Pada pembelajaran kimia, siswa diharapkan mampu menguasai serta menerapkan konsep kimia dalam pemecahan suatu masalah. Kemampuan siswa dalam memecahkan suatu masalah untuk keterampilan proses sains dan berpikir kritis siswa, maka perlu dikembangkan pembelajaran kimia dengan suatu model tertentu. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis proyek menekankan pada aktivitas siswa dan berfokus pada konsep inti dan prinsip suatu pelajaran yang melibatkan siswa dalam pemecahan masalah, penyelidikan serta kerjasama dalam menghasilkan suatu produk (Damiri, 2012). Pembelajaran berbasis proyek dapat dijadikan sebagai strategi guru dalam meningkatkan keterampilan berpikir, komunikasi, kolaboratif dan kreativitas siswa (Licht, 2014). Pembelajaran berbasis proyek menuntut siswa untuk dapat bekerja aktif sesuai dengan kecakapan teknikal melalui pemikiran kritis, berkolaborasi dan ketrampilan dalam memecahkan masalah (Movahedzadeh et al., 2012). Pemahaman kimia membutuhkan kemampuan berfikir menggunakan tiga level representasi yang berbeda tapi saling berhubungan yaitu makroskopik, submikroskopik, dan simbolik. Siswa pada kenyataannya saat memahami tidak menggunakan ketiga representasi tersebut (Talanquer, 2011). Pembelajaran kimia dapat berjalan dengan baik dan tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal maka siswa harus dapat memahami konsep-konsep yang ada.Untuk mempermudah memahami konsep-konsep awal materi pelajaran yang akan diajarkan, diperlukan suatu strategi yang diterapkan kepada seluruh siswa, yaitu menggunakan peta konsep (Santosodan Supriadi, 2014). Media peta konsep mampu memberikan hasil yang baik dalam ranah kognitif (Khikmayanti, et al., 2012).Peta konsep adalah suatu cara yang baik untuk mendapatkan ide baru dan cara yang mudah untuk mendapatkan informasi dari otak. Peta konsep yang digunakan dapat mempengaruhi cara kerja alami otak sehingga dapat dilibatkan dari awal. Hal ini berarti bahwa untuk mengingat kembali informasi selanjutnya akan menjadi lebih mudah (Buzan, 2010). Peta konsep merupakan suatu bagan skematik untuk menggambarkan suatu pengertian konseptual seseorang dalam suatu rangkaian pernyataan dengan menciptakan hubungan antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi. Peta konsep dapat membuat Kimia menjadi lebih menarik dan membuat siswa dapat mengidentifikasi dan menginterpretasi materi buffer dan hidrolisis dengan jelas (Novak dan Gowin, 1984).Peta konsep pada dasarnya memperlihatkan konsep-konsep yang terdapat dalam kotak atau lingkaran dan saling keterkaitan diantara konsep-konsep tersebut (Pribadi dan Delfy, 2015). Peta konsep mampu meningkatkan aspek kognitif siswa (Susatyo, et al., 2011).Project-Based Learning merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar dengan penugasan proyek (Wena, 2014). Pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja lebih otonom secara kolaboratif dalam kelompok heterogen, mengembangkan pembelajaran sendiri, lebih realistik, memacu kemampuan sintesis dan mengasilkan suatu produk (Bas, G., 2011: 10-11)