TUTORIAL SKENARIO 2 Dr.kemayu adalah seorang dokter fresh-graduate dari universitas ternama di kota. Dia sekarang menjadi dokter PTT di sebuah puskesmas desa. Dalam suatu acara yang dihadiri hamper oleh seluruh warga desa. Dr.Kemayu diminta memberi penyuluhan.Penyuluhan diberikan secara langsung, tanpa memakai pengeras suara karena dr.Kemayu merasa suaranya cukup terdengar dan tanpa menggunakan alat Bantu lainnya. Dengan lantang dr.kemayu membuka penyuluhan dengan “ saya dr.Kemayu, dokter PTT dari bagian P2M di puskesmas bla…bla…bla…sebagaimana mungkin bapak-bapak / ibu-ibu ketahui bahwa tugas utama puskesmas selain bersifat cure juga bersifat preventif , maka kali ini saya akan memberikan penyuluhan mengenai pentingnya higienitas dan perlunya menjaga sanitasi lingkungan “ Ketika penyuluhan berlangsung, beberapa warga tampak tidak mengerti mereka malah mengobrol sehingga mengganggu penyuluhan .Bagaimana pendapat anda mengnai kasus ini?
KLARISIFIKASI ISTILAH Fresh – graduate : baru lulus PTT : lulusan kedokteran yang belum diangkat menjadi pegawai tidak tetap Puskesmas : unit pelaksana pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan. Penyuluhan : pendidikan yang diberikan kepada masyarakat untuk mengubah persepsi . pengeras suara : Alat Bantu untuk mengeraskan suara. Lantang : keras dan jelas P2M : program pencegahan penyakit menular. Cure : tindakan penyembuhan Preventif : usaha untuk membina dan mempertahankan kesehatan. Sanitasi : usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik dibidang kesehatan ,terutama kesehatan masyarakat.
IDENTIFIKASI MASALAH Dr. kemayu menjadi dokter PTT puskesmas desa Dr.Kemayu memberikan penyuluhan tanpa menggunakan pengeras suara dan alat Bantu lainnya karena merasa suaranya cukup terdengar Dr. Kemayu memberikan penyuluhan tentang tugas utama utaa puskesmas yang menggunakan bahasa yang belum dimengerti Beberapa kelompok warga tampak tidak mengerti Warga malah mengobrol sehingga mengganggu penyuluhan MASALAH
CONCERN
Dr.Kemayu menjadi dokter PTT puskesmas desa
Sesuai
dr.Kemayu diminta memberi penyuluhan tanpa pengeras suara karena merasa suaranya cukup terdengar dan alat antu lainnya. dr. Kemayu memberkan penyuluhantentang tugas utama puskesmas yang menggunakan bahasa medis. beberapa kelompok warga tidak mengerti. warga malah mengobrol sehongga mengganggu penyulahan .
Senjang
***
Senjang
****
Senjang
***
Senjang
**
ANALISIS MASALAH
1. Mengapa Dr.Kemayu memberikan penyuluhan dengan menggunakan bahasa yang sulit dimengerti? Jawaban : . Karena dr.Kemayu tidak memahami teknik dalam penyampaian penyuluhan selain itu ia tidak memiliki banyak pengalaman. 2. bagaimana seharuenya sikap dr. kemayu memberikan penyuluhan ? jawaban : membentuk sikap dan perilaku : Berkomunikasi yang menyenangkan , empati Berkomunikasi dengan percaya diri Menciptakan kepercayaan public dan pemberdayaan public Membuat pertukaran gagasan dan imformasi semakin menyenangkan Memberikan apresiasi terhadap terbentuknya komunikasi. 3. bagaimana bahasa yang seharuanya digunakan dalam memberikan penyuluhan ? jawaban : mudah dimengerti bahasa yang digunakan disesuaikan dengan tingkat pendidikan masyarakat menggunakan istilah yang dapat dimengerti masyarakat menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas 4. apa hambatan yang timbul jika memberikan penyuluhan tanpa menggunakan pengeras suara ? jawaban : tidak sampainya pesan pada sasaran dengan baik suara yang dikeluarkan tidak jelas terjadinya disiinformasi tidak tercapainya tujuan penyuluhan
5. apa manfaat alat Bantu pengeras suara? Jawaban : mempermudah komunikasi dalam penyuluhan memperjelas suara penyuluh memfokuskan perhatian sasaran pada apa yang disampaikan
6. apa saja alat Bantu lainnya yang digunakan saat penyuluhan selain pengeras suara ? jawaban : lembar balik papan tulis poster selebaran alat peraga tape power point ohp 7. bagaimana teknik komunikasi yang baik dalam memberikan penyuluhan ? jawaban : penafsiran masalah yang akan disampaikan perencanaan pengembangan, pengujian materi, dan penyaringan materi proses penyampaian evaluasi hasil komunikasi 8. apa yang menyebabkan warga tampak tidak mengerti ? jawaban : warga tidak mengerti akan istilah-istilah yang digunakan suara yang didengar warga tidak jelas 9. bagaimana seharusnya sikap warga dalam mengikuti penyuluhan ? jawaban : mendengarkan dan memahami apa yang disampaikan komunikator focus pada materi penyuluhan memberikan umpan balik atas apa yang disampaikan mengambil manfaat dari penyuluhan yang disampaikan baik manfaat bagi diri sendiri maupun manfaat bagi lingkungan 10. apa saja model / jenis komunikasi dalam komunikasi dokter – masyarakat ? jawaban : Model Shanon-Weaver Model SMCR (Source-Message-Channel-Receiver) Model Speech Communication Health Belief Model Transteoritic Model (bertahap) Preceed Model (presede) 11. apa saja hal – hal yang dapat menunjang sampainya informasi kepada warga dengan baik dalam penyuluhan ? jawaban : Komponen pesan :
Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa agar menarik perhatian komunikan. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti. Pesan harus mampu membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki. Komponen komunikan : Ia dapat dan benar-benar mengerti pesan komunikasi. Pada saat mengambail keputusan ia sadar bahwa keputusannya itu sesuai dengan tujuannya. Pada saat mengambil keputusan ia sadar bahwa keputusannya itu bersangkutan dengan kepentingan pribadinya. Ia mampu untuk menepatinya baik secara mental maupun fisik. Komponen komunikator : Trustworthiness atau kepercayaan pada komunikator. Attractiveness atau daya tarik komunikator. Source power atau kekuasaan : kemampuan untuk menimbulkan ketundukan atau kepatuhan (Kelman dalam Rakhmat, 1992 : 255) Expertise atau keahlian komunikator. 12. apa saja hambatan yang timbul saat memberikan penyuluhsn ? hambatan bahasa social ekonomi adat istiadat agama/ kepercayaan ketersediaan waktu
Model-model Komunikasi Kesehatan Model Shanon-Weaver Ciri Utama model ini: Adanya konsep Noise atau Pengganggu. à berbagai faktor yang mempengaruhi atau menghambat pesan-pesan yang disampaikan sepanjang saluran komunikasi ke tempat tujuan. Kekuatan model ini Dapat menjelaskan suatu proses penyampaian informasi dari sumber ke tempat tujuan secara rinci Kelemahan model ini Kurang dapat menjelaskan bagaimana hubungan transaksional antara sumber informasi dan penerima Hanya mampu menggambarkan proses informasi satu arah à harusnya komunikasi antar manusia berlangsung dua arah Model SMCR Model menampilkan 4 (empat) variabel dalam komunikasi Sumber (source) Pesan (Message) Saluran (Channel) Penerima (Receiver) Melihat dlm proses komunikasi berlangsung berdasarkan: Ketrampilan Sikap Pengetahuan dan Latar belakang budaya yang berbeda dari sumber informasi Model SMCR Pesan ditransfer melalui saluran yang melibatkan pendengaran, penglihatan, sentuhan, bau, dan rasa.
Penerima menginterpretasikan pesan tersebut juga didasarkan pada ketrampilan, sikap, pengetahuan dan latar belakang sosio-budaya yang berbeda. Seringkali terjadi salah interpretasi dalam proses komunikasi Model SMCR Kekuatan model ini adalah bahwa komunikasi dilihat bukan hanya sekedar peristiwa yang statis, tetapi sebagai suatu proses yang dinamis Kekurangan model ini adalah tidak adanya mekanisme “umpan balik” (feedback) dalam proses komunikasi tersebut Mekanisme umpan balik ini diperlukan agar proses komunikasi menjadi lebih dinamis dan untuk menghindari mis-interpretasi kedua belah pihak Model SMCR Dalam komunikasi kesehatanà model ini juga tidak mampu menjelaskan betapa banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi antar petugas kesehatan dengan klien mereka, yang memiliki latar belakang pengetahuan, ketrampilan, dan sosial budaya yang berbeda Model ini sangat bermanfaat bila dipakai untuk komunikasi antar petugas kesehatan Model Speech Communication Proses komunikasi terdiri dari tiga variabel yaitu Pembicara (speaker) Pendengar (receiver) Umpan balik (feed-back). Pembicara menyampaikan “pesan” (informasi) berdasarkan sikap tertentu Pendengar menginterpretasikan pesan tersebut berdasarkan sikap yang berbeda Selanjutnya pendengar memberikan umpan balik (baik positif maupun negatif) kepada pembicara Model Speech Communication Model ini dapat menyederhanakan proses komunikasi yang kompleks
Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan) Menurut Rosenstock (1974, 1977) Model ini dekat dengan Pendidikan Kesehatan Konsep : Perilaku kesehatan merupakan fungsi dari pengetahuan dan sikap. Secara
khusus
bahwa
persepsi
sesorang
tentang
kerentanan
dan
kemujaraban pengobatan dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam perilaku kesehatannya
Health Belief Model menurut Becker (1979) ditentukan oleh : Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan Menganggap serius masalah yakin terhadap efektivitas pengobatan tidak mahal menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan
Kelemahan : Bersaing dengan kepercayaan dan sikap-sikap lain Pembentukan kepercayaan seiring dengan perubahan perilaku
Transteoritic Model (bertahap) Konsep : Mengukur perilaku kesehatan dengan tidak bergantung pada perangkap teoritik tertentu Prochaska (1979)
Prakontemplasi : belum berpikir perilaku sama sekali, belum bermaksud mengubah perilaku Kontemplasi : memikirkan perilaku tapi belum siap melakukan Aksi : melakukan perubahan perilaku Pemeliharaan : pengentalan jangka panjang dari perubahan yang terjadi Catatan : pertimbangan yang diutamakan adalah faktor keuntungan dan kerugian Preeced Model Konsep : Merncanakan program-program pendidikan kesehatan yang mengarah pada upaya pragmatik mengubah perilaku kesehatan daripada mengembangkan teoritis Menganalisa kebutuhan kesehatan komunitas dengan Lima tahap diagnosis yang berbeda :
Sosial
Epidemiologi
Perilaku
Pendidikan
Administrasi/Kebijakan
Kelima diagnosis di atas menghindarkan diri dari “ menyalahkan korban ” dan penilaian terhadap individu Fase diagnosis pendidikan model presede memberikan penekanan pada faktor2 : “predisposisi” (perilaku yang mendahului) “pemberdayaan” (kebutuhan keterampilan kinerja perilaku
dan penguatan (konsekuen)