Laporan Uji Pembakaran Dan Berat Jenis - Aqilla.docx

  • Uploaded by: hwang jea
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Uji Pembakaran Dan Berat Jenis - Aqilla.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,200
  • Pages: 12
LAPORAN PRAKTIKUM SERAT TEKSTIL UJI PEMBAKARAN DAN BERAT JENIS SERAT

Oleh : Aqilla Nursukma Rismayandi NPM 18040006 Produksi Garmen Kons. Fashion Design 1G5

POLITEKNIK STTT BANDUNG 2018

I.

Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dilakukannya pengujian ini yaitu : 1. 2.

Uji pembakaran : untuk mengetahui sifat pembakaran serat, bau dan asap yang ditimbulkan, dan sisa pembakaran serat. Uji Berat Jenis : untuk mengetahui berat jenis setiap serat yang diujikan.

II. 1.

Teori Dasar Pengertian Serat

Serat merupakan suatu material yang sangat kecil dan halus juga memiliki perbandingan panjang dan diameter yang besar. Serat terdiri dari serat alam dan serat buatan (sintetik). Serat alam yaitu serat yang sudah tersedia di alam, terbagi menjadi dua yaitu serat selulosa dan serat protein. Sedangkan serat buatan (sintetik) yaitu serat yang harus dibuat terlebih dahulu karena belum tersedia di alam dalam bentuk serat.

2.

Identifikasi Serat

Identifikasi serat bisa dilakukan dengan uji kualitatif dan uji kuantitatif. Uji kualitatif hanya bisa untuk memisahkan golongan-golongan besar dari serat tersebut. Sedangkan uji kuantitatif menentukan jumlah dari serat tertentu. Uji kualitatif dapat dibagi menjadi beberapa cara lagi, yaitu : 1) 2) 3) 4)

Mikroskopis Kimia (pembakaran, pelarutan, dan pewarnaan) Fisika (berat jenis, titik leleh, diameter, kekuatan, dan kehalusan) Instrumen (infra red, Scanning Electron Microscope (SEM), X-Ray, dan Differencial Thermal Analyzer (DTA))

3.

Uji Pembakaran

Uji pembakaran adalah salah satu uji golongn serat yang umum digunakan. Golongan serat dapat diperkiraka secara umum dengan cara pembakaran dan tidak dapat dipertanggungjawabkan untuk campuran serat. Alat yang dipakai untuk pemeriksaan cara pembakaran ini hanya nyala api. Nyala api yang baik adalah nyala api yang dieroleh dari pembakaran bunsen yang menggunakan bahan bakar gas. Korek api merupakan sumber yang tidak baik, sebab korek api sendiri mengeluarkan bau yang keras, yang akan menganggu baik yang dihasilkan dari yang diuji.

Uji pembakaran tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi pada jenis seratnya secara detil dan akurat, tetapi hanya bisa mengidentifikasi serat secara umum saja, yaitu apakah serat itu termasuk jenis selulosa, protein atau sintetik. Selain itu, uji pembakaran akan sulit dilakukan jika digunakan untuk menguji serat campuran. Untuk serat selulosa ketika dibakar serat akan terbakar cepat, meninggalkan abu berbentuk serat dan berbau seperti kertas terbakar. Serat protein bila serat dibakar bau seperti rambut terbakar dan meninggalkan buatan kecil hitam diujungnya.bila serat meleleh dan membentuk bulatan kecil diujungnya dengan bau plastik terbakar, maka keadaan ini menunjukan serat sintetik.

4.

Uji Berat Jenis

Berat jenis serat diketahui dengan bantuan suatu zat cair yang diketahui berat jenisnya, dimana serat dapat terapung, tenggelam atau melayang. Untuk menentukan berat jenis digunakan dua macam cairan yang dapat tercampur sempurna didalam berbagai perbandingan sehingga menghasilkan larutan dengan berat jenis 1,0 sampai 1,5. Larutan yang dapat digunakan antara lain karbontetraklorida (CCl4) dengan berat jenis 1,6 dan xylena dengan berta jenis 0,87. Untuk membuat berbagai larutan dengan berat jenis antara 1,0 sampai 1,6 dibuat larutan dengan mencampur larutan karbontetraklorida (CCl4) dengan xylena dengan perbandingan yang tertera pada tabel dibawah ini. Tabel 2.1 Tabel Berat Jenis Nomor Campuran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Bagian Karbontetraklorida (CCl4) 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0

Bagian Xylena

Berat Jenis

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1,600 1,527 1,454 1,381 1,308 1,235 1,162 1,089 1,016 0,943 0,870

III. Percobaan 1. Alat  Uji Pembakaran 1) Pembakar busen 2) Pinset 3) Korek api 

2. 

Uji Berat Jenis 1) Tabung reaksi 2) Rak tabung

4) Alat pelindung diri 5) Selotipe

3) Pengait tembaga 4) Alat pelindung diri

Bahan/Zat Uji Pembakaran

Bermacam-macam serat yang diuji : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)

Kapas Rayon Viskosa Rami Sutera Wool Poliester Poliakrilat 

Uji Berat Jenis

Bermacam-macam serat yang diuji : 1) Kapas 2) Rayon Viskosa 3) Rami 4) Sutera 5) Wool 6) Poliester 7) Poliakrilat 8) Poliamida (Nylon) 9) Poliester : Kapas 10) Poliester : Rayon 11) Poliester : Wool 12) Rayon Asetat 13) Rayon Kuproamonium

8) Poliamida (Nylon) 9) Poliester : Kapas 10) Poliester : Rayon 11) Poliester : Wool 12) Rayon Asetat 13) Rayon Kuproamonium

Larutan yang digunakan : 1) Xylena 2) Karbontetraklorida (CCl4)

3. 

Cara Kerja Uji Pembakaran

Cara kerja untuk pengujian pembakaran ini yaitu : 1) Beberapa helai serat yang akan diperiksa, dipuntir kira-kira sebesar batang korek api dengan panjang ± 5cm. 2) Contoh serat didekatkan pada nyala api dari samping secara perlahanlahan. Saat serat dekat nyala api, diamati apakah serat meleleh, menggulung atau terbakar cepat. 3) Pada serat menyala. Diperhatikan dimana terjadi nyala api. Bila api segera padam segera identifikasi bau dari serat yang terbakar. 4) Jika api menyala, api dimatikan dengan cara ditiup kemudian diidentifikasi bau yang dikeluarkan serat tersebut. 5) Setelah api padam, diperhatikan apakah serat mengeluarkan asap atau tidak, kemudian dilihat sisa pembakaran yang ditinggalkan serta tersebut 6) Hasil pemeriksaan dibuat dilembar jurnal praktikum. 7) Lakukan evaluasi uji pembakaran.



Uji Berat Jenis

Cara kerja untuk pengujian pembakaran ini yaitu : 1) Tabung reaksi yang bersih diisi dengan larutan campuran CCl4 dan xylena yang telah diketahui berat jenisnya, diurutkan dari yang terbesar sampai berat jenis yang terkecil. 2) Serta yang akan diuji berat jenisnya diambil 2-3 helai kemudian dibentuk bulatan kecil. 3) Bulatan serat dimasukkan satu persatu kedalam tabung reaksi yang berisi larutan yang telah diketaui berat jenisnya tersebut. 4) Kemudian diamati apakah serat mengapung, melayang atau tenggelam. 5) Serat yang mempunyai berat jenis yang lebih kecil dari larutan yang telah. diketaui berat jenisnya akan terapung pada larutan tersebut. 6) Serat yang mempunyai berat jenis lebih besar dari larutan yang telah diketahui berat jenisnya akan tenggelam pada larutan tersebut. 7) Serat yang mempunya serat jenis yang sama dengan larutan yang telah diketaui berat jenisnya akan melayang-layang di tengah-tengah larutan tersebut

8) Berat jenis serat ditentukan dengan mengamati larutan pada posisi yang serat melayang, hal ini menunjukkan berat jenis larutan sama dengan berat jenis serat. 9) Apabila posisi serat tenggelam pada larutan dengan berat jenis lebih kecil dari jenis serat, dan terapung pada larutan dengan berat jenis lebih besar dari berat jenis serat, maka berat jenis serat ada di antara berat jenis keduanya (rata-rata antara berat jenis larutan yang seratnya tenggelam dan yang seratnya tenggelam). 10) Catat dan gambar hasil pemeriksaan pada lembar uji berat jenis serat.

4.

Hasil Percobaan Data hasil percobaan terlampir.

IV. Diskusi - Uji pembakaran 1. Apabila serat terbakar cepat, meninggalkan abu berbentuk serat dan bau kertas terbakar, maka keadaan ini menunjukan serat selulosa. 2. Apabila serat terbakar tanpa ada abu, berbau rambut terbakar dan meninggalkan bulatan kecil diujungnya, maka serat ini termasuk serat rambut /protein. 3. Apabila serat meleleh membentuk bulatan kecil diujungnya dan bau asam asetat menunjukan serat rayon asetat. 4. Bau amida dengan bulatan kecil tidak teratur dan keras, menunjukan serat serat nilon. 5. Bau yang menyengat seperti plastik terbakar dan bulatan kecil menunjukan serat poliester. Dalam evaluasi diatas kita dapat mendiskusikan beberapa hasil percobaan yang telah dilakukan. Untuk analisa serat tunggal hasil yang didapat sesuai dengan evaluasi diatas dengan hasil yang akurat untuk membedakan antara serat alam yaitu selulosa atau rambut dan serat buatan atau polyester. Pada analisa untuk serat campuran, praktikan sedikit mengalami kesulitan dikarenakan hasil yang didapat sering kali merupakan campuran beberapa ciri-ciri serat. Misalkan ketika kita mengamati bau asap yang terjadi, praktikan mengalami

kebingungan untuk membedakan antara bau kertas dengan bau plastik dikarenakan serat tersebut adalah serat campuran polyester kapas dan praktikan menyimpulkan pada data percobaan adalah sifat yang paling dominan, contohnya pada polyester kapas bau yang didapat adalah campuran antara bau kertas terbakar dan bau plastik terbakar. Kertas terbakar lebih dominan dari hal tersebut, diperkirakan kadar kapas lebih banyak dibanding polyester karena sifat serat kapas lebih dominan muncul. Untuk serat serat campuran yang lain praktikan menuliskan data yang dominan pada serat campuran tersebut. Analisa serat menggunakan metode pembakaran belum dapat menentukan jenis serat secara pasti, hanya dapat membedakan antara serat selulosa, rambut atau serat buatan. Hal ini terlihat dari beberapa hasil pada serat-serat tersebut yang cenderung tidak menunjukan perbedaan yang terperinci antara tiga jenis serat tersebut 

Berat jenis Pada percobaan ini terdapat beberapa penyelewengan data berat jenis antara perhitungan dengan literatur. Hal tersebut dapat disebabkan oleh serat yang diuji gumpalannya terlalu besar sehingga menghambat mobilitas serat dalam tabung reaksi,pengamat terlalu cepat menyimpulkan keadaan serat ; terapung, tenggelam atau melayang,sebelum serat benar-benar terendam (dalam arti menyerap cairan penguji). Dapat didiskusikan bahwa dengan menggunakan metode ini kita dapat mengetahui jenis serat dengan lebih terperinci melalui berat jenis dari serat tersebut tetapi dalam melakukan percobaan dituntut untuk lebih hait-hati dan teliti agar mendapat hasil yang akurat.

V. Kesimpulan - Uji pembakaran 1. Kapas Untuk pengujian pada kapas hasil yang didapat yaitu berupa asap putih, bau kertas terbakar, dengan sifat pembakaran yang terbakar cepat, meneruskan pembakaran, dan sisa pembakaran berupa warna hitam dengan tekstur yang lembut. Hal tersebut menunjukkan bila serat kapas merupakan serta golongan selulosa.

2. Rayon Viskosa Pada uji pembaaran serat rayon viskosa berbeda dengan serat kapas, hasil yang didapat yaitu berupa asap putih, bau kertas terbakar, dengan sifat pembakaran terbakar cepat, meneruskan pembakaran, dan sisa pembakaran berupa warna hitam dengan tekstur halus. Hal tersebut menunjukan bahwa serta rayon viskosa merupakan golongan serat semi sintetik. 3. Rami Seperti halnya kapas, rami juga memiliki asap putih, bau kertas terbakar, dengan sifat pembakaran terbakar cepat, meneruskan pembakaran, dan sisa pembakaran berupa abu berbentuk serat, berwarna hitam dan tekstur kasar. Hal tersebut menunjukan bila serat rami merupakan serat selulosa 4. Sutera Uji pembakaran pada serta sutera menunjukan hasil dengan asap berwarna putih, bau rambut terbakar, dengan sifat pembakaran tidak terbakar cepat, tidak meneruskan pembakaran, dan sisa pembakaran yang berwarna hitam, meninggalkan bulatan kecil diujung, tekstur kasar. Hal ini memaparkan bila serat sutera merupkan golongan serat protein. 5. Wool Sama seperti sutera, karena wool juga merupakan golongan serat protein menunjukan hasil dengan asap berwarna putih, bau rambut terbakar, dengan sifat pembakaran tidak terbakar cepat, tidak meneruskan pembakaran, dan sisa pembakran yang berwarna hitam, tekstur kasar.

6. Poliester Pada pengujian pembakaran pada poliester ini menunjukan hasil asap putih, bau plastik terbakar, sifat pembakaran yang tidak terbakar cepat, tidak meneruskan pembakaran, dan sisa pembakaran yang meleleh membentuk bulatan kecil berwarna hitam diujung juga tekstur yang keras. Menunjukan golongan serat sintetik. 7. Poliakrilat Poliakrilat memiliki hasil yang sama seperti poliester, yaitu menunjukan hasil asap putih, bau plastik terbakar, sifat pembakaran yang tidak terbakar cepat, tidak meneruskan pembakaran, dan sisa pembakaran yang meleleh membentuk bulatan kecil berwarna hitam diujung juga tekstur yang keras. Menunjukan golongan serat sintetik. 8. Poliamida (Nylon) Karena nylon merupakan salah satu golongan serat sintetik juga, maka menunjukan hasil yang sama seperti poliester dan poliakrilat, yaitu asap putih, bau plastik terbakar, sifat pembakaran yang tidak terbakar cepat, tidak meneruskan pembakaran, dan sisa pembakaran yang meleleh membentuk bulatan kecil berwarna hitam diujung juga tekstur yang keras. Menunjukan golongan serat sintetik. 9. Poliester : Kapas Serat poliester kapas ini merupakan serat campuran antara poliester dan kapas, hasil yang didapat menunjukan asap yang putih, bau kertas terbakar (dari selulosa kapas) menandakan serat campuran tersebut lebih banyak mengandung serat kapasnya, dengan sifat pembakaran terbakar cepat (dari selulosa kapas), meneruskan pembakaran, dan sisa pembakaran yang meleleh ada bulatan kecil berwarna hitam diujung serta tekstur kasar. Menandakan serat sintetik. 10. Poliester : Rayon Seperti halnya poliester-kapas, poliester-rayon juga merupakan serat campuran antara poliester dan rayon. Hasil yang didapat menunjukan asap yang putih, bau plastik terbakar, dengan sifat pembakaran terbakar cepat (dari selulosa), meneruskan pembakaran, dan sisa pembakaran yang meleleh ada bulatan kecil berwarna hitam diujung serta tekstur kasar. Menandakan serat sintetik.

11. Poliester : Wool

Poliester-wool juga merupakan serat campuran antara poliester dengan wool, hasil yang didapat menunjukan asap putih, bau rambut terbakar (mengandung banyak wool), dengan sifat pembakaran tidak terbkar cepat, tidak meneruskan pembakaran, dan sisa pembakaran yang melelh, ada bulatan kecil warna hitam diujung, serta tekstur kasar menandakan serat sintetik. 12. Rayon Asetat Rayon asetat dapat disebut sebagai seat semisintetik karena merupakan serat regenerasi dari serat selulosa. Hasil yang didapat untuk pengujian pembakarannya yaitu asap putih, bau kertas terbakar, dengan sifat pembakaran terbakar cepat, meneruakan pembakaran, dan sisa pembakaran berupa lelehan, ada gumpalan kecil diujung. 13. Rayon Kuproamonium Hasil uji pembakaran rayon kuproamonium yaitu asap putih, bau kertas terbakar, dengan sifat pembakaran terbakar cepat, meneruskan pembakaran, dan sisa pembakaran yang halus dan berwarna hitam. Menunjukan golongan serat semisintetik. Pada beberapa pengujian mungkin tidak begitu sesuai dengan literatur, hal tersebut bisa disebabkan karena beberapa hal, salah satunya yaitu membedakan bau yang terbakar cukup sulit, karena bau yang ditimbulkan terkadang tidak dikenali. Terutama pada serat-serat campuran.

Berdasarkan hasil percobaan dapat dikelompokkan sebagai berikut : o

Selulosa

: Kapas dan Rami

o

Protein

: Sutera dan Wool

o

Sintetik

: Poliester, Poliakrilat, Nylon, Poliester-kapas, PoliesterRayon, Poliester- Wool

Semi Sintetik

-

: Rayon Viskosa, Rayon Asetat dan Rayon Kuproamonium

Uji berat jenis 1. Rayon Asetat

= 1,381

14.

2. Nylon

= 0,943

3. Poliester

= 1,4175

4. Poliakrilat

= 1,089

5. Rami

> 1,600

6. Wool

= 1,3445

7. Sutera

= 1,016

8. Poliester-wool

= 1,418

9. Poliester-kapas

= 1,418

10. Rayon kuproamonium

= 1,527

11. Rayon viskosa

= 1,4175

12. Poliester-rayon

= 1,418

13. Kapas

= 1,5635

Saran

Setelah melakukan praktikum diharapkan : 1) 2)

Praktikan lebih hati-hati dalam melakukan praktikum Praktikan lebih teliti dan cekatan dalam melakukan praktikum

DAFTAR PUSTAKA

Komalasari, Maya SST., MT Khairul Umam. 2013. Bahan ajar praktikum serat tekstil. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil. Bandung.

Related Documents


More Documents from "Rein Jauhari R Pakila"