LAPORAN TUTORIAL BLOK 3 SISTEM DIGESTIVUS “ PENTINGNYA SISTEM DIGESTIVUS TERHADAP PENGATURAN KEBUTUHAN NUTRIEN BAGI TUBUH”
OLEH : Nama
: Arpian Herponi
Nim
: J500090046
Kelompok : 4 Nama tutor
: dr. Dewi
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem digestivus atau sistem pencernaan memiliki fungsi utama dalam tubuh adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrien (setelah memodifikasinya), air, dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Makanan yang di makan penting untuk sumber energi yang kemudian digunakan oleh sel dalam menghasilkan ATP untuk menjalankan berbagai aktivitas. Namun, untuk dapat dijadikan sebagai sumber energi bagi sel tersebut, terlebih dahulu makanan tersebut harus dimodifikasi. Yakni dalam bentuk makronutrien menjadi mikronutrien sehingga dapat di serap oleh organ-organ pencernaan. Disinilah fungsi dari sistem pencernaan berjalan, yang dalam fungsinya dalam tubuh sistem pencernaan menjalankan empat proses pencernaan dasar antara lain kontraksi otot yang mengaduk dan mencampur makanan di dalam saluran pencernaan sehingga makanan terus berjalan secara kontinu di dalam saluran pencernaan, sekresi getah pencernaan oleh kelenjar pencernaan, pencernaan dan penyerapan hasil pencernaan setelah mengalami modifikasi dalam bentuk mikronutrien yang dapat diserap tersebut. Mengingat pentingnya sistem pencernaan dalam memenuhi kebutuhan nutrien untuk sumber energi tubuh, maka penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai sistem pencernaan ini melalui pembuatan laporan ini. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam laporan ini adalah: 1. Organ-organ apa sajakah penyusun utama dalam sistem digestivus? 2. Apa fungsi organ-organ dalam sistem digestivus tersebut?
3. Bagaimana mekanisme perjalanan makanan sampai dikeluarkan dari tubuh? 4. Apa saja enzim-enzim pada sistem pencernaan?
5. Bagaimanakah kategori makanan yang sehat?
A. Tujuan Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam laporan ini adalah: 1. Mampu menyebutkan organ-organ penyusun utama sistem digestivus 2. Mampu menjelaskan fungsi masing-masing dari organ-organ penyusun utama sistem digestivus 3. Mampu
menjelaskan
mekanisme
perjalanan
makanan
sampai
dikeluarkan dari tubuh 4. Mampu menyebutkan enzim-enzim yang terlibat dalam sistem
digestivus 5. Mampu menyebutkan kategori makanan yang sehat
A. Manfaat Adapun manfaat yang bisa didapat setelah membahas laporan ini adalah: 1. Mahasiswa
mampu
mengetahui
dan
menyebutkan
organ-organ
penyusun utama sistem digestivus 2. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi masing-masing dari organorgan penyusun utama sistem digestivus 3. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme perjalanan makanan sampai dikeluarkan dari tubuh 4. Mahasiswa mampu mengetahui dan menyebutkan enzim-enzim yang terlibat dalam sistem digestivus 5. Mahasiswa mampu menyebutkan kategori makanan yang sehat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Organ-organ Penyusun Sistem Digestivus Organ-organ dalam sistem pencernaan ini dibagi menjadi dua kelompok besar antara lain : 1. Saluran pencernaan Saluran pencernaan ini mencakup: a. Rongga mulut (cavum oris) Mulut merupakan pintu masuk ke saluran pencernaan. Pada mulut terdapat langit-langit (palatum) yang membentuk atap lengkung rongga mulut, memisahkan mulut dari saluran hidung. Pada rongga mulut juga terdapat lidah yamg membentuk dasar rongga mulut. Lidah terdiri dari otot rangka yang dikontrol secara volunter. b. Faring Faring
adalah
rongga
belakang
tenggorokan.
Rongga
itu
merupakan saluran bersama untuk sistem pencernaan dan sistem pernapasan ( Eroschenko, 2003) c. Esofagus Esofagus merupakan suatu organ silindris berongga dengan panjang sekitar 25 cm dan diameter 2 cm, yang terbentang dari hipofarin hingga kardia lambung. Esofagus merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dan lambung ( Price, 2006) d. Lambung (Gaster) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan (Price, 2006). e. Usus halus ( intestinum tenue)
Usus halus merupakan suatu tabung yang kompleks, berlipat-lipat dan membentang dari pilorus hingga katup ilosekal. Usus halus terbagi menjadi duodenum, jejunum dan ileum. Pemisahan jejunum dan
duodenum di tandai oleh adanya ligamentum treitz yang berfungsi sebagai penggantung ( Price, 2006). f. Usus besar (intestinum crassum)
Usus besar dibagi menjadi sekum, kolon dan rektum. Pada sekum terdapat katup ileosekal dan apendiks yang melekat pada ujung sekum. Katup ileosekal mengendalikan aliran kimus dari ileum ke dalam sekum dan mencegah terjadinya aliran balik dari usus besar ke dalam usus halus. Persarafan usus besar dilakukan oleh sistem saraf otonom dengan perkecualian sfingter eksterna berada dalam pengendalian voluntar. Usus besar mempunyai berbagai fungsi yang semuanya berkaitan dengan proses akhir isi usus. Fungsi usus besar yang paling penting adalah absorbsi air dan elektrolit yang sudah hampir selesai dalam kolon dextra. Kolon sigmoid berfungsi sebagai reservoir yang menampung massa feses yang sudah terdehidrasi hingga berlangsungnya defekasi (Guyton, 2008). g. Rektum Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar. Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup (Price, 2006). 1. Organ Pencernaan Tambahan a. Kelenjar liur Antara lain parotis, submaxillaris, dan sublingualis (Anonim A,2009). b. Pancreas eksokrin
c. Sistem
empedu yang terdiri atas hati dan kandung empedu
(Sherwood,2001). A. Mekanisme Perjalanan Makanan Mekanisme perjalanan makanan dalam sistem digestivus berawal dari mulut, tempat makanan awalnya dikunyah (mastikasi) dan dicampur dengan sekresi saliva. Mastikasi adalah proses pemecahan makanan secara mekanik yang sistematik di mulut. Mastikasi di bantu oleh kelenjar liur (Ward, 2005) Setelah dimastikasi di mulut, makanan yang menuju ke esofagus melalui proses menelan yaitu suatu aksi fisiologis kompleks ketika makanan atau cairan berjalan dari mulut ke lambung (Price, 2006). Begitu melewati sfingter esofagus bawah, bolus makanan akan langsung memasuki lambung. Di lambung, protein dalam makanan dipecah menjadi polipeptida oleh enzim pepsin. Proses ini berlanjut dalam intestinum tenue yaitu pada bagian duodenum terutama oleh kerja enzim-enzim pankreas yang menghidrolisis karbonhidrat, lemak dan protein menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Fungsi kedua dari usus halus yaitu absorpsi. Proses ini memindahkan hasil-hasil akhir pencernaan karbonhidrat, lemak dan protein melalui dinding usus ke dalam sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan oleh sel-sel tubuh (Ganong, 2005). Selanjutnya makanan akan masuk ke dalam usus besar yang terdiri atas kolon, sekum, apendiks dan rektum. Pada usus besar makanan yang hanya berupa ampas akan disimpan sementara dan akan terjadi pengeringan ( Sherwood,2001). Selanjutnya, pada tahap akhir pada bagian distal kolon, kontraksi lebih pelan dan akhirnya feses akan terkumpul di kolon desendens. Propulsi feses ke dalam rektum menyebabkan terjadinya distensi dinding rektum dan merangsang refleks defekasi sehingga terjadilah defekasi (Sherwod, 2001). . B. Enzim-enzim dalam Sistem Pencernaan Dalam sistem pencernaan sistem pencernaan dihasilkan pada organ yang sesuai dengan fungsi organ tersebut. Adapun enzim-enzim yang ada dalam sistem pencernaan antara lain: 1. Dalam rongga mulut dihasilkan enzim antara lain:
a. Ptialin b. Amylase
yang
mampu
menghidrolisis
amilum
menjadi
monosakarida (Anonim A, 2009). 1. Lambung a. HCL b. Pepsin yang mampu mengubah protein native menjadi ptotease c. Renin yang mampu menggumpalkan kasein d. Lipase yang mampu menghidrolisis lemak menjadi asam lemak. 1. Pankreas a. Peptidase yang mampu mengubah protein menjadi asam amino b. Tripsin (Anonim A, 2009).
A. Kategori Makanan yang Sehat Makanan sehat harus terdiri dari zat-zat nutrien (zat gizi) antara lain : 1. Protein
Mengandung asam amino (essensial dan non essensial). Kebutuhan protein untuk orang dewasa adalah 1 gram/kg.BB/hari. 2. Lemak (Lipid) Diperlukan sebagai pelarut beberapa vitamin, sebagai "bantalan lemak" (pelindung jaringan tubuh) dan penghasil energi yang besar (9 kal/g). Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 - 1 gram/kg.BB/hari. 3. Karbohidrat Sebagai penghasil energi (4 kal/g). Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak. 4. Garam-Garam Mineral Antara lain kalsium, fosfor, besi, fluor, iodium, natrium dan klor 5. Vitamin ( Anonim B, 2008)
BAB III PEMBAHASAN SKENARIO : Menu makan Ali Makan Pagi
Makan Siang
Makan Malam
Jam 07.00 WIB
Jam 13.00 WIB
Jam 19.00 WIB
Roti
Nasi,Ikan
Nasi
Telur mata sapi Susu
tongkol,Sayur,
Sayur Bayam
Sop,Buah Jeruk, Tahu,Tempe
Ayam Goreng
Buang air besar 2 kali sehari(pagi dan sore
Buah Pisang
Menu makan Alex Makan Pagi
-
Makan Siang
Makan Malam
Jam 12.00 WIB
Jam 21.00 WIB
Nasi
Mie instant goreng
Ayam goreng
Swikee goreng
Buang air besar 1 kali sehari Sering sembelit
PEMBAHASAN SKENARIO: Makanan yang sehat haruslah mengandung nutrien yang cukup bagi tubuh yang mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, air. Dalam kasus diatas untuk menu makanan Ali sudah memenuhi standar kategori makanan yang sehat, karena makanan Ali sudah mengandung karbohidrat dari nasi dan roti, protein dari ikan tongkol, tahu tempe dan susu, lemak dari ikan tongkol dan telur mata sapi, vitamin dan air dari buah jeruk buah pisang, serta kebutuhan mineral dan serat pun telah terpenuhi yang ia dapat dari sayur bayam dan sebagainya. Ali pun rutin makan sebanyak tiga kali sehari sehingga asupan nutriennya pun semakin cukup dan sesuai dengan waktunya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa makanan yang Ali makan telah berada dalam kategori yang sehat, hal ini juga dapat dilihat dari ciri bahwa Ali buang air besarnya sebanyak dua kali sehari yaitu pada sore dan pagi hari. Lain hal pada Alex, makanan yang di konsumsi Alex jauh sekali dari kategori makanan yang sehat. Makanan Alex tidak mengandung serat dan vitamin serta tidak ada susu dalam pola konsumsinya, terlihat juga bahwa makanan yang
Alex konsumsi tidak ada sayur-sayuran yang merupakan salah satu syarat makanan dikatakan telah memenuhi empat sehat-lima sempurna. Akibat pola makanan Alex yang seperti itu, maka Alex terlihat mengalami defekasi yang hanya sekali dalam satu hari, yang normal dan baiknya adalah dua kali dalam satu hari. Hal ini juga diperparah bahwa pola makan Alex yang tidak pernah sarapan, padahal sarapan sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrien sebagai sumber energi untuk beraktifitas pada saat itu walaupun melalui proses terlebih dahulu, yang mana makanan yang di konsumsi saat sarapan tersebut belum dapat digunakan sebagai sumber energi saat itu juga. Namun sarapan itu tetap sangat penting untuk sumber energi selanjutnya.. Makanan yang sehat dan lengkap yang kandungannya mengandung nutrien seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, air dibutuhkan sel-sel untuk dapat menghasilkan ATP sehingga ATP tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh untuk dapat beraktifitas. Bagaimana bisa beraktifitas dengan maksimal sedangkan bahan baku energi yang dibutuhkan untuk beraktifitas itu sendiri defisit atau kurang seperti yang dialami oleh Alex. Tubuh akan optimal dalam beraktifitas jika nutrien yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan ATP juga terpenuhi. Sehingga tercapailah suatu keadaan yang stabil dan dinamis yang disebut homeostasis. Proses ini juga dilakukan oleh sistem digestivus, yakni menjaga agar nutrien yang dibutuhkan tubuh terutama oleh sel agar tetap terpenuhi melalui mengkonsumsi makanan yang tahapannya melalui proses dan mekanisme jalannya makanan dari rongga mulut hingga anus yang sebagai produk hasil akan menghasilkan energi dan juga berupa ampas yang nantinya berupa feses. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Makanan yang sehat mengandung nutrien antara lain karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air serta serat yang cukup dan seimbang bagi tubuh. 2. Makanan yang telah dikonsumsi Ali merupakan pola makanan yang telah memenuhi standar kategori makanan yang sehat karena telah mengandung nutrien yang cukuup yang dibutuhkan oleh tubuh. 3. Makanan yang dikonsumsi Alex merupakan pola makanan yang salah karena kandungan makanan yang dikonsumsinya kurang mengandung nutrien yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. 4. Nutrien yang berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air serta
serat dibutuhkan tubuh dimana oleh sel akan diubah menjadi ATP yang berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh dalam beraktifitas. A. Saran Berdasarkan pembahasan itu pula penulis dapat memberikan saran antara lain : 1. Makanlah makanan yang mengandung gizi yang cukup dan seimbang bagi
tubuh sehingga kebutuhan nutrien bagi tubuh dapat terpenuhi. 2. Makanlah makanan yang halal lagi baik yang sehat dan menyehatkan.
Sehingga manfaat bagi tubuh dapat tercapai serta jangan makan-makanan yang tidak baik bagi tubuh seperti alkohol, dan sebagainya. 3. Bersyukurlah atas nikmat yang telah Allah beri berupa nikmat makan-
makanan yang sehat kepada kita. Firman Allah SWT : ن ِإّنُه ِ طا َ شْي ّ ت ال ِ طَوا ُخ ُ ل َتّتِبُعوْا َ طّيبًا َو َ ل ًل َح َ ض ِ لْر َ س ُكُلوْا ِمّما ِفي ا ُ َيا َأّيَها الّنا ٌ عُدّو ّمِبي ن َ َلُكْم Artinya : Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Al-jumanatul’ Ali Al-Qur’an dan terjemahannya.
Anonim A.2009. Premedical Science in Homeostatic setting. Praktikum Biokimia Pencernaan, 2nd Ed. Surakarta : UMS. Pp.176-182 Anonim B. 2008. Sistem Pencernaan. http://medicastore.com/penyakit/9/Biologi_ Sistem_Pencernaan.html (27 November 2009) Eroschenko, V. 2003. Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional. Jakarta : ECG Ganong, W. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC Guyton, A. 2008. Buku ajar Fisiologi Kedokteran. In : Textbook of Medical Physiology, 9th Ed. Jakarta : EGC Price, S. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. 6th Ed vol 2. Jakarta : EGC. Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem.2nd Ed. Jakarta : EGC. pp.537-589 Ward, J. 2005. At a Glance Fisiologi. Jakarta : Erlangga