesti dimiliki seorang pengajar ? 2. Bagaimana tugas dan kewajiban guru ? 3. Bagaimana sistem dan metode mengajar ?

C. Identitas Buku Judul Buku : Begini Seharusnya Menjadi Guru Pengarang : Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub Penerbit : DARUL HAQ, JAKARTA Cetakan tahun : Shafar 1438 2016. (11.2016 M.) D. Tujuan Buku 1. Mengetahui bagaimana karakter-karakter yang mesti dimiliki seorang pengajar 2. Mengetahui bagaimana tugas dan kewajiban guru 3. Mengetahui bagaimana sistem dan metode mengajar

BAB II PEMBAHASAN A. Karakter – Karakter Yang Mesti Dimiliki Seorang Pengajar Pada bab ini penulis menjelaskan bahwa ada banyak karakter – karakter yang mesti dimiliki seorang pengajar dalam melakukan pengajaranya kepada peserta didik atau siswanya agar kemajuan dan terwujudnya proses pembelajaran yang ideal dan dinginkan sehingga tujuan pembelajaran di dalam kelas dapat terwujud. Adapun karakter yang harus dimiliki oleh seorang pendidik adalah Mengikhlaskan Ilmu untuk Allah, dalam melakukan pengajaran pendidik seharusnya melaksakan tugas yang dijalani hanya sematamata mecari keridhoan Allah SWT, karena segala sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan keridhoan dari Allah tentunya akan menanamkan keikhlasan hati dalam melakukan pembelajaran sehingga pendidik hanya terfokus pada satu tujuan yaitu memajukan pendidikan di Indonesia, bukan karena sekedar mencari nafkah saja. Kejujuran juga merupakan suatu karatker yang harus dimiliki oleh seorang pendidik, karena apa ilmu yang disampaikan serta materi yang di ajarkan haruslah bersifat yang sebenarnya dari materi yang di ajarkan, karena jika seorang guru tidak jujur dalam melakukan pengajaran, maka tentunya bukan ilmu yang bermanfaat yang akan diberikan kepada peserta didik, melainkan kebohongan dan pembodohan yang akan diberikan kepada peserta didik jika pendidik tidak bersikap jujur. Penerapan antara keserasian ucapan dan perbuatan harus diterapkan oleh guru, karena jika seorang guru hanya menyampaikan sebuah kebaikan namun tidak diterapkan dalam dirinya terhadap apa yang diucapkanya maka itu bisa sama dengan melakukan kebohongan, jika pendidik sudah menyampaikan sebuah kebaikan namun tidak diterapkan maka peserta didik akan kesulitan dalam mencerna pelajaran tersebut karena tidak ada penerapan kepribadian yang pas terhadap materi yang di ajarkan jika pendidiknya tidak sesuai dengan contoh materi yang diberikan.

Serta keadilan juga harus dimiliki oleh setiap guru dalam menegakan keadilan dan tidak berat sebelah. Jika seorang pendidik tidak adil maka akan timbul kecenderungan sosial dari peserta didiknya yang mana itu akan menghambat proses pengembangan pembelajaran dari peserta didik dan akan menimbulkan kekacauan di kelas serta akan berdampak buruk juga bagi peserta didik yang diistimewakan haknya dari teman-temanya. Memiliki sikap mulia dan terpuji merupakan kepribadian wajib yang dimiliki guru karena guru yang akan digugu dan ditiru oleh muridnya dan seorang contoh yang akan ditiru oleh muridnya jika guru memiliki sikap yang mulia tentunya akan menghantarkan peserta didiknya terhadap sikap yang baik, namun jika pendidik meilikki sikap yang tercela maka peserta didik tentunya akan memiliki sikap yang tercela juga. Tawadhu atau rendah hati merupakan perihal yang harus dimiliki seorang guru karena merupakan perwatakan untuk menghadapi muridnya serta mencampakan ego serta sifat egois terhadap peserta didiknya sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sifat pemberani merupakan sikap yang harus dimiliki seorang pendidik, karena jika seorang guru tidak berani maka situasi kelas dan pembelajaran tidak akan kondusif, dan akan mebuat siswa yang benar-benar ingin belajar akan terganggu. Selain sifat berani guru harus sekali kali bercanda juga terhadap muridnya agar tidak ada ketegangan ketika proses pembelajaran yang dilakukan, sehingga timbul sikap nyaman antara peserta didik dengan pendidik. Seorang guru juga harus sabar dalam menghadapi peserta didiknya serta harus bisa menahan emosinya dalam melakukan pembelajaran, karena seriap peserta didik memiliki sikap dan watak yang berbeda, tentunya pasti ada yang patuh dan yang nakal, maka ketika menghadapi murid yang nakal peserta didik harus memiliki kesabaran yang ekstra agar tidak terjadi kekerasan dalam PBM dan jika guru bisa mengendalikan emosinya tentunya akan memberikan contoh yang baik terhadap siswa yang lainya.

Dan karakter yang harus dimiliki oleh seorang guru ialah dapat menghindari perkataan yang keji dan tidak pantas dalam mulutnya karena akan memberikan beban psikologi terhadap muridnya serta itu akan memberikan kesan yang berkenang terhadap peserta didiknya jika itu sudah terjadi. Dan pada akhirnya seorang guru harus dapat membuka diri kepada orang lain yaitu dengan berkonsuktasi dengan orang lain dan menceritakan apa masalahnya terhadap orang lain agar mendapatkan solusi dan mendapatkan ketenangan hari dalam menghadapi masalah tersebut.

B. Tugas dan kewajiban guru Pada bab ini penulis menjelaskan bahwa ada beberapa tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan atau dilakukan oleh seorang guru yaitu bahwa seorang guru harus menanamkan akidah yang benar dan memantapkan kualitas iman siswa pada saat proses belajar mengajar, sehingga guru dapat membentuk kepribadian yang islami terhadap masing masing siswanya baik dalam segi kemantapan ibadah, akhlak, ataupun wawasan peserta didik. Guru juga dapat menanamkan sikap akidah yang benar ini kepada siswa saat pelajaran umum, dengan mengkaitak setiap materi umum dengan hal keagamaan agar peserta didik selain mendapatkan contoh yang konkrit yang mudah dicerna dalam materi umum, disisi lain murid pun mendapatkan nilai keagamaan. Memberikan nasehat kepada anak didiknya merupakan tugas pokok seorang guru untuk mengarahkan peserta didiknya menuju hal kebaikan. Nasehat yang diberikan merupakan suatu arahan kepada peserta didik agar tidak melakukan kesalahan yang mana akan membuat sesal di kemudian hari. Seorang guru juga harus bersikap lembut kepada anak didiknya dan itu sudah menjadi tugas dan kewajiban seorang guru ketika menghadapi anak didiknya.Kestabilan emosi juga perlu dikontrol ketika menghadapi peserta didiknya, karena jika guru tidak memiliki emosi yang stabil maka bukan tidak mungkin kekerasan akan terjadi selama pembelajaran yang mana akan merugikan murid sendiri dan guru yang mengajar. Disisi lain guru juga harus mengajar anak didiknya dengan metode yang bagus, karena penggunaan

metode yang tepat akan memaksimalkan hasil belajar di dalam kelas serta akan membuat tujuan pembelajaran menjadi terwujud. Tidak menyebutkan nama secara langsung ketika memberi teguran merupan salah satu langkah guru agar saat memberikan teguran kepada salah satu peserta didik tersebut tidak terlalu merasa tertekan terhadap teguran guru tersebut, sehingga pada saat guru memberi teguran tidak terjadi tindakan justifikasi yang terlalu berlebihan. Selanjutnya memberi salam kepada pada peserta didik baik itu sebelum dan sesudah perpisahan tugas dan kewajiban guru, yang mana seorang guru dalam memulai dan mengakhiri pembelajaranya harus ada kata penutup dari pembelajaran tersebut, maka dari itu salam merupakan ucapan yang tepat dalam membuka dan menutup pembelajaran tersebut. Untuk Memberikan teguran kepada peserta didik atau punishment terhadap dari perilaku peserta didik tersebut bisa memberikan sanksi dari setiap pelanggaran peserta didik tersebut jika itu sudah tergolong melanggar seperti ; terlambat, mengganggu teman, mencontek, dan berbagai perilaku lainya agar memberi sifat jera terhadap pesarta didik, namun sanksi yang diberikan tentunya harus mengandung unsur kependidikan atau bersifat mendidikk. Dibalik dari hukuman tentunya guru harus memberikan penghargaan kepada peserta didik yang berprestasi dalam belajar supaya meningkatkan semangat belajar siswa serta memotifasi siswa yang lain.

C. Sistem dan Metode Belajar Pada bab ini penulis menjelaskan bahwa guru juga mempunyai sistem dan metode belajar yang digunakan salah satunya adalah guru harus mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran karena dalam memulai pembelajaran tentunya guru harus memeriksa kondisi kesiapan peserta didiknya apakah sudah siap atau belum, guru bisa memeriksa konsisi kebersihan kelas, atau kondisi kesiapan siswa dari berbagai aspek. Jika kondisi siap untuk memulai suatu pembelajaran maka proses pmebelajaran yang dijalani akan menjadi aman dan menyenangkan.

Kontak pengelihatan dan pendengaran siswa juga merupakan sasaran guru dalam menyampaikan materi atau mendirikan disiplin terhadap peserta didik, jika guru bisa mengusai kedua indra tersebut, maka tentunya peserta didik akan selalu tertuju pandanganya kepada peserta didik. Selain kedua indera tersebut penggunaan media juga sangat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, karena media merupakan sarana pendukun utama guru dalam melaksanakan suatu pembelajaran dikelas, terkadang murid tidak bisa menerima pembelajaran melalui teori atau metode ceramah saja, namun harus ada alat pendukung agar siswa mengerti terhadap pembelajaran tersebut karena guru menghadirkan bukti yang konkrit terhadap pembelajaran tersebut.

Dalam kajian pembahasan dalam materi ini adapun hal yang harus dulaukan guru dalam menjalankan sistem dan metode belajar ini adalah;

1. Memperhatikan tingkatan pemahaman dan daya tangkap anak-anak didik. 2. Menggunakan metode dialog (tanya-jawab). 3. Mengajar dengan kisah-kisah. 4. Membuat permisalan-permisalan (analogi-analogi). 5. Menumbuhan rasa penasaran pada anak didik, sehingga ia selalu ingin tahu yang berikutnya. 6. Menggunakan isyarat dan gerakan tangan dan kepala. 7. Menerangkan masalah-masalah penting yang rumit dengan metode penafsiran. 8. Memeberikan kesempatan kepada anak-anak didik untuk memikirkan jawaban. 9. Menggunakan metode pengulangan dalam mengajar. 10. Melakukan klasifikasi sub-sub masalah, sehingga materi menjadi urut dan rapi; tidak campur aduk, sehingga akan menjadi tidak efektif, bahkan sulit di simpulkan. 11. Memotivasi anak-anak didik untuk bertanya.

12. Tidak memaksa menjawab masalah yang tidak dikuasai secara baik, dan akan lebih baik bila menunda menjawabnya pada jadwal berikutnya. Dan tidak sungkan untuk mengatakan, “Saya tidak tahu”, apabila memang tidak memiliki pengetahuan tentangnya.

Dari semua judul sub bab yang dikaji tersebut merupakan pembahasan inti dalam kajian sistem dan materi dalam pembelajaran di sekolah. Guru sebenarnya tidak bisa melakukan sembarang hal dalam melakukan pembelajaran di kelas tentunya ada beberapa hal yang harus diketahui guru terlebih dahulu sebelum melakukan pembelajaran, oleh karena itu profesi guru merupakan sebuah profesi yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain karena harus melewati pendidikan matang dan praktek lapangan yang cukup untuk membenahi keilmuan dari guru tersebut sebelum terjun ke lapangan menghadapi peserta didik, sebab tugas guru tidak hanya di dunia saja, namun juga bernilai di akhirat nanti.

Related Documents

Latar Belakang
May 2020 45
Latar Belakang.docx
November 2019 17
Latar Belakang.docx
December 2019 29
Latar-belakang.docx
December 2019 20
Latar Belakang.docx
April 2020 14
Latar Belakang.docx
June 2020 9

More Documents from "Shumi Umi"

Padang.docx
December 2019 15
Pada 2020.docx
December 2019 12
Latar Belakang.docx
December 2019 11
Pengertian Kualitatif 1.docx
December 2019 23