Laporan Stab.ler.dengan Geoslope

  • Uploaded by: Toddy Samuel
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Stab.ler.dengan Geoslope as PDF for free.

More details

  • Words: 4,603
  • Pages: 28
Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

BAB I PENDAHULUAN I .1 Latar Belakang Tingginya tingkat populasi penduduk saat ini tentunya secara langsung mengakibatkan naiknya pemenuhan kebutuhan lahan untuk pemukiman, perkantoran, atau kegiatan – kegiatan manusia lainnya. Hal ini mendorong manusia untuk memanfaatkan setiap lahan yang ada sebaik mungkin, termasuk pada daerah – daerah perbukitan dan berlereng yang topografinya cenderung beragam. Sebagaimana kita ketahui, gaya – gaya gravitasi dan rembesan (seepage) cenderung menyebabkan ketidakstabilan pada lereng alami, lereng yang dibentuk dengan cara penggalian, dan pada lereng tanggul serta bendungan tanah. Sehingga proses analisa stabilitas suatu lereng menjadi bagian tak terpisahkan dari perencanaan penggunaan lahan pada daerah berbukit, karena berkaitan dengan tingkat keamanan lereng tersebut terhadap resiko keruntuhan atau longsor akibat berlakunya kondisi – kondisi tertentu. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa Teknik Sipil dan calon Civil Engineer kami terundang untuk mengamati dan menganalisa stabilitas dan tingkat keamanan dari suatu lereng secara objektif dari sudut pandang teknisnya, sekaligus melatih kami sebagai mahasiswa Teknik Sipil untuk menerapkan ilmu mengenai stabilitas lereng yang kami peroleh dari kegiatan perkuliahan pada kondisi lapangan yang sebenarnya. I .2 Perumusan Masalah dan Ruang Lingkup Makalah ini berisi tentang analisa stabilitas lereng dengan menggunakan 2 metode, yaitu metode perhitungan manual dengan menggunakan metode Fellenius dan metode Bishop sedangkan metode kedua adalah metode perhitungan

dengan

menggunakan

program

GEO

SLOPE

dengan

menitikberatkan pada perhitungan Bishop akan tetapi pembahasannya akan dibatasi hanya pada stabilitas dari suatu lereng yang berlokasi sepanjang bantaran kali Ciliwung antara bilangan jalan TB Simatupang hingga stasiun KA Pasar Minggu, Jakarta Selatan dari segi geoteknik.

Stabilitas Lereng 

 

Page 1 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

I .3 Tujuan Tujuan pembuatan makalah ini adalah menyampaikan kepada masyarakat umum mengenai analisa stabilitas dan tingkat keamanan suatu lereng, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya dan juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Stabilitas Lereng, yang merupakan mata kuliah wajib peminatan Geoteknik program studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Indonesia. I .4 Jenis Penelitian dan Metode Analisis Penelitian dalam pembuatan makalah ini menggunakan dua cara, yang pertama adalah melakukan survey langsung di lapangan guna memperoleh data – data dan dokumentasi mengenai gambaran langsung dari kondisi eksisting lereng di lapangan sedang yang kedua adalah melakukan perhitungan dan analisa kestabilan lereng menggunakan cara manual, yakni dengan metode irisan (Fellenius dan Bishop), serta dengan menggunakan aplikasi software. Sementara data tanah yang akan digunakan diperoleh dari laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Universitas Indonesia. I .5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan makalah ini adalah: ƒ

BAB I

Pendahuluan Makalah

ƒ

BAB II

Gambaran Umum Lokasi

ƒ

BAB III

Analisa Kestabilan Lereng

ƒ

BAB IV

Penutup

ƒ

BAB V

Referensi

Stabilitas Lereng 

 

Page 2 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI II. 1

Lokasi Daerah tinjauan survey kelompok kami untuk makalah ini adalah bantaran kali Ciliwung yang lokasinya dapat ditelusuri melalui jalan Poltangan hingga ke ujung jalan Gunuk di kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan seperti dapat dilihat pada peta berikut.

Gambar II.1a Peta Lokasi Survey

Gambar II.1b Foto Lokasi Survey (dari udara) Stabilitas Lereng 

 

Page 3 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

II. 2

Kondisi Eksisting Tinggi lereng

: 11 meter (dari dasar sungai)

Kemiringan lereng

: 60°

Muka air tanah

: 1 meter (dari dasar sungai)

Jenis tanah

: Lempung (berdasarkan pengamatan lapangan)

Gambar II.2 Lereng yang ditinjau

Gambar II.3 Potongan Melintang Lereng

Stabilitas Lereng 

 

Page 4 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

II. 3 ƒ

Kriteria Desain Jenis tanah → Lempung (berdasarkan pengamatan secara langsung)

ƒ

Muka air tanah o 1 meter di atas dasar sungai

ƒ

Muka air banjir → 6 – 7 meter di atas permukaan sungai (pada saat survei)

ƒ

Parameter tanah → c’ = 10 kN/m2 → φ = 29° → γ = 20 kN/m3

ƒ

Pembebanan → Tidak terdapat beban pada bagian puncak lereng

ƒ

Sejarah → Pernah terjadi longsor pada saat banjir.

Stabilitas Lereng 

 

Page 5 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

BAB III ANALISA KESTABILAN LERENG III. 1 Penjelasan Singkat Analisa kestabilan lereng yang kami lakukan mengambil iterasi terhadap 6 titik acuan dengan besar jari – jari keruntuhan yang berbeda – beda untuk masing – masing metode, yakni metode irisan Fellenius dan Bishop. III. 2 Penentuan Titik Iterasi Dalam menentukan daerah longsoran dari lereng yang ditinjau, dilakukan metode coba-coba dalam menentukan area longsoran yaitu dengan melakukan titik iterasi sebanyak 6 titik. Penentuan titik iterasi yang pertama adalah dengan menentukan titik 1 yang berjarak 6 m dari dasar kaki lereng (titik B). Lalu menentukan titik 2 yang berjarak 1 m di sebelah kanan titik 1 dan titik 3 yang berjarak 1 m di sebelah kanan titik 2. Setelah itu menentukan titik 4 yang berjarak 1 m di atas titik 3, titik 5 yang berjarak 1 m di sebelah kiri titik 4, dan titik 6 yang berjarak 1 m di sebelah kiri titik 5.

Gambar III.1 Penentuan 6 Titik Iterasi III.3

Penentuan Daerah Longsoran Setelah daerah longsoran ditentukan, maka daerah longsoran dapat ditentukan dengan membuat busur lingkaran terhadap kaki lereng atau titik B. Dari

Stabilitas Lereng 

 

Page 6 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

keenam titik tersebut akan didapat 6 daerah longsoran yang berbeda dengan jari-jari yang berbeda-beda. III.4

Perhitungan Manual Dengan Metode Irisan Fellenius Dalam penyelesaian ini diasumsikan bahwa untuk setiap irisan, resultan gayagaya antar irisan adalah nol. Penyelesaian tersebut meliputi penyelesaian ulang untuk gaya-gaya pada setiap irisan yang tegak lurus terhadap dasar, yaitu : N ' = W cos α − ul

Kemudian, faktor keamanan yang dinyatakan dalam tegangan efektif diberikan oleh: F=

c' La + tan φ ' ∑(W cos α − ul ) ∑ W sin α

Komponen W cos α dan W sin α dapat ditentukan secara grafis untuk setiap irisan. ƒ

Titik 1 R = 16 meter

No. irisan 1

sudut

sudut

h

h.cos α

h.sin α

z

u

l

u.l

4

0,069778

1,9622

1,957425023

0,13680688

0,9589

9,39722

2,232889

20,98295

2

12

0,209333

5,4126

5,294441159

1,12478068

0,6578

6,44644

1,953778

12,59491

3

19

0,331444

8,3513

7,896766255

2,71758981

0,0997

0,97706

2,232889

2,181666

4

27

0,471

9,242

8,235684425

4,19381283

0

0

2,232889

0

5

36

0,628

8,0257

6,494429995

4,71531966

0

0

2,512

0

6

45

0,785

6,3358

4,481870596

4,47830298

0

0

2,791111

0

Stabilitas Lereng 

 

Page 7 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

7

56

0,976889

3,907

2,18637133

3,23796686

0

0

3,628444

0

8

67

1,168778

1,2144

0,475166491

1,1175796

0

0

2,512

0

0

0

0

0

0

0

37,02215527

21,7221593

20,096

35,75953

9

0

No. irisan 1

θ

r

8

16

2

7

16

3

8

16

4

8

16

5

9

16

6

10

16

7

13

16

8

9

16

9



Massa tanah dibagi menjadi irisan-irisan dengan lebar 2 m. Berat setiap irisan (W) adalah:

ω = γ .b.h = 20.2.h = 40 h •

Σω. cos α = 40 × Σh. cos α = 1480,886 kN/m



Σω. sin α = 40 × Σh. sin α = 868,886 kN/m



Maka nilai faktor keamanan yang didapat adalah :

F=

ƒ

c'.l + tan φ .Σ(ω. cos α − u.l ) = 1,15 Σω. sin α

Titik 2

R = 16,0312 meter

Stabilitas Lereng 

 

Page 8 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

No. irisan

sudut

1 2

sudut

h

h.cos α

h.sin α

z

u

l

u.l

1

0,0174444

2,0338

2,033490556

0,035477

1,0306

10,09988

2,237243

22,59589

8

0,1395556

5,6214

5,566748286

0,781954

0,8666

8,49268

1,957588

16,62517

3

16

0,2791111

8,6977

8,361105169

2,396227

0,4461

4,37178

1,957588

8,558143

4

23

0,4012222

9,7451

8,971186553

3,805888

0

0

2,237243

0

5

31

0,5407778

8,7204

7,476073378

4,489288

0

0

2,237243

0

6

40

0,6977778

7,2916

5,587348131

4,684973

0

0

2,516898

0

7

50

0,8722222

5,2917

3,403232223

4,052172

0

0

3,076209

0

8

63

1,099

2,3218

1,055228153

2,068151

0

0

4,474486

0

0

0

0

0

42,45441245

22,31413

9

No. irisan 1

0

θ

r

8

16,0312

2

7

16,0312

3

7

16,0312

4

8

16,0312

5

8

16,0312

6

9

16,0312

7

11

16,0312

8

16

16,0312

0

0

20,6945

47,77919

9



Massa tanah dibagi menjadi irisan-irisan dengan lebar 2 m. Berat setiap irisan (W) adalah:

ω = γ .b.h = 20.2.h = 40 h •

Σω. cos α = 40 × Σh. cos α = 1698,17 kN/m



Σω. sin α = 40 × Σh. sin α = 892,56 kN/m



Maka nilai faktor keamanan yang didapat adalah : F=

Stabilitas Lereng 

c'.l + tan φ .Σ(ω. cos α − u.l ) = 1,26 Σω. sin α

 

Page 9 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

ƒ

Titik 3

R = 16,1245 meter

No. irisan 1

sudut

sudut

h

h.cos α

h.sin α

z

u

l

u.l

-3

-0,05233

2,1051

2,102217957

-0,11012

1,1019

10,79862

2,250264

24,29974

2

5

0,087222

5,8276

5,805446687

0,507652

1,0727

10,51246

1,968981

20,69883

3

12

0,209333

9,0366

8,839328046

1,877876

0,785

7,693

1,968981

15,14737

4

19

0,331444

10,2315

9,674633164

3,329424

0,2315

2,2687

2,250264

5,105173

5

27

0,471

9,3817

8,360173185

4,257206

0

0

2,250264

0

6

35

0,610556

8,1783

6,700723527

4,688805

0

0

2,531547

0

7

44

0,767556

6,5109

4,685309966

4,521027

0

0

2,812829

0

8

56

0,976889

4,1288

2,310491412

3,421786

0

0

3,656678

0

9

67

1,168778

1,3754

0,538162048

1,265744

0

0

2,812829

0

49,01648599

23,7594

22,50264

65,25111

No. irisan 1

θ

r

8

16,1245

2

7

16,1245

3

7

16,1245

4

8

16,1245

5

8

16,1245

6

9

16,1245

7

10

16,1245

8

13

16,1245

9

10

16,1245



Massa tanah dibagi menjadi irisan-irisan dengan lebar 2 m. Berat setiap irisan (W) adalah:

ω = γ .b.h = 20.2.h = 40 h •

Σω. cos α = 40 × Σh. cos α = 1960,66 kN/m

Stabilitas Lereng 

 

Page 10 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 



Σω. sin α = 40 × Σh. sin α = 950,38 kN/m



Maka nilai faktor keamanan yang didapat adalah : F=

ƒ

c'.l + tan φ .Σ(ω. cos α − u.l ) = 1,34 Σω. sin α

Titik 4

R = 17,1172 meter

No. irisan 1

sudut

sudut

h

h.cos α

h.sin α

z

u

l

u.l

-3

-0,05233

2,0991

2,096226172

-0,1098

1,0959

10,73982

2,3888

25,65529

2

4

0,069778

5,8233

5,809129107

0,406007

1,0684

10,47032

2,0902

21,88507

3

11

0,191889

9,0494

8,88330505

1,725842

0,7978

7,81844

2,0902

16,34211

4

18

0,314

10,2788

9,776225474

3,174767

0,2788

2,73224

2,0902

5,710929

5

25

0,436111

9,4866

8,598666087

4,007308

0

0

2,0902

0

6

33

0,575667

8,3759

7,025952507

4,559791

0

0

2,3888

0

7

41

0,715222

6,8647

5,182488308

4,501769

0

0

2,6874

0

8

51

0,889667

4,7859

3,013542513

3,717983

0

0

3,2846

0

9

62

1,081556

1,9456

0,914346121

1,717362

0

0

3,881801

0

51,29988134

23,70103

22,9922

69,59339

No. irisan 1

θ

r

8

17,1172

2

7

17,1172

3

7

17,1172

4

7

17,1172

5

7

17,1172

6

8

17,1172

7

9

17,1172

8

11

17,1172

9

13

17,1172

Stabilitas Lereng 

 

Page 11 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 



Massa tanah dibagi menjadi irisan-irisan dengan lebar 2 m. Berat setiap irisan (W) adalah:

ω = γ .b.h = 20.2.h = 40 h •

Σω. cos α = 40 × Σh. cos α = 2051,99 kN/m



Σω. sin α = 40 × Σh. sin α = 948,04 kN/m



Maka nilai faktor keamanan yang didapat adalah : F=

ƒ

c'.l + tan φ .Σ(ω. cos α − u.l ) = 1,40 Σω. sin α

Titik 5

R = 17,0294 meter

No. irisan 1

sudut

sudut

0

h 0

2,032

h.cos α

h.sin α

2,032

0

z

u

l

u.l

1,0288

10,08224

2,376547

23,96092

2

8

0,139556

5,6294

5,574670509

0,783066

0,8745

8,5701

2,079479

17,82134

3

15

0,261667

8,7314

8,434184616

2,258733

0,4798

4,70204

2,079479

9,777793

4

22

0,383778

9,8246

9,109926735

3,678587

0

0

2,079479

0

5

29

0,505889

8,8745

7,762916317

4,300451

0

0

2,376547

0

6

37

0,645444

7,5678

6,045404508

4,552437

0

0

2,376547

0

7

46

0,802444

5,7864

4,021265001

4,160751

0

0

2,970684

0

8

59

1,029222

2,7417

1,413306533

2,349358

0

0

5,347232

0

0

0

0

0

0

0

44,39367422

22,08338

21,68599

51,56006

9

No. irisan 1

0

θ

r

8

17,0294

2

7

17,0294

3

7

17,0294

4

7

17,0294

Stabilitas Lereng 

 

Page 12 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

5

8

17,0294

6

8

17,0294

7

10

17,0294

8

18

17,0294

9



Massa tanah dibagi menjadi irisan-irisan dengan lebar 2 m. Berat setiap irisan (W) adalah:

ω = γ .b.h = 20.2.h = 40 h •

Σω. cos α = 40 × Σh. cos α = 1775,75 kN/m



Σω. sin α = 40 × Σh. sin α = 883,34 kN/m



Maka nilai faktor keamanan yang didapat adalah : F=

ƒ

c'.l + tan φ .Σ(ω. cos α − u.l ) = 1,33 Σω. sin α

Titik 6

R = 17 meter

No. irisan 1

sudut

sudut

h

h.cos α

h.sin α

z

u

l

u.l

4

0,069778

1,9646

1,959819182

0,136974

0,9613

9,42074

2,372444

22,35018

2

11

0,191889

5,4332

5,333477689

1,036184

0,6783

6,64734

2,075889

13,79914

3

18

0,314

8,4701

8,055960558

2,616122

0,1555

1,5239

2,075889

3,163447

4

25

0,436111

9,3569

8,481105845

3,952521

0

0

2,075889

0

5

33

0,575667

8,2361

6,908684134

4,483685

0

0

2,372444

0

6

42

0,732667

6,7083

4,986906186

4,486876

0

0

2,669

0

7

51

0,889667

4,5988

2,895731066

3,572633

0

0

3,262111

0

8

63

1,099

1,812

0,823530629

1,614045

0

0

3,558667

0

0

0

0

0

39,44521529

21,89904

9

Stabilitas Lereng 

0

 

0

0

20,46233

39,31277

Page 13 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

No. irisan 1

θ

r 8

17

2

7

17

3

7

17

4

7

17

5

8

17

6

9

17

7

11

17

8

12

17

9



Massa tanah dibagi menjadi irisan-irisan dengan lebar 2 m. Berat setiap irisan (W) adalah:

ω = γ .b.h = 20.2.h = 40 h •

Σω. cos α = 40 × Σh. cos α = 1577,81 kN/m



Σω. sin α = 40 × Σh. sin α = 875,96 kN/m



Maka nilai faktor keamanan yang didapat adalah : F=

c'.l + tan φ .Σ(ω. cos α − u.l ) = 1,21 Σω. sin α

III. 4 Perhitungan Manual Dengan Metode Irisan Bishop

Dalam penyelesaian ini diasumsikan bahwa resultan gaya pada sisi irisan adalah horisontal, yaitu X1 − X 2 = 0

sehingga penyelesaian kembali untuk gaya-gaya vertikal yaitu :

tan φ ' sin α ⎞ c' l ⎛ ⎞ ⎛ sin α − ul cos α ⎟ / ⎜ cos α + N ' = ⎜W − ⎟ F F ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ Tekanan air pori dapat dihubungkan dengan “tekanan pengisian total” pada setiap titik dengan menggunakan rasio tekanan air pori yang tak-berdimensi yang didefinisikan sebagai : ru =

u γh

Untuk setiap irisan yaitu : ru =

Stabilitas Lereng 

 

u W /b

Page 14 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

Dengan mensubstitusikan tekanan air pori dan l = b sec α ke persamaan untuk gaya-gaya vertikal seperti yang telah disebutkan di atas maka faktor keamanan dapat ditentukan sebagai berikut : ⎤ ⎡ ⎥ ⎢ 1 sec α F= ∑ ⎢{c' b + W (1 − ru ) tan φ '} ⎥ tan α tan φ ' ⎥ ∑ W sin α ⎢ 1+ ⎥⎦ ⎢⎣ F

Karena faktor keamanan ada pada kedua ruas maka harus digunakan suatu proses pendekatan bertahap untuk memperoleh penyelesaian tetapi dengan konvergensi yang tepat. Untuk mempermudah perhitungan kami menggunakan Microsoft Excel. Pada perhitungan nantinya akan muncul nilai faktor keamanan (F) yang beragam. Nilai faktor keamanan yang diambil adalah nilai F yang telah stabil. Parameter-parameter perhitungan sama dengan metode Fellenius, hanya saja pada metode Bishop digunakan suatu luasan irisan dari bidang longsor yang ditinjau yaitu A. Dalam menentukan luasan ini kami dapatkan dengan menggunakan bantuan AutoCAD.

Stabilitas Lereng 

 

Page 15 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

ƒ

Titik 1

R = 16 meter No. Irisan

γ

1

20

4,4647

89,294

2,232889

4

10

29

0,9589

2

20

10,803

216,06

1,953778

12

10

29

0,6578

3

20

16,6777

333,554

2,232889

19

10

29

0,0997

4

20

18,4543

369,086

2,232889

27

10

29

0

5

20

16,0126

320,252

2,512

36

10

29

0

6

20

12,6127

252,254

2,791111

45

10

29

0

7

20

7,6904

153,808

3,628444

56

10

29

0

8

20

1,0649

21,298

2,512

67

10

29

0

u

l

W

A

α

N1

N2

Φ'

ul

9,39722

0,958216

20,98295

6

59

59

59

59

6,44644

0,65733

12,59491

45

125

124

123

123

0,97706

0,099629

2,181666

109

191

189

188

188

0

0

0

168

210

207

206

206

0

0

0

188

190

186

186

185

0

0

0

178

162

158

157

157

0

0

0

128

119

115

114

114

0

0

0

20

29

27

27

27

841

1083

1064

1060

1060

Fc =

N2

z

u/γw

Σ

ƒ

c'

1,29

N2

1,27

N2

1,26

1,26

Titik 2

R = 16,0312 meter No. Irisan 1

20

4,6292

92,584

2,237243

1

10

29

1,0306

2

20

11,2214

224,428

1,957588

8

10

29

0,8666

3

20

17,3722

347,444

1,957588

16

10

29

0,4461

4

20

19,4634

389,268

2,237243

23

10

29

0

5

20

17,4076

348,152

2,237243

31

10

29

0

6

20

14,537

290,74

2,516898

40

10

29

0

7

20

10,5038

210,076

3,076209

50

10

29

0

8

20

4,2933

85,866

4,474486

63

10

29

0

γ

Stabilitas Lereng 

A

l

W

 

α

c'

Φ'

z

Page 16 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

u

u/γw

ul

N1

10,09988

1,029864

22,59589

2

61

61

61

61

8,49268

0,865981

16,62517

31

129

129

129

129

4,37178

0,445782

8,558143

96

193

193

193

193

0

0

0

152

220

219

219

219

0

0

0

179

200

199

199

199

0

0

0

187

177

176

175

175

0

0

0

161

144

143

143

143

0

0

0 Σ

N2

N2

N2

77

84

83

83

83

884

1208

1202

1201

1201

Fc =

ƒ

N2

1,37

1,36

1,36

1,36

Titik 3

R = 16,1245 meter No. Irisan 1

20

l

A

W

4,7926

95,852

γ

α

2,250264

c'

-3

Φ'

10

z

29

1,1019 1,0727

2

20

11,6342

232,684

1,968981

5

10

29

3

20

18,0512

361,024

1,968981

12

10

29

0,785

4

20

20,4385

408,77

2,250264

19

10

29

0,2315

5

20

18,7342

374,684

2,250264

27

10

29

0

6

20

16,3186

326,372

2,531547

35

10

29

0

7

20

12,9647

259,294

2,812829

44

10

29

0

8

20

8,1412

162,824

3,656678

56

10

29

0

9

20

1,3797

27,594

2,812829

67

10

29

0

Fa = 1,47

Fa = 1,48

Fa = 1,48

N2

N2

N2

N2

u

u/γw

ul

10,79862

1,101113

24,29974

-5

64

63

63

63

10,51246

1,071934

20,69883

20

133

133

133

133

7,693

0,78444

15,14737

75

199

200

200

200

2,2687

0,231335

5,105173

133

228

230

230

230

0

0

0

170

213

214

215

215

0

0

0

187

193

195

195

195

0

0

0

180

165

167

167

168

0

0

0

135

125

127

127

127

0

0

0

25

35

36

36

36

Σ

N1

Fa = 1,40

921 Fc =

Stabilitas Lereng 

1354 1,47

 

1365 1,48

1367 1,48

1367 1,48

Page 17 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

ƒ

Titik 4

R = 17,1172 meter No. Irisan 1

20

2

20

3

20

18,0782

4

20

20,535

410,7

2,0902

18

5

20

18,9468

378,936

2,0902

25

6

20

16,7189

334,378

2,3888

33

7

20

13,6384

272,768

2,6874

41

8

20

9,4931

189,862

3,2846

9

20

3,2518

65,036

3,881801

W

l

4,7808

95,616

2,3888

-3

10

29

11,6269

232,538

2,0902

4

10

29

1,0684

361,564

2,0902

11

10

29

0,7978

10

29

0,2788

10

29

0

10

29

0

10

29

0

51

10

29

0

62

10

29

0

γ

A

ul

c'

Φ'

z 1,0959

Fa = 1,40

Fa = 1,50

Fa = 1,52

Fa = 1,53

N2

N2

N2

N2

u

u/γw

N1

10,73982

1,095118

25,65529

-5

64

64

64

64

10,47032

1,067637

21,88507

16

134

135

135

135

7,81844

0,797231

16,34211

69

201

202

202

202

2,73224

0,278601

5,710929

127

228

230

230

230

0

0

0

160

213

216

216

216

0

0

0

182

195

198

198

198

0

0

0

179

169

172

173

173

0

0

0

148

134

138

138

138

0

0

0 Σ

57

66

68

69

69

933

1404

1421

1423

1424

Fc =

ƒ

α

1,50

1,52

1,53

1,53

Titik 5

R = 17,0294 meter No. Irisan 1

l

A

W

20

4,6269

92,538

2,376547

2

20

11,2386

224,772

2,079479

8

10

29

0,8745

3

20

17,4412

348,824

2,079479

15

10

29

0,4798

4

20

19,6247

392,494

2,079479

22

10

29

0

5

20

17,7196

354,392

2,376547

29

10

29

0

6

20

15,0967

301,934

2,376547

37

10

29

0

7

20

11,5133

230,266

2,970684

46

10

29

0

8

20

6,8997

137,994

5,347232

59

10

29

0

γ

Stabilitas Lereng 

 

α

c' 0

10

Φ' 29

z 1,0288

Page 18 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

N1

Fa = 1,40

Fa = 1,39

Fa = 1,39

Fa = 1,39

N2

N2

N2

N2

u

u/γw

ul

10,08224

1,028066

23,96092

0

62

62

62

62

8,5701

0,873876

17,82134

31

130

129

129

129

4,70204

0,479458

9,777793

90

195

195

195

195

0

0

0

147

220

220

220

220

0

0

0

172

204

204

203

203

0

0

0

182

180

180

179

179

0

0

0

166

151

151

151

151

0

0

0

118

122

122

122

122

906

Σ

1263

Fc =

ƒ

1,39

1262 1,39

1262

1262

1,39

1,39

Titik 6

R = 17 meter No. Irisan 1

20

4,4722

89,444

2,372444

4

10

29

0,9613

2

20

10,8455

216,91

2,075889

11

10

29

0,6783

3

20

16,7913

335,826

2,075889

18

10

29

0,1555

4

20

18,6871

373,742

2,075889

25

10

29

0

5

20

16,4388

328,776

2,372444

33

10

29

0

6

20

13,3695

267,39

2,669

42

10

29

0

7

20

9,1158

182,316

3,262111

51

10

29

0

8

20

2,8155

56,31

3,558667

63

10

29

0

γ

u

l

W

A

u/γw

ul

α

N1

9,42074

0,960614

22,35018

6,64734

0,677816

1,5239

0,155389

0

c'

Φ'

z

Fa = 1,40

Fa = 1,32

Fa = 1,30

Fa = 1,30

N2

N2

N2

N2

6

59

59

59

59

13,79914

41

126

125

125

125

3,163447

104

190

189

189

189

0

0

158

210

208

208

208

0

0

0

179

192

189

189

189

0

0

0

179

167

164

164

163

0

0

0

142

130

127

127

127

0

0

0 Σ

50

59

57

57

57

859

1133

1120

1117

1117

Fc =

Stabilitas Lereng 

1,32

 

1,30

1,30

1,30

Page 19 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

III.5

Perhitungan Dengan Menggunakan Bantuan Program GEO SLOPE

Saat melakukan perhitungan dengan bantuan program GEO SLOPE ini kami melakukan analisa balik mengenai data – data yang kami dapatkan di lapangan, dan hasilnya terdapat kekeliruan mengenai kecuraman lereng yang ternyata didapat data yang lebih akurat yaitu kecuraman lereng ternyata sebesar 45°, karena itu parameter – parameter tanah yang digunakan utnuk melakukan perhitungan dengan GEO SLOPE adalah sebagai berikut : Parameter tanah : •

c’ = 10 kN/m2



φ = 29°



γ = 20 kN/m3



Ө

= 45° ( Kecuraman lereng )

Langkah – langkah dalam melakukan perhitungan dengan GEO SLOPE : •

Menentukan ukuran halaman (page) , skala (scale) dan diagram kartesius (axes), semua perintah terdapat pada toolbar Set.



Menggambar lereng dengan terlebih dahulu menetapkan titik acuan pada lereng lalu titik tersebut dihubungkan dengan garis (points and lines command) pada toolbar KeyIn.



Menentukan properti – properti tanah (soil properties) untuk perhitungan, semua perintah terdapat pada toolbar KeyIn.



Menentukan muka air tanah (pore pressure) dengan perintah pada toolbar KeyIn.



Menentukan titik pusat longsor (grid) dalam bentuk matriks dan jari – jari kelongsoran (radius) dengan perintah pada toolbar KeyIn.



Menentukan ketetapan – ketetapan dalam melakukan analisa dengan perintah Analysis Settings pada toolbar KeyIn.



Melakukan verifikasi terhadap gambar lereng dan parameter lainnya dengan perintah verivy pada toolbar Tools.



Memulai perhitungan dengan perintah solve pada toolbar Tools.

Stabilitas Lereng 

 

Page 20 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 



Melihat kontur pada matriks titik acuan dimana nilai kontur tersebut adalah pemetaan nilai – nilai faktor keamanan pada lereng dengan perintah countour pada toolbar Tools.

Untuk perhitungan dengan GEO SLOPE ini kami menggunakan beberapa asumsi guna mendekati nilai faktor keamanan sebenarnya dari lereng, yaitu : 1. Keadaan dimana air muka tanah sejajar air muka sungai setinggi 1 meter. ¾ Gambar lereng

¾ Nilai Faktor Keamanan Minimum Untuk Keadaan 1

Stabilitas Lereng 

 

Page 21 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

¾ Kontur Kelongsoran Pada Lereng

2. Keadaan dimana muka air tanah naik. ¾ Gambar Lereng

Stabilitas Lereng 

 

Page 22 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

¾ Nilai Faktor Keamanan Minimum Untuk Keadaan 2

¾ Kontur Kelongsoran Pada Lereng

Stabilitas Lereng 

 

Page 23 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

3. Keadaan dimana jarak radius dinaikan mendekati grid / titik acuan. ¾ Gambar Lereng

¾ Nilai Faktor Keamanan Minimum Untuk Keadaan 3

Stabilitas Lereng 

 

Page 24 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

¾ Kontur Untuk Keadaan 3

Stabilitas Lereng 

 

Page 25 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

III.5

Analisa Hasil Perhitungan

Berikut adalah perbandingan hasil perhitungan faktor keamanan dari 6 titik iterasi dengan metode Fellenius dan metode Bishop dan perhitungan dengan menggunakan bantuan GEO SLOPE namun nilai yang diambil hanya nilai faktor keamanan menurut Bishop saja. Fellenius 1,15 1,26 1,34 1,4 1,33 1,21

Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 Titik 6

Bishop 1,26 1,36 1,48 1,53 1,39 1,3

GEO SLOPE (Bishop) Keadaan I : 1,195 Keadaan II :1,051 Keadaan III :1,230

Tabel III.1 Perbandingan Nilai Faktor Keamanan

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai faktor keamanan yang didapat dari metode Fellenius dan metode Bishop tidak jauh berbeda namun sangat berbeda dengan nilai faktor keamanan yang didapat dari perhitungan GEO SLOPE, ini dikarenakan terjadi kesalahan data pada perhitungan manual yaitu pada data kecuraman lereng, dimana setelah kami lakukan analisa balik kami dapatkan kecuraman lereng sebesar 45° bukan 60°. Kami lebih mempercayai hasil perhitungan dengan GEO SLOPE dikarenakan data yang dipakai lebih akurat dan dari 3 keadaan yang telah kami asumsikan kami lebih memilih asumsi pada keadaan 1 dengan nilai faktor keamanan sebesar 1,195 karena sesuai dengan keadaan eksisting saat kami melakukan survey lapangan.

Stabilitas Lereng 

 

Page 26 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

BAB IV PENUTUP IV.1

Kesimpulan

Nilai faktor keamanan yang dipakai untuk lereng yang ditinjau adalah nilai faktor keamanan hasil dari perhitungan dengan bantuan program GEO SLOPE pada keadaan 1 yaitu 1,195. Hal tersebut menandakan bahwa pada lereng tersebut terdapat kemungkinan terjadi longsor. Hal ini sesuai dengan kondisi di lapangan yaitu bahwa pada lereng tersebut dan daerah sekitar lereng tersebut pernah terjadi longsor sebelumnya terlebih lagi saat terjadi banjir. IV.2

Saran

Dari hasil perhitungan didapat kesimpulan bahwa lereng tersebut tidak aman terhadap longsor dan terdapat kemungkinan bahwa suatu hari nanti terjadi longsor pada lereng tersebut. Berikut adalah beberapa saran untuk mencegah agar lereng tersebut tidak longsor : a.

Tidak membangun bangunan pada tepi lereng atau pada daerah longsoran. Hal ini dikarenakan, kami melakukan penelitian pada lereng tersebut saat kondisi pada lereng tidak terdapat bangunan. Sehingga ditakutkan bila dibangun bangunan pada daerah longsoran maka akan terjadi longsor akibat adanya pembebanan pada lereng yang tidak diperhitungkan sebelumnya.

b.

Tidak melakukan penebangan vegetasi atau tumbuh-tumbuhan pada lereng tersebut. Hal ini dikarenakan tumbuh-tumbuhan yang berada pada lereng tersebut berfungsi untuk menstabilkan lereng. Ditakutkan bila terjadi penebangan tumbuh-tumbuhan di sekitar lereng maka bila terjadi hujan, air hujan yang tidak terserap oleh akar tumbuhan akan masuk ke dalam tanah. Hal ini menyebabkan tekanan air pori pada tanah meningkat yang menyebabkan nilai c (kohesi tanah) menurun. Bila nilai c terus menurun hingga mencapai c = 0, maka tanah akan menjadi lunak yang dapat menyebabkan terjadinya longsor.

c.

Bila memang pada daerah longsoran ingin dibangun bangunan, maka pada lereng diberi perkuatan berupa dinding penahan tanah. Dinding

Stabilitas Lereng 

 

Page 27 

Tugas Analisa Stabilitas Lereng 

penahan tanah yang digunakan dapat berupa dinding gravitasi, dinding kantilever, dinding turap, dinding diafragma, dll.

BAB V REFERENSI Craig, R.F (1991): ‘Stabilitas Lereng’, Mekanika Tanah, Edisi Keempat

Stabilitas Lereng 

 

Page 28 

Related Documents

Laporan
August 2019 120
Laporan !
June 2020 62
Laporan
June 2020 64
Laporan
April 2020 84
Laporan
December 2019 84

More Documents from "Joseph Gilbert"