Laporan Resmi Praktikum 1.doc

  • Uploaded by: ELLAINE MIFTAHUL JANNAH
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Resmi Praktikum 1.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,452
  • Pages: 8
LaporanaPraktikuma“ FISIKA I ” Modul I – Pengukuran Ellaine Miftahul Jannah /18524130 Asisten: Muhammad Farid Tanggal praktikum: 07 November 2018 [email protected] TeknikaElektro – Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia

Abstrak—Untuk mendeskripsikan objek secara kuantitatif diperlukan pengukuran. Namun sebelum melakukan pengukuran harus terlebih dahulu mengetahui objek yang akan diukur, pemilihan alat ukur yang sesuai , dan tata cara penggunaan alat ukur. Selain itu, tujuan dari praktikum ini adalah dapat menggunakan alat ukur dan melakukan pengukuran dengan benar serta mengetahui prinsip dasar pengukuran. Praktikum ini dilakukan dengan cara mengukur panjang objek dengan penggaris, mengukur massa objek dengan neraca ohaus, mengukur berat objek dengan newton meter, menghitung waktu objek setelah dilepas sampai dengan menyentuh tanah dengan stopwatch, mengukur diameter dan tinggi objek dengan jangka sorong maupun mikrometer sekrup. Hasil praktikum menunjukkan bahwa dengan objek yang berbeda dan alat ukur yang berbeda akan menghasilkan pengukuran yang berbeda-beda juga. Kata kumci— pengukuran;alat ukur;objek

memperhatikan konsep angka penting yaitu perolehan angka dari hasil pengukuran yang terdiri atas angak-angka penting yang sudah pasti dan angka terakhir yang diragukan. Jika ingin mengetahui hasil operasi penjumlahan atau pengurangan maka hasilnya hanya memiliki angka desimal sebanyak angka desimal yang paling sedikit. Dan untuk mengetahui hasil operasi perkalian dan pembagian tetapi bukan angka mutlak maka hasilnya hanya memiliki sebanyak angka penting yang paling sedikit dari angka yang3dikalikan atau3dibagi. Untuk hasil pengukuran3yang lebih dari sekali tetapi kurang dari 10 kali dapat3menggunakan hasil pengukuran ratarata ditambah3dengan rata-rata3kesalahan. Sedangkan untuk data3dengan3jumlah minimal3sepuluh, maka3penulisan hasil pengukuran dilakukan dengan rata-rata3pengukuran ditambah dengan3standar deviasi. Rumus standar deviasi

I. PENDAHULUAN

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang sangat lekat dengan pengamatan eksperimental dan pengukuran kuantitatif. Agar dapat mendeskripsikan objek secara fisis diperlukan pengukuran. Dilakukannya suatu pengukuran dipelukan alat ukur dan bilangan untuk menyatakan hasil pengukuran. Mengingat pengukuran begitu penting dan dibutuhkan dalam fisika untuk memperoleh data yang akurat serta dapat dipercaya, maka hal ini lah yang menjadi latar belakang dilakukannya praktikum. Untuk tujuan dari praktikum ini adalah dapat menggunakan alat ukur dan melakukan pengukuran dengan benar, dapat mengaplikasikan konsep angka penting, dapat mengetahui besaran dan satuan dari pengukuran, dapat menghitung standar deviasi, serta dapat menghitung nilai kuadrat dari kesalahan dalam pengukuran. II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengukuran adalah membandingkan nilai besaran yang diukur menggunakan parameter yang sejenis yang diposisikan sebagai satuan. Contoh mengukur tinggi seseorang menggunakan tongkat dan dengan menggunakan rentangan tangan. Dengan menggunakan pembanding yang berbeda maka ada kemungkinan nilai pengukuran yang didapat akan berbedabeda. Agar hasil pengukuran dapat diterima oleh banyak orang perlu adanya kesepakatan bersama. Munculnya besaran dan satuan internasional.

III. METODE PRAKTIKUM

A. Pengukuran tunggal3besaran3dasar Langkah yang pertama menyiapkan balok kayu besar, kemudian mengukur panjang setiap sisi dari balok tersebut menggunakan penggaris, lalu mencatat hasil pengukuran pada lembar pengamatan dengan memperhatikan angka penting. Untuk objek selanjutnya, mengambil sembarang anak timbangan yang telah disiapkan, kemudian mengukur massa dengan neraca ohaus, lalu mencatat hasil pengukuran pada lembar pengamatan dengan memperhatikan angka penting. Dilakukan sebanyak 2 kali dengan anak timbangan yang berbeda, menjumlahkan hasil pengukuran kedua anak timbangan yang berbeda secara perhitungan dengan memperhatikan angka penting, mengulangi proses pengukuran berat dengan kedua anak timbangan yang berbeda secara bersamaan, membandingkan hasil secara perhitungan dengan secara pengukuran. Untuk langkah selanjutnya, mengambil kubus plastik dan menyiapkan stopwatch lalu dijatuhkan dari ketinggian 2 meter, menghentikan stopwatch saat kubus menyentuh tanah, kemudian mencatat hasil dengan memperhatikan angka penting. B. Pengukuran3dengan tingkat presisi3yang beebeda Langkah pertama menyiapkan kubus, mengambil satu saja secara bebas, mengukur panjang setiap sisi untuk setiap kubus menggunakan penggaris, mencatat hasil pengukuran dengan memperhatikan angka penting, mengukur kembali kubus dengan jangka sorong dan micrometer sekrup, mencatat hasilnya dengan memperhatikan angka penting, membandingkan hasil pengukuran menggunakan penggaris, jangka sorong, micrometer sekrup seberapa3besar selesihnya.

Tabel 1.1. Besaran3dan3sataun3internasional Besarana Satuan3 Massaa kilogram3(kg) Panjanga meter3(m) Waktua sekon3(s) Arus listrika Ampere3(A) Temperatura Kelvin3(K) Jumlah zata mol3(mol) Intensitas cahayaa candela3(cd) Dalam

penulisan

hasil

pengukuran

C. Pengukuran besaran turunan

perlu

Menyiapkan silinder, mengukur diamter dan tinggi silinder menggunakan jangka sorong , mencatat hasil pengukuran, menimbang silinder yang sudah digunakan sebelumnya menggunakan neraca ohaus, mencatat hasil pengukuran, menimbang lagi dengan cara yang sama dengan sebelumnya untuk silinder yang berbeda, mencatat hasil

pengukuran, kemudain menghitung volume dan massa jenis silinder di tabel pengamatan. Langkah selanjutnya mengukur berat silinder putih menggunakan newton meter, mencatat hasil pengukuran , mengulangi langkah tersebut untuk semua silinder putih, menghitung percepatan gravitasi berdasar3dari massa dan berat silinder yang sudah diperoleh, menganalisis hasil.

Anak timbangan 1 dan 2 (pengukuran)

= 60,4 gr

Perhitungan – pengukuran

= 60,4 – 60,3 = 0,1 gr

D. Pengukuran jamak lebih dari sepuluh kali Mengambil sebuah kelereng, mengukur massa kelereng menggunakan neraca ohaus, mencatat hasilnya, kemudian mengukur diameter kelereng menggunakan jangka sorong, mencatat hasil pengukuran, mengulangi langkah tersebut untuk 20 kelereng yang berbeda, menghitung massa dan volume rata-rata kelereng berdasar hasil pengukuran, dan yang terakhir menghitung standar deviasi dari hasil pengukuran yang sudah didapatkan. IV.HASIL DAN ANALISIS

A.Pengukuran tunggal besaran dasar a. Pengukuranapanjangabaloka Panjang = 23 ± 0,05 cm Lebar = 12 ± 0,05 cm Tinggi = 7 ± 0,05

Hasil menunjukkan ada nya perbedaan pada penjumlahan anak timbangan secara perhitungan atau manual dengan penjumlahan secara pengukuran. Hal ini dapat terjadi dikarenakan ada nya faktor gravitasi bumi. c. Pengukuran waktu Waktu kubus5setelah dilepas sd menyentuh5tanah = 0,35 detik B. Pengukuran dengan tingkat presisi yang berbeda Pengukuran panjang mistar Pengukuran dengan jangka sorong Pengukuran dengan micrometer sekrup

=2cm =1,84cm

=20,04mm

Hasil pengukuran berbeda beda karena menggunakan alat ukur yang berbeda serta adanya perbedaan ketelitian di tiap alat ukur

b. Pengukuran massa Anak timbangan 1

= 5,02 gr

Anak timbangan 2

= 1,01 gr

Jumlah (perhitungan)

= 60,3 gr

C. Pengukuran besaran turunan

Perhitungan massa jenis silinder

Panjang dan diameter (cm)

Volume (cm3)

Massa (gr)

Massa jenis (gr/cm3)

1

P = 2,88 ± 0,05

1,13 ± 0,05

2

1 ± 0,05

1,10 ± 0,05

20,03

18,2 ± 0,05

1,09 ± 0,05

18,07

16,5 ± 0,05

d = 0,71 2

P = 2,86 ± 0,05 d = 0,7

3

P = 2,84 ± 0,05

d = 0,7 4

P = 2,95 ± 0,05

6 ± 0,05

21,05

3 ± 0,05

1,40 ± 0,05

6,04

4,31 ± 0,05

d = 1,61 5

P = 2,86 ± 0,05 d = 0,79

Perhitungan percepatan gravitasi silinder

Massa (gr)

Berat (N)

Percepatan gravitasi (m/s2)

1

280

2,7

9,6

2

140

1,4

0

3

290

2,9

0

Rata-rata

236

2,3

3,2

Jadi percepatan gravitasi adalah 3,2 m/s2 E. Pengukuran jamak lebih3dari 10 kali Kelereng

Massa (gr)

Kesalahan (gr)

kelereng

Massa (gr)

Kesalahan (gr)

1

5,6

0,2

11

5,3

0,1

2

5,5

0,1

12

5,5

0,1

3

5,7

0,3

13

5,2

0,2

4

5,3

0,1

14

5,8

0,4

5

5,6

0,2

15

5,6

0,2

6

5,4

0

16

4,9

0,5

7

5,7

0,3

17

5,7

0,3

0

18

5,8

0,4

0,2

19

5,6

0,2

0,1

20

5,2

0,2

8

9

5,4

5,2

10

5,5

Rata-rata

5,4

0,2

Standar deviasi massa kelelereng adalah 10 ± 1,18 cm Sihingga massa kelereng dapat dinyatakan menjadi 5,4 cm Perhitungan diameter kelereng

diameter (cm)

Kesalahan (gr)

Kelereng

diameter (cm)

Kesalahan (gr)

1 1,7

0,2

1,3

0,2

1,3

0,2

1,3

0,2

1,2

0,3

1,3

0,2

1,3

0,2

1,4

0,1

1,3

0,2

1,4

0,1

1,3

0,2

11 2 1,8

0,3

12 3 2,6

1,1

13 4 1,7 0,2

14

5 0,2

15

1,7 6 1,8

0,3

16 7 1,8

0,3

17 8 1,7

0,2

9 1,6

0,1

10 1,9

0,4

18 19 20

Rata-rata Standar deviasi diameter kelelereng adalah 0 cm V.KESIMPULAN Setiap melakukan percobaan tidak bisa lepas dengan suatu kesalahan sehingga menyebabkan hasil pengukuran tidak bisa dikatakan sempurna. Dengan objek yang berbeda dan alat ukur yang berbeda pun akan menghasilkan pengukuran yang berbeda-beda juga.

DAFTAR PUSTAKA [1] http://kartiniix2.blogspot.com/2013/03/kesalahanpengukuran.html [2] http://kartiniix2.blogspot.com/2013/03/kesalahanpengukuran.html

[3] Buku petunjuk praktikum fisika [4] https://id.wikipedia.org/wiki/Pengukuran

Wirel. Commun. Mob. Comput. Conf., pp. 264– 269, Jul. 2013. [4] Y . X u a n d C . F i s c h i o n e , “ R e a l T i m e S c h e d u l i n g i n L T E f o r S m a

r t G r i d s , ” P r o c . 5 t h I n t . S y m p . C o m m u n . C o n t r o l S i g n a l P r o c e s s . ,

n o . M a y , p p . 2 – 4 , 2 0 1 2 . [ 5 ] M . A n d r e w s , “ A S u r v e y o f S c h e d u l i n g T

h e o r y i n Wireless Data Networks,” Wirel. Commun., vol. 143, pp. 1–17, 2007.

Related Documents


More Documents from "Elvin Febriyanti"

Tugas Akhir Modul 2.docx
August 2019 27
Book2.xlsx
August 2019 28
Kb1 Teori Behavioristik
August 2019 28
Makalah Kurikulum.docx
June 2020 14