Laporan_sistem_rangka_biomedis Tere.docx

  • Uploaded by: Dandy Zwageri
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan_sistem_rangka_biomedis Tere.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,218
  • Pages: 17
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MULAWARMAN 2019

ANGKATAN 2018

Windows User

MODUL PRAKTIKUM BIOMEDIS

DATA PRIBADI

NAMA

:

TERESA FEBRIANI HERMAN

NIM

:

1813015273

PRODI

:

S1 FARMASI

JURUSAN

:

FARMASI

SEMESTER :

2 (DUA)

KELAS

S1 C2 2018

:

1

PERCOBAAN VI SISTEM SKELETON I.

Uraian Umum Percobaan

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya (Mubin, 2013). Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang pendek. Fungsinya diantaranya adalah untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh, menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya, melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru, dan untuk bergerak ketika dikehendaki otot serta menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang. Jenis-jenis tulang dikelompokkan menurut bentuknya menjadi : tulang pipa (Contohnya tulang paha), tulang pendek (Contohnya tulang pergelangan), tulang pipih (Contohnya tulang bahu), tulang tak beraturan (Contohnya tulang rahang) (Setiadi, 2007). Menrut Umadevi (2011) kerangka manusia terdiri dari tiga komponen utama, yaitu, tulang, tulang rawan terkait dan sendi. 

Tulang: Tulang merupakan bentuk yang sulit dan kaku jaringan ikat. Ini adalah beruang-ing berat organ tubuh manusia dan bertanggung jawab untuk hampir semua kekuatan kerangka manusia. Karena ini adalah daerah penelitian utama, dibahas secara terpisah.



Kartilago: Cartilage adalah jenis jaringan ikat terdiri dari sel-sel khusus yang dikenal sebagai kondrosit bersama dengan kolagen atau serat elastis kuning. Serat dan sel-sel yang tertanam dalam gel perusahaan seperti matriks kaya mucopolysaccharides. Tulang rawan tidak sesulit dan kaku seperti tulang. Hal ini jauh lebih fleksibel dan elastis. 2

Menurut Syarifuddin (2006) tulang diklasifikasikan menurut bentuknya terbagi atas: 1) Tulang panjang, yaitu tulang yang berbentuk silindris, yang terdiri dari diafisis dan epifisis yang berfungsi untuk menahan berat tubuh dan berperan dalam pergerakan. 2) Tulang pendek, yaitu tulang yang berstruktur kuboid yang biasanya ditemukan berkelompok yang berfungsi memberikan kekuatan kekompakan pada area yang pergerakannya terbatas. 3) Tulang pipih, yaitu tulang yang strukturnya mirip lempeng yang berfungsi untuk memberikan suatu permukaan yang luas untuk perlekatan otot dan memberikan perlindungan. 4) Tulang ireguler, yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan dengan struktur tulang yang sama dengan tulang pendek. 5) Tulang sesamoid, yaitu tulang kecil bulat yang masuk dalam formasi persendian yang bersendian yang bersambungan dengan kartilago, ligament, atau tulang lainnya. Menurut Adhitama (2015) rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu: a. Skeleton aksial Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. b. Skeleton apendikular Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton aksial. Menurut Irawan (2013) secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh). A. Rangka Aksial 1. Tengkorak. Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan

3

2. Tulang Belakang. Pada tulang belakang terjadi pelengkungan – pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya berdiri, duduk, atau berlari. 3. Hioid. Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara laring dan mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah. 4. Tulang dada dan tulang rusuk. Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan membentuk perisai pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru-paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan dengan tulang belakang. B. Rangka Apendikuler 1. Tulang Selangka. Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu. 2. Tulang Belikat. Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu. 3. Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta. Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun alat gerak, yaitu tangan. 4. Tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas. 5. Kaki. Tulang apendikuler bagian bawah merupakan alat gerak bagian bawah). Tulang kaki disusun oleh tulang paha , tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit, kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari. II. Tujuan Percobaan Tujuan dari praktikum ini adalah mengidentifikasi sistem rangka penyusun tubuh manusia.

4

III. Alat dan bahan 1. Alat a. Pulpen 2. Bahan a. Probandus b. Kertas c. Torso IV. Prosedur Kerja 1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan 2. Mengamati torso 3. Menunjukkan bagian-bagian tulang pada torso 4. Menggambar rangka tersebut paada lembar pengamatan

V. HASIL PENGAMATAN 1. Tengkorak Manusia Gambar Hasil Pengamatan

Gambar Pembanding

5

Sumber: www.pinterest.com Keterangan 1 2 4 5 6 7 8 9

:

Tulang ubun-ubun (Ost pariental) a Tulang pelipis (Ost temporal) b Tulang pipi (Ost zygomaticum) d Tapis (Ost etmoid) Langit-langit (Ost palatum) Ost ramus Tulang rahang bawah (Ost mandibula) Tulang rahang atas (Ost maxilla)

Tulang dahi (Ost frontal) Tulang hidung (Ost nasal) Ost mandibula

2. Tulang Tengkorak Tampak Samping Gambar Hasil Pengamatan

Gambar Pembanding

6

Sumber: www.pinterest.com

Keterangan A B C D E F G H I J K

:

Ost coronal sutura Ost frontal Ost temporal Ost lacrimal Ost spenoid Ost nasal Ost maxilla Ost ramus Ost mandibula Ost zygomaticum Ost zygomaticum processus

L M N O P Q R S T U

Ost condyle Ost mastoid process Ost eksternal acoustic meatus Ost lamdoid suture Ost occipital Ost squamosal sutura Ost pariental Ost inferior temporal line Ost superior temporal line Ost temporal squamus part

3. Tulang Badan Gambar Hasil Pengamatan

Gambar Pembanding

7

Sumber:www.pinterest.com Keterangan

:

1 2 3 4 5 6

Selangka (Ost clavikula) Belikat (Ost scapula) Hulu (Ost manubrum) Ost badan gladiolus Ost processus siphoid Tulang rusuk (Ost costa)

9 10 11 12 13 14

Tulang duduk (Ost ischium) Tulang kemaluan (Ost pubis) Ost semifis probis Ost sacrum Ost costa fluk Tulang rusuk palsu (Ost costa

7

Ost vertebra

15

spuria) Tulang rusuk sejati (Ost costa

16

vera) Ost cervical vertebra

8

Tulang usus (Ost illium)

4. Tulang Anggota Gerak Atas Gambar Hasil Pengamatan

Gambar Pembanding

8

Sumber:www.pinterest.com Keterangan

:

1 2 3 4

Lengan atas (Ost humerus) Hasta (Ost radius) Pengupil (Ost radius) Pergelangan tangan (Ost

5

carpal) Telapak

6

metatarsal) Jari-jari (Ost phalanges)

tangan

(Ost

5. Tulang Anggota Gerak Bawah Gambar Hasil

Gambar Pembanding

Pengamatan

9

Sumber:www.pinterest.com

Keterangan 1 2 3 4 5 6 7

:

Paha (Ost femur) Tempurung lutut (Ost patella) Kering (Ost tibia) Betis (Ost fibula) Pergelangan kaki (Ost tarsa) Telapak kaki (Ost matatrsal) Jari-jari (Ost phalanges)

VI. Pembahasan

10

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya (Mubin, 2013). Fungsinya diantaranya adalah untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh, menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya, melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru, dan untuk bergerak ketika dikehendaki otot serta menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang. Jenis-jenis tulang dikelompokkan menurut bentuknya menjadi : tulang pipa (Contohnya tulang paha), tulang pendek (Contohnya tulang pergelangan), tulang pipih (Contohnya tulang bahu), tulang tak beraturan (Contohnya tulang rahang) (Setiadi, 2007). Menrut Umadevi (2011) kerangka manusia terdiri dari tiga komponen utama, yaitu, tulang, tulang rawan terkait dan sendi. Tulang merupakan bentuk yang sulit dan kaku jaringan ikat. Ini adalah beruang-ing berat organ tubuh manusia dan bertanggung jawab untuk hampir semua kekuatan kerangka manusia. Karena ini adalah daerah penelitian utama, dibahas secara terpisah. Kartilago (Cartilage) adalah jenis jaringan ikat terdiri dari sel-sel khusus yang dikenal sebagai kondrosit bersama dengan kolagen atau serat elastis kuning. Serat dan sel-sel yang tertanam dalam gel perusahaan seperti matriks kaya mucopolysaccharides. Tulang rawan tidak sesulit dan kaku seperti tulang. Hal ini jauh lebih fleksibel dan elastis. Sendi adalah suatu ruangan, tempat satu atau dua tulang berada saling berikatan. Sistem rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian poros tubuh (aksial) dan bagian alat gerak (apendikular). Bagian aksitulal terdiri atas 80 tulang pada manusia dewasa umumnya.

11

Sedangkan bagian apendikular terdiri dari 126 tulang pada manusia dewasa umumnya. Skeleton aksial terletak di bagian median badan atau sebgai penyusun poros tubuh. Tulang-tulang skeleton aksial ini terdiri dari tengkorak (skull), tulang rusuk (rib), tulang belakang dan tulang hioid. Tulang-tulang skeleton ini tidak berpasangan kecuali tulang rusuk (tulang-tulang tengkorak ada yang berpasangan dan ada yang tidak). Tengkorak atau tulang kepala merupakan sekumpulan tulangtulang pipih yang tersusun secara rapat sehingga tidak dapat digerakan, kecuali hanya tulang rahang bawah. Tulang-tulang pembentuk tengkorak dapat di bedakan atas dua kelompok, yaitu tulang tempurung kepala (kranium) dan tulang pembentuk wajah (rahang). Tulang kepala berfungsi sebagai pelindung otak, organ pendengaran, dan organ penglihatan.Tulang belakang merupakan penopang tubuh utama. Terdiri atas jejeran tulang-tulang belakang (vertebrae). Di antara tulang-tulang vertebrae terdapat discus invertebralis merupakan tulang rawan yang membentuk sendi yang kuat dan elastis. Discus invertebralis memungkinkan tulang belakang bergerak ke segala arah. Jika dilihat dari samping, tulang belakang membentuk lekukan leher (cervix), lekukan dada (thorax), lekukan pinggul (lumbar), dan lekukan selangkang (sacral). Tulang Dada (Sternum) dan Tulang Rusuk (Costa) Tulang dada terdiri atas bagian hulu atau tangkai (manubrium sterni), bagian badan (corpus sterni), dan taju pedang (processus xyphoideus). Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang tulang rusuk, yaitu 7 pasang rusuk sejati (costa vera), 3 pasang rusuk palsu (costa spuria), dan 2 pasang rusuk melayang (costa fluctuantes) Bersama lekukan thorax pada tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk membentuk rongga dada (thorax) yang melindungi organ-organ penting seperti jantung, paru-paru, dan pembuluh darah. Secara garis besar rangka apendikuler menyusun alat gerak seperti tangan dan kaki. Tulang rangka apendikuler terdiri atas beberapa tulang yaitu, tulang selangka

12

atau tulang leher Tulang selangka membentuk bagian depan berupa bahu, tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan termasuk bagian dari pembentuk bahu, tulang pangkal lengan, pengumpil, dan hasta Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun bagian lengan atas dan lengan bawah, tangan dan kaki Tulang tangan tersusun atas tulang pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-jari tangan yang mempunyai 3 ruas kecuali ibu jari. Tulang kaki disusun oleh tulang paha, tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, tulang pergelangan kaki, tulang telapak kaki dan jari-jari kaki. Tulang anggota gerak atas terdiri dari, tulang lengan atas (humerus), tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (radius), tulang pergelangan tangan (karpal), tulang telapak tangan (metakarpal) dan tulang jari-jari (phalenges). Tulang lengan atas berjumlah 2 buah. Tulang ini merupakan tulang terpanjang dari anggota atas. Tulang humerus sebelah atas bundar tetapi semakin ke bawah menjadi lebih pipih, sedangkan ujung bawahnya lebar dan agak pipih. Pada bagian paling bawah terdapat permukaan sendi yang dibentuk bersama tulang lengan bawah. Tulang hasta (ulna) berjumlah 2 buah. Tulang-tulang ini berbentuk pipa dengan ujung yang kuat dan tebal. Batang tulang hasta mendekati ujung bawah makin kecil. Fungsinya memberi kaitan kepada otot yang mengendalikan gerakan dari pergelangan tangan dan jari. Ujung bawah tulang hasta kecil dibandingkan dengan ujung atasnya.Tulang pengumpil (radius) berjumlah 2 buah. Tulang pengumpil (radius) merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung serta lebih pendek daripada tulang hasta. Tulang pergelangan tangan (karpal) berjumlah 2 kali 8 buah. Tulang tapak tangan (metakarpal) berjumlah 2 kali 5 buah tulang.Tulang jari-jari (phalanges) berjumlah 2 kali 14 ruas jari. Tulang anggota gerak bawah tersusun dari bagian-bagian berikut, tulang paha (femur). tulang tempurung lutut (patela). tulang betis (fibula), tulang kering (tibia), tulang pergelangan kaki (tarsal), tulang tapak kaki (metatarsal), tulang jari kaki (phalenges). Tulang paha (femur) berjumlah 2 buah. Tulang paha (femur) merupakan tulang terpanjang dari tubuh, yang berupa tulang pipa dan mempunyai sebuah batang dan dua ujung. Tulang tempurung lutut (patela) berjumlah 2 buah. Tulang tempurung lutut (patela) terletak di depan sendi lutut, tetapi tidak ikut serta di dalamnya. Tulang betis (fibula)

13

berjumlah 2 buah. Tulang ini merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung. Tulang betis adalah tulang sebelah lateral tungkai bawah.Tulang kering (tibia) berjumlah 2 buah. Tulang kering (tibia) ini merupakan kerangka yang utama dari tungkai bawah dan terletak medial dari tulang betis. Tulang kering merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua kali ujung. Tulang kering (tibia) berjumlah 2 buah. Tulang kering (tibia) ini merupakan kerangka yang utama dari tungkai bawah dan terletak medial dari tulang betis. Tulang kering merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua kali ujung. Tulang pergelangan kaki (tarsal) berjumlah 2 kali 7 buah. Tulang tapak kaki (metatarsal) berjumlah 2 kali 5 buah tulang. Tulang jari kaki (phalanges) berjumlah 2 kali 14 ruas jari

VII. Kesimpulan Dari kesimpulan ini dapat ditarik kesimpulan sistem skeleton adalah Susunan tulang atau skelet (kerangka) merupakan salah satu unsur sistem penegak dan penggerak tulang-tulang manusia yang dihubungkan satu dengan yang lain melalui sambungan dengan tulang-tulang manusia yang dihubungkan satu dengan yang lain melalui sambungan dengan tulang atau persedian sehingga terbentuk kerangka yang merupakan sistemn lokomotor pasif, selanjutnya akan diatur oleh alat-alat lokomotif aktif dari otot”.

DAFTAR PUSTAKA

LEMBAR PENILAIAN

14

TANGGAL PRAKTIKUM

:

TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : TOTAL NILAI NILAI RESPONSI

NILAI KEHADIRAN

NILAI AKTIVITAS

NILAI HJSP CATATAN :

TANDA TANGAN MAHASISWA

ASISTEN

DOSEN

15

16

More Documents from "Dandy Zwageri"