Laporan_hasil_penelitian_tindakan_kelas.docx

  • Uploaded by: dederizal
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan_hasil_penelitian_tindakan_kelas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 11,325
  • Pages: 75
LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT

PADA SISWA KELAS XII TP4 SMKN 1 KOTA SUKABUMI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Disusun Oleh

Drs. A. Sudarwanto, M.Pd. NIP 19600523 198603 1 009

PEMERINTAH KOTA SUKABUMI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMK

NEGERI 1 KOTA SUKABUMI

Jl. Kabandungan No. 90 Tlp. (0266) 222305 Fax (0266) 233552 Sukabumi 43114 Web: http://www.smkn1-sukabumi.org Email: [email protected]

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena atas berkat dan karunia-Nya Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Menggunakan Media Pembelajaran Power Point pada Siswa Kelas XII TP4 SMKN 1 Kota Sukabumi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014” sebagai salah satu syarat untuk kenaikan pangkat dari Pembina IV/A ke Pembina Tingkat 1 IV/B dapat penyusun selesaikan dengan lancar. Penyusun dapat menyelesaikan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan lancar berkat dukungan, bimbingan, dan arahan dari Bapak Drs. Sutrisno, MM dan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penyusun mengucapkan terima kasih kasih kepada: 1. Saepurohman Udung, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kota Sukabumi yang telah memotivasi dan memberi izin penyusun untuk melakukan penelitian tindakan kelas di SMKN 1 Kota Sukabumi 2. Dra. Nani Susana, Yunita Lestari, S.Pd., Sri Rahayu, S.Pd. selaku rekan guru Bahasa Indonesia SMKN 1 Sukabumi yang telah memberikan dukungan sebagai Observer dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini 3. Seluruh guru dan staf Tata Usaha SMK Negeri 1 Kota Sukabumi yang telah memberikan dukungan secara moral, spiritual, dan adminstrasi 4. Semua pihak yang telah memberikan bantuan moral maupun material yang tidak dapat penyusun sebut satu persatu. Penyusun menyadari bahwa laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penyusun dengan senang hati akan menerima bila ada kritik dan saran dari para pembaca untuk memperbaiki segala kekurangan yang masih ada.

Akhir kata, semoga laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berguna bagi para siswa, para guru, sekolah dan dunia pendidikan, pemerhati dunia pendidikan, serta para pembaca. Sukabumi, Maret 2014 Peneliti

Drs. A. Sudarwanto, M.Pd. NIP 19600523 198603 1 009

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... SURAT KETERANGAN .............................................................................. KATA PENGANTAR ................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................. DAFTAR TABEL .......................................................................................... DAFTAR GAMBAR .................................................................................... DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ABSTRAK .....................................................................................................

i ii iii iv vi vii viii ix x xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................... B. Rumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah ............................ C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .........................................

1 3 3

BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori ...................................................................................... 1. Pengertian Surat ........................................................................... 2. Jenis-jenis Surat ........................................................................... 3. Format Surat Dinas/Resmi ........................................................... 4. Surat Lamaran Kerja .................................................................... 5. Surat Edaran ................................................................................ 6. Media Pembelajaran .................................................................... B. Kerangka Berpikir .............................................................................. C. Hipotesis Tindakan ............................................................................

6 6 7 9 16 21 23 26 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek, Objek, Sumber Data, Lokasi, dan Waktu Penelitian …… B. Prosedur Penelitian ........................................................................ C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. D. Teknik Analisis Data ...................................................................... E. Indikator Keberhasilan ................................................................... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal ..................................................................... B. Deskripsi Siklus I ............................................................................... C. Deskripsi Siklus II .............................................................................. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................................ B. Saran .................................................................................................. Daftar Pustaka ................................................................................................ Daftar Lampiran

39 40 48 60 61 63

DAFTAR TABEL Tabel 3.1

Kisi-Kisi Angket

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian

Tabel 3.3

Pengolahan Angket

Tabel 4.1

Nilai Tes Kondisi Awal

Tabel 4.2

Nilai Tes Siklus I

Tabel 4.3

Aktivitas Siswa Siklus I

Tabel 4.4

Hasil Pengamatan Observer

Tabel 4.5

Lembar Pengamatan Kinerja Guru Siklus I

Tabel 4.6

Aktivitas Guru Siklus I

Tabel 4.7

Konversi Aktivitas Siswa Siklus I

Tabel 4.8

Lembar Pengamatan Kinerja Guru Siklus I

Tabel 4.9

Nilai Tes Siklus II

Tabel 4.10

Peningkatan Kemampuan Menulisa Surat

Tabel 4.11

Persentase Ketuntasan

Tabel 4.12

Aktivitas Siswa Siklus II

Tabel 4.13

Persentase Aktivitas Siswa Siklus II

Tabel 4.14

Lembar Pengamatan Kinerja Guru Siklus II

Tabel 4.15

Persentase Kinerja Guru Siklus II

Tabel 4.16

Konversi Aktivitas Siswa Siklus II

Tabel 4.17

Lembar Pengamatan Kinerja Guru Siklus II

Tabel 5.1

Peningkatan Hasil Belajar

DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1

Nilai Tes Kondisi Awal

Grafik 4.2

Nilai Tes Siklus I

Grafik 4.3

Aktivitas Siswa Siklus I

Grafik 4.4

Kinerja Guru Siklus I

Grafik 4.5

Nilai Tes Siklus II

Grafik 4.6

Kemampuan Menulis Surat

Grafik 4.7

Persentase Ketuntasan

Grafik 4.8

Aktivitas Siswa Siklus II Peningkatan

Grafik 4.9

Kinerja Guru Siklus II

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1

Alur Siklus PTK

Gambar 4.1

Persentase Ketuntasan Kondisi Awal

Gambar 4.2

Persentase Ketuntasan Siklus I

Gambar 4.3

Persentase Ketuntasan Siklus II

DAFTAR LAMPIRAN 1. Silabus 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 3. RPP 4. Soal Tes Awal 5. Soal Akhir Siklus I 6. Soal Akhir Siklus II 7. Materi Power Point 8. Daftar Hadir Siswa 9. Angket Siswa 10. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa 11. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa 12. Lembar Pengamatan Kinerja Guru 13. Nilai Tes Kondisi Awal 14. Nilai Tes Akhir Siklus I 15. Nilai Tes Akhir Siklus II 16. Peningkatan Kemampuan Menulis Surat dari Kondisi Awal ke Siklus I 17. Peningkatan Kemampuan Menulis Surat dari Siklus I ke Siklus II 18. Rekapitulasi Kemampuan Menulis Surat dari Kondisi Awal sampai dengan Siklus II 19. Contoh Hasil Karya Siswa 20. Foto Pelaksanaan PTK

ABSTRAK A.Sudarwanto. 2014. “Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Menggunakan Media Pembelajaran Power Point pada Siswa Kelas XII TP4 SMKN 1 Kota Sukabumi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014”. Kata Kunci : Kemampuan menulis surat, media power point Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Januari 2014 sampai dengan bulan Maret 2014. Subjek dalam penelitian adalah kemampuan menulis surat pada siswa kelas XII Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian (TP4) SMK Negeri 1 Kota Sukabumi semester genap tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 31 siswa yaitu 15 laki-laki dan 16 perempuan. Prosedur penelitian yang digunakan yaitu prosedur jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Analisis data, data kualitatif hasil tes kemampuan menulis surat dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan membandingkan siklus I dengan siklus II, sedangkan data yang berupa angka (data kuantitatif) dari hasil belajar siswa dianalisis menggunakan deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes siklus I dan nilai tes siklus II, kemudian direfleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran power point dapat meningkatkan kemampuan menulis surat pada siswa Kelas XII Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian (TP4) SMK Negeri 1 Kota Sukabumi semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kemampuan menulis surat dari kondisi awal ke siklus I sampai ke siklus II terdapat peningkatan yang signifikan. Kemampuan menulis surat pada kondisi awal rata-rata mencapai nilai 68 meningkat menjadi 77,4 pada akhir siklus I dan meningkat lagi pada akhir siklus II menjadi 84,2. Tingkat ketuntasan pada kondisi awal adalah 19,35 %, meningkat menjadi 77,41 % pada akhir siklus I, dan meningkat menjadi 100 % pada akhir siklus II. Hasil penilaian tim pengamat, aktivitas siswa pada siklus I 77,33 meningkat menjadi 80 pada akhir siklus II. Kinerja guru meningkat dari 76,66 pada akhir siklus I menjadi 82 pada akhir siklus II. Hasil angket motivasi belajar siswa mencapai 3,64 dengan kriteria positif.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara denotasi arti kata surat

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah: “1 kertas dsb yg bertulis (berbagai-bagai isi, maksudnya); 2 secarik kertas dsb sbg tanda atau keterangan; kartu.”

1

Sementara itu, menurut

Wikipedia, surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Fungsinya mencakup lima hal: sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan gagasan; alat bukti 2

tertulis; alat pengingat; bukti historis; dan pedoman kerja . Sesuai dengan fungsi surat sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain, maka surat harus dibuat sesuai dengan ketentuan yang sudah dibakukan agar tujuan yang hendak dicapai melalui surat tersebut dapat terpenuhi dengan baik. Untuk mencapai hal tersebut, maka surat harus dibuat sesuai dengan jenis surat, format surat, dan tentu saja harus menggunakan bahasa yang tepat. Berdasarkan uraian tersebut di atas, menulis surat membutuhkan kemampuan dan keterampilan yang memadai. Di sinilah dibutuhkan suatu cara pembelajaran yang menarik, efisien, dan efektif. Untuk itulah dalam pembelajaran menulis surat diperlukan suatu alat atau media pembelajaran yang tepat. Salah satu media yang dapat digunakan dengan tepat untuk pembelajaran menulis surat adalah media power point. Berdasarkan data yang penulis peroleh dari hasil tes awal tentang kemampuan menulis surat, kemampuan rata-rata yang diperoleh siswa hanya mencapai 68, masih berada di bawah nilai KKM yaitu 75 dari nilai ideal 100. Kondisi pembelajaran menulis surat pada siswa perlu segera diperbaiki. Jalan keluar yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada adalah 1

Depdikbud.Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1976) hlm. 979 https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Surat&action=edit§ion=8

2

pencarian alternatif pelaksanaan pembelajaran menulis surat dengan media pembelajaran yang tepat. Untuk mengatasi dampak negatif terhadap kekurangmampuan menulis surat dengan baik, diperlukan suatu media pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas proses pemahaman. Salah satu alternatif pemecahan masalah yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan menulis surat ini adalah dengan menggunakan media pembelajaran power point. PowerPoint adalah salah satu jenis program komputer yang tergabung dalam Microsoft Office. Microsoft Power Point merupakan program aplikasi yang digunakan untuk presentasi. Aplikasi ini banyak digunakan, apalagi oleh kalangan pebisnis, perkantoran, para pendidik, siswa, dan trainer. Seperti yang dikemukakan Asih Widi Harini (2011:1), PowerPoint adalah aplikasi untuk menyusun presentasi. Aplikasi ini sangat populer dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik profesional, akademisi, praktisi maupun pemula untuk aktivitas presentasi. Berdasarkan pengertian-pengertian PowerPoint oleh beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa Power Point adalah perangkat lunak yang merupakan salah satu aplikasi dari Microsoft Office. Pada pembelajaran, perangkat lunak tersebut

digunakan

untuk memperkenalkan atau

menjelaskan materi

pembelajaran yang berfungsi untuk menarik perhatian peserta didik agar semangat dan berminat untuk mengikuti pembelajaran. Tetapi guru harus pintar memilih materi mana yang cocok dipresentasikan, karena mungkin tidak semua materi cocok untuk dipresentasikan Berdasarkan uraian di atas, penulis mengadakan penelitian tentang menulis surat pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan media pembelajaran power point. Adapun judul penelitian adalah sebagai berikut: Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Menggunakan Media Pembelajaran Power Point pada Siswa Kelas XII Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian (TP4) SMK Negeri 1 Kota Sukabumi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014.

B. Rumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan

penelitian:

Apakah

penggunaan

media

pembelajaran power point dapat meningkatkan kemampuan menulis surat pada siswa Kelas XII Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian (TP4) SMK Negeri 1 Kota Sukabumi Semester GenapTahun Pelajaran 2013/2014? 2. Cara Pemecahan Masalah Pemecahan masalah pada Penelitian Tindakan Kelas ini antara lain dilakukan sebagai berikut: a. Penggunaan media pembelajaran power point dapat meningkatkan kemampuan menulis surat siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. b. Pemecahan masalah yang akan dilakukan adalah melalui rencana tindakan kelas. c. Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan dua tahap yaitu siklus I dan siklus II. d. Tahap siklus I meliputi empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. e. Tahap siklus II meliputi empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa menulis surat dalam mata pelajaran bahasa Indonesia melalui penggunaan media pembelajaran power point pada

siswa kelas XII Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian (TP4) SMK Negeri 1 Kota Sukabumi semester genap tahun pelajaran 2013/2014. 2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian tindakan kelas tentang peningkatan kemampuan menulis surat menggunakan media pembelajaran power point di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi antara lain sebagai berikut: a. Manfaat bagi Siswa 1) Dengan menerapkan media pembelajaran power point kemampuan menulis surat siswa dapat meningkat 2) Siswa lebih aktif dalam proses belajar untuk meningkatkan kemampuan menulis surat 3) Melalui media pembelajaran power point siswa merasa senang dan lebih bersemangat belajar untuk meningkatkan kemampuan menulis surat. 4) Penerapan media pembelajaran power point memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia dan menghilangkan anggapan bahwa belajar bahasa itu membosankan. b. Manfaat bagi Guru 1) Penelitian

ini

dapat

membantu

guru

memperbaiki

proses

pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia untuk mencapai hasil yang lebih baik. 2) Guru dapat meningkatkan minat dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia. 3) Dengan penelitian ini dapat meningkatkan rasa percaya diri guru dalam proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia.

c. Manfaat bagi Sekolah 1) Bagi Sekolah dan Pendidikan secara umum penelitian ini memberikan sumbangan positif tentang media pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XII SMK. 2) Penelitian ini dapat mengatasi salah satu kesulitan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XII SMK. 3) Penelitian ini dapat menciptakan kerjasama yang kondusif antara peneliti dengan sekolah untuk kemajuan sekolah dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pengertian Surat Dalam

berkomunikasi

manusia

saling memberikan

informasi.

Pemberian informasi oleh manusia dilakukan dengan dua cara, yaitu secara lisan maupun tulisan. Informasi secara lisan terjadi jika si pemberi informasi saling berhadapan baik langsung maupun tidak langsung. Proses komunikasi tersebut dapat dilakukan dengan cara berbicara melalui telepon, radio, televisi, dan sebagainya. Namun jika tidak dapat berhadapan, komunikasi dapat dilakukan melalui surat. Surat merupakan alat komunikasi dalam bentuk tulisan yang digunakan untuk menyampaikan pernyataan atau informasi dari satu pihak (orang, instansi, atau organisasi) kepada pihak lain (orang, instansi, atau organisasi). Pada awalnya, surat berisikan dokumen-dokumen pemerintah yang biasa dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain dengan kuda ataupun kereta kuda. Sistem pengiriman pos di dunia dimulai di Mesir sekitar tahun 2000

SM.

Di

Mesir,

di

mana

pertukaran

kebudayaan

dengan Babilonia terjadi, pembungkus surat atau amplop bisa berupa kain, kulit binatang, atau beberapa bagian sayuran. Mereka juga membungkus pesan mereka menggunakan lapisan tipis dari tanah liat yang dibakar. Sedangkan kekaisaran Persia di bawah kekuasaan Cyrus sekitar tahun 600 SM menggunakan sistem pengiriman pesan yang terintegrasi.

3

Surat sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi yang mencakup lima hal, yaitu: 1) sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan

3

https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Surat&action=edit§ion=8

gagasan; 2) alat bukti tertulis; 3) alat pengingat; 4) bukti historis; 5) pedoman kerja. 2. Jenis-jenis Surat Berdasarkan pemakaiannya, secara umum surat dapat dibagi menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat resmi, dan surat dinas. Ketiga jenis surat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Surat Pribadi Surat Pribadi adalah surat yang dipergunakan untuk kepentingan pribadi. Isi surat berhubungan dengan urusan pribadi. Contohnya surat seorang anak kepada orang tuanya atau surat kepada teman. Ciri-ciri surat pribadi seperti berikut. (1) Tidak menggunakan kop surat/kepala surat (2) Tidak menggunakan nomor surat (3) Salam pembuka dan penutup surat bervariasi (4) Penggunaan bahasa bebas, sesuai dengan keinginan si penulis surat. (5) Format surat bebas Contoh surat pribadi:

Jakarta, 4 November 2013 Sahabatku Dina Jalan Merpati 3 Bandung Assalamualaikum Wr.Wb. Halo,apa kabar,baik baik saja kan? Aku dan keluargaku dalam keadaan sehat walafiat. Mudah-mudahan kabarmu juga seperti itu. Apa di Bandung hujan terus sepanjang hari? Di Jakarta hampir setiap hari hujan lo. Din, bulan depan kan udah mulai libur sekolah, apa kamu punya rencana liburan ke luar kota? Kalau tidak aku ingin berkunjung ke rumahmu. Aku ingin melihat indahnya keindahan kota Bandung dan berlibur bersamamu Wassalamualaikum Wr.Wb. Sahabatmu, Melati Wijayanti

2) Surat Resmi Surat Resmi ialah surat yang dipergunakan untuk kepentingan yang bersifat resmi, baik yang ditulis dari perseorangan, instansi, lembaga, maupun organisasi. Contohnya: undangan, surat pemberitahuan, dan surat edaran. Ciri-ciri surat resmi adalah sebagai berikut: (1) Menggunakan kepala surat jika yang mengeluarkannya adalah lembaga atau organisasi (2) Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal (3) Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim atau resmi, seperti: Assalamualaikum, dengan hormat, hormat kami (4) Menggunakan bahasa dengan ragamresmi atau baku (5) Menggunakan cap/stempel jika berasal dari sebuah organisasi atau lembaga resmi (6) Penulisan surat mengikuti format tertentu (tidak bebas) 3) Surat Dinas Surat dinas adalah surat yang dipergunakan untuk kepentingan pekerjaan, tugas dari kantor, atau kegiatan dinas. Surat ini berasal dari instansi atau lembaga baik swasta maupun negeri. Contoh: surat tugas, surat perintah, memorandum, dan surat keputusan. Surat dinas yang bersifat perseorangan ialah surat lamaran pekerjaan, surat permohonan izin, dan surat permohonan cuti. Ciri-ciri surat dinas, yaitu: (1) Menggunakan kop/kepala surat dan instansi atau lembaga yang bersangkutan (2) Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal (3) Menggunakan salam pembuka dan penutup yang baku atau resmi, seperti: dengan hormat, hormat kami

(4) Menggunakan bahasa baku atau ragam bahasa resmi (5) Menggunakan cap/stempel instansi atau kantor pembuat surat (6) Menggunakan format surat resmi 3. Format Surat Resmi/Dinas

Format surat adalah pola atau tata letak (lay out) bagian-bagian surat yang lengkap.Bagian-bagian surat resmi/dinas adalah sebagai berikut: 1. Kepala/Kop Surat Kepala surat atau kop surat digunakan dalam surat resmi/dinas. Kepala Surat atau Kop Surat digunakan untuk memberi informasi kepada penerima surat tentang nama, alamat, serta keterangan lain yang berkaitan dengan instansi atau badan pengirim surat. Fungsinya sebagai (a) alat pengenal, (b) alat informasi, (c) media promosi bagi perusahaan-perusahaan tertentu. Kepala surat berisi logo, nama organisasi/instansi, alamat, nomor telepon, fax, e-mail, website.

Contoh:

PEMERINTAH KOTA SUKABUMI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 Jl. Kabandungan No.90 Tlp. (0266) 222305 Fax. (0266) 233552 Sukabumi 43114 web : http://www.smkn1-sukabumi.org email : [email protected]

2. Tanggal Surat Tanggal, bulan, dan tahun ditulis lengkap. Di belakang angka tahun tidak diberi tanda titik atau tanda baca lainnya. Nama bulan tidak

disingkat dan tidak menggunakan angka. Nama kota tidak perlu ditulis karena sudah tertera dalam kepala surat. Contoh:

Benar: 1 Januari 2013 Salah: Sukabumi, 1-1-2013

3. Nomor Surat Nomor Surat berfungsi untuk (a) memudahkan pengarsipan, (b) memudahkan pencarian kembali bila diperlukan, (c) mengetahui banyaknya surat yang keluar. Penulisan

nomor

surat

boleh

disingkat

No.

tidak

harus

menggunakan garis miring (boleh menggunakan tanda titik atau tanda hubung),

kode

tidak

harus

menggunakan

huruf

tetapi

boleh

menggunakan angka. Contoh:

Nomor : 07.05.V.2013 No.

: 07/05/V/2013

4. Lampiran Lampiran (bila ada hal-hal yang harus disertakan bersama surat yang dikirimkan) berfungsi agar penerima surat dapat meneliti dan melihat kembali banyaknya lampiran yang dilampirkan. Contoh:

5. Hal Surat/perihal surat Dalam surat resmi selalu dicantumkan pokok surat/hal surat. Hal itu berfungsi sebagai petunjuk atau informasi penting tentang isi surat tersebut.

Contoh:

Hal: Pendaftaran calon pegawai

Hal: Permohonan dana Hal: Pemberitahuan

6. Alamat Surat Alamat surat berfungsi sebagai petunjuk kepada siapa surat itu harus diberikan sehingga jelas siapa yang berhak menerima surat tersebut. Penulisan alamat (dalam) surat diatur sebagai berikut. a. Alamat yang dituju ditulis di sebelah kiri surat pada jarak tengah antara hal surat dan salam pembuka. Posisi alamat surat pada sisi sebelah kiri ini lebih menguntungkan daripada dituliskan di sebelah kanan karena kemungkinan pemenggalan alamat tidak ada. Jadi, alamat yang cukup panjang pun dapat dituliskan tanpa dipenggal karena tempatnya cukup leluasa. b. Alamat surat tidak diawali kata kepada karena kata tersebut berfungsi sebagai penghubung intrakalimat yang menyatakan arah. (Alamat pengirim pun tidak didahului kata dari karena kata dari berfungsi sebagai penghubung intrakalimat yang menyatakan asal) c. Alamat yang dituju diawali dengan Yth. (diikuti titik) atau Yang terhormat (tidak diikuti titik). d. Kata Yang terhormat cukup ditulis Yth. Yang diawali dengan huruf kapital. e. Sebelum mencantumkan nama orang yang dituju, biasanya penulis surat mencantumkan sapaan Ibu, Bapak, Saudara atau Sdr. f. Jika nama orang yang dituju bergelar akademik yang ditulis di depan namanya, seperti Drs., Ir. dan drg., S.Pd. kata sapaan Bapak, Ibu, atau Saudara tidak digunakan. Demikian juga, jika alamat yang dituju itu memiliki pangkat, seperti sersan atau kapten, kata sapaan Bapak, Ibu atau Saudara tidak digunakan. Jika yang dituju adalah

jabatan orang tersebut seperti

direktur PT atau kepala instansi

tertentu, kata sapaan Bapak, Ibu, atau Sdr. Tidak berimpit dengan gelar, pangkat, atau dengan jabatan.

Perhatikan contoh penulisan alamat yang benar: Yth. Bapak Syakuro, B.A. Yth. Sdr.Jarwino Yth. Ir. Mariani Yth. Kepala Desa Tajur Yth. Kapten Sumijo g. Alamat tidak diakhiri dengan tanda baca apa pun. Contoh: Yth. Sdr. Mansyur

Yth. Prof. Dr. Dahlan Miharja

Jalan R.A. Kosasih 12

Jl. Setya Hurip No. 222

Sukabumi

Bandung

7. Salam Pembuka Salam pembuka surat merupakan tanda hormat penulis sebelum memulai pembicaraan tertulis pada penerima/pembaca surat. Salam pembuka berfungsi sebagai penghormatan. Penulisan salam pembuka mengikuti aturan berikut. Salam pembuka dicantumkan di sebelah kiri satu garis tepi dengan nomor, lampiran, hal dan alamat surat. Huruf pertama awal kata dituliskan dengan huruf kapital, sedangkan kata yang lain ditulis dengan huruf kecil semua, kemudian salam pembuka itu diikuti tanda koma. Ungkapan yang lazim digunakan sebagai salam pembuka dalam surat-surat dinas yang bersifat netral adalah: Dengan hormat, (D kapital, h kecil)

Salam sejahtera, (S kapital, s kecil) Saudara ……., Saudara…..yang terhormat, Bapak ….. yang terhormat, Dr. Ir. Aceng Suherlan yang terhormat, Prof. Adad Iskandar yang terhormat Contoh salam pembuka yang lain misalnya: Assalamualaikum … , Dengan hormat, Salam sejahtera, 8. Isi Surat Isi surat terdiri atas paragraf pembuka, isi, dan paragraf penutup. Isi surat merupakan bagian utama dalam surat. 9. Salam Penutup Hurufawal kata salam penutup ditulis dengan huruf kapital, sedangkan kata-kata lainnya ditulis kecil. Sesudah salam penutup, dibubuhkan tanda koma. Salam penutup dituliskan setelah kalimat penutup surat. Misalnya: Wassalam, Hormat kami, Perhatikan contoh berikut: Salah

Benar

Salam Takzim,

Salam takzim,

Salam Kami,

Salam kami,

Hormat Kami,

Hormat kami,

Wassalam

Wasalam,

10.

Tanda Tangan/Nama Jabatan Surat harus ditandatangani oleh pembuat atau pejabat yang

berwenang. Fungsinya sebagai identitas penanggung jawab surat. Tanda tangan dicantumkan di bawah salam penutup. Nama ditulis di bawah tanda tangan. Nama jabatan ditulis di bawah nama. Untuk surat resmi/dinas, sebagai pengesahan surat harus distempel/dicap. Perhatikan contoh di bawah ini: M. Taufik Arif NIP. 19630616 199003 1 001 Kepala Perhatikan pencantuman tanda tangan, nama jelas, dan jabatan di bawah ini: Tanda tangan Drs. Sungaji Kepala

11.

Tembusan Bila surat yang dikirimkan perlu diketahui instansi atau pihak lain

yang perlu mengetahui, maka dalam surat tersebut perlu dituliskan tembusan. Tembusan ditulis pada bagian kiri bawah surat, sesudah nama dan tanda tangan. Tidak perlu menggunakan kata Yth. Contoh: Tembusan:

Tembusan:

Kepala Dinas Pendidikan Kota

1. Direktur Pemasaran 2. Manajer Personalia 3. Kepala Bagian Produksi

12.

Inisial Inisial disebut juga sandi, yaitu kode pengenal yang berupa

singkatan nama pengonsep dan singkatan nama pengetik surat. Inisial ditempatkan pada bagian bawah di sebelah kiri. Misalnya: SR/Ggn SR : Singkatan nama pengonsep: Siti Rumati Ggn : Singkatan nama pengetik: Gugun

Sebagai sarana tertulis, surat memiliki format penulisan, terutama surat resmi atau dinas. Dengan adanya format surat, penulisan surat menjadi teratur, bagian-bagian surat tidak ditulis sembarang melainkan ditempatkan sesuai ketentuan. Bentuk penulisan surat atau format surat yang lazim dipergunakan ada lima bentuk, yaitu: (1) Bentuk lurus penuh (full block style) (2) Bentuk lurus (block style) (3) Bentuk setengah lurus (semiblock style) (4) Bentuk lekuk (indented style) (5) Bentuk paragraf menggantung (hanging paragraph) Bentuk setengah lurus atau semiblock style terdapat dua jenis, yaitu bentuk Indonesia lama (versi a) dan bentuk Indonesia baru (versi b). berdasarkan pengamatan dalam pemakaian bentuk surat, surat-surat resmi Indonesia lama banyak menggunakan format versi a, sedangkan surat-surat resmi Indonesia baru menggunakan format versi b. Dalam kaitan dengan format surat, Pusat Bahasa dalam kegiatan suratmenyurat sehari-hari melazimkan format setengah lurus versi b. dan, Pusat Bahasa menganjurkan kepada masyarakat, melalui penyuluhan bahasa Indonesia di berbagai instansi, penyuluhan bahasa Indonesia melalui telepon atau melalui surat, untuk menggunakan format setengah lurus b karena ini dianggap lebih efisien dan lebih menarik.

4. Surat Lamaran Kerja Surat Lamaran Pekerjaan adalah surat yang berisi permohonan untuk mendapatkan pekerjaan.Surat lamaran pekerjaan dapat ditulis tangan atau diketik. Adakalanya suatu perusahaan atau instansi tertentu mensyaratkan secara khusus agar surat lamaran yang dikirimkan pelamar ditulis tangan atau diketik.

Kalaupun surat lamaran pekerjaan akan ditulis tangan,

tulisan tersebut hendaknya jelas, mudah dibaca, dan rapi. Surat yang ditulis seperti itu akan memudahkan orang yang membacanya. Bagian surat lamaran pekerjaan sebagai berikut. 1. Tempat dan tanggal penulisan surat 2. Perihal 3. Alamat surat 4. Salam pembuka 5. Pembuka surat 6. Tujuan surat lamaran pekerjaan 7. Identitas pelamar 8. Penutup surat 9. Tanda tangan dan nama jelas pelamar Penulisan surat lamaran pekerjaan hendaknya mematuhi rambu-rambu berikut ini. 1. Jika ditulis tangan, tulislah

sendiri di atas kertas bergaris dengan

menggunakan kertas berkualitas baik. 2. Jika diketik, gunakan kertas HVS dengan jarak pengetikan 1 spasi. 3. Bersih, tidak boleh ada coretan, bekas hapusan, ti ex, dan koreksian. 4. Sifatnya optimis, artinya si pelamar akan mampu bekerja dengan baik. 5. Sapaan yang digunakan dalam surat lamaran yaitu “ibu” atau “bapak”, dan tidak disarankan menyapa dengan kata “Saudara”/”Anda”.

Selain itu bahasa surat lamaran pekerjaan harus memenuhi aturan sebagai berikut. 1) Bahasa yang digunakan sopan dan simpatik. 2) Kalimat yang digunakan efektif dan komunikatif. 3) Menggunakan bahasa yang baku dan ejaan yang tepat. Surat lamaran pekerjaan dapat dibuat setelah calon pelamar mendapat informasi adanya lowongan pekerjaan di perusahaan atau instansi tertentu. Informasi itu dapat diperoleh baik melalui media massa atau media audio visual. Selain itu, ada juga surat lamaran yang dibuat atas inisiatif sendiri dari calon pelamar sendiri. Hal-hal yang perlu dikemukakan dalam surat lamaran pekerjaan: 1. Data pribadi pelamar (nama, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, alamat lengkap dengan nomor telepon/HP) 2. Pendidikan formal/informal (dilampirkan fotokopi ijazah/sertifikat) 3. Pelatihan khusus dan kegiatan organisasi 4. Hobi/prestasi yang pernah diperoleh 5. Pengalaman bekerja (bila pernah bekerja) 6. Jabatan atau jenis pekerjaan yang Anda inginkan dengan jelas. Jangan menulis “jabatan apa saja” dalam surat lamaran Anda. Catatan: Hal-hal di atas bukanlah suatu keharusan untuk dicantumkan dalam surat lamaran.

Cantumkanlah

hanya

hal-hal

yang

diminta.

Jangan

mencantumkan hal-hal yang tidak diminta karena selain menambah biaya juga tidak menambah nilai Anda di mata perusahaan. Singkatnya: Anda harus melakukan yang diminta oleh perusahaan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat lamaran: A. Bila tidak ada ketentuan harus ditulis tangan, ketiklah dengan format yang baku (block style, full block style, semi block style) menggunakan kertas A4 atau ukuran kuarto. B. Bila harus ditulis tangan, tulisan harus jelas terbaca, tersusun rapi, dan terhindar dari coretan-coretan. Gunakan kertas folio bergaris dan tinta warna hitam/biru. C. Hindarkan kesalahan menyebut nama (perusahaan, jabatan, nama orang) D. Kemukakan kualifikasi Anda (CV : Curiculum Vitae = Riwayat Hidup), Riwayat pendidikan, dan pengalaman bekerja) secara lengkap dalam biodata Anda. E. Bila diperlukan, cantumkan/lampirkan referensi Anda karena umumnya referensi memperkuat dan memperbesar kemungkinan Anda untuk diterima. Referensi adalah surat yang berisi rekomendasi dari orang yang dapat dipercaya untuk memberikan keterangan mengenai keadaan diri pelamar. Referensi dapat diberikan oleh kepala sekolah, atau pejabat seperti rektor tempat Anda kuliah, direktur tempat Anda bekerja, camat, bupati, gubernur, menteri, dll. F. Gunakan kata-kata dan gaya bahasa yang sopan dan menarik. Hindarkan gaya bahasa yang mengiba-iba minta belas kasihan ... Saya sangat mengharapkan kemurahan hati Bapak .... pertolongan Bapak ... dst. G. Surat lamaran adalah surat bisnis berupa penawaran. Anda menawarkan keahlian dan keterampilan Anda kepada perusahaan dengan harapan Anda “dibeli” oleh perusahaan. Oleh karena itu bentuk surat/tulisan dan isinya harus menarik tetapi singkat, jelas, tidak bertele-tele. Singkat dan jelas bukan berarti banyak singkatan atau akronim yang sulit dipahami oleh pembaca surat.

Surat Lamaran Kerja dapat Anda ajukan berdasarkan informasi lowongan kerja yang dapat Anda peroleh melalui: a. inisiatif sendiri b. informasi dari kawan, kenalan, atau famili c. iklan lowongan kerja yang dimuat dalam surat kabar d. pengumuman di kantor penempatan tenaga kerja e. pemberitahuan di sekolah atau kursus f. internet dll. Isi Surat Lamaran Kerja 1. Tempat dan tanggal surat 2. Alamat yang dituju (jabatan, nama perusahaan, alamat perusahaan) 3. Salam pembuka: - Dengan hormat, - Bapak Direktur yang terhormat, 4. Alinea pendahuluan: - Dengan ini saya mengajukan lamaran kepada Bapak untuk bekerja di perusahaan Bapak. - Saya mendengar dari salah seorang kenalan saya yang bekerja di perusahaan Bapak, bahwa ada lowongan pada bagian pengepakan. - Berdasarkan iklan Bapak yang dimuat dalam harian Pikiran Rakyat, Sabtu, 31 Desember 2005 yang menyatakan bahwa perusahaan Bapak membutuhkan .... 5. Isi surat Isi surat merupakan pokok masalah yang harus dikemukakan dalam Surat Lamaran Kerja. Pokok masalah disusun dalam paragraf-paragraf (jumlahnya bergantung jumlah pokok masalah yang dikemukakan). Isi surat ini diakhiri dengan paragraf penutup. a. Untuk itu saya memberanikan diri mengajukan surat lamaran kepada Bapak. Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan kualifikasi saya sebagai berikut.

b. Walaupun saya belum memiliki pengalaman bekerja, saya yakin dapat bekerja sesuai dengan harapan Bapak karena saya telah mengikuti beberapa kursus keterampilan. c. Bersama ini saya lampirkan Daftar Riwayat Hidup dan salinan Ijazah. d. Bila pernah bekerja: Mengingat kemampuan dan pengalaman kerja yang saya miliki, saya mengharapkan gaji sebesar Rp 1.500.000 ditambah dengan tunjangan lainnya. e. Bila dikehendaki, saya bersedia memenuhi panggilan untuk melakukan tes atau wawancara. 6. Penutup Sebagai penutup dapat digunakan kalimat berikut: Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih. Sambil menunggu panggilan Bapak, saya ucapkan terima kasih. Saya

akan

sangat

senang

memberikan

tambahan

informasi

mengenai kualifikasi saya kepada Bapak pada waktu dan tempat yang Bapak tentukan. Untuk itu Bapak dapat menghubungi saya melalui alamat rumah atau melalui telepon (0266) 223005 atau HP 0813 21222010. 7. Salam Penutup Sebagai salam penutup adalah Hormat kami diikuti tanda tangan dan nama jelas Anda. Catatan: Kalimat-kalimat berikut ini biasanya digunakan oleh pelamar yang akan pindah ke perusahaan lain. 1. Keinginan saya untuk pindah ke perusahaan Bapak telah saya bicarakan dengan Direktur PT MANDIRI ABADI dan Beliau menyetujui.

2. Keinginan saya untuk pindah ke perusahaan Bapak telah saya bicarakan dengan Direktur PT MANDIRI ABADI dan Beliau dapat menjadi referensi saya. 3. Karena perusahaan tempat saya bekerja tidak memungkinkan untuk mengembangkan karier saya, maka saya berniat untuk mengembangkan karier saya pada perusahaan Bapak yang sedang berkembang pesat. 5. Surat Edaran 1. Pengertian Surat Edaran Perkataan “edaran” berasal dari kata dasar “edar” yang berarti berputar atau berotasi. Surat edaran disebut juga sirkuler yang berartisurat tersebut dikirim kepada berbagai pihak yang bentuk dan isinya sama. Surat edaran adalah surat pemberitahuan tertulis yang ditujukan kepada pejabat/pegawai. Surat edran ini berisi penjelasan mengenai sesuatu hal, misalnya kebijakan pimpinan, petunjuk mengenai tata cara pelaksanaan, atau suatu peraturan perundang-undangan. Fungsi surat edaran: 1. Di kalangan instansi pemerintah, merupakan

surat yang dapat

member petunjuk, penjelasasn tentang pelaksanaan atau peraturan; 2. Di perusahaan swasta, surat edaran dapat berfungsi sebagai pemberitahuan atau pengumuman. Macam-macam surat edaran: 1) Surat edaran pemerintah, yaitu adanya pemberitahuan kepada seluruh rakyat Indonesia yang bersifat nasional. Misalnya: A. Edaran tentang perayaan hari besar nasional B. Edaran tentang sensus penduduk C. Edaran tentang Pemilu

2) Surat edaran dari instansi pemerintah adalah pemberitahuan dan penjelasan tentang pelaksanaan peraturan di lingkungan inatansi tersebut. Misalnya, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan membuat edran tentang: A. Petunjuk kenaikan kelas B. Petunjuk

UAS,

penetapan

waktu

ujian

serta

penentuan

pelaksanaan ujian dan petunjuk penilaian ujian serta kelulusan ujian 3) Surat edaran dari perusahaan, terdiri atas: a. Surat edaran khusus adalah surat pemberitahuan sesuatu yang ditujukan untuk satu lingkungan tertentu b. Surat edaran umum adalah surat edaran untuk memperkenalkan jasa perusahaan dan hasil produk dari perusahaan ke seluruh lapisan masyarakat/khalayak. 2. Susunan Surat Edaran dari Instansi Pemerintah Bagian-bagian surat ini adalah sebagai berikut -

Kepala surat

-

Tulisan “EDARAN’ ditulis dengan huruf kapital seluruhnya

-

Sebelah kiri atas: Di bawah “Hal” ditulis nama pejabat dan alamat yang dituju

-

Sebelah kanan atas: Tempat tanggal, bulan, dan tahun.

-

Isi surat edaran /batang tubuh dirumuskan dalam bentuk uraian yang terdiri atas: Pendahuluan Inti Penutup

-

Kaki surat/ bagian akhir, terdiri atas:

Nama jabatan Tanda tangan pejabat yang menerbitkan surat edaran Nama pejabat dan NIP/NRP Cap dinas -

Tembusan (bila dianggap perlu)

6. Media Pembelajaran A. Pengertian Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau keterampilan sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia, dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran/pelatihan. Menurut Briggs (1977), media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi 4

perangkat keras

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.

4

http://belajarpsiko logi.co m/pengertian-media-pembelajaran/

B. Manfaat Media Dalam Pembelajaran Dalam kegiatan pembelajaran,

dibutuhkan metode mengajar dan

media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Hamalik

(1986)

mengemukakan

bahwa

penggunaan

media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebh khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu: 1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan 2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik 3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif 4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga 5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa 6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja

7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar 8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut : 1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar 2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya 3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu 4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata.

Kunjungan-

kunjungan ke museum atau kebun binatang. C. Media Pembelajaran Power Point PowerPoint adalah salah satu jenis program komputer yang tergabung dalam Microsoft Office. Microsoft Power Point merupakan program aplikasi yang digunakan untuk presentasi. Aplikasi ini banyak digunakan, apalagi oleh kalangan pebisnis, perkantoran, para pendidik, siswa, dan trainer. Seperti

yang

dikemukakan Asih

Widi

Harini

(2011:1), PowerPoint adalah aplikasi untuk menyusun presentasi. Aplikasi

ini sangat populer dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik profesional, akademisi, praktisi maupun pemula untuk aktivitas presentasi. Berdasarkan pengertian-pengertian Power Point oleh beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa Power Point adalah perangkat lunak yang merupakan salah satu aplikasi dari Microsoft Office. Pada pembelajaran, perangkat lunak tersebut digunakan untuk memperkenalkan atau menjelaskan materi pembelajaran yang berfungsi untuk menarik perhatian peserta

didik

agar

semangat

dan

berminat

untuk

mengikuti

pembelajaran. Tetapi guru harus pintar memilih materi mana yang cocok dipresentasikan, karena mungkin tidak semua materi cocok untuk 5

dipresentasikan.

B. Kerangka Berpikir Pada kondisi awal pembelajaran, guru belum menggunakan media pembelajaran power point dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang menulis surat, maka kemampuan menulis surat dalam pelajaran bahasa Indonesia masih rendah. Untuk meningkatkan kemampuan menulis surat perlu adanya tindakan yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan media pembelajaran power point. Siklus I menggunakan media pembelajaran power point tanpa bimbingan guru dan siklus II menggunakan media pembelajaran power point dengan bimbingan guru.Dengan tindakan yang berbeda dari siklus I ke siklus II diharapkan kemampuan siswa dalam menulis surat dapat meningkat secara signifikan. Setelah menggunakan media pembelajaran power point diduga kondisi akhir kemampuan menulis surat dalam pelajaran bahasa Indonesia pada siswa Kelas XII TP4 SMK Negeri 1 Kota Sukabumi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat meningkat.

5

http://belajarpsiko logi.com/pengertian-media-pembelajaran/

C. Hipotesis Tindakan Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Media pembelajaran power point dapat meningkatkan kemampuan menulis surat pada siswa Kelas XII TP4 SMK Negeri 1 Kota Sukabumi semester genap tahun pelajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek, Objek, Sumber Data, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek pelaku dalam Penelitian Tindakan Kelas tentang peningkatan kemampuan menulis surat menggunakan media pembelajaran power point ini adalah Drs. A. Sudarwanto, M.Pd. guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi. Subjek palaku yang membantu dalam penelitian ini adalah Dra. Hj. Nani Susana, Yunita Lestari, S.Pd., Sri Rahayu Rachmawati, S.Pd. Ketiga nama tersebut adalah guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi. 2. Objek Penelitian Objek penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa Kelas XII Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian (TP4) SMK Negeri 1 Kota Sukabumi pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 31 siswa terdiri atas 15 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. 3. Sumber Data Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa Kelas XII Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian (TP4) SMK Negeri 1 Kota Sukabumi pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 31 siswa sebagai objek penelitian. 4. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian Tindakan Kelas ini adalah SMK Negeri 1 Jalan Kabandungan Nomor 90 Kota Sukabumi, Jawa Barat.

5. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014 selama tiga bulan, yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2014. B. Prosedur Penelitian 1. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis surat menggunakan media pembelajaran power point antara lain adalah sebagai berikut: a. Perangkat Kegiatan Pembelajaran Perangkat kegiatan pembelajaran ini meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal tes awal, soal tes siklus I, dan soal tes siklus II. Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah power point. b. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengecek apakah aktivitas siswa dan guru selama proses belajar mengajar sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan dalam RPP. Observasi ini dilakukan oleh observer untuk mengamati aktivitas dan respon siswa serta aktivitas guru dalam menggunakan media pembelajaran power point. c. Soal Tes Untuk mengetahui kemampuan awal dan peningkatan hasil belajar menulis surat, dalam Penelitian Tindakan Kelas ini digunakan soal tes untuk tiga tahap. Soal pertama digunakan untuk tes awal guna mengetahui kemampuan menulis surat siswa sebelum kegiatan belajar menulis

surat

menggunakan

media

pembelajaran

power

point

dilaksanakan. Soal kedua digunakan untuk mengetahui kemampuan menulis surat siswa setelah siklus I dilaksanakan dan soal tes ketiga digunakan untuk mengetahui kemampuan menulis surat siswa setelah pembelajaran siklus II selesai dilaksanakan. Soal tes yang digunakan adalah soal pilihan ganda untuk mengetahui tingkat kemampuan memahami materi pelajaran tentang menulis surat. Skala yang digunakan untuk penilaian adalah 100. d. Angket Siswa Angket siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan media power point dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang menulis surat. Angket yang digunakan tertutup, artinya alternatif jawaban telah disediakan supaya responden tinggal memilih satu alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat siswa. Angket terdiri atas 15 pernyataan positif dan negatif dengan lima alternatif pilihan, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Penentuan skor untuk tiap alternatif pilihan adalah: Pernyataan Positif

: SS = 5, S = 4, KS = 3, TS = 2, STS = 1

Pernyataan Negatif : SS = 1, S = 2, KS = 3, TS = 4, STS = 5 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Masalah Penelitian

Item Angket Indikator Responden

Minat siswa pembelajaran siswa Penerapan media Sikap pembelajaran power point Apresiasi siswa pembelajaran

Positif

Negatif

terhadap

1, 2

3,11

terhadap

4,12

5, 6, 13

terhadap

7, 8, 14

9, 10, 15

2. Siklus Kegiatan Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang dalam dua siklus. Penerapan kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan semangat belajar siswa dalam kegiatan belajar menulis surat. Tahapan pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini dalam setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini secara terperinci diuraikan sebagai berikut. a. Tes Awal Tes Awal dilakukan sebelum proses pembelajaran pada siklus I dilaksanakan. Tujuan tes awal ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis surat sebagai dasar untuk mengukur kemajuan hasil belajar siswa. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Membuat soal tes awal berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui kemampuan memahami isi materi pelajaran tentang menulis surat. 2) Melaksanakan tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis surat. 3) Menganalisis hasil tes awal b. Siklus I 1) Perencanaan a) Mengidentifikasi masalah dan merencanakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus I b) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c) Menentukan pokok bahasan yang akan dijadikan materi bahasan pada Penelitian Tindakan Kelas d) Menyusun materi pembelajaran menggunakan media power point e) Mempersiapkan format observasi kegiatan belajar mengajar f) Menyusun soal untuk tes siklus I

2) Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam 3 (tiga) kali pertemuan, yaitu tanggal 28 Januari 2014, 4 Februari 2014, dan 11 Februari 2014. Uraian tindakan selama tiga kali pertemuan tersebut adalah: a) Pelaksanaan Pembelajaran pada Pertemuan 1 (1) Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan mengondisikan kelas agar kegiatan belajar dapat berlangsung secara kondusif (2) Guru melakukan apersepsi (3) Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang pengertian surat, jenis-jenis surat, dan format surat (4) Guru menutup pelajaran b) Pelaksanaan Pembelajaran pada Pertemuan 2 (1) Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan mengondisikan kelas agar kegiatan belajar dapat berlangsung secara kondusif (2) Guru melakukan apersepsi (3) Guru memulai pembelajaran dengan melakukan tanya jawab dengan siswa tentang bahasa surat dan Surat Lamaran Kerja (4) Guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar tentang bahasa surat dan Surat Lamaran Kerja (5) Guru menutup pelajaran c) Pelaksanaan Pembelajaran pada Pertemuan 3 (1) Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan mengondisikan kelas agar kegiatan belajar dapat berlangsung secara kondusif (2) Guru melakukan apersepsi

(3) Guru menjelaskan tentang cara mengerjakan soal tes kemampuan menulis surat (4) Guru melaksanakan tes tentang menulis surat (5) Guru menutup pelajaran 3) Pengamatan Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini, peneliti di samping berperan sebagai guru juga berperan sebagai pengamat. Selain itu, peneliti juga dibantu oleh observer. Tugas observer adalah melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai pengajar dan reaksi siswa yang mengikuti pelajaran. 4) Refleksi Refleksi yang harus dilakukan pada pelaksanaan siklus I di antaranya adalah sebagai berikut: a) Mengatur waktu sebelum mulai pelajaran, mempersiapkan pokok bahasan yang akan diajarkan agar waktu dapat digunakan secara efektif dan efisien b) Membuat suasana yang lebih nyaman agar siswa berani mengemukakan pendapat, berani bertanya, berani mencoba, serta berpikir kritis dan logis c) Guru memberikan bimbingan secara individu kepada siswa yang masih mengalami kesulitan dalam menulis surat d) Mengondisikan kegiatan pembelajaran yang lebih variatif agar siswa lebih konsentrasi dalam kegiatan belajar menulis surat. c.

Siklus II 1) Perencanaan a) Mengidentifikasi masalah dan merencanakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus II b) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

c) Menentukan pokok bahasan yang akan dijadikan materi bahasan pada Penelitian Tindakan Kelas d) Menyiapkan materi pelajarana dalam bentuk power point e)

Mempersiapkan format observasi kegiatan belajar mengajar

f)

Menyusun soal untuk tes siklus II

2) Pelaksanaan Tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam 3 (tiga) kali pertemuan, yaitu tanggal 18 Februari 2014, 25 Februari 2014, dan 4 Maret 2014. Uraian tindakan selama 3 (tiga) kali pertemuan tersebut adalah: a) Pelaksanaan Pembelajaran pada Pertemuan 1 (1) Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan mengondisikan kelas agar kegiatan belajar dapat berlangsung secara kondusif (2) Guru melakukan apersepsi (3) Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang pengertian surat, jenis surat, dan format menggunakan media power point (4) Guru menutup pelajaran b) Pelaksanaan Pembelajaran pada Pertemuan 2 (1) Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan mengondisikan kelas agar kegiatan belajar dapat berlangsung secara kondusif (2) Guru melakukan apersepsi (3) Guru memulaipembelajaran dengan melakukan tanya jawab dengan siswa tentang bahasa surat dan Surat Lamaran Kerja (4) Guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar tentang menulis suratdengan menggunakan media pembelajaran power point (5) Guru menutup pelajaran

c) Pelaksanaan Pembelajaran pada Pertemuan 3 (1) Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan mengondisikan kelas agar kegiatan belajar dapat berlangsung secara kondusif (2) Guru melakukan apersepsi (3) Guru

menjelaskan

tentang

cara

mengerjakan

soal

tes

kemampuan menulis surat (4) Guru melaksanakan tes kemampuan menulis surat (5) Guru menutup pelajaran 3. Pengamatan Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini, peneliti di samping berperan sebagai guru juga berperan sebagai pengamat. Selain itu, peneliti juga dibantu oleh observer. Tugas observer adalah melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai pengajar dan reaksi siswa yang mengikuti pelajaran. 4. Refleksi Refleksi yang harus dilakukan pada pelaksanaan siklus II di antaranya adalah sebagai berikut: a) Mengatur waktu sebelum mulai pelajaran, mempersiapkan pokok bahasan yang akan diajarkan agar waktu dapat digunakan secara efektif dan efisien b) Membuat suasana yang lebih nyaman agar siswa berani mengemukakan pendapat, berani bertanya, berani mencoba, serta berpikir kritis dan logis c) Guru memberikan bimbingan secara individu kepada siswa yang masih mengalami kesulitan dalam menulis surat

d) Mengondisikan kegiatan pembelajaran yang lebih variatif agar siswa lebih konsentrasi dalam kegiatan belajar menulis surat. Gambar 3.1

Alur Siklus PTK Identifikasi Masalah

Perencanaan

Refleksi

Tindakan

SIKLUS I

Observasi

Perencanaa n Ulang

Identifikasi Masalah

Perencanaan

Tindakan

Refleksi

Observasi

SIKLUS

C. Teknik Pengumpulan Data 1. Tes Teknik pengumpulan data yantg digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah tes. Tes ini digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan siswa dalam menulis surat mulai dari kemampuan menulis surat pada kondisi awal, kondisi setelah siklus I, dan kondisi akhir setelah siklus II. Data ini diperlukan untuk mengetahui apakah madia power point dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis surat. 2. Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam kegiatan belajar menulis suratdengan menggunakan media pembelajaran power point. Observasi atau pengamatan ini dilakukan oleh observer untuk mengamati aktivitas siswa. Selain siswa, observer juga mengamati kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. 3. Angket Siswa Angket siswa digunakan untuk mengetahui minat, sikap, dan apresiasi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran power point. Angket diberikan kepada seluruh siswa dan siswa diminta untuk memilih jawaban yang telah disediakan. 4. Analisis Tes Hasil tes kemampuan menulis surat ditentukan dari hasil tes kemampuan menulis surat. Adapun kriteria penilaian dari tes tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kreiteria Penilaian Nilai … - 72 76 – 80 84 – 92 96 – 100

5.

Analisis Observasi Data hasil observasi atau pengamatan aktivitas siswa pada setiap tindakan dihitung dengan rata-rata skor yang diberikan oleh observer atau pengamat. Penilaian hasil observasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: O1 = penilaian yang diberikan oleh observer pertama O2 = penilaian yang diberikan oleh observer kedua O3 = penilaian yang diberikan oleh observer ketiga 6. Analisis Angket Pengisian angket dilaksanakan pada akhir kegiatan penelitian untuk mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis surat dengan menggunakan media power point. Pengolahan data angket menggunakan tabel berikut:

Tabel 3.3 Pengolahan Angket Skor tiap nomor pertanyaan

Sub jek

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

X

X

ts

ts

1 2 3 Dst

Xtb Xtb

Selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata setiap item pernyataan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:





X = nilai rata-rata w = bobot katagori jawaban f = banyak subjek Hasil perhitungan hasil angket ini dapat digunakan untuk mengetahui respon responden, apakah responden memberikan respon positif atau respon negatif. Respon siswa dikatakan baik atau positif jika rata-rata skor lebih dari 3. Jika rata-rata skor kurang dari 3 maka dikatakan kurang baik atau negatif.

D. Teknik Analisis Data Data hasil tes awal, tes siklus I, tes siklus II tentang kemampuan siswa dalam menulis surat dianalisis.Teknik analisis data hasil tes dilakukan dengan menentukan perolehan nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, dan persentase jumlah siswa yang telah tuntas, yaitu siswa yang nilainya sudah memenuhi batas KKM yang ditentukan, yaitu 75. E. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah nilai tes tentang kemampuan menulis surat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),yaitu 75.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Kemampuan menulis surat siswa kelas XII Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian (TP4) SMK Negeri 1 Kota Sukabumi semester genap tahun pelajaran 2013/2014 berdasarkan hasil tes kemampuan menulis surat yang dilaksanakan sebelum proses penelitian tindakan kelas ini dilakukan, dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut. Tabel 4.1 Nilai Tes Kondisi Awal No 1 2 3 4 Sumber: data Januari 2014 Grafik 4.1 Nilai Tes Kondisi Awal 80 70 60

Tertinggi

50 40

Terendah

30

Rata-Rata

20 10 0 Kemampuan Menulis Surat

Gambar 4.1 Persentase Ketuntasan Kondisi Awal

Persentase Ketuntasan 19%

Tuntas Belum Tuntas

81%

Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik di atas tentang nilai kemampuan menulis surat sebelum diadakan penelitian pada siswa kelas XII TP4 SMK Negeri 1 Kota Sukabumi tahun pelajaran 2013/2014, kemampuan menulis surat tertinggi mencapai 76, terendah 48, dan rata-rata mencapai 68. Berdasarkan kriteria ketuntasan, 6 siswa (19%) dinyatakan tuntas dan 25 siswa (81 %) dinyatakan belum tuntas. B. Deskripsi Siklus I Kegiatan pembelajaran Siklus I menggunakan media pembelajaran power point tanpa bimbingan guru. Pembelajaran pada siklus I ini dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2 digunakan untuk mempelajari materi pelajaran bahasa Indonesia menulis surat tentang pengertian surat, jenis-jenis surat, format surat, bahasa surat, dan Surat Lamaran Kerja, sedangkan pertemuan ke-3 digunakan untuk tes akhir siklus I menggunakan soal tes pilihan ganda untuk mengukur kemampuan menulis surat.

Tahapan-tahapan pada siklus I ini meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun deskripsi pelaksanaan tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Perencanaan penelitian yang dilakukan peneliti pada siklus I dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: a. Mempersiapkan RPP b. Membuat soal tes kemampuan menulis surat c. Membuat kunci jawaban d. Membuat format penilaian e. Menyiapkan format pengamatan aktivitas siswa f. Menyiapkan format pengamatan proses dan kemampuan guru mengajar 2. Tindakan Tahapan-tahapan tindakan yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan tindakan ini adalah sebagai berikut: a. Memimpin kelas untuk berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing b. Mengucapkan salam kepada siswa c. Menjelaskan cara mengerjakan tes d. Membagikan soal tes e. Mengawasi pelaksanaan tes f. Mengumpulkan hasil tes g. Mengoreksi hasil tes h. Memasukkan nilai ke format penilaian tes Hasil tes kemampuan menulis surat siswa kelas XII TP4 SMK Negeri 1 Kota Sukabumi semester genap tahun pelajaran 2013/2014 pada akhir siklus I dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut:

Tabel 4.2 Nilai Tes Siklus I No 1 2 3 4 Sumber: data Februari 2014 Grafik 4.2 Nilai Tes Siklus I

100 80 Tertinggi

60

Terendah

40

Rata-Rata

20 0 Kemampuan Menulis Surat

Gambar 4.2 Persentase Ketuntasan Siklus I

Persentase Ketuntasan Tuntas 23%

Belum Tuntas 77%

Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik di atas tentang kemampuan menulis surat siklus I pada siswa kelas XII TP4 SMK Negeri 1 Kota Sukabumi semester genap tahun pelajaran 2013/2014 kemampuan menulis surat tertinggi mencapai 88 terendah 68, dan rata-rata mencapai 77,41. Berdasarkan kriteria ketuntasan, 24 siswa (77%) dinyatakan tuntas dan 7 siswa (23 %) dinyatakan belum tuntas. 3. Pengamatan a. Data Kualitatif Pengamatan dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dan kenerja guru selama proses tindakan berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh tiga orang guru sebagai pengamat. Hasil pengamatan dari tiga pengamat tentang aktivitas siswa dan kinerja guru dalam proses tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Aktivitas Siswa Siklus I No

Uraian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pengamat

Siswa berdoa dengan sungguh-sungguh Siswa memberikan salam kepada guru Siswa merespon motivasi dan apersepsi yang diberi guru Siswa serius dan tertib memperhatikan penjelasan gu Siswa dengan penuh semangat mengikuti pro pembelajaran Siswa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran Siswa berani bertanya kepada guru bila ada mas yang tidak dipahami Siswa berani menyampaikan pendapat bila diminta g Siswa mencatat materi-materi yang dianggap penting Siswa mengikuti tes dengan sungguh-sungguh

Berdasarkan hasil pengamatan tim pengamat yang terdiri atas tiga guru, secara kualitatif aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran selama siklus I diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Observer No

Pengamat

1 2 3

Pengamat 1 Pengamat 2 Pengamat 3 Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat grafik sebagai berikut: Grafik 4.3 Aktivitas Siswa Siklus I 80 60 40

A B

20

C

0 Pengamat 1 Pengamat 2 Pengamat 3

Tabel 4.5 Lembar Pengamatan Kinerja Guru Siklus I No

Uraian

Pengamat

1

Guru mengucapkan salam

2

Guru mengabsen siswa

3

Guru memberikan apersepsi

4

Gurumenjelaskan teknis pembelajaran yang akan dilakukan

5

Guru memberikan tugas membaca dalam hati kepada

6

Guru membimbing siswa mengadakan diskusi

7

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajar

8

Guru memberikan tes pada akhir siklus I

9

Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pad

10

Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan s

Berdasarkan hasil pengamatan tim pengamat yang terdiri atas tiga guru, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.6 Aktivitas Guru Suklus 1 No

Pengamat

Persentase Hasil Pengamatan

1 2 3

Pengamat 1 Pengamat 2 Pengamat 3 Grafik 4.4 Kinerja Guru Siklus I 80 60 40

A B

20

C

0 Pengamat Pengamat Pengamat 1 2 3

b. Data Kuantitatif Data hasil pengamatan aktivitas siswa dan kinerja guru pada setiap tindakan selama siklus I berlangsung, penilaiannya dikonfersi dari data kualitatif menjadi data kuantitatif. Pengamat memberikan penilaian menggunakan format A, B, C dikonfersi menjadi A = 90, B = 80, dan C = 70. Berdasarkan konfersi tersebut, maka diperoleh data kuantitatif sebagai berikut: Tabel 4.7 Konversi Aktivitas Siswa Siklus I No

Uraian

Pengamat

1

Siswa berdoa dengan sungguh-sungguh

2

Siswa memberikan salam kepada guru

3

Siswa merespon motivasi dan apersepsi yang diberikan guru

4

Siswa serius dan tertib memperhatikan penjelasan guru

5

Siswa dengan penuh semangat mengikuti Siswa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran

proses pem

6 7

Siswa berani bertanya kepada guru bila ada masalah yang tida Siswa berani menyampaikan pendapat bila diminta guru

8 19

Siswa mencatat materi-materi yang dianggap penting

10

Siswa mengikuti tes dengan sungguh-sungguh Rata-rata

Rata-rata penilaian pengamat/observer adalah:

Tabel 4.8 Lembar Pengamatan Kinerja Guru Siklus I No

Uraian

Pengamat

1

Guru mengucapkan salam

2

Guru mengabsen siswa

3

Guru memberikan apersepsi

4

Guru menjelaskan teknis pembelajaran yang akan dilakukan

5

Guru memberikan tugas membaca dalam hati kepada siswa

6

Guru membimbing siswa mengadakan diskusi

7

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

8

Guru memberikan tes pada akhir siklus I

9

Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada minggu b

10

Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam Rata-rata

Rata-rata penilaian pengamat/observer adalah: 4. Refleksi Berdasarkan data hasil tes pada kondisi awal dibandingkan dengan data hasil tes pada akhir siklus I telah terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menulis surat. Namun demikian, belum semua siswa bisa mencapai batas minimal tingkat ketuntasan. Begitu pula hasil pengamatan tim pengamat baik terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru selama siklus I masih perlu diupayakan peningkatan aktivitas siswa dan kinerja guru agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

C. Deskripsi Siklus II Kegiatan pembelajaran Siklus II menggunakan media pembelajaran power point dengan bimbingan guru. Pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2 digunakan untuk mempelajari materi pelajaran bahasa Indonesia tentang menulis surat, sedangkan pertemuan ke-3 digunakan untuk tes akhir siklus II menggunakan soal tes untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis surat. Tahapan-tahapan pada siklus II ini meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun deskripsi pelaksanaan tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Perencanaan penelitian yang dilakukan peneliti pada siklus II dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: a. Mempersiapkan RPP b. Membuat soal untuk tes kemampuan menulis surat c. Membuat kunci jawaban d. Membuat format penilaian e. Menyiapkan format pengamatan aktivitas siswa f. Menyiapkan format pengamatan proses dan kemampuan guru mengajar 2. Tindakan Tindakan yang dilaksanakan pada akhir siklus II adalah pelaksanaan tes kemampuan menulis surat. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan tindakan ini adalah sebagai berikut: a. Memimpin kelas untuk berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing b. Mengucapkan salam kepada siswa c. Menjelaskan cara mengerjakan tes

d. Membagikan soal tes e. Mengawasi pelaksanaan tes f. Mengumpulkan hasil tes g. Mengoreksi hasil tes h. Memasukkan nilai ke format penilaian tes Hasil tes kemampuan menulis surat siswa kelas XII TP4 SMK Negeri 1 Kota Sukabumi semester genap tahun pelajaran 2013/2014 pada akhir siklus II dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut: Tabel 4.9 Nilai Tes Siklus II No 1 2 3 4 Sumber data: Maret 2014 Grafik 4.5 Nilai Tes Siklus II 100 80 Tertinggi

60

Terendah

40

Rata-Rata

20 0 Kemampuan Menulis Surat

Gambar 4.3 Persentase Ketuntasan Siklus II

Persentase Ketuntasan 0%

Tuntas

100%

Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik di atas tentang kemampuan menulis surat siklus II serta tingkat ketuntasan hasil belajar menulis surat pada siswa kelas XII TP4 SMK Negeri 1 Kota Sukabumi semester genap tahun pelajaran 2013/2014, nilai kemampuan menulis surat tertinggi mencapai 96, terendah 76, rata-rata mencapai 84. Berdasarkan kriteria ketuntasan seluruh siswa (31 siswa) dinyatakan tuntas 100 %. Dari data kemampuan menulis surat kondisi awal hingga siklus II, dapat dilihat bahwa kemampuan menulis surat terus mengalami peningkatan secara signifikan. Begitu pula dengan tingkat ketuntasan belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.10 Nilai Kemampuan Menulis Surat No

Nilai

Awal

Siklus I

Siklus II

Keterangan

1

Tertinggi

76

88

96

Meningkat

2

Terendah

48

68

76

Meningkat

3

Rata-Rata

68

77,41

84,20

Meningkat

Grafik 4.6 Kemampuan Menulis Surat

100 Awal

50

Siklus II Siklus I

0 Tertinggi

Awal

Siklus I Siklus II

Terendah Rata-Rata

Tabel 4.11 Persentase Ketuntasan No

Ketuntasan

1

Tuntas

2

Belum Tuntas Grafik 4.7 Persentase Ketuntasan

100% 80% 60%

Tuntas

40%

Belum Tuntas

20% 0% Awal

Siklus I

3. Pengamatan a. Data Kualitatif

Siklus II

Pengamatan di lakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dan kenerja guru selama proses tindakan berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh tiga orang guru sebagai pengamat. Hasil pengamatan dari tiga pengamat tentang aktivitas siswa dan kinerja guru dalam proses tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 4.12 Aktivitas Siswa Siklus II No

Uraian

Pengamat

1

Siswa berdoa dengan sungguh-sungguh

2

Siswa memberikan salam kepada guru

3

Siswa merespon motivasi dan apersepsi yang diberikan guru

4

Siswa serius dan tertib memperhatikan penjelasan guru

5

Siswa dengan penuh semangat mengikuti Siswa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran

prose

6 7

Siswa berani bertanya kepada guru bila ada masalah yan Siswa berani menyampaikan pendapat bila diminta guru

8 9

Siswa mencatat materi-materi yang dianggap penting

10

Siswa mengikuti tes dengan sungguh-sungguh

Berdasarkan hasil pengamatan tim pengamat yang terdiri atas tiga guru, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.13 Persentase Aktivitas Siswa Siklus II No

Pengamat

Persentase Hasil Pengamatan

1

Pengamat 1

2

Pengamat 2

3

Pengamat 3

Grafik 4.8 Aktivitas Siswa Siklus II 100 80 60

A

40

B

20 0

C Pengamat Pengamat Pengamat 1 2 3

Tabel 4.14 Lembar Pengamatan Kinerja Guru Siklus II No

Uraian

Pengamat

1

Guru mengucapkan salam

2

Guru mengabsen siswa

3

Guru memberikan apersepsi

4

Guru menjelaskan teknis pembelajaran yang akan dilakukan

5

Guru memberikan tugas membaca dalam hati kepada seluruh siswa

6

Guru membimbing siswa mengadakan diskusi

7

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

8

Guru memberikan tes pada akhir siklus I

9

Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada ming

10

Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam

Berdasarkan hasil pengamatan tim pengamat yang terdiri atas tiga guru, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.15 Persentase Kinerja Guru Siklus II No

Pengamat

Persentase Hasil Pengamatan

1 2 3

Pengamat 1 Pengamat 2 Pengamat 3 Grafik 4.9 Kinerja Guru Siklus II 100 80 60 40 20 0

A B C PengamatPengamat 1 2 Pengamat 3

b. Data Kuantitatif Data hasil pengamatan aktivitas siswa dan kinerja guru pada setiap tindakan selama siklus I berlangsung, penilaiannya dikonfersi dari data kualitatif menjadi data kuantitatif. Pengamat memberikan penilaian menggunakan format A, B, C dikonfersi menjadi A = 90, B = 80, dan C = 70.

Berdasarkan konfersi tersebut, maka diperoleh data kuantitatif sebagai berikut:

No

Tabel 4.16 Konversi Aktivitas Siswa Siklus II Uraian

Pengamat

1 2 3

Siswa berdoa dengan sungguh-sungguh Siswa memberikan salam kepada guru Siswa merespon motivasi dan apersepsi yang diberikan guru

4 5 6 7

Siswa serius dan tertib memperhatikan penjelasan guru Siswa dengan penuh semangat mengikuti proses pembelajaran

8 9 10

Siswa berani menyampaikan pendapat bila diminta guru Siswa mencatat materi-materi yang dianggap penting

Siswa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran Siswa berani bertanya kepada guru bila ada masalah yang tidak dipahami Siswa mengikuti tes dengan sungguh-sungguh Rata-rata

Rata-rata penilaian pengamat/observer adalah: Tabel 4.17 Lembar Pengamatan Kinerja Guru Siklus II No

Uraian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Rata-rata penilaian pengamat/observer adalah:

Pengamat Guru mengucapkan salam Guru mengabsen siswa Guru memberikan apersepsi Guru menjelaskan teknis pembelajaran yang akan dilakukan

Guru memberikan tugas membaca dalam hati kepada seluruh siswa Guru membimbing siswa mengadakan diskusi Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

Guru memberikan tes pada akhir siklus II Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada minggu berikutnya Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam Rata-rata

4. Refleksi Setelah siklus II selesai dilaksanakan, peneliti melakukan refleksi. Berdasarkan hasil tes kemampuan menulis surat setelah melalui proses pembelajaran menggunakan media power point seluruh siswa telah dapat meningkatkan kemampuan menulis surat secara baik. Selain itu, berdasarkan pengamatan tim pengamat ternyata aktivitas siswa dan kinerja guru juga meningkat secara signifikan. Dengan hasil yang baik ini, maka penggunaan media pembelajaran power point perlu dipertahankan. D. Pembahasan Pada kondisi awal atau kondisi sebelum tindakan ini dilakukan, kemampuan menulis surat siswa kelas XII TP4 SMK Negeri 1 Kota Sukabumi semester genap tahun pelajaran 2013/2014 masih sangat rendah. Persentase jumlah siswa yang telah mencapai batas ketuntasan minimal baru mencapai 19%.

1. Siklus I Hasil yang diperoleh dalam tindakan selama siklus I berlangsung adalah sebagai berikut: a. Tes Kemampuan Menulis Surat Hasil tes kemampuan menulis surat diperoleh nilai tertinggi 88, terendah 68, dan rata-rata 77. b. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan yang dilakukan oleh tim pengamat tentang aktivitas siswa dan kinerja guru diperoleh data kualitatif dan data kuantitatif sebagai berikut: 1) Data Kualitatif

a) Aktivitas Siswa Pengamat 1 memberikan persentase A (Amat Baik) 10%, B (Baik) 50% dan C (Cukup) 40%. Pengamat 2 memberikan persentase A (Amat Baik) 0%, B (Baik) 70% dan C (Cukup) 30%. Pengamat 3 memberikan persentase A (Amat Baik) 0%, B (Baik) 70% dan C (Cukup) 30%. b) Kinerja Guru Pengamat 1 memberikan persentase A (Amat Baik) 30%, B (Baik) 40% dan C (Cukup) 30%. Pengamat 2 memberikan persentase A (Amat Baik) 10%, B (Baik) 70% dan C (Cukup) 20%. Pengamat 3 memberikan persentase A (Amat Baik) 30%, B (Baik) 30% dan C (Cukup) 40%. 2) Data Kuantitatif a) Aktivitas Siswa Secara kuantitatif ketiga pengamat memberikan nilai aktivitas siswa selama siklus I berlangsung adalah sebagai berikut: pengamat 1 memberi nilai 74, pengamat 2 memberi nilai 80, dan pengamat 3 memberi nilai 78. Rata-rata nilai aktivitas siswa adalah sebesar 77,33. b) Kinerja Guru Penilaian kinerja guru yang diberikan oleh tim pengamat pada siklus I adalah sebagai berikut: pengamat 1 memberi nilai 76, pengamat 2 memberi nilai 78, dan pengamat 3 memberi nilai 76. Rata-rata nilai aktivitas siswa adalah sebesar 76,66. c. Refleksi Pada akhir tindakan siklus I peneliti melakukan refleksi berdasarkan hasil tes kemampuan menulis surat dan hasil pengamatan yang dilakukan tim pengamat. Berdasarkan data tersebut, aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dengan menggunakan media

pembelajaran power point cukup antusias. Dengan kondisi ini, maka pembelajaran dengan menggunakan media power point ini perlu dipertahankan untuk mencapai hasil belajar menulis surat yang lebih baik.

2. Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut: a. Tes Kemampuan Menulis Surat Hasil tes kemampuan menulis surat diperoleh nilai tertinggi 96, terendah 76, dan rata-rata 84.

b. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan yang dilakukan oleh tim pengamat tentang aktivitas siswa dan kinerja guru diperoleh data kualitatif dan data kuantitatif sebagai berikut: 1) Data Kualitatif a) Aktivitas Siswa Pengamat 1 memberikan persentase A (Amat Baik) 50%, B (Baik) 50% dan C (Cukup) 0%. Pengamat 2 memberikan persentase A (Amat Baik) 80%, B (Baik) 20% dan C (Cukup) 0%. Pengamat 3 memberikan persentase A (Amat Baik) 50%, B (Baik) 50% dan C (Cukup) 0%. b) Kinerja Guru Pengamat 1 memberikan persentase A (Amat Baik) 40%, B (Baik) 60% dan C (Cukup) 0%. Pengamat 2 memberikan persentase A (Amat Baik) 30%, B (Baik) 70% dan C (Cukup) 0%.

Pengamat 3 memberikan persentase A (Amat Baik) 60%, B (Baik) 40% dan C (Cukup) 0%. 2) Data Kuantitatif a) Aktivitas Siswa Secara kuantitatif ketiga pengamat memberikan nilai aktivitas siswa selama siklus II berlangsung rata-rata sebesar 80. Rincian penilaian yang diberikan oleh pengamat adalah sebagai berikut: pengamat 1 memberi nilai 78, pengamat 2 memberi nilai 82, dan pengamat 3 memberi nilai 80. b) Kinerja Guru Penilaian kinerja guru yang diberikan oleh tim pengamat adalah sebagai berikut: pengamat 1 memberi nilai 80, pengamat 2 memberi nilai 84, dan pengamat 3 memberi nilai 82. Ratarata nilai kinerja guru selama siklus II adalah 82. c. Motivasi Belajar Siswa Pada akhir pembelajaran siklus II, selain mengerjakan soal tes akhir siklus II, siswa juga mengisi lembaran angket tentang motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil pengolahan data angket, diperoleh angka ratarata 3,64. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia tentang menulis surat dengan menggunakan media pembelajaran power point adalah positif. d. Refleksi Pada akhir tindakan siklus II peneliti melakukan refleksi berdasarkan hasil tes kemampuan menulis surat dan hasil pengamatan yang dilakukan tim pengamat. Berdasarkan data tersebut, aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dengan menggunakan media pembelajarn power point dengan bimbingan guru sangat antusias. Dengan kondisi ini, maka pembelajaran dengan menggunakan media power point ini perlu dipertahankan untuk mencapai hasil belajar menulis surat yang lebih baik.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian penggunaan media pembelajaran power point pada pelajaran bahasa Indonesia tentang kemampuan menulis surat pada siswa Kelas XII TP4 SMK Negeri 1 Kota Sukabumi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kemampuan menulis surat dari kondisi awal ke siklus I kemudian ke siklus II terdapat peningkatan: rata-rata kemampuan menulis surat pada kondisi awal 48 meningkat 68 pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 76. 2. Persentase ketuntasan nilai pada kondisi awal 19 % meningkat menjadi 71% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 100 % pada siklus II. 3. Kategori kemampuan menulis surat pada kondisi awal kurang meningkat menjadi cukup pada siklus I dan meningkat lagi menjdi baik pada siklus II. 4. Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 77,33 pada siklus I meningkat menjadi pada 80 siklus II. 5. Hasil

pengamatan

kinerja

guru

dalam

pembelajaran

mengalami

peningkatan dari nilai rata-rata 76,66 pada siklus I meningkat menjadi 82 pada siklus II. 6. Berdasarkan hasil yang didapat dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II didapatkan peningkatan hasil tes kemampuan menulis surat. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.1 Peningkatan Hasil Belajar No 1

Asp Kemampuan Menulis

69

77

84

Meningkat

2

Persentase Ketuntasan

3

Kategori Kemampuan

7. Setelah pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II selesai, peneliti menyebarkan angket kepada siswa. Hasil angket diperoleh angka 3,64. Dengan hasil tersebut, maka respon siswa dianggap positif. Implikasi Membantu siswa yang lambat dalam memahami pelajaran bahasa Indonesia khususnya tentang menulis surat. Memberikan pengaruh yang positif baik dalam pendidikan dan sosial pada guru dan pada siswa. Merupakan cara praktis untuk membantu siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia khususnya tentang menulis surat. B. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tindakan kelas sebagaimana diuraikan di atas, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut: 1. Guru hendaknya setiap semester melakukan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran yang diampunya agar permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran dapat dicarikan cara atau jalan untuk mengatasi masalah yang dihadapi tersebut. 2. Dalam setiap kegiatan pembelajaran setiap guru hendaknya menerapkan teknik pembelajaran dengan media pembelajaran yang tepat agar tingkat ketercapaian ketuntasan minimal dalam pembelajaran dapat dicapai secara optimal 3. Guru yang akan melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas sebaiknya melakukan kerja sama atau kolaborasi dengan teman sejawat atau sesama guru mata pelajaran

4. Kepala Sekolah hendaknya memberikan dorongan dan motivasi kepada para guru agar melakukan Penelitian Tindakan Kelas untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan

yang masih dihadapi dalam proses

pembelajaran. 5. Kepala Sekolah hendaknya berupaya untuk melengkapi sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran agar tingkat ketercapaian hasil pembelajaran dapat optimal.

DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti, dkk. 1991. Bahasa Indonesia. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Amstrong, 2009. SQ3R.http://remajasampit.blogspot.com/2012/01/sq3r.html Anwar, Saifudin. 2005 : Prestasi Belajar. Cetakan kesepuluh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arifin, Zaenal. 2007. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Beck, R. C. 1990. Theories And Principles, 4/e. India: Pearson Education. Depdikbud. 1976. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dunkin, M.J. and Biddle, B.J. 1989. The Study of Teaching. New York: Holt Gagne, Roberth, M. 1985. The Conditions of Learning and Teory of Intruction. Fourth edition of New York CBS College Hakim, Thursan. 2000. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara Miller. 1993. Strategic Management. New York: Mc Graw Hill Nurhadi. 1989. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca. Bandung: Remaja Rosda Karya Septa, K. 2008. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD

di

http://www.sekolahdasar.net/2011/10/tujuan-pembelajaran-bahasa-

indonesia-di.html#ixzz2C5Vk5KlU Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta : Rineka Cipta. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Winataputra, Udin S.. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud Winkel. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo

https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Surat&action=edit§ion=8

Foto Pelaksanaan PTK Peningkatan Kemampuan Menulis Surat dengan Media Power Point

Kegiatan pembelajaran dengan media Power Point dalam pelaksanaan PTK

Tim Pengamat/Observer Pelaksanaan PTK

More Documents from "dederizal"