Laring.docx

  • Uploaded by: Mila Khanifa
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laring.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 421
  • Pages: 2
Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang meliputi: 1. Laringoskopi a. laringoskopi indirect. Pemeriksaan ini bertujuan melihat laring secara tidak langsung dengan caramenempatkan cermin didalam faring dan cermin tersebut disinari oleh cahaya. Bayanganlaring pada cermin terlihat dari sinar yang dipantulkan b. Laringoskop Direkta Bertujuan melihat laring secara langsung tanpa menggunakan cermin tetapi menggunakan alat yang disebut laringoskop berupa: a) Laringoskop kaku b) Laringoskop fiberc. c) Mikrolaringoskop dengan pemakaian mikroskop (Brunner dan Suddart, 2002) 2. Biposi insisional Tindakan ini dilakukan bila terdapat kecurigaan pada massa atau jaringan tubuh kearah keganasan atau kanker, yaitu dengan pengambilan sampel jaringan melalui pemotongan dengan pisau bedah. Anda akan dibius total atau lokal tergantung lokasi massa, lalu dengan pisau bedah, kulit disayat hingga menemukan massa dan diambil sedikit untuk diperiksa dibawah mincroskop untuk menemukan sel sel yang mengindikasi kanker (Pracy R dkk, 1989). 3. Pemeriksaan Sinar x jaringan lunak Pancaran sinar-X anteroposterior tenggorokan dan radiografi lateral dapat secara jelas menunjukan lesi laring, Ukuran dan bentuk, Dan trakea tulang rawan atau perubahan jaringan lunak dari tulang belakang leher, Bila perlu, lakukan angiografi tenggorokan (Rukmini dan Herawati, 2000). 4. Ultrasonic tomography Tanpa kerusakan, tomografi ultrasonik dapat digunakan untuk yang sudah menyebar ke Kelenjar getah bening untuk menentukan jumlah, lokasi, dan hubungan dengan jaringan sekitarnya, yang juga merupakan metode pemeriksaan setelah radioterapi (Rukmini dan Herawati, 2000).. 5. CT scan dan resonansi magnetik (MRI) Pemeriksaan CT dan MRI dapat secara jelas menunjukan luas penyebaran kanker laring, dan juga penyebaran ke kelenjar getah bening. pemeriksaan ini cocok untuk pasien yang sudah menyebar ke kelenjar getah bening dan stadium lanjut, terutama untuk pasien sadium lanjut, dapat membantu dokter untuk memberikan penilaian yang tepat dan meningkatkan keberhasilan (Rukmini dan Herawati, 2000).

6. Radiologi Peralatan pencitraan radiologi penting untuk mengamati dan menentukan ukuran atau dimensi dari sebuah kelainan pada laring. Meskipun laring dapat terlihat dengan mudah menggunakan mata telanjang atau biopsi, akan tetapi, perluasan daerah dibawah kelenjar tidak akan terlihat oleh mata telanjang. Bila memungkinkan, studi pencitraan harus segera dilakukan sebelum pemeriksaan biopsi apapun dilakukan terhadap laring. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalah pahaman penafsiran antara tumor dan trauma lokal akibat tumor (Noyek MA, ect. 1998). 7. Xeroradiography Meskipun kapasitasnyaadalah sebagai pelengkap, akan tetapi peralatan ini dapat membedakan dengan jelas mana yang jaringan lunak, stenosa, dan terkadang dapat mengenali adanyakeganjilan pada tulang lunak (Noyek MA, ect. 1998).. 8. Foto toraks Diperlukan untuk menilai keadaan paru, ada atau tidaknya proses spesifik dan metastasis diparu. Foto jaringan lunak (soft tissue) leher dari lateral kadang– kadang dapat menilai besarnya dan letak tumor, bila tumornya cukup besar.

More Documents from "Mila Khanifa"