LAPORAN TEKNOLOGI BAHAN DAN PRAKTIKUM “PRAKTIKUM UJI BAHAN BANGUNAN”
Disusun Oleh :
Ayu Chusni Hanipah Oky Dwi Erlangga Alderia Agvy M Diyah Aprilliawati Dini Sulistiyawati M. Risqi Febrianto
(18050534002) (18050534012) (18050534019) (18050534008) (18050534029) (18050534038)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN 2019
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha ESA yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan untuk mata kuliah Teknologi Bahan dan Praktikum ini dengan baik dan lancar. Dengan terselesainya laporan ini diharapkan dapat memenuhi tugas menyusun laporan akhir tentang PRAKTIKUM UJI BAHAN BANGUNAN dan dapat menjadi pegangan kita dalam memcahkan permasalahan yang berhubungan dengan struktur beton bertulang yang dihadapi di lapangan nantinya, yang tentunya harus dilengkapo dengan Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI). Laporan ini disusun berdasarkan buku laboratorium Jobsheet Panduan Praktek Uji Bahan Bangunan. Namun untuk laporan ini tidak semua bahan bangunan akan dibahas di sini. Pembahasan hanya di batasi bahan pokok-pokok yang sering di pakai dalam membangun dalam bidang teknik sipil. Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan kelompok kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada banyak pihak yang telah membantu dalam penusunan Laporan Praktikum Uji Bahan Bangunan ini. Khususnya kepada kepala Lab Beton Jurusan Teknik Sipil FT UNESA yang telah banyak memberikan banyak masukan demi terselesaikannya laporan ini. Mudah-mudahan laporan ini ada manfaatnya bagi kita semua.
BAB I PENGUJIAN BATU BATA 1.1
UJI FISIK BATU BATA
1.1.1 TUJUAN Memberi petunjuk dan melaksanakan pengujian fisik pada batu bata sehingga dapat melaksanakan pengujian sendiri.
1.1.2 ALAT DAN BAHAN Alat
: 1. Sketmat 2. Siku 3. Mistar
Bahan : Tiga Batu Bata
1.1.3 LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang telah di sebutkan di atas, 2. Mengambil 3 batu bata, 3. Ukur dimensi dan ambil rata-rata dari setiap batu bata yang telah di ambil dan catat data yang sudah di dapat. Dimensi yang di ukur adalah panjang (L), lebar (B), dan tinggi (T). 4. Meneliti masing-masing permukaan dari tiga batu bata untuk mengetahui kualitas dari batu bata. Kualitas yang di ambil adalah retak, rata, dan siku dari masing bata tadi.
1.1.4 DATA HASIL PENGUJIAN Rerata data pengujian fisik dari tiga batu bata : Panjang (cm)
Lebar (cm)
Tebal (cm)
Berat (gram)
Bata I
19.367
9.73
5.13
1350
Bata II
19.6
9.65
4.86
1250
Bata III
19.67
10.15
4.47
1220
Rata-rata
19.54
9.84
4.82
1273.3
1.1.5 KESIMPULAN Dengan rata-rata dimensi batu-bata panjangnya 19.54 cm, lebar 9,84 cm, dan tebal 4,82 cm maka batu-bata yang diuji hampir sesuai dengan standart SNI M – 5a dengan standart dimensi batu-bata panjang 19 cm, lebar 9,0 cm, dan tinggi 6,5 cm.
1.1.6 GAMBAR KEGIATAN Kegiatan Praktikum Mengukur lebar batu bata Mengukur panjang batu bata Menimbang berat batu bata
Lampiran Gambar
1.2
PENYERAPAN AIR
1.2.1 TUJUAN Memberi petunjuk dan melaksanakan cara-cara pengujian penyerapan air pada batu bata dan mampu melaksanakan pengujian sendiri.
1.2.2 ALAT DAN BAHAN Alat
: 1. Timbangan. 2. Driyer/kipas angin. 3. Oven dengan pengatur suhu.
Bahan : Satu Batu Bata
1.2.3 LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang telah di sebutkan di atas. 2. Mengambil satu batu bata dan di timbang untuk mengetahui berat awal (A), kemudian di rendam kedalam bak air sampai jenih air atau selama ±3 jam. 3. Ambil batu bata tadi yang telah di rendam kemudian bersihkan dan keringkan menggunakan kain atau lap untuk mencapai kering permukaan dan setelah kering permukaan timbang bata untuk mengetahui berat jenuh (B). 4. Kemudian masukan kedalam oven dengan temperatus 110°C selama ± 24 jam. 5. Setelah ±24 jam ambil batu bata dari oven dan dinginkan lalu timbang beratnya untuk mengetahui berat kering (C). 6. Catat hasil pengujian sebagai data untuk menentukan penyerapan air pada batu bata. 1.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian penyerapan air batu bata : Data Percobaan
Berat batu awal (A)
Berat batu bata jenuh air (B) = kg
Berat batu bata kering (C)
Analisa Data :
= kg
= kg
Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran. Berat air serap (D)
= =
𝐵−𝐴 A 𝐵−𝐴 A
×100% ×100%
= % Volume serap air(F) =
𝐷 100
×A
𝐷
= 100 × A = liter Tinjauan terhadap penyerapan air bata kering oven. Berat air jenuh (E)
𝐵−𝐶
= A =
𝐵−𝐶 A
× 100% × 100%
= % 𝐸
Volume air jenuh (G) = 100 × A 𝐸
= 100 × A = liter Penyerapan air rata-rata batu bata. Rata-rata
=
𝐹+𝐺 2
=
𝐹+𝐺 2
= liter
1.2.5 KESIMPULAN
Rata-rata penyerapan batu bata liter. Syarat penyerapan air pada batu bata menurut SNI 15-2094-2000 dinyatakan baik apabila memiliki penyerapan kurang dari 0,75 liter. Sedangkan penyerapan batu-bata yang diuji liter. Maka batu-bata yang diuji mampu melakukan penyerapan dengan baik dan termasuk dalam batu-bata kelas A.
1.2.6 GAMBAR KEGIATAN Kegiatan Praktikum
Lampiran Gambar
1.3
UJI KUAT TEKAN PADA BATU BATA
1.3.1 TUJUAN Kita dapat memahami dan dapat menguji untuk mengetahui kuat tekan pada batu bata.
1.3.2 ALAT DAN BAHAN Alat
: 1. Mistar. 2. Grinda. 3. Sendok spesi. 4. Mesin tes tekan.
Bahan : 1. Batu bata. 2. pasir. 3. Air. 4. Semen
1.3.3 LANGKAH KERJA 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Ambil 3 buah batu bata dan potong menjadi 2 bagian yang sama pada arah melintang. 3. Buat adukan spesi dengan perbandingan campuran 1 bagian Semen Portland : 3 bagian pasir dan air sebanyak 60 – 70 %. 4. Ambil dua potongan batu bata dan susun dengan lapisan spesi tebal 1,5 cm, di bagian permukaan atas dan bawah diberi lapisan spesi setebal 1 cm dan biarkan selama 24 jam. 5. Setelah dibiarkan selama 24 jam kemudian letakkan benda uji pada mesin test tekan dengan posisi tegak untuk pengujian kuat tekan. 6. Lakukan pengujian dengan memberi beban perlahan-lahan dengan kecepatan pembebanan 2 kg/cm²/detik. 7. Catat hasil percobaan masing-masing benda uji sebagai data untuk menentukan tegangan tekan batu bata.
1.3.4 DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian kuat tekan pasangan batu bata: Data percobaan Dimensi Pasangan
Bata I
Pasangan (L) Tinggi (t) Lebar (b) Tegangan Terbaca (σα) σα Luas Penampang Alat (Aa)
Analisa Data Besaran Beban (P) Bata I
: Ρ = σα x Aa Ρ = σα x Aa Ρ = σα x Aa
Bata I
: Ρ = σα x Aa Ρ = σα x Aa Ρ = σα x Aa
Bata I
: Ρ = σα x Aa Ρ = σα x Aa Ρ = σα x Aa
Rata-rata besaran beban batu bata I, II, III P rata-rata
=
1+2+3 3
= kg
1.3.5 KESIMPULAN
Bata II
Bata III
Syarat pengujian kuat tekan batu bata dinyatakan baik minimal berada di kelas III yaitu memiliki kuat tekan 60-80 kg/cm². Jadi batu bata yang sudah diuji memenuhi syarat kuat tekan batu bata karena sudah memiliki kuat tekan sebesar kg/cm².
1.3.6
GAMBAR LAMPIRAN
Kegiatan Praktikum
Lampiran Gambar
BAB II PENGUJIAN ADUKAN (SPESI) CAMPURAN SEMEN DAN PASIR
2.1
PENGUJIAN GESER (LEKATAN)
2.1.1 TUJUAN Mahasiswa mampu memahami dan mempraktikan pengujian geser (lekatan) spesi campuran semen dengan pasir.
2.1.2 ALAT DAN BAHAN Alat
: 1. Mastar. 2. Gergaji. 3. Sendok spesi. 4. Talam. 5. Mesin tes tekan.
Bahan : 1. Batu bata. 2. Pasir. 3. Air. 4. Semen.
2.1.3 LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Memotong 3 buah batu bata menjadi 2 bagian yang sama. 3. Membuat 2 adukan spesi dengan campuran 1 semen Portland : 5 pasir dan 1 semen Portland : 6 pasir dengan faktor air semen 0,7`. 4. Mengambil 3 buah batu bata tadi dan susun sedemikian hingga membentuk huruf Y, dari 3 batu bata dapat dibuat 2 benda uji. 5. Setelah benda uji dibuat biarkan selama 24 jam dan dirawat selama 7 hari. 6. Setelah 7 hari dapatlah diadakan pengujian. 7. Yang terakhir mencatat hasilnya.
2.1.4 DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian gaya lekat terhadap geser adukan : Data Percobaan Tes No : Campuran F.A.S Dimensi Lekatan Panjang (T) Lebar (b) Tebal (t) Luas Penampang (A) Tegangan Terbaca (σα1)
Bata I
Bata II
Bata III
Wqeqwe Qweqwe qweqwe
Wqeqwe Qweqwe qweqwe
Wqeqwe Qweqwe qweqwe
Analisis Data : Besaran Beban Geser (V) σα1 = kg/cm² σα1 = kg/cm² σα1 = kg/cm² V1
= 𝜎𝑎1 x Aa = =
V2
= 𝜎𝑎1 x Aa = =
V3
= 𝜎𝑎1 x Aa = =
Kuat Geser (𝜎𝑔) 𝑃1
𝑃1
𝑃1
𝑃1
𝑃1
𝑃1
𝜎𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 1 = 2.𝐴 = 2.𝐴 𝜎𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 1 = 2.𝐴 = 2.𝐴 𝜎𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 1 = 2.𝐴 = 2.𝐴
= ...........N/mm² = ...........N/mm² = ...........N/mm² 𝑃1
𝑃1
Rata-rata kuat geser I, II, III = 2.𝐴 = 2.𝐴
= ...........N/mm²
2.1.5 KESIMPULAN Spesi pada batu bata memenuhi syarat rata-rata kuat geser bila mencapai 32,95 N/mm². Spesi pada batu bata I tidak memiliki kualitas yang baik karena tidak mencapai rata-rata batu bata dengan besaran beban hanya 0,00069 N/mm², batu bata II tidak memiliki kualitas yang baik karena tidak mencapai rata-rata batu bata dengan besaran hanya N/mm², dan batu bata III tidak memiliki kualiatas yang baik karena tidak mencapai rata-rata batu bata dengan besaran mencapai 0,00069 N/mm².
2.1.6 GAMBAR KEGIATAN Kegiatan Praktikum
Lampiran Gambar
2.2
UJI KUAT TEKAN
2.2.1 TUJUAN Kita mampu memahami dan mempraktikan cara menguji kuat tekan pada spesi campuran semen dengan pasir.
2.2.2 ALAT DAN BAHAN Alat
: 1. Cetakan 5cm x 5cm x 5cm. 2. Ayakan pasir. 3. Sendok spesi. 4. Kuas. 5. Mesin tes tekan.
Bahan : 1. Semen. 2. Pasir. 3. Air. 4. Minyak pelumas (oli)
2.2.3 LANGKAH KERJA 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Buat spesi dengan campuran 1PC : 5PS dengan fas 0,6. 3. Olesi cetakan 5x5x5 dengan oli yang tersedia. 4. Spesi yang sudah jadi masukkan ke dalam cetakan. 5. Setelah spesi berumur 24 jam keluarkan dari cetakan dan rendam selama 7 hari. 6. Letakan benda uji 5x5x5 diatas mesin tes tekan dan tekanlah dengan beban 2kg/cm2/detik. 7. Catat hasilnya.
2.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian kuat tekan spesi : Data percobaan Test No. Dimensi Lekatan : Panjang (L)
Bata I
Bata II
Bata III
Lebar (b) Tebal (t) Luas Penampang (A) Tegangan Terbaca (c) Luas penampang alat (Aa)= 0,38 mm² Analisa data Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban (P) dapat dihitung: 𝜎𝑎1
= 595kg/cm² = 59,52 N/mm²
𝜎𝑎2
= 496 kg/cm² = 49,60 N/mm²
𝜎𝑎3
= 694 kg/cm² = 69,44 N/mm²
P1
= 𝜎a1 X Aa = 59,52 X 0,38 = 22,61 mm²
P2
= 𝜎a2 X Aa = 49,600 X 0,38 = 18,84 mm²
P3
= 𝜎a3 X Aa = 69,44 X 0,38 = 26,38 mm²
P rata-rata
= 22,61 +18,84 + 26,38 = 22,61 mm²
Bila yang terukur beban P, maka kuat tekan spesi (𝜎t) : 𝜎𝑡1
= 𝑃1 𝐴 = 22,61 2601 = 0,008 N/mm²
𝜎𝑡2
= 𝑃2 𝐴 = 18,84 2499 = 0,007 N/mm²
𝜎𝑡3
= 𝑃3 𝐴 = 26,38 2500 = 0,010 N/mm²
𝜎𝑡 rata-rata
= 0,0083 N/mm²
2.2.5 KESIMPULAN Spesi memenuhi syarat kuat tekan spesi apabila mempunyai rata-rata (σt) 2,36 N/mm². Spesi I tidak memenuhi syarat karena belum mencapai rata-rata kuat tekan spesi hanya 0,008 N/mm², spesi II memenuhi syarat karena telah mencapai rata-rata kuat tekan spesi mencapai 0,007 N/mm², dan sepesi III tidak memenuhi syarat karena belum mencapai rata-rata kuat tekan spesi hanya 0,010 N/mm².
2.2.6 GAMBAR KEGIATAN Kegiatan Praktikum Mengukur lebar batu bata Mengukur panjang batu bata Menimbang berat batu bata
Lampiran Gambar
2.3
PENYERAPAN AIR
2.3.1 TUJUAN Kita mampu memahami dan dapat menguji untuk mengetahui berapa penyerapan air pada spesi.
2.3.2 ALAT DAN BAHAN Alat
: 1. Timbangan. 2. Cetakan kubus 5cm x 5cm x 5cm. 3. Oven dengan pengatur suhu.
Bahan : 1. Semen. 2. Pasir. 3. Air. 4. Minyak pelumas (oli)
2.3.3 LANGKAH KERJA 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Menyiapkan kubus spesi 3 buah dan timbang kubus untuk mengetahui berat awal (A), kemudian rendam kedalam bak air selama ±3 jam. 3. Ambil kubus spesi yang telah di rendam kemudian di lap permukaannya untuk mencapai kering permukaan dan timbang untuk mengetahui berat jenuh (B). 4. Setelah di timbang kering permukaannya , kemudian masukan kedalam oven dengan temperatur 110°C selama 24jam. 5. Setelah di oven selama 24jam, ambil kubus spesi dari dalam oven dan dinginkan lalu timbang beratnya untuk mengetahui berat kering dari kubus spesi (C). 6. Mencatat data untuk menganalisis kualitas kubus spesi ditinjau dari tingkat penyerapan airnya.
2.3.4 DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian penyerapan air kubus spesi Data Percobaan: Berat batu awal (A)
= kg
Berat batu bata jenuh air (B) = kg
Berat batu bata kering (C)
= kg
Analisa Data : Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran. Berat air serap (D)
= =
𝐵−𝐴 A 𝐵−𝐴 A
×100% ×100%
= % Volume serap air (F) =
𝐷 100
×A
𝐷
= 100 × A = liter Tinjauan terhadap penyerapan air bata kering oven. Berat air jenuh (E)
𝐵−𝐶
= A =
𝐵−𝐶 A
× 100% × 100%
= % 𝐸
Volume air jenuh (G) = 100 × A 𝐸
= 100 × A = liter Penyerapan air rata-rata batu bata. Rata-rata
=
𝐹+𝐺 2
=
𝐹+𝐺 2
= liter
2.3.5 KESIMPULAN Syarat penyerapan air spesi dinyatakan baik apabila memiliki penyerapan kurang dari 20% (SNI 15-2094-2000). 20% dari 0.158 adalah 0,0316 liter, jadi spesi yang sudah diuji memiliki penyerapan air baik karena kurang dari 20% yaitu 0,00119 liter.
2.2.7 GAMBAR KEGIATAN Kegiatan Praktikum Mengukur lebar batu bata Mengukur panjang batu bata Menimbang berat batu bata
Lampiran Gambar
BAB III PENGUJIAN GENTENG
3.1
UJI FISIK GENTENG
3.1.1 TUJUAN Mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian fisik pada genteng dengan alat dan bahan yang tersedia.
3.1.2 ALAT DAN BAHAN Alat
: 1. Sketmat 2. Siku 3. Mistar
Bahan : Tiga Buah Genteng
3.1.3 LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang telah di sebutkan di atas, 2. Mengambil 3 batu bata, 3. Ukur dimensi dan ambil rata-rata dari setiap batu bata yang telah di ambil dan catat data yang sudah di dapat. Dimensi yang di ukur adalah panjang (L), lebar (B), dan tinggi (T). 4. Meneliti masing-masing permukaan dari tiga batu bata untuk mengetahui kualitas dari batu bata. Kualitas yang di ambil adalah retak, rata, dan siku dari masing bata tadi.
3.1.4 DATA HASIL PENGUJIAN Rerata data pengujian fisik dari tiga genteng : Panjang (cm) Genteng I Genteng II Genteng III Rata-rata
Lebar (cm)
Tebal (cm)
Berat (gram)
3.1.5 KESIMPULAN Dengan rata-rata dimensi genteng panjangnya cm, lebar cm, dan tebal cm maka batu-bata yang diuji hampir sesuai dengan standart SNI dengan standart dimensi genteng panjang cm, lebar cm, dan tinggi cm.
3.1.6 GAMBAR KEGIATAN Kegiatan Praktikum Mengukur lebar genteng Mengukur panjang genteng Menimbang berat genteng
Lampiran Gambar
3.2
PEREMBESAN AIR PADA GENTENG
3.2.1 TUJUAN Mampu melakukan pengujian serta menganalisa dan mengetahui perembasan air pada genteng dengan alat dan bahan yang tersedia.
3.2.2 ALAT DAN BAHAN Alat
: 1. Malam. 2. Cetakan seng atau tolom. 3. Mistar.
Bahan : 1. Satu buah genteng. 2. Air
3.2.3 LANGKAH KERJA 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Pasang tolom dengan rekatkan malam di sekitar keliling genting sehingga tampak seperti bejana, pastikan nantinya air di dalam cetakan seng tidak bocor. 3. Letakkan pada tempat yang bisa dilihat. 4. Mengamati air yang menetes di bagian bawah genteng selama ± 3 jam, lakukan pengukuran setiap 15 menit. 5. Catat hasil percobaan data untuk menemukan kerapatan genting terhadap air.
3.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian rembesan genteng : Data percobaan No
Jangka Waktu (menit)
Tinggi Muka Air (mm)
1.
0
53
2.
15
52
3.
30
51
4.
45
51
5.
60
51
6.
75
51
7.
90
51
8.
105
51
9.
120
51
10.
135
51
Analisis Data: 1. Kecepatan rembesan (v) 𝑠
𝑠
V = t = t = ...... mm/menit 2. Waktu rembesan (t) jika tebal genting 0,7 cm = 7 mm 𝑠
t = v
𝑠
= v
= ..... menit
3. Waktu menembus dari hasil pengamatan adalah ..... menit
3.2.5 KESIMPULAN Genting dinyatakan baik saat uji rembesan kurang dari 2 jam air baru menetes, genting dinyatakan kurang baik saat air menetes pada waktu 1 sampai 2 jam baru menetes, genting dinyatakan jelek atau tidak baik jika dalam waktu kurang kurang dari 1 jam air sudah menetes. Karena waktu yang diperlukan air untuk merembes lebih dari 2 jam maka genting yang diuji mempunyai kualitas yang baik. 3.2.6 GAMBAR KEGIATAN Kegiatan Praktikum
Lampiran Gambar
3.3
UJI KUAT LENTUR PADA GENTENG
3.2.4 TUJUAN Mampu menganalisa dan menguji data hasil pengujian kuat lentur pada genteng dengan alat dan bahan yang tersedia.
3.3.2 ALAT DAN BAHAN Alat
: 1. Cetak kayu. 2. Talam. 3. Mesin kuat tekan.
Bahan : 1. Satu buah genteng.
3.3.3 LANGKAH KERJA 1. Mempersiapkan alat dan bahan. 2. Pasang kayu penyangga pada bawah dan atasgenteng yang akan diuji. 3. Letakkan benda uji pada alat uji kuat lentur dengan posisi merebah, lakukan pembebanan dengan kecepatan 2kg/cm2/detik untuk mengetahui kuat lenturnya. 4. Cacatlah hasil percobaan masing masiung benda uji sebagai data untuk menentukan tegangan kuat lenturnya.
3.3.4 DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian kuat lentur pada genteng : Data percobaan Test No. Bata I Dimensi Lekatan : Panjang (L) Lebar (b) Tebal (t) Luas Penampang (A) Tegangan Terbaca (c) Luas penampang alat (Aa)= 0,38 mm²
Bata II
Bata III
Analisa data Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban (P) dapat dihitung: 𝜎𝑎
= ....... kg/cm² = ...... N/mm²
P
= 𝜎a1 X Aa = 𝜎a1 X Aa = ........ mm²
Bila yang terukur beban P, maka kuat tekan spesi (𝜎˪) : 𝜎˪
= =
3 𝑃𝐿 2 B𝐻2 3 𝑃𝐿 2 B𝐻2
= ....... N/mm²
3.3.5 KESIMPULAN Dari hasil praktikum diketahui bahwa genting yang di uji memiliki kuat lentur seberas ...... N/mm²
3.3.6 GAMBAR KEGIATAN Kegiatan Praktikum
Lampiran Gambar
1.2
PENYERAPAN AIR PADA GENTENG
3.4.1 TUJUAN Mampu memahami dan dapat menguji sendiri untuk mengetahui penyerapan air pada genteng.
3.4.2 ALAT DAN BAHAN Alat
: 1. Timbangan. 2. Driyer/kipas angin. 3. Oven dengan pengatur suhu.
Bahan : 1. Satu buah genteng.
3.4.3 LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Mengambil dan menimbang satu buah genteng untuk mengetahui berat awal (A), kemudian rendam sampai jenuh air atau selama ± 3jam. 3. Ambil genteng yang telah direndam kemudian dibersihkan permukaan dengan kain lap untuk mencapai kering permukaan dan setelah kering permukaan ditimbang untuk mengetahui berat jenuh air (B). 4. Kemudian keringkan dengan memasukkan dalam oven dengan temperatur 110ºC selama 24 jam. 5. Ambil genteng dari dalam oven dan dinginkan lalu timbang beratnya untuk mengetahui mendapatkan berat kering genteng (C). 6. Catat hasil pengujian sebagai data untuk menentukan penyerapan air pada genteng.
3.4.4 DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian penyerapan air pada genteng : Data percobaan Berat batu awal (A)
= ..... kg
Berat batu bata jenuh air (B)
= ..... kg
Berat batu bata kering (C)
= ..... kg
Analisa Data : Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran. Berat air serap (D)
= =
𝐵−𝐴 A 𝐵−𝐴 A
×100% ×100%
= ......% Volume serap air(F) =
𝐷 100
×A
𝐷
= 100 × A = ......liter Tinjauan terhadap penyerapan air bata kering oven. Berat air jenuh (E)
𝐵−𝐶
= A =
𝐵−𝐶 A
× 100% × 100%
= ...... % 𝐸
Volume air jenuh (G) = 100 × A 𝐸
= 100 × A = ...... liter Penyerapan air rata-rata batu bata. Rata-rata
=
𝐹+𝐺 2
=
𝐹+𝐺 2
= ......liter
3.4.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum di ketahui bahwa genteng yang di uji dapat menyerap air sebesar sebesar ......liter.
3.4.6 GAMBAR KEGIATAN Kegiatan Praktikum
Lampiran Gambar
BAB IV PENGUJIAN PAVING STONE 4.1
PENYERAPAN AIR PADA PAVING STONE
4.1.1 TUJUAN Mampu memahami dan dapat menguji sendiri untuk mengetahui penyerapan air pada paving.
4.1.2 ALAT DAN BAHAN Alat
: 1. Timbangan. 2. Kipas angin. 3. Oven dengan pengatur suhu.
Bahan : 1. Paving. 2. Air
4.1.3 LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Ambil dan timbang paving untuk mengetahui berat awal (A), kemudian rendam sampai jenuh air atau selama ±3 jam. 3. Paving yang telah direndam kemudian dibersihkan permukaan dengan kain lap untuk mencapai kering permukaan dan setelah kering permukaan ditimbang untuk mengetahui berat jenuh air (B). 4. Kemudian dikeringkan dengan memasukkan ke dalam oven dengan temperatur 110ºC selama 24 jam. 5. Mengambil pavingdari dalam oven dan dinginkan lalu timbang beratnya untuk mengetahui mendapatkan berat kering paving (C). 6. Catat hasil pengujian sebagai data untuk menentukan penyerapan air pada paving.
4.1.4 DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian penyerapan air batu bata: Data Percobaan
Berat batu awal (A)
Berat batu bata jenuh air (B) = ........ kg
Berat batu bata kering (C)
= ....... kg
= ......kg
Analisa Data : Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran. Berat air serap (D)
= =
𝐵−𝐴 A 𝐵−𝐴 A
×100% ×100%
= ........ % Volume serap air (F) =
𝐷 100
×A
𝐷
= 100 × A = ........... liter Tinjauan terhadap penyerapan air bata kering oven. Berat air jenuh (E)
𝐵−𝐶
= A =
𝐵−𝐶 A
× 100% × 100%
= ......... % 𝐸
Volume air jenuh (G) = 100 × A 𝐸
= 100 × A = ........ liter Penyerapan air rata-rata batu bata. Rata-rata
=
𝐹+𝐺 2
=
𝐹+𝐺 2
= ........ liter
4.1.5 KESIMPULAN Dari hasil percobaan dapat diketahui sepotong paving yang di uji dapat menyerap air ......... ml.
4.1.6 GAMBAR KEGIATAN Kegiatan Praktikum
Lampiran Gambar
4.2
PENGUJIAN KUAT TEKAN
4.2.1 TUJUAN Mampu memahami dan dapat menguji sendiri untuk mengetahui kuat tekan pada paving.
4.2.2 ALAT DAN BAHAN Alat
: 1. Mistar. 2. Grinda. 3. Mesin kuat tekan.
Bahan : 1. Paving.
4.2.3 LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Mengambil sebuah paving dan potong menjadi 2 bagian yang sama besar, sehingga potongannya 5 x 11 x 11 cm. 3. Letakkan satu potongan paving tadi pada mesin press. 4. Tekan potongan paving dengan alat tekan. 5. Baca dan tulis tegangan yang timbul. 6. Catat hasil percobaan masing-masing potongan sebagai data untuk menentukan tegangan tekan paving.
4.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian kuat tekan paving stone : Data percobaan Test No. I Dimensi Lekatan : Panjang (L) Lebar (b) Tebal (t) Luas Penampang (A) Tegangan Terbaca (c) Luas penampang alat (Aa)= .... mm²
II
III
Analisa data Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban (P) dapat dihitung:
𝜎𝑡1
𝑃₁
= A
𝑃₁
= A
= ........ N/mm² 𝜎𝑡2
𝑃₂
= A
𝑃₂
= A
= ......... N/mm² 𝜎𝑡3
=
𝑃₃ A 𝑃₃
= A
= .......... N/mm² 𝜎𝑡 rata-rata
= ......... N/mm²
4.2.5 KESIMPULAN Dari hasil percobaan uji kuat tekan diketahui paving yang diuji sebesar ........ N/mm2
4.2.6 GAMBAR KEGIATAN Kegiatan Praktikum
Lampiran Gambar
BAB V PENGUJIAN KERAMIK
5.1
UJI FISIK KERAMIK
5.1.1 TUJUAN Mampu memahami dan mempraktikan sendiri uji fisik keramik. Dan mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian fisik keramik dengan alat yang tersedia.
5.1.2 ALAT DAN BAHAN Alat
: 1. Mistar. 2. Skemat. 3. Siku.
Bahan : 1. Keramik.
5.1.3 LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Meletakkan alat dan bahan pada area pekerjaan. 3. Menyiapkan 3 buah keramik. 4. Mengukur dimensi masing-masing keramik tersebut dan catat data yang diperoleh. Dimensi ukuran meliputi Panjang (L), Lebar (B), dan Tebal (T) 5. Mengitung rata-rata masing-masing pengukuran. 6. Meneliti masing-masing permukaan keramik untuk mengetahui kualitas keramik yang meliputi : kemulusan, padat, keras, kering, suara, kepala keramik harus rata dan datar, retak-retak, siku, dan lain-lain. 7. Catat data tersebut untuk menganalisis kualitas keramik ditinjau dari sifat fisiknya.
5.1.4 DATA HASIL PENGUJIAN Rerata data pengujian fisik dari tiga genteng : Panjang (cm) Keramik I
Lebar (cm)
Tebal (cm)
Berat (gram)
Keliling (cm)
Keramik II Keramik III Rata-rata Data pengamatan fisik : Data Pengamatan
I
II
Kemulusan Padat keras Kering Suara Kerataan dan kedataran kepala ubin Retak-retak
5.1.5 GAMBAR Kegiatan Praktikum
Lampiran Gambar
III
5.2
PENYERAPAN AIR PADA KERAMIK
5.2.1 TUJUAN Mahasiswa mampu memahami dan dapat menguji untuk mengetahui untuk penyerapan air pada keramik.
5.2.2 ALAT DAN BAHAN Alat
: 1. Timbangan. 2. Kipas angin. 3. Oven dengan pengatur suhu.
Bahan : 1. Keramik.
5.2.3 LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Mengambil dan timbang keramik untuk mengetahui berat awal (A), kemudian rendam sampai jenuh air atau selama ±3 jam. 3. Mengambil keramik yang telah direndam kemudian dibersihkan permukaan dengan kain lap untuk mencapai kering permukaan dan setelah kering permukaan ditimbang untuk mengetahui berat jenuh air (B). 4. Kemudian meringkan dengan memasukkan dalam oven dengan temperatur 110ºC selama 24 jam. 5. Mengambil keramik dari dalam oven dan dinginkan lalu timbang beratnya untuk mengetahui mendapatkan berat kering keramik (C). 6. Mencatat hasil pengujian sebagai data untuk menentukan penyerapan air pada keramik.
5.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian penyerapan air keramik : Data Percobaan Berat batu awal (A)
= ....... kg
Berat batu bata jenuh air (B) = ........ kg
Berat batu bata kering (C)
= ......kg
Analisa Data : Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran. Berat air serap (D)
= =
𝐵−𝐴 A 𝐵−𝐴 A
×100% ×100%
= ........ % Volume serap air (F) =
𝐷 100
×A
𝐷
= 100 × A = ........... liter Tinjauan terhadap penyerapan air bata kering oven. Berat air jenuh (E)
𝐵−𝐶
= A =
𝐵−𝐶 A
× 100% × 100%
= ......... % 𝐸
Volume air jenuh (G) = 100 × A 𝐸
= 100 × A = ........ liter Penyerapan air rata-rata batu bata. Rata-rata
=
𝐹+𝐺 2
=
𝐹+𝐺 2
= ........ liter
5.2.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa keramik yang telah diuji dapat menyerap air sebesar ............ liter.
5.2.6 GAMBAR KEGIATAN Kegiatan Praktikum
Lampiran Gambar
5.3
UJI KUAT LENTUR
5.3.1 TUJUAN Mahasiswa mampu memahami dan dapat menguji untuk mengetahui kuat lentur pada keramik.
5.3.2 ALAT DAN BAHAN Alat
: 1. Kayu penahan. 2. Talam. 3. Mesin kuat tekan.
Bahan : 1. Keramik.
5.3.3 LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Pasang kayu penahan pada ubin untuk tumpuan di bagian bawah keramik dan bagian atas di tengah untuk memberi beban, arah kayu sejajar, dan tebalnya 2 cm, sedangkan lebarnya kurang lebih 2 cm memanjang sisi keramik. 3. Sebelum pengujian ukurlah panjang, lebar, dan tebal dari keramik. 4. Setelah kayu penahan di pasang dilakukan pengujian lentur set-up. 5. Letakkan benda uji pada mesin test tekan dengan posisi tegak untuk pengujian kuat tekan. 6. Lakukan pengujian dengan memberi beban perlahan-lahan dan bertahap besarnya beban. 7. Catat hasil percobaan masing-masing benda uji sebagai data untuk menentukan tegangan lentur keramik.
5.3.4 Data Hasil Pengujian Data pengujian kuat lentur pasangan keramik : Data percobaan Test No. Dimensi Lekatan : Panjang (L) Lebar (b)
Bata I
Bata II
Bata III
Tebal (t) Luas Penampang (A) Tegangan Terbaca (c) Analisa data Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban (P) dapat dihitung: 𝜎𝑎
= ....... kg/cm² = ...... N/mm²
P
= 𝜎a X Aa = 𝜎a X Aa = ........ mm²
Bila yang terukur beban P, maka kuat tekan spesi (𝜎˪) : 𝜎˪
= =
3 𝑃𝐿 2 B𝐻2 3 𝑃𝐿 2 B𝐻2
= ....... N/mm²
5.3.5 KESIMPULAN Dari hasil praktikum diketahui bahwa pengujian kuat lentur pada keramik yang diuji memiliki kuat lentur sebesar .......... N/mm2.
5.3.6 GAMBAR KEGIATAN Kegiatan Praktikum
Lampiran Gambar
INI KEBAWAH BELUM TAK EDIT BAB VI PENGUJIAN KAYU
6.1
UJI PENYUSUTAN KAYU
6.1.1 TUJUAN Mampu memahami dan mempraktikkan pengujian penyusutan kayu. Dan mampu mengamati berapa presentase penyusutan padakayu yang diuji.
B. ALAT DAN BAHAN I. Alat : 1. Mistar 2. Gergaji 3. Sketmat 4. Mesin ketam 5. Oven dengan pengatur suhu II. Bahan : 1. Kayu
D. LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Meletakkan alat dan bahan pada area pekerjaan. 3. Membuat benda uji yaitu berupa kubus kayu berukuran 2x2x2 cm, sebanyak 3 buah. 4. Melakukan pengecekan dengan sketmart dan mistar untuk mengetahui dimensinya. 5. Melakukan penimbangan pada tahap awal. 6. Setelah dilakukan pengukuran dan penimbangan maka tahap selanjutnya adalah benda uji masukkan kedalam oven dengan temperatur suhu 110˚C. 7. Setelah 30 menit, benda uji dapat dikeluarkan dari oven dan didinginkan kemudian dilakukan pengukuran dimensi dan penimbangan kembali. 8. Mengulangi langkah nomor 7 sampai ukuran dan berat benda uji tersebut konstan. 9. Mencatat hasil percobaan.
E. DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian penyusutan kayu :
Data percobaan
Benda uji no. A B C Radial 2,02 2,02 2,02 Tangensial 2,15 2,15 2,15 Memanjang 2,15 2,15 2,15 Dimensi akhir Radial 1,96 1,95 1,95 Tangensial 2,02 2,04 2,07 Memanjang 2,02 2,04 2,07 Analisa data : Penyusutan= 𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐴𝑤𝑎𝑙 𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 × 100%
Penyusutan radial A =2,02 − 1,96 2 x 100% = 3,0% B =2,02 − 1,95 2 x 100% = 3,5% C =2,02 − 1,95 2 x 100% = 3,5% Penyusutan Tangensial A =2,15 − 2,02 2,02 x 100% = 6,4% B =2,15 − 2,04 2,04 x 100% = 5,03% C = 2,15 − 2,07 2,07 x 100% = 3,8% Penyusutan Memanjang A =2,15 − 2,02 2,02 x 100% = 6,4% B =2,15 − 2,04 2,04 x 100% = 5,3% C = 2,15 − 2,07 2,07 x 100% = 3,8% Penyusutan rata-rata Penyusutan rata – rata radial = 3,3% Penyusutan rata – rata tangensial = 5,1% Penyusutan rata – rata memanjang = 5,1%
F. KESIMPULAN Jadi penyusutan rata – rata radial ialah 3,3%, penyusutan rata – rata tangensial ialah 5,1%, penyusutan rata – rata memanjang ialah 5,1%.
G. GAMBAR
6.2
PENGUJIAN KADAR AIR PADA KAYU
6.2.1 TUJUAN Mampu memahami dan mempraktikkan pengujian kadar air pada kayu. Dan mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian kadar air pada kayu.
B. ALAT DAN BAHAN I. Alat : 1. Mistar 2. Gergaji 3. Sketmat 4. Mesin ketam 5. Timbangan 6. Oven dengan pengatur suhu II. Bahan : 1. Kayu D. LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Meletakkan alat dan bahan pada area pekerjaan sehingga mudah dijangkau. 3. Membuat bendauji yaitu berupa kubus kayu berukuran 2x2x2 cm, sebanyak 3 buah. 4. Melakukan pengecekan dengan sketmart dan mistar untuk mengetahui dimensinya. 5. Melakukan penimbangan pada tahap awal (Wo). 6. Setelah dilakukan pengukuran dan penimbangan maka tahap selanjutnya adalah benda uji masukkan kedalam oven dengan temperatur suhu 110˚C. 7. Setelah 30 menit, benda uji dapat dikeluarkan dari oven dan didinginkan kemudian dilakukan pengukuran dimensi dan penimbangan kembali. 8. Mengulangi langkah nomor 7 sampai ukuran dan berat benda uji tersebut konstan (Wb). 9. Mencatat dan menghitung hasil percobaan.
E. DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian kadar air pada kayu : Data Percobaan Benda uji no : I II III Panjang (p) cm 2,15 2,15 2,15 Lebar (l) cm 2,00 2,15 2,15 Tinggi (t) cm 2 2 2 Berat kayu semula (Wb) 7,1 7,6 7,3 Berat kayu konstant (Wo) 6,5 6,9 6,6
Analisis data :
Kadar air (I) =𝑊𝑏 − 𝑊𝑜 𝑊𝑜 x 100% =7,1 − 6,5 6,5
x 100% = 9,23% Kadar air = 𝑊𝑏−𝑊𝑜 𝑊𝑜 × 100% 45 | T e k n o l o g i B a h a n d a n P r a k t i k u m
Kadar air (II) =𝑊𝑏 − 𝑊𝑜 𝑊𝑜 x 100% = 7,6 − 6,9 6,9 x 100% = 10,14% Kadar air (III) =𝑊𝑏 − 𝑊𝑜 𝑊𝑜 x 100% = 7,3 − 6,6 6,6 x 100% = 10,6% Kadar air rata – rata =9,23% + 10,14% + 10,6% 3 = 9,99%
F. KESIMPULAN Rata – rata kadar air dari kayu yang diuji adalah 9,99% dari berat kayu kering.
G. GAMBAR
6.3
PENGUJIAN KUAT GESER PADA KAYU
6.3.1 TUJUAN Mampu memahami dan mempraktikkan pengujian kuat geser pada kayu. Dan mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian kuat geser pada kayu.
B. ALAT DAN BAHAN I. Alat : 1. Mistar 2. Gergaji 3. Pahat 4. Mesin ketam 5. Mesin test tekan II. Bahan : 1. Kayu
D. LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Membuat benda uji dari bahan yang tersedia yang berbentuk Y dengan tinggi bidang geser (A) cm sebanyak 3 buah benda uji. 3. Letakkan benda uji pada mesin tekan untuk percobaan kuat geser dan lakukan test. 4. Lakukan penekanan dengan alat tekan yang tersedia dengan kecepatan 2kg/cm2/menit. 5. Mencatat dan menghitung hasil percobaan.
E. DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian kuat geser kayu :
Data percobaan
Benda uji no I II Dimensi : Panjang total (p) cm 9 9 Panjang berguna (h) 3,04 3,28 Lebar berguna (b) 3,09 3,07 Luas penampang geser (A) 9,39 10,06
Analisa data Kuat geser (τg) = 𝑃 2𝐴 Kuat geser I = 9 2 𝑥 9,39 = 0,47N/mm2 Kuat geser II = 9 2 𝑥 10,06 = 0,44N/mm2
Rata – rata kuat geser = 0,47 + 0,44 2 = 0,45 N/mm2
F. KESIMPULAN Jadi rata - rata kuat geser kayu yang diuji adalah sebesar 0,45 N/mm2.
G. GAMBAR
6.4
PENGUJIAN KUAT LENTUR PADA KAYU
6.4.1 TUJUAN Mampu memahami dan mempraktikkan pengujian kuat lentur pada kayu. Dan mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian kuat lentur pada kayu.
B. ALAT DAN BAHAN I. Alat : 1. Mistar 2. Gergaji 3. Mesin ketam 4. Mesin test tekan II. Bahan : 1. Kayu
D. LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Membuat benda uji dari bahan sebanyak 3 (tiga) buah dimana ukurannya 4,5 x 4,5 cm dan panjangnya 25 cm. 3. Beri tanda pada benda uji dengan panjang kayu dibagi 2 (dua) dan dari bagian tengah ukur sepanjang 8,5 cm pada kedua sisinya. 4. Letakkan benda uji pada mesin test tekan pada posisi tidur pada dua tumpuan, kemudian lakukan penekanan pada tengah bentang benda uji dengan kecepatan 2kg/cm2/menit. 5. Mencatat dan menghitung hasil percobaan.
E. DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian kuat lentur kayu : Data percobaan Dimensi benda uji : Panjang total 25,6 mm Panjang berguna (L) 21,6 mm Lebar berguna (b) 2,7 mm Tinggi (h) 4,2 mm Luas penampang alat (Aa) 0,38 mm2 Tegangan terbaca (σa) 84,32kg/mm2 σa 8,59 N/mm2 Besar beban (P) 3,26 N
Analisa data Tegangan lentur (σt) = 2 𝑃𝐿 3 𝑏ℎ2 = 2 𝑥 25,6𝑥 21,6 3 𝑥 2,7 𝑥 4,22 = 0,77 Mpa
F. KESIMPULAN Dari hasil pengujian diketahui kuat lentur kayu yang diuji ada sebesar 0,77 MPa. 51 | T e k n o l o g i B a h a n d a n P r a k t i k u m
G. GAMBAR
6.5
PENGUJIAN KUAT TEKAN PADA KAYU
6.5.1 TUJUAN Mampu memahami dan mempraktikkan pengujian kuat tekan pada kayu. Mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian kuat tekan pada kayu.
B. ALAT DAN BAHAN I. Alat : 1. Mistar 2. Gergaji 3. Mesin ketam 4. Mesin test tekan II. Bahan : 1. Kayu
D. LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Membuat benda uji dari kayu dengan ukuran lebar 10 cm, tinggi 10 cm, dan panjangnya 20 cm sebanyak 3 (tiga) buah. 3. Letakkan benda uji pada mesin test tekan pada posisi tegak. 4. Lakukan penekanan dengan kecepatan 2kg/cm2/menit untuk mengetahui kuat tekan dari kayu tersebut. 5. Mencatat dan menghitung hasil percobaan.
E. DATA HASIL PENGUJIAN Data pengujian kuat tekan kayu :
Data percobaan
Benda uji no I II Dimensi : Panjang (p) cm 7,17 7,06 Lebar (l) cm 3,66 3,63 Tinggi (t) cm 3,53 3,59 Tegangan terbaca (δa) kg/cm² 4,2 4,4 Luas penampang (A=b h) cm² 12,96 12,96
Analisa data Menentukan kuat tekan (σt) σt.1 =
𝑃1 𝐴 =
7,17 12,96
= 0,55 N/mm2 σt.2 = =
𝑃2 𝐴 7,06 12,96
= 0,54 N/mm2 Tegangan rata – rata σ =σt.1 + σt.2 2 = 0,55 + 0,54 2
= 0,545 N/mm2
F. KESIMPULAN Jadi hasil rata – rata tegangan dari pengujian kuat tekan kayu diperoleh 0,545N/mm2.
G. GAMBAR