LAPORAN PRAKTIKUM FIOLOGI GEJALA DIFESIENSI UNSUR HARA
Nama
: Ganang Gaga Prakoso
Nim
:
20130210068
Dosen Pengampu : Bu Sarjiyah
FAKULTAS PERTANIAN PRODI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Tumbuhan memerlukan nutrisi untuk hidup dari lingkungannya. Nutrisi yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terdiri dari hara makro dan hara mikro. Hara makro diperlukan tanaman dalam jumlah yang relatif banyak, sedangkan hara mikro diperlukan tumbuhan dalam jumlah yang relatif sedikit. Unsur-unsur esensial tersebut diperlukan oleh tumbuhan untuk proses tumbuh dan berkembang serta sangat penting dalam melengkapi siklus hidupnya. Oleh karena itu, keberadaan unsur-unsur esensial ini tidak dapat digantikan oleh unsur-unsur yang lainnya, selain fungsi dari unsur-unsur tersebut bersifat langsung. Pada kondisi tertentu, tanaman dapat kekurangan salah satu unsur hara yang diperlukan yang berakibat pada timbulnya gejala-gejala defisiensi yang kadangkala gejala jersebut sangat khas untuk unsur tertentu secara bersamaan. Melalui medium kultur ini, gejala kekurangan hara tertentu akan dengan mudah dapat diamati (Rahayu, 2011).
B. Tujuan 1. Identifikasi Tujuan utama dari identifikasi adalah agar kita dapat mempermudah mengetahui dan memahami gejala-gejala apa saja yang sudah ada pada tanaman yang kekurangan unsure hara, kita diharapkan mampu untuk mengetahui cirri-ciri atau bentuk fisik tanaman yang kekurangan unsure hara tertentu. 2. Diagnosis Mendiagnosis berarti mengetahui penyebabnya. Setelah kita mampu mengidentifikasi masalah tanaman yang kekurangan unsure hara pada diagnosis kita diharapkan mampu untuk mengetahui penyebab akibat sebab dari akibat tanaman mengalami suatu gejala yang ditimbulkan. Melalui
diagnosis kita akan lebih mudah menyimpulkan suatu tanaman yang dinilai mengalami perhambatan pada pertumbuhannya.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Arti Penting Unsur Hara Tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman. Berbeda dengan manusia yang menggunakan bahan organik, tanaman menggunakan bahan anorganik untuk mendapatkan energy dan
pertumbuhannya.
Dengan fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon yang ada di atmosfir yang kadarnya sangat rendah, ditambah air yang diubah menjadi bahan organik oleh klorofil dengan bantuan sinar matahari. Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman dinamakan hara tanaman. Mekanisme perubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau energi disebut metabolsime. Dengan menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya. Fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan metabolisme akan terganggu atau berhenti sama sekali. Disamping itu umumnya tanaman yang kekurangan atau ketiadaan suatu unsur hara akan menampakkan gejala pada suatu organ tertentu yang spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan. Unsure hara terbagi menjadi dua, yaitu makro dan mikro. Kedua unsure hara ini harus seimbang jika kekurangan atau kelebihan unsure hara maka tanaman juga akan kurang baik. Beberapa unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti Nitrogen (N), Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan
(Mn),
Boron
(B),
Mo,
1. Nitrogen
(N)
Merangsang
pertumbuhan tanaman
Merupakan Berfungsi
bagian untuk
dari sintesa
sel asam
Tembaga
(Cu),
Seng
(Zn)
dan
Klor
(Cl).
secara keseluruhan. (
organ amino
) dan
tanaman protein
itu dalam
sendiri. tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun. Jika suatu tanaman kekurangan unsure hara N maka yang terjadi warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah
kecoklatan, pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil, Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya, Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecilkecil, dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus
kebagian
atas. Tetapi seperti yang sudah dikatakan tadi, jika suatu tanaman
kelebihan unsur hara maka yang terjadi warna daun terlalu hijau , tanaman rimbun dengan daun. Proses pembuangan menjadi lama. Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung banyak air. Hal itu menyebebkan rentan serangan cendawan dan penyakit , dan mudah roboh. Produksi bunga menurun. Kemudian juga ada faktor-faktor lain seperti : 1. Olah Tanah dan pupuk kandang/organik. Kebanyakan atau sebagian besar petani kita, kurang memperhatikan faktor tanah dan bahan organik. Artinya tanah jarang diolah dengan sempurna atau ala kadarnya. Atau bahkan jarang sekali di olah. Apalagi tanah tsb sering menggunakan pupuk kimia dengan berlebihan, terutama urea. Oleh sebab itu tanah akan menjadi keras dan liat. Kalau tanah sudah keras dan liat maka boleh dikata, pemupukan yang kita lakukan akan mubazir. Sebab pupuk yang kita berikan tak maksimal. Daya serap pupuk bisa < 25 %. Pupuk yang kita berikan tak bisa masuk ke dalam pori-pori tanah. Makanya pupuk urea sudah diberikan tetapi tanaman tetap saja kuning. Bila kondisi tanah telah demikian, maka pupuk apapun ( pupuk tunggal dan pupuk majemuk seperti NPK ) yang kita berikan lewat akar akan tak maksimal. Sehingga tanaman kurang pupuk, dan hasilnya akan terlihat. Salah satunya, malai banyak yang tak terisi. Solusinya : Olah tanah dengan benar dan kasih pupuk kandang minamal 2 ton/ha. Kemudian dibiarkan selama 2-4 pekan atau sampai keluar kotoran cacing tanah di permukaan sawah. Jadikan tanah sehat dengan C-Organik di atas 3 %. Kalau mungkin di atas 5 %. Tanah yang demikian akan mudah menyerap pupuk yang diberikan. Pupuk akan maksimal diserap tanaman. 2. Pupuk yang mengandung K2O
Bila melihat jenis pupuk, pupuk yang berhubungan dengan malai dan bulir adalah pupuk yang mengandung hara K2O. Dalam hal ini adalah KCL atau NPK yang hara K nya tinggi. Bila petani kurang memberikan pupuk jenis ini, apalagi jerami tak dimasukan ke dalam sawah. Selanjutnya pupuk kandang diberikan sedekarnya atau tak diberikan sama sekali maka tanah di sawah ini kurang pupuk yang mengandung hara K. iIi sama dengan tanaman yang subur kemudian keluar malai dengan bagus tapi setelah itu malai tak maksimal terisi. Artinya unsur hara N dan P banyak tersedia tapi hara K kurang tersedia. 3. Kurang Bahan Bakar ( kurang Hara N ) Hara P dan K tersedia tapi hara N minim. Ini dapat dilihat dari gejala : daun tanaman sudah menguning semua tapi malai belum semua menguning. Artinya tanaman kehabisan bahan bakar.karena daun tanamannya kuning. Bila sudah demikian, bulir padi malai banyak yang hampa. Bila sudah demikian maka berat bulir per malai juga kurang berat. Solusi : aplikasi pupuk hara N harus sesuai perkembangan tanaman (min 3 x pemupukan) 4. Karena Hama Tertentu Bisa juga bulir padi yang tak berisis karena faktor hama. Dalam hal ini karena dihisap oleh walang sangit atau kungkang. Apalagi bila hama kungkang sangat banyak. Tapi kalau bulir yang dihisap kungkang terlihat bekasnya, ada bintik hitam. Walaupun demikian, intinya bulir padi tetap tak berisi.
III. HASIL OBSERVASI Nama Spesies : Oriza sativa
Nama Mahasiswa : Amira Daneswari (20130210075)
A. Gejala Difensiensi 1. Tidak ada buahnya
2. Warnanya kuning pucat
. 3. Batangnya busuk
B. Diagnosis Padi yang tidak ada buahnya biasanya disebabkan oleh kurangnya unsure hara N, daun tanaman sudah menguning semua tapi malai belum semua menguning. Artinya tanaman kehabisan bahan bakar.karena daun tanamannya kuning. Bila sudah demikian, bulir padi malai banyak yang hampa. Bila sudah demikian maka berat bulir per malai juga kurang berat. Kekurangan unsur hara N juga dapat menyebabkan Jika suatu tanaman kekurangan unsure hara N maka yang terjadi
Unsur N merupakan unsure yang Merangsang Merupakan Berfungsi
bagian untuk
dari sintesa
sel asam
(
pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. organ amino
) dan
tanaman protein
itu dalam
sendiri. tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun. Jika suatu tanaman kekurangan unsure hara N maka yang terjadi warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan.warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan, pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil, Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya. Untuk padi yang tidak ada isinya ini juga bisa juga disebabkan karena hama. Pada pengamatan yang saya lakukan pada tanaman padi sangat banyak terlihat hama seperti belalang, warang sangit dan lainnya.
Nama Spesies : Carica papaya
Nama Mahasiswa : Okky Winda S.
A. Gejala Difesiensi 1. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringanjaringan daun pada beberapa tempat mati. 2. Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati. 3. Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah bentuk 4. Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita
B. Diagnosis Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan tanaman terhambat sehingga tanaman mengalami defisiensi. Organ tanaman pepaya seperti akar, batang, daun, dan buah tergolong rentan terhadap penyakit. Kerusakan yang ditimbulkan tergantung dari serangannya: ringan, berat, atau bahkan mematikan. Patogen penyakit cukup beragam, dapat berupa bakteri, cendawan, virus, maupun nematoda. Kalsium merupakan bagian penting dari dinding sel dan sangat penting untuk menunjang proses pertumbuhan. Kalsium adalah untuk menyusun klorofil. Dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat, serta mempergiat sel meristem. Kekurangan kalsium mengakibatkan terjadinya disintegrasi pada ujung-ujung tanaman (ujung batang, akar, dan buah) sehingga ujungnya menjadi mengering atau mati, tunas daun yang masih muda akan tumbuh abnormal.
Nama Spesies : Adiantum sp (paku suplir)
Nama Mahasiswa :Ganang Gaga Prakoso (20130210068)
1. Suplir Regnum Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies
: Plantae : Pteridophyta (tanaman paku) : Pteridopsida : Pteridales : Pteridaceae : Adiantum : Adiantum capillus-veneris
Adiantum Sp hidup di tanah, hampir semua paku-pakuan adalah herba atau agak berkayu. Letak akar tumbuhan paku bermacam-macam, pada Adiantum Sp akarnya serabut, tumbuh dari rizoma yang pakalnya rimpang, tegak dan berwarna coklat. Semua batang paku-pakuan kerap berupa rimpang karena umumnya arah tumbuhnya menjalau atau memanjat. Arah batang ke atas kemudian melengkung ke arah samping. 2. Gejala Defisiensi
a.Suplir normal
1. Terdapat bercak kuning pada daun 2. Ujung beberapa daun mulai berwarna kecoklatan
b.Suplir defisiensi
Deskripsi : a. Pada tanaman suplir normal (gambar a) berada pada tempat terbuka yang memiliki naungan. Tanaman suplir akan terpapar cahaya matahari secara langsung tetapi dalam intensitas yang cukup. b. Pada tanaman suplir yang abnormal (gambar b) tanaman berada pada ruangan terbuka tanpa naungan, tanaman ini terpapar sinar matahari terus menerus tanpa ada yang menghalangi. Kedua tanaman suplir tersebut sama perlakuanya, tidak di beri unsur hara tambahan dan hanya disiram setiap pagi dan sore. 3. Teori Konsep 1. Cahaya matahari Cahaya merupakan faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan mengganggu proses fotosintesis & pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Kekuranagan cahaya pada saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah & daunnya berukuran lebih kecil, tipis, pucat. Tetapi jika intensitas cahaya itu berlebihan maka tumbuhan akan mengalami dehidrasi, daunya menguning, dan kering. 4. Diagnosa Daun suplir kelebihan cahaya matahari akibatnya daun terbakar, kekurangan air, timbul bercak-bercak kuning dan kering. Intensitas cahaya matahari yang sesuai pada tanaman suplir kurang lebih selama tiga jam.
Nama Spesies : Brassica rapa var. parachinensis (Sawi) Nama Mahasiswa : Ferina Anindya L.T (20130210076)
A. Gejala defisisi
a. Sawi seger
b. Sawi defisiensi
Sebagian tanaman dalam bedeng pembibitan rebah. Pengamatan lebih dekat menunjukkan adanya luka seperti tersiram air panas pada pangkal batang. Kadang-kadang tanaman rebah terjadi sesaat sebelum tunas membuka. Pangkal akar yang terserang akan busuk, mengering dan berubah warna coklat kehitaman. B. Teori Konsep Kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda. Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. C. Diagnosis Penyebabnya adalah jamur Rhizoctonia Solani. Jamur ini menyerang per tanaman sawi dan penyebarannya sangat luas hampir diseluruh dunia. Sebagian besar tanaman ini dapat menjadi inang dari jamur tersebut. Tanaman Sawi yang termasuk kedalam kelas Dicotyledonae, ordo Rhoeadales, dan dari genus Brassica. Tanaman ini umumnya memiliki daun panjang, mempunyai daun yang halus, tidak memiliki bulu serta tidak berkrop. Ada bermacam-macam tanaman Sawi (Caisim), diantaranya Sawi (Caisim) putih, Sawi (Caisim) hijau, Sawi (Caisim)
keriting, Sawi (Caisim) huma dan Sawi (Caisim) China. Sawi (Caisim) yang paling dikenal adalah Sawi (Caisim) China yang suka dipakai di dalam hidangan baso.
Nama Spesies : Tebu Saccharum officinarum Linn
Nama Mahasiswa : Joni Prasetyo
(20130210069) A. Gejala Difensiensi 1. daun berwarna kuning pucat 2. ruas lebih pendek 3. pertumbuhan daun semakin lambat 4. batang lebih pendek dan kurus
B. Diagnosis Nitrogen merupakan salah satu unsur hara makro primer yang sangat diperlukan oleh tanaman tebu, sehingga seringkali diperlukan pemupukan N untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan hasil tebu. Dosis pupuk N tergantung pada tingkat kesuburan tanah, kandungan bahan organik tanah, tekstur tanah, KTK, dan jumlah biomas tanaman yang dihasilkan. Kelebihan dan kekurangan nitrogen menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tanaman, produksi dan kwalitasnya. Efisiensi penyerapan nitrogen ditentukan juga oleh jumlah, frekuensi, cara, dan waktu pemupukan N. Analisa daun, analisa tanah dan percobaan pemupukan di lapangan merupakan dasar pembuatan rekomendasi pemupukan N yang terintegrasi pada pengelolaan yang baik. Tanaman yang kekurangan nitrogen dikenali dari daun bagian bawah. Daun itu menguning karena kekurangan klorofil. Lebih lanjut mengering dan rontok. Tulangtulang di bawah permukaan daun muda tampak pucat. Pertumbuhan tanaman lambat , kerdil dan lemah. Produksi bunga dan biji rendah.
IV. PENUTUP Kesimpulan 1. Unsur hara sangat berperan penting dalam pertumbuhan tanaman. 2.
Tanaman yang diberi unsur hara komplit pertumbuhannya lebih baik dari pada tanaman yang kekurangan salah satu unsur hara tertentu.
3.
Gejala defisiensi unsur hara tertentu antara lain pertumbuhan akar yang terhambat, klorosis dan nekrosis pada daun.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. Kekurangan Unsur Hara Hortikultura.http://kebunbibit.com/news/new/34-3-2/ulasankhusus/zat-hara-dan-pupuk.html. Diakses tanggal, 1 April 2014 Teddy.Defisiensi Unsur Hara.http://www.tanijogonegoro.com/2012/12/defisiensi-unsur-hara.html. Diakses tanggal, 1 April 2014 Pusri. Gejala Kekurangan Unsur Hara Padi.http://pusri.wordpress.com/2007/10/01/gejalakekurangan-unsur-hara-bagi-tanaman/.Diakses tanggal, 1 April 2014