Laprak 4.docx

  • Uploaded by: Rendy Andika
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laprak 4.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,617
  • Pages: 24
Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikroorganisme dapat menyebabkan bahaya dan kerusakan. Hal itu nampak dari kemampuannya menginfeksi manusia, hewan, dan tumbuhan, menimbulkan penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai kepada kematian. Karena itu adanya prosedur untuk mengendalikan petumbuhan dan kontaminasi oleh mikrobamerupakan suatu keharusan. Yang dimaksud dengan pengendalian disini ialah segala kegiatan yang menghambat, membasmi, dan menyingkirkan mikroorganisme Identifikasi mikroba berguna untuk mempelajari secara detail karakter fisik, kimiawi, dan bologis mikroba sehingga dapat diketahui dan dimanfaatkan secara optimal. Identifikasi merupakan kegiatan utama dalam kegiatan untuk membuat klasifikasi atau taksonomi. Berdasarkan klasifikasi dan taksonomi keanekaragaman hayati makhluk hidup dapat dipelajari dan dipahami dengan lebih mudah dan utuh. Kegiatan identifikasi adalah menentukan nama hewan atau tumbuhan dengan benar dan menempatkannya di dalam system klasifikasi hewan dan tumbuhan. 1.2 Tujuan a. Mahasiswa mampu mengetahui bagian bagian mikroskop b. Mahasiswa mengetahui langkah langkah menggunakan mikroskop c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi mikroba secara makroskopis dan mikroskopis d. Mahasiswa mampu melakukan pendugaan terhadap mikroba

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Tiga Kingdom Sistem ini merupakan perkembangan dari sistem 2 kingdom yang sebelumnya ditemukan oleh Aristoteles. (Ramlawati.2017) a. Kingdom Monera Kingdom Monera terdiri atas bakteri dan ganggang biru. Kingdom monera punya beberapa ciri khas, yaitu inti sel nggak berselubung (prokariot) dan tubuh bersifat uniseluler atau multiseluler. Salah satu contoh dalam kingdom ini adalah Anabaena. b. Kingdom Plantae (Tumbuhan) Kingdom tumbuhan terdiri atas bakteri, ganggang, jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. c. Kingdom Animalia (Hewan) Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Masing-masing punya ciri-ciri yang lebih spesifik lagi. Dengan adanya sistem 3 kingdom ini, klasifikasi jadi lebih terlihat dibandingkan daripada sistem 2 kingdom, karena memang monera punya ciri khas unik juga, yang membuatnya pas untuk menjadi sebuah kingdom tersendiri. 2.2 Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Lima Kingdom Kingdom Monera Monera adalah kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti (organisme prokariot). Namun, meskipun tidak memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan inti, bahan inti itu berupa asam inti atau DNA. Contoh Organisme prokariot adalah bakteri. Semua kegiatan hidup monera, seperti pertukran zat dan pengembangbiakkan, dilakukan oleh sel itu sendiri. (Andi.2014). Kingdom Protista Protista adalah kingdom makhluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan memiliki membran inti(organisme eukariot). Segala kegiatan hidup protista dilakukan oleh sel itu sendiri. Kegiatan hidup tersebut meliputi makan, pertukaran gas, menanggapi rangsangan, bergerak, dan bberkembangbiak. Protista dikelompokkan secara sederhana menjadi protista mirip hewan (protozoa) danprotista mirip tumbuhan (alga), serta protista mirip jamur. Alga memiliki klorofil untu melkukan proses fotosintesis sehingga bisa menghasilkan makanan senndiri, sebaliknya, protozoa tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri.Protista mirip jamur memiliki cara reproduksi yang mirip jamur. (Andi.2014). Kingdom Fungi Fungi atau jamur merupakan kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel berbentuk benang, atau tersusun dari kumpulan benang, dinding selnya tersusun dari zat kitin (seperti pada kuku manusia). Ternyata ktin lah yang membuat jamur tidak dapat dikelompokkan menjadi tumbuhan atau hewan. Kingdom Plantae

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 Plantae atau kingdom tumbuhan adalah makhluk hidup bersel banyak yang memiliki kloroplas. Didalam kloroplas terkandung klorofil. Oleh karena mempunyai klorofil, maka tumbuhan melakukan fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariot (mempunyai membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan umumnya memiliki akar, batang, dan daun, kecuali lumut yang memiliki akar semu (rizoid). Perkembangbiakkan tumbuhan terjadi secara kawin dan tak kawin. Perkembangbiakkan secara kawin dilakukan oleh organ khusus yang menghasilkan sel gamet. Tumbuhan biji sebagai hasi fertilisasi (pembuahan) Kingdom Animalia Animalia adalah kingdom hewan. Sel-selnay mempunyai membran inti (eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu, sle hewan tidak memiliki dinding sel, berbeda dengan tumbuhan, hewan dapat bergerak aktif dan memiliki sistem saraf. (Andi.2014). 2.3 Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Enam Kingdom 1. Kingdom Eubacteria (bakteria). (Ramlawati.2017) Makhluk hidup yang menempati kingdom eubacteria berupa makhluk bersel tunggal atau uniseluler. Makhluk hidup yang tergolong ke dalam kingdom ini mempunyai sel prokariotik. Pada umumnya eubacteria bersifat patogen yang merupakan ckal bakal dari berbagai penyakit seperti TBC, kolera, disentri, dan lain sebagainya. Contoh-contoh dari kingdom ini diantaranya ialah bacillus anthracis, Escherichia coli, clostridium tetani, clostridium botulinum, borrelia burgdorferi, helicobacter pylori, tolypothrix, dan masih banyak lagi. 2. Kingdom Archaebacteria Makhluk hidup yang tergolong ke dalam kingdom archaebacteria secara umum tidak berbeda dengan kingdom eubacteria. Hal tersebut dikarenakan dahulu kedua kingdom ini berada dalam satu lingkup kerajaan / kingdom. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah pada archaebacteria lebih memiliki daya tahan yang kuat terhadap lingkungan dengan suhu ektrem. (Ramlawati.2017) 3. Kingdom Protista Makhluk hidup yang digolongkan ke dalam kingdom protista adalah makhluk jidup yang mempunyai sel eukariotik. Protista mempunyai tubuh yang terdiri atas satu sel atau bisa juga terdiri atas banyak sel tetapi tidak terjadi diferensiasi diantara sel-sel tersebut. pada umumnya protista mempunyai sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok tersebut terdiri atas protista yang menyerupai tumbuhan (ganggang), protista yang menyerupai jamur, dan protista yang meyerupai hewan. Klasifikasi pada protozoa didasarkan pada sistem alat geraknya yakni mastigophora / flagellata atau bulu cambuk. Misalnya saja pada volvox, euglena, noctuluca, trichomonas, dan trypanosome. Selanjutnya protozoa yang menggunakan alat gerak berupa rambut getar, diantaranya ialah paramaecium, sarcodina / rhizopoda. Ada pula yang menggunakan kaki semu yakni amoeba. Sedangkan pada sporozoa tidak memiliki alat gerak, misalnya seperti plasmodium. (Ramlawati.2017) 4. Kingdom Fungi Fungi ialah makhluk hidup eukariotik heterotrof yang menyerap molekul nutrisi menuju sel-sel dari makanan yang dicerna dari luar tubuhnya. Fungi terdiri atas berbagai jenis diantaranya adalah kapang, khamir, ragi, dan masih banyak lagi. Fungi dikenal sangat

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 sulit dalam mengidentifikasikan jenis-jenisnya. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan bentuk pada generasi sebelumnya dengan keturunan-keturunannya. Funsi berkembang biak dengan cara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan secara seksual adalah dengan cara peleburan dua hifa antara jamur berbeda hingga membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi tubuh buah. Sedangkan perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan cara pembentukan spora, fragmentasi, dan bertunas. (Ramlawati.2017) 5. Kingdom Plantae Karakteristik yang paling mudah untuk diidnetifikasikan dari anggota plantae adalah dari warna hijaunya yang dominan. Warna hijau tersebut berasal dari kandungan pigmen klorofil yang memiliki peranan vital dalam prosesi menghasilkan energy dnegan cara melakukan fotosintesis. Kingdom plantae pada umumnya bersifat autotrof, yakni mampu menghasilkan makanannya sendiri kecuali pada tumbuhan yang hidup dengan cara menggantungkan hidupnya pada inangnya (parasit). (Ramlawati.2017) 6. Kingdom Animalia Kingdom animalia berupa hewan-hewan yang hidup di dalam berbagai ekosistem. Tubuh hewan terdiri atas sel-sel yang mengalami diferensiasi sehingga membentuk berbagai macam jaringan. Tidak seperi pada organisme autotrof (tumbuhan) yang mampu menghasilkan makanannya sendiri, hewan bersifat heterotrof (makanannya berasal dari organisme lain seperti tumbuhan dan hewan lainnya). Kelompok kingdom animalia terdiri atas berbagai jenis hewan yang terbagi atas klasifikasi khusus yakni vertebrata (hewan bertulang belakang) dan invertebrate / avertebrata (hewan tidak bertulang belakang). (Ramlawati.2017) Pada umumnya kingdom animalia memiliki karakteristik khusus, diantaranya ialah : a. Memperoleh makanan dari organisme lain (hewan dan tumbuhan). b. Pada sel-selnya tidak terdapat dinding sel sebagaimana pada organisme tumbuhan. c. Di dalam tubunya terdapat dua jaringan yang bertanggung jawab untuk menghantarkan pergerakan dan impuls, yakni pada jaringan saraf dan jaringan otot. Kedua jaringan tersebut yang membuat hewan dapat bergerak dengan aktif. d. Alat pernafasan berupa paru-paru (kucing, sapi, kerbau, dan lainnya), ingsang (ikan), kulit (cacing dan lain-lain), dan trakea (serangga). (Ramlawati.2017) 2.4 Pengertian dan Tujuan Identifikasi Mikroba (3 sitasi) Identifikasi mikroba adalah suatu proses yang bertujuan untuk mengetahui bentuk, sifatsifat maupun morfologi dari sauatu mikroba atau dengan kata lain untuk memperlihatkan bagian-bagian sel mikroba.Identifikasi mikroba dapat dilakukan dengan metode pewarnaan gram. (Ramlawati.2017) Identifikasi mikroba yaitu Untuk mengetahui sifat-sifat morfologi bakteri, maka bakteri dapat diperiksa dalam keadaan hidup atau mati. Pemeriksaan morfologi bakteri ini perlu, untuk mengenal nama bakteri. Disamping itu juga perlu pengenalan sifat-sifat fisiologisnya bahkan sifat-sifat fisiologis ini kebanyakan merupakan faktor terentu dalam mengenal nama spesies suatu bakteri.(Adryan.2017)

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 Identifikasi mikroba berguna untuk mempelajari secara detail karakter fisik, kimiawi, dan bologis mikroba sehingga dapat diketahui dan dimanfaatkan secara optimal. Identifikasi merupakan kegiatan utama dalam kegiatan untuk membuat klasifikasi atau taksonomi. Berdasarkan klasifikasi dan taksonomi keanekaragaman hayati makhluk hidup dapat dipelajari dan dipahami dengan lebih mudah dan utuh. Kegiatan identifikasi adalah menentukan nama hewan atau tumbuhan dengan benar dan menempatkannya di dalam system klasifikasi hewan dan tumbuhan. (Adryan.2017) Klasifikasi dan identifikasi mikroorganisme haruslah diketahui terlebih dahulu karakteristik atau ciri-ciri mikroorganisme. Oleh karena ukurannya yang sangat kecil, tidaklah mungkin bagi kita untuk mempelajari 1 mikroorganisme saja, sehingga yang dipelajari adalah karakteristik suatu biakan yang merupakan populasi dari suatu mikroorganisme.(Hanbali.2009) 2.5 Macam-macam Metode Identifikasi Mikroba a. Morfologi Makroskopis Dilakukan dengan mengamati karakteristik dari pola pertumbuhan mikroorganisme pada media buatan yang diamati dengan mata telanjang (tanpa alat bantu). (Adryan.2017) b. Morfologi Mikroskopis (Adryan.2017) Dilakukan dengan mengamati ukuran, bentuk, isi sel, organel sel, dan susunan sel ketika diamati dengan mikroskop pada perbesaran tertentu. Karakteristik zat warna (pewarnaan) : kemampuan mikroorganisme untuk biasanya digunakan dengan pemeriksaan secara mikroskopi sebagai bagian dari identifikasi bakteri. c. Persyaratan lingkungan Kemampuan mikroorganisme untuk hidup pada berbagai suhu, menggunakan oksigen atau gas lain, pada berbagai tingkat pH, atau pun keberadaan ion dan garam lainnya seperti NaCl. (Adryan.2017) d. Persyaratan nutrisi (Adryan.2017) Kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan berbagai macam sumber karbon dan nitrogen sebagai substrat bernutrisi ketika tumbuh pada keadaan lingkungan tertentu. e. Resistensi Menujukkan karakteristik resistensi terhadap antibiotik tertentu, logam berat pada mikroorganisme tertentu (Hanbali.2009) f. Antig Menentukan karakteristik mikroorganisme dengan berbagai macam metode serologi dan imunologi.(Hanbali.2009) g. Subseluler Menentukan bagian – bagian molekuler sel yang menjadi tipe pada beberapa takson, kelompok organisme, dengan menggunakan metode analisis. Contohnya, komponen dinding sel, membran sel, dan komponen dari enzim dari sel membrane(Hanbali.2009). 2.6 Komponen Mikroskopik beserta Gambar Mikroskop adalah suatu alat optik yang digunakan untuk melihat benda – benda berukuran mikro yang mampu menghasilkan perbesaran hingga ratusan kali. Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif adalah lensa yang ditempatkan dekat ke objek pengamatan, sedangkan lensa okuler adalah lensa yang dekat ke mata.(Andriani.2016) Benda yang diamati diletakan di depan lensa objektif diantara fob dan 2ob (fob < 2fob). Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif adalah I1 yang bersifat nyata, terbalik,

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 diperbesar. L1 ini dipandang sebagai benda oleh lensa okuler. Supaya I2 diperbesar, maka I1 harus terletak didepan lensa okuler diantara titik optic O dan jarak focus okuler (fok ). (Dian.2012)

(Dian.2012) 2.7 Tinjauan Bahan 2.7.1 Kristal Violet Pertama ada kristal violet yang berfungsi sebagai zat warna utama. Zat warna ini bekerja dengan cara membentuk ikatan mg-Ribonucleid acid pada membran atau dinding sel bakteri sehingga membentuk kompleks mg-Ribonucleid acid-crystal violet pada bakteri gram positif. Kompleks mg-Ribonucleid acid-crystal violet merupakan senyawa yang tidak luntur meskipun telah dibilas dengan alkohol, oleh karena itu zat warna ini dapat digunakan untuk membedakan bakteri gram positif dan negatif. .(Andriani.2016) 2.7.2 Medium Agar Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Untuk komposisi nutrien agar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L. .(Andriani.2016) 2.7.3 Iodin Pada pewarnaan gram iodin berfungsi sebagai penstabil (stabilizer) dan penguat ikatan zat warna oleh bakteri. Iodin bekerja dengan cara memperkuat ikatan pada kompleks mg-Ribonucleid acid sehingga zat warna utama dapat membentuk kristal violet yang besar dalam lapisan peptidoglikan dinding bakteri. Dalam hal ini, apabila bakteri yang dicobakan merupakan bakteri gram negatif yang memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis, maka kristal violet tersebut hanya akan menempel pada membran lipid. Sedangkan jika bakteri yang dicobakan merupakan bakteri gram positif maka kristal violet akan tertanam lebih dalam karena peptidoglikannya yang tebal. (Dian.2012)

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 BAB III METODOLOGI 3.1 Alat Bahan dan Fungsinya 1. Mikroskop cahaya : sebagai alat untuk mengamati 2. Bunsen : sebagai sumber panas 3. Biakan murni : sebagai sampel percobaan 4. Jarum ose : sebagai alat untuk mengambil sampel 5. Preparat : sebagai media meletakan sampel pengamatan 6. Alcohol : sebagai bahan untuk fiksasi dan meratakan sampel 7. Kristal violet : sebagai indicator bakteri gram positif 8. Iodin : sebagai penguat warna 9. Aquades : sebagai pengencer 10. Cover glass : sebagai alat untuk menutup gelas objek 11. Korek api : sebagai alat untuk menyalakan bunsen 12. Gelas ukur : sebagai wadah larutan 13. Tissue : sebagai alat untuk membersihkan bahan pada preparat 14. Label : sebagai alat untuk penamaan 15. Safranin : sebagai indicator bakteri gram negatif 16. Sarung tangan : sebagai alat pelindung tangan 17. Masker : sebagai alat untuk melindungi daerah wajah 18. Pipet tetes : sebagai alat untuk memindahkan cairan skala kecil 19. Pipet ukur : sebagai alat untuk memindahkan cairan skala tertentu 3.2 Gambar Alat dan Bahan (dokumentasi dan gambar tangan) 3.2.1 Makroskopis No Nama Bahan Dokumentasi Gambar tangan 1 Yakult 1:10.000

2

Yogurt 1:1.000

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 3

Yogurt 1:10.000

3.2.2 Mikroskopis No Nama alat & bahan 1 Mikroskop cahaya

2

Sarung tangan

3

Masker

4

Pipet tetes

Dokumentasi

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Gambar tangan

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 5

Jarum ose

6

Gelas beaker

7

Label

8

Aquades

9

Gelas ukur

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 10

Pipet ukur

11

Alcohol

12

Cawan petri

13

Tisu

14

Kristal violet

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 15

Safranin

16

Iodine

17

Preparat

3.3 Cara Kerja 3.3.1 Makroskopis Autoclave

Diambil cawan petri Cawan petri diamatai bentuk,ukuran,tepi,warna, elevasi ,permukaan,pingiran,dan struktur mikroba Cawan petri dicatat parameter mikrobanya

Cawan petri didokumentasikan hasil pengamatan parameter Selesai

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 3.3.2 Mikroskopis Persiapkan alat dan bahan Disiapkan Bunsen 1. dihidupkan 2. Sterilisasi jarum ose dan kaca objek Biakan Bakteri 1. Ambil bakteri dengan jarum ose 2. Oleskan ke kaca objek 3. Fiksasi di atas api 4. beri 3 tetes cryslat violet, tunggu 1 menit 5. Bersihkan dengan aquades 6. beri 3 tetes iodine, tunggu 1 menit 7. Bersihkan dengan aquades 8. Tetes dengan alkohol 70%, tunggu 30 detik 9. Bersihkan dengan aquades 10. beri 3 tetes safranin, tunggu 1 menit 11. Bersihkan dengan aquades Mikroskop cahaya 1. Nyalakan 2. Masukkan objek ke dalam preparat 3. Amati dengan perbesaran 40X,100X, dan 1000X Hasil

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 3.4 Dokumentasi Hasil Praktikum 3.4.1 Makroskopis 3.4.1.1 Yakult

( 1:1000 )

( 1:10000 )

3.4.1.2 Yoghurt

( 1:1000 ) 3.4.2 Microscopic 3.4.2.1 Yakult

40X

( 1:10000 )

100X

3.4.2.2 Yoghurt

40X

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

100X

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Praktikum 4.1.1 Identifikasi Secara Makroskopis Bakteri

Morfology

Warna

Pinggiran

Yogurt Sedang Putih keruh Berawan 1:1000 Yogurt Kecil Putih Tidak 1:10000 berawan Yakult Kecil Putih keruh Tidak 1:10000 beraturan 4.1.2 Identifikasi Secara Mikroskopis Bakteri Bentuk

Elevasi

Kecerahan

Datar

Suram

Seperti kawah Seperti kawah

Mengkilap Mengkilap

Gram

Lactobacillus bulgaricus

Bacillus

Positif

Lactobacillus casei

Semi bacillus

Positif

4.2 Analisa Data Hasil Praktikum 4.2.1 Analisa Data Hasil Praktikum Makroskopis Pada yoghurt 1: 1000 memiliki parameter morfologi koloni sedang, putih keruh, memiliki tepian koloni yang berawan dengan elevasi datar, dan memiliki warna yang suram. Pada yoghurt 1: 10.000 memiliki parameter morfologi koloni yang kecil, erwarna putih, memiliki tepian koloni yang tidak beraturan dengan elevasi timbul seperti kawah, dan memiliki warna yang mengkilap. Pada yakult 1: 10000 memiliki parameter morfologi koloni kecil seperti titik, berwarna putih keruh, memiliki tepian koloni yang tidak beraturan dengan elevasi timbul seperti kawah dan memiliki warna yang mengkilap 4.2.2 Analisa Data Hasil Praktikum Mikroskopis Pada yakult, diperoleh bentuk bakteri basil dan bakteri berwarna ungu. Pada yoghut diperoleh bentuk bakteri basil dan bakteri juga berwarna violet. Jenis bakteri gram positif. 4.3 Analisa Hasil 4.3.1 Analisa Hasil Praktikum Makroskopis Bakteri dari yoghurt yang memiliki konsentrasi 1: 1000 memiliki morfologi sedang, warna putih keruh, tepian berawan, peningkatan ketinggian, dan penampilan suram. Bakteri dari yoghurt yang memiliki konsentrasi 1: 10.000 memiliki morfologi kecil, warna putih, tepian tidak berawan, elevasi seperti kawah, dan penampilan mengkilap. Bakteri dari yakult yang memiliki konsentrasi 1: 10000 memiliki morfologi kecil, warna putih keruh, tepian tidak beraturan,elevasi seperti kawah, dan penampilan mengkilap. 4.3.2 Analisa Hasil Praktikum Mikroskopis Lactobacilus bulgaricus memiliki bentuk Bacillus dan bakteri gram positif. Lactobacilus casei memiliki bentuk semi bacillus dan bakteri gram positif dan semua bakteri tersebut memiliki manfaat untuk manusia 4.4 Prediksi Jenis Bakteri beserta Karakteristiknya Berdasarkan Hasil Praktikum 4.4.1 Makroskopis 4.4.1.1 Yakult

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 Bakteri Lactobacillus casei merupakan kelompok dari bakteri asam laktat (BAL) yang bersifat probiotik. Bakteri merupakan bakteri yang dikonsumsi dalam keadaan hidup, bertahan hidup dalam saluran pencernaan setelah melalui rintangan enzim pada air liur, asam lambung dan garam empedu, mampu melekat pada saluran pencernaan, tidak beracun dan tidak pathogen.Penambahan bakteri probiotik ditujukan agar mempunyai efek fungsional bagi kesehatan. Selama proses fermentasi, bakteri asam laktat akan menghasilkan asam-asam organic (asam laktat, asam asetat, asam format), hidrogen peroksida, diasetil dan bakteriosin yang bersifat antibakteri. Hasil penelitian Susen menunjukkan minuman probiotik yang terbuat dari nira siwalan dan L.casei dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen Staphylococcus aureus,Salmonella typhii dan Escherichia coli.(Ananta.2017) Bakteri ini bersifat fakultatif heterofermentatif, mampu hidup pada pH rendah, Gram positif, tidak berspora, aerob, tidak motil, bentuk batang rantai pendek.Lactobacillus merupakan jenis bakteri yang dominan tidak saja di kolon tetapi juga di dalam usus halus. Keberadaan komunitas bakteri ini membantu proses pencernaan makanan, termasuk sayuran dan buah-buahan.Lactobacillus casei misalnya diketahui berkolonisasi di dalam usus. Orang-orang yang diganggu oleh diare akibat penggunaan antibiotik atau penderita traveller’s diarrhea menunjukkan keadaan diare yang dialami akan bisa lebih cepat berhenti. Bakteri tersebut juga berkhasiat sebagai antimikroba, karena melawan mikroba usus lainnya sambil meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi, terutama yang terjadi di usus.(Kasmadi.2011) 4.4.1.2 Yoghurt Bakteri yang mengandung yoghurt adalah Lactobacillus bulgaricus. Lactobacillus bulgaricus adalah bakteri gram positif. Lactobacillus aman untuk diminum dalam yoghurt karena melewati beberapa proses yang membuatnya tidak berbahaya .(Kasmadi.2011) Sebagai contoh, diketahui bahwa degradasi peptida secara bertahap oleh kultur starter yoghurt L. bulgaricus mendorong pertumbuhan S. thermophilus, yang lebih cepat menghasilkan asam laktat. Di sini, kami menganalisis WSE selama penyimpanan yoghurt yang difermentasi dengan galur Lactobacilli yang berbeda yang diinokulasi dengan dua kultur starter yoghurt, S. thermophilus dan L. bulgaricus subsp. delbrueckii. Hasil dari RP-HPLC (menunjukkan profil peptida yang pada dasarnya serupa untuk semua perlakuan dengan perbedaan kuantitatif untuk konten peptida dari ekstrak yang larut dalam air selama waktu penyimpanan (meningkat secara tergantung waktu). (Fatmawati.2013) 4.4.2 Mikroskopis 4.4.2.1 Yakult Berdasarkan jurnal, bakteri yang mengandung dalam yakult adalah lactobacillus casei. Lactobacillus casei adalah patogen. Yang patogen biasanya adalah bakteri gram negatif, tetapi aman untuk diminum karena ada proses untuk membuatnya tidak berbahaya (Kasmadi.2011). Berdasarkan jurnal, Lactobacillus casei strain Shirota (LcS), yang terkandung dalam minuman susu probiotik-fermentasi Yakult, memiliki lebih dari 75 tahun sejarah konsumsi yang aman dan manfaat kesehatan yang terbukti, didukung oleh penelitian ilmiah yang luas yang difokuskan terutama pada pengurangan fungsional dan penyakit menular usus dan efek modulasi kekebalannya. Ada banyak mekanisme yang disarankan dari tindakan probiotik LcS di usus, tetapi selain dari modulasi kekebalan, produksi asam laktat (menghasilkan penurunan pH lokal) dan adhesi kompetitif atau

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 perpindahan bakteri patogen telah dikutip paling sering di literatur .Berdasarkan jurnalBakteri yang mengandung dalam yakult adalah lactobacillus casei. Lactobacillus casei adalah patogen. Yang patogen biasanya adalah bakteri gram negatif, tetapi aman untuk diminum karena ada proses untuk membuatnya tidak berbahaya (Ananta.2017). Berdasarkan jurnal, Lactobacillus casei strain Shirota (LcS), yang terkandung dalam minuman susu probiotik-fermentasi Yakult, memiliki lebih dari 75 tahun sejarah konsumsi yang aman dan manfaat kesehatan yang terbukti, didukung oleh penelitian ilmiah yang luas yang difokuskan terutama pada pengurangan fungsional dan penyakit menular usus dan efek modulasi kekebalannya. Ada banyak mekanisme yang disarankan dari tindakan probiotik LcS di usus, tetapi selain dari modulasi kekebalan, produksi asam laktat (menghasilkan penurunan pH lokal) dan adhesi kompetitif atau perpindahan bakteri patogen telah dikutip paling sering di literatur (Kasmadi.2011) 4.4.2.2 Yoghurt Bakteri yang terkandung yoghurt adalah Lactobacillus bulgaricus. Lactobacillus bulgaricus adalah bakteri gram positif. Lactobacillus aman untuk diminum dalam yoghurt karena melewati beberapa proses yang membuatnya tidak berbahaya (Kasmadi.2011) Diketahui bahwa degradasi peptida secara bertahap oleh kultur starter yoghurt L. bulgaricus mendorong pertumbuhan S. thermophilus, yang lebih cepat menghasilkan asam laktat. Di sini, kami menganalisis WSE selama penyimpanan yoghurt yang difermentasi dengan galur Lactobacilli yang berbeda yang diinokulasi dengan dua kultur starter yoghurt, S. thermophilus dan L. bulgaricus subsp. delbrueckii. Hasil dari RPHPLC (menunjukkan profil peptida yang pada dasarnya serupa untuk semua perlakuan dengan perbedaan kuantitatif untuk konten peptida dari ekstrak yang larut dalam air selama waktu penyimpanan (meningkat secara tergantung waktu) (Fatmawati.2013). 4.5 Fungsi Pewarnaan Bakteri Dengan menggunakan Kristal Violet, Iodin, dan Safranin Crystal Violet adalah salah satu pewarna tekstil penting dari gugus metana tetripenil; itu banyak digunakan dalam industri tekstil dan dikenal karena sifat keracunan mutagenik dan mitosis. Bioremediasi, terutama melalui bakteri, menjadi sektor yang muncul dan penting dalam penanganan limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri pendegradasi Kristal Violet dari limbah industri yang berpotensi digunakan dalam bioremediasi. Aktivitas dekolorisasi bakteri diukur menggunakan colorimeter listrik foto setelah inkubasi aerobik dalam interval waktu yang berbeda dari isolat (Fitri.2011). iodin adalah zat kimia yang digunakan untuk gusi bakteri dan kaca penutup. Yodium memiliki viskositas yang relatif tinggi. Kemudian yodium dapat membuat bakteri gusi di kaca penutup (Sabdaningsih, 2013). Safranin digunakan untuk mengidentifikasi bakteri gram strain. Jika warna safranin merah, maka bakteri harus gram negatif. Kemudian safranin jika memiliki fungsi untuk mengidentifikasi bakteri (Fatmawati.2013). 4.6 Perbandingan Pengamatan Bakteri Secara Makroskopis saat Praktikum dengan Literatur Bakteri dari yoghurt yang memiliki konsentrasi 1: 1000 memiliki morfologi moserate, warna putih kekuningan, margin bergelombang, peningkatan ketinggian, dan penampilan buram. Bakteri dari yoghurt yang memiliki konsentrasi 1: 10.000 memiliki morfologi yang tepat, warna putih, margin srate, elevasi flat, dan penampilan mengkilap. Bakteri dari yakult yang memiliki konsentrasi 1: 1000 memiliki morfologi penyebaran

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 teratur, warna putih kekuningan, margin berkilau halus, ketinggian rata, dan penampilan mengkilap. Bakteri dari yakult yang memiliki konsentrasi 1: 10000 memiliki morfologi kecil, warna putih, margin bergelombang, ketinggian rata, dan penampilan mengkilap (Fitri.2011). Ketujuh isolat lalu dilihat karakteristik morfologinya. Capuccino dan Sherman (1992) mengemukakan tentang karakterisasi morfologi yang dimaksudkan untuk mengam morfologi koloni serta morfologi sel bakteri pada isolat bakteri yang telah lolos s ati baik ikroorganisme yang ditumbuhkan pada media yang akan melihat penampakan makroskopis yang berbeda-beda tergantung pada perubahannya. Perbedaan dalam disebut dengan karakteristik kultur, yang digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan mikroorganisme dalam kelompok taksonomik. Isolat bakteri ini menggambarkan morfologi koloni dengan melihat bentuk koloni, warna, tepian dan elevasi (Sabdaningsih, 2013). Jika dlbandingkan dengan literatu caa pengamatan kami sangat sama karena perhatikan entuk k permukaan. koloni, warna, tepian, dan elevasi. Sementara kami menambahkan segi tekstur . (Sabdaningsih, 2013). 4.7 Perbandingan Pengamatan Bakteri Secara Mikroskopis saat Praktikum dengan Literatur Kelompok Lactobacillus casei mencakup tiga spesies yang terkait erat (Lactobacillus casei, L. para casei dan L. rhamnosus), yang terlibat dalam berbagai aplikasi terkait makanan dan kesehatan [1-3]. Distribusi ekologisnya yang luas (inang manusia, sayuran, daging, dan produk susu) dan peran potensial sebagai probiotik membuat spesies ini menarik untuk pengembangan makanan fungsional baru dan relevan untuk beberapa studi genetik dan fisiologis. Taksonomi kelompok L.Casei kontroversial dan banyak penelitian telah membahas identifikasi dan karakterisasi genotip dari strain yang termasuk dalam spesies L. casei, L. para caseiandL. Rhamnosus. Baru-baru ini, studi genomik komparatif menyoroti heterogenitas L. Kelompok Casei, menunjukkan bahwa diversifikasi genom berkontribusi pada adaptasi niche ekologis pada spesies ini. Namun, keberadaan gen tidak selalu mencerminkan fungsi mereka dan sifat fisiologis dan teknologi dari strain terutama tergantung pada fitur yang diekspresikan dalam serangkaian kondisi tertentu (Fitri.2011) Teknik yang paling dasar yang digunakan untuk mengklasifikasikan bakteri didasarkan pada bentuk dan penataan sel bakteri. Bentuk bakteri yang paling umum meliputi bentuk batang, kokus (bundar), dan spiral. Susunan sel terjadi secara tunggal, seri, dan berkelompok. Beberapa spesies memiliki satu tonjolan proyeksi yang disebut flagella yang memungkinkan bakteri untuk berenang dan bergerak. Cocci orcoccus untuk sel tunggal adalah sel bundar, kadang-kadang rata ketika berdekatan satu sama lain (Sabdaningsih.2013). 4.8 Faktor Yang Mempengaruhi Praktikum Faktor yang mempengaruhi kesalahan manusia, konsentrasi bakteri, dan kejernihan mikroskop. Jika manusia melakukan langkah yang salah, itu harus membuat hasil yang berbeda. Konsentrasi bakteri ini dapat membuat bentuk koloni atau morfologi berbeda. Mikroskop merupakan faktor penting yang memengaruhi apa yang kita lihat pada bakteri (Sabdaningsih.2013)

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Prinsip menghargai mikroba metode pewarnaan Gram adalah bakteri yang memahami bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Prinsip penilaian mikroba dengan metode makroskopis dilakukan pengamatan secara langsung. Yang kemudian ditentukan bentuk, warna, ukuran, elevasi, dan tepian. Pada isolat bakteri yakult yaitu bakteri yang digunakan adalah L, Casei sedangkan yoghurt yang digunakan bakteri adalah L. Bulgaricus. Dan kedua isolat bakteri tersebut termasuk ke dalam bakteri gram positif. Tujuan dari praktikum ini adalah agar siswa dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop, agar siswa mengetahui langkah-langkah menggunakan mikroskop, siswa agar mampu berkomunikasi dengan mikroba dengan mikroskop, dan agar siswa mampu melakukan pendugaan terhadap mikroba. Dari data hasil praktikum pada yoghurt 1: 1000 memiliki parameter morfologi koloni sedang, berwarna putih keruh, memiliki tepian koloni yang berawan dengan elevasi datar dan memiliki warna yang suram. Pada yoghurt 1: 10000 memiliki parameter morfologi koloni yang kecil, berwarna putih, memiliki tepian koloni yang tidak beraturan dengan elevasi timbul seperti kawah, dan memiliki warna yang mengkilap. Pada yakult 1: 10000 memiliki parameter morfologi koloni kecil seperti titik, berwarna putih keruh, memiliki tepian koloni yang tidak beraturan dengan elevasi timbul seperti kawah dan memiliki warna yang mengkilap. Pada yakult, diperoleh bentuk bakteri semi basil dan bakteri berwarna ungu, ini menandakan jenis bakteri gram positif. Pada yoghurt, diperoleh bentuk bakteri basil dan bakteri juga berwarna ungu. 5.2 Saran Dimohon saat praktikum pada 1 kali pertemuan tolong focus pada 1 materi saja dan alat di lab tolong dilengkapi dan untuk praktikan sendiri tolong baca materi apa yg akan dipraktikumkan

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN Ananta,A.2017. Mutu Sensori Susu Fermentasi Probiotik Selama Proses Fermentasi Menggunakan Lactobacillus casei subsp. casei R-68. JOM Faperta Vol. 4 No. 1 Fatmawati,U.2013. Karakteristik Yogurt Yang Terbuat Dari Berbagai Jenis Susu Dengan Penambahan Kultur Campuran Lactobacillus bulgaricus Dan Streptococcus thermophillus. Jurnal BIOEDUKASI Volume 6, Nomor 2 Fitri,L.2011. Isolasi Dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Kitinolitik . Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Biologi Edukasi Volume 3, Nomor 2, Kasmadi.2011.Preferensi Konsumen Terhadap Minuman Susu Fermentasi Di Tiga Mall Kota Pekanbaru.Jurnal Peternakan Vol 8 No 1 Sabdaningsih,A.2013. Isolasi Dan Karakterisasi Morfolofi Koloni Bakteri Asosiasi Alga Merah (Rhodophyta) Dari Perairan Kutuh Bali. Jurnal Biologi, Volume 2 No 2

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4 LAMPIRAN TAMBAHAN

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Nama : Rendy Andika.H NIM : 185100907111020 Kelompok : O4

Praktikum Mikrobiologi Lingkungan 2019

Related Documents

Laprak Migrasi.docx
June 2020 25
Laprak Kd.docx
December 2019 37
Laprak Las.docx
December 2019 29
Laprak Ask.docx
June 2020 14
Laprak Mixing.docx
June 2020 18
Laprak Mekatron.pdf
August 2019 25

More Documents from ""

Echon.docx
November 2019 20
Fisika Tml.docx
November 2019 22
Laporan Klimat 1.docx
November 2019 25
Laprak 1.docx
November 2019 19
Laprak 4.docx
May 2020 17