A. Pengujian Grade dan Panjang Staple Kapas Maksud dan Tujuan 1. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip pengujian grade serat kapas 2. Mahasiswa dapat menentukan grade serat kapas II. Teori Dasar Mengetahui mutu serat kapas adalah sangat penting, yaitu untuk mengetahui seberapa jauh serat kapas tersebut dapat dipintal menjadi benang dengan mutu yang cukup baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu kapas: 1. Panjang stapel (staple length) 2. Sifat kapas (character) 3. Derajat (grade) serat kapas. Pengujian serat kapas dilakukan di ruang standar yaitu dalam atmosfir standar dengan suhu (27±2)°C dan kelembaban relatif (65 ±2)% untuk suhu tropis sedangkan untuk subtropics suhu (21±2)°C dan kelembaban relatif (65 ±2)%. Grade kapas adalah tingkat atau mutu serat yang dapat diuji dengan cara visual, yaitu membandingkan dengan grade box standart dan dilakukan oleh seorang cotton cleasser. Adanya bermacam jenis dan varietas kapas, maka kapas mempunyai bermacam kualitas yang dapat dipengaruhi oleh daerah tempat tumbuh, cara penanaman dan cara panennya serta iklim didaerah asal kapas. Panjang stapel Merupakan istilah yang dipakai untuk menyatakan panjang serat yang diperoleh dengan cara penarikan serat dengan tangan (hand stapling), panjang staple ini juga dipakai sebagai penentu mutu serat. Preparation adalah hasil dari pengerjaan GINNING nya yaitu pengerjaan an memisahkan serat kapas dengan kotoran kotoran yang terikut padaserat. Pengerjaan ini hasilnya baik atau terdapat kerusakan serat menjadi lebih pendek karena terputus. Berikut merupakan table penggolongan grade serat kapas : I.
Sedangkan untuk panjang staple dapat di tentukan menurut
III.
IV.
V.
Terdapat factor-faktor yang dapat mempengaruhi grade kapas yaitu : 1. Warna 2. Kotoran 3. persiapan Alat dan Bahan 1. Alat Standar grade kapas Papan beludru hitam 2. Bahan Serat kapas China Cara Kerja 1) Siapkan contoh uji kapas bentuklah seperti gumpalan yang terdapat pada grade box. Cara memegangnya dan menaruhnya harus hati-hati agar debu dan kotoran tidak terlepas dari contoh tersebut. 2) Bandingkan contoh uji secara visual dengan grade box standar. Dimulai dengan membandingkan warna kapas uji dengan grade box standar. 3) Saat membandingkan warna jangan melewati atas grade kapas box, samakan lewat samping 4) Lalu carilah banyaknya kotoran yang sekiranya sama banyak antara grade kapas box dengan contoh uji kapas 5) Setelah itu, tutup kembali grade kapas box lalu dilanjutkan dengan mengukur panjang serat staple 6) Ambillah kapas uji segumpalan tangan lalu bagi dua serat-serat kapas. Ambillah bagian-bagian ujung secara berulang-ulang hingga cukup tebal 7) Luruskan ujung-ujung sisi-sisi bagian pinggir hingga tidak ada serat yang tidak bisa lepas kembali 8) Buatlah sebanyak 5 kali lalu samakan dengan contoh kapas yang sudah diukur Data Percobaan Warna kapas china = strict low middling tinged color Kotoran = strict low middling Grade = 44 - 4 Panjang serat 1 = 34 Panjang serat 2 = 34 Panjang serat 3 = 35 Panang serat 4 = 35 Panjang serat 5 = 35
VI.
Perhitungan 3
Panjang serat kapas yang digunakan yaitu 35 = 132 inchi VII.
VIII.
Diskusi Pada praktikum kali ini yaitu kita membahas tentang grading pada serat kapas serta mengukur panjang staple. Grading ini diperlukan untuk mengukur standar mutu suatu serat. Setiap Negara pasti memiliki keadaan lingkungan yang berbeda-beda untuk itu diperlukan pengujian serat kapas. Ini diperlukan untuk mengetahui mutu serat kapas berdasarkan grade box yang dibuat sebagai standar mutu kapas. Dalam praktikumnya perlu diperhatikan beberapa hal yaitu : 1. Berhati-hati dalam penyamaan contoh uji kapas dengan grade box untuk penentuan warna Karena jika kita melewati bagian atas grade box kotoran yang terdapat pada contoh uji kapas akan terjatuh ke grade box dan akan mempengaruhi penentuan kototran setelahnya 2. Dalam penentuan warna perhatikan benar-benar karena beberapa warna terlihat sama 3. Dalam melakukan handstaplling walau awalnya sulit tapi akan mudah karena terbiasa 4. Saat pengujian panjang serat staple karena serat kapas china betbentuk buntalanbuntalan jadi sulit untuk dipecah atau dipisahakan dan membuat serat kapas menjadi lurus-lurus Kesimpulan Untuk serat kapas China yang praktikan dapatkan, setelah melakukan penentuan warna dan kotoran lalu didapatkan Warna = strict low middling tinged color (box 44) Kototran = strict low middling ( box 4) Jadi, didapat grade serat kapas China yaitu 44-4 Untuk panjang staplenya sendiri setelah dilakukan handstappling maka didapatkan 35 3
atau biasa disebut = 132 inchi IX.
Daftar Pustaka Sohanur, MD. 19 juni 2016. https://textilestudycenter.com/length-parameterscotton-fibers/ diakses pada (22 september 2018) http://www.cottonguide.org/cotton-guide/cotton-value-addition-grade-standards/ Djuandi Muslih. 25 maret 2015 http://bahanbakutextile.blogspot.com/2015/03/serat-kapas-cotton.html diakses pada 22 september 2018
I.
II.
B. Pengujian Kehalusan Serat Kapas Maksud dan Tujuan 1. Mahasiswa dapat menentukan kehalusan serat kapas 2. Mahasiswa dapat melakukan kalibrasi alat uji mocronaire 3. Mahasiswa dapat menghitung kehalusan serat kapas (microgram/inchi) Teori Dasar
dalam
satuan
Kehalusan dan panjang merupakan dimensi terpenting serat tekstil. Flexibility comes from fineness, length provides coherence. Menentukan mutu dan sifat-sifat fisik serat lainnya dan sifat-sifat benang maupun kain. Kehalusan serat pada awalnya dinyatakan dengan ukuran diameter penampang lintangnya. Tidak semua serat memiliki bentuk penampang yang teratur maka kehalusan lebih tepat dinyatakan menurut “berat jenis linier”nya, yaitu perbandingan berat dan panjangnya: (berat/panjang). Parameter kehalusan serat: – Berat (g) – Panjang (m) kehalusan serat kapas tersebut biasanya ditentukan dari varietas nya dan dalam satu varietas kehalusan nya dipengaruhi oleh diameter dan presentase selulosa yang dikandungnya. Pengujian kehalusan serat adalah salah satu pengujian yang penting karena akan mempengaruhi pembentukan nep yang juga akan mempengaruhi pelaksanaan pemintalan dan kekuatan benang. Benang dengan kekuatan yang tinggi biasanya dihasilkan oleh serat yang halus dan serat yang kasar menghasilkan benang yang memiliki kekuatan lebih rendah. Dan mutu benang yang bagus juga biasanya dihasilkan oleh serat yang memiliki tingkat kehalusan yang tinggi, dan tingkat kehalusan yang rendah akan menimbulkan banyak nya nep yang membuat turun nya mutu benang. Jadi kehalusan serat adalah ukuran serat yang dapat dinyatakan dengan desitex atau denier. Tex adalah ukuran kehalusan yang menunjukkan berat serat dalam satuan gram untuk setiap panjang 1000 meter. Denier adalah satuan kehalusan yang menunjukkan berat serat dalam satuan gram untuk setiap panjang 9000 meter. III. Alat dan Bahan 1. Alat Micronaire Shadowgraph Kompresor 2. Bahan contoh uji kapas yaitu serat kapas China kapas standar IV. Cara Kerja a. Melakukan kalibrasi alat pengujian 1) Atur tekanan udara sebesar 1,75 kg/cm2 dengan memutar kran pemasuk udara 2) Masukkan sumbat utama pada ruang kompresi sera, masukkan udara dengan menginjak pedal pemasuk udara dan atur kran untuk air raksa hingga air raksa menunjukkan skala 3cmHg 3) Masukkan sumbat kalibrasi untuk kapas pada ruang kompresi serat kemudian injak pedal pemasukkan udara. Atur posisi pelampung agar berada pada skala 6,2 microgram/inchi. Dengan mengatut tombol penera atas
V.
VI.
4) Setelah dapat penera atas, tetapkan juga batas bawah dengan menutup lubang yang terdapat pada sumbat kalibrasi kapas, dan mengatur posisi pelampung pada skala 2,8 microgram/inchi. Dengan mengatur tombol penera bawah. b. Melakukan pengujian serat kapas standar 1) Timbang kapas kalibrasi dengan teliti sebanyak 3,24 gram 2) Masukkan kapas kalibrasi kedalam ruang kompresi lalu masukkan sumbat utama dan kunci 3) Injak pedaldengan kali untuk memasukkan udara dan skala baca micronaire sampai 0,1 skala 4) Hentikan injakan untuk menutup aliran udara. Buka sumbat utama dan injak pedal untuk mengeluarkan kapas kalibrasi 5) Bandingkan hasil uji kapas kalibrasi dengan nilai micronaire yang tertera pada label kapas kalibrasi c. Melakukan pengujian contoh uji serat 1) Bersihkan contoh uji dari nep dan kotoran-kotoran dengan tangan 2) Timbang contoh uji dengan teliti sebanyak 3,24 gram, lalu masukkan kedalam ruang kompresi serat masukkan sumbat utama lalu kunci 3) Injak pedal hingga pelanpung seimbang. Lalu hentikan injakan 4) Buka sumbat utama, untuk mengeluarkan serat letakan tangan berada di atas ruang kompresi lalu injak pedal hingga serat keluar 5) Lakukan pengujian sebanyak 3 kali Data Percobaan Kehalusan kapas standar = 3,39 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 Kehalusan hasil uji kapas standar a) 1 = 3,4 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 b) 2 = 3,6 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 c) 3 = 3,5 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 Kehalusan contoh uji serat kapas China a) 1 = 3,1 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 b) 2 = 3,1 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 c) 3 = 3,1 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 Perhitungan 𝑘𝑒ℎ𝑎𝑙𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
Fk = 𝑘𝑒ℎ𝑎𝑙𝑢𝑠𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑢𝑗𝑖 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠 3,39
= (3,4+3,6+3,5 )÷3 = 0,96 𝝁𝒈/𝒊𝒏𝒄𝒉𝒊 No. 1. 2. 3.
Skala terbaca 3,1 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 3,1 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 3,1 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖
Fk 0,96 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 0,96 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 0,96 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖
Micronaire 2,98 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 2,98 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 2,98 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 𝑥̅ = 2,98 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖
( xi - 𝑥̅ )2 0 0 0 ∑0
∑( xi − 𝑥̅ )2
SD
=√
CV
=
𝑆𝐷 𝑥̅
𝑛−1
x 100% =
Kehalusan (denier ) =
0
= √2 = 0 0 2,98 𝑏 2,82
x 100% = 0 % =
2,98 2,82
= 1,06 denier
Kehalusan (militex) = b x 39,37 = 2,98 x 39,37 = 117,322 militex VII.
Diskusi Dalam pengujian kehalusan benang ini kita menggunakan alat micronaire dalam praktiknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan kalibrasi yaitu : 1. Tenakan udara harus 1,75 kg/cm2 2. Air raksa harus mencapai skala 3 cmHg 3. Memiliki batas atas yaitu 6,2 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 dan batas bawah yaitu 2,8 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 4. Berat contoh uji yaitu 3,24 g Sedangkan dalam praktinya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah saat mengeluarkan serat setelah dari ruang kompresi jangan lupa untuk menaruh tangan diatas ruang kompresi agar serat tidak terlempar keatas. Dan yang paling penting adalah jangan lupa untuk melakukan kalibrasi sebelum pengujian karena akan mempengaruhi hasil yang telah didapat.
VIII.
Kesimpulan Setelah melakukan praktik pengujian kehalusan serat kapas China maka didapatkan hasil 2,98 𝜇𝑔/𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 dengan perhitungan skala terbaca dikalikan factor koreksi yang didapat dari kalibrasi untuk menentukan kehalusan kapas maka lihatlah table dibawah ini : Microgram/inchi kehalusan Dibawah 3 Sangat halus 3,0 – 3,9 Halus 4,0 – 4,9 Sedanng / cukup 5,0 – 5,9 Kasar Diatas 6,0 Sanngat kasar Maka, kehalusan serat kapas china adalah sangat halus karena memiliki nilai dibawah 3 Daftar Pustaka https://www.slideshare.net/mdauds/dimensi-kehalusan-dan-kekuatan-serat https://dokumen.tips/documents/laporan-evaluasi-tekstil.html
IX.
I.
II.
C. Pengujian Kandungan Air Dalam Serat (Regain) Maksud dan Tujuan 1. Mahasiwa dapat menjelaskan pengertian kondisi ruangan pengujian dan pengaruhnya pada bahan tektil khususnya serat 2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian regain dan pengaruhnya pada sifat bahan tekstil 3. Mahasiswa mempunyai kemampun menguji kandungan air dalam serat Teori Dasar Regain adalah kandungan uap air pada bahan tekstil yang dinyatakan dalam satuan persen (%). Banyak sedikitnya kandungan air dalam bahan tekstil mempengaruhi pula sifat-sifat bahan tekstil itu, maka dengan sendirinya akan mempengaruhi pula hasil-hasil pengujian bahan tekstil yang berhubungan dengan sifat-sifat tersebut. Pengaruh pengaruh regain terhadap sifat sifat serat antar lain : 1) Dimensi serat Absorbsi lembab mempengaruhi dimensi serat, Penggembungan atau swelling sebagian besar adalah tranversal, karena molekul molekul air masuk diantara rantai rantai molekul yang kurang lebih pararel dan menimbulkan kekuatan kearah luar. 2) Sifat sifat mekanis serat Pengaruh umum dari molekul molekul air didalam serat adalah mengurangi besarnya kekuatan yang menyatakan rantai molekul, sehingga melemahkan serat. Perkecualian yang penting adalah serat kapas yang makin kuat oleh air. Sifat mekanis lain yang dipengaruhi oleh regain adalah : mulur, crease recovery, flexibility dan kemampuan setting pada proses finishing. 3) Sifat – sifat listrik Pengruh kelembaban terhadap sifat sifat listrik sangat besar. Perbandingan tahanan pada regain rendah dan tinggi dapat berbanding ratusan ribu banding satu. Hal ini digunakan dalam dalam pembuatan design dari alat alat pengukur kelembaban dengan menggunakan listrik (moisture meter) dengan dasar pengukuran tahanan listrik dari serat serat tekstil. Faktor faktor yang mempengaruhi regain bahan bahan tekstil antar lain : a) RH (relative Semakin besar RH, semakin besar pula regainnya. b)
humidity)
Waktu Bahan tekstil yang ditempatkan dalam atmosfer tertentu, membutuhkan waktu untuk mencapai keseimbangan kecepatan Conditioning, tergantung dari beberapa faktor seperti : bentuk dan ukuran bahan, jenis bahan, kondisi ekstern dan lain lain.
c) Suhu Pengaruh suhu terhadap regain adalah kecil, maka praktis tidak terlalu
penting. Jadi yang lebih penting adalah pengaruh kelembaban. Suatau perubahan suhu sebesar 10oC memberikan perubahan regain serat kapas sebesar 0,3 % dan mengingat perubahan suhu pada ruangan ruangan pemintalan hanya berkisar antar 25oC hingga 35oC maka pengaruh suhu dapat diabaikan. d) Keadaan sebelumnya. Kondisi bahan sebelum di-conditioning dapat mempengaruhi keseimbangan regain. Untuk mengatur kondisi ruangan agar memiliki RH tertentu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Menggunakan AC (air conditioning), yaitu suatu peralatan yang dapat mengatur besar kecilnya RH. 2. Pada ruangan ruangan yang sangat kecil yang dipakai untuk keperluan percobaan percobaan dapat diperoleh RH tertentu dengan menggunakan macam macam garam/asam dalam konsentrasi tertentu. Daya serap adalah kemampuan serat untuk menyerap / menyimpan uap air dalam kondisi standar di dalam molekul – molekul seratnya (tidak hanya pada permukaannya saja). Kemampuan serat menyerap uap air (sifat higroskops) dipengaruhi oleh struktur kimia dari seratnya, sebagai contoh serat selulosa dapat menyerap uap air dikarenakan banyaknya gugus hidroksil yang dikandungnya. Faktor yang mempengaruhi daya serap : • Struktur / susunan molekul serat. • Kondisi ruangan ® Kelembaban relatif & temperatur / Relative Humanity (RH), biasanya dilakukan pada kondisi standar. • Kondisi ruang standar pengujian : T 21 0C, RH 65 %. III.
IV.
Alat dan Bahan 1. Alat Oven Botol timbang Desikator Stopwatch Neraca dengan ketelitian 0,1mg 2. Bahan Serat uji coba yaitu serat kapas China Cara Kerja 1. Nyalakan oven dan atur suhu pada 110 derajat tungguspai suhu oven stabil pada suhu tersebut. 2. Timbanglah serat sebesar 3 gram lalu timbang botol timbang (sebagai berat basah). 3. Sebelum dimasukkan kedalam oven masukkan serat kedalam botol timbang tutup sebagian ol timbang dengan tutup.
V.
VI.
4. Masukkan kedalam oven selama 1 jam. Setelah itu masukkan kedalam desikator selama 15 menit. Jangan gunakan tangan karena tangan mengandung air 5. Keluarkan botol timbang yang berisi serat menggunakan penjepit lalu timbang (sebagai berat kering 1) 6. Lalu masukkan kembali kedalam oven selama 30 menit. Lalu, masukkan kedalam desikator selama 15 menit 7. Timbanglah serat beserta botol timbang (sebagai berat kering mutlak) Data Percobaan Bahan kapas = 3,001 g Berat botol timbang = 83,852 g Berat kapas basah + botol timbang = 86,853 g Berat kapas kering + botol timbang = 86,669 g Berat kapas kering mutlak + botol timbang = 86,662 g Perhitungan a) Selisih
=( =(
b) MC
=( =(
c) MR
=(
VIII.
IX.
) 𝑥 100%
𝐵𝐾1 86,669−86,662 86,669
) 𝑥 100% = 𝟎, 𝟎𝟎𝟖𝟎𝟕 %
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ 86,853 −86,662
) 𝑥 100%
) 𝑥 100% = 0,219 %
86,853 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
=( VII.
𝐵𝐾 1−𝐵𝐾2
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 86,853 −86,662 86,662
) 𝑥 100%
) 𝑥 100% = 0,220 %
Diskusi Pada praktikum pengujian kandungan air dalam serat ini seharusnya sebelum melaksanakan praktikum kita perlu melihat kondisi ruangan tersebut, tapi dikarenakan cukup sulit untuk menyesuaikan kondisi lab. Kita tidak memperhatikan kondisi ruangan. Dan juga pelaksanaan praktikum berbeda dalam unsur waktu, karena waktu praktikum sedikit jadi saat serat dimasukkan kedalam oven kurang lama sehingga serat belum pasti sudah kering sempurna atau belum. Kesimpulan Dalam praktikum penentuan kandungan air dalam serat atau bisa disebut Moisture Contant (MC) dan Moisture Regain (MR) yang dicoba adalah serat kapas China. Praktikan mendapatkan MC sebesar 0,219% dan MR sebesar 0,220%. Pada praktikum kita memasukkan serat kedalam oven sebanyak 2 kali untuk mencari berat kering mutlak yang akan dibandingkan dengan berat kering biasa dan selisih tersebut harus kurang dari 0,1% dan hasil yang didapat adalah 0,00807% maka serat sudah kering. Daftar Pustaka https://novidianti97.wordpress.com/2014/06/11/laporan-praktikum-serat-tekstilmcmr/ https://www.pdfcoke.com/document/350040792/Laporan-Praktikum-PengujianKandungan-Air-Benang-Dan-Kain
I.
II.
D. Pengujian Kekuatan Tarik Dan Mulur Pada Serat Maksud dan Tujuan 1. Mahasiswa dapat menentukan kekuatan serat kapas perbundel dengan alat uji stellometer 2. Mahasiswa dapat menentukan dan menghitung mulur serat kapas Teori Dasar
Kekuatan kain merupakan daya tahan kain tarhadap tarikan pada arah lusi maupun pakan. Kekuatan tarik kain adalah beban maksimal yang dapat ditahan oleh suatu contoh uji kain hingga kain tersebut putus. Mulur kain adalah pertambahan panjang kain pada saat kain putus dibandingkan dengan panjang kain semula, dinyatakan dalam persen. Kekuatan benang hasil pintal dari serat-serat stapel, baik serat kapas maupun sintetik dipengaruhi oleh faktor-faktor: panjang stapel, kehalusan serat, kekuatan serat, antihan, dan gintiran kerataan, distribusi panjang serat, dan pengerjaan finish serat secara kimia terutama pada serat sintetik. Faktor lain yang mempengaruhi kekuatan benang adalah regain benang, letak serat dan mulur serat individu. Sebagai contoh kalau dua serat yang sama kuatnya diberi antihan bersama, yang satu kendor dan yang lain tegang, maka serat yang tegang menahan beban dan kekuatan pasangan serat adalah hanya kekuatan yang menahan saja. Demikian pula serat yang banyak beda mulurya bila dicampurkan, maka serat yang mulurnya rendah akan putus lebih dulu, maka kebanyakan benang yang dipintal dari campuran serat yang sangat jauh beda mulurnya memiliki kekuatan yang lebih rendah daripada benang yang dibuat dari masing-masing serat itu sendiri. III.
Alat dan Bahan 1. Alat Stellometer Neraca (microbalance) Clamp vice Fibre clamp Sisir halus Papan beludru hitam Pisau pemotong Alat pencapit 2. Bahan Serat uji coba yaitu serat kapas China Serat kalibrasi
IV.
Cara Kerja 1. Letakkan pasangan clamp yang telah diberi jarak jepit pasa vise clamp kemudian kutkan, letakkan contoh uji yang sudah di klip pada clemp,jepit salah satu ujung
V.
VI.
pada penjepit vise. Letak serat harus sejajar dan usahakan contoh uji terletak ditengah. Tutup bagian atas clamp, kencangkansekrup dengan kunci penguat jepitan. Lepaskan clamp dari vise, potong kedua ujung serat diluar clamp dengan pisau sampai rata dengan permukaan clamp 2. Pasang clamp yang telah diisi contoh uji pada alat uji, tekan alat penarik picu sampai serat terputus. Baca beban putus pada skala gaya dalam satuan kilopascal ( kPa ) dan mulur pada skala satuan persen ( % ) 3. Buka clamp, ambil serat dengan menggunakanpinset kemudian timbang menggunakan microbalance 4. Percobaan diulangi hingga 3 kali. Jika hasilnya tidak sesuai syarat ulangi hingga serat berhasil ( kekuatan putus ≤ 3 𝑘𝑃𝑎 𝑑𝑎𝑛 ≥ 6,5 𝑘𝑃𝑎 serat mulur ≤ 5 % 𝑑𝑎𝑛 ≥ 12 % ) Data Percobaan Kapas standar o Kekuatan kapas standar = 30,8 g/tex o Mulur kapas standar = 6,4% Hasil uji kapas o Kekuatan hasil uji kapas = 4,85 Kp o Mulur hasil uji kapas = 11 % o Berat hasil uji kapas = 0,003034 g = 3,034 mg Serat kapas China o Kekuatan serat kapas China 1. 1 = 5,95 Kp 2. 2 = 4,7 Kp 3. 3 = 5,35 Kp o Mulur serat kapas China 1. 11 % 2. 9,5 % 3. 9 % o Berat serat kapas China 1. 3,210 mg 2. 2,956 mg 3. 3,620 mg Perhitungan kekuatan hasil uji =
𝑘𝑒𝑘𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑢𝑗𝑖
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑢𝑗𝑖 𝑘𝑒𝑘𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
Faktor Koreksi kekuatan = Factor koreksi mulur No. 1. 2. 3.
Kekuatan (Kp) 5,95 4,7 5,35
4,85
𝑥 4,9 = 3,034 𝑥 4,9 = 𝟐𝟑, 𝟖𝟐 𝒈/𝒕𝒆𝒙
=
Berat (mg) 3,210 2,956 3,620
𝑡𝑒𝑛𝑎𝑐𝑖𝑡𝑦 𝑚𝑢𝑙𝑢𝑟 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑚𝑢𝑙𝑢𝑟 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑢𝑗𝑖
Mulur (%) 11 % 9,5 % 9%
=
30,8
= 23,82 = 𝟏, 𝟐𝟗 𝒈/𝒕𝒆𝒙 6,4 11
= 𝟎, 𝟓𝟖 %
Tenacity x fk (g/tex) 35,63 30,56 28,41
( xi - 𝑥̅ )2 (g/tex) 16,81 0,941 9,734
Mulur x ( xi - 𝑥̅ )2 fk (%) (%) 6,38 % 0,46 % 5,51 % 0,037 % 5,22 % 0,233 %
∑ 94,6 𝑥̅ = 31,53
∑ 27,485 ∑ 17,11 ∑ 0,73 𝑥̅ = 5,703
PENGUJIAN I Tenacity =
𝑘𝑒𝑘𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝐾𝑝) 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 (𝑚𝑔)
5,95
𝑥 4,9 𝑥 𝐹𝑘 = 3,210 𝑥 4,9 𝑥 1,29 = 𝟑𝟓, 𝟔𝟑 𝒈/𝒕𝒆𝒙
Mulur = 11% x 0,58 = 6,38 % Tenacity ( xi - 𝑥̅ )2 = 16,81 g/tex Mulur ( xi - 𝑥̅ )2 = 0,46 % PENGUJIAN II Tenacity =
𝑘𝑒𝑘𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝐾𝑝) 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 (𝑚𝑔)
4,7
𝑥 4,9 𝑥 𝐹𝑘 = 2,956 𝑥 4,9 𝑥 1,29 = 𝟑𝟎, 𝟓𝟔 𝒈/𝒕𝒆𝒙
Mulur = 9,5 % x 0,58 = 5,51 % Tenacity ( xi - 𝑥̅ )2 = 0,941 g/tex Mulur ( xi - 𝑥̅ )2 = 0,037 % PENGUJIAN III Tenacity =
𝑘𝑒𝑘𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝐾𝑝) 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 (𝑚𝑔)
5,35
𝑥 4,9 𝑥 𝐹𝑘 = 3,620 𝑥 4,9 𝑥 1,29 = 𝟐𝟖, 𝟒𝟏 𝒈/𝒕𝒆𝒙
Mulur = 9 % x 0,58 = 5,22 % Tenacity ( xi - 𝑥̅ )2 = 9,734 g/tex Mulur ( xi - 𝑥̅ )2 = 0,233 % ∑( xi − 𝑥̅ )2
(SD) tenacity = √ CV
𝑆𝐷
=
𝑥̅
𝑛−1
x 100% =
∑( xi − 𝑥̅ )2
(SD) mulur = √ CV
VII.
=
𝑛−1 𝑆𝐷 𝑥̅
27,85
=√
3,731 31,53 0,73
=√
x 100% =
2
2
0,604 5,703
= 3,731
x 100% = 11,83 % = 0,604 x 100% = 10,6 %
Diskusi
Pengujian kekuatan tarik dan mulur benang ini memerlukan tingkat ketelitian yang baik, karena sebelum melakukan pengujian, posisi pengantar benang harus sesuai dengan urutannya.pada praktikum kali ini terdapat beberapa masalah, salah satu nya adalah saat meluruskan serat, banyak serat serat yang putus dan harus mengulang meluruskan kembali, dan pada saat akan dicoba pada mesin stellometer, serat yang diuji terkadang terlalu sedikit, sehingga serat mudah putus. Dalam melakukan penjepitan benang pada alat, harus diperhatikan tegangan benang tersebut, jangan terlalu tegang dan terlalu kendor. Hal ini diperlukan untuk
memperlancar proses praktikum karena tegangan yang normal akan menghasilkan data yang akurat.
VIII.
IX.
Kesimpulan 1) Rata-rata tenacity 2) SD tenacity 3) CV tenacity
= 31,53 gram/tex = 3,731 = 11,83 %
4) Rata-rata Mulur 5) SD mulur 6) CV mulur
= 5,703 % = 0,604 = 10,6 %
Daftar Pustaka http://16okt.blogspot.com/2012/01/uji-kekuatan-tarik-dan-mulur-benang.html http://miastoria-miastoria.blogspot.com/2012/01/uji-kekuatan-serat.html