Laporan Uji Mutu 3 Analisis Kemurnian Fisik Benih.docx

  • Uploaded by: zhafirah fira
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Uji Mutu 3 Analisis Kemurnian Fisik Benih.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,175
  • Pages: 9
ANALISIS KEMURNIAN FISIK BENIH

LAPORAN PRAKTIKUM

oleh Hanif Ahmad Abdul Ghofur

A41161787

Zhafirah Rahmi Puteri

A41161801

Setyo Hadi Wichaksono

A41161805

Dina Istiqomah

A41161842

Rizqi Amalia Pratiwi

A41161868

Hafidz Syahrul Ramadhan

A41161927

Manaf Abdul Halim

A41161940

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2019

BAB 3. METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Praktikum Uji Mutu tentang Analisis Kemurnian Fisik Benih dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Maret 2019, pukul 15.00 – 17.00 WIB, di Laboratorium Teknik Produksi Benih, Politeknik Negeri Jember.

3.2 Alat dan Bahan 3.2.1

Alat

1. Meja Kemurnian 2. Spatula 3. Wadah Plastik 4. Timbangan Analitik 5. Alat Tulis 6. Kartu Pengujian

3.2.2

Bahan

1. Benih Pokok Padi varietas IR-64 2. Benih Pokok Jagung varietas Perkasa

3.3 Prosedur Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan yang telah ditentukan. 2. Mengambil contoh kerja padi dan jagung yang telah ditimbang pada praktikum sebelumnya. 3. Meletakkan contoh kerja di atas meja kemurnian. 4. Memisahkan komponen benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih dengan bantuan spatula. 5. Menimbang masing-masing komponen menggunkana timbangan analitik. 6. Mencatat masing-masing berat komponen dengan mengikuti aturan penulisan sebagai berikut.

Berat Contoh Kerja (gr)

Jumlah Minimal Desimal

< 1,000

4

1,000 – 9,999

3

10,00 – 99,99

2

100,0 – 999,9

1

≥ 1000

0

7. Menghitung persentase masing-masing komponen dengan rumus sebagai berikut. a. BM =

𝐵𝑀

b. BTL = c. KB =

X 100%

𝐵𝑀+𝐵𝑇𝐿+𝐾𝐵 𝐵𝑇𝐿 𝐵𝑀+𝐵𝑇𝐿+𝐾𝐵 𝐾𝐵 𝐵𝑀+𝐵𝑇𝐿+𝐾𝐵

X 100%

X 100%

8. Mengidentifikasi jenis-jenis benih pada masing-masing komponen. 9. Menghitung toleransi kemurnian benih dengan rumus sebagai berikut. Pengujian harus diulang apabila terdapat perbedaan lebih dari 5% menggunakan contoh duplikat. Toleransi =

𝐶𝐾−(𝐵𝑀+𝐵𝑇𝐿+𝐾𝐵) 𝐶𝐾

X 100% ≤ 5%

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Kemurnian Benih 4.1.1

Analisis Kemurnian Benih Padi

Jenis Tanaman

Satuan

Contoh Kerja

Benih Murni

Benih Tanaman Lain

Kotoran Benih

Berat Komponen

76,24

74,6790

0,1925

1,0807

75,9522

98,3%

0,3%

1,4%

100,0%

Berat (gr) Persentase Komponen Benih Pokok (SS) Padi varietas IR-64

4.1.2

Jenis

Benih Murni

Oryza sativa

Benih Tanaman Lain

Oryza sativa varietas X

Kotoran Benih

Serasah

Jumlah ∞

5 butir



Analisis Kemurnian Benih Jagung

Jenis Tanaman

Satuan

Contoh Kerja

Benih Murni

Benih Tanaman Lain

Kotoran Benih

Berat Komponen

Berat (gr)

954,55

913,05

0,00

40,87

953,92

95,7%

0,0%

4,3%

100,0%

Persentase Komponen Benih Pokok (SS) Jagung varietas Perkasa

Jenis

Jumlah

Benih Murni

Zea mays



Benih Tanaman Lain

-

-

Kotoran Benih

Serasah



4.2 Pembahasan Kemurnian benih adalah persentase berdasarkan berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh benih. Pengujian kemurnian benih yang juga merupakan deskripsi mutu benih yang pada umumnya dicantumkan pada kemasan oleh pihak produsen merupakan pengujian yang bertujuan untuk memperoleh persentase kemurnian suatu lot benih. Prinsip dari pengujian ini yaitu dengan memisahkan benih ke dalam tiga komponen, yaitu benih murni (benih yang dimaksud oleh pihak produsen), benih tanaman lain (benih komoditas lain atau varietas lain yang masih satu komoditas), dan kotoran benih. Untuk memperoleh persentase kemurnian maka benih murni ditimbang pada unit penimbang, dan hasilnya dibandingkan dengan standar minimum benih murni. Uji kemurnian benih sebaiknya merupakan uji yang pertama kali dilakukan. Benih murni yang diperoleh itu baru kemudian dipakai untuk uji yang lain, yaitu presentase kadar air dan viabilitas benih. Hal ini dilakukan karena nilai yang ingin diperoleh adalah nilai dari benih murni, bukan dari benih campuran (Kuswanto, 1997). Uji Kemurnian benih merupakan kegiatan-kegiatan untuk menelaah tentang kepositifan fisik komponen-komponen benih termasuk pula persentase berat dari benih murni (Pure Seed), benih tanaman lain dan kotoran benih. Benih dipisahkan menjadi 3 komponen yaitu benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih.

4.2.1

Benih Murni Benih dapat dikatakan benih murni apabila sesuai dengan pernyataan

pengirim atau secara dominan ditemukan di dalam contoh benih. Benih murni adalah segala macam biji-bijian yang merupakan jenis yang sedang diuji. Kategori yang termasuk benih murni diantaranya adalah : a.

Benih masak dan utuh.

b.

Benih yang berukuran kecil, mengkerut, tidak masak.

c.

Benih yang telah berkecambah sebelum diuji.

d.

Pecahan benih yang berukuran lebih dari separuh benih yang sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih tersebut termasuk ke dalam jenis yang dimaksud.

e.

Biji yang terserang penyakit dan bentuknya masih dapat dikenali. Yang dimaksud benih utuh pada benih padi yaitu terdapat floret (malai)

dengan sebuah caryopsis yan ada endospermanya dan terdapat caryopses yang bebas. Benih yang pecah juga dapat dikatakan benih murni apabila pecahan unit benih memiliki ukuran lebih besar dari ½ ukuran benih aslinya. Tetapi apabila bekas pecahan terdapat pada bagian embrio, benih tersebut dapat dikatakan kotoran benih.

4.2.2

Benih Tanaman Lain Benih tanaman/varietas lain, yaitu jenis/spesies lain yang ikut tercampur

dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji. Benih tanaman lain adalah unit benih tanaman spesies lain yang terbawa selain benih murni. Dalam membedakan benih tanaman/varietas lain, perlu diketahui terlebih dahulu karakteristik benih yang sedang diuji. Benih jenis lain dapat dimudah diidentifikasi berdasarkan warna dan bentuknya. Apabila warna dan bentuk benih berbeda dengan karakteristik benih dominan, maka sudah pasti benih tersebut adalah benih varietas lain. Untuk membedakan warna benih tergantung pada kemasakan benihnya. Terkadang benih yang belum masak memiliki warna yang lebih muda dari benih masak. Contohnya, benih jagung yang belum masak berwarna kuning sedangkan benih jagung masak berwarna jingga. Untuk membedakan bentuknya juga tergantung pada posisi benih pada bonggolnya. Benih dengan posisi ditengah bonggol memiliki bentuk pipih, sedangkan pada ujung bonggol benih cenderung berbentuk bulan dan pada pangkal cenderung berbentuk kotak.

4.2.3

Kotoran Benih Kotoran benih meliputi benih dan semua bahan-bahan lain dan struktur yang

bukan bagian dari benih. yang termasuk kotoran benih yaitu semua material yang tergolong dalam fraksi yang ringan ketika dipisahkan, seperti gabah hampa, sekam,

batang, daun, kulit batang, pasir, batu serta semua materi yang bukan benih lainnya. Selain itu, kategori yang termasuk ke dalam kotoran benih adalah : a.

Benih dan bagian benih.

b.

Benih tanpa kulit benih.

c.

Benih yang terlihat bukan benih sejati.

d.

Biji hampa tanpa lembaga pecahan benih ≤ 0,5 ukuran normal.

e.

Cangkang benih atau batu.

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan a. Kemurnian benih adalah persentase berdasarkan berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh benih dan bertujuan untuk memperoleh persentase kemurnian suatu lot benih. b. Prinsip dari pengujian ini yaitu dengan memisahkan benih ke dalam tiga komponen, yaitu benih murni (benih yang dimaksud oleh pihak produsen), benih tanaman lain (benih komoditas lain atau varietas lain yang masih satu komoditas), dan kotoran benih. c. Toleransi dalam pengujian kemurnian benih yaitu sebesar 5%. Toleransi didapat berdasarkan persentase dari selisih berat awal contoh benih dan benih akhir seluruh komponen. Apabila toleransi lebih dari 5%, maka perlu dilakukan pengujian ulang menggunakan contoh duplikat.

5.2 Saran Dalam praktikum pengujian dan analisis kemurnian benih perlu diketahui karakteristik dari varietas benih yang akan dilakukan pengujian. Hal ini akan mempermudah dalam pengidentifikasian komponen contoh kerja benih sehingga akan didapatkan hasil yang valid.

DAFTAR PUSTAKA

Budiarti, S, dkk. 2011. Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. Hasanah, M dan D Rusmin 2006. Teknologi Pengelolaan Benih Beberapa Tanaman Obat Di Indonesia. Balai Penelitian Pangan dan Obat. Jurnal Litbang Pertanian. Volume 25 (2) : 68 – 73. Bogor. Kuswanto, H., 1997. Analisis Benih. ANDI, Yogyakarta.

Related Documents


More Documents from "jefpri simanjuntak"