LATAR BELAKANG Sel saraf bekerja dengan cara menimbulkan dan menjalarkan impuls. Impuls dapat menjalar pada sebuah sel saraf, tetapi juga dapat menjalar ke sel lain dengan melintasi sinaps. Penjalaran impuls melintasi sinaps dapat terjadi dengan cara transmisi elektrik atau transmisi kimiawi,sehingga jika suatu bagian tubuh diberikan ransangan,maka bagian tubuh lain juga akan memberikan reaksinya.Hal ini hanya bisa terjadi jika ransangan yang diberikan cukup kuat,sehingga ransangan tersebut dapat di teruskan melalui beberapa saraf asesoris menuju beberapa saraf aferen danditerima oleh lebih satu efektor.Bila saraf eferen teransang efektor efektor akan serempak bereaksi yang bisa berupa gerakan. Sistem saraf memiliki dua macam gerakan, yaitu gerakan yang didasari dan gerakan refleks. Gerak refleks merupakan respon otomatis yang sederhana terhadap suatu rangsangan yang hanya melibatkan beberapa neuron yang semuanya dihubungkan dengan tingkat yang sama dalam sistem saraf pusat. Sejumlah gerakan refleks melibatkan hubungan antara banyak interneuron dalam sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang tidak hanya berfungsi dalam menyalurkan impuls dari dan ke otak tetapi juga berperan penting dalam memadukan gerak refleks (Villee et al., 1988). Refleks merupakan sebagian kecil dari perilaku hewan tingkat tinggi, tetapi memegang peranan penting dalam perilaku hewan tingkat tinggi. Refleks biasanya menghasilkan respon jika bagian distal sumsum tulang belakang memiliki bagian yang lengkap dan mengisolasi ke bagian pusat yang lebih tinggi. Tetapi kekuatan dan jangka waktu menunjukan keadaan sifat involuntari yang meningkat bersama dengan waktu (Madhusoodanan, 2007).