Larutan

  • Uploaded by: muhammad syamil mumtaz
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Larutan as PDF for free.

More details

  • Words: 975
  • Pages: 31
LARUTAN (SOLUTION) MASHURI MEDICAL BIOCHEMISTRY DEPARTMENT FACULTY OF MEDICINE LAMBUNG MANGKURAT UNIVERSITY

APAKAH LARUTAN? 









Larutan adalah campuran homogen (homogeneous mixtures ) satu atau lebih bahan. Komponen terbanyak disebut pelarut (solvent) sedangkan komponen yang mengandung jumlah zat sedikit disebut zat terlarut (solut) Pelarut yang paling umum adalah AIR (pelarut Universal) Terdapat pelarut lain seperti acetone, hexane, methanol yang biasa dunakan sebagai bahan pencuci dan pelarut bahan berminyak. Pada umumnya larutan yang dimaksud adalah berbentuk cair

KEMUNGKINAN JENIS LARUTAN ZAT TERLARUT

PELARUT

CONTOH

Gas

Gas

O2, N2, dalam udara

Cair

Gas

Uap air dalam udara

Padat

Gas

I2 dalam udara

Gas

Cair

O2, CO2 dalam air/darah

Cair

Cair

Alkohol dalam air

Padat

Cair

Garam dalam air

Gas

Padat

N2 dalam paladium

Cair

Padat

Hg dalam Au

Padat

Padat

Ag dalam Pb/Au

SOLUBLE/INSOLUBLE 



Zat dikatakan TAK LARUT (insoluble) jika zat tersebut larut SANGAT SEDIKIT Misalnya: kaca, plastik, logam praktis tidak larut dalam cairan biasa (INSOLUBLE)

MISCIBLE/IMMISCIBLE 





Kemungkinan yang terjadi apabila dua buah zat cair bertemu Misalnya: air dan minyak adalah immiscible akan membentuk 2 lapisan terpisah Cairan seperti air dan ethanol adalah miscible. Artinya larut satu dengan yang lain dan tidak terbentuk lapisan yang terpisah.

“LIKE DISSOLVES LIKE” 

Secara umum, "Like Dissolves Like" menerangkan tentang prinsip kelarutan (i.e. larutan polar melarutkan bahan larut polar SEMENTARA pelarut tidak polar melarutkan bahan larut yang tidak polar).

KELARUTAN (SOLUBILITY) 

 

Suatu zat dapat larut dalam pelarut tertentu, tetapi jumlahnya selalu terbatas Batas ini disebut KELARUTAN Per definisi:Kelarutan adalah jumlah zat terlarut yang dapat larut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu sampai membentuk larutan jenuh

LARUTAN JENUH 



Larutan yang telah mengandung zat terlarut dalam jumlah maksimal, sehingga tidak dapat ditambahkan lagi zat terlarut Pada keadaan jenuh telah terjadi kesetimbangan antara solut yang larut dan tak larut atau kecepatan pelarutan sama dengan kecepatan pengendapan





Kelarutan NaCl adalah 36 gram/100 gram air (pada suhu 20oC) Apabila kita letakkan 40 gram NaCl dalam 100 gram water (pada suhu pada 20oC), 36 gram akan larut dalam air tersebut.Yang selebihnya (4 GRAM) masih dalam keadaan yang tidak larut (Larutan JENUH)

SUHU MENINGKATKAN KELARUTAN 





Jika kita tingkatkan suhu kepada 30oC, 4 gram NaCl yang tinggal akan melarut dalam larutan. Pada 30oC, larutan ini mengandungi kurang bahan larut. Oleh itu pada 30oC, larutan ini menjadi larutan TIDAK JENUH

LARUTAN TAK JENUH (UNSATURATED) 

Larutan yang mengandung jumlah solut lebih sedikit (encer) daripada larutan jenuhnya.

LARUTAN LEWAT JENUH (SUPERSATURATED) 

Larutan yang mengandung solut lebih banyak (pekat) daripada yang ada dalam larutan jenuhnya pada suhu yang sama

KONSENTRASI LARUTAN 

Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut yang terdapat dalam suatu pelarut atau larutan

Kemolaran (Molarity) 





Molaritas adalah ukuran jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Singkatan untuk kemolaran adalah M dan unitnya adalah dalam mol/Liter. Kemolaran didefinisikan sebagai:





Contoh 3.42 gram sukrosa (BM=342) dilarutkan dalam air menghasilkan 250 ml larutan. Hitung molaritas larutan! (1 cc= 1 centimetre cubic=1 ml) Jawaban……………………………………….



 



Langkah 1, hitung mol sukrosa dengan rumus mencari mol=massa/Berat molekul 3,42/342=0.01 mol Langkah 2, hitung volume larutan 250/1000=0.25 L Langkah 3, penyelesaian 0.01/0.25=0.04 M

Normalitas 



Normalitas adalah jumlah gram ekivalen (grek) zat terlarut dalam satu liter larutan Satuan konsentrasi normalitas sering digunakan untuk analisis volumetri terutama dalam reaksi asam basa dan oksidasi redoks (redoks)



Jika w gram senyawa asam-basa dilarutkan dalam V ml larutan maka:



N= (w/BE) x (1000)/V



BE=(BM/a)



a=valensi (banyaknya ion dalam larutan)

Berat Ekivalen (BE) 



Berat ekivalen bagi asam/basa adalah berat yang akan menghasilkan 1 mol H+ atau OHContoh: • HCl • H2SO4 • H3PO4 • NaOH • Mg(OH)2

1 setara asam 2 setara asam 3 setara asam 1 setara basa 2 setara basa





BE bagi kation adalah berat yang dapat menggantikan 1 mol H+ Contoh: • 1 mol NaCl • 1 mol Ca(OH)2 -

1 setara kation 2 setara kation

• 1 mol Al(OH)3

3 setara kation

-

UNIT LAIN % w/v  % v/v  % w/w  % mg  ppm  ppb 

% w/v 



Didefinisikan sebagai:(Berat zat terlarut (gram)/ 100 ml larutan) Contoh: NaCl 0,9% artinya=0.9 gram NaCl dalam 100 ml larutan infus MgSO4 40% artinya=40 gram MgSO4 dalam 100 ml larutan Adrenalin 0,1% artinya=0.1 gram adrenalin dalam 100 ml larutan Dekstrosa 5% artinya=5 gram dekstrosa dalam 100 ml larutan

% v/v 

Didefinisikan sebagai: (ml zat terlarut/ ml larutan) X 100%



Contoh: Larutan alkohol 70% berarti dalam 100 ml larutan terdapat 70 ml alkohol dan 30 ml air

% w/w 

Didefinisikan sebagai: (berat ZAT TERLARUT / berat LARUTAN) X 100



Contoh: 5 g glukosa dicampur dengan 50 gram air menghasilkan konsentrasi 9.1% (w/w)

% mg 





Hasil laboratorium sering menggunakan satuan ini yang menunjukkan kadar miligram zat terlarut dalam 100 ml larutan Persen miligram (% mg)=mg zat terlarut/ml larutan dikalikan dengan 100% Misalnya kadar gula darah 120 % mg artinya dalam 100 ml (1 dl) terdapat 120 mg glukosa

Part per million=ppm 

Didefinasikan sebagai: (berat zat terlarut / berat larutan )X 106



Contoh:

Bagi larutan akuos, berat 1 kg air bersamaan dengan 1 L, maka: 1 ppm = 1 mg/L





Contoh Kadar zat besi dalam 250 ml air minum adalah 0,05 mg. Nyatakan kadar tersebut dalam ppm? Jawab…..

 



Jawab: Kadar Fe=0,05 mg/250 ml=0,05 mg/0,25 L=0,2 mg/L Kadar Fe=0,2 ppm





1 ppm boleh juga bersamaan: 1 ppm = 1 mg bahan larut / kg pelarut Contoh:

Kepekatan 1 mg beta-keratin dalam dalam 1 kg lobak merah adalah 1 ppm.

part per billion (ppb) 

Didefinisikan sebagai: (berat bahan larut / berat larutan akhir X 109)



Contoh:

Bagi larutan akuos, berat 1 kg air bersamaan dengan 1 L, maka: 1 ppb = 1 µg/L

TERIMA KASIH

Related Documents

Larutan
April 2020 45
Larutan
October 2019 44
Larutan Penyangga.docx
April 2020 28
Larutan 1
April 2020 37
Larutan Elektrolit.docx
April 2020 24
Larutan Penyangga.pptx
April 2020 26

More Documents from "Rizka Maulida"

Larutan
October 2019 44
Copy Of Mnrb
April 2020 23
056332023_full.pdf
November 2019 49
Dinamika_berorganisasi.docx
October 2019 15
Info Sertifikasi.pdf
December 2019 30