LAPORAN SURVEILANS TRIWULAN AGUSTUS – OKTOBER TAHUN 2018
RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP ASAHAN 2018
I.
PENDAHULUAN Infeksi Rumah Sakit (IRS) merupakan masalah terutama di rumah sakit yang merawat pasien dengan beragam jenis penyakit. Pengendalian IRS merupakan suatu upaya penting dalam meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit. Pencegahan kejadian IRS harus diupayakan sedapat mungkin, antara lain dengan menerapkan tindakan asepsis dan membiasakan perilaku higienis pada petugas kesehatan serta pelaksanaan surveilans. Surveilans (IRS) sebagai salah satu program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) harus dilaksanakan untuk memantau mutu pelayanan. Data dasar infeksi rumah sakit yang didapatkan dari hasil surveilans dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengukur keberhasilan program PPI.
II. TUJUAN SURVEY 1. Memperoleh data dasar. 2. Menilai standar mutu Rumah Sakit. 3. Menilai keberhasilan suatu program PPI.
III. HASIL SURVEILANS DAN ANALISIS Data yang dikumpulkan melalui lembaran harian surveilans yang dibagikan oleh Komite PPI kepada unit, data dikumpulkan kemudian diolah menggunakan SPSS dan dianalisa untuk mengetahui angka kejadian infeksi rumah sakit di RSU Sei Dadap meliputi 3 penyakit infeksi yaitu Infeksi Saluran Kemih (ISK), Infeksi Daerah Operasi (IDO) serta Phlebitis. Berdasarkan Indikator Area Klinis RS, indikator indikator infeksi rumah sakit ISK< 4,7‰ , dan IDO ≤ 2% sedangkan Phlebitis < 5,6‰. Teknik perhitungan untuk mencapai persentase adalah dengan membagi antara jumlah terinfeksi dengan lama hari pasien yang terpasang alat. Berikut uraian hasil surveilans infeksi rumah sakit pada bulan agustus - oktober 2018 :
a. Analisa Surveilans Data Plebitis
Tabel 1.1 Angka Kejadian Phlebitis Triwulan Pada Bulan Agustus - Oktober Tahun 2018 di RSU Sei Dadap
Jlh Pasien
Jlh hari terpasang IV Line
Infeksi RS
‰
Agustus
91
362
3
8.2
September
73
322
3
9.3
Oktober
72
254
2
7.8
Pencapaian
236
938
8
8.5
Bulan
ANGKA KEJADIAN PHLEBITIS TRIWULAN PADA BULAN AGUSTUS OKTOBER DI RSU SEI DADAP 10 8 6 4 2 0
9.3
8.2 5.6
7.8 5.6
5.6
Agustus
September
Oktober
Phlebitis
8.2
9.3
7.8
Standart
5.6
5.6
5.6
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa angka kejadian phlebitis mengalami peningkatan dan penurunan. Pada bulan Agustus terdapat 8.2 ‰ dengan jumlah pasien terpasang IV Line yaitu 91 orang dan lama hari pemasangan IV line 362 hari. Pada bulan September mengalami peningkatan yaitu sebesar 9.3‰ dengan jumlah pasein terpasang IV line yaitu 73 orang dan lama hari pemasangan IV Line 322 hari, dan pada bulan Oktober angka kejadian phlebitis mengalami penurunan yaitu 7.8‰ dengan jumlah pasien terpasang IV Line Sebanyak 72 orang dan lama hari pemasangan yaitu 254 hari.
Terjadinya peningkatan pada bulan September disebabkan adanya penurunan jumlah pasien dan penurunan hari pemasangan IV Line.
Dan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa angka kejadian phlebitis pada periode triwulan bulan Agustus – Oktober yaitu 8.5‰ dengan jumlah pasien terpasang IV line 236 orang dan lama hari pemasangan 938 hari. Standar Pencapaian angka kejadian Phlebitis di RSU Sei Dadap adalah < 5.6‰ dan Pencapaian hasil Phlebitis di RSU Sei Dadap adalah 8.5 ‰, maka Angka kejadian Phlebitis masih mengalami peningkatan yaitu sebesar 2.9‰.
b. Analisa Surveilans Data Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Tabel 1.2 Angka Kejadian ISK Triwulan Pada Bulan Agustus - Oktober Tahun 2018 di RSU Sei Dadap
Jlh Pasien
Jlh hari terpasang Kateter Urin
Infeksi RS
‰
Agustus
91
6
0
0
September
73
6
0
0
Oktober
72
4
0
0
Pencapaian
236
16
0
0
Bulan
ANGKA KEJADIAN ISK TRIWULAN PADA BULAN AGUSTUS - OKTOBER DI RSU SEI DADAP 5
4.7
4.7
4.7
4 3 2 1 0 ISK Standart
0 Agustus
0 September
0 Oktober
0
0
0
4.7
4.7
4.7
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa angka kejadian ISK setiap bulannya tidak ditemukan (0‰). Pada bulan Agustus terdapat 0 ‰ dengan jumlah pasien terpasang urine kateter yaitu 3 pasien dan lama hari pemasangan urine kateter 6 hari. Pada bulan September yaitu sebesar (0‰) dengan jumlah pasien terpasang urine kateter yaitu 3 pasien dan lama hari pemasangan urine kateter 6 hari, dan pada bulan Oktober dengan jumlah pasien terpasang urine kateter Sebanyak 2 orang dan lama hari pemasangan yaitu 4 hari.
Dan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa angka kejadian ISK pada periode triwulan bulan Agustus – Oktober yaitu 0‰ dengan jumlah pasien terpasang kateter urin 8 orang dan lama hari pemasangan 16 hari. Standar Pencapaian angka kejadian ISK di RSU Sei Dadap adalah < 4.7‰ dan Pencapaian hasil ISK di RSU Sei Dadap adalah 0 ‰, maka Angka kejadian ISK sudah mencapai nilai standart RSU Sei Dadap yaitu < 4.7‰.
c. Analisa Surveilans Data Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Tabel 1.3 Angka Kejadian IDO Triwulan Pada Bulan Agustus - Oktober Tahun 2018 di RSU Sei Dadap
Jlh Pasien
Jlh Pasien Operasi
Infeksi RS
‰
Agustus
91
8
0
0
September
73
9
0
0
Oktober
72
8
0
0
Pencapaian
236
25
0
0
Bulan
ANGKA KEJADIAN IDO TRIWULAN PADA BULAN AGUSTUS - OKTOBER DI RSU SEI DADAP 2.5 2 1.5 1 0.5 0
2
2
2
0 Agustus
0 September
0 Oktober
IDO
0
0
0
Standart
2
2
2
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa angka kejadian IDO setiap bulannya tidak ditemukan (0‰). Pada bulan Agustus terdapat 0‰ dengan jumlah pasien Operasi yaitu 8 pasien. Pada bulan September yaitu sebesar (0‰) dengan jumlah pasien operasi yaitu 9 pasien, dan pada bulan Oktober yaitu sebesar (0‰) dengan jumlah pasien operasi Sebanyak 8 orang.
Dan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa angka kejadian IDO pada periode triwulan bulan Agustus – Oktober yaitu 0‰ dengan jumlah pasien operasi 25 pasien. Standar Pencapaian angka kejadian I DO di RSU Sei Dadap adalah < 2‰ dan Pencapaian hasil IDO di RSU Sei Dadap adalah 0 ‰, maka Angka kejadian IDO sudah mencapai nilai standart RSU Sei Dadap yaitu < 2‰.
IV. PERMASALAH YANG SERING DITEMUKAN 1. Pemakaian obat yang terlalu Kental dan Pekat 2. Seringnya plester/hypafix yang kotor/ basah tidak langsung diganti 3. Posisi tangan pasien 4. Pemasangan infuse lebih dari 3 x 24 jam 5. Masih kurangnya kepatuhan Perawat dalam melaksanakan kerja sesuai SPO pemasangan infus 6. Masih terdapatnya petugas yang belum melaksanakan kebersihan tangan
Sei Dadap , 05 November 2018
Pembuat Laporan
Rahma Yuni S.Kep, Ns , CWCCA IPCN
Diketahui
dr. Haris Hamonangan Ketua Komite PPI