Laporan Tetap Ko Fikri.docx

  • Uploaded by: Ayu Sriwahyuni
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Tetap Ko Fikri.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 19,653
  • Pages: 118
LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

LAPORAN TETAP KIMIA ORGANIK

Oleh : AYU SRIWAHYUNI 122017027

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

1

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas ridho dan bimbingan nya jugalah sehingga laporan praktikum kimia organik ini dapat di selesaikan. Praktikum kimia organik yang di lakukan di Fakultas Teknik dari segi materi pelaksanaan maupun pembuatan laporan telah di modifikasi dan di sesuaikan dengan bidang teknik kimia seperti adsorbsi, karbohidrat, penyabunan, dan lain-lain. Saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari pembaca. Akhirnya saya mengucapkan terima kasih kepada teman teman yang telah membantu terlaksananya laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya. Wassalamualaikum Wr.Wb

Palembang, Penyusun

AYU SRIWAHYUNI 121017027

2

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI PERCOBAAN I............................................................................... 4 PERCOBAAN II............................................................................... 20 PERCOBAAN III............................................................................. 34 PERCOBAAN IV.............................................................................. 46 PERCOBAAN V............................................................................... 56 PERCOBAAN VI.............................................................................. 70 PERCOBAAN VII............................................................................. 83 PERCOBAAN VIII.......................................................................... 98 PERCOBAAN IX............................................................................. 109 PERCOBAAN X...............................................................................120

3

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

LEMAK-LEMAK HIDROLISIS DAN SABUN No Percobaan

: I

Tanggal Percobaan

:

I.

Tujuan Percobaan Mahasiswa mampu mengetahui adanya perubahan warna dari pengenceran air sabun dengan air

II.

Dasar Teori Lipid (dari kata yunani Lipos).Lemak merupakan penyusun tumbuhan atau hewan yang dicirikan oleh sifat kelarutannya.Pada umumnya, lemak dan minyak tidak larut dalam air, tetapi sedikit larut dalam alkohol, dan larut sempurna dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, aseton, serta pelarut non polar lainnya. Lipid adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non polar atau semi polar seperti eter dan kloroform.Lemak dan minyak merupakan salah satu bagian dari lipid disamping jenis yang lain, seperti prostaglandin, fosfolipid, terpenoid, steroid, dan lain-lain (Keenan, 2013). Lemak dan minyak merupakan trigliserida atau triester gliserol. Lemak dan minyak mempunyai struktur dasar yang sama, biasanya dibedakan berdasarkan titik lelehnya. Titik leleh tersebut bergantung pada panjangnya rantai hidrokarbon dan adanya ikatan rangkap antara atom karbon asam lemak penyusunnya. Minyak kaya akan asam lemak tak jenuh sehingga berbentuk cair sedangkan lemak berbentuk padat pada suhu kamar. Lemak umumnya berasal dari hewan sedangkan minyak umumnya berasal dari tumbuhan, seperti minyak jagung,

4

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 minyak zaitun, minyak wijen, dan lain-lain. Asam-asam lemak dapat diperoleh dari lilin (waxes), misalnya lilin lebah. Dalam hal ini, asam lemak diesterkan dengan suatu alkohol sederhana berantai-panjang. Kebanyakan lemak dan minyak yang terdapat dalam alam merupakan trigliserida campuran-artinya, ketiga bagian asam lemak dari gliserida itu tidaklah sama (Riawan, 2012). Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil karna jika dibiarkan kedua larutan akan memisah menjadi dua lapisan. Sebaliknya, minyak dalam soda kue akan membentuk emulsi yang stabil karna aasam lemak yang bebas dalam larutan lemak bereaksi dengan soda membentuk sabun. Sabun mempunyai daya aktif permukaan sehingga tetes-tetes minyak menjadi tersebar seluruhnya. Lemak/minyak dapat terhidrolisis, lalu menghasilkan asam lemak dan gliserol. Proses hidrolisis yang disengaja biasadilakukan dengan penambahan basa kuat, seperti NaOH dan KOH, Melalui pemanasan dan mengghasilkan gliserol dan sabun. Proses hidrolisis minyak oleh alkali disebut reaksi penyabunan atau saponifikasi.Lemak/minyak merupakan asam karboksilat/asam alkanoat jenuh alifatis (tidak terdapat ikatan rangkap C=C dalam rantai alkilnya, rantai lurus, panjang tak bercabang) dengan gugus utama – COOH dalam bentuk ester/gliserida yaitu sesuatu jenis asam lemak atau beberapa jenis asam lemak dengan gliserol suku tinggi (Yulianto, 2011). Begitu banyak fungsi dari lemak itu sendiri, diantaranya adalah sebagai pembangun sel. Lemak adalah bagian penting dari membran yang membungkus setiap sel di tubuh kita. Tanpa membran sel yang sehat, bagian lain dari sel tidak dapat berfungsi : 1.

Sumber energi. Lemak adalah makanan sumber energi yang paling efisien. Setiap gram lemak menyediakan 9 kalori energi, sedangkan karbohodrat dan protein memberi 4 kalori.

5

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 2.

Melindungi organ. Banyak organ vital seperti ginjal, jantung, dan usus dilindungi oleh lemak dengan memberinya bantalan agar terhindar dari luka dan menahan agar tetap pada tempatnya.

3.

Pembangun hormon. Lemak adalah unsur pembangun sebagian senyawa terpenting bagi tubuh, termasuk prostaglandin, senyawa semacam hormon yang mengatur

banyak

fungsi

tubuh.

Lemak

mengatur

produksi

hormon

seks. Pembangun otak. Lemak menyediakan komponen penyusun tidak hanya bagi membran sel otak, tapi juga myelin, 'jaket' lemak yang menyelimuti tiap serat syaraf, yang membuatnya mampu menghantar pesan dengan lebih cepat (Yulianto, 2011). Rantai hidrokarbon dalam suatu asam lemak dapat bersifat jenuh atau dapat pula mengandung ikatan-ikatan rangkap.Asam lemak yang tersebar paling merata dalam alam, yaitu asam oleat, mengandung satu ikatan rangkap. Asam-asam lemak dengan lebih dari satu ikatan rangkap adalah tidak lazim, terutama dalam minyak nabati; minyak-minyak ini disebut poliunsaturat (polyunsaturates). Hidrolisis lemak dan minyak akan menghasilkan asam karboksilat yang disebut asam lemak. Umumnya asam lemak mempunyai rantai hidrokaron panjang dan tidak bercabang. Penyabunan adalah proses hidrolisis lemak dengan alkali yang mengakibatkan putusnya ikatan ester dan menghasilkan gliserol dan garam alkali asam lemak. Asam lemak ini dapat berupa asam lemak jenuh seperti asam butirat, asam palmitat, dan lain-lain, asam lemak tak jenuh seperti asam oleat, asam linoleat, dan lain-lain, ataupun gabungan keduanya.Molekul-molekul sabun terdiri dari rantai seperti hidrokarbon panjang dengan satu gugus yang sangat polar pada satu ujungnya. Rantai karbon ini bersifat lipofilik dan ujungnya yang polar bersifat hidrofilik (Riawan, 2016).

6

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Pencampuran air dengan sabun akan membentuk dispersi koloid. Larutan sabun ini mengandung agregat dari molekul sabun yang disebut micelle.Ujung polar atau hidrofilik membentuk permukaan micelle yang berhubungan dengan air. Sabun mempunyai sifat sebagai berikut: 1.

Sabun dalam air akan terhidrolisis dan akan membentuk basa yang menyebabkan sabun dalam air bersifat basa.

2.

Larutan sabun mempunyai daya merendahkan atau menurunkan tegangan muka cairan sehingga menyebabkan terjadinya busa bila sabun dikocok.

Sabun termasuk dalam kelas umum senyawa yang disebut surfaktan (dari kata surface active agents), yakni senyawa yang dapat menurunkan tegangan permukaan air. Molekul surfaktan apa saja mengandung suatu ujung hidrofobik (satu rantai hidrokarbon atau lebih) dan suatu ujung hidrofilik (biasanya, namun tidak harus, ionik). Porsi hidrokarbon dari suatu molekul surfaktan harus mengandung 12 atom karbon atau lebih agar efektif (Linggih, 2011). Dalam banyak literatur ilmiah dipakai istilah lipid yang berarti lemak, minyak atau unsur yang menyerupai lemak yang didapat dalam pangan dan digunakan dalam tubuh.Lemak mengandung lebih banyak karbon dan lebih sedikit oksigen daripada karbohidrat.Oleh karena itu lebih banyak mempunyai nilai tenaga. Lemak dan minyak atau secara kimiawi adalah trigliserida merupakan bagian terbesar dari kelompok lipid.Secara umum, lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam keadaan padat.Sedangkan minyak adalah trigliserida yang dalam suhu ruang berbentuk cair.Secara lebih pasti tidak ada batasan yang jelas untuk membedakan minyak dan lemak ini. Satu molekul gliserol dapat bersenyawa dengan 1-3 molekul asam lemak memebentuk: Monogliserida dengan 1 asam lemak, digliserida dengan 2 asam lemak, trigliserida dengan 3 asam lemak. Dalam proses

7

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 pembentukannya, trigliserida merupakan hasil proses kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam-asam lemak yang membentuk satu molekul trigliserida dan tiga molekul air (Nizam, 2012). Lemak merupakan suatu senyawa ester yang terbentuk dari gliserol asam lemak (asam karboksilat).secara umum lemak (Fat) dan minyak (oil) merupakan golongan lipida yaitu senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar seperti suatu hidrokarbon atau dietileter. Lemak dan minyak merupakan salah satu kelompok yang termasuk golongan lipid.Satu sifat yang khas mencirikan golongan lipid (termasuk minyak dan lemak) adalah daya larutnya dalam pelarut organik (misalnya eter dan kloroform) atau sebaliknya ketidaklarutannya dalam pelarut air. Ekstraksi yang dilakukan menggunakan metoda sokletasi, yakni sejenis ekstraksi dengan pelarut organik yang dilakukan secara berulang ulang dan menjaga jumlah pelarut relatif konstan dengan menggunakan alat soklet.Minyak nabati merupakan suatu senyawa trigliserida dengan rantai karbon jenuh maupun tidak jenuh.Minyak nabati umumnya larut dalam pelarut organik, seperti heksan dan benzen.Untuk mendapatkan minyak nabati dari bahagian tumbuhannya, dapat dilakukan dengan metoda sokletasi menggunakan pelarut yang sesuai (Nizam, 2012). Bilangan asam menunjukkan banyaknya asam lemak bebas dalam minyak dan dinyatakan dengan mg basa per 1 gram minyak.Bilangan asam juga merupakan parameter penting dalam penentuan kualitas minyak.Bilangan ini menunjukkan banyaknya asam lemak bebas yang ada dalam minyak akibat terjadi reaksi hidrolisis pada minyak terutama pada saat pengolahan.Asam lemak merupakan struktur kerangka dasar untuk kebanyakan bahan lipid. Lipid merupakan senyawa yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari gugus nonpolar. Sebagai akibat sifat-

8

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 sifatnya, mereka mudah larut dalam pelarut nonpolar dan relatif tidak larut dalam air (Nizam,2012). Lemak

dan

minyak

adalah

suatu

trigliserida

atau

triasilgliserol.Perbedaan antara suatu lemak dan minyak adalah lemak berbentuk padat dan minyak Berbentuk cair pada suhu kamar.Lemak tersusun oleh asam lemak jenuh sedangkan minyak tersusun oleh asam lemak tak jenuh. Lemak dan minyak adalah bahan-bahanyangtidaklarutdalamair (Panagan dkk, 2011).

III.

Alat Dan Bahan a. Alat : 1.Gelas Ukur 2.Pipet Tetes 3.Labu Erlenmayer 4.Tabung Reaksi 5.Spatula 6.Neraca Analitik b. Bahan : 1. Alkohol 2. Rinso 3. Larutan PP 4. Aquadest

IV. Prosedur Percobaan 1.

9

Buatlah alkohol dengan kadar 50 ml melalui proses pengenceran

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 2.

Timbanglah larutan phenolphthalein sebanyak 1,59 gr dan larutkan ke dalam 10 ml aquadest

3.

Larutkan rinso dalam aquadest

4.

Masukkanlah 10 ml larutan rinso ke dalam tabung reaksi, kemudian teteskan sebanyak 3-5 tetes larutan phenolpthlaein

5.

Setelah di masukkan semua larutan kedalam tabung reaksi kuncang perlahanlahan

6.

Tunggu beberapa menit, akan terlihat perubahan reaksi/warna nya menjadi endapan berwarna merah

7.

Lalu amati dan catat.

V. Hasil praktikum no

Reaksi

Hasil reaksi

1.

1 gram rinso + 10 ml

Endapan

aquadest + 2 tetes

merah

(1,59 phenolpthalein)

VI. Analisa Percobaan 1.

Penyabunan Penyabunan adalah suatu proses hidrolisis lemak dengan alkali yang mengakibatkan putusnya ikatan ester dan menghasilkan gliserol dan garam alkali

10

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 asam lemak. Sedangkan sabun adalah garam logam alkali (biasanya garam natrium) dari asam-asam lemak, yan merupakan satu macam surfaktan yang dapat menurunkan tegangan permukaan air.Sifat ini yang dapat menyebabkan larutan sabun dapat memasuki serat, dimana sabun dapat menghilangkan dan mengusir kotoran dan minyak.Sabun dapat dibuat dengan jalan penyabunan lemak (minyak), yaitu triester dari triol gliserol. Sabun dapat terbentuk dari bahan utama yaitu soda (sodium hidroksida) dan minyak. Dalam proses penyabunan, minyak dapat diubah menjadi Na-tripalmitat yang berasal dari pemecahan (adisi) ikatan rangkap dari gugus karbonil dan tripalmitat dengan katalis NaCl menghasilkan sabun. Adisi terjadi dengan melakukan pemanasan, reaksi: CH2-O-C-(CH2)14CH3

CH2OH

CH2-O-C-(CH2)14CH3+NaOH

CH-OH+CH3(CH2)14CONa

CH2-O-C-(CH2)14CH3

CH2OH

2. Pembentukan Emulsi Salah satu kegunaan dari sabun adalah mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang dengan pembilasan.Karena struktur kimia dari suatu sabun, yaitu pada bagian akhir dari rantainya yang bersifat hidrofil (menyukai air).Rantai hidrokarbonnya bersifat hidrofobik (tidak menyukai air). Rantai hidrokarbonnya akan larut dalam partikel minyakndan tidk larut dalam air. Sehingga, molekul dari sabun akan menyimpan minyak yang terdispersi, atau teremulsi dalam air. Muatan negatif dari ion sabun juga menyebabkan minyak dan sabun akan tolak menolak satu sama lain sehingga minyak yang teremulsi tidak dapat mengendap. Terjadi emulsi ini adalah karena sabun mempunyai dua kutub, yaitu kutub polar dan nonpolar. Kutub polar merupakan logam dari asam lemak yang menarik air (bersifat polar), sedangkan kutub nonpolar merupakan sisa asam yang menarik

11

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 minyak yang bersifat nonpolar (sama seperti minyak). Reaksi yang terjadi pada pembentukan emulsi:

3.

CH2OH

CH2-O-C(CH2)14CH3

CH-OH+3CH3(CH2)14-C-Na

CH2-O-C(CH2)14CH3+3NaOH

CH2OH

CH2-O-C(CH2)14CH3

Hidrolisis Sabun Hidrolisis sabun yang dilakukan dengan menggunakan air yang berlebih yang ditambahkan pasa sabun pekat dan sabun encer dengan menggunakan indikator pp untuk menunjukkan perubahan pada larutan. Hidrolisis yang dilakukan, pada sabun pekat air yang diperlukan lebih benyak daripada air yang digunakan untuk menghidrolisis sabun encer. Sabun yang pekat akan lebih susah terhidrolisis karena molekul-molekul yang padat dan sangat sulit untuk dipecahkan menjadi suatu gliserol dan suatu aldehid Hidrolisis sabun berhubungan dengan bagaimana kemampuan sabun untuk melarut dalam air dalam membersihkan kotoran. Dari percobaan terlihat bahwa setelah dirambahkan indikator PP maka sabun yang oekat akan berwarna ungu tua, sedangkan sabun enecr berwarna ungu muda. Air yang digunakan untuk mejadikan larutan sabun menjadi bening terlihat bahwa sabun pekat lebih banyak memerlukan air. Ini menunjukkan bahwa semakin

pekat

larutan

sabun

maka

semakin

besar

kemampuan

menghidrolisis Reaksi yang terjadi: CH3(CH2)14COONa CH3(CH2)14COO- + H2O (OH- + Indikator PP) (PINK TUA)

12

CH3(CH2)14COO- + NA+ CH3(CH2)14COOH + OH-

untuk

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

VII. Tugas 1. Apa yang dimaksud dengan reaksi hidrolisis? Jawab : Reaksi hidrolisis merupakan proses kimia

yaitu perubahan satu molekul air

kedalam zat kimia kadang-kadang penambahan ini menyebabkan zat kimia dan molekul air berpisah menjadi 2 bagian . Kata hidrolisis berasal dari yunani hydro “air” pemisahan 2. Sebutkan sifat-sifat kimia dan fisika dari alkohol dan PP Jawab : a.

Sifat kimia alkohol 1)

Dehidrasi alcohol yaitu suatu peristiwa reaksi yang melibatkan terlepas nya ion H+ dan OH- (pelepasan ion)

2)

Oksidasi alkohol akan menghasilkan senyawa yang berbeda tergantung jenis alkohol nya

3)

Reaksi dengan logam Na atau K

4)

Ektrefikasi adalah reaksi alcohol dengan asam karbohidrat membentuk senyawa eter

b. Sifat fisika alkohol 1) Mudah terbakar 2) Mudah bercampur dengan air 3) Gugus OH pada alcohol bersifat polar,gugus R alkil bersifat non polar. Semakin panjang rantai alkil semakin berkurang kepolaran alcohol 4) Titik didih dan titik didih tinggi karena ada ikatan hydrogen pada molekul nya

13

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 a. Sifat kimia PP 1) Trayek pH 8,2-10 2) Merupakan indicator Dallam analisa kimia 3) Tidak bereaksi dengan larutan yang direaktifan, hanya sebagai indicator 4) Larut Dallam 95% etil alcohol 5) Asam dwiprotik 6) Tidak berwarna saat asam 7) Berwarna merah rose saat basah b. Sifat fisika PP 1) Rumus molekul C20 H14 O4 2) Padatan Kristal tak berwarna 3) Massa jenis 1,227 4) Merupakan asam lemah 5) Larut Dalam air

3. Menurutmu , mengapa sabun bisa menetralkan lemak Jawab : Sabun bisa menetralkan lemak karena terbentuk dari lemak jenuh dan koloid sehingga PH sabun menjadi basa. Pada lemak mudah larut pada kondisi PH basa sehingga sabun bisa menetralkan lemak

VIII. Kesimpulan 1. Penyabunan adalah hidrolisis lemak dengan alkali yang menyebabkan putusnya ikatan eseter dan menghasilkan gliserol dan garam alkali lemahnya

14

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 2. Prinsip terbentuknya emulsi oleh sabun yaitu adanya bagian polar dari sabun yang mengikat air, dan bagian dari sabun yang mengikat minyak. 3. Larutan sabun pekat dan encer jika dihidrolisis akan membentuk asam lemah yang terurai menjadi ion Na+ dan OH-

IX.

Daftar Pustaka Charyhendra.Blogspot.co.id/2013/06/laporan-kimia-kualitatif-lemak. HtmlKeenan.2013. Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga Linggih,S.2011. Ringkasan kimia.Bandung : Genexa Excat Nizam, M.2012. Minyak Definisi dan Penyabunan Http://nizamora.blogspot.com/2012/10/minyakdefinisi-dan -penyabunan.html.Di unduh pada tanggal 24 April 2013 Panagan, AT.Heni, Y& Jujor U.G.Zoll.Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Asam Lemak Tak Jenuh Omega-3 dari Minyak Ikan Patin dengan metode Kromatograi Gas. Jurnal Penelitian Sains Volume 14 Nomer 4(C) 14409 Yulianto, P . 2011. Kelarutan Dan Reaksi Penyabunan pada Lemak/minyak.

15

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

LAMPIRAN A. Lampiran Gambar

No

Nama alat

1

Becker Glass

2

Pipet tetes

3

Labu Erlenmeyer

4

Gambar alat

Tabung reaksi

Tabung Reaksi

16

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

5

Spatula

6

Neraca analitik

Mengetahui

Palembang , 31 Oktober 2017

Asisten Praktikum

Praktikan

1. Siti Amira Anggraini , S.T

(

2. Sri kuswatun , S.T

)

(

) Ayu sriwahyuni 122017027

17

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PROTEIN – PROTEIN  PRESIEPITATIE DENGAN GARAM No.Percobaan

: II

Tanggal Percobaan

:

I.

Tujuan percobaan: Untuk mengetahui bagaimana reaksi dari protein – protein.

II. Landasan Teori

:

Protein merupakan produk dari ekspresi informasi kode genetika protein dalam sel, yang beragam bergantung dari urutan dan komposisi asam aminanya. Protein dapat digolongkan berdasarkan sifat-sifatnya, berdasarkan fungsi biologi, seperti : protein sebagai enzim, protein kontraktil dan lain-lain. Protein utama dalam putih telur adalah albumin. Molekul protein memiliki massa molekul relative sangat besar, karena merupakan polimer dari molekul sederhana. Jika protein dididihkan dengan asam kuat atau basa yang pekat molekul akan terhidrolisis menjadi asam amino. Molekul protein disusun oleh pengulangan satuan (unit) molekul sederhana yaitu asam amino.

R

H

O

C

C

NH2

OH

Menurut Suhara (2008) Asam amino merupakan monomer penyusun protein. Protein pada semua spesies, dari bakteri sampai manusia, disusun atas rangkaian 20 jenis asam amino standar yang sama

18

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Pada bagian pusat asam amino terdapat suatu atom karbon asimetrik. Keempat pasangannya yang berbeda adalah gugus amina, (-NH3), gugus karboksilat (-COOH), atom hydrogen, dan berbagai gugus yang disimbolkan dengan R. Gugus R disebut juga rantai samping. Gugus R bisa sesederhana seperti atom hidrogen, misalnya pada asam amino glisin, atau bisa juga kerangka karbon dengan berbagai gugus fungsional yang terikat, seperti asam amino glutamin (Campbell,1999) Sifat kimiawi dan fisik rantai samping akan menentukan karakteristik yang unik dari suatu asam amino tertentu. Satu kelompok terdiri atas asam amino dengan rantai samping nonpolar, yang bersifat hidrofobik. Kelompok lain terdiri atas asam amino dengan rantai samping polar, yang bersifat hidrofilik. Asam amino yang bersifat asam atau asidik adalah asam amino dengan rantai samping yang umumnya bermuatan negative akibat kehadiran suatu gugus karboksil, yang umumnya terurai pada tingkat pH seluler.Asam amino bersifat basa atau basic mempunyai gugus amino pada rantai sampingnya yang umumnya bermuatan positif. Karena bersifat ionic, rantai samping asidik dan basic juga bersifat hidrofilik (Campbell,1999).Ketika dua asam amino diposisikan sedemikian rupa sehingga gugus karboksil dari satu asam amino berikatan dengan gugus amino dari asam amino yang lain, suatu enzim akan dapat menyatukan kedua asam amino itu melalui reaksi dehidrasi, ikatan kovalen yang dihasilkannya disebut ikatan peptide. Jika dilakukan berulang-ulang, proses ini akan menghasilkan polipeptida, suatu polimer yang terdiri dari banyak asam amino yang berikatan melalui ikatan peptida. Panjang polipeptida berkisar mulai dari hanya beberapa monomer sampai ke seribu monomer atau lebih. (Campbell,1999) B. Struktur Protein Menurut Syamsuri (2004) Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur C,H,O,N dan kadang-kadang juga mengandung S dan P. Rantai

19

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 polipeptida melipat sedemikian rupa membentuk suatu struktur yang khas (konformasi) dalam protein.Konformasi tersebut merupakan bentuk tiga dimensi suatu protein.Terdapat empat struktur pada protein, yaitu struktur primer, sekunder, tersier, dan quartener.Suatu urutan linier asam amino yang bergabung melalui ikatan peptide disebut struktur primer protein.Setiap jenis protein memiliki struktur primer yang unik, suatu urutan asam-asam amino yang tepat. Perubahan yang sedikit sekali pun dalam struktur primer akan dapat mempengaruhi konformasi protein dan kemampuannya untuk digunakan (Suhara, 2008). Struktur sekunder dari suatu protein meliputi sutau pelipatan pada rantai polipeptida. Secara umum ada dua bentuk umum dari struktur sekunder, yaitu heliks alfa dan pleated sheet. Bentuk heliks alfa adalah silindris, terjadi karena adanya ikatan hydrogen yang parallel sepanjang sumbu helixnya. Pada tipe pleated sheet, ikatan hydrogen terbentuk di antara rantai polipeptida yang berdekatan atau berdampingan secara parallel atau anti paralel (Suhara, 2008). Struktur tersier protein adalah bentuk atau susunan tiga dimensi dari semua asam amino di dalam polipeptida. Lapisan yang tumpang tindih di atas pola struktur sekunder adalah struktur tersier protein, yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan antar rantai–rantai samping berbagai asam amino. Bentuk protein secara alamiah atau bentuk protein aktif berada dalam bentuk struktur tersier yang ditentukan oleh banyak ikatan non kovalen (Campbell,1999). Menurut Campbell (1999) Salah satu jenis ikatan yang berperan dalam struktur tersier disebut interaksi hidrofobik yang terjadi ketika polipeptida melipat membentuk konformasi fungsionalnya, asam amino dengan rantai samping hidrofobik umumnya membentuk kumpulan pada bagian inti protein itu, menjauhi kontak dengan air. Begitu rantai samping asam amino nonpolar mendekat satu sama

20

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 lain, gaya tarik van der Waals menguatkan kembali interaksi hidrofobik itu. Sementara itu, ikatan hydrogen antara rantai-rantai samping polar dan ikatan ionic antara rantai-rantai samping bermuatan positif dan rantai samping bermuatan neggatif juga membantu menstabilkan struktur tersier. Konformasi suatu protein bisa semakin diperkuat oleh ikatan kovalen kuat yang disebut jembatan disulfide, yang terbentuk ketika dua asam amino dengan gugus sulfhidril pada rantai sampingnya, saling mendekat satu sama lain melalui pelipatan protein tersebut. Struktur kuartener adalah keseluruhan struktur protein yang dihasilkan dari penggabungan semua subunit polipeptida.Masing-masing subunit polipeptida dapat dihubungkan dengan ikatan kovalen (misalnya ikatan disulfide) atau ikatan non kovalen (interaksi elektrostatik, ikatan hydrogen, atau interaksi hidrofobik). (Suhara, 2008)

C. Denaturasi Protein Menurut Ophardt (2003) Denaturasi terjadi karena putusnya ikatan struktur sekunder (ikatan hidrogen untuk amida) dan struktur tersier terganggu. Dalam struktur tersier ada empat jenis interaksi ikatan antara "rantai samping" termasuk: ikatan hidrogen, jembatan garam, ikatan disulfida, dan interaksi hidrofobik non-polar. yang mungkin terganggu. Oleh karena itu, berbagai reagen dan kondisi dapat menyebabkan denaturasi. Pengamatan yang paling umum dalam proses denaturasi adalah pengendapan atau koagulasi protein. Protein dalam keadaan alamiahnya disebut protein asli, dan setelah mengalami perubahan menjadi protein terdenaturasi. Protein bisa terbuka dan kehilangan konformasi aslinya jika pH, konsentrasi garam, suhu, atau aspek lain dari

21

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 lingkungannya diubah. Perubahan struktur protein ini dinamakan denaturasi protein. (Suhara, 2008) Sebagian besar protein menjadi terdenaturasi jika protein tersebut dipindahkan dari lingkungan aqueous ke suatu pelarut organik, seperti eter atau kloroform, protein itu akan menjadi terbalik, daerah hidrofobiknya berganti tempat dengan daerah hidrofiliknya. Agen denaturasi lain meliputi bahan kimiawi yang merusak atau mengganggu ikatan hidrogen, ikatan ionik, dan jembatan disulfide

yang

mempertahankan bentuk suatu protein. Denaturasi dapat juga disebabkan oleh panas yang berlebihan, yang mengagitasi (merangsang) rantai polipeptida sedemikian rupa sehingga cukup untuk mengatasi interaksi lemahyang menstabilkan konformasi protein (Campbell,1999). Akibat dari denaturasi adalah berubahnya sifat-sifat dan struktur protein dan umumnya protein kehilangan aktivitas biologi khususnya.Jika suatu protein asli terdenaturasi, protein tersebut hanya mengalami kerusakan pada struktur alamiahnya yang berbentuk tiga dimensi (struktur tersier dan quartener), sedangkan struktur kerangka kovalennya (struktur primer) dari protein tersebut tidak mengalami kerusakan. (Suhara, 2008) Ketika suatu protein dalam larutan tabung reaksi didenaturasi oleh panas atau bahan kimiawi, protein tersebut seringkali kembali ke bentuk fungsionalnya bila agen pendentaurasi itu dihilangkan. Protein tersebut dapat kembali ke struktur aslinya dan memperoleh kembali aktivitas biologisnya, jika protein didinginkan atau dikembalikan ke keadaan normalnya secara perlahan-lahan, proses ini dinamakan renaturasi. (Suhara, 2008)

22

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 III. Alat dan bahan : A. Alat 1. Becker Glass 2. Pipet Tetes 3. Labu Erlenmayer 4. Gelas ukur 5. Spatula 6. Neraca Analitik B. Bahan : 1. Larutan Na2S2O3 -5 H2O ( natrium tiosulfat ) 2. Putih telur ( 20 ml ) 3. Alcohol ( 50 ml ) IV. Prosedur percobaan : 1. Siapkan bahan yang akan digunakan 2. Timbanglah natrium tiosulfat ( Na2S2O3) Sebanyak 1,24 gr 3.

Larutkan Na2S2O3 ke dalam 50 ml alkohol

4. Tambahkan 20 ml putih telur ke dalam labu Erlenmeyer yang berisi larutan Na2S2O3 yang sudah ditambahkan 50 ml alkohol 5. Aduklah hingga terbentuk endapan

23

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Hasil praktikum :

V.

No

Reaksi

Hasil reaksi

1.

Na2S2O3 + 50 ml alkohol + 20 ml putih telur

Putih dengan sedikit endapan

Analisa Percobaan

VI.

:

Na2S2O3 -5H2O + putih telur → busa atau bui diatas permukaan larutan warnanya berubah seperti warna kaldu dan pada dasar larutan terdapat gumpalan seperti gumpalan minyak dalam air. VII.

Tugas 1.

:

Tuliskan pembentukan reaksi antara natrium tiosulfat dengan alkohol ? 2 𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3 + 2𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻 → 2𝑁𝑎2 𝐶2 𝐻5 + 2𝑆2 𝑂3 + 2𝑂𝐻

2.

Apa yang di maksud dengan reaksi prespitatie ? Reaksi prespitatie adalah reaksi pembentukan padatan dalam larutan atau di dalam padatan lain selama reaksi kimia. 3. Sebutkan sifat-sifat fisika dan kimia dari natrium tiosulfat ? Sifat fisika : -

Rumus molekul Na2S2O3

-

Massa molekul 158,108 g/mol

-

Titik Lebur 48,3˚c

-

Titik Leleh 100˚c

Sifat Kimia : 

24

Pengaruh pemanasan

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Natrium tiosulfat + H2O lalu dipanaskan mala menyebabkan natrium tiosulfat meleleh 

Pengaruh asam encer Natrium tiosulfat + HCL akan menyebabkan lama-kelamaan natrium tiosulfat larut terbentuk suspense berwarna putih dan tercium bau belerang

VIII. Kesimpulan Larutan putih telur akan mengendap sebagai endapan kuning atau gumpalangumpalan minyak, menandakan bahwa putih telur larut sebagaikoloidal didalam air murni. IX.

Daftar Pustaka

:

http://rivani19story.blogspot.co.id/2015/06/dasar-teori-protein.html https://www.pdfcoke.com/doc/189831612/Biokim-Dasar-Teori-Protein https://ayuww13.wordpress.com/2014/11/26/softskill-landasan-teori/ http://documents.tips/documents/biokim-dasar-teori-protein.html http://ir-fa.blogspot.co.id/2011/12/laporan-praktikum-protein.html

LAMPIRAN -

Perhitungan Na2S2O3 -5H2O : 0,1 N dan 50 ml BM Na2S2O3 -5H2O =( 2 x Ar Na) + (2 x ArS )+( 8 x ArO) + (10 x H) = (2 x 23) + (2 x 32) +( 8 x 16 )+( 10 x 1) = 46 + 64 + 128 + 10 = 248

25

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 𝑔𝑟𝑎𝑚 =

N x BM x V 0,1 x 248 x 50 = = 1,24 𝑔𝑟 1000 1000

- Gambar No

Nama alat

1

Becker glass

2

Gelas ukur

3

Labu Erlenmeyer

4.

Neraca Analitik

5.

26

Pipet tetes

Gambar alat

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

6.

Spatula

Mengetahui

Palembang, 15 November 2017

Asisten Praktikum

Praktikan

1. Siti Amira Anggraini , S.T

(

)

2. Sri kuswatun , S.T

(

)

Ayu Sriwahyuni 122017027

27

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

ALKOHOL MARTABAT TINGGI PEMBENTUKAN DARI SENYAWA Cu KOMPLEKS No. Percobaan

: III

Tanggal Percobaan

:

I.

Tujuan Percobaan Untuk mengetahui sifat-sifat gliserol dari pembentukan Cu kompleks.

II. Dasar Teori Salah satu logam yang cukup terkenal dari golongan transisi adalah tembaga (Cu).Merupakan satu dari tiga logam dalam golongan I.B atau golongan koin.Tembaga banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari salah satunya sebagai bahan dasar kabel listrik karena daya hantar listriknya yang sangat tinggi.Tembaga atau Cuprum berlambang unsur Cu berasal dari bahasa Yunani kypros atau sipros berarti merah.Tembaga adalah salah satu dari dua logam di bumi selain emas yang berwarna merah atau kekuninga, mempunyai nomor atom 29 dengan kepadatan 8,92g/cm3. Tembaga murni mencair pada suhu 1083°C dan akan menjadi uap atau mendidih pada suhu 2567°C pada tekanan normal. Pada sistem periodik unsur masuk di golongan IB, satu golongan dengan perak dan emas yang berarti bahwa tembaga adalah salah satu dari logam mulia, itu karena tingkat kereaktifannya yang rendah. Tembaga juga banyak digunakan dalam bentuk senyawanya, salah satu yang paling terkenal adalah tembaga sulfat pentahidrat ( CuSO4.5H2O) atau lebih dikenal dengan terusi adalah kristal berwarna biru, cukup banyak dijumpai di laboratorium kimia sebagai bahan penyerap air pada eksikator.

28

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Tembaga mudah larut dalam asam nitrat dan dalam asam sulfat dengan adanya oksigen. Ia juga mudah larut dalam larutan KCN atau amonia dengan adanya oksigen, membentuk kompleks [Cu(NH3)4]2+. Kompleks tembaga itu memiliki bilangan koordinasi enam, dimana empat ligan bertetangga dalam segi empat dan dua ligan yang lain saling tegak lurus bidang segi empat membentuk struktur oktahedral. Penambahan ligan dalam larutan akan menyebabkan pertukaran kompleks dengan molekul air secara berurutan. Dengan NH3 misalnya, spesies [Cu(NH3)4]2+. Kompleks ini dibentuk dengan cara manual, namun penambahan molekul NH3 yang kelima dan keenam sulit. Molekul keenam hanya dapat ditambahkan dalam cairan amonia.Hal inilah yang mungkin terjadi pada pembentukkan kompleks dan garam rangkap. Tembaga atau kuprum adalah unsur kimia dalam tabel periodik mempunyai simbol Cu dan nomor atom 29.Ia merupakan logam mulur yang memiliki kekonduksian elektrik yang sangat baik dan digunakan secara meluas sebagai pengalir elektrik. Tembaga adalah logam kemerahan denga kekonduksian elektrik dan kekonduksian yang tinggi ( antara semua logam-logam murni dalam suhu kamar, tetapi perak memiliki kekonduksian lebih tinggi daripadanya). Apabila dioksidasi, tembaga adalah basa lemah. Tembaga memiliki warna yang khas oleh sebab struktur jalumnya, yaitu ia memantul kan cahaya merah dan jingga dan menyerap frekuensi-frekuensi lain spektrum tampak. Ada dua seret senyawa tembaga.Senyawa-senyawa tembaga (I) diturunkan dari tembaga (I) oksida CuO2 yang merah, dan mengandung ion tembaga (I) Cu+.Senyawasenyawa ini tidak berwarna, kebanyakan garam tembaga (I) tak larut dalam air, perilakunya mirip perilaku senyawa perak (I).Beberapa senyawa kimia dapat mengikat molekul-molekul air pada suhu kamar membentuk hidrat. Umumnya senyawa hidrat ini akan melepaskan molekul airnya jika dipanaskan, meskipun

29

penggabungan

molekul

air

tersebut

berlangsung

secara

kimia.

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Pada kenyataannya, molekul hidrat merupakan suatu persenyawaan kimia dan bukan campuran. Hal ini dapat dijelaskan dengan alasan-alasan sebagai berikut :" molekul air terikat dalam senyawa dengan perbandingan tertentu, misalnya garam tembaga sulfat, CuSO4 kandungan molekul airnya adalah 36,07 %. Selain itu terdapat perbedaan sifat fisika antara senyawa dalam senyawa bentuk hidrat dan anhidrat.Bentuk tembaga (II) sulfat hidrat misalnya adalah triklin dan berwarna biru. Jika molekul airnya dilepaskan dengan cara pemanasan, maka molekul hidratnya akan berwarna putih, dengan bentuk molekul monoklin, Proses pendinginan akan meyebabkan molekul anhidrat tadi menyerap uap air di udara dan mengikat molekul air sebagai hidrat akan terjadi kembali, sehingga warna senyawa akan berubah menjadi biru dengan bentuk molekul triklin. Pelarutan tembaga, hidroksida, karbonat dan senyawa-senyawa Cu(II) dalam asam akan membentuk ion akuo yang berwarna hijau kebiruan [Cu(H2O)6]2+. Diantara berbagai kristal hidrat lainnya CuSO4.5H2O yang paling dikenal. CuSO4.5H2O biru dapat terhidrasi menjadi senyawa anhidrat yang berwarna putih. Penambahan ligan pada larutan akou akan menyebabkan pertukaran ligan akuo secara berurutan. Asam yang dapat melarutkan tembaga dan perak adalah asam nitrat.Asam ini adalah salah satu contoh dari asam pengoksidasi selain ion H+, larutan asam ini juga mengandung ion nitrat, suatu oksidator yang lebih pekat dari pada ion H+.Reaksi yang hebat tembaga dan HNO3 pekat diperlihatkan dengan menghasilkan gas merah cokelat yang keluar ialah nitrogen dioksida, NO2. CuSO4.xH2O yang dikenal dengan nama terusi atau blue vitriol digunakan sebagai fungisida, misalnya pada kolam renang. Kegunaan lain adalah pada pemurnian tembaga dan penyepuhan dengan sulfida, seperti chalcopite, tembaga. Tembaga di alam terdapat sebagai bronit, chalcocite, covelite, oksidasi seperti cuprite, ferronite.

30

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suau unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal ke senyawa murni stabil yang dapat ditimbang dengan teliti. Berat unsur dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur-unsur yang menyusunnya.Penentuan jumlah zat didasarkan pada penimbangan, dalam hal ini penimbangan hasil reaksi setelah bahan yang dianalisa direaksikan dibentuk dari bahan yang dianalisa itu. Bentuk berdasarkan macam hasil yang ditimbang ada cara evolusi dan cara pengendapan. Cara evolusi, bahan direaksikan sehingga timbul gas.Caranya dengan memanaskan bahan tersebut dengan mereaksikan dengan suatu pereaksi.Pada umumnya yang dicari adalah banyaknya gas yang terjadi.Cara mencari jumlah gas tersebut dapat tidak langsung dan langsung.Gravimetri tidak langsung yaitu analatlah yang ditimbang setelah bereaksi, berat gas diperoleh sebagai selisih berat analat sebelum dan sesudah reaksi.Gravimetri langsung yaitu gas yang terjadi ditimbang setelah diserap oleh suatu bahan yang khusus untuk gas yang bersangkutan.Sebenarnya yang ditimbang adalah bahan penyerap itu baik sebelum dan sesudah penyerapan, sedangkan berat gas diperoleh sebagai selisih kedua penimbangan.Cara pengendapan analt direaksikan sehingga terjadi suatu endapan dan endapan itulah yang ditimbang. Atas dasar pembentukkan endapan, gravimetri dibedakan menjadi dua macam : 1.

Pertama, endapan dibentuk dengan reaksi antara analat dengan dengan suatu pereaksi, baik kation maupun anion dari analat yang mungkin diendapkan dan bahan pengendapannya mungkin organik atau anorganik.

2.

Kedua, endapan dibentuk dengan elektrokimia, dengan perkataan lain dielektrolisa sehingga terbentuk logam sebagai endapan. Cara ini disebut elektrogravimetri.

31

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

III.Alat Dan Bahan a. Alat 1. Becker Glass 2. Pipet Tetes 3. Labu Erlenmayer 4. Tabung Reaksi 5. Spatula 6. Neraca Analitik b. Bahan 1. Gliserol 2. NaOH 3. CuSO4 4. aquadest

IV. Prosedur Percobaan 1. Siapkan alat dan bahan 2. Pastikan semua alat yang digunakan steril agar percobaan yang di buat maksimal 3. Ukur glycerol sebanyak 0,10 ml Timbang NaOH sebanyak 0,04 gram Timbang CuSO4 sebanayk 0,24 gram 4. Masukkan dan ukur aquadest ke dalam labu elenmayer sebanayk 10 ml. Larutkan NaOH ke dalam labu erlenmayer tadi, aduk perlahan searah jarum jam

32

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 5. Masukkan dn ukur aquadest ke dalam beaker glass sebanyak 10 mili. Larutkan CuSO4 ke dalam beaker glass, aduk perlahan searah jarum jam. 6. Pastikan semua sudah menjadi larutan dan tidak ada gumpalan/butiran di dalam wadah tersebut. 7. Lalu ambil tabung reaksi 8. Masukkan glycerol ke dalam tabung reaksi sebanyak 2cc/2ml, masukkan juga NaOH yang sudah di larutkan sebnayak 3cc/3ml, dan CuSO4 yang sudah di larutkan sebanyak 5cc/5ml. Lalu, kuncang perlahan tabung reaksi tersebut 9. Tunggu beberapa menit, dan catat hasil perubahannya

V.

Hasil praktikum no

Reaksi

Hasil reaksi

1.

CuSo4+NaOH

1.terbentuk larutan yang

-

CuSo4+NaOH⟶CuOH+NaSO4

terpisah antara warna biru dan biru pudar

2.

VI.

CuSO4+NaOH+C3H8O3

2. membentuk endapan biru

-

CuSO4+NaOH⟶CuOH+NaSO4

larutan bening

-

CuOH+ C3H8O3⟶CuO3+ C3H8OH

Analisa Percobaan Tembaga juga banyak di gunakan dalam bentuk senyawa nya, salah satu yang paling terkenal (CuSO4. 5H2O) atau lebih dikenal dengan terusi adalah kristal berwarna biru, cukup banyak di jumpa di laboratorium kimia sebagai bahan penyerap

33

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 air pada eksikator. Tembaga mudah larut dalam asam nitrat dan dalam asam sulfat dengan adanya oksigen,membentuk kompleks [Cu(NH3)4]2+. Reaksi yang dilakaukan pada percobaan : CuSO4 + NaOH

CuOH + NaSO4

Yaitu ketika CuSO4 bereaksi dengan NaOH terjadi reaksi dengan terbentuk nya larutan anatara warna biru dan biru pudar. Reaksi yang dilakukan pada percobaan : CuSO4 + NaOH + C3H8O3 CuSO4 + NaOH

CuOh + NaSO4 atau

CuOH + C3H8O3 Ketika CuSO4

CuO3 + C3H8OH + NaOH di campurkan gliserol akan bereaksi dan membentuk

endapan biru dan larutan bening. Gliserol di dalam laboratorium di gunakan sebagai pelarut karena memiliki sifat penyerap air (higroskopis). Gliserol umumnya di buat dengan cara hidrolisis lemak menggunakan NaOH dan hidrolisis 1,2,3 – trikloropropana menggunakan K2CO3 dan H20. CH2-O-C-C15H31

CH2-OH

O CH-O-CC15H31 + 3NaOH

CH-OH

O CH2-O-C-C15H31

CH2-OH

O Gliseril tripalmitat

34

glisero (Na-palmitat)

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Salah satu jenis sabun

CH2-CH-CH2 O

O

CH2-CH-CH2 + Ka + KHOO

O

OH OH OH

1,2,3 trik loropropana

VII.

gliserol

Tugas 1. Sebutkan sifat fisika dan kimia dari gliserol CuSO4, dan NaOH Jawab : a.

Sifat fisika dan Kimia gliserol 1) Merupakan cairan tidak berwarna 2) Tidak berbau 3) Cairan kental dengan rasa yang manis 4) Densitas 1,261 5) Titik lebur 18,2ºC dan titk didih 290ºC 6) Satu molekul gliserol dapat mengikat satu, dua atau tiga molekul asam lemak dalam bentuk ester 7) Gabungan gliserol dua asam lemak satu asam fosfat meng hasikan suatu posfolipid

b.

Sifat fisika dan kimia NaOH 1) Berbau 2) Berat molekul 40 gr/mol 3) Berwarna putih 4) Titik didih 1388ºC dan titk lebur 323ºC 5) Mudah larut dengan air dingin

35

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 c.

Sifat fisika dan kimia CuSo4 1) Berbentuk kristal 2) Berwarna biru 3) Berbau 4) Titik didih 1,500C dan titik lebur 110oC 5) Densitas 2,2840 gr/cm3 6) Larut dalam air

2. Sebutkan manfaat dari gliserol Jawab : a.

Industri obat-obatan : pelarut bahan obat-oban dan multivitamin

b.

Industri kosmetik : pembutan lotion kulit, sabun kecantikan , bedak cair, dan pembersih mata

VIII.

c.

Industri pelumas : fotograpi, anti beku, pengolah karet , larutan pembersih

d.

Industri makanan : penambah cita rasa makanan dan ekstrak makanan

Kesimpulan Gliserol di dapat dari hidrolisis dalam suasana basa dan lemah.Merupakan hasil samping dari pembuatan sabun atau petrokimia propana. Dari hasil percobaan di atas larutan CuSO 5 ml di campurkan menghasilkan larutan bening dengan endapan biru

IX.

Daftar Pustaka http://chemiztri itu indah.blogspot.com http://dunia ini kecil.wordpress.com/2010/11/07/pembuatan-terusi http://id. Answar.yahoo.com/question Yulianto, P . 2011. Kelarutan Dan Reaksi Penyabunan pada Lemak/minyak

36

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

LAMPIRAN - Lampiran Perhitungan : a. Gliserol C3H8O3

N2 =

%zat x ρ x 1000 Bm

Dik : Bm C3H8O3 = 92

%zat = 0,7 ρ = 1,26 V1 = 20 ml

N2 = =

%zat x ρ x 1000 Bm

=

92

Dik : Bm Naoh = 40 = 30 ml

Rumus padatan = =

Bm x N x v 1000 40 x 0,1 x 30 1000

= 0,12 gr

c. CuSO4

N2 9,58

= 0,21

b. NaOH

V

V1.N1 (20)(0,1)

0,7 x 1,26 x 1000

= 9, 58

37

V2 =

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Dik = Bm CuSO4 = 159 V

= 40 ml

Jawab : Rumus padatan =

=

Bm x N x V 1000 159 x 0,1 x 40 1000

= 0,636 gr - Lampiran Gambar No

38

Nama alat

1

Becker Glass

2

Pipet Tetes

Gambar alat

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

3

Labu Erlenmayer

4

Tabung Reaksi

5

Spatula

6

Neraca Analitik

39

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Mengetahui

Palembang,

Asisten Praktikum

Praktikan

1. Siti Amira Anggraini , S.T 2. Sri kuswatun , S.T

( (

) )

Ayu sriwahyuni 122017027

40

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

“SIFAT METIL ALKOHOL  MENUNJUKKAN ADANYA AIR” No Percobaan

: IV

Tanggal Percobaan

:

I.

Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui adanya kadar air dalam larutan metil alkohol.

II. Landasan Teori : Alkohol OH merupakan larutan yang tidak berwarna dan mudah terbakar selain itu alkohol dapat juga sebagai pelarut sebagai amalien ( suatu zat yang dapat melunakkan atau melembutkan seperti lotion dll). Alkohol diapaki sebagai antiseptic eksterm.Alcohol memiliki titik didih relative tinggi dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon yang jumlah atom karbonnya sama. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya antar molekul dan adanya ikatan hydrogen antarmolekul alcohol akibat gugus hidroksil yang polar. Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkohol mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan alkana-alkana yang jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen.Rumus umum alkohol R–OH, dengan R adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik.Dalam alkohol, semakin banyak cabang semakin rendah titik didihnya.Sedangkan dalam air, metanol, etanol, propanol mudah larut dan hanya butanol yang sedikit larut.Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan (Brady, 1999).Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada rantai karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu

41

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 alkohol yang gugus –OH nya terletak pada C primer yang terikat langsung pada satu atom karbon yang lain contohnya : CH3CH2CH2OH (C3H7O). Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua atom C yang lain. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain (Fessenden, 1997). Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh ikatan hidrogen.Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil yang polar terhadap sifat molekul menurun.Sifat molekul yang seperti air berkurang, sebaliknya sifatnya lebih seperti hidrokarbon.Akibatnya alkohol dengan bobot molekul rendah cenderung larut dalam air, sedangkan alkohol berbobot molekul tinggi tidak demikian.Alkohol mendidih pada temperatur yang cukup tinggi.Sebagai suatu kelompok senyawa, fenol memiliki titik didih dan kelarutan yang sangat bervariasi, tergantung pada sifat subtituen yang menempel pada cincin benzena (Petrucci, 1987).Reaksi-reaksi yang terjadi dalm alkohol antara lain reaksi substitusi, reaksi eliminasi, reaksi oksidasi dan esterifikasi. Dalam suatu alkohol, semakin panjang rantai hidrokarbon maka semakin rendah kelarutannya.Bahkan jika cukup panjang sifat hidrofob ini mengalahkan sifat hidrofil dari gugus hidroksil. Banyaknya gugus hidroksil dapat memperbesar kelarutan dalam air (Hart, 1990). Alkohol, selain metanol, dapat dikelompokan sebagai alkohol primer, sekunder, dan tersier, bergantung pada banyaknya atom karbon yang terikat pada atom karbon yang mempunyai gugus –OH.Jika satu karbon terikat pada atom karbon ini, maka alkohol itu adalah primer; jika dua karbon, alkohol sekunder, dan jika terikat tiga karbon, alkohol itu tersier (Keenan, 1992). Suatu alkohol primer dapat dioksidasi menjadi aldehid atau asam karboksilat.Alkohol sekunder dapat dioksidasi

42

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 menjadi keton saja.Sedangkan pada alkohol tersier menolak oksidasi dengan larutan basa, dalam larutan asam, alkohol mengalami dehidrsi menghasilkan alkena yang kemudian dioksidasi (Fessenden, 1997).Beberapa alkohol yang penting: 1. Metanol (metil alkohol, CH3OH) tidak berwarna, cairan yang karut dalam air.Metanol bersifat racun; jika terminum dalam jumlah yang sangat kecil maupun melalui pernafasan kronis dari metanol dapat menyebabkan kebutaan. Telah dilaporkan kematian yang disebabkan minum metanol kurang dari 30 ml. 2. Etanol (etil alkohol, “alkohol”, CH3CH2OH), tidak berwarna, cairan yang larut dalam air, kdang-kadang disebut alkohol padi;padian (grain) karena dapat diperoleh dengan cara fermentasi dari padi-padian. Sebenarnya, fermentasi dari semua bahan yang mengandung karbohidrat, seperti anggur, molase, dan kentang, juga padi, menghasilkan etanol. 3. Isopropil alkohol (2-propanol), (CH3)2CHOH, seperti juga metanol dan etanol, tidak berwarna, cairan yang larut dalam air. Isopropil alkohol, seperti etanol, dibuat dari hidrasi suatu alkena yang berasal dari reaksi pemecahan minyak bumi. 4. Etilen glikol (1,2-etanadiol, HOCH2CH2OH) tidak berwarna, berupa cairan yang larut dalam air diproduksi dari etilen yang dioksidasi oleh udaradiikuti dengan hidrasi intermidiet etilen oksida. 5. Gliserol (gliserin; 1,2,3-propanatriol) tidak berwarna, seperti sirup, rasanya manis, cairan tidak beracun. Triol ini didapat dari hidrolisa dalam suasana basa dari lemak sebagai hasil samping dari pembuatan sabun atau dari petrokimia propana. (Fessenden, 1997).Beberapa oksidasi dari alkohol antara lain: 1.

43

Oksidasi menjadi aldehid

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Hasil oksidasi mula-mula dari alkohol primer adalah suatu aldehid (RCH=O). Aldehid, siap dioksidasi menjadi asam karboksilat. Oleh sebab itu, reaksi antara alkohol primer dengan zat oksidator kuat akan menghasilkan asam karboksilat, dan bukan intermediet aldehid. Pereaksi tertentu harus dipakai apabila intermediet aldehid merupakan hasil yang diinginkan. 2.

Oksidasi menjadi keton. Suatu alkohol sekunder dioksidasi oleh oksidator yang reaktif kuat menjadi keton.

3.

Oksidasi menjadi asam karboksilat. Suatu oksidator kuat yang umum dapat mengoksidasi alkohol primer menjadi asam karboksilat.

Berdasarkan percobaan untuk larutan sampel dengan menambahkan K2CO3 secara berturut-turut; tidak ada endapan (larutan bening), tidak ada endapan (larutan bening), terdapat endapan (sukar larut).Sedangkan pada sampel dengan menambahkan CuSO4 anhidrat semuanya sukar larut.Masing-masing larutan sukar larut dalam air tersebut terdapat endapan berwarna biru. CuSO4 merupakan padatan putih, jika terkena air akan terbentuk garam hidratnya yang akan berubah menjadi biru. Jadi jika alkohol mengandung air akan diketahui dengan terjadinya perubahan warna biru. Hal tersebut menunjukkan adanya air dalam semua sampel alkohol. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : R – OH + K2CO3 R – K + H2O + CO2 R – OH + CuSO4 R – Cu + H2O + SO4

44

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

III. Alat dan bahan a. Alat yang digunakan 1.

Becker Glass

2.

Gelas Ukur

3.

Spatula

4.

Neraca Analitik

5.

Labu Erlenmeyer

6.

Hotplate

b. Bahan : 1.

Alkohol 10 %

2.

CuSO4

3.

Aquadest

IV. Prosedur percobaan : Kedalam tabung reaksi dimasukkan 10 cc alcohol 10 % yang berair kemudian dibubuhkan sedikit tembaga sulfat tak berair Kristal (dipercepat dengan memanaskan bubukan tembaga sulfat didalam mangkok porselin, hingga berubah menjadi putih). Setelah beberapa lama berada didalam alcohol maka garam yang putih warnanya itu akan berubah menjadi biru.

45

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

V.

Hasil Pengamatan : No 1.

Reaksi CuSO4 Dipanaskan di hotplate

Hasil Reaksi Berubah menjadi serbuk putih pada waktu selama 6 menit

2,

Serbuk putih CuSO4 dicampurkan

Semakin banyak serbuk CuSO4

dengan 5 ml alcohol

maka warnanya akan menjadi biru pekat

VI. Analisa Pengamatan Dari percobaan yang dilakukan dapat diketahui pengidentifikasan alcohol itu sendiri dalam proses pengidentifikasi alcohol menggunakan beberapa metode namun percobaan ini emnggunakan identifikasi alcohol secara reaksi oksidasi dan pengidentifikasi alcohol dengan cara mereaksikan dengan CuSO4.Dalam identifikasi ini, diambil CuSO4 sebanyak 2gram setelah itu dipanaskan dengan menggunakan hotplat pada waktu 30detik belum terjaid perubahan pada waktu 1menit. CuSO4 mengalami perubahan yaitu berwarna hijau hijau muda dan pada waktu 1,17 menit dengn temperature 8oc terdapat perubahan warna menjadi hijau tua dan senyawa CuSO4 sedikit mencair.Setelah itu angkat CuSO4 tadi dari hotplat dinginkan sebentar, lalu campurkan alcohol dengan CuSO4 yang telah dipanaskan tadi.Setelah dicampurkan terdapat perubahan warna biru laut atau biru muda.

46

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

VII. Tugas : 1. Tuliskan reaksi yang terjadi antara alkohol dengan CuSO4? Jawab : 𝐶2 𝐻6 𝑂 + 𝐶𝑢𝑆𝑜4 → 𝐶𝐻3 𝐶𝐻2 − 𝐶𝑢 + 𝐻2 𝑂 + 𝑆𝑂4 2.

Menurutmu, alkohol atau air yang menjadi pelarut sempurna, jelaskan? Jawab : Alkohol dan air merupakan pelarut sempurna tetapi tergantung dari larutan apa yang di pakai dalam percobaan pada sempel. Jika pada percobaan apabila larutan polar yang dipakai maka pelarut yang di gunakan adalah air sebagai pelarut yang sempurna karna air bersifat polar.Jika yang di pakai adalah larutan non polar maka pelarutnya pun pelarut yang non polar seprti alcohol. Jika larutan yangt di pakai dalah larutan yang ionic maka pelarutnya adalah air/polar.Pada percobaan diatas membuktikan bahwa mennggunan tembaga sulfat yang bersifat ionic sehingga pelarutnya adalah air dan etanol atau alcohol.Karena senyawa tersebut memiliki rantai karbon yang pendek.

VIII. Kesimpulan Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa serbuk CuSO4 Jika dicampurkan kedalam larutan aquadest 4 ml+5 ml alcohol akan berubah warna menjadi biru . semakin banyak serbuk CuSO4 ditambahkan maka semakin berwarna biru pekat warna larutan tersebut.

IX.

Daftar Pustaka

47

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur.Jilid 1. Binarupa Aksara. Jakarta. Dicky, D.P. 2012. Pengenalan alat-alat Laboratorium. http : //dsikreatif.blogspot.com Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik.Jakarta : Binarupa Aksara Hart. 1990. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga.

Lampiran Lampiran gambar No. 1.

48

Alat yang Digunakan Tabung Reaksi

Gambar

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

49

2.

Spatula

3.

Neraca Analitik

4.

Gelas Ukur

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

50

5.

Labu Erlenmeyer

6.

Hotplate

7.

Becker Glass

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Mengetahui

Palembang, 29 November 2017

Asisten Praktikum

Praktikan

1. Siti Amira Anggraini , S.T

(

)

2. Sri kuswatun , S.T

(

)

Ayu Sriwahyuni 122017027

51

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Sifat Metil Alkohol  Memisahkan Air Dari Alkohol Dengan Memakai Potas No Percobaan

:V

Tanggal Percobaan

:

I. Tujuan Percobaan : Untuk memisahkan kadar air yang ada pada larutan metil alkohol.

II. Landasan Teori

:

Alkohol OH merupakan larutan yang tidak berwarna dan mudah terbakar selain itu alkohol dapat juga sebagai pelarut sebagai amalien ( suatu zat yang dapat melunakkan atau melembutkan seperti lotion dll).Alkohol dipakai sebagai antiseptic eksterm. Alkohol dapat dipisahkan dari air yang terkandung didalamnya dengan memakai potas. Propilena merupakan senyawa organik yang banyak digunakan sebagai dasar pembuatan polipropilena, akrilonitril, propilena oksida dan cumene. Propilena dapat dibuat dengan berbagai cara, salah satunya yaitu reaksi eliminasi alkohol dengan bantuan katalis asam. Reaksi eliminasi merupakan suatu reaksi di mana sebagian molekul pereaksi hilang (eliminasi), misalnya molekul yang kecil seperti H2O atau HBr dan merupakan reaksi kimia yang dapat menghasilkan alkena dalam produknya.. Reaksi eliminasi alkohol pada percobaan ini bias disebut dengan dehidrasi, karena adanya pelepasan H2O. Pada proses pembuatan propilena ini bahan yang digunakan adalah isopropil alkohol, asam sulfat pekat dan kalium permanganat dengan proses destilasi. Proses destilasi adalah proses dimana terjadi pemisahan antara dua larutan untuk memperoleh larutan yang diinginkan berdasarkan pada

52

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 perbedaan

titik

didih.

Pada praktikum destilasi ini pertama yang dilakukan adalah melarutkan 30 ml H2SO4 kedalam 30 ml aquades, Pada tahap ini, katalis asam ini dilarutkan dengan H2O dengan perbandingan yang sama= 30 ml, hal ini bertujuan untuk meratakan distribusi kalor katalis ini yang nantinya diharapkan dapat mendehidrasi alkohol. Katalis H2SO4 berfungsi untuk melepaskan ion H+ yang nantinya akan mengikat ion OH- dari isopropyl alkohol yang akan ditambahkan selanjutnya, kemudian campuran dimasukan kedalam labu destilasi. Selanjutnya ditambahkan isopropyl alkohol,dan dilakukan proses destilasi, suhu dijaga jangan sampai lebih dari 800 C. Hal ini dilakukan agar air tidak mudah menguap. Saat proses destilasi akan membentuk propilena yang berbentuk gasyang kemudian mengubahnya dalam bentuk cairan dengan adanya kondensor. Kondensor inilah yang mengubah wujud gas propilena menjadi cair dalam suhu dan tekanan tetap.Suhu dan tekanan tetap diperoleh dari aliran air yang diberikan pada udara disekitar kondensor. Apabila suhu dan tekanan berubah, maka perubahan wujud gas menjadi cair molekul-molekul propilena

akan

termampatkan.

Molekul propilena yang sudah menjadi cair menetes pada erlenmeyer dan mengubah warna larutan kalium permanganat dalam erlenmeyer tersebut dari lembayung menjadi tak berwarna.Adanya larutan kalium permanganat disini dimaksudkan untuk mengidentifikasi adanya propilena.Larutan ini dipilih karena larutan kalium permanganat ini mudah terurai dalam propilena dengan membentuk endapan MnO2.Endapan ini berwarna cokelat.Percobaan yang dilakukan menunjukkan dengan jelas adanya warna cokelat yang terbentuk saat tetes demi tetes propilena masuk dalam erlenmeyer yang terisi larutan kalium permanganat. Proses destilasi ini diakhiri dengan hilangnya endapan cokelat dan larutan menjadi tak berwarna.

53

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Etanol terbentuk dari 3 senyawa yaitu karbon, hidrogen dan oksigen, etanol juga merupakan cairan yang mudah menguap dengan aroma yang khas dan tak berwarna. Dapat juga terbakar tanpa adanya asap dengan timbulnya lidah api berwarna biru yang kadang-kadang tidak dapat terlihat pada cahaya biasa. Etanol diartikan sebagai cairan yang sangat mudah terbakar, mudah menguap, alkohol yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, etanol juga tidak berwarna.Sifat gugus hidroksil yang polar menyebabkan dapat larut dalam banyak senyawa ion, utamanya natrium hidroksida, kalium hidroksida, magnesium klorida, kalsium klorida, amonium klorida, amonium bromida, dan natrium bromida.Natrium klorida dan kalium klorida sedikit larut dalam etanol. Oleh karena itu, etanol juga memiliki rantai karbon nonpolar, ia juga larut dalam senyawa nonpolar, meliput kebanyakan minyak atsiri dan banyak perasa, pewarna, dan obat. Ikatan hidrogen menyebabkan etanol murni sangat higroskopis, sehinggaakan menyerap air dari udara (Fessenden, 1997). Selain etanol orang mengenalnya dengan alkohol atau minuman yang beralkohol, ini disebabkan karena adanya etanol sebagai bahan utama atau zat utama dari etanol tersebut bukan metanol ataupun yang lainnya.Dalam segala apapun yang terikat pada atom karbon, dan yang memiliki gugus hidroksil (-OH) di dalam kimia alkohol juga dikenal dengan senyawa organik. Etanol sering digunakan dalam ilmu farmasi dan ilmu kimia, sehingga jika dihubungkan dengan ilmu farmasi akan memiliki arti tersendiri yang lebih luas. Dalam kimia, etanol adalah pelarut penting dan digunakan untuk stok senyawa sintetis lainnya dan etanol juga dapat digunakan sebagai bahan bakar.Etanol digunakan sebagai pelarut karena untuk konsumsi dan penggunaan pada

54

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 manusia.Contohnya, penggunaan pada pemakaian pewarna makanan, perasa, obatobatan serta dapat digunakan juga sebagai parfum (Fessenden, 1997). Etanol adalah salah satu pelarut yang sangat serbaguna, dia dapat larut dalam air dan pelarut organik lainnya, meliputi asam asetat, aseton, benzena, karbon tetraklorida, kloroform, dietil eter, etilena glikol, gliserol,nitrometana, piridina, dan toluena. Selain dapat larut dalam pelarut organik dan dalam air aetanol juga larut dalam hidrokarbon alifatik yang ringan, seperti pentana dan heksana, dan juga larut dalam senyawa kloridapada suhu 20°C nilai kalor 7077 kal/g, panas laten penguapan 204 kal/g dan mempunyai angka oktan 91-105 (Fessenden, 1997)

III. Alat dan bahan a.

Alat yang digunakan: 1.

Becker Glass

2.

Gelas Ukur

3.

Spatula

4.

Neraca Analitik

5.

Corong pemisah

b. Bahan : 1.

Alkohol 5%

2.

KNO3

3.

Aquadest

IV. Prosedur percobaan : 1. Ambillah 5 ml alkohol dengan kadar 10% dan 2gr CuSO4 2. Panaskan CuSO4 hingga berupa warna menjadi putih hitung waktu yang dibutuhkan hingga berubah warna

55

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 3. Campurkan 5 ml alkohol kadar 10% dengan 45 ml aquadest 4. Ambillah serbuk putih telur CuSO4 yang dipanaskan kemudian campur sedikit demi sedikit dalam larutan alkohol dengan kadar 10% hingga berubah menjadi berwarna biru

V.

Hasil Pengamatan: No

Reaksi

1.

20 ml alkohol + KNO3 (potas) yang

Hasil reaksi Terjadinya pemisahan

dikocok

VI.

Analisa Percobaan Alcohol adalah cairan jenuh tidak berwarna dan berbau khas. Alcohol suku tinggi ( jumlah cairan C banyak ) dan alcohol patualen (alcohol yang memiliki banyak gugus hidroksi OH ) dalam senyawanya merupakan cairan ketika dengan titik didih relative tinggi. Pada perobaan ini larutan KNO3 ditambahkan dengan alcohol sebanyak 20ml dan dikocok terjadi pengendapan saat pengocokan alcohol dan potas pada corong pemisah pada lapisan dibawah ialah larutan potas yang keras dan lapisan diatas ialah alcohol. Dengan corong pemisah kedua laurtan ini, mudah dipisahkan, saat pengocokan pada alcohol dan potas pemisah terasa dengan terasa dingin karena alcohol karena alcohol bersifat dingin jika ditambahkan dengan potas maka akan terasa lebih dingin. Pada waktu sekitar 5 menit didaptkan larutan sebanyak 16ml larutan yang awalnya 20ml larutan dari proses pemisahan dengan corong pemisah.

VII. Tugas: 1.

Sebutkan sifat – sifat fisika dan kimia dari KNO3

56

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Jawab: Sifat Fisik : a. Rasanya dingin, garam, pedas b. Berat molekul : 101,19 mol c. Titik didih : dekomposisi d. Suhu : 400ºc ( 752ºf ) e. Melting point : 334ºc ( 663,2ºf ) Sifat Kimia : a. Kelarutan : mudah larut dalam air panas, larut dalam air dingin, larut dalam etil atau ester, larut dalam amoniak (air, gliseril, alcohol) b. Properti disperse : lihat kelarutan di dalam air c.

Berwarna putih Berbentuk solid

d. Berbau 2.

Jelaskan mengapa alkohol dan potas ketika dicampur bias terpisah? Jawab: Karena terdapat partikel yang ada didalam kelarutan elektrolit kuat (KNO3) adalah ion – ion yang bergabung dengan molekul air.Sehingga larutan tersebut daya hantar listriknya kuat. Hal ini disebabkan karena tidak ada molekul / partikel lain yang menghalangi gerakan ion. Sehingga alkohol akan terpisahkan dari air karena potas bergabung dengan air.

VIII. Kesimpulan Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa potas reaksi dari 20 ml alkohol ditambahkan KNO3 ( Potas ) menghasilkan terjadinya pemisahan

57

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

IX.

Daftar Pustaka Arsyad, 2001.Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Jakarta: Gramedia. Bresnick, S.D.. 2003. Intisari Kimia Organik. Jakarta: Hipokrates. Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S.. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Jakarta: Bina Aksara. Fessenden. 1989. Kimia Organik, edisi ke 3. Jakarta: Erlangga. Kirk and Othmer. 1982. Kirk-Othmer Encyclopedia of Chemical Technology. Vol. 17. Canada: John Wiley and Sons, Inc. Pudjaatmaka, A.H.. 1992. Kimia Untuk Universitas Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Riawan, S. 1990. Kimia Organik Edisi 1. Jakarta: Binarupa Aksara. Svehla. 1979. Buku Ajar Vogel : Analisi Anorganik Kuntitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT Kalman Media Pusaka. Syabatini, A..2010. Pemurnian Bahan secara Rekristalisasi. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat. Wilbraham, A.C.. 1992. Pengantar Kimia Organik 1. Bandung: ITB.

Lampiran Lampiran gambar No.

58

Alat yang Digunakan

Gambar

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

59

1.

Spatula

2.

Gelas Ukur

3.

Beaker Glass

4.

Corong Pemisah

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 5.

Neraca Analaitik

Mengetahui

Palembang, 29 November 2017

Asisten Praktikum

Praktikan

1. Siti Amira Anggraini , S.T

(

)

2. Sri kuswatun , S.T

(

)

Ayu Sriwahyuni 122017027

60

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

KARBOHIDRAT ⟶ VERHARSING OLEH ALKALI No Percobaan

: VI

Tanggal Percobaan

:

I.

Tujuan Percobaan

:

Untuk mengetahui reaksi – reaksi terhadap alkohol.

II. Landasan Teori

:

Kepada larutan acetaldehyde dalam air ditambahkan natroonloog dari 10 % dan kemudian dipanaskan. Maka akan terjadi perubahan warna kuning coklat dari acetaldehyde dan benzene aldehyde tidak memberikan reaksi.Logam alkali adalah kelompok unsur kimia pada Golongan 1 tabel periodik, kecuali hidrogen. Kelompok ini terdiri dari litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsurunsur logam alkali harus disimpan dalam medium minyak. [2]Ciri khas yang paling mencolok dari alkali adalah kereaktifannya yang luar biasa besar. Logam-logam yang sangat umum seperti natrium, kalium, dan kalsium kurang dikenal baik karena logamlogam ini begitu aktif sehingga logam ini tak terdapat sebagai unsur bila bersentuhan dengan udara atau air. Tak satu pun unsur dari logam IA dan IIA terdapat di alam dalam keadaan unsurnya. Semua unsur alkali terdapat dalam senyawaan alam sebagai ion uni positif (positif satu) semua unsur alkali tanah terdapat sebagai ion dipositif (positif dua). [3] Garam-garam logam alkali umumnya dicirikan oleh titik leleh yang tinggi, oleh hantaran listrik lelehannya, dan kemudahannya larut dalam air, kadang-kadang terhidrasi apabila anion-anionnya kecil, seperti dalam halida, karena energi hidrasi

61

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 ion-ion tersebut tidak cukup untuk mengimbangi hidrasi yang besar dan sering kali terhidrasi dalam padatan garamnya bila garam-garam yang sama dari alkali yang lain tidak terhidrasi, LiClO4 . 3H2O. Untuk garam-garam asam kuat, garam Li biasanya paling larut dalam air diantara garam-garam alkali, sedangkan bagi asam lemah, garam Li biasanya kurang larut daripada garam-garam unsur lainnya. [4] Logam alkali mempunyai energi resonansi rendah dan kecenderungannya kuat melepas elektron valensi tunggalnya, cukup reaktif sehingga jarang ditemukan secara bebas dialam. Logam alkali dapat bereaksi dengan air membentuk hidroksida logam alkali dengan melepas gas hidrogen, dapat membentuk oksida, peroksida bahkan superoksida yang ketiganya menghilangkan bentuk kilapan logamnya. Selain litium yang hanya dapat membentuk oksida, maka logam alkali yang lain dapat membentuk superoksida dan untuk K, Rb dan Cs dapat pula membentuk superoksida logam alkali artinya reaktifitas logam alkali dengan oksigen meningkat dari atas kebawah dalam golongannya. [5] Semua ion alkali tak berwarna dan agak tak reaktif. Garamnya yang sederhana seperti LiCl, KNO3, Cs2SO4, dan Rb2CO3 biasanya sangat larut dalam air. Larutan senyawa ini merupakan elektrolit kuat yang khas. Senyawa litium mirip dengan senyawa magnesium. Sebagai contoh, kelarutan karbonat dan fosfatnya adalah rendah. Di antara unsur-unsur alkali tanah, kalium, stronsium, dan barium membentuk senyawa yang sangat serupa satu dengan yang lainnya. Magnesium, dan lebih khususnya lagi berilium membentuk senyawaan yang berbeda dari senyawaan ketiga unsur lainnya itu. Karena ukuran ionnya yang kecil (jadi rapatan muatan yang besar) berilium membentuk ikatan kovaln-ionik dengan sejumlah atom lainnya. [6] Logam-logam golongan I, dan sampai batas tertentu bagi Ca, Sr, Ba, Eu, dan Yb, larut dalam amonium memberikan larutan berwarna biru bila diencerkan.

62

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Larutan-larutan ini menghantarkan listrik dan pembawa arus yang utama adalah elektron tersolvasi. Sementara unsur elektron tersolvasi dalam air sangat pendek, dalam amonia cair yang sangat murni umunya cukup panjang (setiap komposisi kurang dari 1%). [7] Salah satu logam alkali yang dapat digunakan sebagai katalis oksida logam alkali adalah senyawa CaO. Kelebihannya antara lain aktivitas yang tinggi, kondisi reaksi yang rendah, masa katalis yang lama dan biaya katalis yang rendah. [8]Logam alkali tanah adalah kelompok unsur kimia golongan 2 pada tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Radium kadang tidak dianggap sebagai alkali tanah karena sifat radioaktif yang dimilikinya. [9] .Unsur-unsur golongan II A disebut juga alkali tanah sebab unsur-unsur tersebut bersifat basa dan banyak ditemukan dalam mineral tanah umumnya reaktif, tetapi kurang reaktif jika dibandingkan dengan logam alkali. [10] Logam-logam alkali tanah adalah Be, Mg, Ca, Sr dan Ba, logam ini juga cukup reaktif namun tidak sereaktif jika dibandingkan dengan logam alakli. Memiliki kecenderungan melepas kedua elektron terluarnya membentuk ion M2+ dengan bentuk konfigurasinya menyerupai konfigurasi gas mulia yang stabil dan karakter ini meningkat dari berilium sampai kebarium dan khasus untuk berilium dialam lebih cenderung berbentuk molekuler dibanding berbentuk ionik terutama oksidanya berbentuk oksida amfoter bukan oksida logam yang bersifat basa. [11] 3.

Reaksi Semua unsur dalam IIA tidak bereaksi dengan air kecuali pada suhu tinggi

kecuali berilium dan magnesium berkorosi terus-menerus dalam udara sampai mereka seluruhnya telah diubah menjadi oksida, hidroksida, atau karbonat. Berilium

63

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 dan magnesium mudah bereaksi dengan oksigen tetapi selaput oksida yang kuat yang terbentuk, cenderung melindungi logam yang terletak disebelah bawahnya dari serangan lebih lanjut pada suhu kamar. Bila dipanaskan keras-keras, bahkan kedua logam ini pun akan terbakar dengan baik. Pada suhu tinggi, magnesium yang terbakar dalam udara bereaksi bukan saja dengan oksigen, tetapi bahkan dengan nitrogen dan karbon dioksida. [12] Didalam tanah unsur-unsur logam alkali tanah terdapat dalam bentuk senyawa. Magnesium kalsium terdapat dalam bentuk silikat dan aluminosilikat sebagai kationoknya. Oleh karena itu kation-kation dalam silikat itu larut dalam air dan terbawa oleh air hujan ke laut maka ion-ion Ca2+ dan Mg2+ banyak ditemukan dilaut, terutama pada kulit kerang sebagai CaCO3 [13]. Mg dan Be tidak bereaksi dengan air dingin seperti halnya logam alkali tanah lainnya. hal ini dapat dijelaskan dari segi lebih tingginya energi ionisasi untuk kedua logam ini (Mg l1 = 738, l2=1451 kj/mol; Be, l1 =900, l2= 1757 kj/mol). Namun demikian, menentukan reakstivitas dari golongan 1 dan 2 ini berdasarkan energi ionisasinya saja adalah penyederhanaan yang sangat berlebihan. Asalkan selisi ionisasinya sangat besar, kita dapat membuat perbandingan dengan hanya mempertimbangkan faktor itu saja. Namun, jika selisi energi ionisasinya kecil, faktor lain juga harus dipertimbangkan. [14] Berilium digunakan dalam aliase (paduan logam) untuk membuat pegas yang kelenturannya tahan lama sekali. Magnesium digunakan untuk aliase berbobot ringan, terutama dalam kapal terbang. Unsur alkali dan alkali tanah mempunyai energi pengionan dan keelektronegatifan rata-rata yang paling rendah dari semua keluarga unsur. Sifat ini berkaitan dengan ukuran atomnya dan jarak yang relatif besar antara elektron S luar dengan inti. Unsur IA dan IIA memberi warna-warana

64

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 yang khas pada nyala api biasa. Dalam pekerjaan laboratorium analitik, uji-uji nyala sering digunakan untuk mengungkapkan ada tidaknya berbagai unsur alkali dan alkali tanah.

III.

Alat dan bahan yang dipakai : A. Alat :

1. Becker Glass 2. Labu Erlenmeyer 3. Gelas Ukur 4. Spatula 5. Neraca Analitik 6. Hotplate Bahan : 1. Acetaldehyde (CH3CHO) 2. Natroonlog (NaOH) 3. Aquadest

IV.

Prosedur percobaan : 1. Ambil dan ukur larutan acataldehyde sebanyak 0,17 ml 2. Ambil dan timbang NaOH sebanyak 0,04 gr 3. Ambil dan ukur aquadest sebanyak 30 ml untuk larutan acataldehyde dan ukur 10 ml lagi untuk melarut NaOH 4. Masukan kedalam beackerglass aquadest sebanyak 30 ml tadi lalu campurkan acetaldelhyde sebanyak 4 tetes atau 5 tetes =0,17 ml

65

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 5. Masukan NaOH yang sudah di timbang ke labu erlemeyer dan air sebanyak 10 ml tadi aduk perlahan sampai tidak ada gumpalan atau butiran dalam wadah tersebut 6. Dari 10 ml larutan NaOh 3 ml yang diambil 7. Lalu 3 ml NaOH dicampurkan kelarutan alcetaldyde tdi 8. Kucang beacker glass pastikan semua tercampur rata 9. Lalu panaskan mengunakan hot plate, catac setiap menit hasilnya jika ada perubahannya

V.

Hasil Pengamatan : no

VI.

Reaksi

Hasil reaksi

Analisa Percobaan Percobaan yang dilakukan tidak berhasil. Beberapa faktor terjadi : 1. Sudah terkontaminasinya bahan baku tersebut 2. Pemakaian alat yang dipakai bersamaan dari pengambilan bahan yang satu ke bahan yang lainnya 3. Apa yang digunakan tidak setril 4. Saat penimbangan atau ukuran tidak sesuai takaran

66

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Menurut beberapa sumber yang dibaca dalam percobaan ini menggunakan reaksi senyawa karbon yaitu reaksi polimerisasi menggunakan sampel acetadyhil dengan NaOH sebagai katalis Reaksi polimerdisasi O

O

OH

O

││

││

││

││

𝐶𝐻3 – C – H +𝐶𝐻3 – C – H + NaOH

𝐶𝐻3 – C - 𝐶𝐻2 – C – H

Pada reaksi di peroleh bahwa asetaldehyl tidak larut seluruhnya yang menghasilkan larutan keruh . jika percobaan berhasil NaOH ditambah acetadhedyl berubah menjadi sedikit pink, kemudian dipanaskan temperatu 50 selama 2 menit ( warna tetap putih sedikit pink) dinaikan lagi dengan temperatul 6◦c setelah 4 menit ( warna pink kekuningan ) dan dinaikan kembali temperatur 7◦c selama 5 menit warna berubah menjadi kuning kecoklatan setelah didiamkan berapa saat larutan keruh terlihat ada endapan hitam didasar tabung. Hal ini sebabkaan karena acetaldehyde bereaksi dengan senyawanya sendiri dengan katalis NaOH membentul molekul yang lebih besar ( polimer ).

VII. Tugas: 1. Sebutkan sifat-sifat fisika dan kimia dari acetaldehyde ? Jawab : 1. Keadaan fisik : cairan tidak berwarna atau gas, berbau seperti buahbuahan, rasa seperti daun hijau. 2. Titik lebur : -121oC

67

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 3. Titik didih : 21oC 4. Titik nyala : -39oC (tabung tertutup); -40oC (tabung terbuka) 5. Kerapatan uap : 1,52 6. Berat jenis : 0,7834 pada 16oC 7. Kelarutan : Dalam air 1 x 106 mg/L pada 25oC, larut dalam alcohol, eter, bensena, bensin, toluene, terpentin, nafta, dan aseton. 2. Dari percobaan ini , tuliskan reaksi protein yang dapat anda peroleh Jawab: Acetaldehyde digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan asam asetat, paradelhida, butanol, parfum, bahan pemberi rasa, bahan pewarna anilin, plastic, karet sintetis, kaca perak, pengeras serat gelatin.

VIII. Kesimpulan: Jadi, dapat disimpulkan semakin lama campuran NaOH dan CH3CHO maka warna berubah menjadi semakin pekat, volume menyusut, dan suhu semakin meningkat.

IX.

Daftar Pustaka Keenan, Charles W. Ilmu Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga, 1986. Cotton, F. Albert. Basic Inorganic Chemistry, terj. Sahati Suharto, Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI-Press, 2013. Herawan, Tjahjono, dkk. “Pengaruh Konsentrasi Li Yang Di-Doping Kedalam Katalis Cao Terhadap Reaksi Transesterifikasi Minyak Sawit”, Jurnal Teknik Kimia 2, No. 3 (2013), h. 1-7. Kasim, Syahruddin. Kimia Dasar. Makassar:UPT MKU UNHAS, 2008. Syamsidar, Dasar Reaksi Kimia Anorganik. Makassar: Alauddin University Press, 2017

68

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

LAMPIRAN A.

Perhitungan bahan : 

NaOH Dik : Ar Na : 23 Ar O : 16 Ar H : 1 V : 50 N : 0,1 Dit : m…? Jawab : BM NaOH

= 1 x Na + 1 x O + 1 x H = (1 x 23) + (1 x 16) + (1x1) = 23 + 16 + 1= 40



CH3CHO Dik : Ar C : 12 Ar H : 1 Ar O : 16 N1 : 0,1 V1 : 50 % : 99% = 0,99

69

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Dit : m…? Jawab : BM CH3CHO = 2 x C + 4 x H + 1 x O = (2 x 12) + (4 x 1) + (1 x 16) = 24 + 4+ 16 = 44

B.

Lampiran Gambar: No. 1.

70

Alat yang Digunakan Gelas Ukur

Gambar

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

71

2.

Spatula

3.

Neraca Analitik

4.

Labu Erlenmeyer

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 5.

Hotplate

6.

Becker Glass

Mengetahui

Palembang,

Asisten Praktikum

Praktikan

1. Siti Amira Anggraini , S.T

(

)

2. Sri kuswatun , S.T

(

)

Ayu Sriwahyuni 122017027

72

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 PROTEIN – PROTEIN (REAKSI)

No. Percobaan

: VII

Tanggal percobaan

:

I.

Tujuan Percobaan Untuk mengetahui reaksi dari protein – protein.

II. Dasar Teori Protein adalah sekelompok senyawa organik yang nyaris keseluruhannya terdiri atas karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen.Protein biasanya suatu polimer yang tersusun atas banyak subunit (monomer) yang dikenal sebagai asam amino.Asam amino yang biasanya ditemukan dalam protein menunjukkan struktur sebagai berikut (Fried dan Hademenos, 2006). Protein merupakan makromolekul yang paling melimpah di dalam sel dan menyusun lebih dari setengah berat kering pada semua organisme. Sebagai makro molekul, protein merupakan senyawa organik yang mempunyai berat molekul tinggi dan berkisar antara beberapa ribu sampai jutaan dan tersusun dari C, H, O dan N serta unsur lainnya seperti S yang membentuk asam-asam amino. Semua protein pada semua makhluk, dibangun oleh oleh susunan dasar yang sama, yaitu 20 macam asam amino baku yang molekulnya sendiri tidak mempunyai aktivitas biologis sedang protein sebagai enzim dan hormon mempunyai fungsi khusus. Disamping itu protein dapat berfungsi sebagai pembangun struktur, sumber energi, penyangga racun, pengatur pH dan bahkan sebagai pembawa sifat turunan dari generasi ke generasi (Patong, dkk., 2012).

73

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Melalui reaksi hidrolisis protein telah didapatkan 20 macam asam amino yang dibagi berdasarkan gugus R-nya, berikut dijabarkan penggolongan tersebut : asam amino non-polar dengan gugus R yang hidrofobik, antara lain Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin, Prolin, Fenilalanin, Triptofan dan Metionin. Golongan kedua yaitu asam amino polar tanpa muatan pada gugus R yang beranggotakan Lisin, Serin, Treonin, Sistein, Tirosin, Asparagin dan Glutamin. Golongan ketiga yaitu asam amino yang bermuatan positif pada gugus R dan golongan keempat yaitu asam amino yang bermuatan negatif pada gugus R. Dari ke-20 asam amino yang ada, dijumpai delapan macam asam amino esensial yaitu valin, leusin, Isoleusin, metionin, Fenilalanin, Triptofan, Treonin, dan Lisin. Asam amino essensial ini tidak bisa disintesis sendiri oleh tubuh manusia sehingga harus didapatkan dari luar seperti makanan dan zat nutrisi lainnya (Samadi, 2012). Pembagian tingkat organisasi struktur protein ada empat kelas yakni struktur primer, struktur sekunder, dan struktur tersier.Sedangkan klasifikasi protein dibagi berdasarkan sifat biologisnya, berdasarkan sifat kelarutannya dan gugus prostetiknya (Katili, 2009). Pada struktur primer ini ikatan antar asam amino hanya ikatan peptida (ikatan kovalen).Struktur ini dapat digambarkan sebagai rumus bangun yang biasa ditulis untuk senyawa organik. Pada ikatan ini tidak terdapat ikatan atau kekuatan lain yang menghubungkan asam amino dengan satu dan lainnya. Pada struktrur sekunder dimana rantai asam amino bukan hanya dihubungkan oleh ikatan peptida tetapi juga diperkuat oleh ikatan hidrogen.Karena ikatan peptida adalah planar maka dalam satu molekul protein dapat berotasi hanya Ca-N dan Ca-C terhadap sumbu (struktur primer), sehingga memungkinkan suatu protein yang disebut a-heliks. Struktur tersier terbentuk karena terjadinya pelipatan (folding) rantai a-heliks, konformasi b, maupun

74

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 gulungan rambang suatu polipeptida, membentuk protein globular, yang struktur tiga dimensinya lebih rumit daripada protein serabut. Struktur kuartener terbentuk dari beberapa bentuk tersier dan bisa terdiri dari promoter yang sama atau yang berlainan. Agregasi dari banyak polipeptida dapat membentuk sebuah protein tunggal yang fungsional (Patong, dkk., 2012). Fungsi protein ditentukan oleh konformasinya, atau pola lipatan tiga dimensinya, yang merupakan pola dari rantai polipeptida.Beberapa protein seperti keratin rambut dan bulu, berupa serabut, dan tersusun membentuk struktur linear atau struktur seperti lembaran dengan pola lipatan berulang yang teratur.Protein lainnya, seperti kebanyakan enzim, terlipat membentuk konformasi globular yang padat dan hampir menyerupai bentuk bola.Konformasi akhir bergantung pada berbagai macam interaksi yang terjadi (Kuchel dan Ralston, 2006). Dalam ilmu Kimia, pencampuran atau penambahan suatu senyawa dengan senyawa yang lain dikatakan bereaksi bila menunjukkan adanya tanda terjadinya reaksi, yaitu: adanya perubahan warna, timbul gas, bau, perubahan suhu, dan adanya endapan. Pencampuran yang tidak disertai dengan tanda demikian, dikatakan tidak terjadi reaksi kimia.Ada beberapa reaksi khas dari protein yang menunjukkan efek/tanda terjadinya reaksi kimia, yang berbeda-beda antara pereaksi yang satu dengan pereaksi yang lainnya. Semisal reaksi uji protein (albumin) dengan Biuret test yang menunjukkan perubahan warna, belum tentu sama dengan pereaksi uji lainnya (Ariwulan, 2011). Uji protein dengan metode identifikasi protein secara kualitatif dapat menggunakan prinsif (Khoiriah, 2012) :

75

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 a. Uji Biuret : pembentukan senyawa kompleks koordinat yang berwarna yang dibentuk oleh Cu²++ dengan gugus –CO dan –NH pada ikatan peptida dalam larutan suasana basa. b. Pengendapan dengan logam : pembentukan senyawa tak larut antara protein dan logam berat. c. Pengendapan dengan garam : pembentukan senyawa tak larut antara protein dan ammonium sulfat. d. Pengendapan dengan alkohol : pembentukan senyawa tak larut antara protein dan alkohol. e. Uji koagulasi

: perubahan bentuk yang ireversibel dari protein akibat dari

pengaruh pemanasan. f. Denaturasi protein : perubahan pada suatu protein akibat dari kondisi lingkungan yang sangat ekstrim. Berbagai protein globular mempunyai daya kelarutan yang berbeda dalam air.Variabel yang mempengaruhi kelarutan ini adalah pH, kekuatan ion, sifat dielektrik pelarut, dan temperatur.Pemusahan protein dari campuran dengan pengaturan pH didasarkan pada harga pH isoelektrik yang berbeda-beda untuk tiap macam protein.Pada umumnya molekul protein mempunyai daya kelarutan minimum pada pH isoelektriknya. Pada pH isoelektriknya beberapa protein akan mengendap dari larutan, sehingga dengan cara pengaturan pH larutan, masing-masing protein dalam campuran dapat dipisahkan satu dari yang lainnya dengan teknik yang disebut pengendapan isoelektrik (Patong, dkk., 2012). Protein yang tercampur oleh senyawa logam berat akan terdenaturasi. Hal ini terjadi pada albumin yang terkoagulasi setelah ditambahkan AgNO3 dan (CH3COO)2Pb. Senyawa-senyawa logam tersebut akan memutuskan jembatan garam

76

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 dan berikatan dengan protein membentuk endapan logam proteinat. Protein juga mengendap bila terdapat garam-garam anorganik dengan konsentrasi yang tinggi dalam larutan protein.Berbeda dengan logam berat, garam-garam anorganik mengendapkan

protein

karena

kemampuan

ion

garam

terhidrasi

sehingga

berkompetisi dengan protein untuk mengikat air.Pada percobaan, endapan yang direaksikan dengan pereaksi millon memberikan warna merah muda, dan filtrat yang direaksikan dengan biuret berwarna biru muda.Hal ini berarti ada sebagian protein yang mengendap setelah ditambahkan garam (Sri, 2012). Denaturasi adalah proses yang mengubah struktur molekul tanpa memutuskan ikatan kovalen. Proses ini bersifat khusus untuk protein dan mempengaruhi protein yang berlainan dan sampai yang tingkat berbeda pula. Denaturasi dapat terjadi oleh berbagai penyebab yang paling penting adalah bahan, pH, garam, dan pengaruh permukaan. Denaturasi biasanya dibarengi oleh hilangnya aktivitas biologi dan perubahan yang berarti pada beberapa sifat fisika dan fungsi seperti kelarutan (Deman,1989). Sebagian besar protein dapat diendapkan dari larutan air dengan penambahan asam tertentu seperti, asam trikloroasetat dan asam perklorat.Penambahan asam ini menyebabkan terbentuknya garam protein yang tidak larut.Zat pengendapan lainnya adalah tungstat, fosfotungstat dan metanofosfat. Protein juga diendapkan dengan kation tertentu seperti Zn2+ dan Pb2+ (Patong, dkk., 2012).

III. Alat Dan Bahan a. Alat tang digunakan:

77

1. Beacker Glass

1 buah

2. Pipet Tetes

1 buah

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 3. Spatula

1 buah

4. Labu Erlenmeyer

3 buah

5. Gelas Ukur

1 buah

6. Neraca Analitik

1 set

b. Bahan yang digunakan: 1. Aquades 2. Putih Telur 3. Kupri Sulfat (CuSO4) 4. Kalium hidroksida (KOH)

IV. Prosedur percobaan 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Timbanglah KOH sebanyak 0,112 gram 3. Timbanglah CuSO4 sebanyak 0,318 gram 4. Ambil putih telur sebanyak 5 ml 5. Lalu putih telur ditetesi dengan CuSO4 sampai terdapat adanya endapan 6. Setelah itu tetesi dengan KOH sampai warna violet 7. Kemudian amati perubahan yang terjadi

78

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

V. Data Pengamatan Pereaksi

Hasil reaksi

Putih telur (5 ml)

Menghasilkan

+

CuSO4

Gambar

(5 endapan biru

tetes)

Putih telur (5 ml) Menghasilkan +CuSO4 (5 tetes) warna violet + koh (40 tetes)

VI. Analisa percobaan Dari percobaan yang dilakukan putih telul 5 ml direaksikan dengan CuSO4 sebanyak 5 tetes.Maka dari percobaan tersebut menghasilkan endapan.Selanjutnya, larutan putih telur dengan Cu SO4 tadi direaksikan dengan ditetesi KOH sebanyak 40 tetes menghasilkan warna violet.

VII.

Tugas 1. Sebutkan sifat-sifat fisika dan kimia dari KOH!

79

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Jawab : Sifat Fisika : a. Rumus molekul KOH b. Titik didih 2408oC c. Titik lebur 680oC d. Massa molar 56,1047 g/mol e. Densitas 2,04 g/cm3 Sifat Kimia : a.

Berbentuk solid

b.

Berwarna putih atau kuning

c.

Tidak berbau

d.

Mudah terbakar

e.

Bersifat korosif

2. Dari percobaan ini, tuliskan reaksi protein yang dapat anda peroleh! Jawab : - CuSO4 + CH3CH2COOH - CuCOOH + NaOH

CH3CH2SO4 + CH4COOH

NaCOOH + CuOH

VIII. Kesimpulan Jadi dapat disimpulkan dari percobaan yang telah dilakukan bahwa pencampuran antara 2 mL alkohol, 20 mL putih telur, 20 mL larutan CuS04 mengalami reaksi yaitu terjadi perubahan warna menjadi biru muda dan terdapat endapan.

IX. Daftar Pustaka

80

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Fried, G. H. dan Hademenos, G. J., 2006, Schaum’s Outlines Biologi Edisi Kedua, Penerbit Eralangga, Jakarta. Katili,

A.

S.,

2009,

Struktur

dan

Fungsi

Protein

Kolagen

(online),

(http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JPI/article/view/587), Jurnal Penelitian, Vol : 2 (5), Hal : 19-29, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo. http://riskynurhikmayani.blogspot.co.id/2014/02/biokimia-reaksi-uji-protein.html Khoiriah,N.,2012,UjiReaksi Protein (online),(http://nissakhoiriah.blogspot.com), diakses pada tanggal 21 Oktober 2013 pukul 20.17 WITA. Deman, M. John, 1997, Kimia Makanan, Institut Teknologi Bandung , Bandung.

LAMPIRAN a. Lampiran Perhitungan •

CuSO4

BM CuSO4

= 1 x Cu + 1 x S + 4 x O = (1 x 64) + (1 x 32) + (4 x 16) = 64 + 32 + 64= 160

Rumus Padatan = =

BM X N V 1000 160 X 0,1 X 50 1000

= 0,8 gram

81

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

b. Lampiran Gambar No

Alat

yang

digunakan 1

Beacker Glass

2

Labu Erlenmeyer

3

Spatula

82

Gambar

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 4

Pipet tetes

5

Gelas ukur

6

Neraca analitik

Mengetahui

Palembang,

Asisten Praktikum

Praktikan

1. Siti Amira Anggraini , S.T ( 2. Sri Kuswatun , S.T (

)

) Ayu Sriwahyuni 122017027

83

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PROTEIN – PROTEIN (COAGULATIC) No Percobaan

: VIII

Tanggal percobaan

:

I.

Tujuan Percobaan Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui reaksi dari protein-protein.

II. Dasar Teori Protein adalah senyawa organik yang mempunyai berat molekul besar antara ribuan hingga jutaan satuan(g/mol), komponen protein terdiri atas atom karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen, dan beberapa ada yang mengandung sulfur dan fosfor. Protein yang tersusun dari hanya asam amino disebut protein sederhana.Protein disebut juga polypeptida karena beberapa asam amino saling berikatan dalam ikatan peptida.Adapun protein yang mengandung bahan selain asam amino, seperti turunan vitamin, lemak, dan karbohidrat, disebut protein kompleks.Secara biokimiawi, 20% dari susunan tubuh orang dewasa terdiri dari protein.Kualitas protein ditentukan oleh jumlah den jenis asam aminonya (Devi, 2010). Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas protein adalah pemanasan. Dengan pemenasan, kandungan protein pada suatu bahan akan mengalami kerusakan atau biasa disebut dengan denaturasi. Denaturasi akan mengakibatkan protein yang dikonsumsi tidak akan bisa diserap dan digunakan oleh tubuh secara optimal. Kata protein berasal dari kata protos atau proteos yang berarti pertama atau utama.Protein merupakan komponen penting sel hewan atau manusia sehingga fungsi utama protein yaitu sebagai zat pembentukan dan pertumbuhan tubuh.Protein adalah

84

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 komponen yang terdiri atas atom karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen, dan beberapa ada yang mengandung sulfur dan fosfor.Tersusun dari serangkaian asam amino dengan berat molekul yang relatif sangat besar, yaitu berkisar 8.000 sampai 10.000.Protein

yang

tersusun

dari

hanya

asam

amino

disebut

protein

sederhana.Adapun protein yang mengandung bahan selain asam amino, seperti turunan vitamin, lemak, dan karbohidrat, disebut protein kompleks.Secara biokimiawi, 20% dari susunan tubuh orang dewasa terdiri dari protein.Kualitas protein ditentukan oleh jumlah den jenis asam aminonya (Devi, 2010). Protein sangat berperan penting dalam proses tubuh. Proses kimia tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Di samping itu, hemoglobin dalam butir-butir darah merah (eritrosit) yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh adalah suatu jenis protein.Demikian juga zat-zat yang berperan untuk melawan bakteri atau yang biasa disebut antigen juga suatu protein.Protein merupakan jenis zat gizi yang diperlukan tubuh untuk menggantikan sel-sel yang rusak dan juga untuk pertumbuhan.Kita memperoleh protein dari makanan yang berasal dari hewan ataupun tumbuhan.Protein yang berasal dari hewan disebut protein hewani, sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Beberapa makanan sumber protein adalah daging, telur, susu, ikan, beras, kacang, kedelai, gandum, jagung, dan buah-buahan. Protein murni tidak berwarna dan tidak berbau.Jika protein tersebut dipanaskan, warnanya berubah menjadi coklat dan baunya seperti bau bulu atau bau rambut terbakar.Keratin misalnya, yaitu protein yang monomernya banyak mengandung asam amino sistein.Jika keratin dibakar, timbul bau yang tidak enak.Protein alam yang murni juga tidak memiliki rasa, tetapi hasil hidrolisis protein,

85

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 yaitu proteosa, pepton, dan peptida, mempunyai rasa pahit.Pada umumnya, protein terdapat dalam bentuk amorf dan hanya sedikit sekali yang terdapat dalam bentuk Kristal.Protein nabati umumnya lebih mudah membentuk Kristal dibandingkan dengan protein hewani.Protein hewani seperti hemoglobin mudah membentuk suatu Kristal, sedangkan albumin sukar.Kandungan protein pada setiap bahan berbedabeda.Beberapa protein enzim, seperti tripsin, pepsin, urease, dan katalase juga dapat membentuk Kristal (Sumardjo, 2008). Viskositas larutan protein dipengaruhi oleh jenis dan konsentrasi protein. Pada konsentrasi yang sama, larutan protein fibrosa mempunyai viskositas yang lebih tinggi dibandingkan dengan protein globular. Jadi, juga pada konsentrasi yang sama, larutan protein bermolekul besar mempunyai viskositas yang lebih tinggi dibandingkan dengan larutan protein bermolekul kecil. Viskositas protein paling rendah yaitu pada titik isoelektriknya.Kelarutan protein dalam pelbagai pelarut (air, alcohol, dan garam encer) berlainan. Protein yang kaya akan radikal-radikal nonpolar bebas lebih mudah larut dalam campuran alcohol-air dari pada dalam air. Protein yang miskin akan radikal-radikal polar bebas cenderung untuk mengendap dengan penambahan sedikit alcohol atau aseton. Protein tidak larut dalam air, tetapi kaya akan radikal-radikal yang bermuatan, dan mudah larut dalam garam-garam netral. Tinggi rendahnya suhu dapat memengaruhi kelarutan protein dalam larutan garam.Dalam larutan garamfosfat misalnya karboksi hemoglobin kuda pada suhu 0oC mempunyai kelarutan sepuluh kali lebih besar dari pada suhu 25oC.Protein yang terdapat pada biji-biji tanaman lebih mudah larut dalam larutan garam pada suhu tinggi dibandingkan dengan suhu rendah.Namun, kenaikan suhu tidak banyak memengaruhi kelarutan albumin telur dalam larutan garam (Sumardjo, 2008).

86

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Adanya gugus amino dan karboksil bebas pada ujung-ujung rantai molekul protein, menyebabkan protein mempunyai banyak muatan (polielektrolit) dan bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan asam maupun dengan basa).Dalam kimia, amfoter merujuk pada zat yang dapat bereaksi sebagai asam atau basa.Perilaku ini dapat terjadi karena memiliki dua gugus asam dan basa sekaligus atau karena zatnya sendiri mempunyai kemampuan seperti itu.Zat amfoter yang klasik adalah asam amino, protein, dan air.Beberapa logam, seperti seng, timah, aluminium, dan berilium, dapat membentuk oksida amfoterik.Gejala ini dapat dimanfaatkan untuk memisahkan kation dalam larutan, misalnya seng dari mangan (Linggih, 2004). Putih telur atau albumin merupakan cairan yang tidak berwarna, mengandung kurang lebih 78% air. Beberapa karakteristik protein putih telur mentah antara lain bersifat racun baik untuk hewan maupun manusia seperti avidin, flavoprotein dan sebagainya. Oleh karena itu sebaiknya dilakukan pemanasan supaya daya racunnya sirna (S. Emma, 2005). Menurut Paran (2009), putih telur mengandung 86% air di dalamnya. Biasanya putih telur yang lebih dekat dengan kuning telur bersifat lebih kental daripada putih telur yang dekat dengan cangkang/kulit telur. Kandungan nutrisi pada putih telur antara lain: karbohidrat 0,8 g; mineral 0,60 g; kalsium 6,0 mg; fosfor 17,0 mg; Besi 0,2 mg; vitamin A (retinol) 0 mcg; vitamin B1 (tiamin) 0,01 mg; dan vitamin C (asam askorbat) 0 mg. Protein merupakan persenyawaan kompleks yang dihasilkan dari polimerisasi asam asam amino yang terikat satu sama lain melalui ikatan peptide(-CO-NH-). Protein merupakan senyawa yang sangat penting dalam sistem kehidupan karena protein memainkan peran yang sangat vital dalam semua aktivitas sel-sel tubuh makhluk hidup.Protein dignakan untuk dukungan struktural, penyimpanan, transport substansi lain, pergerakan dan pertahanan melawan substansi asing.Sebagai contoh, fibrosa

87

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 mempunyai peran yang sangat penting dalam menyangga atau melindungi tubuh, sedangkan protein globuler seperti albumain memiliki peranan dalam aliran darah untuk penahan tekanan osmosis. Semua protein terdiri dari rantai polipeptida yang memiliki struktur tertentu dalam tiga dimensi.Struktur protein terdiri dari 3 macam yaitu sekunder, tersier, dan kuartener.Pada struktur tersier, terdapat ikatan hidrogen, ikatan disulfida atau ikata ionik.Struktur

pada protein menentukan sifat-sifat protein baik daya larutnya

maupun peranannya sebagai enzim suatu reaksi. Jika dari ketiga ikatan itu pecah maka rantai polipeptida akan diubah bentuknya yang mempunyai sifat berbeda. Proses yang terjadi ini disebut dengan dinaturasi dan disebabkan oleh pemanasan, larutan asam atau basa atau dengan molekul polar. Berdasarkan bentuk molekulnya protein dibagi menjadi dua, yaitu protein fibrosa, adalah protein yang bentuknya memanjang, misalnya kolagen fibrin, miyosin dan keratin; dan protein globuler, yaitu protein yang rantai polipeptidanya melinhkar sehingga membentuk molekul membulat, misalnya albumin, globulin, protein, enzim dan protein hormon. Berdasarkan elemen penyusunnya, terbagi menjadi dua yaitu protein sederhana adalah protein yang apabila terhidrolisis sempurna menghasilkan alfa asam amino saja; dan protein majemuk adalah protein ynang mengandung gugus non protein atau prostetik di dalamnya. Uji kualitatif protein dapat dilakukan berdasarkan uji warna atau melalui ujiendapan.Uji warna meliputi Ninhidrin, Biuret, Reduksi Sulfur, Xantroprotein, dan Millon Nasse. Sedangkan untuk uji pengendapan biasanya menggunakan garam logam.(Elizabeth, 2010) Protein termasuk senyawa yang terpenting dalam organisme hewan.Sesuai dengan peranannya protein berasal dari kata proteos yang yang artinya pertama.

88

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 “protein”adalah poliamina dan jika dihidrolisis protein menghasilkan asam-asam amino yang hanya 20 asam amino yang lazim kita jumpai dalam protein tumbuhan dan hewan. Namun ke-20 asam amino ini dapat dihubungkan dengan berbagai cara membentuk otot, enzim dan lainnya. Asam asam amino yang terdapat pada protein adalah asam amino karboksilat.Variasi dalam struktur monomer –monomer ini terjadi dalam rantai samping. Asam amino tidak selalu bersifat seperti senyawa organic. Titik leleh diatas 200 0C, sedangkan kebanyakan senyawa organik dengan bobot molekul sekitar itu berupa cairan pada temperaturekamar, asam amino larut dalam pelarut air dan organic, tetapi tidak larut dalam pelarut nonpolar. Asam amino memiliki momen dipole yang besar, juga mereka bersifat kurang asam dibandingkan sebagian besar asamkarboksilat dan kurang basa dibandingkan sebagian besar senyawa amina yang lain (Fessenden, 1989). Beberapa jenis protein sangat peka terhadap perubahan lingkungannya.Suatu protein memiliki arti bagi tubuh jika melakukan aktivitas biokimiawi yang menunjang bagi kebutuhan tubuh.Aktifitas ini mengandung struktur dan konformasi protein yang tepat apabila konformasi protein berubah. Misalnya karena perubahan suhu, pHatau karena reaksi dengan senyawa lain, ion-ion logammaka aktifitas biokimianya akan berkurang. Enzim merupakan salah satu contoh protein yang memiliki aktivitas katalis reaksi didalam tubuh. Ion logam berat yang masuk ke dalam tubuh akan bereasi dengan sebagian enzim ditubuh sehingga menyebabkan koagulasi atau penggumpalan.(Poedjiadi, 1994). Peptide sederhana mengandung dua, tiga, empat, atau lebih residu asam amino,

masing-masing

disebut

dipeptida,

tripeptida,

tetrapeptida,

dan

seterusnya.Peptide didapatkan dari hidrolisis rantai panjang suatu polipeptida

89

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 (protein).Sebagaimana asam amino, peptide memiliki pH isolistrik (pHI).Reaksi kimia peptide disebabkan karena adanya gugus junh –NH2, R, dan –COOH. Seperti pada asam amino, gugus -NH2 pada peptide dapat direaksikan dengan 2,4 dinitrofenil florobenzene fenilisotianat dan gugus –COOH. Dapat diesterfikasi dengan dan direduksi.Caa reaksi berwarna yang lain untuk pepetida dan protein tetapi tidak untuk asam amino bebas, adalah reaksi biuret. Reaksi ini terjadi antara pepetida atau protein dengan CuSO4 dan alkali, yang menghasilkan senyaw kompleks berwarna ungu (Wirahardikusumah, 2008).

III.

Alat Dan Bahan a. Alat yang digunakan: 1. Beacker Glass

1 Buah

2. Piipet Tetes

1 Buah

3. Labu Erlenmeyer

3 Buah

4. Gelas Ukur

3 Buah

5. Spatula

1 Buah

6. Neraca Analitik

1 set

b. Bahan yang digunakan: 1. Alkohol 2. Putih Telur

IV.

Prosedur Percobaan 1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan 2. Siapkan alkohol sebanyak 2 ml kemudian masukkan kedalam labu erlenmeyer 3. Ambil putih telur sebanyak 20 ml lalu masukkan ke dalam beacker glass 4. Campurkan larutan alkohol ke dalam putih telur

90

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 5. Selanjutnya panaskan larutan yang telah di campurkan tadi dengan menggunakan hot plate 6. Tunggu dan amati perubahannya

V.

Data Pengamatan Larutan

Waktu

Hasil Reaksi

Gambar

hasil

pengamatan Larutan putih 3 menit

Belum

telur 20 ml

perubahan

+

5 menit

Alkohol 2 ml

Sedikit

ada

terjadi

gumpalan 8 menit

Sebagian terjadi gumpalan

9 menit

Gumpala

putih

sempurna

VI.

Analisa Percobaan Dari percobaan ini, pada putih telur di tambahkan dengan alkohol akan mengalami koagulasi. Tahapan dalam percobaan ini larutan di panaskan pada suhu 50 c dalam waktu 3 menit

dan belum terjadi perubahan. Lalu temperatur suhu di

naikkan pada suhu 70 c dalam waktu lima menit terjadi sedikit perubahan yaitu terdapat gumpalan dan pada suhu 80 c dalam waktu tujuh menit terjadi sebagian gumpalan, dan perubahan terlihat jelas pada saat suhu dinaikkan menjadi 90 c dalam waktu sembilan menit terjadi gumpalan pada seluruh bagian dan berwarna putih. Koagulasi

ini

hanya

terjadi

bila

larutan

protein

berada

pada

titik

isoelektrisnya.Pemanasan bertujuan untuk membuktikan sampel bisa mengalami

91

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 koagulasi atau tidak.Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi terjadinya koagulasi pada suatu sampel protein.

VII.

Tugas 1. Apa yang dimaksud dengan reaksi koagulatik ? Jawab : Reaksi koagulasi adalah suatu reaksi kimia pada proses penggumpalan partikel sehingga menjadi partikel yang lebih besar dengan membubuhkan zat pereaksi ( koagulan) sesuai zat yang terlarut. 2. Jelaskan alasanmu mengapa bahan yang dipakai disini adalah hanya putih telur bukan kuning telur ? Jawab : Karena putih telut mengandung albumin yaitu protein monomer yang larut dalam air atau garam dan mengalami koagulasi saat terpapar atau pada saat pemanasan. Oleh sebab itu putih telur dilarutkan dengan alkohol sebelum dipanaskan, setelah dipanaskan maka albumin pada putih telur mengalami koagulasi yang ditandai dengan hilangnya kadar air pada larutan putih telur dan alkohol.

VIII. Kesimpulan Reaksi koagulasi adalah suatu reaksi kimia pada proses penggumpalan partikel sehingga menjadi partikel yang lebih besar dengan membubuhkan zat pereaksi ( koagulan) sesuai zat yang terlarut. Dalam percobaan ini dapat di simpulkan bahwa campuran antara larutan alkohol dengan putih telur terjadi perubahan setelah dipanaskan pada suhu 90c dalam waktu sembilan menit terjadi gumpalan berwarna putih.

IX.

92

Daftar Pustaka

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 https://wijanganggak.wordpress.com/2013/10/27/laporan-kimia-uji-kualitatif-protein/ Fessenden, Ralph J dan Joan S. Fessenden. 1989. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Kristiani, Elizabeth. 2010. Petunjuk Praktikum Kimia. Salatiga: UKSW. Poedjiadi, Anna, dan F.M. Titin Supriyanti. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: VIPress. Wirahardikkusumah, Muhammat. 2008. Biokimia. Bandung: ITB. https://tarioktavia12.wordpress.com/2014/04/25/laporan-protein-2014/

LAMPIRAN A. Lampiran Gambar

93

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 No

Nama Alat

1

Beacker Glass

2

Pipet Tetes

3

Labu Erlenmeyer

4

94

Gelas Ukur

Gambar

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 5

Spatula

6

Neraca Analitik

Mengetahui

Palembang,

Asisten Praktikum

Praktikan

1. Siti Amira Anggraini , S.T

(

)

2. Sri kuswatun , S.T

(

)

Ayu sriwahyuni 122017027

95

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PRESPITATIE DENGAN ASAM DARI PROTEIN” No. Percobaan

: IX

Tanggal Percobaan

:

I.

Tujuan Percobaan : Menganalisis perubahan endapan.

II.

Dasar Teori : A. Asam Amino Menurut Suhara (2008) Asam amino merupakan monomer penyusun protein. Protein pada semua spesies, dari bakteri sampai manusia, disusun atas rangkaian 20 jenis asam amino standar yang sama .Pada bagian pusat asam amino terdapat suatu atom karbon asimetrik. Keempat pasangannya yang berbeda adalah gugus amina, (-NH3), gugus karboksilat (-COOH), atom hydrogen, dan berbagai gugus yang disimbolkan dengan R. Gugus R disebut juga rantai samping. Gugus R bisa sesederhana seperti atom hidrogen, misalnya pada asam amino glisin, atau bisa juga kerangka karbon dengan berbagai gugus fungsional yang terikat, seperti asam amino glutamin (Campbell,1999) yang unik dari suatu asam amino tertentu. Satu kelompok terdiri atas asam amino dengan rantai samping nonpolar, yang bersifat hidrofobik. Kelompok lain terdiri atas asam amino Sifat kimiawi dan fisik rantai samping akan menentukan karakteristik dengan rantai samping polar, yang bersifat hidrofilik. Asam amino yang bersifat asam atau asidik adalah asam amino dengan rantai samping yang umumnya bermuatan negative akibat kehadiran suatu gugus karboksil, yang umumnya terurai pada tingkat pH seluler.Asam amino bersifat basa atau basic mempunyai gugus amino pada rantai sampingnya yang umumnya bermuatan

96

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 positif. Karena bersifat ionic, rantai samping asidik dan basic juga bersifat hidrofilik (Campbell,1999). Ketika dua asam amino diposisikan sedemikian rupa sehingga gugus karboksil dari satu asam amino berikatan dengan gugus amino dari asam amino yang lain, suatu enzim akan dapat menyatukan kedua asam amino itu melalui reaksi dehidrasi, ikatan kovalen yang dihasilkannya disebut ikatan peptide. Jika dilakukan berulang-ulang, proses ini akan menghasilkan polipeptida, suatu polimer yang terdiri dari banyak asam amino yang berikatan melalui ikatan peptida. Panjang polipeptida berkisar mulai dari hanya beberapa monomer sampai ke seribu monomer atau lebih. (Campbell,1999) B. Struktur Protein Menurut Syamsuri (2004) Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur C,H,O,N dan kadang-kadang juga mengandung S dan P. Rantai polipeptida melipat sedemikian rupa membentuk suatu struktur yang khas (konformasi) dalam protein.Konformasi tersebut merupakan bentuk tiga dimensi suatu protein.Terdapat empat struktur pada protein, yaitu struktur primer, sekunder, tersier, dan quartener.Suatu urutan linier asam amino yang bergabung melalui ikatan peptide disebut struktur primer protein.Setiap jenis protein memiliki struktur primer yang unik, suatu urutan asam-asam amino yang tepat. Perubahan yang sedikit sekali pun dalam struktur primer akan dapat mempengaruhi konformasi protein dan kemampuannya untuk digunakan (Suhara, 2008). Struktur sekunder dari suatu protein meliputi sutau pelipatan pada rantai polipeptida. Secara umum ada dua bentuk umum dari struktur sekunder, yaitu heliks alfa dan pleated sheet. Bentuk heliks alfa adalah silindris, terjadi karena adanya ikatan hydrogen yang parallel sepanjang sumbu helixnya. Pada tipe pleated

97

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 sheet, ikatan hydrogen terbentuk di antara rantai polipeptida yang berdekatan atau berdampingan secara parallel atau anti paralel (Suhara, 2008).Struktur tersier protein adalah bentuk atau susunan tiga dimensi dari semua asam amino di dalam polipeptida. Lapisan yang tumpang tindih di atas pola struktur sekunder adalah struktur tersier protein, yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan antar rantai–rantai samping berbagai asam amino. Bentuk protein secara alamiah atau bentuk protein aktif berada dalam bentuk struktur tersier yang ditentukan oleh banyak ikatan non kovalen (Campbell,1999).Menurut Campbell (1999) Salah satu jenis ikatan yang berperan dalam struktur tersier disebut interaksi hidrofobik yang terjadi ketika polipeptida melipat membentuk konformasi fungsionalnya, asam amino dengan rantai samping hidrofobik umumnya membentuk kumpulan pada bagian inti protein itu, menjauhi kontak dengan air. Begitu rantai samping asam amino nonpolar mendekat satu sama lain, gaya tarik van der Waals menguatkan kembali interaksi hidrofobik itu. Sementara itu, ikatan hydrogen antara rantairantai samping polar dan ikatan ionic antara rantai-rantai samping bermuatan positif dan rantai samping bermuatan neggatif juga membantu menstabilkan struktur tersier. Konformasi suatu protein bisa semakin diperkuat oleh ikatan kovalen kuat yang disebut jembatan disulfide, yang terbentuk ketika dua asam amino dengan gugus sulfhidril pada rantai sampingnya, saling mendekat satu sama lain melalui pelipatan protein tersebut.Struktur kuartener adalah keseluruhan struktur

protein

yang

dihasilkan

dari

penggabungan

semua

subunit

polipeptida.Masing-masing subunit polipeptida dapat dihubungkan dengan ikatan kovalen (misalnya ikatan disulfide) atau ikatan non kovalen (interaksi elektrostatik, ikatan hydrogen, atau interaksi hidrofobik). (Suhara, 2008) C. Denaturasi Protein

98

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Menurut Ophardt (2003) Denaturasi terjadi karena putusnya ikatan struktur sekunder (ikatan hidrogen untuk amida) dan struktur tersier terganggu. Dalam struktur tersier ada empat jenis interaksi ikatan antara "rantai samping" termasuk: ikatan hidrogen, jembatan garam, ikatan disulfida, dan interaksi hidrofobik nonpolar. yang mungkin terganggu. Oleh karena itu, berbagai reagen dan kondisi dapat menyebabkan denaturasi. Pengamatan yang paling umum dalam proses denaturasi adalah pengendapan atau koagulasi protein.Protein dalam keadaan alamiahnya disebut protein asli, dan setelah mengalami perubahan menjadi protein terdenaturasi. Protein bisa terbuka dan kehilangan konformasi aslinya jika pH, konsentrasi garam, suhu, atau aspek lain dari lingkungannya diubah. Perubahan struktur protein ini dinamakan denaturasi protein.(Suhara, 2008). Sebagian besar protein menjadi terdenaturasi jika protein tersebut dipindahkan dari lingkungan aqueous ke suatu pelarut organik, seperti eter atau kloroform, protein itu akan menjadi terbalik, daerah hidrofobiknya berganti tempat dengan daerah hidrofiliknya. Agen denaturasi lain meliputi bahan kimiawi yang merusak atau mengganggu ikatan hidrogen, ikatan ionik, dan jembatan disulfide yang mempertahankan bentuk suatu protein. Denaturasi dapat juga disebabkan oleh panas yang berlebihan, yang mengagitasi (merangsang) rantai polipeptida sedemikian rupa sehingga

cukup untuk

mengatasi

interaksi

lemahyang

menstabilkan konformasi protein (Campbell,1999). Akibat dari denaturasi adalah berubahnya sifat-sifat dan struktur protein dan umumnya protein kehilangan aktivitas biologi khususnya.Jika suatu protein asli terdenaturasi, protein tersebut hanya mengalami kerusakan pada struktur alamiahnya yang berbentuk tiga dimensi (struktur tersier dan quartener), sedangkan struktur kerangka kovalennya (struktur primer) dari protein tersebut tidak

99

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 mengalami kerusakan.(Suhara, 2008) .Ketika suatu protein dalam larutan tabung reaksi didenaturasi oleh panas atau bahan kimiawi, protein tersebut seringkali kembali ke bentuk fungsionalnya bila agen pendentaurasi itu dihilangkan. Protein tersebut dapat kembali ke struktur aslinya dan memperoleh kembali aktivitas biologisnya, jika protein didinginkan atau dikembalikan ke keadaan normalnya secara perlahan-lahan, proses ini dinamakan renaturasi. (Suhara, 2008)

III.

Alat dan bahan : a. Alat 1.

Beacker Glass

1 buah

2.

Pipet tetes

1 buah

3.

Labu erlenmayer 3 buah

4.

Tabung Reaksi

3 buah

5.

Spatula

1 buah

6.

Neraca Analitik 1 set

b. Bahan : 1. Asam Nitrat (HNO3) 2. Aquades 100 mL 3. Putih Telur IV.

Prosedur Percobaan

:

1. Larutkan ml asam nitrat dengan aquades 100 ml. 2. Kemudian putih telur diendapkan dan dibubuhi asam nitrat encer.

100

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 3. Tunggu hingg terjadi perubahan.

V.

Tabel Pengamatan Putih Telur

HNO3

Perubahan

Gambar Pengamatan

20 mili

100 ml

Putih telur mengendap di dasar tabung

VI.

Analisa Percobaan

:

Reaksi : Putih telur + HNO3 → endapan emorph Pengamatan : Larutan 𝐻𝑁𝑂3 diteteskan ke dalam putih telur maka reaksi prespitatif terjadi yaitu reaksi penggumpalan pada suatu larutan dalam Proses kimia dan warna yang dihasilkan berubah dari putih menjadi kuning berminyak.

VII.

Tugas

:

Analisalah hasil pengamatan yang anda dapat ? Larutan 𝐻𝑁𝑂3 diteteskan ke dalam putih telur maka reaksi prespitatif terjadi yaitu reaksi penggumpalan pada suatu larutan dalam Proses kimia dan warna yang dihasilkan berubah dari putih menjadi kuning berminyak.

101

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

VIII. Kesimpulan

:

Percobaan berhasil dengan adanya endapan emorph yang berasal dari putih telur. IX.

Daftar Pustaka

:

http://rivani19story.blogspot.co.id/2015/06/dasar-teori-protein.html https://www.pdfcoke.com/doc/189831612/Biokim-Dasar-Teori-Protein https://ayuww13.wordpress.com/2014/11/26/softskill-landasan-teori/ http://documents.tips/documents/biokim-dasar-teori-protein.html http://ir-fa.blogspot.co.id/2011/12/laporan-praktikum-protein.html LAMPIRAN A.

Perhitungan: HNO3= 0,1 N dan 50 ml BM HNO3= (1 x Ar H) + (1 x Ar N) + (3 x Ar O) = (1 x 1) +( 1 x 14) +( 3 x 16) = 1 + 14 + 48 = 63 % x ρ x 1000 68% x 1,44x1000 = = 15,54 N 63 63

𝑁2 = N1 . V1

0,1 . 50

102

= N2 . V2 = 15,54 . V2

5

= 15,54. V2

𝑉2 =

5 = 0,64ml 15,54

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

B. Gambar

103

No

Nama alat

1

Becker glass

2

Gelas ukur

3

Labu Erlenmeyer

Gambar alat

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

4.

5.

6.

Neraca Analitik

Pipet tetes

Spatula

Mengetahui

Palembang,

Asisten Praktikum

Praktikan

1. Siti Amira Anggraini , S.T

(

)

2. Sri kuswatun , S.T

(

)

Ayu Sriwahyuni 122017027

104

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

105

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

KARBOHIDRAT No Percobaan

:X

Tanggal Percobaan

:

VERHARSING DENGAN ALKALI

I. Tujuan percobaan Untuk mengetahui besar karbohydrat yang terkandung dalam suatu zat dengan cara pemanasan pada reaksi umum monosakarida.

II. Landasan teori : Karbohidrat sebagai biomolekul diidentifikasi keberadaannya dengan uji amilum dengan glukosa warna merah bata.Molekul laktosa tersusun dari dua satuan molekul D –4 – 8 %, karena itu laktosa juga disebut dengan gula susu hidrolisisnya dengan katalis garam mineral akan menghasilkan glukosa. Reaksi : C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6 D – Glukosa Karbohidrat (‘hidrat dari karbon’, hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti “gula”) adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi.Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat. Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.Karbohidrat

106

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa.Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa.Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida). Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah.Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah klarbohidrat sederhana glukosa.Di samping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara. Karbohidrat adalah poli hidroksi aldehid dan poli hidroksi keton dan meliputi kondensat polimer – polimernya yang terbentuk. Rumus empiris karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut : Cm(H2O)n atau (CH2O). Tetapi ada juga karbohidrat yang mempunyai rumus empiris tidak seperti rumus diatas, yaitu deoksiribosa, deoksiheksosa dan lain- lain (Sudarmanto,dkk,2000). Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hydrogen (H), dan Oksigen (O). Perbandingan antara hydrogen dan oksigen pada umumnya adalah 2:1 seperti halnya dalam air; oleh karena itu diberi nama karbohidrat. Dalam bentuk

107

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn. Hanya heksosa (6-atom karbon), serta pentosa (5-atom karbon), dan polimernya memegang perana penting dalam ilmu gizi (Almatsier,2001).Sifat umum karbohidrat menurut Soeharsono (1978), adalah sebagai berikut: 1. Dayamereduksi Bilamana monosakarida seperti glukosa dan fruktosa ditambahkan ke dalam larutan luff maupun benedict maka akan timbul endapan warna merah bata. Sedangkan sakarosa tidak dapat menyebabkan perubahan warna. Perbedaan ini disebabkan pada monosakarida terdapat gugus karbonil yang reduktif, sedangkan pada sakarosa tidak. Gugus reduktif pada sakarosa terdapat pada atom C nomor 1 pada glukosa sedangkan pada fruktosa pada atom C nomor 2. Jika atom-atom tersebut saling mengikat maka daya reduksinya akan hilang, seperti apa yang terjadi pada sakarosa. Larutan yang dipergunakan untuk menguji daya mereduksi suatu disakarida adalah larutan benedict. Unsur atau ion yang penting yang terdapat pada larutan tersebut adalah Cu2+ yang berwarna biru. Gula reduksi akan mengubah atau mereduksi ion Cu2+ menjadi Cu+ (Cu2O) yang mengendap dan berwarna merah bata. Zat pereduksi itu sendiri akan berubah menjadi asam. 2. Pengaruh asam Monosakarida stabil terhadap asam mineral encer dan panas. Asam yang pekat akan menyebabkan dehidrasi menjadi furfural, yaitu suatu turunan aldehid. 3. Pengaruh alkali Larutan basa encer pada suhu kamar akan mengubah sakarida. Perubahan ini terjadi pada atom C anomerik dan atom C tetangganya tanpa mempengaruhi atom-atom C lainnya. Jika D-glukosa dituangi larutan basa encer maka sakarida

108

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 itu akan berubah menjadi campuran: D-glukosa, D-manosa, D-fruktosa. Perubahan menjadi senyawaan tersebut melalui bentuk-bentuk enediolnya. Bilamana basa yang digunakan berkadar tinggi maka akan terjadi fragmentasi atau polimerisasi. Sehingga monosakarida akan mudah mengalami dekomposisi dan menghasilkan pencoklatan non-enzimatis bila dipanaskan dalam suasana basa. Tetapi pada disakarida dalam suasana sedikit basa akan lebih stabil terhadap reaksi hidrolisis(Soeharsono,1978). Jenis-jenis hidrolisis ada tiga macam, yaitu : 1. Hidrolisis Murni Direaksikan dengan H2O saja, reaksi lambat sehingga jarang digunakan dalam industri (tidak komersial). Hanya untuk senyawa-senyawa yang reaktif. Reaksi dapat dipercepat dengan menggunakan H2O uap. 2.Hidrolisis dalam Larutan Asam Asam encer atau pekat misal HCl, H2SO4 dan lain-lain. Biasanya berfungsi sebagai katalisator.Pada asam encer, pada umumnya kecepatan reaksi sebanding dengan konsentrasi H+ menjadi [H+].Sifat ini tidak berlaku pada asam pekat.Pemakaian H2SO4 lebih disukai karena HCl korosif. 3. Hidrolisisdalam Larutan Basa Basa encer atau pekat seperti NaOH, KOH. Penggunaan basa terbatas karena hasil akhir adalah garam bukan asam, sehingga tidak dapat tehidrolisis. Perlakuan selanjutnya adalah menambahkan NaHCO3 kristal pada tabung reaksi kedua. Penambahan ini bertujuan untuk memberikan suasana sedikit basa.Pada suasana yang sedikit basa, benedict mampu bekerja secara maksimal.Benedict tidak dapat bekerja

109

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 dengan baik pada kondisi asam.Tujuan penambahan benedict adalah untuk mengetahui ada tidakny agugus reduksi pada sukrosa dan maltosa sehingga dapat diketahui apakah terjadi hidrolisis atau tidak dengan penambahan larutan yang berbeda tingkat keasamannya.

III. Alat dan bahan yang dipakai a. Alat yang digunakan 1. Beacker Glass

1 Buah

2. Piipet Tetes

1 Buah

3. Labu Erlenmeyer

3 Buah

4. Gelas Ukur

3 Buah

5. Spatula

1 Buah

6. Neraca Analitik

1 set

Bahan : 1.

Larutan Gula (C6H12O6)

2.

Natroonlog (NaOH)

3.

Aquadest

IV. Prosedur percobaan : 1. Siapkan bahan yang digunakan 2. Timbanglah 0.9 gr gula lalu larutkan kedalam 50 ml aquadest 3. Timbang NaOH 0.04 gr kemudian larutkan kedalam 10 ml aquadest 4. Campurkan 50 ml larutan gula dengan 5 ml larutan NaOH 5. Panaskan larutan di hotplate

110

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 6. Pada saat pemanasan tunggulah sampai terbentuk warna kuning sambil menghitung waktu saat terjadi perubahan

V. Hasil Pengamatan : Reaksi

Gambar Hasil

Hasil Pengamatan

Pengamatan Langkah pertama NaOH 5

mL

dicampurkan

kedalam

larutan

gula

(C6H12O6) sebanyak 55 Larutan

mL,

kemudian

Gula+NaOH

dipanaskan

pada

permukaan

hotplate

selama 22 menit 16 detik sehngga

menghasilkan

warna coklat dan juga setelah volume

dipanaskan air

berkurang

menjadi 15 mL dari 55 mL.

VI. Analisa Percobaan Kabohidrat sebagai bermolekul didentifikasi keberadaannya dengan uji amilum dengan glukosa warna mera bata molekul laktosa tersusun dari dua satuan O – glukosa.laktosa meurapakan gula utama yang terdapat dalam susu, merupakan susu sapi kadar laktosa tersusun dari dua satuan molekul kadar laktosa 4-8% karena

111

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 itu laktosa juga disebut dengan susu hidrolisisnya, dengan katalitas garam mineral, akan menghasilkan glukosa, reaksi larutan sebagai berikut C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6 O-Glukosa Sedangkan NaOH adalah salah satu jenis basa kuat yang bersifat serta mudah menghancurkan jaringan organic yang harus, NaOH terbentuk padat berwarna putih dan memiliki sifat higroskops penambahan NaOH bertujuan untuk memberikan suasana basa pada larutan gula. Karena reaksinya hanya bisa berlangsung dan suasana basa reaksi yang terjadi lartan glukosa dan NaOH C12H22O11 + NaOH C6H22O11 + Na + H2O

Setelah larutan dicampurkan, larutan berubah warna menjadi bening sedikit berkurang atau keruh, karena larutan gula memberikan warna pada larutan, lerutan dipanaskan dengan suhu 5o - 8o ± 12 menit Pada menit kedua larutan menguap Pada menit keempat larutan mendidih Pada menit kedepalan, masih tidak terjadi perubahan warna, hanya saja warna berubah menjadi bening sedikit keruh setelah ditambahkan atau dipanasakan kembali terjadi perubahan warna bening sedikit keruh dan sedikit mengental.

VII.

Tugas 1.

Apa yang dimaksud dengan verharsing ? Jawab : Verharsing adalah proses oksidasi atau fermentasi minyak asli yang membentuk resin padat.

112

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 2.

Sebutkan unsur – unsur yang termasuk golongan alkali ! Jawab : Unsur – unsur yang termasuk golongan alkali antara lain unsur – unsur golongan 1A dalam tabel unsur yaitu Li (litium), Na (natrium), K (kalium), Rb (rubidium), Cs (cesium), dan Fr (fransium) merupakan zat radioaktif.

3.

Bandingkanlah hasil pengamatan pada percobaan verharsing oleh alkali dan verharsing dengan alkali ? Jawab : Verharsing oleh alkali menyebabkan terbentuknya endapan dikarenakan proses yang dibantu senyawa alkali sedangkan verharsing dengan alkali menyebabkan terbentuknya endapan yang terbentuk dari senyawa alkali dengan senyawa lainnya.

VIII. Kesimpulan Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan warrna antara NaOH dan C6H12O6 saat dipanaskan, volume menyusut dan suhu juga meningkat.

XI.Daftar pustaka Arsyad, 2001.Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Jakarta: Gramedia. Bresnick, S.D.. 2003. Intisari Kimia Organik. Jakarta: Hipokrates. Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S.. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Jakarta: Bina Aksara. Fessenden. 1989. Kimia Organik, edisi ke 3. Jakarta: Erlangga.

113

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Pudjaatmaka, A.H.. 1992. Kimia Untuk Universitas Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

LAMPIRAN I.

Perhitungan : Larutan Gula (C6H12O6) Dik : Ar C : 12 Ar H : 1 Ar O : 16 N : 0,1 V : 50 Dit : m…? Jawab : BM C6H12O6 = 6 x C + 12 x H + 6 x O = 6 x 12 + 12 x 1 + 6 x 16 = 180 NaOH Dik : Ar Na : 23 Ar O : 16 Ar H : 1 N : 0,1

114

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 V : 10 Dit : m…? Jawab : BM NaOH = Na + O + H = 23 + 16 + 1 = 40

LAMPIRAN GAMBAR

115

No.

Alat yang Digunakan

1.

Spatula

2.

Neraca Analitik

Gambar

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

116

3.

Labu Erlenmeyer

4.

Hotplate

5.

Gelas Ukur

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 6.

Pipet Tetes

Mengetahui

Palembang,

Asisten Praktikum

Praktikan

1. Siti Amira Anggraini , S.T

(

)

2. Sri kuswatun , S.T

(

)

Ayu Sriwahyuni 122017027

117

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

ANALISA AIR No Percobaan

: XI

Tanggal Percobaan

:

I.

Tujuan percobaan : agar mahasiswa mampu menetapkan hasil COD dari buangan

II.

Landasan teori : COD adalah kebutuhan oksigen kimia adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam satu liter sampel , dimana pengoksidasi K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber oksigen . angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organik yang secara alami dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologi mengakibatkan berkurangnya oksigen yang terlarut dalam air. Sebagai besar zat organik melalui tes COD. COD ini dioksidasi oleh K2Cr2O7 dalam keadaan asam .untuk memastikan bahwa hampir semua zat organik habis bereaksi teroksidasi maka K2Cr2O7 yang tersisa di dalam larutan refuksi dapat ditentukan dengan menitrasikan dengan FAS ( Ferro Ammonia Sulfat ) dengan tambahan indikator. Indikator ini digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi yaitu di saat warna hijau biru menjadi coklat merah jika sample mengandung CIˉ

III.

118

Related Documents


More Documents from "Ratri Novita"