LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI TEMATIK (DPJP 213) ACARA 4 Dot Map, Flow Map, dan Kartogram
Dibuat Oleh : Nama NIM Hari/Jam Kelompok Asisten
: : : : :
Aghnia Salsabila 17/416662/SV/14400 Selasa / 07.00-09.00 WIB KARTEM 3 1. Lia Yulianti 2. Meita Solehawati
PROGRAM DIPLOMA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2019 Acara 4
Dot Map, Flow Map, dan Kartogram I.
Tujuan Menyajikan data statistik dalam bentuk peta statistik khususnya Dot Map, peta aliran (flow map) dan peta kartogram
II.
Alat dan Bahan Alat: 1. Kertas millimeter 2. Kalkulator 3. Alat tulis: penggaris, pensil, ballpoint, spidol, dan penghapus 4. Modul Praktikum Kartografi Tematik Acara 4 Dot Map, Flow Map, dan Kartogram Bahan: 1. Data Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk DIY Tahun 2017 2. Tabel Jumlah Penumpang Bus Trans Jogja Trayek 3A
III. Langkah Kerja
Data Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk DIY Tahun 2017, Tabel Jumlah Penumpang Bus Trans Jogja Trayek 3A
Dot Map
Flow Map
1 Titik = 2000 Jiwa
Menghitung kelas data
Kartogram
Menentukan skala 1cm = 0,04 km2
dengan dua metode Menghitung jumlah titik per
(Interval Scalling,
kecamatan di Kota
Menyusun data dengan
Continuous Scalling)
mendesain peta sesuai dengan
Yogyakarta
luasan skala yang ditentukan
Membuat skala garis flow Plotting titik ke dalam peta
line dengan kelas interval data flow line
Perhitungan dan penggambaran interpolasi pada grafik
Membuat flow line dengan kelas interval data terhitung, dari satu daerah ke daerah
Membuat legenda atau keterangan yang diperlukan
Keterangan: INPUT
lain PROSES Membuat legenda atau keterangan yang diperlukan
OUTPUT
Kartogram Luas Wilayah Sebagian DIY Tahun 2017, Flow Map Metode Interval Scalling dan Continuous Scalling Jumlah Penumpang Bus Trans Jogja Trayek 3A, Dot Map Data Jumlah Penduduk DIY Tahun 2017, Perhitungan Dot Map, Flow Map, dan Kartogram IV.
Hasil Praktikum
1. Kartogram Luas Wilayah Sebagian DIY Tahun 2017 2. Flow Map Metode Interval Scalling Jumlah Penumpang Bus Trans Jogja Trayek 3A 3. Flow Map Metode Continuous Scalling Jumlah Penumpang Bus Trans Jogja Trayek 3A 4. Dot Map Data Jumlah Penduduk DIY Tahun 2017 5. Perhitungan Dot Map, Flow Map, dan Kartogram V.
Pembahasan Kegiatan yang dilakukan pada acara kali ini adalah menyajikan data statistik ke dalam peta statistik Dot Map, Flow Map, dan Kartogram. Data yang digunakan pada acara kali ini adalah data luas wilayah dan jumlah penduduk di Kota Yogyakarta Tahun 2017 dan tabel jumlah penumpang Bus Trans Jogja Trayek 3A. Ketiga cara penyajian data statistik yang dilakukan merupakan beberapa bentuk penyajian data kartografi tematik. Penyajian pertama yang dilakukan adalah penyajian dalam bentuk Dot Map. Dot Map merupakan salah satu cara penyajian data statistik ke dalam peta yang menciptakan pola titik yang membentuk kembali unit spasial, sehingga area spasial menjadi proporsional dengan ukuran populasi (Soetens, 2017). Penyajian Dot Map ini digunakan untuk menyajikan data jumlah penduduk yang ada di setiap kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta. Digunakan data data luas wilayah dan jumlah penduduk di Kota Yogyakarta Tahun 2017 untuk menentukan 1 titik dalam penyajian Dot Map mewakili 2000 jiwa penduduk yang ada. Setelah ditentukan skala representasi penduduknya dilakukan perhitungan jumlah titik dalam setiap kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta. Misalnya untuk Kecamatan Mantrijeron untuk jumlah penduduknya yang sebesar 33.406 jiwa mampu direpresentasikan dengan sembilan titik (33.406/2000 = 8,5155 = 9 titik). Setelah perhitungan jumlah titik setiap
kecamatan diperoleh maka dilakukan plotting titik-titik tersebut ke dalam peta area kajian yang telah tersedia. Cara Penyajian kedua yang dilakukan adalah Flow Map. Flow Map merupakan salah satu cara penyajian data statistik ke dalam peta yang menunjukkan pergerakan objek dari satu lokasi ke lokasi lain (Maryani, 2014). Data yang digunakan dalam pembuatan Flow Map kali ini adalah Digunakan tabel jumlah penumpang Bus Trans Jogja Trayek 3A. Dilakukan penyajian Flow Map melalui dua metode, yakni Interval Scalling dan Continuous Scalling. Metode Continuous Scalling ini dilakukan dengan menghitung besarnya pangkal panah pada Flow Line yang dibuat dengan menyekalakan perhitungan yang dilakukan ke dalam sebuah segitiga siku-siku yang mempunyai ukuran lebar 6 cm, dan tinggi 1,5cm. Misalnya untuk rute perjalanan bus dari Kecamatan Kotagede-Depok memiliki pangkal panah Flow Line sepanjang 0,6cm. Sedangkan Interval Scalling dilakukan dengan melakukan perhitungan terlebih dahulu untuk mendapatkan interval data dan kelas data, baru setelah itu masing-masing kelas data yang ada di skalakan ukuran pangkal panah Flow Line-nya ke dalam bentuk panah berundak yang memiliki selisih kelipatan dengan panjang awalnya. Misalnya untuk kelas data 1 memiliki panjang pangkal panah Flow Line 0,2 cm; kelas data 2 memiliki panjang pangkal panah Flow Line 0,4 cm; kelas data 3 memiliki panjang pangkal panah Flow Line 0,6 cm; dan kelas data 4 memiliki panjang pangkal panah Flow Line 0,8 cm. Cara penyajian yang terakhir yakni dengan membuat kartogram. Kartogram merupakan penyajian data statistik ke dalam bentuk peta yang dilakukan dengan memperbesar atau memperkecil ukuran unit area secara proporsional terhadap data yang diwakili, sehingga perubahan ukuran unit tersebut membuat area kajian tidak sama dengan kondisi aslinya (Borden, 1998). Data yang digunakan dalam pembuatan kartogram ini adalah data data luas wilayah dan jumlah penduduk di Kota Yogyakarta Tahun 2017. Pembuatan
kartogram ini dilakukan dengan menyekalakan luasan grid area yang akan merepresentasikan luasan sesungguhnya dari setiap area kajian yang ada. Dilakukan penyekalaan untuk setiap satu grid ukuran 1 cm 2 mewakili 0,04 km2 luasan
area
sesungguhnya.
Selanjutnya
dilakukan
perhitungan
untuk
menentukan luasan grid untuk setiap kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta. Misalnya untuk Kecamatan Mergangsan diperoleh jumlah luasan grid ukuran 0,5 cm2 sebanyak 65 buah grid. Kemudian luasan-luasan tersebut disajikan melalui desain peta area kajian yang dibuat baru, sehingga kenampakannya tidak sama seperti kenampakan di peta sesungguhnya. VI.
Kesimpulan Dot Map dibuat dengan cara menyajikan data jumlah penduduk yang ada di setiap kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta dengan setiap 1 titik yang ada mampu merepresentasikan 2000 jiwa penduduk yang ada. Flow Map dibuat melalui dua metode, yakni Interval Scalling dan Continuous Scalling. Metode Continuous Scalling ini dilakukan dengan menghitung besarnya pangkal panah pada Flow Line yang dibuat dengan menyekalakan perhitungan yang dilakukan ke dalam sebuah segitiga siku-siku. Sedangkan Interval Scalling dilakukan dengan melakukan perhitungan terlebih dahulu untuk mendapatkan interval data dan kelas data, baru setelah itu masing-masing kelas data yang ada di skalakan ukuran pangkal panah Flow Line-nya ke dalam bentuk panah berundak yang memiliki selisih kelipatan dengan panjang awalnya. Kartogram dibuat
dengan
cara
menyekalakan
luasan
grid
area
yang
merepresentasikan luasan sesungguhnya dari setiap area kajian yang ada.
akan
Daftar Pustaka Borden, Dent. (1998). Cartography Thematic Map Design Fifth Edition. New York: McGraw Hill Maryani. (2014). Perancangan Sistem Informasi Penjualan Buku Pada PD. Kencana. Cited in: library.binus.ac.id>49_KA_Maryani (Diakses pada 25 Maret 2019) Soetens, Loes. (2017). Dot Map Cartograms for Detection of Infectious Disease Outbreaks: An Application to Q Fever, the Netherlands and Pertussis, Germany. Cited in: https://www.ncbi.nlm.nih.gov>articles (Diakses pada 25 Maret 2019)
Lampiran Daftar Pustaka: